Anda di halaman 1dari 41

KANKER MULUT RAHIM

• Dr Hanif M. Noor SpOG


• Bagian Kebidanan & Kandungan
• RSUD R. Mattaher / FK Unja
Pertama dari 10 tumor ganas tersering
Negara berkembang
usia puncak 35 –55 tahun
pasien datang berobat pada stadium lanjut

stadium II-IV mencapai 80% dengan rincian


Stadium I : 19,1 %
Stadium II : 32 %
Stadium III : 40,7 %
Stadium IV : 7,4 %

angka Harapan hidup menurut FIGO :


Stadium I : 75,7 %
Stadium II : 54,6 %
Stadium III : 30,6 %
Stadium IV : 7,3 %
Faktor Etiologi :

Virus HPV ( Human Papiloma Virus)


Tipe 6,11  pada condyloma
Tipe16  pada squamous cell Carcinoma
Tipe 18  pada adeno Carcinoma
Faktor resiko :

Perilaku seksual (mitra seks >6)

Usia hubungan seksual pertama kali usia < 20 tahun

Hubungan seksual dg pria beresiko tinggi

Merokok

Multiparitas ( > 4 )

Defisiensi gizi.

Kebersihan genitalia yang kurang

Keadaan sosial ekonomi kurang


Gambaran klinik :

Perdarahan : intermenstrual
kontak seksual

Keputihan : cairan tidak gatal


berbau busuk

Anemis  ok perdarahan

Penekanan  sakit dan gangguan BAB dan BAK


Diagnosa :
keluhan
gejala klinik
Pap’s Smear
Test IVA
Kolposkopy
biopsi jaringan tumor
pap net
test DNA / HPV
Tingkatan klinik ( stadium )

Stadium O
Stadium I
Stadium IA
Stadium IB
Stadium II
Stadium IIA
Stadium IIB
Stadium III
Stadium IIIA
Stadium IIIB
Stadium IV
Stadium IVA
Stadium IVB
Pengobatan :

Konisasi  stadium O atau I A.

Histerektomi  pengangkatan rahim dg adneksa


pengangkatan secara luas
membuang kelenjar sekitarnya.
 stadium I dan II

Khemoterapi  sitostatika kombinasi


 terutama tumor yang relaps

Radiasi  internal & eksternal


 stadium lanjut.
Pencegahan :

menghindari factor etiologi & resiko

mendeteksi dini  Papsmear & test IVA

Vaksinasi HPV
PAP’SMEAR

pemeriksaan sitologi infeksi atau prakanker.

mudah dilakukan, sederhana dan praktis

sedikit sekali mengganggu pasien

dapat dilakukan paramedis, bidan dokter umum


maupun spesialis

hemat biaya dan waktu


Dilakukan pada:

pada wanita yang sudah melakukan hubungan sex

3 hari tanpa  perdarahan,


kontak seksual
penggunaan obat vagina
cara :

pasien dengan posisi litotomi

dilakukan usapan pada servik

dioleskan pada kaca objek

difiksasi dengan alkohol 96% sebelum mengering


minimal 30 menit

kirim keahli patologi


Klasifikasi Pap’s Smear :

kelas I : sel sel dalam batas normal

kelas II : sel atipik dan infeksi

Kelas III : sel mengalami displasia ringan

Kelas IV : sel mengalami displasia berat dan


karsinoma insitu

Kelas V : ditemukan sel tumor invasif


Pemeriksaan Pap’s Smear ini diulangi
3 bulan

6 bulan

1 tahun

sesuai dengan:
hasil pemeriksaan
pengobatan.
INSPEKSI VISUALISASI DENGAN
APLIKASI ASAM ASETAT (IVA)
Non-invasif
Mudah- murah
Pelayanan kesehatan sederhana
Hasil langsung didapat
Sensifitas dan spesifitas cukup baik

Cocok dinegara berkembang


CARA melakukan IVA
( Dapat dilakukan pada sarana kesehatan sederhana )

Kebutuhan :
• Sumber cahaya yang cukup
• Spekulum vagina
• Meja pemeriksaan
• Asam asetat 3 - 5 %
• Kapas lidi
• Sarung tangan
• IVA pertama kali diperkenalkan Hinselman (1925)
• Asam asetat mempengaruhi epitel abnormal, meningkatkan
osmolaritas cairan ekstraseluler
• Cairan ekstraseluler menarik cairan intraseluler sehingga
membran collaps dan jarak antarsel akan semakin dekat
• Sinar ke epitel tidak diteruskan ke stroma, tapi dipantulkan
sehingga permukaan epitel berwarna putih.
Central Course for 60 University
Hospital Residents
.VAKSIN HPV
.

4. Di luar itu dapat di jaring dari wanita yang datang


ke fasilitas kesehatan anak atau obstetri dan
ginekologi.
5. Vaksinasi pria tidak diperlukan karena tidak cost
effective
6. Vaksin dapat diberikan minimal oleh dokter
7. Pemeriksaan identifikasi DNA (Hibrid capture)
tidak diperlukan sebelum vaksinasi
8. Vaksin diberikan 3 suntikan, pada bulan 0, 1 /2 bulan
setelah bulan pertama, dan 6 bulan setelah
penyuntikan pertama
9. Booster belum diperlukan (estimasi 10 tahun)
10.Wanita dengan penyakit yang mengganggu imunitas
(immunosupression) dapat diberikan perlindungan
dengan vaksin
11. Wanita dengan riwayat terinfeksi HPV atau lesi
prakanker dapat diberikan meskipun efektivitas lebih
rendah
12. Dapat diberikan pada wanita hamil dan menyusui.
13. Efek samping minimal dan paling sering nyeri di
tempat suntikan

Anda mungkin juga menyukai