Anda di halaman 1dari 2

INFLUENZA PADA DEWASA

Oleh : dr. Erwanto Budiwinulyo, SpPD, KAI, FINASIM

1. Kasus influenza biasa meningkat pada musim penghujan, atau pada musim dingin pada
daerah yang memiliki 4 musim
2. Virus influenza termasuk genus orthomyxoviridae
3. Gejala influenza pasien tanpa komplikasi :
- Batuk, flu
- Hidung tersumbat
- Myalgia
- Nyeri kepala
- Ada/tanpa demam
- Komplikasi pada pasien dengan komorbid perlu diperhatikan terjadinya eksaserbasi
penyakit dasara (seperti PPOK, ensefalitis)
4. Cara diagnosa :
- Idealnya kultur (namun terkadang di beberapa tempat  tidak mampu laksana)
- Rapid molecular
- Rapid influenza test
- Namun dalam kenyataannya influenza ditegakan dengan melihat klinis pasien
5. Terapi :
- Terapi suportif : cairan, oksigen, nutrisi
- Obat simptomatik lainnya, contohnya mukolitik, antibiotic, dsb
- Obat antiviral efektif bila diberikan pada awal < hari ke 3-5
- Kortikosteroid (masih kontroversi) diduga menngkatkan prolonged influenza viral
shedding
6. Beberapa antiviral yang dapat digunakan :
- Oseltamivir
- Zanamivir
- Petamivi
7. Nomenclatur : tipe/daerah asal/strain/diisolasi tahun?
8. Vaksin influenza : Inaktif dan dilemahkan (tidak tersedia di Indonesia)
9. Dosis influenza dosis setiap tahun dengan pertimbangan menurunnya antibodi paskavaksin 1
tahun dan adanya antigenic drift virus influenza yang bersirkulasi
10. Jenis vaksin (berdasarkan komponen) :
- Whole virus
- Split
- Sub Unit/surface antigen
11. Vaksin sub unit memiliki imunogenesitas yang sama dengan split vaksin tapi lebih tidak
reaktogenik
12. Vaksin yang direkomendasikan WHO adalh yang mengandung 4 strain virus (2 strain A dan
strain B)
13. Antibodi yang terbentuk dari pemberian vaksin berlangsung 6-12 bulan
14. Keamanan vaksin trivalent dan quadrivalen sama
15. Efeks samping pemberian vaksin yang perlu diperhatikan :
- Reaksi local : eritema, pembengkakan, nyeri bekas suntikan, ekimosis
- Reaksi sistemik : demam, nyeri kepala, myalgia, atralgia, malaise, keringat berlebihan
16. Sasaran vaksin :
- Kelompok risti : usila, penderita penyakit kronik, anak kecil, bumil, petugas kesehatan
- Travelers
- Risiko kontoak tinggi di tempat umum/alat transportasi
- Bilastain vaksin untuk hemisfer utara dan selatan berbeda, individu risiko tinggi
hendaknya mendapatkan vaksinasi hemisfer yang berbeda 2 minggu sebelum perjalanan
17. Kelompok yang perlu pemantuan, karena berkaitan degan eksaserbasi, peningkatan angka
mortalitas, dan memberatnya klinis:
- Asma
- PPOK
- DM
- Kardiovaskular
18. Vaksin influenza memberikan angka 55% penurunan kematian pada pasien jantung coroner,
58% penurunan angka rawat inap, dan 43% mencegah rawat inap yang disebabkan oleh
influenza/pneumonia
19. Menurut WHO, vaksin influenza terbukti menurunkan angka kejadian dan mortalitas
20. Vaksin SARS COv 2 terkait traveling :
- Pemberian vaksin cov 19 diberi jarak dengan vaksin lainnya
- Durasi proteksi belum diketahui secara pasti
- Mutasi virus cov 19 terus terjadi (on going)
21. Tantangan : Risiko kematian pasien infeksi cov 19 dan influenza dengan komorbid lebih
tinggi di era pandemi

Anda mungkin juga menyukai