Pertemuan 6 - Sebaran Normal
Pertemuan 6 - Sebaran Normal
3
Pengertian Sebaran Normal
4
Pengertian
Sebaran Normal
Apabila suatu peubah acak kontinu
memiliki sebaran dengan kurva yang
berbentuk simetrik dan seperti lonceng,
dan dapat dideskripsikan oleh
persamaan berikut, maka dapat
dikatakan bahwa peubah acak tersebut
memiliki sebaran normal.
1 1 𝑥−𝜇 2
−2 𝜎
𝑓 𝑥, 𝜇, 𝜎 2 = 𝑒
𝜎 2𝜋 Sumber: https://www.mathsisfun.com/data/standard-normal-distribution.html
5
Pengertian
Sebaran Normal
• Notasi 𝑓 𝑥, 𝜇, 𝜎 2 bermakna bahwa
fungsi kepekatan peluang peubah acak
normal ini bergantung kepada dua
parameter, yaitu 𝜇 dan 𝜎 atau nilai
tengah dan simpangan bakunya.
• Oleh karena itu, peubah acak 𝑋 yang
menyebar normal dituliskan:
• Peubah acak ini memiliki nilai harapan Sebaran normal sering diaplikasikan dalam berbagai
𝐸 𝑋 = 𝜇 dan 𝑉𝑎𝑟 𝑋 = 𝜎 2 bidang ilmu, dan memiliki peranan yang sangat
penting dalam metode dari statistika inferensia.
6
Karakteristik Sebaran Normal
7
Berbagai Bentuk Sebaran Normal
Rata-rata Sama, Varians Berbeda Rata-rata Berbeda, Varians Sama
Sumber : https://www.statsandr.com/blog/do-my-data-follow-a-normal-distribution-a-note-on-the-most-widely-used-distribution-and-how-to-test-for-normality-in-r/
8
Berbagai Bentuk Sebaran Normal
Rata-rata dan Varians Berbeda
Sumber : http://onlinestatbook.com/2/normal_distribution/intro.html
9
Sebaran Normal Baku
10
Luas Daerah di bawah
Kurva Normal
11
Peubah Acak Normal Baku
Peubah Acak Normal Baku
• Dalam kenyataannya, peubah acak mentransformasikan setiap pengamatan yang
memiliki karakteristik yang berasal dari sembarang peubah acak 𝑋 menjadi
berbeda-beda. suatu nilai peubah acak normal 𝑍 dengan nilai
• Bayangkan bila data yang kita tengah 0 dan varians 1.
miliki merupakan rata-rata
pengeluaran per bulan untuk 𝑋~𝑁 𝜇, 𝜎 2 → 𝑍~𝑁 0,1
setiap rumah tangga, data tentang
jumlah pengangguran di Fungsi Transformasi:
Indonesia, atau data yang
berkaitan dengan keuangan 𝑋−𝜇
dimana bentuk sangat rumit. 𝑍=
𝜎
• Data dengan karakteristik yang
berbeda tersebut menyebabkan Sebaran peluang dari peubah acak normal baku
perhitungan peluang akan menjadi
sulit. 𝒁~𝑵 𝟎, 𝟏 sudah tersedia dalam bentuk tabel
peluang normal baku.
12
Peubah Acak Normal Baku
Mengapa peubah acak 𝒁 memiliki nilai tengah 0 dan varians 1?
Nilai Tengah 𝒁
𝑋−𝜇 1 1 1
𝐸 𝑍 =𝐸 = 𝐸 𝑋−𝜇 = 𝐸 𝑋 −𝐸 𝜇 = 𝜇−𝜇 =0
𝜎 𝜎 𝜎 𝜎
𝑥1 −𝜇 𝑥2 −𝜇
𝑧1 = dan 𝑧2 =
𝜎 𝜎
14
Cara Penggunaan Tabel Normal Baku
Buku Mario F. Triola : Appendix A (Halaman 752 dan 753)
Contoh:
• 𝑃 𝑍 < −3.27 = 0.0005
• 𝑃 𝑍 < −2.78 = 0.0027
• 𝑃 𝑍 > −2.90 = 1 − 𝑃 𝑍 < −2.90
= 1 − 0.0019 = 0.9981
• 𝑃 −3.08 < 𝑍 < −2.71 = 𝑃 𝑍 < −2.71 − 𝑃 𝑍 < −3.08
= 0.0034 − 0.0010 = 0.0024
Solusi
a. luas daerah di bawahnya sebesar 38% 1. Luas daerah sudah sesuai dengan Tabel (kumulatif dari kiri)
2. Cari nilai peluang 0.38 di Tabel, lihat nilai 𝑧 yang
bersesuaian. Nilai 0.38 berada diantara 0.3821 dan 0.3783
dan ternyata lebih dekat dengan 0.3783 karena
menghasilkan nilai selisih yang lebih kecil. Maka nilai 𝑧 =
− 0.31 atau 𝑃 𝑍 < −0.31 = 0.38.
3. Mencari nilai 𝑥
𝑋−𝜇
𝑍= , maka
𝜎
maka 𝑋 = 𝑍𝜎 + 𝜇
Solusi
b. luas daerah di atasnya sebesar 5% 1. Luas daerah yang diketahui berada di sebelah kanan, tidak
sudah sesuai dengan Tabel (kumulatif dari kiri), maka perlu
ditemukan cara lain agar dapat menemukai nilai 𝑧 sesuai
tabel yang dimiliki.
2. Luas daerah di bawah kurva seluruhnya adalah 1, maka
untuk menemukan luas di sebelah kiri diperoleh dari 1
dikurangi dengan daerah yang diarsir di bagian kanan
(berwarna merah) yaitu 0.95.
3. Cari nilai peluang 0.95 di Tabel, lihat nilai 𝑧 yang
bersesuaian. Nilai 0.95 berada tepat di tengah antara
0.9495 dan 0.9505. Maka nilai 𝑧 nya merupakan rata-rata
dari 1.64 dan 1.65, yaitu 1.645 atau 𝑃 𝑍 < 1.645 = 0.95
4. Mencari nilai 𝑥
𝑥 = 1.645 6 + 40 = 49.87 19
Aplikasi Sebaran Normal
20
Contoh
Curah huja di kota Jakarta diketahui menyebar normal dengan rata-rata tingkat curah hujan 25 mm dan ragam 25 mm2.
Hitunglah peluang:
a. Curah hujan di kota Jakarta kurang dari 15 mm
b. Curah hujan di kota Jakarta antara 10 mm sampai dengan 20 mm
c. Curah hujan di kota Jakarta di atas 40 mm
Solusi
Diketahui 𝜇 = 25 , 𝜎 2 = 25 maka 𝜎 = 5
𝑋 = 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑘𝑜𝑡𝑎 𝐽𝑎𝑘𝑎𝑟𝑡𝑎
a. Curah hujan di kota Jakarta kurang dari 15 mm c. Curah hujan di kota Jakarta di atas 40 mm
𝑋 = 15 𝑋 = 40
𝑋 − 𝜇 15 − 25 𝑋 − 𝜇 40 − 25
𝑍= = = −2 𝑍= = =3
𝜎 5 𝜎 5
21
Contoh
b. Curah hujan di kota Jakarta antara 10 mm sampai dengan 20 mm
Diketahui 𝜇 = 25 , 𝜎 2 = 25 maka 𝜎 = 5
𝑋 = 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑘𝑜𝑡𝑎 𝐽𝑎𝑘𝑎𝑟𝑡𝑎
Solusi
𝑥1 = 10
𝑥1 − 𝜇 10 − 25
𝑧1 = = = −3
𝜎 5
𝑥2 = 20
𝑥2 − 𝜇 20 − 25
𝑧2 = = = −1
𝜎 5
22
Soal Latihan
23
A. Buku Mario F. Triola Halaman 262
• Nomor 9-16
• Nomor 45-48
C. Diameter bagian dalam ring piston menyebar normal dengan nilai tengah 10 cm dan simpangan baku 0.03 cm.
• Berapa proporsi ring yang diameter bagian dalamnya lebih dari 10.075 cm?
• Berapa peluang bahwa sebuah ring akan mempunyai diameter bagian dalam antara 9.97 dan 10.03 cm?
• Di bawah nilai berapa terdapat 15% ring yang diproduksi?
24
Terima Kasih
25