Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga tim Kesiswaan dapat menyelesaikan panduan pelaksanaan MPLS Tahun Pelajaran
2020/ 2021 . Dalam kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah memberi dukungan serta bantuannya sehingga panduan ini bisa selesai.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang membantu dalam penyusunan
hingga terselesaikannya panduan ini.
Kami menyadari bahwa panduan ini masih perlu pembenahan dan perbaikan di masa
depannya. Oleh karena itu, saran, masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari
para pengguna panduan ini. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam panduan ini, maka
akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan lebih lanjut demi semakin baik dan
sempurnanya panduan ini.
HALAMAN DEPAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan 2
BAB II KONSEP MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
A. Mengutamakan Penghargaan Bukan Hukuman 3
B. Pendidikan Keluarga 4
C. Pengenalan Lingkungan Sekolah 6
D. Pencegahan Covid-19 8
E. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Secara Kombinasi 10
F. Konsep MPLS 10
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN
1. Kegiatan MPLS 13
BAB IV INSTRUMEN EVALUASI
A. Kegiatan Spiritual 16
B. Kegiatan Sosial 18
C. Pengenalan Lingkungan Sekolah 25
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang pembagian urusan
pendidikan antara pemerintah pusat dan daerah.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 15 Tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 11 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
7. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah
C. Tujuan
Tujuan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Peserta Didik Baru, antara lain:
1. Mengenali potensi diri peserta didik baru;
2. Membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan
sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana
prasarana sekolah;
3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara elajar efektif sebagai peserta didik
baru;
4. Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya;
5. Menumbuhkan perilaku positif, antara lain: kejujuran, kemandirian, sikap saling
menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup
bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memilki nilai integritas, etos kerja,
dan semangat gotong royong.
BAB II
Model kemitraan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat digambarkan seperti bagan di
bawah ini.
Gambar 2.1 Model Kemitraan Sekolah, Keluarga dan Masyarakat
Secara operasional model ini dikembangkan atas dasar pendayagunaan potensi dan
sumber daya keluarga dan masyarakat secara kolaboratif. Kemitraan dibangun atas dasar
kebutuhan anak sehingga orang tua dan masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif
dalam kegiatan yang berkaitan dengan sekolah. Bentuk penyederhanaan dari model kemitraan
keluarga, satuan Pendidikan dan masyarakat dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Kegiatan Wajib
Kegiatan pengenalan warga sekolah;
Kegiatan pengenalan sejarah, logo sekolah dan maknanya, lagu
mars sekolah, visi-misi, program, kegiatan, cara belajar, dan tata
tertib sekolah;
Kegiatan pengenalan fasilitas sarana dan prasarana sekolah
dengan memegang prinsip persamaan hak seluruh siswa;
Pengenalan stakeholders sekolah lainnya.
Kegiatan Pilihan
Pengenalan tata cara dan etika makan, tata cara penggunaan fasilitas
toilet, dan tata cara berpakaian/sepatu;
Mengajak peserta didik berkeliling ke seluruh area sekolah, sambil
menjelaskan setiap fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat di
sekolah serta kegunaannya (dilakukan secara daring dengan
video/sketsa denah, dan lain-lain)
Menginformasikan fasilitas-fasilitas umum di sekitar sekolah;
Menginformasikan kewajiban pemeliharaan fasilitas dan sarana
prasarana sekolah dan fasilitas-fasilitas umum;
Kegiatan simulasi penanggulangan bencana;
Menginformasikan daerah rawan di sekitar sekolah;
Kegiatan pengenalan manfaat dan dampak teknologi informasi,
termasuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundangundangan
terkait.
3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai peserta
didik baru
Kegiatan Wajib
Simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi
dan semangat belajar peserta didik;
Prestasi yang pernah diraih oleh Guru, peserta didik dan kepala
sekolah pada sekolah tersebut baik yang bersifat akademis maupun
nonakademis.
Kegiatan pengenalan etika komunikasi, termasuk tata cara
menyapa/berbicara menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Kegiatan Pilihan:
Pengenalan metode pembelajaran yang efektif dalam bentuk quantum
learning (speed reading, easy writing, mind mapping, super memory
system);
Mendatangkan narasumber dari berbagai profesi untuk
berbagi pengalaman;
Kegiatan pengenalan kewirausahaan atau adiwiyata (kegiatan berbasis
lingkungan)
4. Mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya
Kegiatan Wajib:
Pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan, dan santun;
Pengenalan etika pergaulan antar siswa serta antara siswa dengan guru
dan tenaga kependidikan, termasuk kepada sikap simpati, empati, dan
saling menghargai, serta sportif.
Kegiatan Pilihan:
Kegiatan atraksi masing-masing kelas, antara lain perlombaan bidang
kesenian, dan olahraga (secara daring)
Kegiatan yang menjalin keakraban antar peserta didik dengan warga
sekolah antara lain dengan permainan atau diskusi kelompok
(memanfaatkan media daring)
5. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling
menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup
bersih dan sehat untuk mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai
integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong pada diri peserta didik.
Kegiatan Wajib:
Kegiatan penanaman dan penumbuhan akhlak dan karakter;
Pengenalan budaya dan tata tertib sekolah;
Pemilihan tema kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang
sesuai dengan nilai-nilai positif.
Kegiatan Pilihan:
Beribadah keagamaan bersama, pengenalan pendidikan anti
korupsi, cinta lingkungan hidup, dan cinta tanah air;
Kegiatan kebanggaan terhadap keanekaragaman dan kebhinekaan,
antara lain pengenalan suku dan agama, penggunaan pakaian adat di
sekolah;
Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dan pengenalan tata cara
membuang sampah sesuai dengan jenis sampah.
D. Pencegahan Covid-19
Pandemi Covid-19 menjadi salah satu materi penting yang perlu diangkat
dalam kegiatan MPLS 2020. Hal ini dilakukan untuk membekali peserta didik baru
tentang pengetahuan dan keterampilan pencegahan penyebaran virus Corona. Virus
corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Virus corona
(Latin : crown) berbentuk seperti mahkota yang merujuk pada protein spike yang
mengelilingi permukaan virus. Protein spike ini berperan penting dalam pola infeksi virus
ke sel pernapasan.
demam ≥ 38 C, pilek, nyeri tenggorokan, batuk dengan lendir, nyeri dada, dan sesak
0
saat bernapas. COVID-19 bisa menimbulkan komplikasi serius berupa sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal, bahkan kematian.
Penderita COVID-19 bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Beberapa orang
hanya mengalami pilek ringan, sementara yang lain harus dirawat di rumah sakit, bahkan
meninggal karena paru-parunya meradang dan terisi cairan. Sebaliknya, sejumlah kasus
infeksi virus ini juga menunjukkan tidak adanya gejala apapun pada pasien yang dideteksi
positif. Hal ini karena sistem kekebalan yang memainkan peran penting dalam merespon
infeksi COVID-19 tersebut.
COVID-19 dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia. Virus ini menyebar melalui
percikan air liur penderita (bantuk dan bersin), menyentuh tangan atau wajah penderita,
menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur
penderita. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa virus dapat tetap hidup pada plastik
dan baja hingga tiga hari, tetapi tidak bertahan hidup di atas karton selama lebih dari satu hari
atau pada tembaga selama lebih dari empat jam.
Obat untuk COVID-19 belum ada, sehingga perawatan difokuskan pada
pengurangan gejala, misalnya memberikan obat pereda demam dan nyeri, perlakuan mandi
dengan air hangat, istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah, dan banyak minum air putih.
Pada umumnya penderita COVID-19 akan pulih dengan sendirinya, perlakuan yang diberikan
pada penderita adalah isolasi, serial foto toraks sesuai indikasi, terapi simptomatik, terapi
cairan, ventilator mekanik (bila gagal napas), dan bila disertai infeksi bakteri, dapat diberikan
antibiotik. Antibiotik ini tidak bekerja untuk melawan COVID-19, karena antibiotik bekerja
pada bakteri.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi maupun
penularan COVID-19 adalah sebagai berikut:
1. Menjaga imunitas, menjaga lingkungan, menggunakan masker saat berada di ruang
terbuka, mengolah makanan dengan tepat, dan segera ke dokter apabila mengalami
gejala seperti sakit tenggorokan, flu, batuk, demam, atau sesak nafas
2. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik hingga bersih
3. Menghindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor
atau belum dicuci
4. Menghindari kontak langsung atau berdekatan dengan penderita
5. Menjaga jarak saat berbicara dengan orang lain, sekurang-kurangnya 1 meter, terutama
dengan orang yang sedang menderita batuk, pilek/bersin, dan demam
6. Menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu, kemudian membuang
tisu dan mencuci tangan hingga bersih
7. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan
8. Tidak keluar rumah dalam keadaan sakit
9. Menghindari menyentuh hewan atau unggas liar yang terbukti tertular virus corona
10. Menghindari makan daging yang tidak dimasak hingga matang
11. Untuk seseorang yang diduga terinfeksi COVID-19, hendaknya tidak keluar rumah
kecuali untuk berobat, tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu,
mencegah orang lain menjenguk, menghindari menggunakan perlengkapan dengan
orang lain, memakai masker dan sarung tangan, dan menerapkan etika batuk serta
menggunakan tisu
12. Pasien yang telah sembuh mengisolasi diri selama sepekan dan melakukan pemantauan
kondisi kesehatan secara mandiri
Salah satu cara yang dapat bekerja secara efektif mencegah infeksi dan penularan virus
corona adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Bahkan,
sabun lebih efektif untuk digunakan daripada cairan pembersih tangan atau hand sanitizer,
karena sabun dapat menghilangkan bakteri dan virus yang ada di permukaan kulit. Virus
corona merupakan virus yang memiliki lapisan membran lipid luar atau lapisan lemak pada
bagian luar. Mencuci tangan dengan sabun dan air memiliki kemampuan untuk melarutkan
lapisan lemak ini dan membunuh virusnya.
E. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Secara Kombinasi Tatap Muka Terbatas
(luring) dan Dalam Jaringan (Daring/ on line)
Dalam persiapan pembelajaran/pengenalan lingkungan sekolah akan dilaksanakan
secara tatap muka terbatas dan dalam jaringan (on line) akan dipersiapkan beberapa hal,
seperti: sarana dan prasarana, platform atau moda pembelajaran, infrastruktur dan sumber
daya manusia. Salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran/kegiatan
daring adalah pemahaman dan pemilihan platform pembelajaran agar proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Pemilihan platform juga
harus memperhatikan setting belajar dan aktivitas pembelajaran.
Masa Pengenalan sekolah akan dilakukan secara kombinasi tatap muka terbatas
(luring) dan daring/ online. Dalam jadwal tatap muka, calon peserta didik akan dibagi
menjadi beberapa kelompok kecil. Satu kelompok kecil terdiri dari 18 peserta didik dan
akan didampingi oleh guru pendamping dan anggota OSISI. Sementara yang tidak
terjadwal pada tatap muka maka akan melaksanakan kegiatan MPLS secara daring. Calon
peserta didik bisa mengakses materi MPLS di website SMKN 2 Rembang. Dalam
kegiatan daring akan dipandu oleh guru pendamping.
F. Konsep MPLS
MPLS 2020 mengambil tema “Belajar Untuk Masa Depanku, Belajar Tanpa Batas
Ruang dan waktu”. Artinya, seluruh kegiatan MPLS diikuti oleh peserta didik dilakukan
tatap muka terbatas di sekolah dan dari rumah masing-masing dan dievaluasi secara blended
(kombinasi luring dan daring) oleh panitia. Setelah dievaluasi hasil kegiatan MPLS, maka
dilakukan pengarahan untuk pembelajaran sekolah .
Kegiatan MPLS dilaksanakan dengan agenda kegiatan bersama secara daring dan
kegiatan mandiri di rumah masing-masing dengan fokus pada praktek perbuatan baik di
rumah masing-masing. Kegiatan MPLS ini ada yang bersifat langsung atau live dan ada juga
yang bersifat record courses, ataupun gabungan dari keduanya. Jenis kegiatannya bisa
berupa wawancara, belajar secara langsung, penugasan, praktek kebaikan, evaluasi diri,
evaluasi orang tua, diskusi antar teman, diskusi peserta dengan pembina, diskusi antara
peserta dengan orang tua dan diskusi antar angkatan serta peserta belajar untuk berani
membuat sebuah keputusan.
Komponen evaluasi yang dilakukan pada kegiatan MPLS ini, antara lain:
kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab, kejujuran, sopan santun, gotong royong, percaya
diri, kepedulian dan toleransi. Peserta akan berkompetisi melakukan perbuatan baik di
rumah masing masing yang setiap saat akan di rekam dan di kalkulasi oleh panitia dan
selanjutnya peserta melakukan evaluasi diri beserta orang tuanya. Pada kegiatan MPLS ini,
sekolah dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk perbuatan baik peserta
didik. Jika nilai kebaikan peserta MPLS dibawah KKM maka akan ada kegiatan perbaikan.
Setelah melaksanakan pelaksanaan kegiatan MPLS secara daring/luring/kombinasi
keduanya, setiap panitia berkewajiban untuk menilai hasil capaian dan tugas peserta didik.
Untuk teknik penilaian dalam asesment terstruktur harus sesuai dengan jenis kegiatan, yang
terdiri dari: observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, atau angket. Instrumen
penilaian yang digunakan harus mampu mengukur kemampuan peserta didik saat kegiatan
daring dalam berbuat kebaikan dari rumah, seperti: penilaian proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran dilakukan terhadap portofolio yang menggambarkan unjuk kerja peserta
didik, dan penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi selama kegiatan
MPLS daring. Setelah dilakukan penilaian, panitia berkewajiban untuk memberikan feed
back atau balikan dan menyampaikan hasil belajar ke peserta didik.
Tabel 2.4 Skenario Kegiatan MPLS Luring dan Daring
No. Skenario Rekomendasi
1. Skenario 1 Panitia dapat menyiapkan bahan/materi
Peserta didik tidak memiliki gawai dan MPLS dalam bentuk print out/hard copy
akses internet kemudian diberikan kepada orang tua
melalui jasa kurir atau orang tua
mengambil ke sekolah dengan
menerapkan protokol kesehatan. Hasil
pekerjaan peserta didik dapat
dikumpulkan ke sekolah dengan batas
waktu yang telah ditentukan.
2. Skenario 2 Panitia menyiapkan bahan/materi kedalam
Peserta didik memiliki akses internet bentuk soft file (PDF) kemudian materi
terbatas atau sinyal yang kurang tersebut diberikan melalui WA atau
mendukung kemungkinan lain orang tua ke sekolah
untuk mengambil bahan/materi soft file
kegiatan MPLS.
3. Skenario 3 Gunakan salah satu aplikasi berikut:
Panitia ingin merekam suara atau audio a. Voice recorder di smartphone atau
visual untuk kegiatan MPLS agar dapat perekam audio digital lainnya.
diakses oleh peserta didik b. Microsoft powerpoint kemudian
gunakan fastone capture (audio visual)
c. Zoom atau webex meeting (audio
visual)
SRATEGI PELAKSANAAN
Kegiatan MPLS
Kegiatan MPLS dimulai dengan kegiatan pembukaan secara daring dan atau tatap
muka terbatas. Pada hari pertama MPLS, kegiatan awal bertujuan untuk membantu peserta
didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek
keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah. Beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan dan mekanismenya tercantum pada Tabel 3.1 berikut ini.
Alternatif kegiatan MPLS selanjutnya adalah bertujan untuk menumbuhkan rasa tanggung
jawab, kreativitas, interaksi sosial, kolaborasi, dan spiritual. Kegiatan yang diberikan berupa
tugas-tugas yang bermakna, bermanfaat dan menggali kebaikan setiap individu serta
melibatkan peran orang tua dan masyarakat. Berikut adalah contoh alternatif kegiatan dalam
tahapan ini.
Alternatif Kegiatan Alternatif Media/Moda yang digunakan
Luring Daring
Mengisi jurnal kegiatan Jurnal yang diprint oleh panitia Jurnal dapat berupa google
“perbuatan baik” sepanjang kemudian setiap harinya form yang diisi setiap
hari (spiritual, bakat minat, peserta didik mengisi jurnal harinya oleh peserta didik
tata kram dan sopan santun) tersebut setiap kali mereka kemudian panitia merekap
melakukan kebaikan, seperti: kegiatan kebaikan yang
membantu orang tua, sholat dilakukan oleh pserta
berjamaan, membantu tetangga, didik.
menjenguk orang sakit, dan
lain-lain
Memberikan tugas-tugas Kegiatan dapat dilakukan Tugas dapat dikumpulkan
individu seperti membuat menggunakan kertas atau buku pada kantong tugas atau
rangkuman materi, membuat catatan kemudian dikumpulkan Learning management
poster praktik baik di rumah, ke sekolah system yang telah dibuat
membuat protofolio tugas, misalnya google
membuat video atau vlog dan classroom pleton 1.
lain-lainnya sesuai tugas dari
panitia MPLS masing-masing
sekolah
Tugas pleton (kelompok) Panitia dapat memberikan Membuat video inagurasi
berupa diskusi memecahkan alternatif kegiatan serupa Bersama melalui aplikasi
masalah global seperti Covid- namun kolaborasi dilakukan daring seperti Tiktok,
19, membuat inagurasi antar peserta didik dengan melakukan diskusi
pertunjukan pentas pleton keluarganya misalnya orang tua Bersama di grup untuk
secara virtual atau kerabatnya. menentukan kegiata
berkelompok yang dapat
dilakukan secara virtual
Tabel 3.3 Alternatif Kegiatan MPLS
Penilaian menjadi faktor penting dalam keberhasilan sebuah program atau kegiatan.
Penialain ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh perlakuan yang telah diberikan berhasil
untuk mengubah perilaku peserta didik. Penilaian menjadi tolok ukur dalam memberikan
penghargaan sehingga peserta didik termotivasi dalam melakukan kebaikan dan kegiatan-
kegiatan MPLS dari rumah. Berikut ini disajikan indikator dan instrument penilaian kegiatan
MPLS, seperti: kegiatan spiritual, pengenalan lingkungan sekolah, tata krama, prestasi dan
pengemabangan bakat minat.
A. Kegiatan Spiritual
Kegiatan spiritual ini disesuaikan dengan keyakinan dan agama dari peserta didik.
Kegiatan ini dapat diisi oleh peserta didik dengan jujur dan dipantau oleh orang
tua. Indikator kegiatan spiritual yang dapat dinilai, antara lain:
A. Terhadap Tuhan
a. Beribadah tepat waktu
b. Membaca Kitab Suci
c. Mengikuti dan atau ceramah keagamaan
d. Berdo’a setiap akan beraktivitas secara baik
B. Terhadap orang tua
a. Menghormati, menghargai
b. Membantu pekerjaan orang tua
c. Bersikap lembut
d. Tidak mendahului berbicara
e. Bicara dengan nada lembut
f. Tidak brdiri didpn orang tua yg sedang duduk
g. Meminta maaf
C. Terhadap Guru
a. Mendahului memberi salam
b. Tidak banyak bicara di depan guru
c. Ternyum ketika bicara sama guru
d. Tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan
e. Tidak banyak bertanya ketika guru sedang lelah
f. Mendengarkan yang disampaikan guru
g. Mengangkat tangan (terlebih dahulu) untuk bertanya jika belum faham
a. (jika secara daring maka dapat diamati dari cara berbicara di grup WA, cara
berbicara atau bersikap saat live conference).
D. Dalam berbicara
a. Berkata baik atau diam
b. Yang penting-penting saja
c. Tidak membiacarakan setiap yangg didengar
d. Tidak bicara hal-hal kotor
e. Tidakg memancing perdebatan, walau kita benar
f. Tidak berdusta untuk membuat orang tertawa
E. Dalam berpakaian
a. Mentup aurat
b. Pantas sesuai kapasitasnya sebagai pelajar
c. Bersih, rapi
d. Warna, corak disesuaikan dengan seragam sekolah setempat
e. Tidak ber make up
Pengenalan Lingkungan Sekolah
SMK Negeri 2 Rembang, yang beralamat di Jalan Raya Rembang – Lasem, Kilometer 4
Rembang, Jawa Tengah, Berdiri pada tanggal 1 Juli 2006, berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Rembang Nomor 326 tertanggal 1 Juli 2006.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Rembang merupakan sekolah unggulan yang
memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang bermutu/berkualitas sesuai dengan
visi dan misi sekolah. Profil siswa SMK Negeri 2 Rembang diharapkan dapat menjadi siswa
yang memiliki sumber daya yang berakhlak mulia, berdisiplin tinggi, berbudi pekerti luhur
dan memiliki wawasan ilmu pengetahuan, teknologi, yang dapat diunggulkan .
SMK Negeri 2 Rembang merupakan sekolah yang dikenal di masyarakat Kabupaten
Rembang dan sekitarnya dengan sebutan SMK Pelayaran. Sekolah yang meluluskan alumni
alumni yang siap bersaing di dunia kerja di bidang pelayaran, perikanan dan teknologi
rekayasa baik di industri dalam negeri maupun luar negeri (Jepang, Korea selatan , China dan
lainnya)
VISI :
MISI :
TUJUAN SEKOLAH :
1. Mencetak tenaga kerja tingkat menengah di bidang kelautan, perikanan dan teknologi
rekayasa yang profesional, kreatif , inovatif, beretos kerja yang tinggi dan berbudi
pekerti luhur
2. Menumbuhkan jiwa wiraswasta sehingga nantinya diharapkan dapat membuka
lapangan kerja secara mandiri
3. Membekali siswa dengan ilmu untuk dapat memperdalam ilmu pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi pada bidang kelautan, perikanan dan teknologi rekayasa.
MOTTO
Identitas Pribadi
Nama :
Jenis Kelamin :
Agama :
Kelas :
Tanggal pelaksanaan :