Anda di halaman 1dari 33

KURANG KALORI PROTEIN

(KKP)

YUKE RUKMINI
KONSEP TEORITIS
 KKP= PROTEIN CALORI MALNUTRITION
 MALNUTRISI
BARKAUKAS
Sbg suatu kondisi kekurangan bahan-bahan nutrisi
esensial pd tk seluler sbg akibat dari faktor fisiologi
indv, sos-ek,pendidikan,bud, pol
GORDON
Adalah pemasukan yg td memadai dari satu atau lebih
bhn mkn yg dibutuhkan bagi metabolisme tb. mis. prot.
z.besi, vit c
A.DJAENI S
MEP/KKP yi peny yg pd dsrnya krn defisiensi E at P at
EP, disertai susunan hidangan yg td seimbang
JENIS
 Malnutrisi Primer,
tjd bila nutrisi esensial : prot,kh,L,vit tidak mencukupi
jumlahnya
 Malnutrisi Sekunder,
tjd krn ketidak mampuan tb mencerna dan menyerap
mkn, gangguan metabolisme atau karena peningkatan
kebutuhan nutrisi
 Akut = sifat sementara / tanpa efek samping lama
 Kronis= tjd dalam waktu yg lama dan kemungkinan
bersifat irreversible (William,1985)
PENGERTIAN
 KKP/ MEP , adalah tidak adekuatnya intake protein dan
kalori yang dibutuhkan oleh tubuh ( Suryadi )
 KKP/ MEP, adalah keadaan patologis yang disebabkan
oleh kekurangan protein dan kalori serta sering disertai
kekurangan zat gizi lainnya yang biasanya terjadi dalam
waktu yang cukup lama
 KKP/ MEP, adalah sindrom klinis akibat dari defisiensi
protein berat dan masukan kalori tidak cukup
 KKP, adalah suatu tipe dari kekurangan gizi yang
disebabkan oleh kekurangan masukan makanan,
pencernaan atau absorbsi protein dan kalori yang tidak
adekuat
lanjutan
 Penyakit malnutrisi dengan KKP = Marasmus dan
Kwashiorkor
 KWASHIORKOR
adalah defisiensi protein– Nitrogen (-) (Cicely Williams)
 Banyak terjadi di negara miskin : Afrika, Asia
 Insident : banyak terjadi pada usia 1½ - 2 tahun, bayi baru
disapih, BALITA, Pra sekolah
 Etiologi
- sosial- ekonomi - hygiene buruk--- infeksi
- budaya - malabsorbsi
- kurang pengetahuan
PATOFISIOLOGI
INTAKE PROTEIN KURANG

Kek. As.amino ess.dlm serum Gangg metabolik


utk sintetis & metabolik sel

pembtk Alb oleh Hepar tumbang gagg pembtk


berkurang tergangg lipoprot. beta

Vol plasma tek osmotik koloid transport L dari


mengecil: serum drh terggg hati ke depo tergg
sekresi aldost
akumulasi L di
retensi Na Hepar
Cairan Extrasel
retensi air bertamb
Hepatomegali

EDEMA
lanjutan patofisiologi

 Depigmentasi – kulit kering dan bersisik


 Kekurangan vit A – tjd gagg mata
 Kekurangan mineral : zat besi, kalsium dan seng
 Ascites ---- edema yg tjd karena hipoproteinemia
cairan akan berpindah dari intravaskuler kompartemen
ke rongga interstisial
 Gangguan GI ---- perlemakan hati dan atropi sel acini
pankreas
 Komplikasi :
diare, infeksi, anemia,gangguan tumbang hipokalemi
dan hipernatremi
Manifestasi Klinis
1. Muka sembab
2. Edema
3. Letargi
4. Jaringan otot mengecil
5. Jaringan subkutan tipis dan lembut
6. Warna rambut pirang atau rambut jagung
7. Kulit kering dan bersisik
8. Alopecia
9. Anorexia
10. Gagal dalam tumbuh kembang
11. Tampak anemia
MARASMUS
 Marasmus, mrpk defisiensi energi : kekurangan kalori
dan protein ( Elly Nurachmah)
 Etiologi :
intake kalori kurang karena salah beri makan, td ada
keakraban ortu., penyakit metabolik, kelainan kongenital,
infeksi kronik atau adanya kelainan organ lain
 Komplikasi :
infeksi, tuberkulosis, parasitosis, disentri, malnutrisi
kronik, gangguan tum- bang
PATOFISIOLOGI

INTAKE KALORI KURANG


(UNTUK ENERGI)
CAD PROTEIN JAR OTOT & HATI JAR LEMAK
(GLYCOGEN) (TD TERGG)

UREA– EXRESI GLYCOGENOLISIS JAR LEMAK


HLG
- DIBWH KULIT
PERLU AIR OTOT ATROFI - PIPI

GGN KESEIMB HIPOTONIA -KERIPUT SPT

CAIRAN ORG TUA


-TURGOR
TURGOR JELEK MALAISE

PERTUMBUHAN BERKRG/ TERHENTI


MANIFESTASI KLINIS

1. Badan kurus kering


2. Tampak seperti orang tua : jar lemak pipi hilang, tl pipi
hilang & dagu menonjol,mata nampak lebih besar,
cekung
3. Lethargi, apatis, iritable
4. Kulit berkeriput
5. Ubun- ubun cekung pada bayi
6. Turgor kulit jelek
7. Malaise
8. Atrofi otot
Pemeriksaan diagnostik

 Laboratorium : kadar alb dan glukosa serum


menurun Hb , Ht, transferin
 Sistem scoring Mac Laren
I BB.diatas 60% dari normal+edema =
kwashiorkor
II BB.dibawah 60% dari normal+edema= MK
III BB.dibawah 60% dari normal tanpa edema=
Marasmus
askep
I. Pengkajian
Biodata
Penilaian status nutrisi :
a. Antropometri
BB, TB, Lingkar Kpl, LLA, Lipatan kulit

cepat masa tk pertumb otak, vol IK


by, Rmj 6 bl I : 35 cm– usia 1 thn. 43 cm
max 18-20 th 3 th : 49 cm, tamb 5 cm sd RMJ/Dws
b. Biochemical / lab
 Darah rutin : Hb, Alb, Globulin
Kimia darah : kdr hormon, as. amino ess/non lipid
Radiologi : tulang, menilai umur -- biologi
c. Clinical Sign
 Umum : bentuk tb , perbandingan kpl, tb, anggt gerak
mental : CM, cengeng, apatis
 Kepala : rambut (warna,textur,mudah dicabut)
 Wajah : seruoa org. tua, wajah bulan
Gjl def vit A : mulut ( stomatitis, noma)
 Mata : sinar mata (sayu, biasa, apatis)
 Bulu mata: biasa, lurus, panjang, jarang
lanjutan
 Thorax : bentuk gampang, rakhitis
 Abdomen : biasa, buncit, ascites, hepatomegali,
splenomegali
 Ekstremitas : edema, atropi otot
 Kulit : tanda perdarahan, hiperketosis,
dermatosis. crazy pavement

d. Dietary History
Riwayat nutrisi dalam kandungan, saat lahir, keadaan
waktu lahir (BB, TB), penyakit / kelainan
 data imunisasi, data keluarga, kontak dengan pasien
menular
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d td


adekuatnya intake nutrisi
2. Kurangnya volum cairan dan konstipasi b/d
kurangnya intake cairan
3. Gangguan integritas kulit b/d tidak adanya
kandungan makanan yang cukup
4. Risiko infeksi b/d gangguan respon imun
sekunder dari malnutrisi
5. Kurangnya pengetahuan b/d tidak tahu
memberikan nutrisi yang adekuat pada anak
PERENCANAAN
1. Anak akan memperlihatkan nutrisi adekuat ditandai :
BB normal sesuai usia, nafsu makan meningkat, tidak
ditemukan manifestasi malnutrisi
2. Anak tidak menunjukan tanda-2 dehidrasi, ditandai :
ubun-2 tidak cekung, turgor normal, membran mukosa
lembab, output urine sesuai, anak menunjukan
kebiasaan BAB dengan konsistensi lembek
3. Anak menunjukan keutuhan integritas kulit ditandai :
kulit td bersisik, td bersisik, td kering, elastisitas normal
4. Anak akan terbebas dari infeksi ditandai : suhu tb
normal, leuco batas normal
5. Orang tua memahami pemenuhan kebutuhan nutrisi
pada anak
IMPLEMENTASI

1. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan status nutrisi


 Kaji ABCD
 Berikan intake makanan tinggi K, P, mineral, vit
 Frek makan dpt ditkt kan setiap 3-4 jaman , dan
seling dengan makanan kecil TKP
 Timbang BB tiap hari
 Tingkatkan pemberian ASI--- intake adekuat ibu
2. Meningkatkan hidrasi dan mencegah
konstipasi
 Berikan cairan yang adekuat sesuai kondisi
 Berikan cairan per oral
lanjutan
 Berikan cairan & nutrisi per parenteral dan pantau
infus
 Ukur intake-output : 2-3 ml/kg/jam
 Auskultasi bising usus
 Kaji tanda-2 dehidrasi
 Pantau adanya overload cairan
3. Meningkatkan integritas kulit
 Kaji keutuhan kulit setiap gantian dinas
 Berikan suplemen vitamin
 Berikan alas yang lembut
 Berikan cream kulit
 Ganti segera pakaian lembab, basah
lanjutan
 Lakukan kebersihan kulit
 Hindari sabun yang dapat mengiritasi kulit
4. Mencegah terjadinya infeksi
 Kaji tanda-2 infeksi, ukur suhu setiap 4 jam
 Gunakan standar pencegahan umum, kebersihan,
mencuci tangan, cegah nosokomial
 Berikan imunisasi pada anak yang belum
5. Meningkatkan pengetahuan org tua
 Ajarkan o.t. dlm pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Jelaskan pentingnya intake nutrisi adekuat
 Jelaskan kondisi yang terkait dengan malnutrisi
 Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi yang
adekuat utk meningkatkan produksi ASI
 Libatkan keluarga dlm pwt anak dalam AKS
Perencanaan pemulangan

1. Jelaskan kebutuhan nutrisi adekuat : media


2. Jelaskan komplikasi terjadi akibat malnutrisi
3. Ajarkan konsumsi makanan TKTP akibat
malnutrisi
4. Berikan penjelasan tentang makanan formula
yang harus diberikan pada anak
Penatalaksaan Dietik Klien KKP
 Diet TKTP ----- Protein 3,0-5,0 gr/kg BB sehari
Kalori 150-200 kkal/kg BB sehari
 Terapi Dietik, ada 3 tahap
I. Tahap Penyesuaian
 makanan encer/ cair nilai kalori, protein
ditingkatkan smp mencapai kalori 150-200 kkal/
kg BB, Protein 3,0-5,0 gr/kg BB sehari
 lamanya bervariasi 1-2 minggu
 BB < 7 Kg yg diberikan adalah makanan bayi,
mkn utama susu yang diencerkan/ rendah
laktosa, tambahan glukosa 2-5 %, tetap 2%,
buah dan biskuit
lanjutan dietik

o BB > 7 Kg. Jenis makanan diberikan, makanan


usia > 1 tahun , dimulai kalori 50 kkal/ Kg BB
Prot 1,0/Kg BB cairan 200 ml/ Kg BB sehari
o Tahapan cair-- encerkan – kental
o Makanan utama susu, glukosa 5 %, lunak---
biasa
II. Tahap Penyembuhan
k/u anak toleransi terhadap makanan, nafsu
makanan (+), pemberian makanan ditingkatkan 1-
2 hari, tercapai 150-200 kkal/ Kg BB , Prot 3-5
kg/BB
lanjutan dietik

III. Tahap lanjutan


Setelah tahap penyembuhan, pemberian
makanan dikembalikan dari jenis makanan
TETP ------ kebutuhan nutrien baku

Bila makanan adekuat : 2-3 bulan tercapai BB


---- perkembangan intelektual : lambat
---- retardasi perkembangan bila diderita anak 2 th
PENATALAKSANAAN ( AZIS.A)
1. Atur makanan bertahap, tahap penyesuaian dimulai
dari pemberian kalori : kwashiorkor -- 50 kal/kg BB hr
dan cairan 200 ml/Kg BB/hari, marasmus 250 ml /kg
BB/hr
2. Beri TKTP, pada KKP berat : 3-4 g/kg BB/hr dan 160-
175 g/Kg BB/hr dan mineral, vit
3. Bayi BB < 7 Kg beri susu rendah laktosa ( LLM ) dgn
cara 1/3 LLM + glukosa 10 % tiap 100 ml susu ditamb
5 g glukolin untuk mencegah hipoglikemi selama 1-3
hari kmd hari berikutnya 2/3
4. Bayi > 7 Kg, berikan makanan dimulai dari cair sela-
ma 1-2 hari, lalu mkn lunak, tim dst. Mulai dari 50
kal /Kg BB
lanjutan
5. Lakukan evaluasi pola makan,BB,tanda perub kecuku-
pan nutrisi, spt: turgor,nafsu makan,kemampuan abs. ,
bising usus, dan TTV
6. Memantau tjdnya kelebihan cairan
7. Mpthnk kulit tetap bersih dan kering : mandi, ganti baju
bila kotor/basah, beri bedak/ krem
8. Atur posisi setiap 2-3 j.,bersihkan daerah yg tertekan
9. Berikan suplemen vitamin
10. Hindari sabun yg dpt mengiritasi kulit
11. Lakukan imunisasi
12. Pantau adanya tanda lanjut dari infeksi, spt kaji nadi,
leuko atau tanda-2 infeksi lainnya
OBESITAS
Pengertian :
 Obesitas diartikan sebagai peningkatan berat
-badan diatas 20 % dari batas norma (Brownel )
 Obesitas adalah penimbunan lemak yg berlebih
an scr umum pd jaringan subkutan dan jaringan
lainnya diseluruh tubuh. ( Prof.AH. Markum)
 Anak bongsor= mempunyai jar otot dan kerang-
ka tulang yg relatif lebih besar, shg BB & TB
serta penampilanya nampak lebih besar dari
anak seusianya, ttp mereka td termasuk obese
(Prof.AH. Markum)
Etiologi

 Masukan energi yg melebihi kebutuhan untuk keperluan


metabolisme dasar,mencakup :
1. metabolisme basal
2. SDA
3. aktivitas jasmani
4. pembuangan sisa makanan
5. energi untuk pertumbuah
 Energi berakumulasi = Mis. kelebihan energi 500 kkal,
maka seminggu akan tjd kenaikan 450-500 kkal
 Kelebihan energi akibat masukan energi berlebih, peng-
gunaan energi yg kurang
lanjutan
 Masukan energi berlebih biasanya dikaitkan
dgn nafsu makan, yg terdapat pada kondisi :
1. Gangguan psikologik/ emosional– mkn mrpk penggan-
ti untuk mencapai kepuasan dlm mendapatkan rasa
kasih sayang,ketenangan dan ketentraman jiwa yg td
diperolehnya
2. Kelainan pd hipotalamus, kel hipofisis dan lesi otak yg
dpt mengakibatkan gangguan thd pusat rasa kenyang
3. Hiperinsulinisme, shg tjd penurunan hipolisis dan pe -
ninggian sintesis dan ambilan lemak
4. Kebiasaan pemberian makan, mis pemberian botol su-
su scr berlebih pd bayi setiap bayi rewel
5. predisposisi genetik
lanjutan
 Penggunaan energi yg kurang mungkin dapat ditemukan
pada :
1. Merendahnya nilai metabolisme dasar, spt perawatan
tirah baring yg lama pd peny. menahun
2. Endokrinopati, spt hipotiroidisme
3. Berkurangnya aktivitas jasmani, meskipun dlm hal ini
tanpa disertai masukan yg terlalu berlebih
 Patofisiologi :
Kelebihan energi oleh tubuh diubah mjd. zat lemak yang
disimpan sbg jaringan lemak dibawah kulit dan pd organ
lain.Jml adiposit bertambah bila tjd masukan kalori yang
meningkat, terutama pd masa janin; rsg utk menamb jml
sel adiposit akan berlangsung terus sampai masa puber
tas. Selama periode penurunan B.B, besar sel lemak
berkurang tetapi jumlahnya menetap .
MANIFESTASI KLINIS
1. Lebih berat & tinggi dari anak seusianya
2. Pada raut muka nampak hidung dan mulut yg relatif
kecil dengan dagu yg berbentuk ganda
3. Pada wanita mamae mirip dengan mamae yg telah
tumbuh
4. Pada pria nampak genetalia eksterna lebih kecil,
karena penis tersembunyi dalam jar lemak sekitarnya
5. Abdomen cenderung membuncit dan cenderung meng
gantung dan sering disertai adanya stria berwarna pu-
tih ungu
6. Lengan atas dan paha nampak besar
7. Secara psikologis, ada rasa malu
 Diagnosis :

Ditegakkan atas gejala klinis dan hasil pemeriksaan


Antropometrik (BB.TB.LLA.TSF) 10% diatas nilai normal
 Risiko Obesitas
1. Terdpt korelasi positif tingkat Obese kejadian infeksi
kecuali TBC
2. Morbiditas dan mortalitas peny infeksi pada anak
obese lbh banyak drpd anak kurus--- dikaitkan dg
merendahnya respons imunologik sel T dan
aktivitas bakterisid sel PMN pd pasien obese
3. Predisposisi utk menderita DM, Kardiovaskular

Anda mungkin juga menyukai