Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN AKHIR PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MAHASISWA PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS


DAN TEKNOLOGI

IDENTIFIKASI JENIS JAMUR (Fungi) DI TAMAN HUTAN RAYA


BUKIT BARISAN DESA DOLAT RAYAT KECAMATAN
BERASTAGI KABUPATEN KARO

Disusun Oleh :

MARINA PURNAMA SARI SILALAHI


0704173116

PROGRAM STUDI BIOLOGI

`FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
LEMBAR PENGESAHAN

IDENTIFIKASI JENIS JAMUR (FUNGI) DI TAMAN HUTAN RAYA BUKIT


BARISAN DESA DOLAT RAYAT KECAMATAN BERASTAGI
KABUPATEN KARO

OLEH :

Marina Purnama Sari Silalahi


0704173116

Menyetujui,

Dosen Pembimbing PKL

Ulfayani Mayasari,M.Si
NIP: 198803032018012001

Mengetahui
Ketua UPT Tahura Bukit Barisan Ketua Prodi Biologi

Ir. Ramlan Barus Kartika Manalu, MPd.


NIP: 196910071994021001 NIP: 198412132011012008

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan baginda rasul Muhammad SAW. Seiring doa saya
mengucapkan Alhamdulilah dapat menyelesaikan laporan akhir praktek kerja
lapangan yang berjudul “Identifikasi Jenis Jamur (Fungi) Di Taman Hutan Raya
Bukit Barisan Desa Dolat Rayat Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo” yang
dibuat untuk memenuhi laporan akhir praktek kerja lapangan. Didalam
penyusunan laporan ini saya selaku penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya dan juga tepat waktu.
Dalam kesempatan ini juga saya mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan akhir PKL,
diantaranya :
1. Bapak Dr. Mhd. Syahnan, M.A selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Sumatera Utara.
2. Ibu Kartika Manalu, M.Pd selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas
Sains Dan Teknologi, UIN Sumatera Utara.
3. Ibu Ulfayani Mayasari,M.Si selaku Dosen Pembimbing Jurusan
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sumatera Utara.
4. Bapak Ir.Ramlan Barus selaku Kepala UPT Taman Hutan Raya Bukit
Barisan.
5. Bapak Chandra FD Silalahi,SS selaku Pembimbing Lapangan PKL
dari Sources Of Indonesia (SOI).
6. Bapak Ilham Akbar selaku Pembimbing Lapangan PKL dari Sources
Of Indonesia (SOI).
7. Teman-teman mahasiswa PKL yang telah berpartisipasi dalam
pelaksanaan PKL sehingga tersusunnya laporan ini.
8. Seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah memberikan semangat
dan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan laporan ini.

ii
Saya menyadari arahan dan masukan dari pihak-pihak tersebut diatas
sangat berarti dan membantu dalam peyusunan laporan ini hingga selesai.

Dalam penyusunan laporan ini saya menyadari masih banyak kekurangan


baik dari susunan dan penulisan isi laporan, karenanya saya menerima dengan
senang hati kritik dan saran yang memotivasi saya demi kesempurnaan laporan
ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak
yang terkait. 

Medan, Januari 2021


Penulis

Marina Purnama Sari Silalahi


NIM: 0704173116

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang PKL...............................................................................2
1.2 Tujuan PKL............................................................................................2
1.3 Manfaat PKL..........................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup PKL..............................................................................2
1.5 Waktu Dan Tempat PKL........................................................................3
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL.....................................................4
2.1 Sejarah Taman Hutan Raya Bukit Barisan............................................4
2.2 Lokasi Taman Hutan Raya Bukit Barisan..............................................5
2.3 Ruang Lingkup Taman Hutan Raya Bukit Barisan...............................5
2.4 Visi dan Misi Taman Hutan Raya Bukit Barisan...................................6
2.5 Organisasi dan Manajemen Perusahaan.................................................7
2.5.1 Struktur Organisasi.............................................................................7
2.5.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab.............................................8
2.5.3 Jumlah Tenaga Kerja..........................................................................14
2.5.4 Sistem Pengupahan.............................................................................14
2.6 Budaya Organisasi Taman Hutan Raya Bukit Barisan..........................14
2.7 Kegiatan Umum Taman Hutan Raya Bukit Barisan..............................14
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN.........................17
3.1 Deskripsi Kegiatan PKL........................................................................17
3.2 Kaitan Kegiatan Magang Dengan Mata Kuliah yang
Didapatkan di Perkuliahan....................................................................20
3.3 Kendala Yang Dihadapi.........................................................................26
3.4 Cara Mengatasi Kendala........................................................................27
BAB IV KESIMPULAN....................................................................................28
4.1 Kesimpulan............................................................................................28
4.2 Saran.......................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................29
LAMPIRAN........................................................................................................30

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL


Untuk mencapai dan mewujudkan visi dan misi kampus, UIN Sumatera
Utara mengaplikasikan teori dan praktik dilapangan dengan mewajibkan
mahasiswa untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan
untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam hal dunia kerja di lapangan
atau secara langsung kepada mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa diharapkan
dapat mengenal, mengetahui dan menganalisa serta beradaptasi dengan
lingkungan tempat PKL di suatu lembaga atau instansi yang tentu saja
memberikan pengalaman untuk mempersiapkan diri saat memasuki dunia kerja.
Sebagai mahasiswa S1 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sumatera Utara
yang mengambil jurusan Biologi, memasuki semester akhir ini mengharuskan
mahasiswa untuk mengikuti program dari kampus yaitu dengan melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan untuk memahami
masalah ataupun keadaan yang ada di lapangan sehingga menggambarkan yang
sebenarnya tentang dunia kerja dan kegiatan yang sesuai dengan bidang biologi.
Dalam masa pandemic Covid-19 yang terjadi saat ini, Praktek Kerja
Lapangan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan
pemerintah yaitu dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci
tangan. serta menggunakan APD sesuai pedoman pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan.

Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki


kelembaban tinggi sehingga memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tanaman
dan mikroorganisme dengan baik. Jamur atau cendawa adalah organisme
heterotrofik. Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Selain itu,
jamur juga merupakan organisme eukariotik, berspora, tidak berklorofil,
berreproduksi secara seksual dan aseksual, jamur berdasarkan ukurannya
tubuhnya ada yang makroskopis atau yang dapat dilihat dengan mata telanjang
dan ada yang mikroskopis yaitu yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjan.

1
Secara alamiah banyak dijumpai pada tempat dengan kondisi lingkungan yang
lembab. Jamur dapat ditemukan dibatang tumbuhan setelah hujan, dapat juga di
bawah pohon tumuhan yang sudah lapuk, ditempt basah atau tempat yang kaya
akan zat organik. Jamur biasanya hidup dilingkungan yang teduh dan tingkat
kelembaban yang cukup tinggi, arus angin dan pencahayaan yang mendukung.

1.2 Tujuan PKL


Berdasarkan latar belakang pelaksanaan PKL, kegiatan PKL dilaksanakan
dengan tujuan untuk :
1. Untuk mengidentifikasi jenis-jenis Jamur (Fungi) yang terdapat di Taman
Hutan Raya Bukit Barisan.
1.3 Manfaat PKL
Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan diharapkan mampu memberikan
hasil positif bagi semua pihak yang bersangkutan, antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang baru untuk
mahasiswa mengenai Jamur (Fungi) dengan mengamati di habitat
aslinya.
b. Dapat mengetahui cara mengidentifikasi jenis-jenis Jamur (Fungi).
c. Mendapat keterampilan dan pengalaman baru dalam kegiatan
konservasi hutan yang sesuai dengan bidang Biologi.
2. Bagi Instansi
a. Instansi dapat terbantu karena adanya mahasiswa yang membantu
dalam suatu program sesuai dengan waktu yang ditentukan.
b. Terjalinnya hubungan baik antara universitas dan instansi sehingga
dapat terciptanya kerja sama.
c. Adanya saran dan masukkan yang bersifat membangun dari mahasiswa
yang bisa dijadikan pedoman untuk menyempurnakan sistem yang ada.
1.4 Ruang Lingkup PKL
PKL dilaksanakan selama 2 minggu di Taman Hutan Raya Bukit Barisan.
Selama melaksanakan PKL, program yang dilakukan adalah pengenalan

2
lingkungan Taman Hutan Raya. Pengenalan sistem pengelolaan hutan dengan
mengikuti program konservasi hutan seperti menanam pohon, melakukan
pembibitan, membuat lubang biopori, membersihkan roraks dan sumur resapan.
Serta memahami jenis-jenis plang yang ada di kawasan Taman Hutan Raya.
Mempelajari secara langsung di lapangan dan melakukan identifikasi jenis-jenis
Jamur (Fungi) yang berada di Taman Hutan Raya.

1.5 Waktu dan Tempat PKL

PKL dilaksanakan dari tanggal 12 Oktober 2020 sampai dengan 23 Oktober


2020, kegiatan PKL dilaksanakan dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00
WIB. Tempat pelaksanaan PKL, dilaksanakan didalam lingkungan Taman Hutan
Raya dan dibantu oleh pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sources of
Indonesia yang beralamat di Jl. Tongkoh Desa Dolat Rayat Kecamatan Berastagi
Kabupaten Karo Sumatera Utara

3
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar 2.1 Profil Tahura


2.1 Sejarah Taman Hutan Raya Bukit Barisan

Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi
tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli,
yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, budaya, spariwisata dan rekreasi (UU No. 5 Tahun 1990).

Taman Hutan Raya Bukit Barisan merupakan Taman Hutan Raya ketiga di
Indonesia yang berada di Sumatera Utara. Taman Hutan Raya Bukit Barisan
diresmikan pemerintah pada tanggal 19 November 1988 berdasarkan Keputusan
Presiden No.48 Tahun 1988. Tahura Bukit Barisan sebagian besarnya merupakan
hutan lindung berupa hutan alam pegunungan yang ditetapkan sejak jaman
Belanda.

Luas seluruh kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan adalah 51.600
Ha. Berdasarkan data dari Dinas Kehutan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera
Utara, kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan membentang dari wilayah
Kabupaten Karo, Simalungun, Langkat, dan Deli Serdang. Secara geografis,
Taman Hutan Raya Bukit Barisan terletak pada 001’16"-019’37" Lintang Utara

4
dan 9812’16"-9841’00" Bujur Timur. Dan berada pada bagian utara Kabupaten
Karo, dibagian timur dan selatan Kabupaten Langkat dan bagian barat Kabupaten
Simalungun. Taman Hutan Raya Bukit Barisan berjarak 76 Kilometer dari Medan
yang merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan, seluruhnya meliputi wilayah


Deli Serdang seluas 17.150 hektar, Karo seluas 19.805 hektar, Simalungun seluas
1.045 hektar dan Langkat seluas 13.000 hektar. Seluruh kawasan Taman Hutan
Raya Bukit Barisan mendominasi sebagai hutan lindung dengan luas 38.273
hektar (74,17%) dari luas keseluruhan 51.600 hektar. Taman Nasional dengan
luas 13.000 hektar ( 25,20%), Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit dengan luas
200 hektar (0,39%), Cagar Alam Sibolangit dengan luas 120 hektar (0,23%), dan
Taman Wisata Lau Debuk-debuk 7 hektar (0,01%)

Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan sebagian besar merupakan


objek wisata andalan dari Kabupaten Karo terutama di Berastagi dan Tongkoh.
Air nya yang sejuk, pemandangan pegunungan yang indah dan perkebunan yang
subur menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun turis luar untuk berwisata ke
daerah kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan.

2.2 Lokasi Taman Hutan Raya Bukit Barisan

Taman Hutan Raya Bukit Barisan, berada di Jl. Tongkoh, Desa Dolat
Rayat, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

2.3 Ruang Lingkup Taman Hutan Raya Bukit Barisan


Taman Hutan Raya Bukit Barisan merupakan kawasan yang dimanfaatkan
sebagai :

1. Tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.


2. Sebagai tempat pendidikan serta pengetahuan dalam hal konservasi
alam,
3. Sebagai habitat asli bagi keanekara\gaman hayati baik flora maupun
fauna, dan
4. Sebagai tempat wisata.

5
2.4 Visi dan Misi Taman Hutan Raya

Dalam melaksanakan kegiatan, Taman Hutan Raya Bukit Barisan


memiliki visi dan misi diantaranya yaitu :

1. Visi
 Menciptakan kepastian status dan fungsi kawasan hutan yang diakui
dan disepakati para pihak”
2. Misi
 Melakukan pengelolaan hutan bersama masyarakat lokal
 Mempertahankan kelestarian htan dan mengembalikan keseimbangan
ekosistem kawasan hutan

6
2.5 Organisasi dan Manajemen Perusahaan

2.5.1 Struktur Organisasi

KEPALA UPT TAHURA BERASTAGI


Ir. Ramlan Barus

Kepala Sub Bagian Tata Usaha


Albertus Roland, S.Si, MAP
Kepala Perencanaan dan
Pemanfaatan Hutan
Fendi P Siadari, SP

Bendahara Barang Bendahara Pengeluaran Bendahara Penerimaan


Novelinna Limbong, S.Hut Ramlan, S.E Toga Samosir Barus, Amd

Polhut Staf
Resopim Tarigan Staf
Parlindungan Sihotang, SE,M.Si
Rasmina Saragih

Polhut
Sahat Tobing, SP Staf Staf
Rudolf Bernad Sagala, S.Hut Deni efrata Sitepu, S.Hut

Polhut
Subhan Maulana, SH Staf
Staf
Yendri petra Peranginangin, S.Hut Erika
Polhut
Asido A.S Munthe, SH
Staf
Irman Abadi Sipayung, SP

Polhut
Alamsyah Staf
M. Hafidzh Sitompul, S.Hut

7
2.5.2 Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab

A. Kepala Dinas
Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :
1. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin
lingkup Dinas.
2. Menyelenggarakan dan memimpin, membina, mensiknronisasikan,
mengendalikan tugas dan fungsi Dinas.
3. Menyelenggarakan penetapan beban kerja dan rencana kegiatanDinas,
sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
4. Menyelenggarakan tata hutan kesatuan pengelolaan hutan kecualipada
kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK).
5. Menyelenggarakan pengelolaan kesatuan pengelolaan hutan kecualipada
kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK) .
6. Menyelenggarakan pengelolaan Menyelenggarakan pemanfaatanhutan di
kawasan hutan produksi dan hutan lindung yang meliputipemanfaatan
kawasan hutan, pemanfaatan hasil hutan, pemungutanhasil hutan, dan
pemanfaatan jasa lingkungan kecuali pemanfaatanpenyimpanan dan/ atau
penyerapan karbon.
7. Menyelenggarakan rehabilitasi di luar kawasan hutan Negara.
8. Menyelenggarakan perlindungan hutan di hutan lindung dan hutan
produksi.
9. Menyelenggarakan pengelolahan hasil hutan bukan kayu.
10. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan danpengkoordinasi
pelaksanaan kebijakan teknis bidang administrasi umum, Penatagunaan
Hutan, Pengusahaan Hutan, Rehabilitasi Hutandan Lahan, Perlindungan
Hutan.
11. Penyelenggaraan pengkoordinasi dan fasilitasi pengendalian dan
pengawasan administrasi umum, Inventarisasi dan Penatagunaan Hutan,
Pengusahaan Hutan, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Perlindungan Hutan.

8
12. Penyelenggaraan pengkoordinasi administrasi umum, Inventarisasi dan
Penatagunaan Hutan, Pengusahaan Hutan, Rehabilitasi Hutan danLahan,
Perlindungan Hutan yang menjadi kewenangan Provinsi.
13. Penyelenggaraan pelaksanaan penegakan administrasi umum,Inventarisasi
dan Penatagunaan Hutan, Pengusahaan Hutan,Rehabilitasi Hutan dan
Lahan, Perlindungan Hutan.
14. Penyelenggaraan penataan pembinaan dan pengkoordinasian
UnitPelaksana Teknis Dinas.
15. Pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, lembaga non
pemerintah dan swasta dalam pengelolaan kehutanan, sesuaiketentuan
yang berlaku
16. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melaluiSekretaris
Daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya.
17. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas danfungsinya
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai standaryang ditetapkan
18. Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Kepala Dinas Kehutanan
dibantu :
a. Sekretariat.
b. Bidang Penatagunaan Hutan.
c. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
d. Bidang Pengusahaan Hutan.
e. Bidang Perlindungan Hutan.
B. Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan, mengkoordinasikan kegiatan pembinaan administrasi
umum, kepegawaian, pengelolaan Keuangan dan perencanaan program serta
pengkoordinasian seluruh kegiatan bidang-bidang. Untuk melaksanakan
tugasnya, Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan administrasi
perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian serta pelayanan umum.

9
2. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum,kepegawaian
dan pelayanan umum, sesuai ketentuan dan standaryang ditetapkan.
3. Pengkoodinasian, penyusunan rencana pembangunan jangkamenengah dan
tahunan dinas sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik.

C. Bidang Penatagunaan Hutan.


Kepala Bidang Inventarisasi dan Penatagunaan Hutan mempunyai
tugasmembantu Kepala Dinas melaksanakan sebagian tugas dinas
dalamInventarisasi, Pengukuran, Perpetaan, Penatagunaan Hutan.
Untukmelaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Inventarisasi dan
PenatagunaanHutan menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1. Penyusunan dan Penyempurnaan pedoman pelaksanaan inventarisasi
sumber daya hutan, pengukuran dan perpetaan kehutanan,penatagunaan
hutan yang menjadi kewenangan Provinsi danKabupaten/Kota.
2. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi, sosialisasi, evaluasi, pengawasandan
pengendalian atas pelaksanaan inventarisasi sumber daya
hutan,pengukuran dan perpetaan kehutanan.Untuk melaksanakan tugas
dan fungsinya, Kepala Bidang Inventarisasidan Penatagunaan Hutan
dibantu oleh :
a. Kepala Seksi Inventarisasi dan Jasa Lingkungan
b. Kepala Seksi Penataan Kawasan Hutan
c. Kepala Seksi Pengukuran dan Perpetaan Hutan
D. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan mempunyai tugas
membantuKepala Dinas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam perbenihan
dan aneka guna hutan, reboisasi dan perhutanan masyarakat. Untuk

10
melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan
menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1. Penyusun dan Penyempurnaan pedoman pelaksanaan perbenihandan aneka
guna hutan, reboisasi, perhutanan masyarakat yangmenjadi kewenangan
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Penyelenggaraan pembinaan, supervisi, konsultasi, koordinasi,sosialisasi,
evaluasi, pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaanperbenihan dan
aneka guna hutan, reboisasi, perhutanan masyarakat(penghijauan, hutan
kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat danhutan rakyat) yang menjadi
kewenangan provinsi.
3. Penyelenggaraan pengawasan, perbenihan, pupuk dan pestisida.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang
RehabilitasiHutan dan Lahan dibantu oleh:

a. Seksi Perhutanan Sosial dan Kemitraan


b. Seksi Penyuluhan dan Perbenihan
c. Seksi Rehabilitasi Hutan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
E. Bidang Perlindungan Hutan
Kepala Bidang Perlindungan Hutan mempunyai tugas membantu
KepalaDinas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam pengamanan
hutan,pelestarian hutan dan pemanfaatan jasa lingkungan.Untuk
melaksanakantugasnya, Kepala Bidang Perlindungan Hutan
menyelenggarakan fungsi-fungsi:
1. Penyelenggara penyusunan/penyempurnaan pedoman pelaksanaan
pengamanan hutan dan hasil hutan, pelestarian hutan, pemanfaatanjasa
lingkungan yang menjadi kewenangan Provinsi dankabupaten/Kota.
2. Penyelenggara pembinaan, supervisi, konsultasi, koordinasi,sosialisasi,
evaluasi dan dan pengendalian atas pelaksanaanpengamanan hutan dan
hasil hutan, pelestarian hutan, pemanfaatan jasa lingkungan yang
menjadi kewenangan Provinsi.

11
3. Penyelenggara pemberian pertimbangan teknis/pengesahan rencana-
rencana pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidakdilindungi
serta jasa lingkungan yang menjadi kewenangan Provinsi.
4. Penyelenggara pengamanan hutan dan hasil hutan,
pengendaliankebakaran hutan, dan gangguan keamanan lainnya yang
menjadikewenangan Provinsi.
5. Penyelenggara pemberian fasilitas, bimbingan dan pengawasan
perlindungan hutan yang menjadi kewenangan Provinsi.
6. Penyelenggara penyiapan bahan-bahan yang diperlukan atastuntutan
perdata dan Tata Usaha Negara (TUN) di bidangKehutanan.
7. Pelaksana Konsultasi Hukum dengan instansi/lembaga yang
terkaitdalam rangka penegakan hukum di bidang kehutanan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Perlindungan
Hutan dibantu oleh:
a. Kepala Seksi Pengamanan Hutan
b. Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Konservasi
SumberDaya Alam
c. Kepala Seksi Penegakan Hukum

F. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan


Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) mempunyai
tugasmembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahandi bidang ketatausahaan, administrasi, perencanaan tata
kelola, pemanfaatan kawasan hutan, rehabilitasi hutan dan lahan. Kepala
UPT. Kesatuan Pengelolaan Hutan menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1. Menyelenggarakan pembinaan pegawai pada lingkup Kesatuan
Pengelolaan Hutan.
2. Menyelenggarakan arahan, bimbingan kepada pejabat structural pada
lingkup Kesatuan Pengelolaan Hutan.
3. Menyelenggarakan penyusunan rencana pengelolaan hutan
danpenataan hutan di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan.

12
4. Menyelenggarakan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat
dibidang kehutanan, serta pelaksanaan program perhutanan social pada
kesatuan pengelolaan hutan
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPTD Kesatuan
Pengelolaan Hutan dibantu oleh :
a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
b. Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
c. Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat
d. Kelompok jabatan fungsional
e. Unit KPHL dan/ atau KPHP
G. UPTD Pengelolaan Tahura Bukit Barisan
Kepala UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya Bukit Barisan (Tahura BB)
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengelola Taman Hutan
Raya Bukit Barisan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala UPTD
menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1. Penyelenggara administrasi dibidang Ketatausahaan, Keuangan,
Kepegawaian. perlengkapan dan rumah tangga, yang menjadi
kewenangan UPTD Pengelola Tahura BB.
2. Penyelenggara perlindungan dan pengamanan Tahura Bukit Barisan.
3. Pelaksana rehabilitasi Tahura Bukit Barisan.
4. Pelaksana inventarisasi potensi Tahura Bukit Barisan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPTD Pengelolaan
Taman Hutan Raya Bukit Barisan (Tahura BB), dibantu oleh :
a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
b. Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
c. Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya
Alam

13
2.5.3 Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang ada di Dinas Kehutanan UPT. Taman Hutan
Raya (Tahura) Bukit Barisan Berastagi adalah sebanyak 19 orang .

2.5.4 Sistem pengupahan


Tunjangan kinerja bagi yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sesuai
dengan golongan nya masing-masing, dan bagi tenaga honorer itu UMR.

2.6 Budaya Organisasi Perusahaan


Suatu organisasi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin
dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh
perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi tersebut.
Keberhasilan untuk mencapai tujuan tersebut tergantung kepada kemampuan
pegawai dalam mengoperasikan unit-unit kerja yang terdapat di organisasi
tersebut,karena tujuan organisasi dapat tercapai hanya dimungkinkan karena
upaya para pelaku yang terdapat dalam setiap organisasi. Dalam
melaksanakan tanggung Jawab organisasi suatu sistem yang saling
mempengaruhi satu sama lain,apabila salah satu dari sub sistem tersebut rusak,
maka akan mempengaruhi sub-sub sistem yang lain. Sistem tersebut dapat
berjalan dengan semestinya jika individu-individu yang ada didalamnya
berkewajiban mengaturnya, yang berarti selama anggota atau jawab
sebagaimana mestinya maka organisasi tersebut akan berjalan dengan baik.

Budaya organisasi Tahura Bukit Barisan yaitu Organsasi


kemasyarakatan. Dimana masyarakat membentuk sebuah kelompok dan
berkerjasama dalam pengolahan Tahura itu sendiri demi kenyamanan dan
ketentraman bersama.

2.7 Kegiatan Umum Perusahaan

Kepala UPT. Tahura Bukit Barisan memiliki kegiatan keanekaragaman


potensi yang cukup baik untuk dikembangkan. Pengelolaan tahura bukit
barisan telah dapat mencapai hasil yang maksimal yang cukup baik untuk
dikembangkan. Namun pengelolaan kegiatan tahura bukit barisan belum dapat
mencapai hasil yang maksimal jika tingkat presepsi dan partisipasi masyarakat
belum diketahui.

a) Kegiatan umum Tahura Bukit Barisan


Adapun tugas kepala UPT. Tahura Bukit Barisan yaitu:
- Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan.

14
- Pengelolaan urusan umum.
- Pengelolaan keuangan.
- Mengkoordinasikan dan penyusunan program serta pengolahan dan
penyajian data
- Pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana.
- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidangtugasnya.
- Menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas.
- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar.
- Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan
untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dilaksanakan.
- Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan menandatangani naskah
dinas untuk menghindari kesalahan.
- Mengkoordinasikan penyusun rencana dan program UPT.
b) Kepala bagian Tata Usaha
Adapun tugas dari kepala bagian tata usaha yaitu:
- Menyusun rencana kegiatan sekretariat dan mendistribusikan serta
mengevaluasi pelaksanaan tugas kepada bawahan.
- Melaksanakan urusan penyusunan laporan organisasi
- Melaksanakan penata usahaan keuangan.
- Melaksanakan uasaha dokumentasi perkantoran.
- Menyusun laporan perkembangan kinerja UPT.
- Melaksankan tugas kedinasan lain yang di perintahkan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas
c) Kepala bagian Sarana dan Prasarana
- Melaksanakan perencanaan kegiatan seksi.Melaksanakan pembinaan
teknis terhadap pemanfaatan sarana dan prasarana spesifik lokasi dan
berwawasan lingkungan, untuk meningkatkan kualitas produksi
perbenihan / pembenihan melalui media cetak dan elektronik.

15
- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang di perintahkan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas
d) Kepala bagian Produksi Tanaman Holtikultura
Adapun tugas dari kepala bagian lapangan yaitu:
- Menyusun perencanaan kegiatan seksi.
- Menyusun dan melaksankan perencanaan produksi benih / bibit
tanaman.
- Melaksankan identifikasi masalah dan peluang pengembangan produksi
benih / bibit tanaman.
- Melaksanakan optimalisasi penggunaan sarana dan prasaran produksi
- Melaksankan pembinaan teknis produksi benih, bibit bermutu.
- Membangun hubungan kerja dengan pihak lain untuk pengembangan
usaha perbenihan / pembibitan tanaman.
- Melaksankan tugas kedinasan lain yang di perintahkan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya untuk kelancran pelaksanaan tugas.
- Melaksanakan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana yang di
perlukan, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

16
BAB III

PELAKSANAAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Deskripsi Kegiatan PKL

. Sebelum melakukan kegiatan PKL, terlebih dahulu mahasiswa PKL


Tahura melakukan wawancara tentang tubuhan. Setelah wawancara selesai
mahasiswa PKL diarahkan untuk mengelilingi Tahura sekaligus pengenalan
terhadap Tahura sendiri. Melakukan pengenalan terhadap Roraks, Biopori,
Plang nama, Barcode yang ada di tumbuhan dan lainnya.

Kegiatan PKL di desa Doulu di bimbing oleh Bapak Chandra Silalahi dan
Bapak Ilham Akbar sebagai anggota dari SOI. Kegiatan-kegiatan PKL yang
dilakukan adalah kegiatan yang mayoritas berhubungan dengan Tumbuhan.
Mendapat banyak pembelajaran, seperti bagaimana cara menanam pohon
dengan baik, cara memilih bibit pohon yang unggul untuk ditanam kembali,
cara membuat biopori, mengetahui fungsi plang nama yang ada disekitaran
Tahura, cara membuat Roraks dan menjaga lingkungan agar selalu asri. Bibit
Tumbuhan yang kami temukan dan telah kami tanam yaitu : kacihe, delengen
krangen, geliman krangen, seminur, dll.

Gambar 3.1. Pemilihan bibit tanaman

17
Kemudian mahasiswa juga membuat sebuah Biopori yaitu lubang silindris yang
dibuat secara vertikal kedalam tanah sebagai metode resapan air yang ditunjukan
untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

Manfaat Biopori

 Mengatasi banjir
 Tempat pembuangan sampah organik
 Penyubur tanah

Gambar 3.2. Pemotongan pipa Biopori

Peralatan dan bahan membuat Biopori

1. Bor tanah dengan manual.


2. Pipa PVC berdiameter 10-15 cm dan panjang 100-120 cm. Dilubangi
sepanjang permukaan pipa. Lubang-lubang ini akan memberikan jalan
bagi organisme didalam tanah yang akan membantu mengurai sampah
organik.
3. Tutup pipa. Pada penutup pipa juga diberi lubang-lubang.
4. Sampah organik (daun-daun kering).

18
Cara membuat Biopori

1. Lubangi tanah dengan diameter 10-15 cm dengan kedalaman 100-120 cm,


jangan sampai melampaui kedalaman permukaan air tanah. Disini kami
menggunakan linggis.
2. Masukkan Pipa PVC yang sudah dilubangin permukaan dindingnya.
Sisakan ujung pipa sepanjang 5 cm diatas permukaan tanah agar dapat
dipasang penutupnya.
3. Masukkan sampah organik, kemudian tutup dengan penutup pipa. Biarkan
selama 3 bulan. Setelah itu sampah organik tersebut berubah menjadi
kompos. Keluarkan kompos tersebut dan gunakan sebagai pupuk bagi
tanaman. Masukkan kembali sampah organik yang baru.

Kegiatan kami juga ada menanam 1000 pohon bersama siswa dan
masyarakat doulu. Penanaman ini dilakukan di sekitaran Taman Hutan
Raya Berastagi. Tujuan dilakukan nya penanaman hutan 1000 pohon ini
membantu penghijauan, mencegah terjadinya banjir dan mengurangi
potensi terjadinya tanah longsor.

Gambar
3.3. penanaman 1000 pohon

19
Setelah melakukan penanaman pohon, pohon yang sudah
dewasa yang bekisar usia 9Setelah melakukan penanaman pohon,
pohon yang sudah dewasa yang bekisar usia 9-12 Bulan diberi
plang nama Nama Daerah tanaman tersebut.

Gambar 3.4. Pemberian plang nama tanaman

Kami juga membuat barcode, atau kode yang diletakkan di


tanaman agar kita mengetahui jenis tanaman itu apa. Barcode di
scan melalui aplikasi yang ada diHandpPhone.

Gambar 3.5. Pemberian barcode tanaman

20
3.2 Kaitan Kegiatan Magang dengan Mata Kuliah yang Didapatkan di
Perkuliahan

Studi tentang hubungan manusia dan tumbuhan atau tanaman


adalah Domain Ethnobotani yang mempelajari peranan manusia dalam
memahami hubungannya dengan lingkungan tempat mereka tinggal, baik
dilingkungan masyarakat tradisional maupun masyarakat industri.
Hubungan antara manusia dan tumbuhan, yang menjadi “Domain
penelitian Ethnobotani”. Peranan etnobotani disini menjadi sangat penting.
Karena, melalui penelitian etnobotani, diperoleh pemahaman tentang
keberhasilan maupun kekeliruan masyarakat tradisional dalam memahami
lingkungannya, dan dapat menghindari kesalahan yang sama pada masa
kini dan masa mendatang.sama pada masa kini dan masa mendatang.sama
pada masa kini dan masa mendatang.sama pada masa kini dan masa
mendatang.

Dalam konteks hubungan manusia dan alam, lingkungan alam


pada dasarnya menyediakan sumber daya agar dapat dimanfaatkan oleh
penghuninya untuk kelangsungan hidup. Manusia sebagai bagian dari
penghuni alam itu diketahui paling mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan dimana ia tinggal dibandingkan dengan makluk lain. Tanpa
disadari bahwa manusia, baik sebagai individu atau dalam berkelompok
secara bertahap tumbuh dan saling bergantung dengan perkembangan
sosial dan budayanya.

Dalam judul laporan ini yaitu, Identifikasi Jenis Jamur (Fungi) Di


Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Pada pembelajaran sebelumnya materi
mengenai jamur telah dipelajari. Jamur adalah organisme yang dapat
bertahan hidup pada berbagai lingkungan dengan media yang berbeda-
beda, serta memperoleh makanannya dari media tempat jamur tersebut
tumbuh. Jamur juga dapat hidup pada sisa tumbuhan atau hidup melekat
pada organisme lain. Jamur memiliki kemampuan dan fungsi yang

21
berbeda-beda sesuai dengan lingkungan yang ditinggalinya. Salah satu
media yang biasa digunakan untuk tempat tumbuhnya adalah batang kayu.
Jamur yang tumbuh pada batang kayu memiliki kemampuan dalam
menguraikan substansi kayu. Jamur kayu dibagi ke dalam 2 kelompok
sesuai dengan kemampuannya dalam mengurai substansi kayu yaitu white
rot dan brown rot. Jamur yang termasuk kedalam kelompok white rot yaitu
jamur yang mampu menguraikan lignin, selulosa dan hemiselulosa yang
terkandung di dalam kayu. Sedangkan jamur yang termasuk ke dalam
brown rot adalah jamur yang hanya mampu menguraikan selulosa dan
hemiselulosa. Dikawasan ini banyak jenis jamur yang belum pernah saya
temukan sebelumnya. Selain mencari bibit unggul pohon, menanam
pohon, memasang plang nama latin tumbuhan, membuat Biopori, tujuan
utama kami adalah melakukan identifikasi tumbuhan yang belum pernah
kami jumpai sebelumnya.

1. Lebih dikenal dengan Vercapilion waxcap berwarna merah terang atau


merah-orange. Jamur ini adalah spesies kosmopolita, jamur ini ditemukan
di tempat yang sangat terpencil di Tahura. Bentuknya yang sangat unik
dan kecil membuat nya susah untuk ditemukan.
2. Jamur Gymnopus dryophilus ini bersifat saprofit, tetapi terkadang juga
menyerang kayu hidup. Stipenya halus, Pileusnya licin dan berwarna
orange, terdapat lamela dibawah pileus. Jamur ini ditemukan disekitaran
Tahura dimana habitatnya ditempat lembab.
3. Jamur Microporus affinis ini bersifat parasit karena mengambil makanan
langsung dari inangnya. Jamur ini memiliki haustorium yaitu hifa khusus
untuk menyerap makan langsung dari inangnya, sehingga membuat
inangnya tidak bertahan hidup karena kehilangan serat makanannya yang
dihisap Microporus affinis. Jamur ini ditemukan di pepohonan sekitaran
Tahura.
4. Jamur Microporus affinis ini termasuk spesies agaric. Jamur ini termasuk
jamur saprotrofik yang dapat di konsumsi. Jamur ini juga memiliki sifat

22
kimia yaitu kandungan fenol dan flavonoid. Bentuknya sangant kecil dan
tumbuh secara bergerombolan, stipenya kecil dan memiliki hifa yang
kelihatan jelas di bawah pileus. Berwarna putih keabu-abuan.
5. Jamur Marasmius siccus ini dijulukin sebagai “Jamur Pantai” bentuknya
yang unik, memiliki ujung pileus yang bergeri seperti payung. Stipe nya
berwarna coklat tua, dengan ujung Pileus berwarna orange terang. Jamur
ini ditemukan dipepohonan yang lapuk sekitaran Tahura.
6. Jamur pada pohon bersifat parasit karena jamur ini menumpang tumbuh
pada inangnya dan mengisap zat organis tumbuhan sehingga
mengakibatkan tumbuhan mati. Chondrostereum purpureum terdapat
banyak jenis jamur ini yang ditemukan dilingkungan Tahura, ditemukan
dilingkungan yang lembab dan di bawah pepohohan yang lapuk. Jamur ini
bersifat parasit dan beracun untuk beberapa jenis lainnya ada yang bersifat
beracun ada yang hanyaparasit saja.
7. Jamur Tubaria furfuraceae ini umumnya dikenal sebagai ranting bergerigi.
Jamur ini adalah jenis spesies jamur yang umumnya dikeluarga
Tubariaceae.

Berikut klasifikasi jenis jamur yang didapat di Dinas Kehutanan Taman


Hutan Raya Berastagi.

No Gambar Pengamatan Klasifikasi


.
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
1. Famili : Hygrophoraceae
Genus : Hygrocybe
Spesies : Hygrocybe minata

23
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
2. Famili : Omphalotaceae
Genus : Gymnopus
Spesies : Gymnopus dryophilus

Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
3. Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Microporus
Spesies : Microporus affinis

Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Psathyrellaceae
Ordo : Agaricales
4. Famili : Psathyrellaceae
Genus : Coprinellus
Spesies : Microporus affinis

5. Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Marasmiaceae
Genus : Marasmius
Spesies : Marasmius siccus

24
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
6. Famili : Cyphellaceae
Genus : Chondrostereum
Spesies : Chondrostereum purpureum

Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
7. Famili : Tubariaceae
Genus : Tubaria
Spesies : Tubaria furfuraceae

Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
8. Famili : Mycenaceae
Genus :Mycena
Spesie : Mycena rosae

25
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
9. Famili : Hygrophoraceae
Genus : Hygrocybe
Spesies : Hygrocybe cantharellus

3.3 Kendala yang Dihadapi

Dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas, praktikan selalu berusaha Untuk


melakukan yang terbaik untuk setiap pekerjaan, namun tentu saja Tidak semua
rencana pekerjaan dapat terlaksana dengan lancar. Terdapat beberapa kendala
yang dihadapi praktikan dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas Praktik, di
antaranya:

1. Saat memulai praktik kerja lapangan praktikan merasa kurang dapat


Beradaptasi dengan para pegawai di Dinas Kehutanan Tahura Berastagi,
serta kurangnya komunikasi terhadap pegawai perusahaan karena merasa
kurang percaya diri terhadap pertanyaan yang akan ditanyakan.
2. Pekerjaan yang monoton. Didalam melakukan praktek kerja lapangan di
Dinas Kehutanan Tahura Berastagi, Praktikan merasa kurang termotivasi
dan Berkembang karena hanya melakukan kegiatan yang sama disetiap
Harinya sehingga dapat menimbulkan kebosanan kerja
3. Pada saat melakukan kegiatan sayang sekali pada saat itu musim hujan,
sehingga mengakibatkan beberapa lokasi becek dan dapat mengakibatkan
licin dan kemunculan pacet.
4. Kurang safety nya praktikan ketika terjun langsung kelapangan. Akibatnya
akan terjadinya kecelakaan kerja.
5. Tidak mengertinya bahasa yang digunakan untuk penamaan pada tanaman.
Hampir semua tanaman dinamai dengan bahasa karo.

26
3.4 Cara Mengatasi Kendala

1. Praktikan mencoba beradaptasi dengan para pegawai di Dinas Kehutanan


Tahura Berastagi dengan cara bertanya kepada Bapak Ilham akbar dan
Bapak Chandra Silalahi selaku Pembimbing kami dilapanga, pada seksi
hasil hutan bukan kayu, praktikan Bersosialisasi juga kepada karyawan
lainnya dan praktikan menganggap mereka adalah orang yang
berpengalaman yang dapat membimbing praktikan dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan di Dinas Kehutanan Tahura Berastagi.
2. Praktikan agar lebih memahami prosedur kerja dilapangan yang sesuai
dengan yang dikerjakan oleh Perusahaan.
3. Pada saat kegiatan ter-cancel dikarenakan hujan, sebaiknya melakukan
kegiatan didalam ruang. Seperti, membuat plang nama Tanaman, membuat
Barcode, membuat alat-alat Biopori (membentuk dan melubangi pipa)
4. Praktikan harus mengikuti apa yang disampaikan oleh Pembimbing, harus
menggunakan masker karena kita harus tetap harus waspada terhadap
Covid-19.
5. Jika tidak mengerti bahasa yang disampaikan, sebaiknya bertanya kepada
warga setempat.

BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan

Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, praktikan


mendapatkan banyak pengetahuan baru. Berikut adalah hasil yang
diperoleh praktikan setelah melaksanakan PKL.

Ditemukannya sebanyak 9 jenis Jamur yang telah di


Identifikasi, dimana sebanyak 7 spesimen Jamur Kelas Agaricomycetes,
1 spesimen Jamur Kelas Basidiomycetes, dan 1 spesimen Jamur Kelas
Psathyrellaceae. Seluruh spesimen yang didapat, teridentifikasi sampai
tingkat spesies. Habitat jamur-jamur tersebut paling banyak ditemukan
pada tanah serasah dan pohon/batang lapuk.

27
4.2 Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan dari hasil praktek kerja


lapangan yang dilakukan di Taman Hutan Raya Bukit Barisan.

1. Sebaiknya mahasiswa PKL memahami teori terlebih dahulu sebelum


terjun kelapangan untuk melakukan identifikasi secara langsung.
2. Sebaiknya harus selalu safety dalam melakukan kegiatan dilapangan
3. Sebaiknya mahasiswa PKL lebih teliti dalam pengerjaan dalam
pengambilan spesimen Jamur, agar spesimen tidak rusak dan mudah
untuk diidentifikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arora, D, dkk. 2008. Early Onset Muscarinic Manifestation After Wild


Mushroom Ingestion. Vol 1, No 3 : 205-208. International Journal
Emergency Medicine.

Artiningsih T. 2006., Aktivitas Ligninolitik Jenis Ganoderma pada Berbagai


Sumnber Karbon. Jurnal Biodiversitas, Vol 7, No 4 : 307-311. Balai
Penelitian Mikrobiologi, Pusat.

Baroto, Eko Walujo. 2011. Sumbangan Ilmu Etnobotani Dalam Memfasilitasi


Hubungan Manusia Dengan Tumbuhan dan Lingkungan, Vol 7, No 2 :
375-391. Jurnal Biologi Indonesia

28
Darwis, W., Merisya, dkk. 2009. Identifikasi Jamur Tricholomataceae Dari
Hutan dan Sekitar Pacar Bulan. Vol 6, No 1. Jurnal Gradien.

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara. 2005. Promosi Potensi dan Kelayakan
Usaha Tahura Bukit Barisan. Dokumen Anggaran Satuan Kerja.
Medan

Fitriani, Linna, dkk. 2018. Jenis-jenis dan Potensi Jamur Makroskopis yang
Terdapat di UPT Perkebunan Hasil Musi Lestari. Vol 1, No 1 : 21-28.
Jurnal Biosilampari.

Mustika, dkk. 2018. Budaya Organisasi di Dinas Kehutanan Dan Perkebunan


Kabupaten Enrekang, Vol 4, No 2. Jurnal Administrasi Publik.

R, Aleksandra, dkk. 1938. Coprinellus Disseminatus (Pers) J.E. Lange 1938: in


vitro antioxidant and antiproliferative effects, Vol 43, No 2 : 93-102.
Journal Biology.

Shihab, Fajar. 2019. Potensi Ekowisata Taman Hutan Raya Bukit Barisan
Sebagai Daya Tarik Wisata Kabupaten Karo. Jurnal Penelitian USU.

Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Mahasiswa PKL

No Nama NIM Kelas Prodi


.
1. Kirana Pebriana 0704171029 Biologi-4 Biologi

2. Marina Purnama Sari 0704173116 Biologi-4 Biologi


Silalahi

29
3. Sinta Rahayu 0704172068 Biologi-4 Biologi

4. Triya Aina 0704172073 Biologi-4 Biologi

Lampiran 2 Absen Mahasiswa PKL

DAFTAR HADIR
MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATERA URARA

WAKTU : 12 Oktober 2020 - 23 Oktober 2020


KEGIATAN : Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa

30
Tanggal Nama Suhu Tubuh Tanda Tangan

12 Oktober Kirana Pebriana 36,37 ºC


2020
Marina Purnama Sari 36,64 ºC
Silalahi

Triya Aina 36, 46 ºC

Sinta Rahayu 36,24 ºC

13 Oktober Kirana Pebriana 36,11 ºC


2020
Marina Purnama Sari 36,78 ºC
Silalahi

Triya Aina 36,29 ºC

Sinta Rahayu 36,67 ºC

14 Oktober Kirana Pebriana 36,28 ºC


2020
Marina Purnama Sari 36,46 ºC
Silalahi

Triya Aina 36,30 ºC

Sinta Rahayu 36,70 ºC

15 Oktober Kirana Pebriana 36,19 ºC


2020
Marina Purnama Sari 36,24 ºC
Silalahi

Triya Aina 36,0 ºC


Sinta Rahayu 36,0 ºC
16 Oktober Kirana Pebriana 3,20 ºC
2020
Marina Purnama Sari 36,11 ºC
Silalahi

Triya Aina 36,94 ºC


Sinta Rahayu 36,85 ºC

31
17 Oktober Kirana Pebriana 36,1 ºC
2020
Marina Purnama Sari 36,5 ºC
Silalahi

Triya Aina 35,98 ºC


Sinta Rahayu 36,5 ºC
18 Oktober Kirana Pebriana 36,56 ºC
2020
Marina Purnama Sari 36,4 ºC
Silalahi

Triya Aina 36,76 ºC


Sinta Rahayu 36,73 ºC
19 Oktober Kirana Pebriana 36,20 ºC
2020
Marina Purnama Sari 36,45 ºC
Silalahi

Triya Aina 36,45 ºC


Sinta Rahayu 36,33 ºC
20 Oktober Kirana Pebriana 36,1 ºC
2020
Marina Purnama Sari 36,5 ºC
Silalahi

Triya Aina 36,80 ºC


Sinta Rahayu 36,1 ºC
21 Oktober Kirana Pebriana 36,66 ºC
2020
Marina Purnama Sari 36,65 ºC
Silalahi

Triya Aina 36,1 ºC


Sinta Rahayu 36,3 ºC
23 Oktober Kirana Pebriana 35,90 ºC

32
2020 Marina Purnama Sari 36,23 ºC
Silalahi

Triya Aina 36,4 ºC


Sinta Rahayu 36,4 ºC

Lampiran 3 Surat balasan permohonan PKL

33
Lampiran 4 Foto bersama Kepala Dinas Kehutanan Tahura Bukit Barisan

Lampiran 5 Foto bersama Pembimbing Lapangan Dinas Kehutanan Tahura Bukit


Barisan

34
Lampiran 6

35
BLANKO PENILAIAN PEMBIMBING PERUSAHAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) MAHASISWA
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUMATERA UTARA MEDAN

Nama : MARINA PURNAMA SARI SILALAHI


NIM : 0704173116
Tempat Magang : Jl. Tongkoh, Dolat Rayat, Kecamatan Berastagi, Kabupaten
Karo, Sumatera Utara
Waktu Magang : 12 Oktober 2020 s/d Oktober 2020
No. Materi Penilaian Nilai Angka
1 Kedisiplinan
2 Kerajinan & Ketekunan
3 Kerapian & Penampilan
4 Kreativitas & Inovasi
5 Kemampuan Keilmuan / Pemahaman
Tentang Materi Pekerjaan
6 Komunikasi
Total Angka
NB : Angka Minimal 4 dan Maksimal 10

Medan, Januari 2021


Pembimbing Perusahaan I Pembimbing Lapangan 2

Chandra FD Silalahi, SS Ilham Akbar

36

Anda mungkin juga menyukai