(25210219)
UNIVERSITAS HALMAHERA
2021
Abstrak
tujuan studi pustaka kali ini adalah untuk menemukan keanekaragaman hayati yang terdapat
pada tanah. Oleh sebab itu saya mencari beberapa jurnal, litelatur hingga menjelajah
seputaran google. Oleh sebab itu lah di temukan hasil seperti di bawah ini, baik itu melalui
jurnal ataupun google semoga hasilnya cukup membuat anda senang karena saya sudah
cukup berusaha untuk membuat makalah ini. Sekian, selamat membaca dan terimakasih.
Abstract
The purpose of this literature study is to find the biodiversity found in the soil. Therefore I
searched for several journals, literature to explore around google. That's why we found
results like the one below, either through journals or google, hopefully the results are enough
to make you happy because I've made enough effort to make this paper. So, happy reading
and thank you.
1.1 LATAR BELAKANG
Hutan hujan tropis merupakan aset dunia yang menyimpan banyak keanekaragaman
hayati baik kelompok hewan maupun tumbuhan serta mikroba, sehingga kawasan ini dikenal
dengan istilah megabiodiversity dunia. Secara geografis daerah hutan hujan tropis mencakup
wilayah yang terletak di antara 23º27’LU dan 23 º 27’ LS dan mencakup 30% wilayah dunia
yang dimulai dari Amerika Selatan, bagian tengah dari benua Afrika, sebagian besar wilayah
Asia Selatan dan wilayah Asia Tengara, gugusan kepulauan di Samudera Pasifik dan
sebagian kecil wilayah Australia. (Sevegnani et al. 2016).
Melihat kondisi sekarang, hutan hujan tropis di seluruh dunia mulai menghilang
dengan laju kecepatan yang tinggi disebabkan perubahan penggunaan lahan sebagai akibat
dari aktivitas manusia (Mouchet et al. 2010; Laurance et al. 2011).
Penebangan dan perladangan berpindah adalah dua hal yang paling umum dalam
penggunaan lahan di daerah tropis dan hal tersebut juga merupakan pendorong utama
terjadinya degradasi hutan hujan tropis (Liu et al. 2017).
Penebangan kayu pada hutan hujan tropis super basah, dapat mengganggu struktur
hutan, mengurangi biomassa, dan bahkan menyebabkan kepunahan lokal, terutama di hutan
yang mengalami penebangan kayu secara illegal. Namun, dampak negatif penebangan dapat
diminimalkan dan metode logging yang lebih baik yang dapat diterapkan
dengan benar (Zinner et al. 2014).
2.1 KAJIAN PUSTAKA
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Keanekaragaman hayati untuk keberlanjutan kehidupan manusia, 2003-12-23 , Di
akses pada http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/home/index.php?
page=ebook&code=ka&view=yes&id=1
Ardhana, I. P. G. (2010). Konservasi keanekaragaman hayati pada kegiatan pertambangan di
kawasan hutan di Indonesia. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 15(2), 71-77.
Haneda, N. F., & Sirait, B. A. (2012). Keanekaragaman Fauna Tanah dan Peranannya
terhadap Laju Dekomposisi Serasah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). Jurnal silvikultur
tropika, 3(3), 161-167.
INDON, P. Keanekaragaman organisme tanah dan hubungannya dengan keanekaragaman
spesies tumbuhan kawasan hutan hujan tropis Pinang-Pinang, Padang, Indonesia. 2 Mei 2017
Laurance WF, Nascimento H, Laurance SG, Condit R, D’Angelo S, Andrade A. 2011.
Inferred longevity of Amazonian rainforest trees based on a long-term demographic study.
For Eco Manag 190: 131-143.
Mouchet MA, Villeger S, Mason NWH, Mouillot D. 2010. Functional diversity measures: an
overview of their redundancy and their ability to discriminate community assembly rules.
Func Ecol 24: 867-876.
Sevegnani L, Alexandre U, Andre LG, Leila M, Alexander CV. 2016. Climate affects the
structure of mixed rain forest in southern sector of Atlantic domain in Brazil. Acta Oecol 77:
109-117
Sugiyarto, K. H., Scudder, M. L., Craig, D. C., & Goodwin, H. A. (2000). Electronic and
Structural Properties of the Spin Crossover Systems Bis (2, 6-bis (pyrazol-3-yl) pyridine) iron
(II) Thiocyanate and Selenocyanate. Australian Journal of Chemistry, 53(9), 755-765.
Wu, L., Gao, Y., Liu, J., & Li, H. (2017). Event-triggered sliding mode control of stochastic
systems via output feedback. Automatica, 82, 79-92.