Anda di halaman 1dari 4

Laporan Notulensi

Mata Kuliah Patofisiologi

Kelompok 4 : Proses Keganasan

Dosen Pengajar : I Made Mertha, S.Kp, M.Kep.

Mahasiswa 1.1 D3 Keperawatan yang berjumlah 40 orang menghadiri seminar Mata Kuliah
Patofisiologi dari Kelompok 4

Pemateri dari Kelompok 4 :

 Ni Wayan Sastrayanti (P07120121010)

 Ni Made Juli Purnama Dewi (P07120121039)

 I Gusti Ayu Ulandari Santikadewi (P07120121018)

 Ida Ayu Dyah Pertiwi Susanthi (P07120121024)

Perangkat Presentasi :

 Moderator : Ni Made Dwi Lina Setyawati (P07120121014)

 Notulen : Ni Nyoman Widya Swari Suta (P07120121029)

 Observer : Ni Komang Teny Purna Adnyani (P07120121030)

List Penanya dan Penjawab

 Sesi I

1. Penanya : Ni Kadek Rika Restyawati Dewi (P07120121023)

Penjawab : Ni Wayan Sastrayanti (P07120121010)

Pertanyaan : Sebelumnya sudah dijelaskan faktor pendukung neoplasma, salah


satu faktornya yaitu faktor genetik atau keturunan. jadi pertanyaan saya tumor apa yg
disebabkan oleh faktor tersebut?.

Jawaban : Hampir semua penyakit tumor memiliki latar belakang genetik


tapi tidak merupakan penyebab langsung terjadinya tumor dimaksud melainkan hanya
menyangkut peningkatan faktor risiko. Untuk mencetuskan timbulnya tumor itu
dibutuhkan adanya faktor-faktor lain seperti gaya hidup, kondisi lingkungan dan lain-
lain. Namun ternyata, ada satu jenis penyakit tumor yang murni disebabkan oleh
faktor genetik yang tanpa perlu keterlibatan faktor-faktor lain. Penyakit ini disebut
dengan Tuberous Sclerosis Complex (TSC).Penyakit ini terjadi dan diturunkan (jika
merupakan kasus familial) secara autosomal dominan. Artinya, hanya dibutuhkan
mutasi pada salah satu (dari dua) kopi gen bersangkutan untuk mencetuskan
timbulnya penyakit.Penyakit ini terjadi dan diturunkan (jika merupakan kasus
familial) secara autosomal dominan. Artinya, hanya dibutuhkan mutasi pada salah
satu (dari dua) kopi gen bersangkutan untuk mencetuskan timbulnya penyakit.

2. Penanya : Ni Kadek Sinta Surya Devi (P07120121022)

Penjawab : Ni Made Juli Purnama Dewi (P07120121039)

Pertanyaan : Apakah pasien yang sudah pernah operasi pengangkatan tumor,


tumor tersebut bisa tumbuh kembali?

Jawaban : Tumor jinak tidak akan tumbuh kembali setelah dilakukan


pengangkatan, sedangkan tumor ganas memiliki kecenderungan
untuk tumbuh kembali meskipun sudah diangkat. Saat sel-sel tua dalam tubuh mati,
maka sel-sel yang baru akan tumbuh dan berkembang sesuai kebutuhan.

3. Penanya : Ni Putu Vania Arsyta Surji (P07120121031)

Penjawab : Ida Ayu Dyah Pertiwi Susanthi (P07120121024)

Pertanyaan : Kapan tumor diketahui dan tindakan medis apa saja yang akan
dilakukan?.

Jawaban : Pada saat munculnya benjolan di tubuh. Tak jarang, benjolan juga
disertai dengan gejala lain, seperti demam, tubuh lemas, penurunan nafsu makan,
berkeringat di malam hari, nyeri dada, perubahan warna kulit (menjadi kuning,
kemerahan, atau lebih gelap), perdarahan (berbentuk memar), dan penurunan berat
badan. Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala tersebut untuk
mendapatkan diagnosis yang tepat. Gejala tersebut muncul karena ketidakseimbangan
antara jumlah sel baru yang tumbuh dengan jumlah sel lama yang mati.

Tindakan medis yang dapat dilakukan :

a. Tes urine atau tes darah. Tujuannya untuk mengidentifikasi kondisi abnormal.

b. USG, CT scan, MRI, atau PET scan untuk mengetahui lokasi, ukuran, dan
penyebaran tumor.

c. Biopsi alias pengambilan jaringan tumor untuk diperiksa di laboratorium. Metode


ini dilakukan untuk mengetahui jenis tumor dan sifat benjolan yang muncul.
Setelah diagnosis ditetapkan, dokter menentukan pengobatan yang tepat sesuai
dengan jenis, ukuran, letak, dan sifat tumor. Apabila tumor jinak berukuran kecil dan
tidak menimbulkan gejala, penanganan tidak perlu dilakukan. Dokter hanya
menganjurkan pemeriksaan berkala untuk memantau perkembangan tumor.

Namun, jika tumor bersifat jinak dan berukuran besar (sampai menekan saraf,
pembuluh darah, atau mengganggu fungsi organ), diperlukan tindakan untuk
mengangkat tumor. Metode yang bisa dilakukan beragam, mulai dari sinar laser
hingga operasi dengan sayatan pisau bedah.

 Sesi 2

1. Penanya : Sang Ayu Putu Lista Praja Dian Sastra (P07120121008)

Penjawab : Ni Wayan Sastrayanti (P07120121010)

Pertanyaan : Sebutkan bagaimana cara pencegahan tumor

Jawaban : Tumor sebenarnya tidak dapat dicegah dengan metode yang


spesifik. Namun, ada beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk
menurunkan risiko terjadinya kanker, yaitu:

a. Berhenti merokok.

b. Berolahraga secara teratur.

c. Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.

d. Menjaga berat badan yang sehat.

e. Membatasi konsumsi minuman keras.

f. Menghalau pajanan sinar matahari, misalnya dengan menggunakan tabir surya.

g. Meminimalisir pajanan senyawa kimia yang mengandung racun, misalnya dengan


mengenakan masker saat menggunakan kendaraan umum.

2. Penanya : Bagus Wijaya Kusuma (P07120121015)

Penjawab : I Gusti Ayu Ulandari Santikadewi (P07120121018)

Pertanyaan : Tadi dijelaskan metastasi adalah kemampuan sel tumor untuk


berpindah ke tempat yang jauh dari tumor primer, pertanyaan saya berapa lama waktu
yg diperlukan pada proses metastasi untuk berpindah?

Jawaban : Tidak ada waktu yg pasti mengenai berapa lama waktu yg


diperlukan sel tumor untuk berpidah ke tempat lainnya, tapi hal yg dapat sudah
dipastikan jika sel tumor berpindah pada organ lain maka akan tumbuh dan
mempengaruhi fungsi organ tersebut.

3. Penanya : I Kadek Nova Ariawan (P07120121003)

Penjawab : Ida Ayu Dyah Pertiwi Susanthi (P07120121024)

Pertanyaan : Tadi kelompok menjelaskan terkait materi tumor, pertanyaan


saya bagaiamana cara/ mekanisme terjadinya sebuah tumor dan bagaimana cara
mendeteksi tumor tersebut?.

Jawaban : Tumor terbentuk akibat ketidakseimbangan antara jumlah sel


baru yang tumbuh dengan jumlah sel lama yang mati. Kondisi ini bisa terjadi bila sel
baru terbentuk secara berlebihan, atau sel lama yang seharusnya mati tetap
hidup.Penyebab ketidakseimbangan tersebut dapat berbeda-beda pada setiap jenis
tumor, namun umumnya penyebab belum diketahui secara pasti.

Adapun cara untuk mengetahui/ mendeteksi tumor adalah :

 Melalui skrining atau pemeriksaan rutin, atau tes untuk mendeteksi penyakit
lainnya.

Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter dapat merekomendasikan untuk


melakukan satu atau lebih tes pencitraan untuk membantu memastikan diagnosis,
seperti:

a. Sinar-X.

b. USG.

c. CT-scan.

d. MRI

e. Tes darah juga adalah pemeriksaan yang sering dilakukan untuk membantu
mendiagnosis tumor. Namun, biopsi adalah satu-satunya cara untuk
mengonfirmasi tumor yang bersifat kanker.

f. Biopsi dilakukan dengan mengambil sampe jaringan. Tergantung dari lokasi


tumornya, pilihan prosedur yang bisa dilakukan, antara lain biopsi jarum,
kolonoskopi, atau operasi.

Anda mungkin juga menyukai