Percobaan ini bertujuan mengetahui efek obat terhhadap aktivitas lokomotor hewan
percobaan yang dimasukkan ke dalam “roda putar” (wheelcage), berdasarkan pengamatan
jumlah putaran roda.
Teori
Neuron atau sel saraf adalah unit dasar system saraf yang mempunyai kemampuannya untuk
dieksitasi. Dalam keadaan diam, membrane sel saraf terpolarisasi, bagian dalam lazimnya
lebih negative daripada bagian luar. Dalam neuron, energi dialihkan dengan penghantar
saraf, yang melibatkan proses elektrik murni. Perubahan aktivitas listrik disebabkan pula oleh
perubahan permeabilitas membrane sel pascainaptik dan ini di sebabkan oleh pelepasan
transmitter. Bila zat transmitter bereaksi dengan reseptor pascainaptik, zat ini dapat
menimbulkan eksitasi atau hambatan.
Obat yang mempengaruhi susunan saraf pusat (SSP) dapat bersifat merangsang atau
mendepresi. Berdasarkan kegunaan terapeutiknya, obat SSP dapat dibagi dalam tiga golongan
:
Hewan Percobaan : Mencit jantan putih dengan berbagai berat badan antara 20 – 25 gr
Gom Arab 1%
Alat : Alat Suntik 1 mL
Stopwatch
Timbangan mencit
Prosedur
1. Menghayati secara lebih baik pengaruh berbagai obat system syaraf otonom dalam
pengendalian fungsi – fungsi vegetative tubuh.
2. Mengenal suatu teknik untuk mengevaluasi aktivitas obat antikolinergik pada
neuroefektor parasimpatikus.
Teori
Sistem syaraf otonom yang dikenal juga dengan nama system syaraf vegetative, system
syaraf visceral atau system syaraf tidak sadar, system mengendalikan dan mengatur
keseimbangan fungsi – fungsi intern tubuh yang berada di luar pengaruh kesadaran dan
kemauan. System syaraf ini terdiri atas serabut syaraf – syaraf, ganglion – ganglion dan
jaringan syaraf yang mensyarafi jantung, pembuluh darah, kelenjar – kelenjar, alat – alat
dalaman dan otot – otot polos. Meskipun data penghantaran impuls syaraf di system syaraf
pusat belum diketahui secara sempurna, namun ahli – ahli farmakologi dan fisiologis
menerima bahwa impuls syaraf dihantar oleh serabut syaraf melintasi kebanyakan sinaps dan
hubungan neuroefektor dengan pertolongan senyawa – senyawa kimia khusus yang di kenal
dengan istilah neurohumor – transmitor. Obat – obat yang sanggup mempengaruhi fungsi
system syaraf otonom, bekerja berdasarkan kemampuannya untuk meniru atau memodifikasi
aktivitas neurohumor – transmitor tertentu yang dibebaskan oleh serabut syaraf otonom di
ganglion atau sel – sel (organ – organ) efektor.
Prinsip pada percobaan ini adalah pemberian zat kolinergik pada hewan percobaan
menyebabkan salivasi dan hipersalivasi yang dapat di inhibisi oleh zat antikolinergik.
Hewan Percobaan : Mencit jantan dengan BB 20 gr, di puasakan sebelum percobaan (18
jam)
Prosedur