Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN PATIENT SAFETY

“JENIS ORGANISME PARASIT SIKLUS HIDUP, ORGANISME


PARASITE, CARA BERKEMBANG BIAK, CARA
PENULARAN”

Oleh :

Kelompok 11

1. Ni Kadek Mimi (P07120121006)


2. Ida Ayu Putri Ramaswari (P07120121013)
3. Ni Putu Ari Kencana Dewi (P07120121040)

TK 1.1 D-III Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2022
Kata Pengantar
“Om Swastyastu”

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Wasa
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Patient Safety dengan judul “JENIS ORGANISME
PARASIT SIKLUS HIDUP, ORGANISME PARASITE, CARA BERKEMBANG BIAK, CARA
PENULARAN” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dan motivasi berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan
penulis. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif sehingga kami
dapat menyempurnakan makalah ini.

“Om Santih, Santih, Santih Om”

Denpasar, 25 Februari 2022

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1 Latar belakang...........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 Pengertian Parasit......................................................................................................................3

2.2 ...................................................................................................................................................4

2.3 ...................................................................................................................................................4

2.4 ...................................................................................................................................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9

3.1 Simpulan....................................................................................................................................9

3.2 Saran..........................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Parasit adalah organisme yang eksistensinya tergantung adanya organisme lain yang
dikenal sebagai induk semang atau hospes. Organisme yang hidup sebagai parasit seperti cacing
telah dikenal beratus-ratus tahun yang lalu oleh nenek moyang kita. Hewan-hewan parasit telah
dikenal dan dibicarakan semenjak zamannya Aristoteles (384-322 SM) dan Hipocrates ( 460-377
SM ) di Yunani tetapi ilmu parasitnya sendiri baru berkembang setelah manusia menyadari
pentingnya ilmu parasit dalam bidang biologi. Redi, (16264698 ) seorang Itali menemukan larva
di dalam daging yang kemudian berkembang menjadi lalat. Dan penemuan ini maka Redi diduga
orang yang pertama mengembangkan ilmu parasit. Kemudian setelah ditemukan alat pembesar
oleh Leeuwenhoek (1632- 1723) dan Belanda, hewan-hewan parasit bersel satu banyak
ditemukan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian 1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan pembaca dan penulis tentang pengertian

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Parasit


Kata “parasit” berasal dari bahasa Yunani yaitu para yang bermakna di samping dan sitos yang berarti
makanan. Berdasarkan makna tersebut, maka parasit adalah organisme yang kebutuhan makannya baik
dalam seluruh daur hidupnya atau sebagian dari daur hidupnya bergantung pada organisme lain.
Organisme yang memberikan makanan pada parasit disebut sebagai inang atau inang.

Cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang organisme parasit disebut Parasitologi. Pada dasarnya,
Parasitologi merupakan pengembangan khusus atau cabang khusus dari ilmu Biologi yang disebut
ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara faktor biotik (makhluk hidup) dengan
faktor abiotik (tidak hidup, seperti tanah, air, batu dan lainnya).

Parasit adalah hewan terunik yang bisa menurunkan produktivitas hewan yang ditumpanginya. Parasit
bisa menyerang manusia dan hewan seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid ialah parasit yang
memakai jaringan organisme lain untuk keperluan nutrisi mereka hingga inang atau hospes yang
ditumpangi meninggal karena kehilangan nutrisi atau jaringan yang dibutuhkan. Hospes adalah makhluk
hidup sebagai tempat hidup parasit.

2.2 Jenis-Jenis Parasit


A. Berdasarkan sifat parasit.
1. Parasit fakultatif. Parasit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup bebas, tetapi
karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit sehingga sifat hidup
keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh lalat-lalat seperti Sarcophaga, Chrysomyia, Caelophora
dan lain-lainnya yang termasuk keluarga Calliphorinae. Stadium larvanya normalnya hidup di dalam
kotoran ternak, tetapi karena tidak ada kotoran ternak, terpaksa lalat betina bertelur di tubuh yang luka
sehingga waktu menetas larva dan menimbulkan miasis yang biasanya dijumpai di sela-sela tracak atau
bagian belakang kuku bahkan dibagian lubang telinga luar.

2. Parasit obligat. Parasit obligat adalah semua organisme yang untuk kelangsungan hidup dan
eksistensinya mutlak memerlukan hospes. Semua organisme yang patogen merupakan parasit obligat.

3. Parasit insidentil atau parasit sporadis. Parasit insidentil adalah suatu parasit yang karena sesuatu
sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh parasit insidentil: Dipylidium caninum. Parasit
ini adalah cacing pita pada anjing yang dikenal dengan cacing pita biji ketimun, tetapi karena kebetulan
atau karena suatu “kecelakaan” terdapat pada manusia. Kecelakaan itu dapat terjadi sebagai berikut:
bila ada segmen yang gravid lepas dan merayap keluar melalui anus anjing, dan diluar termakan oleh

v
pinjal anjing Ctenocephalus canis atau pinjal manusia Pulex irritans maka telur yang telah berembrio
tumbuh menjadi sistiserkoid atau kriptosista. Oleh karena kedekatan antara anjing dan manusia bila
pinjal tersebut termakan olehnya maka didalam saluran pencernaan manusia tersebut dapat ditemukan
cacing biji ketimun.. Gongylonema scutum, Parasit ini adalah termasuk cacing nematoda yang secara
normal parasit pada mulut sapi, tetapi karena kebetulan mungkin dapat ditemukan pada mulut orang.

4. Parasit eratika. Parasit eratika adalah parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi lokasinya
pada daerah yang tidak sewajarnya. Contoh parasit eratika : Ascaris lurnbricoides. Parasit ini termasuk
cacing nematoda yang normalnya berlokasi di dalam duodenum manusia dan babi. Namun demikian
karena pengaruh sesuatu hal seperti misalnya kelaparan atau karena pengaruh gerakan antiperistaltik
dinding usus, cacing tersebut terdorong masuk ke lambung atau memasuki kandung empedu lewat
saluran empedu. Terjadinga parasit eratika ini mungkin juga karena migrasi cacing dalam siklus hidupnya
tidak normal. Misalnya, larva Ascaris sesampainya di dalam paru tidak terbatukkan agar tertelan lewat
trakea, tetapi dari paru malah masuk peredaraan darah besar sehingga cacing datang disembarang
jaringan tubuh hospesnya sehingga pernah cacing ini ditemukan di dalam medula oblongata seekor
kera. Fasciola hepatica, Parasit ini termasuk cacing trematoda yang secara normal berlokasi di dalam
hati sapi, tetapi karena kecelakaan mungkin ditemukan di dalam jaringan bawah kulit kelinci atau
mungkin di temukan di dalam paru kuda. Kejadian ini tidak hanya bersifat parasit eratika tetapi juga
termasuk parasit indisentil.

5. Parasit spuriosa. Istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk menyatakan parasit salah duga. Hal ini
terjadi pada saat diagnosa pasca mati, misalny karena sebelum mati anjing makan tinja sapi yang
mengandung telur cacing Moniezia expansa, maka pada pemeriksaan pasca mati bisa saja anjing
didiagnosa terinfestasi cacing Moniezia expansa.

B. Berdasarkan waktu atau derajat keparasitannya


1. Parasit temporer atau parasit non periodik. Parasit temporer adalah organisme yang sebagian waktu
hidupnya harus hidup sebagai parasit sedang sisa hidupnya sebagai organisme hidup bebas. Contoh-
contoh dari parasit temporer : Nyamuk Anopheles. Anopheles betina sebagian kecil waktu hidupnya
hidup sebagai parasit penghisap darah hanya pada malam hari yang panas, sedang setelah itu Anopheles
betina tersebut hidup bebas. Cimex lecticularis, Parasit ini dikenal sebagai kutu busuk. Cimex Lecticularis
hidup sebagai parasit hanya 15 menit pada saat menghisap darah hospesnya, tetapi dengan hidup
sebagai parasit 15 menit, kutu tersebut dapat hidup bebas selama satu tahun. Omithodorus moubata,
organisme ini adalah Caplak parasit pada babi, domba, kambing, anjing, kelinci bahkan pada manusia.
Caplak ini hidup sebagai parasit saat larvanya menghisap darah selama 5-7 hari, tetapi dengan hidup
sebagai parasit hanya beberapa caplak tersebut dapat hidup bebas selama 14 tahun di dalam debu atau
di dalam celah-celah gubuk.

2. Parasit stasioner. Parasit stasioner adalah parasit yang selama satu stadium perkembangannya atau
selama hidupnya selalu kontak dengan hospesnya. Parasit stasioner dibedakan antara:

1. Parasit stasioner periodik. Yang termasuk golongan ini adalah parasit-parasit protelien (larvanya
parasit, dewasa hidup bebas) dan juga sebaliknya untuk parasit - parasit yang larvanya hidup bebas
sedang dewasanya hidup sebagai parasit. Sebagai contoh parasit protelien adalah lalat Gastrophilus sp.

vi
Lalat ini stadium larvanya hidup sebagai parasit di dalam lambung kuda, menempel dan menghisap
darah dinding lambung dan setelah bulan keluar daii hospesnya bersama feses. Di luar tubuh hospes lalu
melanjutkan perkembangannya dan akhirnya menjadi lalat dewasa yang hidup bebas. Contoh yang
hidup sebagai parasit stadium dewasa sedang larvanya hidup bebas adalah cacing golongan strongil.
Cacing - cacing tersebut larvanya paling tidak sampai stadium infektif hidup bebas sedang yang dewasan
hidup sebagai parasit di dalam saluran pencernaan herbivore.

2. Parasit stasioner permanen. Parasit stasioner permanen adalah organisme yang selama hidupnya
selalu kontak dan hidup sebagai parasit pada atau di dalam hospesnya. Yang termasuk parasit golongan
ini adalah baik yang stadium larva dan dewasanya hidup sebagai parasit di dalam satu hospes yang sama
maupun yang stadium larva dan stadium dewasanya hidup sebagai parasit pada atau di dalam hospes
yang berbeda. Contoh parasit yang stadium larva dan dewasanya permanen pada atau di dalam satu
hospes adalah kutu. Semua stadium hidupnya mulai telur, larva, nimfa dan dewasa biasanya berada
dalam satu hospes. Contoh parasit yang stadium larva dan stadium dewasanya selalu berada di dalam
hospes yang berbeda adalah protozoa darah seperti Plasmodium. Plasmodium stadium dewasanya
(dimanifestasikan dengan reproduksi seksual) berparasit dalam tubuh nyamuk Anopheles sedang
stadium mudanya di dalam tubuh manusia. Jadi untuk Plasmodium tidak ada stadium hidup bebas.

C. Berdsarkan jumlah hospesnya


1. Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa. Parasit holoksenosa adalah parasit yang dalam siklus
hidupnya hanya membutuhkan satu organisme lain sebagai hospes. Contoh-contoh parasit holoksenosa
Eimeria tenella. Parasit termasuk protozoa yang dalam siklus hidupnya hanya membutuhkan satu
hospes yaitu ayam. Cacing golongan Strongil ( Haemonchus sp., Trichostrongylus sp., Oesophagostomwn
sp. dll ). Cacing - cacing tersebut dalain siklus hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu
herbivora. Kutu : sernua kutu umumnya hanya hidup dalam satu hospes.

2. Parasit heteroksenosa. Parasit heteroksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya
membutuhkan lebih dan satu organisme lain sebagai hospesnya. Contohcontoh parasit heteroksenosa :
Babesia motasi. Babesia motasi adalah protozoa yang berparasit dalam sel darah domba. Dalam siklus
hidupnya, protozoa tersebut membutuhkan caplak dan domba sebagai hospesnya. Paragonimus
westermani Parasit ini termasuk cacing trematoda yang berparasit pada paru manusia. Dalam siklus
hidupnya trematoda tersebut membutuhkan organisme lain selain manusia sebagai hospesnya yaitu
keong (Semisulcospira libertina) dan udang atau kepiting sebagai hospesnya. Dicrocoelium dendriticum.
Parasit ini juga termasuk cacing trematoda yang berparasit di dalam saluran atau kantung empedu
domba. Di dalam siklus hidupnya trematoda tersebut selain domba juga membutuhkan keong ( Helicella
sp. ) dan semut (Formica fusca) sebagai hospesnya. Parasit poliksenosa, parasit poliksenosa adalah
parasit yang dalam siklus hidupnya membutuhkan lebih dari satu hospes tetapi hospes tersebut
spesiesnya sama. Sebagai contohnya adalah caplak keras ketualga Ixodidae yang berhospes dua atau
tiga (pada vertebrata) merupakan parasit poliksenosa, kecuali Ixodes ricinus yang termasuk parasit
heteroksenosa karena stadium larva dan nimfanya membutuhkan burung sebagai hospesnya dan
stadium dewasa hidup berparasit pada anjing atau mamalia lainnya

vii
D. Berdasarkan lokasi atau predileksinya
1. Ektoparasit atau ektozoa. Ektoparasit adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya pada
permukaan tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada kulit yang masih mempunyai hubungan bebas
dengan dunia luar. Termasuk golongan ini adalah parasit temporer atau non periodik atau dikenal
parasit datang pergi. Disebut parasit datang pergi karena parasit mengunjungi hospesnya hanya pada
waktu tertentu saja. Contohcontoh ektoparasit Nyamuk dan lalat. Nyamuk dan lalat seperti nyamuk
Anopheles (manusia) dan lalat Stomoxys (kuda, sapi) termasuk parasit temporer karena keduanya
mengunjungi hospesnya untuk hidup berparasit pada waktu tertentu untuk menghisap darah. Kutu,
pinjal dan caplak. Kutu seperti Pediculus ( manusia ), Haematopinus (sapi) dan Linognathus (sapi,
domba, kambing, anjing), pinjal seperti Pulex (tikus), dan Ctenocephalus (anjing, kucing), caplak seperti
Ixodes, Boophilus, Riphicephalus (herbivora, karnivora) semuanya termasuk ektoparasit karena hidup
pada permukaan tubuh hospesnya. Tungau, tungau-tungau seperti Sarcoptes, Psoroptes, Chorioptes
( herbivora ), Demodex ( anjing, sapi, manusia ), Cnemidocoptes (unggas ), Otodectes (kelinci) adalah
tungau yang hidup di dalam liang-liang kulit dan karena liang-liang tersebut masih berhubungan dengan
dunia luar maka tungau juga termasuk ektoparasit.

2. Endoparasit atau entoparasit atau entozoon. Endoparasit adalah parasit-parasit yang berlokasi
didalam jaringan tubuh hospesnya kecuali yang hidup dipermukaan tubuh dan di dalam liang-liang kulit.
Contoh-contoh endoparasit: Di dalam saluran pencernaan. Saluran pencernaan tampaknya lokasi yang
banyak disenangi sebagai tempat tinggal atau predileksi parasit. Parasit dan berbagai spesies cacing
nernatoda, trematoda dan cestoda banyak tinggai di dalam lumen atau di dalam mukosa dinding saluran
pencernaan. Cacing nematoda yang berlokasi di dalam lumen contohnya adalah Spirocerca (esophagus
anjing), Ascaridia (Ayam), Ascaris (babi, manusia), Neoascaris (sapi), Parascaris (kuda), Toxocara (anjing,
kucing), Bunostomum, Haemonchus (sapi, domba, kambing) Strongylus (kuda), Strongyloides
(herbivore), Ancylostoma (anjing, manusia) dll. Cacing trematoda yang berparasit di dalam lumen usus
contohnya: Paramphistomum (ruminansia), Echinostoma (unggas), Metagonimus, Platynosomum
(anjing)dll, sedang cacing cestoda yang berlokasi di dalam lumen usus contohnya adalah Taenia
(manusia), Moniezia (ruminansia), Raillietina, Davaina, Hymenolepis, Choanotaenia (unggas). Selain itu
ada juga parasit yang berlokasi di dalam hati seperti Fasciola hepatica (sapi), Opistorchis (anjing, babi,
manusia), Eimeria stidae (kelinci), Histomonas (unggas) dan di dalam pancreas seperti Eurythrema
pancreaticum (sapi). Di dalam saluran pernafasan, saluran pernafasan juga banyak ditempati beberapa
spesies parasit seperti Metrastrongylus, Dictyocaulus (domba), Paragonimus (manusia), Syngamus
(ayam) dll. Selain itu banyak stadium larva terutama cacing nematode yang dalam siklus hidupnya
melewati saluran pernafdasan sebelum mencapai predileksinya di dalam saluran pencernaan. Di dalam
saluran urmasi dan reproduksi. Parasit-parasit yang berlokasi di dalam organ ini antara lain
Stephaneurus dentatus (babi), Capilaria plica (anjing), Setaria (kantung testis kuda), Prosthogonimus
( saluran telur dan bursa fabrisius unggas), Tritrichomonas foetus (sapi), izypanosoma equierdum (kuda)
Di dalam sirkulasi. Banyak parasit juga ditemukan dalam sirkulasi baik di dalam jantung, dalam plasma
darah (ekstra seluler) maupun pada atau di dalam sel-sel darah (intraseluier). Parasit yang terdapat di
dalam jantung biasanya di bilik kanan antara lain adalah Dirofflaria (anjing), Dipetalonema ( manusia ).
Yang berlokasi di dalam plasma darah antara lain adalah cacing Schistosoma (manusia, sapi), Strongylus
vuigaris (kuda), Trypanosoma (anjing, kuda, ruminansia) dan beberapa larva nematoda seperti
Microfilaria bancrofti M malayi (manusia) dan larva dari Stephanofflaria (sapi). Parasitparasit intraseluler

viii
sel darah antara lain yang berada pada permukaan sel darah merah adalah Eperytrozoon (domba), yang
berparasit di dalam sel darah merah antara lain Plasmodium (kera, manusia, ayam) Haemoproteus,
Leucocytozoon (ayam) , Babesia (sapi, domba, anjing ), dan Theileria ( sapi, domba ), sedang yang
berparasit di dalam sel darah putih adalah Hepatozoon ( anjing ). Parasit di mata. Ada beberapa parasit
yang berlokasi di mata antara lain, Loa-loa (manusia), Thelazia (sapi) dan Oxyspirura mansoni (ayam).
Parasit di jaringan kulit. Parasit yang terdapat dijaringan kulit antara lain, Besnoitia, Sarcocystis (sapi),
Leishmania (anjing, manusia) sedang yang di bawah kulit adalah Onchocerca gibsoni ( manusia) dan
Stephanofflaria ( sapi). Parasit di dalam otot serang lintang. Beberapa larva cacing pita seperti sistiserkus
selulosa (pada babi) (larva cacing Taenia solium ), sistiserkus bovis (pada sapi) (larva Taenia saginata)
dan larva Trichinella spfralis berlokasi di dalam otot seran lintang. Parasit di dalam organ lain seperti di
otak adalah sista Toxoplasma (berbagai hewan) dan Neospora (anjing), di dalam air susu anjing mungkin
ditemukan larva Ancylostoma.

Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes

Adanya parasit di dalam suata hospes akan berpengaruh terhadap hospesnya. Pengaruh tersebut
bervanasi mulai yang pengaruhnya tidak tampak sampai yang menimbulkan sakit pada hospesnya.
Sehingga dalam parasitologi dikenal istilah parasitiasis dan parasitosis. Parasitiasis adalah kondisi hospes
yang mengandung parasit tapi tidak menimbulkan sakit, sebaliknya parasitosis adalah kondisi hospes
yang mengadung parasit dan menimbulkan gejala sakit Karena parasit tersebut. Berdasarkan pengaruh
pada hospes dikenal tiga golongan parasit yaitu:

1. Parasit patogen : Parasit-parasit seperti Plasmodium falciparum, Theileria parva, Trypanosoma evans,
Babesia bigemina dan Leishmania donovani dapat digolongkan parasit yang berefek patogen terhadap
hospesnya.

2. Parasit kurang patogen. Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba sedang Fasciola
giganlica kurang patogen bagi sapi. Haemonchus contortus dan cacing kait Bunostomum termasuk dapat
digolongkan parasit kurang patogen.

3. Parasit yang tidak patogen. Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides pada babi
dan manusia. Penggolongan parasit berdasarkan pengaruh parasit terhadap hospesnya tidak jelas
batasnya karena pengaruh parasit terhadap hospesnya dipengaruhi banyak faktor seperti kepekaan
hospes, kondisi hospes, jumlah parasit dan sebagainya, sehingga parasit yang digolongkan kurang
patogen bisa Lenladi parasit yang patogen bila jumlahnya banyak dan terdapat pada hospes yang peka.
Demikian pula sebalikaya parasit seperti Trypansoma evansi adalah parasit yang patogen tetapi bagi
hospes tertentu (sapi n’Dama) yang memiliki sifat tripanotoleran Trypanosoma tersebut menjadi tidak
patogen.

Berdasarkan klasifikasi hewan

Hewan terdiri dari hewan bersel satu ( uniseluler atau protozoa ) dan bersel banyak (multiseluler atau
metazoa).

ix
1. Uniseluler parasit. Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar hidupnya sebagai parasit
seperti misalnya, hewan-hewan yang termasuk filum Sarcomastigophora, Apicomplexa, Microspora,
Myxospora dan Ciliophora. Contoh parasit yang termasul dalam filum Sarcomastigophora adalah
Trypanosoma, Trichomonas, Tritrichomonas, Histomonas, Giardia. Contoh parasit yang termasuk filum
Apicomplexa adalah Hepatozoon, Eimeria, Isospora, Cryptospondia, Toxoplasma, Sarcocystis Besnoitia,
Hammondia, Plasmodiuin. Haemoproteus, Leucocytozoon, Baesia dan Theileria. Contoh parasit yang
termasuk Microspora adalah Encephalotozoon (parasit pada otak dan ginjal kelinci, tikus, marmut,
anjing, hamster). Myxozoa parasit biasanya ditemukan pada ikan, sedang contoh parasit yang termasuk
kedalam filum Ciliophora adalah Balantidium.

2. Multiseluler parasit. Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya sebagai parasit kebanyakan pada
hewan-hewan invertebrata seperti yang termasuk filum Nemathelininthes, Plathyhelminthes, Crustacea
Arthropoda. Contoh parasit yang termasuk filum Nemathelininthes adalah Ascaris, Ancylostoma,
Haemonchus, Spirocerca. Contoh parasit yang termasuk filum Platyhelminthes adalah Taema, Raillietina,
Fasciola, Eurythrema, Paramphistomum. Contoh parasit yang termasuk Crustace adalah kebanyakan
anggota ordo Isopoda, dan sebagian dari ordo Amphipoda dan Decapoda yang kesemuanya parasit pada
hewan akuatik. Pada filum-filum lainnya dan hewan ertebrata seperti Spongifera, Porifera,
Echinodermata, Coelanterata, dan Mollusca walaupun ada tapi jarang sekali yang hidup sebagai parasit
bahkan filum Echinodermata mungkin satu-satunya yang tidak miliki anggota yang hidupnya sebagai
parasit. Sedangkan, hewan-hewan vertebrata yang umumnya ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari
hewan-hewan yang disebut sebelumnya hampir tidak ada yang hidup sebagai parasit bahkan
kebanyakan dari mereka berperan sebagai hospes dalam kehidupn simbiosis parasitik. Walaupun
demikian ada informasi bahwa di Amerika selatan ada hewan vertebrata yang hidup sebagai parasit
yaitu sejenis ikan golongan uritormis (Branchioica dan Vandeffia) hidup di dalam rongga insang ikan lain
dimana ikan tersebut menghisap darah ikan lain yang berperan sebagai hospesnya, sedangkan klasifikasi
parasit dapat dilihat pada lampiran.

2.3 Daur Hidup Parasit


daur hidup parasit adalah serangkaian fase-fase fenomena sejarah hidup suatu jenis parasit. Sejarah
hidup itu, meliputi serangkaian urutan kejadian dalam kehidupan, baik kehidupan endogenis maupun
kehidupan eksogenis. Fase-fase fenomena sejarah hidup tersebut selalu sama dan terulang kembali
pada setiap progeni berikutnya. Dengan demikian, jenis organisme parasit tersebut dapat
dipertahankan. Jika dalam fase-fase atau suatu fase fenomena sejarah hidup tersebut ada kelainan-
kelainan yang disebabkan oleh pengaruh faktor luar atau faktor dalam, mungkin akan terbentuk jenis
baru atau galur baru. Hilangnya suatu jenis parasit atau timbulnya suatu jenis parasit baru, baik karena
adanya beda morfologi atau derajat patogenitasnya adalah suatu fenomena yang senantiasa dapat
diduga akan terjadi. Suatu jenis parasit yang ada sekarang ini mungkin hilang dan sebaliknya mungkin
akan terbentuk jenis baru. Selama waktu menyelesaikan daur hidupnya tiap individu parasit mengalami
fase seksual dan fase aseksual, tetapi adakalanya kita tidak mampu secara praktis membeda-bedakan
fase tersebut. Contohnya, pada Protozoa parasit yang berlipat ganda melalui pembelahan biner atau
secara pembelahan vegetatif, tetapi tidak dapat membedakan fase-fase seksual itu.

Daur hidup parasit pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2 tipe, ialah tipe langsung dan tipe tidak
langsung. Cara infeksinya pun dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu per os atau melalui mulut,

x
tertelan bersama makanan atau minuman dan per kutan atau melalui kulit. Pada daur hidup tipe
langsung, parasit hanya membutuhkan satu inang (inang), yaitu inang definitif dan tidak memerlukan
inang perantara.

Parasit yang bersiklus langsung, mempunyai atau mengalami bentuk mandiri. Di dalam fase bentuk
mandiri tersebut, parasit menyiapkan diri untuk menghasilkan bentuk atau stadium infektif.

Pada daur hidup tipe tidak langsung, parasit membutuhkan satu inang definitif sebagai inang akhir, dan
di samping itu diperlukan pula satu atau lebih inang perantara. Di dalam tubuh inang perantara tersebut
parasit tumbuh atau tumbuh dan berbiak secara aseksual menjadi bentuk infektifnya, sedangkan di
dalam tubuh inang definitif, parasit tumbuh menjadi bentuk dewasa dan berbiak secara seksual. Baik
inang definitif ataupun inang perantara bagi masing-masing jenis parasit sangat spesifik spesiesnya.
Hospes (inang) adalah organisme (manusia atau hewan) yang ditempati oleh organisme lain yang
bersifat parasit, di mana organisme kedua merugikan inang yang ditumpanginya karena mengambil
makanan. Sebagai contoh cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang hidup di dalam usus manusia, maka
manusia dapat disebut inang dan cacing gelang (Ascaris lumbricoides) disebut sebagai parasit.

2.4 Cara berkembang Biak


2.5 Cara penularan

BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Pembuatan makalah ini masih kurang dari kata sempurna, masih banyak materi yang
diperlukan untuk melengkapi makalah tentang cara-cara pembuatan media penyuluhan. Sehingga
kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan untuk melengkapi kekurangan dari makalah ini
dan sangat disarankan pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca
sekalian kedepannya.

xi
DAFTAR PUSTAKA

xii

Anda mungkin juga menyukai