DISUSUN OLEH:
Yita Lamanto 14420202143
Afridah 14420202185
Hasrina Romer 14420202122
Hijrianti Suharnah 14420202170
Amri Wirawan 14420202090
Indah Sari S 14420202070
Yuriska Djamal 14420202127
Gunawarti 14420202072
Herlinda 14420202139
A. LATAR BELAKANG
Berbicara mengenai kesehatan tentunya kita tidak terlepas dari definisi
klasik WHO tentang kesehatan yaitu “Keadaan sempurna baik fisik, mental
dan sosial dan tidak sedang menderita sakit atau kelemahan”. Mengapa WHO
memasukkan istilah sosial? Sosial berarti “Hidup bersama dalam kelompok
dengan situasi yang saling membutuhkan satu dengan yang lain”. Kesehatan
yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan komunitas, yang
lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan
terhadap berbagai gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan tidak
melupakan upaya-upaya pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi yang
sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit (Efendi, 2016).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannyadalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai
orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-fungsi
yang sangat relevan dengan kebutuhan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Sehat secara sosial meupakan hasil dari interaksi positif di dalam
komunitas. Kesehatan manusia berubah-ubah bergantung pada stressor yang
ada dan kemampuannya untuk mengatasi masalah serta memelihara
homeostasis. Setiap manusia mempunyai rentang yang terdiri dari dua kutub
yaitu keadaan sehat optimal dan keadaan sakit (Efendi, 2016).
Asuhan keperawatan komunitas merupakan pelayanan kesehatan
terhadap klien baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang
diberikan secara holistik (bio-psiko-sosio-spiritual) bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya promotif, preventif, tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan komunitas sebagai
mitra dalam menyelesaikan masalah (Sinaga, 2021 ).
Definisi sehat terkini yang dianut oleh beberapa negara maju seperti
Kanada yang mengutamakan konsep sehat-produktif, sehat adalah sarana atau
alat untuk hidup sehari-hari secara produktif. Upaya kesehatan harus diarahkan
untuk dapat membawa setiap penduduk memiliki kesehatan yang cukup agar
bisa hidup produktif. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah.
Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indikator status kesehatan
merupakan salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan
perkapita (Efendi, 2016).
Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu
upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang memiliki
peran penting dalam mendukung percepatan pembangunan nasional. Untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal maka diperlukan upaya
dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat
dan daerah. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ditetapkan sub sistem
upaya kesehatan yang terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya kesehatan
perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM). UKM terutama
diselenggarakan oleh Pemerintah dengan peran serta aktif masyarakat dan
swasta, sedang UKP dapat diselenggarakan oleh masyarakat, swasta dan
pemerintah. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat menyeluruh,
terarah, terencana, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, berjenjang, profesional
dan bermutu (Efendi, 2016).
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktek keperawatan komunitas mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas melalui tahap
proses keperawatan: pengkajian, perumusan diagnosis, perencanaan,
implementasi dan evaluasi keperawatan, dengan fokus klien individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek asuhan keperawatan komunitas di
Kelurahan Parangtambung , mahasiswa mampu:
a. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas.
b. Menentukan diagnosa kesehatan dan keperawatan komunitas untuk
komunitas yang spesifik berdasarkan analisa epidemiologi.
c. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi
organisasi komunitas dalam mengadakan perubahan serta peningkatan
kesehatan komunitas.
d. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor
resiko personal, sosial dan lingkungan.
e. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas.
f. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.
g. Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis,
belajar mandiri dengan keterampilan komunikasi yang efektif dan
kepemimpinan di dalam komunitas.
h. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan
keperawatan komunitas.
C. MANFAAT
1. Untuk Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada
masyarakat.
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas.
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat.
d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah
kesehatan yang dialami masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai
upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang
kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja
Puskesmas Kassi-Kassi Kelurahan Kassi-kassi, Kec. Rappocini, Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan guna membantu program kesehatan
pada masyarakat.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Praktek Keperawatan Komunitas yang dilakukan
Mahasiswa Profesi Ners Angkatan XII Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muslim Indonesia selama 6 minggu (30 Agustus 2021 s/d 9
Oktober 2021) berlokasi di Kelurahan Kassi-kassi, Kec. Rappocini, Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
E. METODE PENULISAN
Penulisan laporan hasil praktek profesi keperawatan komunitas ini
menggunakan metode sebagai berikut :
1. Studi literatur, dengan membaca dan mempelajari buku serta makalah yang
berhubungan dengan keperawatan komunitas.
2. Wawancara, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada warga dan
pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
kuesioner/format pengkajian komunitas.
3. Observasi, dengan melakukan pengamatan terhadap pola perilaku atau
kebiasaan yang terkait dengan kesehatan warga di lingkungan
4. Winshield survey, dengan mengamati secara sekilas keadaan Masyarakat
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan hasil praktek profesi keperawatan
komunitas ini adalah sebagai berikut :
1. Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode
serta sistematika penulisan laporan hasil praktek komunitas.
2. Bab II. Tinjauan Teoritis
Pada bab ini akan diuraikan tentang konsep teori pelayanan kesehatan
utama, konsep keperawatan komunitas dan asuhan keperawatan komunitas.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Efendi, F., & Makhfudli. (2015). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori Dan
Praktik Dalam Keperawatan. Salemba Medika.