Untuk Memudahkan Penamaan, Senyawa Dikelompokkan Menjadi 2 Yaitu Senyawa Organik Dan Senyawa Anorganik.
Senyawa Anorganik Dibagi Dua Yaitu Senyawa Biner Dan Se Nyawa Poliatomik. Senyawa Biner Adalah Senyawa Yang
Mengandung Dua Jenis Unsur, Sedangkan Senyawa Poliatomik Terdiri Atas Lebih Dari 2 Jenis Unsur.
Jika Senyawa Biner Terdiri Atas Atom Logam Dan Nonlogam Dengan Logam Yang Hanya Mempunyai Satu Macam
Muatan/Bilangan Oksidasi, Maka Namanya Cukup Dengan Menyebut Nama Kation (Logam) Dan Diikuti Nama Anionnya
(Nonlogam) Dengan Akhiran -Ida.
Tabel 4.1 Contoh-Contoh Tata Nama Senyawa Biner Dari Logam Yang Mempunyai Satu Bilangan Oksidasi
Akan Tetapi Jika Atom Logam Yang Bertindak Sebagai Kation Mempunyai Lebih Dari Satu Muatan/Bilangan Oksidasi,
Maka Nama Senyawa Diberikan Dengan Menyebut Nama Logam + (Bilangan Oksidasi Logam) + Anionnya (Nonlogam)
Dengan Akhiran -Ida.
Tabel 4.2 Contoh-Contoh Tata Nama Senyawa Biner Dari Logam Yang Mempunyai Satu Bilangan Oksidasi
Jika 2 Jenis Nonlogam Dapat Membentuk Lebih Dari Satu Macam Senyawa, Maka Digunakan Awalan Yunani.
Tabel 4.4 Contoh-Contoh Tata Nama Senyawa Biner Dari Unsur Yang Dapat Membentuk Lebih Dari Satu Macam
Senyawa
Senyawa Yang Memiliki Nama Umum Boleh Tidak Menggunakan Tata Nama Menurut Iupac.
Senyawa Anorganik Poliatomik Pada Umumnya Merupakan Senyawa Ion Yang Terbentuk Dari Kation
Monoatomik Dengan Anion Poliatomik Atau Kation Poliatomik Dengan Anion Monoatomik/Poliatomik. Penamaan
Dimulai Dengan Menyebut Kation Diikuti Anionnya.