TENTANG
1
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun
2015 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun
2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 16
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah;
13. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pedoman Kepegawaian Non Pegawai
Negeri Sipil (Non PNS) pada Badan Layanan
Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Pasuruan;
14. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 49 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah;
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2
5. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara
Indonesia yang memenuhi persyaratan dan diangkat oleh pejabat yang
berwenang;
6. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat Pegawai Non
PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan dan
diangkat oleh Direktur RSUD;
7. Pola Ketenagaan adalah pemberlakukan perencanaan jumlah dan
ketentuan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh pegawai
yang menduduki suatu jabatan di RSUD agar dapat menjalankan
tugas dengan baik;
8. Unit Kerja adalah unit organisasi yang ada di lingkungan RSUD;
9. Pakta Integritas adalah pernyataan atau janji kepada diri sendiri
tentang komitmen melaksanakan seluruh tugas, fungsi, tanggung
jawab, wewenang dan peran sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi,
dan nepotisme;
10. Orientasi adalah pembekalan kompetensi untuk pegawai baru yang
akan ditempatkan di unit kerja;
11. Turn over adalah keinginan seorang pegawai untuk pindah, berhenti
atau keluar dari tempat bekerja yang dilakukan secara sukarela atau
atas kemauan sendiri maupun karena keputusan dari RSUD.
BAB II
POLA KETENAGAAN
Pasal 2
BAB III
STATUS PEGAWAI NON PNS
Pasal 3
(1) Pegawai non PNS sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1)
berdasarkan statusnya dibedakan atas 2 (dua) jenis, yaitu:
a. Pegawai Tetap; dan
b. Pegawai Kontrak.
(2) Pegawai tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
ditetapkan melalui tahapan berikut:
a. Pegawai percobaan adalah pegawai yang diangkat oleh Direktur
dari pelamar yang lulus seleksi penerimaan pegawai baru dengan
masa percobaan selama 3 (tiga) bulan;
b. Calon pegawai tetap adalah pegawai yang diangkat oleh Direktur
dari hasil evaluasi kinerja pegawai percobaan;
3
c. Pegawai tetap adalah pegawai yang mempunyai hubungan tetap
dengan RSUD yang diangkat dari calon pegawai dengan masa
kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
(3) Pegawai kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah
pegawai yang bekerja pada RSUD untuk melaksanakan tugas tertentu
berdasarkan perjanjian kerja sama untuk jangka waktu tertentu.
BAB IV
PEGAWAI TETAP
Bagian Kesatu
Pengumuman atau Pemanggilan
Pasal 4
Paragraf 1
Pengumuman
Pasal 5
4
Paragraf 2
Pemanggilan
Pasal 6
Bagian Kedua
Seleksi
Pasal 7
Paragraf 1
Seleksi Administrasi
Pasal 8
5
1. pelamar datang langsung ke RSUD dengan membawa berkas
lamaran;
2. berkas diperiksa kelengkapannya dan diverifikasi
keabsahannya oleh Panitia Seleksi;
3. berkas yang sudah lengkap dan sahih, maka peserta
diberikan Kartu Peserta Tes. Sedangkan yang tidak lengkap
akan langsung dikembalikan kepada pelamar;
4. peserta yang diberikan Kartu Peserta Tes berhak untuk
mengikuti proses seleksi tahap selanjutnya.
b. penerimaan pegawai melalui jalur pemanggilan, dengan prosedur:
1. Panitia Seleksi melakukan seleksi berkas lamaran yang
masuk ke RSUD;
2. berkas yang diseleksi adalah berkas yang masuk ke RSUD
dihitung selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sebelumnya
sampai dengan hari pelaksanaan seleksi;
3. untuk formasi yang sama, apabila dalam kurun waktu
kurang dari 1 (satu) tahun telah dilakukan penerimaan
pegawai, maka berkas yang diseleksi adalah yang masuk ke
RSUD sesudah pelaksanaan penerimaan pegawai yang
terakhir;
4. setiap pelamar atau berkas lamaran hanya diberi
kesempatan diseleksi untuk 1 (satu) formasi;
5. apabila pelamar memasukkan beberapa berkas lamaran,
maka yang diseleksi adalah yang dokumennya paling
lengkap sesuai persyaratan;
6. semua berkas yang sudah lengkap dan sahih akan
dimasukkan (di-input) sebagai data dasar (based data)
peserta seleksi penerimaan pegawai;
7. pelamar yang berkasnya memenuhi syarat akan dilakukan
pemanggilan untuk mengikuti proses seleksi tahap
selanjutnya.
Paragraf 2
Tes atau Ujian
Pasal 9
6
Pasal 10
(1) Penentuan hasil penilaian tes atau ujian sebagaimana dimaksud pada
pasal 9 ayat (1) diatur sebagai berikut:
a. Pembobotan tes atau ujian adalah sebagai berikut:
1. Apabila semua tes dan ujian dilakukan maka
pembobotannya adalah tes psikologi (40%), tes wawancara
(20%), ujian kompetensi (20%) dan ujian tulis (20%) dengan
range nilai 0-100;
2. Apabila tidak dilakukan ujian kompetensi atau ujian tulis,
maka pembobotannya adalah tes psikologi (50%), tes
wawancara (25%) dan ujian kompetensi/ujian tulis (25%)
dengan range nilai 0-100;
3. Apabila tidak dilakukan ujian kompetensi dan ujian tulis
maka pembobotannya adalah tes psikologi (60%) dan tes
wawancara (40%) dengan range nilai 0-100;
b. Hasil penilaian akhir tes atau ujian adalah penjumlahan nilai
dari setiap unsur penilaian setelah dilakukan pembobotan.
(2) Hasil tes psikologi berlaku sistem gugur, yaitu apabila tidak lulus tes
psikologi maka dianggap tidak lulus tes atau ujian secara
keseluruhan.
(3) Apabila peserta tidak mengikuti salah satu dari tes atau ujian yang
dipersyaratkan maka dianggap tidak lulus.
Paragraf 3
Tes Kesehatan
Pasal 11
Bagian Ketiga
Pengumuman Hasil Seleksi
Pasal 12
7
(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit
menyebutkan waktu dan tempat melapor serta batas waktu daftar
ulang.
(4) Apabila batas waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) pelamar tidak datang tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, maka dinyatakan mengundurkan diri.
(5) Formasi yang tidak diisi akibat pelamar dinyatakan mengundurkan
diri sebagaimana dimaksud pada ayat (4) maka dapat diisi oleh
peserta cadangan.
(6) Pemanggilan peserta cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dilakukan dengan ketentuan:
a. dalam pengumuman disebutkan namanya sesuai ranking;
b. apabila tidak disebutkan namanya maka sesuai urutan ranking;
dan
c. peserta cadangan harus lulus tes psikologi;
(7) Semua proses penerimaan pegawai tidak dikenakan biaya dalam
bentuk apapun.
BAB V
PEGAWAI KONTRAK
Pasal 13
(1) Pengadaan pegawai non PNS melalui jalur pegawai kontrak dilakukan
untuk jabatan yang bersifat khusus.
(2) Kekhususan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disebabkan:
a. jenis pekerjaan yang hanya dilakukan oleh seorang spesialis atau
seseorang dengan pendidikan dan/atau keterampilan khusus;
b. profesi yang jumlahnya terbatas atau termasuk langka; dan
c. hanya sebagai pegawai paruh waktu.
(3) Pemenuhan kebutuhan pegawai kontrak ditentukan berdasarkan
pertimbangan:
a. jumlah kebutuhan;
b. jenis formasi yang dibutuhkan; dan
c. faktor urgensi.
(4) Faktor urgensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c antara
lain karena:
a. adanya kebijakan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah; dan
b. pengembangan pelayanan baru.
Pasal 14
8
(5) Tes psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dilakukan
oleh psikolog.
(6) Tes wawancara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c
dilakukan oleh pejabat RSUD minimal eselon III sesuai dengan bidang
keahlian pelamar.
(7) Waktu dan lama pelaksanaan tes menyesuaikan kebutuhan.
Pasal 15
(1) Penentuan hasil tes sebagaimana dimaksud pada pasal 14 ayat (5)
dan (6) diatur sebagai berikut:
a. Pembobotan nilai untuk tes psikologi (60%) dan tes wawancara
(40%) dengan range nilai 0-100;
b. Hasil akhir tes adalah penjumlahan nilai dari setiap unsur
penilaian setelah dilakukan pembobotan.
(2) Hasil tes psikologi berlaku sistem gugur, yaitu apabila tidak lulus tes
psikologi maka dianggap tidak lulus tes secara keseluruhan.
(3) Apabila peserta tidak mengikuti salah satu dari tes yang
dipersyaratkan maka dianggap tidak lulus.
Pasal 16
BAB VI
PAKTA INTEGRITAS
Pasal 17
(1) Setiap pelamar yang dinyatakan lulus sebagai Pegawai RSUD wajib
menandatangani Pakta Integritas.
(2) Apabila tidak bersedia menandatangani maka pelamar dinyatakan
mengundurkan diri.
BAB VII
ORIENTASI
Pasal 18
9
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Bangil
Pada tanggal 3 September 2018
10