Anda di halaman 1dari 2

1.

ASTHMA MANAGEMENT STRATEGY: ACHIEVING CONTROL VS


PREVENTING EXACERBATION
a. Asma : inflamasi kronik saluran napas, dengan klinis mengi, sesak, dada terasa berat,
batuk
b. Pecahnya sel mast akan menyebabkan pelepasan mediator inflamasi yang memicu
respon hiperaktif berupa bronkospasme, edema, dan obstruksi saluran napas
c. Rangkaian diagnosis :
- Anamnesis : sesuai klinis asma di atas
- Pemeriksaan fisik : normal s.d ada tanda obstruksi: pemanjangan ekspirasi,
mengi, hiperinflasi
- Penunjang : foto toraks (normal/hiperinflasi), APE menurun namun dengan
pemberian bronkodilator meningkat ≥ 20%, VEP1/KVP <75 % namun dengan
pemberian bronkodilator meningkat ≥12 % dan 200 ml
- Penunjang lain : eosinophil total ≥ 300 (≥4%), uji provokasi bronkus, uji kulit
d. Tujuan tatalaksana jangka panajng : mencapai kontrol penuh, mempertahankan level
aktifitas normal, mengurangi risiko eksaserbasi/limitasi aliran napas hingga kematian
e. Derajat kontrol ada 4 poin penting (cara ringkas), idealnya menggunakan ACT
(Asthma Control Test) :
- Gejala siang hari >2x/pecan? Terkontrol baik : tidak ada ke 4 hal di samping
- Terbangun malam hari karena asma? Terkontrol sebagian : ada 1-2 hal di samping
- Penggunaan pelega >2x/pecan? Tidak terkontrol : ada 3-4 hal di samping
- Keterbatasan aktivitas karena asma ?
f. Tatalaksana asma stabil (asses, adjust, review response)
- Pengontol pilihan (untuk kontrol gejala dan eksaserbasi)
TAHAP 1 : ICS formoterol dosis rencah, pengontrol pilihan lain ICS dosis
rendah saat pakai SABA
TAHAP 2 : ICS dosis rendah harian, ICS formoterol dosis rendah seperlunya,
pilihan lain LTRA atau ICS dosis rendah saat memakai SABA
TAHAP 3 : ICS LABA dosis rendah, pilihan lain ICS dosis sedang, atau ICS
dosis rendah+LTRA
TAHAP 4 : ICS LABA dosis sedang, pilihan lain ICS dosis tinggi tambahkan
tiotrium atau LTRA
TAHAP 5 : ICS LABA dosis tinggi tergantung fenotip u/terapi tambahan, pilihan
lain OCS dosis rendah hati-hati ESO
PILIHAN PELEGA LAIN : Tahap 1-2 : ICS formoterol dosis rendah seperlunya;
TAHAP 3-5 : ICS formoterol dosis rendah seperlunya
Pelega pilihan lain : SABA
g. Jangan melupakan kejadian MPI (Minimal Persistent Inflamation):
- Hiper reaktivitas bronkus
- Inflamasi jalan napas
- Remodelling jalan napas
h. Cara pemberian terapi ICS/LABA (pengontrol)
- PRD (Proactive Regular Dosisng) : maintenance : ICS /LABA dosis rendah (1-2
x hirup b.d), jika respon sub optimal dapat digantikan ke inhaler dengan dosis
ICS/LABA lebih tinggi
- MART (Maintance and Reliever Therapy): maintenance : ICS/formoterol dosis
rendah 1-2 x hirup b.d), jika respon sub optimal dapat digantikan ke inhaler
dengan dosis ICS?LABA lebih tinggi
i. Terapi PRD dibandingkan MART menghasilkan lebih banyak pasien mencapai
kontrol asma
j. Terapi MART menyebabkan perburukan inflamasi saluran pernapasan dibandingkan
dosis maintenance regular proaktif dengan ICS/LABA yang sama

2. STRATEGY to OPTIMIZE ASTHMA ALLERGIC RHINITIS MANAGEMENT


a. Rinitis alergi : inflamasi kronik pada mukosa hidung diperantarai IgE
b. Asma dan rhinitis alergi sering muncul bersamaan
c. Gejala/symptom : bersin berualang, hidung berair, hidung terasa gatal dan tersumbat,
dapat juga diikuti batuk, mudah lelah, mata gatal, berair, dan terasa panas
d. Tujuan pengoabatan : mengontrol gejala, menurunkan angka kekambuhan, mencegah
terjadi komplikasi, meningkatkan kualitas hidup
k. Tatalaksana kontrol lingkungan dan mencegah tetap pilihan utama, sebelum
medikamentosa
l. TATALAKSANA PADA DEWASA:
- Edukasi
- Menghindari faktor pencetus
- Cuci hidung dengan cairan fisiolagis
- Steroid intranasal
- Antihistamin oral
- Antihistamin intranasal
- VAS ≥ 5 (artinya tidak terkontrol)  steroid intranasal + antihistamin (jika ada
sediaan kombinasi)
- Jika masih tidak terkontrol  imunoterapi atau penambahan kortikosteroid oral
- Jka terdapat rinorea (add on ipratropium); rinorea dan asma (add on leukotriene
receptor/antagonist); mata/kulit gatal (add on oral non sedating anti H1); gejala
pada mata lainnya (add on intraocular anti H1/cromones); dan hidung tersumbat
(add on nasal/oral decongestant ≤ 7 hari)
m. Intranasal kortikosteroid + intranasal H3 antihistamin paling superior untuk
menangani symptom dengan onset kerja 10-6- menit

Anda mungkin juga menyukai