Anda di halaman 1dari 16

Introduction

● Nama : Rahmi Namira Galen


● Npm : 2102050029
● Mk : Filsafat Pendidikan
A. Filsafat Pancasila

Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang telah


dirumuskan sebelum Indonesia merdeka, dan kini terus
menjadi landasan hidup bangsa. Landasan hidup dimaskud
adalah untuk menjadi dasar bagi cara berfikir, cara bertindak,
cara berkembang dan meneruskan cita cita bangsa Indonesia.
Maka semua kegiatan terkait dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah didasarkan pada nilai nilai Pancasila
baik dalam keseharian, dalam memaknai hidup dan
utamanya dalam kegiatan pendidikan.
Pancasila adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai
harganya. Pancasila merupakan rangkuman dari nilai nilai luhur yang
digali Bung karno dari akar budaya bangsa yang mencakup seluruh
kebutuhan dan hak hak dasar manusia secara universal, sehingga
dapat dijadikan landasan dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang
majemuk baik dari sgi agama, etnis, ras, Bahasa, golongan dan
kepentingan.
Saidurrahman dan Arifin (2018:18)
Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka
adalah terdapat dalam penjelasan umum UUD 1945 dalam penjelaasan
tersebut dikatakan bahwa; “terutama bagi negara baru dan negara
muda, lebih baik hukum dasar yang tetulis itu hanya memuat aturan
aturan pokok itu diserahkan kepada Undang undang yang lebih mudah
caranya membuat, mengubah dan mencabut”. Dengan demikian
ideologi Pancasila merupakan nilai dasar ideology yang bersumber
dari kekuatan rohaniah bangsa dapat diterima menjadi dasar perilaku
kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara sepanjang
perjalanan bangsa sejak dari terbentuk sampai bangsa dan dalam
perjalanan perjuangan dan pembangunan bangsa.
Syarbaini Saleh,2014:22
Mohammad Noor Syam (1984;345) menjabarkan makna dari Pembukaan Undang
Undang Dasar 1945 kepada beberapa nilai yakni sebagaiberikut:

01 02 03
Pancasila adalah Pancasila adalah norma Pancasila adalah ideologi
dasar negara atau dasar dan norma negara ideologi nasional
filsafat negara tertinggi di dalam negara Indonesia.
Republik Indoensia.
Republik Indonesia.

04 05
Pancasila adalah identita dan Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa,
karakteristik bangsa atau pandangan hidup (keyakinan bangsa) yang
kepribadian nasional, yang menjiwai system kenegaraan dan
perwujudannya secara kemasyarakatan Indonesia. Karena itu Pancasila
melembaga, sebagai system adalah sistem filsafat Indonesia yang potensial
negara Pancasila. dan fungsional, yang normatif ideal.
B.Filsafat Pendidikan Pancasila
1) Ontologi filsafat pendidikan Pancasila

Hal apa yang mendasari Pancasila sebagai bagian dari hidup


berbangsa dan bernegara, adalah nilai nilai yang menyatu
dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik dalam sejarah,
hari ini maupun untuk masa yang akan datang. Dasar dasar
tersebut terangkum dalam ontology Pancasila. Ontology
dalam hal ini adalah kekuatan awal yang menjadi penting
untuk membentuk dan mengembangkan Pancasila sebagai
dasar khususnya untuk kegiatan pendidikan.
Dalam hal ini hubungan antara manusia dengan filsafat dalam kehidupan, oleh
Muhammad Noor Syam (1984:356) digambarkan sebagaiberikut:
EAS
eksistensi alam semesta, sebagai wahana
kehidupan manusia dan makhluk semesta.

ESM
eksistensi subyek manusia, eksistensi
unik mandiri dengan potensi material,
kemampuan yang mengemban amanat
Ketuhanan/ Keagamaan.
Gambar 7.1
Kerangka Eksistensi Manusia ESB
hubungannya dengan Filsafat eksistensi sosio budaya, sebagai nilai
warisan dan wahana kehidupan sosial.
EBN
eksistensi bangsa negara, sebagai kesatuan
dan puncak prestasi kebangsaan, dengan
sistem kenegaraannya
ET
eksistensi Tuhan yang Maha Esa, sebagai
Maha sumber semua eksistensi, bahkan
ujung proses teleologis eksistensi manusia.
Manusia sadar atau tidak menuju atau
kambali kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Gambar 7.1 P
Kerangka Eksistensi Manusia pribadi mandiri dalam hubungan
hubungannya dengan Filsafat kesadaran dan peribadatan, dengan
Tuhan yang Maha Esa. Sada dalam
interdependensi dengan semua
eksistensi.
2) Epistimologi filsafat pendidikan Pancasila

Epistimologi dijadikan prinsip prinsip utama untuk suatu kegiatan


termasuk didalamnya kegiatan memaknai Pancasila dalam kehidupan
sehari hari. Dalam epsitimologi filsafat pendidikan Pancasila maka
prinsip prinsip yang terdapat pada Pancasila idealnya harus dapat
diterapkan baik untuk mengembangkan kurikulum, mengembangkan
metodologi pembelajaran sampai pada pengembangan profesi guru
sekalipun.
Epistimologi pendidikan Pancasila memberikan arah bagaimana nilai
nilai tentang ketuhanan, kemanusiaan, keadilan, persatuan bahkan
demokrasi harus dimasukkan dalam kurikulum, dalam proses
pembelajaran, bahkan dalam seleksi kelulusan satu jenjang pendidikan.
Dengan cara seperti itu epsitimologi pendidikan Pancasila berfungsi
mengawal, membina dan mengontrol kegiatan pendidikan secara
konfrehensif. Dari cara seperti inilah maka epistimologi pendidikan
Pancasila terus menerus berperan dan menjadi bagian dari
penyelamatan bangsa Indonesia dari berbagai tantangan dimasa depan.
3) Aksiologi filsafat pendidikan Pancasila

Arah dan tujuan dari hidup b e r b an g s a d an b e r n e g ar a


termaktub dalam pembukaan Undang undang Dasar 1945, dari
sini lahir nilai nilai yang akan dicapai, sekaligus menjadi kompas
atau pedoman kemana arah pembangunan bangsa. Fislafat
pendidikan selalu menjadikan dasar Pancasila baik sebagai
dasar negara tetapi sekaligus nilai nilainya menjadi bagian
penting dalam mengembangkan kehidupan sehari hari.

Inti dari arah kehidupan berbangsa dan bernegara adalah


bagaimana menciptakan warganya hidup sejahtera rukun dan
damai. Maka semua ini harus dilandasari dari hakikat
kehidupan yang hakiki.
Dalam hal ini, menurut Muhammad Noor Syam (1984:373)
tujuan manusia akhirnya dapat disimpulkan sebagaiberikut:

a.Bahwa hakikat kebenaran ialah cinta kasih, yang


perwujudannya ialah kebenaran, keadilan dan kebajikan;
b.Bahwa hakikat ketidakbenaran ialah kebencian, yang
perwujudannya dendam, pemusuhan, peang dan sebagainya.

Maka tujuan pendidikan dalam Filsafat pendidikan Pancasila


adalah membentuk kepribadian yang utuh penuh dengan cinta
kasih dan kedamaian yang hakiki.
4)Aplikasi filsafat pendidikan Pancasila
Hubungan dari sejak nilai dasar, potensi, sikap
dasar dan wawasan sampai motivasi ini dapat
digambarkan sebagaiberikut:
Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian national yang
menjelma dalam Undang-undang Dasar 1945 secara yuridis
konstitusional wajib dijelmakan di dalam jiwa dan kepribadian
warganegara melalui Pendidikan Moral Pancasila sebagai
subyek pengamal. Karenanya Pancasila berfungsi pula sebagai
dasar, tujuan dan isi pokok (core-cu r r i cu l u m ) s i s te m
pendidikan nasional. Prinsip ini baru lengkap bila sistem
pendidikan nasional Pancasila itu dijiwai nilai Pancasila
sebagai asas kerohkhaniannya. Asas kerokhanian sistem
pendidikan nasional ialah filsafat pendidikan, yakni filsafat
pendidikan Pancasila, yang menjelma dalam sistem
pendidikan nasional Pancasila.
Mohammad Noor Syam
(1984:382)
Thanks You

Anda mungkin juga menyukai