Disusun Oleh:
Laporan ini telah dibaca dan disetujui oleh para pembimbing untuk diseminarkan di Progam studi
Kehutanan, Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi Rekayasa, Universitas Halmahera
Pada
Hari : Kamis
Tanggal : 22 Juni 2023
Disetujui oleh
Mengetahui
Ketua Progam Studi Kehutanan
Universitas Halmahera
Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang dengan baik. Laporan Magang ini adalah
sebagai bentuk implementasi MBKM di Program Studi Kehutanan Universitas Halmahera. Dalam
proses penyusunan Laporan Magang ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan dukungan dari
banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Loana J. Totoda, S.Pi., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi Rekayasa.
2. Ibu Cornelia D. Maatoke, S.TP., M.Si selaku Ketua Program Studi Kehutanan yang selalu
memberikan dukungan
3. Bapak Fiktor Imanuel Boleu, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan
waktu bimbingan serta saran dan masukan dalam penyelesaian laporan magang ini.
4. Bapak Yusnan Humah selaku kepala Resort KSDA Halmahera Utara yang telah mengizinkan
dalam melaksanakan magang dan sebagai pembimbing lapangan yang senantiasa membantu
salama magang.
5. Bapak Albert Bibely yang membidangi urusan pengendalian Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL)
yang senantiasa memberikan arahan dan pengetahuan lapangan
6. Bapak Muhammad Hajimad selaku Tenaga Pramu Kantor yang senantiasa membantu
7. Bapak dan Ibu penguji/ evaluator atas masukan dan saran untuk penulisan laporan magang
yang lebih baik
Penulis menyadari bahwa Penulisan laporan magang ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk perbaikan laporan magang ini
kedepannya.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan ini dengan seluruh isi dan data yang tercantum
memang benar adanya merupakan karya saya sendiri berdasarkan hasil pengumpulan data di
instansi mitra tanpa perbuatan plagiasi karya milik orang lain.
Atas pernyataan ini apalagi dikemudian hari ditemukan penyimpangan dan pelanggan etika
keilmuan maka saya siap dikonfirmasi dan mempertanggung jawabkannya sesuai sanksi yang telah
ditetapkan.
Hal
COVER ……………………………………………………………...........................
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................
PERNYATAAN …………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………
BAB. I. PENDAHULUAN ........................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................
1.3 Tujuan ........................................................................................................…..
1.4 Manfaat ...............................................................................................................
BAB. II. AKTIVITAS MAGANG ...........................................................................
2.1. Diskripsi Instansi Mitra ……………………………………………………..
2.2. Diskripsi Kegiatan Yang Di Rencanakan …………………………………..
BAB. III. TOPIK KHUSUS DAN PEMBAHASAN .............................................
3.1. Diskripsi Topik Khusus Magang ………….....................................................
3.2. Metode Pengumpulan data ................................................................................
3.3. Pembahasan ......................................................................................................
BAB IV. PENUTUP ..................................................................................................
5.1. Kesimpulan …………………………………………………………………...
5.2. Saran ………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
LAMPIRAN ………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
AKTIVITAS MAGANG
BAB III
TOPIK KHUSUS DAN PEMBAHASAN
Potongan buah pepaya dan Menyediakan makanan Burung Kasturi Ternate sedang
tempat minum air burung makan buah pepaya
Gambar 2. Pemeliharaan burung Kasturi Ternate di kandang transit
Selama pemeliharaan di kandang transit, burung diberi makan buah (papaya dan pisang)
dua kali sehari pada saat pagi dan sore. Wadah minum disiapkan di dekat tempat buah untuk
memudahkan akses burung seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Pembersihan kandang rutin
dilakukan agar terhindar dari penyakit.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dari kegiatan magang di Resort KSDA Halmahera Utara
dilakukan melalui beberapa tahapan:
Observasi
Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati langsung terkait proses pemeliharaan satwa
burung di kandang transit, dan perilaku burung.
Praktek Lapangan
Praktek lapangan di lakukan dengan melakukan praktek pemeliharaan burung di kandang
transit yakni menyiapkan pakan burung dan membersihkan secara rutin kandang.
Studi Pustaka
Studi pustaka untuk memperoleh literatur tentang pengelolaan kesejahteraan satwa burung.
3.3 Pembahasan
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang Spesifikasi Teknis Kandang Transpor
Dan Kandang Transit Satwa Liar, didefinisikan bahwa kesejahteraan satwa sebagai
keberlangsungan hidup satwa yang perlu diperhatikan oleh pengelola agar satwa hidup sehat,
cukup pakan, dapat mengekspresikan perilaku secara normal, serta tumbuh dan berkembang biak
dengan baik dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Kandang transit adalah kandang untuk
keperluan pemeliharaan sementara satwa hasil sitaan atau tangkapan atau hasil evakuasi karena
konflik, sebelum dilakukan pemeliharaan lanjutan dalam proses penyelamatan dan rehabilitasi,
dan/atau sebelum dilepasliarkan ke habitat alamnya. Adapun model design kandang transit burung
sesuai aturan ditampilkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Design dan spesifikasi Kandang Transit Burung
Dilihat dari kelengkapan kandang transit di resort KSDA Halmahera Utara terdapat beberapa
kekurangan diantaranya
1. Belum dilengkapi dengan tempat air permanen berukuran sekurang-kurangnya (PxL) 100
cm x 50 cm.
2. Belum dilengkapi dengan tempat bersarang (nest box) dan minimmnya tempat bertengger.
3. Belum memiliki saluran pembuangan
4. Belum memenuhi kriteria pengkayaan kandang dengan menanam tanaman perdu yang
rindang.
Penilaian tingkat kesejahteraan satwa dapat menggunakan instrumen penilaian tingkat
kesejahteraan satwa dengan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Nomor: P.6/IV-SET/2011, Tentang Pendoman Penilaian Lembaga Konservasi.
Adapun 5 prinsip kesejahteraan satwa atau animal welfare antara lain (Sari et al, 2021; Irfan et al,
2020):
1. Bebas dari rasa lapar dan haus
Prinsip pertama yang harus dipahami setiap pemelihara binatang adalah memberikan
peliharaannya kebebasan dari rasa lapar dan haus. Pemelihara wajib memberikan makan
dan minum untuk setiap peliharaannya. Perlu diperhatikan bahwa parameter dari prinsip
ini bukan hanya tentang kenyang dan tidak kehausan, akan tetapi kesesuaian dengan pakan
alaminya di alam. Pemberian pakan di resort KSDA Halmahera Utara tidak bervariasi
dimana tidak ada pemberian biji-bijian seperti biji bunga matahari, kacang tanah, kacang
panjang, kecambah, jagung dan sebagainya sehingga pemenuhan gizinya belum lengkap.
Menurut Sari et al (2021) Salah satu contoh efek negatif pemberian satu jenis pakan yaitu
defisiensi asam amino lisin yang menyebabkan obesitas dan terhambatnya reproduksi,
karena asam amino menjadi penentu utama hasil reproduksi untuk burung paruh bengkok
2. Bebas dari ketidaknyamanan
Aspek kesejahteraan bebas dari ketidaknyaman ini fokus pada kondisi lingkungan sekitar
satwa, tempat hidup satwa harus dapat melindungi satwa dari cedera fisik maupun cuaca
ekstrim yang menyebabkan satwa merasa tidak nyaman. Kondisi kandang transit resort
dilengkapi atap peneduh dan pelindung bagi burung paruh bengkok dari cuaca buruk,
hujan, dan terik matahari. Kondisi sekitar kandang juga terdapat pohon sehingga udara
terasa sejuk.
3. Bebas dari rasa sakit, penyakit dan luka
Burung terlihat aktif bergerak dan informasi tentang gambaran kondisi fisik burung tidak
diperoleh karena belum ada kunjungan dokter dari kantor seksi wilayah I Ternate
4. Bebas untuk berperilaku normal
Dimensi bebas untuk berperilaku alami merupakan kebebasan untuk satwa
mengekspresikan diri dan melakukan aktivitas biologis seperti di habitat alaminya.
Fasilitas bertengger dan kondisi pengkayaan kandang yang belum optimal sehingga kurang
memenuhi.
5. Bebas dari rasa takut dan menderita
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan satwa
burung di Resort Konservasi Halmahera Utara dengan menempatkan perawatan burung di kandang
perawatan (kandang penampungan, kandang transit dan kandang habituasi). Pengelolaan satwa
burung di kandang transit belum sepenuhnya memenuhi 5 prinsip kesejahteraan satwa atau animal
welfare.
4.2 Saran
Pihak Resort Konservasi Halmahera Utara lebih memperhatikan pemberian pakan yang
lebih bervariasi dengan penambahan biji-bijian dan buah untuk pemenuhan gizi burung yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
BKSDA Maluku (2010). Informasi Kawasan Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam
Maluku.
Irfan, M., Agustian, D., & Hiroyuki, A. (2020). Gambaran Kesejahteraan Burung Murai Batu
(Copsychus malabaricus) di Annafi Bird Farm, Cirebon, Jawa Barat. Jurnal Indonesia
Medicus Veterinus, 9(5), 683-694.
Kementerian LHK. (2019). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang Spesifikasi Teknis
Kandang Transpor Dan Kandang Transit Satwa Liar. Tanggal 10 mei 2019
Sari, B. A., Salsabiela, N., Panrus, O. M., Indani, N. Y., Laksono, A., & Suripto, B. A. (2021,
November). Tingkat kesejahteraan burung paruh bengkok di Taman Satwa Taru Jurug
Surakarta. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 7, No. 1, pp. 318-327).