Anda di halaman 1dari 9

LAPKAS

COVID 19 GASTROINTESTINAL DENGAN HIPOKSIA

Disusun oleh:

Arif Fatkhur Rozi

1102017037

Pembimbing:

dr. Kusmardi S, SpPD

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)

PERIODE 1 NOVEMBER – 14 NOVEMBER 2021


I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.A
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Grobogan.
Tanggal dan jam masuk RS : 13 November 2021 pukul 20.00
Tanggal dan jam pemeriksaan : 13 November 2021 pukul 20.00

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis

a. Keluhan Utama
Demam dan batuk sejak 2 hari SMRS.

b. Keluhan Tambahan
Nyeri dada, nyeri epigastrium, dan sesaak napas 4,5 jam SMRS.

c. Riwayat Penyakit Sekarang


Ny. A datang ke IGD selama pandemi COVID-19 dengan keluhan
demam dan batuk kering sejak 2 hari yang sebelum masuk rumah
sakit. Pasien juga mengalami nyeri dada yang menjalar ke
epigastrium dan sesak napas sejak 4,5 jam sebelum masuk rumah
sakit. Nyeri dirasakan memberat pada saat melakukan aktivitas
fisik atau istirahat. Nyeri hilang dengan sendirinya tanpa obat.
Pasien juga mengalami mual muntah. Pasien tidak ada masalah
pada BAK dan BAB

d. Riwayat kontak dan perjalanan COVID-19 : (-)


e. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa : (-)
Riwayat komorbid lainnya
Penyakit jantung : (-)
Penyakit liver : (-)
Penyakit ginjal : (-)
Diabetes Melitus : (-)
Penyakit autoimun : (-)
Riwayat TB : (-)
Riwayat alergi obat dan makanan : (-)
Riwayat operasi : (-)
Riwayat GERD : (-)
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa : (-)
Riwayat komorbid lainnya
Penyakit jantung : (-)
Penyakit liver : (-)
Penyakit ginjal : (-)
Diabetes Melitus : (-)
Penyakit autoimun : (-)
Riwayat TB : (-)
Riwayat alergi obat dan makanan : (-)
Riwayat operasi : (-)
Riwayat GERD : (-)

g. Riwayat Sosial
Pasien merupakan siswi SMA kelas 3 yang memiliki banyak
teman, pasien gemar sekali makan makanan pedas dan berminyak,
pasien berada di keluarga yang mampu dan pasien tidak memiliki
kebiasaan merokok.

h. Riwayat Pengobatan
Pasien belum mengobati keluhannya.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. STATUS GENERALIS
 Keadaan Umum : Sakit berat
 Kesadaran : sopor
 Tekanan Darah : 90/60 mmHg
 Frekuensi Nadi : 100x/menit
 Frekuensi nafas : 12x/menit
 Suhu : 38,5 C
 Berat Badan : 83 kg
 Tinggi Badan : 158` cm
 Status Gizi : obesitas
 Saturasi O2 : 88%
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. KULIT
 Warna : Sawo matang
 Pucat : Tidak pucat
 Ikterik : Tidak ikterik
 Jaringan Parut : Tidak ada
 Turgor : Baik

2. KEPALA
 Bentuk : Normocephal
 Rambut : Warna hitam , pertumbuhan merata.
 Kulit Kepala : Luka (-), Sikatriks (-), Tumor (-)

3. MATA
 Palpebra : Udem -/- , Hiperemis -/- ,
Eksoftalmus -/-
 Kongjungtiva : Konjungtiva pucat (+/+)
 Sklera : Tidak ikterik
 Pupil : Isokor
 RCL/RCTL : (+/+) / (+/+)

4. TELINGA
 Bentuk daun telinga : Normal
 Pendengaran : Normal
 Serumen : -/-
 Nyeri tekan tragus : -/-

5. HIDUNG DAN SINUS PARANASAL


 Napas cuping hidung : -
 Nyeri tekan :-
 Septum : Tidak ada deviasi
 Sekret :-
 Polip :-

6. MULUT
 Bau pernapasan : Tidak ada
 Faring : Tidak hiperemis
 Tonsil : T1/T1 tidak hiperemis
 Lidah : Tidak deviasi, lidah kotor (+),
hiperemis (-)
 Uvula : Letak di tengah, tidak deviasi,
hiperemis (-)

7. LEHER
 JVP : (5+2) cmH2O
 Trakea : letak medial, deviasi (-)
 Kelenjar Tiroid : Pembesaran (-)
 Kelenjar lymphonodi : Pembesaran (-)

8. THORAX
 Inspeksi : simetris
 Palpasi : Fremitus taktil dan vocal simetris
kanan kiri
 Perkusi : Hipersonor di seluruh lapang paru
 Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (+/+)

9. JANTUNG
 Inspeksi : Iktus kordis (-)
 Palpasi : Iktus kordis teraba (-)
 Perkusi : Suara sonor
 Batas jantung atas : ICS II 
 Batas jantung kanan : Garis parasternal kanan
 Batas jantung kiri : Garis midklavikula kiri
 Batas jantung bawah : ICS 5 garis midklavikula kiri
 Auskultasi : S1 dan S2 normal

10. ABDOMEN
 Inspeksi : dinding abdomen datar
 Palpasi : massa (-), nyeri tekan
(+)epigastrium, hepar dan limpa tidak teraba membesar.
 Perkusi : timpani pada seluruh kuadran.
Undulasi (-), shifting dullness (-), balotement (-)
 Auskultasi : bising usus (+), normal

11. EKSTREMITAS
 Ekstremitas superior : Akral hangat, sianosis (-) CRT 2
detik.
 Ekstremitas inferior : Akral hangat , sianosis (-), edema
(-), CRT 2 detik.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


LABORATORIUM
Parameter Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan darah
lengkap
Hemoglobin 10,1 g/dL 13,5 -17,5 gr/dl
Hematokrit 33% 40 – 52 %
Leukosit 7 x 10^3/µL 4-11 x 10^3/µL

Trombosit 116 x ^3/µL 150-400 x 10^3/µL


Eritrosit 5 x 10^6/µL 4,5 – 6,5 x 10^6/µL
MCV 85 fl 80 – 95 fl
MCH 31,9 pg 27-34 pg
MCHC 32,5 g/dL 20-35 g/dL
LED 112 mm/jam 0 – 10 mm/jam
Pemeriksaan ESR 112mm/jam 0-15 mm/jam
Elektrolit darah    
Natrium 145 135-145 mEq/L
Klorida 105 mEq/L 95-105 mEq/L
Kalium 4 mEq/L 3.5-5 mEq/L
Laktat 2,5 >2 mEq/L

Foto Thoraks PA
Hasil
peningkatan tanda vaskular, sudut kostofrenikus kanan yang tumpul dan
kekeruhan perifer bilateral

V. RUMUSAN MASALAH
a. RESUME
Berdasarkan anamnesa Ny.A mengeluhkan Demam dan batuk sejak 2 hari,
pasien juga mengeluhkan nyeri dada, nyeri epigastrium, dan sesaak napas
4,5 jam SMRS. Nyeri retroorbital, sakit kepala, dan ruam kulit tidak ada.
Dia tidak punya masalah dengan buang air kecil dan buang air besar.
Riwayat medis masa lalu dan riwayat obat biasa-biasa saja, tanpa episode
gejala GERD di masa lalu. Dia bukan perokok yang ayah dan ibunya tetap
sehat. Pada hari masuk rumah sakit, tidak ada laporan penularan lokal
COVID-19 di daerah tempat tinggalnya. Tidak ada riwayat kontak dan
perjalanan COVID-19 yang diketahui. Pada saat pemeriksaan Suhu
38,5˚C, nadi 100 kali/menit, frekuensi pernapasan 12 kali/menit, dan
saturasi oksimetri nadi 88% tanpa oksigen tambahan. Konjungtiva pucat.
Dada jelas bilateral dan rasa sakit tidak direproduksi dengan palpasi. Suara
usus normal. Perut lunak dan tidak nyeri tekan tanpa pembesaran hati..
Pemeriksaan awal menunjukkan anemia normositik (hemoglobin 10,1
g/dL, volume sel rata-rata 85 fL, hemoglobin sel rata-rata 26 pg,
konsentrasi hemoglobin sel rata-rata 31%), hematokrit 33%, jumlah sel
darah putih normal (7.000/mcL), dan trombositopenia (116.000). /mcL).
b. PERMASALAHAN
Covid-19 gastrointestinal dengan hipoksia
 Assessment
Anamnesis (sesak napas, kelelahan, batuk kering, mialgia, dan demam),
pemeriksaan fisik (conjunctiva pucat),
pemeriksaan penunjang (penurunan leukosit, hematokrit dan trombosit).
 Plan diagnosis
Hematologi rutin, uji widal, uji thypidot, uji IgM dipstick, kultur darah,
cek elektrolit dan swab RT-PCR.
 Plan terapi
Antipiretik (sanmol infus, paracetamol), cairan infus, antimikroba,
kortikosteroid.
 Plan monitoring
pemeriksaan tanda vital, cek elektrolit.
 Plan edukasi
Sosial distancing, menjaga kebersihan.

c. DIAGNOSIS BANDING
- Demam berdarah
- Refluks gastroesofagial
- Bisitopenia idiopatik
d. DIAGNOSIS KERJA
Covid 19 gastrointestinal dengan hipoksia

e. RENCANA PEMERIKSAAN
- Hematologi rutin
- Laboratorium ESR
- Kultur darah
- Uji IgM dipstick
- Cek elektrolit
- Swab oral untuk tes RT-PCR
- Endoskopi
VI. PENATALAKSANAAN AWAL
Perawatan awal adalah cairan intravena dengan larutan Ringer laktat.
Rencana perawatan lainnya adalah sebagai berikut:
• Suplementasi oksigen 3 L/menit
• Omeprazol 40 mg ivod
• Ondansetron 4 mg iv
• Suspensi sukralfat 10 ml potid
• N-asetilsistein 200 mg potid
• Ekstrak Curcuma xanthorrhiza tablet 20 mg
Non Farmokologi
Istirahat yang banyak, makan makanan yang bergizi, terapi penunjang
(simtomatik dan suportif).

VII. Prognosis
- Ad vitam: Dubia ad Malam
- Ad Functionam: Dubia ad Malam
- Ad Sanactionam: Dubia ad Malam

Anda mungkin juga menyukai