SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Sarjana Ekonomi
Diajukan Oleh :
JULIANVIDIANI TJIKOUWA
A 211 07 074
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, para sahabat hingga
pengikutnya hingga akhir xaman, tiada kata yang dapat penulis sampaikan selain
Dalam penulisan proposal ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan
rintangan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka segala macam
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Ali, SE., MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bapak Dr. Muh. Yunus Amar, MT selaku Ketua Jurusan Manajemen.
4. Ibu Dr. Idayanti, SE., M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan
A Rakhman Laba, SE., MBA selaku dewan penguji pada penyusunan skripsi
ini.
terima kasih untuk kasih sayangnya, doa tiada henti serta dukungan selama
ini. Khususnya buat Mama, yang selalu siap mengantar dan menjadi sandaran
9. Bapak Sulaiman sekeluarga yang menjadi tempat tinggal penulis selama ber-
10. Ibu perpustakaan yang baik hati, para pegawai akademik, dan pegawai
jurusan.
11. Kepada Pak Anwar, Pak Randy, Ibu Endah, Kak Pia dan seluruh staf PT.
Semen Tonasa yang membantu penulis dalam penelitian dan memperoleh data
12. Aven S. Purwantan yang beberapa bulan terakhir menemani dan mengantar
iv
13. Teman seperjuangan, Eka, yang selalu hadir mengingatkan dan memberi
Fian, Aswin, dan Ipul tiga sekawan yang selalu ada buat saya, ayo dong
14. Ria-Bothy, Fandi, Wais, Tri, Tepi, Yuyun, Adelin yang telah member
15. Para ibu-ibu kantin (Mace Gondrong, Neneknya Kiki, Kak Tia, Kak Ani, Kak
Santi dkk) dan pegawai (Pak Asri dkk). Terima kasih untuk semua
16. Seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi dan bantuannya bagi penulis
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik akan selalu penulis harapkan untuk perbaikan di masa
yang akan datang.Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat baik
bagi penulis maupun pihak lain yang membacanya. Semoga kebaikan yang telah
diberikan oleh semua pihak mendapatkan berkah dari Allah SWT, Amin.
Penulis
JULIANVIDIANI TJIKOUWA
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN
1.
2.
2.1. Landasan Teori …………………………………………………………. 11
2.1.1. Manajemen Keuangan …………………………………………. 11
2.1.2. Teori Struktur Modal …………………………………………… 14
2.1.2.1. Teori Modigliani-Miller Model ………………… 15
2.1.2.2. The Trade Off Model ……………………………
18
2.1.2.3. Pecking Order Theory
…………………………….19
2.1.2.4. Agency Theory ……………………………………
21
2.1.2.5. Signaling Theory
………………………………….22
2.1.2.6. Asymetric Information Theory
…………………...23
2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan ...24
2.1.3.1. Pertumbuhan Aktiva (Growth of Assets) …………..
25
2.1.3.2. Profitabilitas ………………………………………..
31
2.1.4. Pengaruh Pertumbuhan Aset Terhadap Profitabilitas ……… …….
36
2.1.5. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas …………………
37
2.2. Kerangka Pemikiran ………………………………………………………
38
2.3. Hipotesis ……………………………………………………………………
40
1.
2.
3.
3.1. Lokasi Penelitian …………………………………………………………..
41
3.2. Metode Pengumpulan Data ………………………………………………..
41
3.3. Jenis dan Sumber Data …………………………………………………….
41
3.3.1. Jenis Data ………………………………………………………….
41
3.3.2. Sumber Data ……………………………………………………….
42
3.4. Metode Analisis ………………………………………………………….
42
3.4.1. Analisis Pertumbuhan Aset ………………………………………..
43
3.4.2. Analisis Rasio Struktur Modal ….. …………………………
43
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5. Teknik Analisis Data …………… ………………………………………..
44
3.5.1. Pengujian Asumsi Regresi .……………………………………….
44
a. Uji Multikolinearitas…………………………………………
45
b. Uji Autokorelasi ………………………………………………
45
c. Uji Heteroskedastisitas
…………………………………….....46
d. Uji Normalitas
………………………………………………...47
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.5.1.
3.5.2.
3.5.2. Rancangan Pengujian
Hipotesis…………………………………….47
a. Uji
F…………………………………………………………..47
b. Uji t……………………………………………………………
49
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)………………………………
50
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6. Identifikasi Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional…………………
52
4.
4.1. Sejaran Singkat Perusahaan ……………………………………………...
55
4.1.1. Pabrik Semen Tonasa Unit I …………………………………...
57
4.1.2.
4.1.2.
4.1.2. Pabrik Semen Tonasa Unit II ………………………………….
58
4.1.3.
4.1.3.
4.1.3.
4.1.3. Pabrik Semen Tonasa Unit III …………………………………
60
4.1.4.
4.1.4.
4.1.4.
4.1.4.
4.1.4. Pabrik Semen Tonasa Unit IV …………………………………
60
4.2. Visi Misi Perusahaan …………………………………………………….
62
4.2.1. Visi …………………………………………………………….
62
4.2.2.
4.2.2.
4.2.2. Misi ……………………………………………………………
62
4.2.3.
4.2.3.
4.2.3.
4.2.3. Sistem Manajemen ……………………………………………..
62
4.2.4.
4.2.4.
4.2.4.
4.2.4.
4.2.4. Sistem Manajemen Mutu ………………………………………
63
4.2.5.
4.2.5.
4.2.5.
4.2.5.
4.2.5.
4.2.5. Manajemen Keselamatan Kerja ………………………………..
63
4.3. Tujuan Perusahaan ……………………………………………………….
64
4.4. Produk ……………………………………………………………………
67
4.5. Pemasaran ………………………………………………………………..
69
4.6. Struktur Organisasi ………………………………………………………
70
1.
2.
3.
4.
5.
5.1. Analisis Data ……………………………………………………………
74
5.2. Analisis Deskriptif Pertumbuhan Aset dan Struktur Modal.……………
75
5.2.1. Analisis Deskriptif Pertumbuhan Aset ……………………….
75
5.2.2.
5.2.2.
5.2.2. Analisis Deskriptif Struktur Modal………………………….. 76
5.3. Analisis Deskriptif Profitabilitas ………………………………………. 77
5.4. Analisis Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ...
79
5.4.1. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Aset terhadap Profitabilitas ..
79
5.4.2.
5.4.2.
5.4.2. Analisis Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas ……
81
5.5. Statistika Deskriptif ……………………………………………………..
82
5.6. Hasil Analisis Data ……………………………………………………..
84
5.6.1. Pengujian Asumsi Regresi ……………………………………
84
5.6.1.1. Uji Multikolinearitas ………………………………
84
5.6.1.
5.6.1.2.1.
5.6.1.2.
5.6.1.2. Uji Autokorelasi …………………………………..
85
5.6.1.
5.6.1.3.1.
5.6.1.3.
5.6.1.3.
5.6.1.3. Uji Heteroskedastisitas ……………………………
86
5.6.1.
5.6.1.4.1.
5.6.1.4.
5.6.1.4.
5.6.1.4.
5.6.1.4. Uji Normalitas …………………………………….
87
5.6.2.
5.6.2.
5.6.2.
5.6.2.
5.6.2.
5.6.2. Pengujian Hipotesis …………………………………………..
89
5.6.2.1. Uji F ……………………………………………..
90
5.6.2.2 Uji t ………………………………………………
91
1.
2.
3.
4.
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.6.1.
5.6.2.
5.6.3.
5.6.3. Uji Korelasi …………………………………………………..
92
5.6.4.
5.6.4.
5.6.4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ……………………………….
94
5.7. Hasil Analisis Regresi Berganda ……………………………………….
95
BAB VI PENUTUP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
6.1. Kesimpulan ……………………………………………………………..
97
6.2. Saran ……………………………………………………………………
99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ABSTRAK
Kata Kunci : Stuktur Modal, Pertumbuhan Aset, Return On Asset, dan Debt
Equity to Ratio
BAB I
PENDAHULUAN
masalah dan penderitaan yang dialami bangsa ini. Yang termasuk menonjol
adalah dalam aspek ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena
dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah membuat suatu
produksi, sumber daya manusia, dan keuangan dengan baik agar dapat lebih
perkiraan yang terdapat pada sisi pasiva neraca, mulai dari utang dagang
hingga laba ditahan. Kesemuanya itu lebih dikenal sebagai struktur keuangan.
Kebutuhan akan modal tersebut dapat dipenuhi dari berbagai sumber dan
sendiri) dan hutang (debt), perbandingan hutang dan modal sendiri dalam
jawab kepada pihak lain yaitu manajer. Manajer harus mampu menghimpun
modal, baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun yang bersumber
dari luar perusahaan yang efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut
adalah sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur. Sedangkan jika
opportunity cost dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan
pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap
dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada
dan sumber dana perusahaan ekstern. Dana intern adalah dana yang dibentuk
atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan yaitu laba ditahan dan akumulasi
depresiasi. Dana ekstern adalah dana dari para kreditur dan pemilik, peserta
akan dana dengan cara ini disebut dengan metode pembelanjaan dengan
pemenuhan dana dengan cara ini disebut metode pembelanjaan modal sendiri
(equity financing).
panjang dan modal sendiri (Weston and Copeland, 1997). Dalam mengambil
berisiko. Hal ini karena pendapatan, masa jabatan dan sebagian dari kekayaan
saham preferen dan saham biasa (Van Home dan Wachowicz, 1997).
terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang
saham. Menurut Weston and Copeland (1996) struktur keuangan adalah cara
panjang, dan modal pemegang saham. Jadi, struktur modal suatu perusahaan
keuangan. Dalam penelitian ini tidak akan dibahas semua faktor yang
yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu antara lain: pertumbuhan asset
keputusan hutang. Biasanya biaya emisi perusahaan akan lebih besar dari
sehingga ada hubungan positif antar growth dan debt ratio. Perusahaan yang
dana dari luar. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus
aktivitas perusahaan.
profitabilitas.
dan pemenuhan dana tersebut dapat berasal dari sumber intern maupun
sumber ektern, namun umumnya perusahaan menggunakan modal sendiri
memilih struktur modal harus melihat faktor yang berpengaruh sesuai dengan
kondisi dari perusahaan itu sendiri. Selain itu dilihat dari sisi investor, hal
Masalah perolehan laba disini menjadi sangat penting karena hal tersebut
diterima oleh investor tersebut yang tercermin dari struktur modal yang
dimiliki perusahaan, hal ini dapat dipakai sebagai sinyal oleh investor
berikut:
modal ?
1.
1.
1.1.
1.2.
1.2.1.
1.2.2.
tersebut.
dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan isi skripsi ini. Skripsi
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, yang menampilkan landasan
pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang ada menjadi
yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar
ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi.
Bab ini menguraikan landasan teori, yang berisi jabaran teori-teori dan
Dalam bab ini akan menguraikan variabel penelitian dan definisi operasional
organisasi perusahaan.
dan saran yang diberikan penulis terhadap PT. Semen Tonasa sebagai obyek
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan
yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau
atau aktiva untuk operasinya. Untuk itu perusahaan perlu mencari dana untuk
melakukan pilihan.
keputusan tentang:
dalam jangka waktu yang lama maka perbandingan itu dikatakan sebagai
struktur modal.
dasarnya sama dengan nilai pasar saham ditambah nilai pasar hutang.
Namun bila nilai hutang berubah maka struktur modal akan berubah
kanan dari neraca yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka
modal tidak mengubah nilai perusahaan, berarti tidak ada struktur modal
yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik. Akan tetapi, kalau
akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Yang dimaksud dengan nilai
banyak dibicarakan oleh banyak peneliti. Berikut ini akan diuraikan oleh
peneliti-peneliti tersebut.
1.
2.
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
biaya hukum dan akuntansi yang sangat tinggi, serta sulit menahan
semakin tinggi. Biaya modal hutang juga akan semakin tinggi karena
Myers pada tahun 1984. Teori ini disebut pecking order karena teori
menyatakan bahwa:
diterbitkan.
1.
2.
2.1.
2.1.3
2.1.3
2.1.2.1.
2.1.2.2.
2.1.2.3.
pemegang saham.
harga saham.
2.2.
2.1.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan
struktur aktiva, sikap manajemen, dan sikap pemberi pinjaman. Menurut Weston
susunan aktiva, kadar resiko aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan,
poerusahaan.
1.
2.
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
leverage yang lebih besar daripada perusahaan yang struktur asetnya tidak
saham biasa adalah lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi. Dengan
aktivitas akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam
Dari hasil pengukuran ini, akan diketahui berbagai hal yang berkaitan
samping itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur hari rata-rata
perusahaan periode ini mampu atau tidak untuk mencapai target yang
periode berikutnya.
pihak luar perusahaan, untuk masa sekarang maupun di masa yang akan
datang.
atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam
satu periode;
2. Untuk menghitung hari rata-rata penghasilan piutang (days of
gudang;
kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat
dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turn
over);
beberapa manfaat yang dapat dipetik dari rasio aktivitas, yakni sebagai
berikut.
yang lalu.
dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain,
berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang
digunakan.
tertentu.
satu periode, atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini
dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan
2.1.3.2. Profitabilitas
dan sukses.
hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah
dan bukan berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu
perusahaan.
tersebut.
manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau
periode. Namun, sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target
untuk period eke depan. Kegagalan ini harus diselidiki dimana letak
mengalami kegagalan. Oleh karena itu, rasio ini sering disebut sebagai
profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pemilik
usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan,
perusahaan.
sekarang.
sendiri.
satu periode;
sekarang;
6. Manfaat lainnya.
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis
digunakan adalah:
margin laba atas penjualan pada suatu periode tertentu atau beberapa
periode.
4. Earning per share of common stock atau rasio laba per lembar saham
sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang
dimiliki perusahaan.
1.
2.
2.1.
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen
ini berupa pertumbuhan aktiva (growth of asset) dan struktur modal sebagai
PROFITABILITAS Operasional
Perusahaan
Gambar 2.1
akan diterima jika hasil analisis data empiris membuktikan bahwa hipotesis
tersebut benar, begitu pula sebaliknya. Adapun hipotesis yang penulis ajukan
adalah :
profitabilitas.
METODE PENELITIAN
1.
2.
3.
Penelitian ini dilakukan di PT. Semen Tonasa yang berlokasi di desa Biring
Tonasa.
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
sebagainya.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan berupa
buku-buku dan literatur yang relevan dengan masalah yang dibahas dan
struktur modal (Debt to Equity Ratio). Dalam penelitian ini terdapat dua
dengan symbol Y.
akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola
……………………………. (1)
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.4.1.
3.4.2.
Total Debt
Debt Equity to Ratio = …………………………………
Total Equity
(2)
3.4.3.
3.4.3.
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
Y =a+b1 x 1+ b2 x 2 +e
Y = Profitabilitas
x1 = Pertumbuhan Aset
x2 = Struktur Modal
e = standar error
lainnya atau suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel
bebas lainnya.
menyatakan jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10
b. Uji Autokorelasi
penyimpangan asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (D-W stat)
disimpulkan.
c. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
dan barlett.
pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID dimana
1) Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk
pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya:
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
normalitas.
a. Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara
berikut:
dengan rumus :
2
R
(k −1)
Fhitung =
( 1−r 2 )
( n−k )
ESS
Dimana R2 = TSS
Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi
berikut:
b. Uji t
dengan rumus:
berikut:
variabel terikat.
berikut:
ESS
R2 = TSS
ratanya.
TSS = Total sum of squares, atau total variabel nilai variabel terikat
bahwa makin baik atau makin tepat garis regresi yang diperoleh.
perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasi yang
proporsi hutang akan semakin besar dibandingkan modal sendiri. Hal ini
dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
aktivitas akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam
tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat
1.
2.
3.
4.
dengan kapasitas terpasang 110.000 ton semen/ tahun. Pada tahun 1984
pabrik Semen Tonasa Unit I dihentikan pengoperasiannya karena dianggap
(Persero).
tahun pada 1991. Pabrik Semen Tonasa Unit II terletak di Desa Biringere,
dilakukan perluasan dengan membangun Pabrik Semen Tonasa Unit III yang
berada di lokasi yang sama dengan PAbrik Unit II. Pabrik yang berkapasitas
2.300.000 ton semen/tahun. Pabrik ini berlokasi dekat Tonasa Unit II dan
Unit III.
semen Tonasa I ini dilaksanakan oleh proyek Semen Tonasa dibantu oleh
adalah US $ 1- Rp. 307,00. Besarnya biaya investasi itu terdiri atas valuta
asing sebesar US $ 6,514,000 dan biaya lokal sebesar Rp.
1.100.000.000,00.
Pangkep.
masih dapat disuplai oleh pabrik Semen Tonasa Unit II dan III. Oleh
4.1.2.
4.1.2.
Rp. 417,00).
dilakukan oleh Countinho, Caro & Co, Jerman Barat bersama Swan
Woocter, Canada, secara Fized Fee berdasarkan rencana dasar yang dibuat
Februari 1980 dengan kapasitas terpasang 510.000 ton per tahun dan
pabrik antara lain: Gypsum, Spare parts, Fall oil dan sebagainya. Fungsi
4.1.3.
4.1.3.
4.1.3.
asing ini diperoleh dari bantuan kredit ekspor pemerintah Jerman Barat.
Caro & Co, Jerman Barat. Pabrik Semen Tonasa unit III diresmikan oleh
kering.
4.1.4.
4.1.4.
4.1.4.
4.1.4.
kebutuhan akan semen maka dibangunlah pabrik Semen Tonasa Unit IV,
dimana pembangunan ini juga ditujukan guna memenuhi jebutuhan dalam
negeri.
jauh dari Unit II dan III yaitu di desa Biringire, kecamatan Bungoro,
ton per tahun dan menggunakan teknologi canggih. Pabrik baru ini mulai
Semen Tonasa untuk tahun 1996 menjadi 3.480.000 ton per tahun.
4.2.1. Visi
dan internasional.
4.2.2.
4.2.2. Misi
lingkungan.
konsumen dan penyerahan produk yang tepat waktu dengan harga yang
bersaing.
1.
2.
3.
4.
4.1.
4.2.
4.2.1.
4.2.2.
4.2.3.
4.2.4.
perusahaan yang telah dirubah dengan akta No. 31 tanggal 9 Januari No. 191
tanggal 29 Mei dan No. 40 tanggal 8 Juni 1991, ketiganya dibuat dihadapan
Ny. Poebaningsih Adiwarsita, SH. Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh
a. Produksi
bermanfaat.
b. Pemberian Jasa
c. Perdagangan
d. Usaha Lainnya
2.
3.
4.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4. Produk
unggulan, yaitu:
2) Perumahan
5) Beton pratekan
bendungan/dam
satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk semen
4) Selokan
5) Jalan
6) Pagar dinding
4.5. Pemasaran
negeri di kawasan timur Indonesia. Kondisi saat ini, konsumsi semen dalam
Oleh karena itu, pasar semen dalam negeri tetap merupakan pasar utama yang
keuangan perseroan.
Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, Ambon, dan Papua. Selain itu, perseroan
proyek.
Perseroan juga mengekspor kelebihan produksinya ke pasar luar negeri
dalam beberapa tahun terakhir ini, PT. Semen Tonasa dalam mengemban
misinya selaku BUMN memelihara suatu rangkaian kerja yang harmonis dan
teratur. Keharmonisan ini hanya dapat terwujud dengan adanya suatu unit
organisasi yang tersusun rapi sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya
masing-masing.
Dalam memenuhi hal ini, manajemen PT. Semen Tonasa menyusun unit
1. Dewan Direksi
Dewan Direksi terdiri atas seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang
Direktur Utama.
Utama juga mempunyai tugas dan tanggung jawab harian terhadap bidang-
langsung dari Direktur Utama adalah bidang umum dan bidang SDM.
termasuk pengangkutannya.
kegiatan produksi.
b. Direktur Produksi
sebagai berikut :
ada dan yang akan digunakan baik dalam unit-unit yang telah ada
2. Kepala Departemen
Guna mendampingi kegiatan setiap harinya, Dewan Direksi dibantu oleh
1.
2.
3.
4.
5.
independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini juga termasuk data
atau keterangan yang terkait dengan laporan keuangan serta hasil wawancara
Tonasa yang dipublikasikan dari Tahun 2006 hingga Tahun 2010. Data ini
diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan PT. Semen Tonasa
dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, dan data-data lainnya yang
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis
1.
2.
3.
4.
5.
5.1.
5.2. Analisis Desktriptif Pertumbuhan Aset dan Struktur Modal pada PT.
Semen Tonasa
1.
2.
3.
4.
5.
5.1.
5.2.
Tabel 5.1
Perhitungan Pertumbuhan Aset PT. Semen Tonasa
Periode 2006-2010
Pasar Modal yang sempurna adalah pasar modal yang sangat kompetitif.
Dalam pakar tersebut antara lain tidak dikenal biaya kebangkrutan, tidak ada
biaya transaksi, bunga simpanan dan pinjaman sama yang berlaku untuk semua
pihak. Sebagai tambahan, diasumsikan tidak ada pajak penghasilan (income tax).
Analisis bisa dilakukan dengan melihat pada nilai perusahaan atau harga
saham. Analisis yang sama juga bisa dilakukan dengan melihat biaya modal
Berikut adalah data total debt dan total equity PT. Semen Tonasa periode
Tabel 5.2
Total DER PT Semen Tonasa Tahun
periode 2006-2010
TOTAL
TOTAL
NO. TAHUN MODAL DER
KEWAJIBAN
SENDIRI
Ratio mengalami penurunan selama 2 tahun dan terjadi kenaikan pada tahun
dalam perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari
memenuhi target laba yang telah ditetapkan dengan menggunakan aktiva atau
modal yang dimilikinya. Rasio profitabilitas dibagi dua yaitu sebagai berikut.
Perhitungan Profitabilitas
Tabel 5.3
Perhitungan ROA PT. Semen Tonasa periode 2006-2010
(dalam ribuan rupiah)
LABA TOTAL
NO. TAHUN ROA (%)
BERSIH AKTIVA
2006 hingga 2009. Tahun 2006 perusahaan mampu menghasilkan laba bersih
begitupun Tahun 2008 dan 2009 masing-masing sebesar 15,85% dan 17,90%.
Pada Tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 2,42% yang disebabkan oleh
meningkatnya total kekayaan perusahaan yang sangat besar dan tidak mampu
diimbangi dengan laba bersih yang didapatkan, dimana laba bersih meningkat
perolehan) pada Tahun 2006 hingga 2010 yaitu (dalam ribuan rupiah) Rp.
dan Rp. 1887.816.453. jadi dapat disimpilkan bahwa profitabilitas dalam hal
ini Return On Asset PT. Semen Tonasa Tahun 2006 hingga 2010 telah
Tahun 2010.
Tabel 5.4
Data Pertumbuhan Aset dan ROA pada PT. Semen Tonasa
Periode 2006-2010
PERTUMBUHAN ASET
No. TAHUN ROA (%)
(%)
dengan ROA. Jika pertumbuhan aset meningkat maka ROA juga ikut
Gambar 5.1
Kurva Pengaruh Pertumbuhan Aset terhadap ROA
140
120 80.8
100
80 ROA
60 Pertumbuhan Aset
40 17.9 46.19
15.85 29.24
20 12.6 13.8 21.15
0 4.89 2.01
2006 2007 2008 2009 2010
5.4.2.
5.4.2.
Tabel 5.5
Data pertumbuhan DER dan ROA pada PT. Semen Tonasa
periode 2006 – 2010
Gambar 5.2
Kurva Pengaruh DER Terhadap ROA
180
160
140
120
100
ROA
80 DER
60
40
20
0
2006 2007 2008 2009 2010
1.
2.
3.
4.
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
deskriptif ini meliputi nilai rata-rata (mean), jumlah data (N) dan standar deviasi
dari dua variabel independen yaitu Growth of Asset dan Debt Equity to Ratio
sebagai variabel yang mempengaruhi Return on Asset pada PT. Semen Tonasa ,
Tabel 5.6
Statistik Deskriptif Variabel Independen
(dengan Return On Asset sebagai variabel dependen)
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ROA 15.1260 2.03000 5
Pertumbuhan Aset 20.6960 18.18067 5
DER 54.1520 16.83598 5
Sumber: PT. Semen Tonasa (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 5 buah, yang diambil dari laporan keuangan PT.
Semen Tonasa dari periode 2006 sampai dengan 2010. Dari tabel di atas, juga
dapat diketahui bahwa nilai mean atau rata-rata ROA adalah sebesar 15.1260%
dengan standar deviasi 2.03000%. Dalam hal ini ROA menunjukkan seberapa
jauh aktiva lancar perusahaan dapat memenuhi kewajiban lancar perusahaan yang
dimiliki PT. Semen Tonasa. Sementara standar deviasi yang lebih kecil dari ROA
deviasi 18,18. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, selama periode
Sehingga dapat disimpulkan rasio struktur modal yang dimiliki dapat dikatakan
tinggi. Sementara standar deviasi yang masih lebih kecil jika dibandingkan nilai
baik.
deviasi 16.84%. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode penelitian, secara
statistik dapat dijelaskan bahwa struktur modal PT. Semen Tonasa terhadap ROA
termasuk dalam kategori yang cukup yang baik. Sementara standar deviasi yang
lebih kecil dari DER menunjukkan bahwa data variabel DER bisa dikatakan baik.
yang variabel bebasnya berkorelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu
variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya. Model
Factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari multikolinearitas.
Tabel 5.7
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa nilai tolerance dan
VIF dari variabel pertumbuhan aset adalah sebesar 0,481 dan 2.079. Untuk
variabel DER sebesar 0.481 dan 2.709. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
1.
2.
3.
4.
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.6.1.
5.6.1.1.
datanya time series) atau korelasi antara tempat berdekatan (apabila cross
penyimpangan asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (D-W stat) dengan
5. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan.
Tabel 5.8
Uji Autokorelasi
Durbin Watson pada Model Summary adalah sebesar 3,216. Oleh karena 2,35<
3,216 maka hal ini berarti terjadi autokerelasi pada model regresi yang
lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas.
dengan melihat scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residual (SRESID). Jika titik-titik pada scatter plot tersebut membentuk
Gambar 5.3
Uji Heteroskedastisitas
secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi
heteroskedasitas.
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara
residualnya:
3) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal
4) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
Gambar berikut ini memperlihatkan hasil uji normalitas yang dilakukan dalam
penelitian ini.
Gambar 5.4
Uji Normalitas Histogtam
Sumber: PT. Semen Tonasa (data diolah).
normal).
Gambar 5.5
Uji Normalitas Probability Residual
Sumber: PT. Semen Tonasa (data diolah).
karena variabel bebasnya lebih dari satu yakni terdiri dari variabel Growth of
5.6.2.1. Uji F
bersama-sama terhadap variabel tidak bebas . Dalam uji ini kita melihat
pengaruh variabel pertumbuhan aset (X1) dan variabel DER (X2) bersama-
sama terhadap variabel ROA (Y) yang digambarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 5.9
Hasil Uji F
ANOVAb
Hipotesis berbunyi:
3,217. Sementara itu nilai pada tabel distribusi nilai F pada taraf signifikansi
5% adalah 19,00. Oleh karena Fhitung 3,217 < F tabel 19,00 maka H1 diterima dan
H0 ditolak, dengan tingkat signifikansi 0,003 (lebih kecil dari 0,05) artinya
antara pertumbuhan aset dan DER memiliki pengaruh linear terhadap ROA.
5.6.2.2. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
Return on Assets (ROA). Pada tabel di bawah dapat kita lihat hasil uji-t
tersebut
Tabel 5.10
Hasil Uji t
Coefficientsa
Berdasarkan data hasil olahan SPSS di atas, maka diperoleh penjelasan sebagai
berikut:
tingkat signifikansi 0,027 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 (> 5%).
adalah 2,920. Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,525 > 2,920),
kepercayaan 95%.
2. Variabel DER mendapatkan statistik uji t = -1,654 dengan signifikansi 0,024.
Koefisien hasil uji t dari DER menunjukkan tingkat signifikansi 0,024 yaitu
lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 (> 5%). Untuk t hitung yang dihasilkan
sebesar 3,654 sedangkan t tabelnya adalah 2,920. Karena nilai t hitung lebih
besar dari t tabel (3,654 < 2,920), maka dapat disimpulkan bahwa DER
terhadap Rreturn On Asset (ROA) pada PT. Semen Tonasa digunakan uji
Tabel 5.11
Uji Korelasi
Correlations
ROA Pertumbuhan Aset DER
Pearson ROA 1.000 .662 .052
Correlation Pertumbuhan Aset .662 1.000 .720
DER .052 .720 1.000
Sig. (1-tailed) ROA . .008 .448
Pertumbuhan Aset .008 . .085
DER .448 .085 .
N ROA 5 5 5
Pertumbuhan Aset 5 5 5
DER 5 5 5
Sumber: PT. Semen Tonasa (data diolah)
Untuk menafsirkan angka korelasi antar variabel menurut Ari Pratisto
ROA (Y) dengan Pertumbuhan Aset 0,662 (X1) yaitu sebesar 0,008.
Hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara ROA dengan
ROA (Y) dengan DER (X2) yaitu sebesar 0.052 yang berarti terdapat
Tabel 5.12
Koefisien Determinasi (R2)
0,763. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 76,3% ROA dari PT. Semen
Tabel 5.13
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Dari Tabel di atas, dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom
sebagai berikut:
Dari persamaan regresi di atas maka dapat diinterpretasikan beberapa hal, antara
lain:
1. Nilai konstanta persamaan di atas adalah sebesar 17,590. Angka tersebut
2. Variabel pertumbuhan aset memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu
jika terjadi kenaikan pertumbuhan aset sebesar 1 persen, maka DER akan
lain dianggap konstan. Nilai positif yang dihasilkan memberi dampak yang
3. Variabel DER memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 9,9%.
Nilai koefisien yang positif ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif
terhadap ROA. Hal ini berarti setiap kenaikan tingkat DER sebesar 1 persen
maka DER akan mengalami kenaikan sebesar 9,9% dengan asumsi bahwa
BAB VI
PENUTUP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
6.1. Kesimpulan
(ROA) pada PT. Semen Tonasa periode 2006-2010, maka penulis dapat menarik
1. PT. Semen Tonasa telah memiliki profitabilitas yang baik dalam menutupi
pertumbuhan aset naik, maka ROA naik) dan DER berpengaruh positif
4. Hasil estimasi dari model regresi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
97
On Asset sebesar 76,3%, sedangkan sisanya 23,7% dijelaskan oleh faktor
6.2. Saran
dari hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan
dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan
sebagai berikut:
business risk.