Anda di halaman 1dari 6

Nama:Zahrotul Jannah

Kelas:XII-MIPA
Puisi merupakan karya sastra yang bahasanya terikat oSSSleh irama, mantra, rima, larik, serta bait.
Irama yaitu alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun kalimat, serta
panjang pendek dan kemerduan bunyi. Mantra yaitu panjang, jumlah, serta ketanan suku kata di
setiap baris. Rima yaitu pengulangan bunyi yang berselang. Larik yaitu jumlah baris pada puisi.

Jenis Puisi Berdasarkan Periodenya

Puisi lama yaitu puisi yang masih terikat oleh syarat-syarat tradisional serta memakai pola-
pola atau aturan tata bahasa tertentu. Puisi lama terbagi dalam pantun, gurindam, syair, mantra,
karmina, serta bidal. Puisi lama umumnya tak diketahui nama pengarang dengan pasti karena
bersifat warisan turun temurun. Puisi baru yaitu puisi yang telah memperoleh pengaruh dari puisi
barat. Puisi baru tak terikat oleh ketentuan baris, larik, mantra, ataupun rima. Puisi baru umumnya
diketahui nama penulisnya. Puisi baru berkisar antara angkatan balai pustaka sampai dengan
angkatan tahun 1960-an.

Pengertian puisi lama yaitu merupakan puisi yang masih terikat oleh syarat-syarat tradisional
serta memakai pola-pola atau aturan tata bahasa tertentu. Puisi lama terbagi dalam pantun,
gurindam, syair, mantra, karmina, serta bidal. Puisi lama umumnya tak diketahui nama pengarang
dengan pasti karena bersifat warisan turun temurun.

Berbeda dengan pengertian puisi lama, puisi baru yaitu puisi yang telah memperoleh pengaruh dari
puisi barat. Puisi baru tak terikat oleh ketentuan baris, larik, mantra, ataupun rima. Puisi baru
umumnya diketahui nama penulisnya. Puisi baru berkisar antara angkatan balai pustaka sampai
dengan angkatan tahun 1960-an.

Puisi modern atau puisi mutakhir yaitu puisi yang lebih mengutamakan atau
memprioritaskan isi dari pada ikatan-ikatan yang lain. Pada puisi modern ini, penyair seperti
terbebas dari ikatan-ikatan yang umumnya ada di dalam puisi. Puisi mutakhir dimulai pada tahun
1970-an sampai sekarang.

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Irama pada puisi lama bersifat tetap, yakni dua patah kata dalam sekali ucap, sedangkan
pada puisi baru jauh lebih dinamis mengikuti pikiran serta perasaan penulisnya. Bentuk puisi lama
masih terikat oleh syarat-syarat tradisional serta ketentuan tata bahasa, sedangkan puisi baru
memiliki bentuk lebih bebas serta tak terikat pada ketentuan apapun. Puisi lama umumnya tak
dikenal nama penulisnya sedangkan puisi baru biasanya dikenal. Puisi lama diserbarkan dengan cara
lisan dari mulut ke mulut sedangkan puisi baru disampaikan dengan cara lisan serta tulisan.

Irama pada puisi lama bersifat tetap, yakni dua patah kata dalam sekali ucap, sedangkan pada puisi
baru jauh lebih dinamis mengikuti pikiran serta perasaan penulisnya.Puisi lama umumnya tak dikenal
nama penulisnya sedangkan puisi baru biasanya dikenal.Puisi lama umumnya berisi sebagian
nasehat, sedangkan puisi baru umumnya berisi curahan hati penulis atau pengarangnya.
Struktur puisi lama:

 Puisi lama terikat pada jumlah kata dalam satu baris

 Puisi lama terikat dengan aturan berapakah jumlah baris dalam satu bait

 Puisi lama terikat pada jumlah baris, bisa 2, 4 maupun lebih

 Puisi lama terikat dengan jumlah suku kata

 Puisi lama terikat dengan rima (persajakan)

 Puisi lama terikat dengan irama

Ciri-ciri Puisi Lama

Puisi lama tampak kaku, hal ini karena puisi lama terikat dengan sebagian aturan seperti berapakah
jumlah kata dalan setiap baris, berapakah jumlah baris dalam setiap bait serta harus ada
pengulangan kata yang berada di awal maupun di akhir sajak (rima). Puisi lama yaitu karya yang
berasal dari turun temurun, biasanya berupa cerita rakyat atau puisi rakyat yang tidak diketahui
siapa yang mengarangnya. Puisi lama umumnya disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan
sastra lisan. Hal semacam ini karena puisi lama adalah karya yang berasal dari turun temurun serta
tak diketahui siapa yang mengarangnya.

Adapun ciri ciri puisi lama yakni terlihat dari gaya bahasanya yang tampak kaku, hal ini karena puisi
lama terikat dengan sebagian aturan seperti berapakah jumlah kata dalan setiap baris, berapakah
jumlah baris dalam setiap bait serta harus ada pengulangan kata yang berada di awal maupun di
akhir sajak (rima).

Puisi lama yaitu karya yang berasal dari turun temurun, biasanya berupa cerita rakyat atau puisi
rakyat yang tidak diketahui siapa yang mengarangnya.Puisi lama umumnya disampaikan dari mulut
ke mulut, jadi merupakan sastra lisan. Hal semacam ini karena puisi lama adalah karya yang berasal
dari turun temurun serta tak diketahui siapa yang mengarangnya.

Jenis Puisi Lama

Pantun yaitu puisi lama yang memiliki tiga ciri. Pertama, terdiri atas empat baris yang berpola ab-ab.
Kedua setiap baris terbagi dalam 8-12 suku kata. Ketiga, dua baris pertama sebagai sampiran serta
dua baris selanjutnya sebagai isi. Kata “pantun” berasal dari kata patutun dalam bahasa
Minangkabau yang bermakna penuntun. Mulai sejak kemunculannya, pantun umum dipakai oleh
masyarakat Indonesia sebagai alat untuk memelihara bahasa serta mengakrabkan pergaulan antar
sesama.
Adapun macam macam puisi lama sebagai berikut:

1. Mantra

Mantra yaitu semacam puisi tua yang keberadaannya dianggap mempunyai kemampuan gaib seperti
doa. Pada awalnya mantra bukan bagian dari karya sastra, tetapi bagian dari adat atau kepercayaan.
Namun, sesudah mengalami riset, mantra mempunyai ciri umum sebuah karya sastra.

Contoh mantra:

Sihir lontar pinang lontar

Terletak di ujung bumi

Setan buta jembalang tua

Aku sapa tidak berbunyi

Assalamu’alaikum putry satulung besar

Yang beralun beriling simayang

Mari kecil, kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Aku membasuh mukamu

2. Pantun

Pantun yaitu puisi lama yang memiliki tiga ciri. Pertama, terdiri atas empat baris yang berpola ab-ab.
Kedua setiap baris terbagi dalam 8-12 suku kata. Ketiga, dua baris pertama sebagai sampiran serta
dua baris selanjutnya sebagai isi. Kata “pantun” berasal dari kata patutun dalam bahasa
Minangkabau yang bermakna penuntun. Mulai sejak kemunculannya, pantun umum dipakai oleh
masyarakat Indonesia sebagai alat untuk memelihara bahasa serta mengakrabkan pergaulan antar
sesama.

Contoh pantun:

Burung merpati burung dara

Terbang menuju angkasa luas

Hati siapa takkan gembira

Karena aku telah naik kelas.

Asam kandis asam gelugur


Ketiga asam si riang-riang

Menangis mayat di pintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang.

3. Karmina

Karmina yaitu jenis pantun pendek yang hanya terdiri dari dua baris. Baris pertama adalah sampiran,
sementara baris kedua adalah isi. Dalam budaya Betawi, karmina sangat dikenal sebagai pantun
pendek yang sering dipakai serta disajikan dalam acara-acara penting, seperti lamaran, pernikahan,
pesta budaya, dan lain-lain.

Contoh karmina :

Satu dua tiga empat

Kakek tua pakai tongkat

Burung perkutut terbang melayang

Abang kentut tidak bilang-bilang

4. Gurindam

Gurindam yaitu puisi lama yang memiliki tiga ciri. Pertama, setiap bait terdiri dari dua baris dengan
rima yang sama (a-a atau b-b atau c-c). Kedua, jumlah suku kata dalam baris antara 10-14 suku kata.
Ketiga, hubungan antar baris satu serta dua membentuk kalimat majemuk yang memiliki hubungan
sebab akibat.

Contoh puisi lama gurindam:

Barang siapa tiada memegang agama

Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama

Tahu pekerjaan tidak baik, tetapi dikerjakan

Bukannya manusia, itulah setan.


5. Syair

Syair yaitu jenis puisi lama yang memiliki irama yang berasal dari daerah arab serta memiliki empat
ciri. Pertama, setiap bait terdiri dari empat baris serta bersajak a-a-a-a. Kedua, setiap baris memiliki
makna yang saling berkaitan dengan baris-baris sebelumnya. Ketiga, umumnya syair, menceritakan
kisah yang memiliki kandungan nasihat atau petuah. Keempat, setiap baris terdiri dari 8-12 suku
kata.

Contoh syair :

Pada zaman dahulu kala

Tersebutlah sebuah cerita

Sebuah kerajaan yang aman sentosa

Dipimpin sang raja nan bijaksana

Paras elok amat sempurna

Petak majelis bijak laksana

Memberi hati bimbang gulana

Kasih kepadanya mulia dan hina.

6. Seloka

Seloka yaitu jenis puisi melayu klasik yang memiliki bentuk mirip pantun serta mengandung senda
gurau, kejenakaan, sindirian, bahkan juga ejekan. Kata “seloka” diambil dari bahasa Sansekerta, yang
berarti bahasa terkait yang bentuk ataupun peranannya mirip seperti pantun. Seloka umumnya
ditulis dalam empat baris, namun ada pula yan ditulis lebih dari empat baris.

Contoh seloka :

Sudah bertemu kasih sayang

Duduk termangu malam siang

Hingga setampak tiada renggang

Tulang sendi habis terguncang

Warna merah menghias buku

Indah nian kian kupandang

Anak kecil menangis sendu


Seharisan ia tak makan

7. Talibun

Talibun yaitu jenis pantun panjang yang terbagi dalam lebih dari empat baris yang
kesemuanya berjumlah genap, diantaranya enam, delapan, sepuluh, dua belas baris, dan
sebagainya. Namun, dari banyak talibun yang ditemui, umumnya terdiri dari enam atau delapan
baris, dua belas, dan sebagainya, walau talibun dengan jumlah baris seperti itu tetap ada.Jika talibun
terdiri dari enam baris, maka tiga baris pertama dikategorikan sebagai sampiran, sementara tiga
baris kedua dikategorikan sebagai isi. Apabila talibun terdiri dari delapan belas baris, maka empat
baris pertama dikategorikan sampiran sementara empat baris kedua dikategorikan sebagai isi.

Contoh talibun :

Penakik pisau seraut

Ambil g alah batang lintabung

Selodang ambilkan niru

Yang setetes jadikan laut

Yang sekepal jadikan gunung

Alam terkembang jadian guru

https://seruni.id/puisi-lama/

Anda mungkin juga menyukai