Anda di halaman 1dari 7

Kegiatan Belajar 12:

TOPIK 1: MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR


Uraian Materi
Dasar tindakan
1. Pengertian
Memandikan bayi adalah salah satu tindakan perawatan bayi sehari-hari yang
dilakukan oleh seorang bidan. Memandikan bayi baru lahir dilakukan pada saat suhu
0 0
tubuh bayi stabil yaitu 36,5 C - 37,5 C atau menunggu 6 jam setelah bayi lahir.
Memandikan bayi adalah kegiatan penting yang harus dilakukan secara benar.
2. Tujuan memandikan bayi:
a. Membersihkan badan bayi.
b. Memberi rasa nyaman pada bayi.
c. Membuat bayi tetap wangi dan bersih.
d. Mengurangi risiko terjadinya infeksi.
e. Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi.
f. Merupakan bentuk perhatian ibu untuk menunjukan rasa sayangnya.
g. Merangsang saraf sensorik dan motorik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan bayi
1) Hindari mandi tepat sesudah atau sebelum makan.
2) Jangan meninggalkan bayi sendirian ketika sedang mandi.
0 0
3) Suhu air 37 - 38 C.
4) Hindari bayi dari kedinginan.

Persiapan:
Sebelum melakukan praktikum memandikan bayi baru lahir Anda harus menyiapkan
1. Alat yang dibutuhkan:
1) Phantoon bayi
0
2) Bak mandi diisi air hangat suhu 37,8 C
3) Pakaian bayi (baju bayi, popok, planel, tutup kepala)
4) Handuk
5) Tempat pakaian kotor
6) Sabun mandi
7) Shampoo bayi
8) Bengkok
9) Kapas cebok
10) Waslap 2 buah
11) Celemek plastik
12) Sarung tangan bersih

2. Pasien, klien diberi penjelasan tindakan yang akan dilakukan. Selanjutnya Lepaskan
pakaian bayi Buka satu persatu dan tutup kembali dengan handuk agar bayi tidak
kedinginan kecuali kepala

Pelaksanaan
Setelah saudara mempersiapkan peralatan dan pasien, maka memandikan bayi baru lahir
anda dapat lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

74
1. Siapkan alat dan bahan : Sebutkan alat dan bahan, lalu letakkan di tempat yang
mudah dijangkau saat memandikan bayi
0
2. Pastikan suhu ruangan normal : Suhu harus 20-25 C, AC dan kipas angin tidak boleh
dihidupkan
3. Tuangkan air ke dalam bak mandi bayi dan cek temperature Air dingin dituang
secukupnya ditambah air panas secukupnya, banyak air jangan melebihi setengah
dari bak bayi, dan gunakan siku atau pergelangan tangan bagian dalam
4. Cuci tangan dan keringkan
5. Lepaskan pakaian bayi Buka satu persatu dan tutup kembali dengan handuk agar bayi
tidak kedinginan kecuali kepala.
6. Bersihkan kemaluan/genitalia bayi Dengan menggunakan kapas yang dibasahi terlebih
dahulu, buka kain penutup. Bila perempuan, bersihkan daerah pubis, labia mayora dan
minora serta anus dan jika laki- laki, tarik preputium ke belakang kemudian
bersihkan, lalu bagian buah zakar (skrotum) dan anus. Bersihkan area tersebut dari
arah depan ke belakang. Ganti kapas setelah sekali pakai. Dianjurkan memakai
sarung tangan pada saat kontak dengan secret bayi.
7. Bersihkan muka dan keramasi kepala bayi. Bersihkan muka dengan washlap basah
dan gosokkan sampo ke tangan, lalu usapkan ke kepala bayi
8. Basahi badan dan sabuni seluruh tubuh. Menggunakan waslap I, lap leher, dada perut,
ketiak, tangan, punggung (miringkan badan dan kepala terlebih dahulu), paha. Kaki
dibersihkan menggunakan waslap dengan terlebih dahulu membuka handuk yang
menutupu tubuh lalu, apabila selesai tutup kembali. Sabuni dengan cara yang sama
munggunakan waslap II.
9. Pindahkan bayi ke dalam bak mandi bayi Pegang bayi dengan tangan kiri secara aman
yaitu dengan jari-jari kiri di bawah ketiak bayi dan ibu jari di sekeliling bahu, tangan yang
lain menahan bokong dan tungkai kaki.
10. Bersihkan kepala dan badan bagian depan bayi. Sampo dibersihkan dengan
mengusapkan air ke kepala secara hati-hati, jangan terkena mata dan masuk telinga,
lalu basuh tubuh bagian depan berturut-turut leher, dada, ketiak, lengan, perut,
kemaluan, paha dan kaki dengan usapan lembut sampai bersih.
11. Balikkan badan dan bersihkan punggung bayi Posisi lengan diubah, posisi lengan
kanan petugas berada di depan dada bayi dan jari- jari tangan kanan memegang ketiak
kiri bayi, lalu basuh punggung, bokong dan anus bayi secara lembut sampai bersih.
12. Angkat bayi : Sama dengan cara memindahkan bayi
13. Keringkan bayi dan rapikan bayi : Letakkan di atas handuk mandi yang sudah
disiapkan, lalu segera keringkan tubuh bayi sampai benar-benar kering.
14. Bersihkan alat
15. Cuci tangan dan keringkan
Catatan : Ketika membersihkan secret, sarung tangan bersih harus digunakan.

Rangkuman
Memandikan bayi adalah salah satu tindakan perawatan bayi sehari-hari yang
dilakukan oleh seorang bidan. Memandikan bayi baru lahir dilakukan pada saat suhu tubuh
0 0
bayi stabil yaitu 36,5 C - 37,5 C atau menunggu 6 jam setelah bayi lahir. Memandikan
bayi adalah kegiatan penting yang harus dilakukan secara benar.

75
Tugas
Saudara sudah mempelajari prosedur Memandikan bayi baru lahir. Sekarang coba
saudara praktekan dengan menggunakan suatu model. Lalu cek langkah- langkah yang
telah saudara laksanakan berdasarkan daftar tilik dibawah ini

Daftar Tilik Memandikan bayi baru lahir


Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Kategori Skore :

Skore 1 ( satu ) : Bantuan hampir seluruhnya, prosedur dilakukan tapi tidak tepat.
Skore 2 (dua) : Bantuan sebagian, prosedur dilakukan kurang sempurna
Skore 3 (tiga) : Mandiri, langkah dilakukan degan benar
Nilai
No. Langkah/ 1 2 3
1 Menyiapkan alat dan bahan Tugas
2 Memastikan suhu ruangan normal
3 Menuangkan air ke dalam bak mandi bayi dan cek temperatur
4 Mencuci tangan dan mengeringkannya
5 Melepaskan pakaian bayi
6 Membersihkan kemaluan/genetalia bayi
7 Membersihkan muka dan keramasi kepala bayi
8 Membasahi badan dan menyabuni seluruh tubuh
9 Memindahkan ke dalam bak mandi bayi
10 Membersihkan kepala dan badan bagian depan bayi
11 Membalikkan badan dan membersihkan punggung bayi
12 Mengangkat bayi
13 Mengeringkan bayi dan merapikan bayi
14 Membereskan alat
15 Mencuci tangan dan mengeringkannya
16 Mendokumentasikan tindakan memandikan bayi
Jumlah skor melaksanakan prosedur = Perolehan skore x 100
Skore maksimal
Nilai = skore melakukan prosedur

Rentang Nilai:

Angk Lamban Mutu


80 –100 A 4
68 – 79 B 3
56-67 C 2
45-55 D 1
0-44 E 0
Saudara dinyatakan lulus atau kompeten, bila nilai minimal B

76
TOPIK 2: MERAWAT TALI PUSAT
Uraian Materi
Dasar tindakan
Pengertian
1. Perawatan tali pusat adalah perawatan yang dilakukan pada tali pusat bayi selama tali
pusat bayi belum lepas.
2. Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi baru lahir sejak
dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput atau kering dengan tujuan untuk
mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat penyembuhan luka bekas
pemotongan tali pusat.
3. Perawatan tali pusat adalah suatu aktivitas pemeliharaan tali pusat sampai tali pusat
mengering dan lepas dengan spontan untuk menjaga kebersihan tali pusat dan
mencegah terjadinya infeksi pada potongan tali pusat yang tersisa pada bayi
Tujuan dari perawatan tali pusat ada empat, yaitu:
1. Mencegah terjadinya infeksi. Bila tali pusat basah, berbau dan menunjukkan tanda-tanda
infeksi, harus waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk
menghindari infeksi yang lebih berat. Di mana infeksi tali pusat pada bayi dapat
menyebabkan sepsis, meningitis dan tetanus. Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat
dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan
prinsip perawatan kering dan bersih.
2. Mempercepat proses pengeringan tali pusat.
3. Mempercepat terlepasnya tali pusat.
4. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena
masuknya spora kuman tetanus ke dalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat
steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun- daunan yang ditaburkan ke tali pusat
sehingga dapat mengakibatkan infeksi.
Waktu Perawatan Tali Pusat
1. Sehabis mandi pagi atau sore.
2. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau kotoran bayi.
3. Lakukan sampai tali pusat puput atau kering.
Tanda-tanda Infeksi Tali Pusat
1. Pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna merah atau bengkak.
2. Keluar cairan yang berbau dan bernanah.
3. Ada darah yang keluar terus menerus.
4. Kejang.
5. Bayi mengalami demam.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat:
1. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena
dapat menyebabkan iritasi sekitar daerah tali pusat.
2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan bersih,
3. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan
menyebabkan tali pusat menjadi lembab.
4. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat.
5. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan
atau mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi petugas
kesehatan.

77
6. Jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke
puntung tali pusat.

Persiapan:
Sebelum melakukan praktikum pemeriksaan merawat tali pusat Anda harus menyiapkan
1. Alat yang dibutuhkan:
1) Korentang dalam tempatnya.
2) Handuk lap tangan.
3) Kasa dan kapas pada tempatnya.
4) Phantoom bayi.
2. Pasien, klien diberi penjelasan tindakan yang akan dilakukan. Selanjutnya mengatur
posisi ibu berbaring di tempat tidur dengan bantal agak ditinggikan, bantal sampai di
bahu atas.
Pelaksanaan
Setelah saudara mempersiapkan peralatan dan pasien, maka merawat tali pusat anda dapat
lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Siapkan alat-alat dan bahan (alat disusun secara ergonomis)
2 Cuci tangan dan keringkan dengan handuk : Mencuci tangan sesuai standar
pencegahan infeksi
3 Ambil kapas dan bersihkan sisa tali pusat
4 Ambil kasa, kemudian bungkus sisa tali pusat
Usahakan dibungkus dengan baik
5 Ikat tali pusat dengan kasa
Pastikan tali pusat telah diikat dengan hati-hati dan tidak terlalu ketat
6 Kenakan pakaian pada bayi, lalu rapikan. Usahakan bayi merasa nyaman dan rapi

Sekarang saudara sudah berada pada akhir kegiatan belajar 12. Adakah bagian
yang saudara anggap sulit? Jika ada, coba saudara baca dan pahami lagi. Jika masih
tetap belum jelas, saudara bisa menanyakan pada fasilitator.

Rangkuman
Tujuan dari perawatan tali pusat ada empat, yaitu:
1. Mencegah terjadinya infeksi. Bila tali pusat basah, berbau dan menunjukkan tanda-tanda
infeksi, harus waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk
menghindari infeksi yang lebih berat. Di mana infeksi tali pusat pada bayi dapat
menyebabkan sepsis, meningitis dan tetanus. Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat
dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan
prinsip perawatan kering dan bersih.
2. Mempercepat proses pengeringan tali pusat.
3. Mempercepat terlepasnya tali pusat.
4. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena
masuknya spora kuman tetanus ke dalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat
steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun- daunan yang ditaburkan ke tali pusat
sehingga dapat mengakibatkan infeksi.

78
Tugas
Saudara sudah mempelajari prosedur merawat tali pusat. Sekarang coba saudara
praktekan dengan menggunakan suatu model. Lalu cek langkah- langkah yang telah
saudara laksanakan berdasarkan daftar tilik dibawah ini

Daftar Tilik MERAWAT TALI PUSAT


Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Kategori Skore :

Skore 1 ( satu ) : Bantuan hampir seluruhnya, prosedur dilakukan tapi tidak tepat.
Skore 2 (dua) : Bantuan sebagian, prosedur dilakukan kurang sempurna
Skore 3 (tiga) : Mandiri, langkah dilakukan degan benar

Nilai
No. Langkah/ 1 2 3
1 Tugasyang diperlukan
Menyiapkan alat dan bahan bahan
2 Mencuci tangan
3 Membersihkan tali pusat dengan kapas DTT
4 Membungkus tali pusat dengan tidak terlalu kencang
5 Merapikan bayi dan alat
6 Mencuci tangan
7 Membereskan alat
8 Mendokumentasikan hasil perawatan tali pusat
Jumlah skor melaksanakan prosedur = Perolehan skore x 100
Skore maksimal
Nilai = skore melakukan prosedur

Rentang Nilai:

Angk Lamban Mutu


80 –100 A 4
68 – 79 B 3
56-67 C 2
45-55 D 1
0-44 E 0
Saudara dinyatakan lulus atau kompeten, bila nilai minimal B

79
Daftar pustaka (Bahan bacaan pembelajaran)

1. Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC


2. Fatmawati, S., Purwaningsih, W., 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha Medika.
Yogyakarta.
3. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
4. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa
Indonesia 7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
5. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
6. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol set).
Edisi Bahasa Indonesia 8.Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
7. NANDA International Inc. (2015). Nanda-I Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi
2015-2018. Edisi 11. Jakarta: EGC.
8. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child
Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.
9. Prawiroharjo, Sarwono, 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

80

Anda mungkin juga menyukai