OLEH :
KUZIATUL AINI
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KAMPUS IV IAI QAMARUL HUDA BAGU
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
Dalam penulisan makalah ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada Bapak Ahmad Januardi, S. Pd, M. Pd selaku dosen Pengampu
mata kuliah Pengembangan Perangkat Pembelajaran PAI, dan semua pihak yang
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
Abbasiyah.................................................................................... 9
A. Kesimpulan.................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah merupakan suatu hal yang telah terjadi di masa lalu yang dijadikan
sebagai batu pijakan dalam sebuah peradaban. Peradaban dalam Islam, dapat
wahyukan kepada Nabi Muhammad ﷺtelah membawa bangsa Arab yang semula
umat Islam itu sendiri. Maka dari itu kita akan membahas sebuah peradaban besar
yang sangat berpengaruh luas, yaitu masa kekhalifahan Abbasiyah yang berpusat
di Baghdad.
Dalam peradaban umat Islam, Bani Abbasiyah merupakan salah satu bukti
sejarah peradaban umat Islam yang terjadi. Bani Abbasiyah merupakan masa
pemerintahan umat Islam yang memperoleh masa kejayaan yang gemilang. Pada
masa ini banyak kesuksesan yang diperoleh Bani Abbasiyah, baik itu dibidang
Ekonomi, Politik, dan Ilmu pengetahuan. Hal inilah yang perlu untuk kita ketahui
sebagai acuan semangat bagi generasi ummat Islam bahwa peradaban ummat
negara-negara Eropa.
1
B. Rumusan Masalah
berikut:
Abbasiyah?
Abbasiyah?
Abbasiyah?
C. Tujuan Penulisan
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan
Abbasiyah.
Dinasti Abbasiyah.
Abbasiyah.
2
BAB II
Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad ﷺ. Dinasti
Abbasiyah didirikan pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul Abbas Ash-Shafah.1
merupakan pusat kegiatan, antara satu dengan yang lain memiliki kedudukan
besar paman Rasulullah ﷺ, Abbas bin Abdul Muthalib. Dari nama Al-Abbas
paman Rasulullah inilah nama ini disandarkan pada tiga tempa pusat kegiatan
geografisnya yang jauh dari ibukota Dinasti Umayyah, Damaskus, juga beberaoa
1
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: AMZAH, 2010), h. 138
2
Armany Lubis dkk, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Jakarta,
2005), h. 107
3
Di kota Humaimah bermukim keluarga Abbasiyah, salah seorang
pemindahan kekuasaan dari satu keluarga ke keluarga yang lain harus didahului
kegoncangan dalam masyarakat dan belum tentu berhasil, sehingga harus diatur
mendukung keluarga Nabi ﷺ. Ide dan pemikiran untuk mendirikan kekuasaan
keluarga Bani Hasyim untuk mengambil hati dan dukungan dari kelompok Syi’ah.
Ibrahim bin Muhammad ini gerakan Abbasiyah mulai menjadi gerakan terbuka
menemui Sulaiman bin Katsir al-Khuza’i dan berjuang bersamanya di daerah itu. 4
Akan tetapi, gerakan Ibrahim diketahui oleh khalifah Umayyah terakhir yaitu
3
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, h. 139
4
Armany Lubis dkk, Sejarah Peradaban Islam, h. 108
4
Marwan bin Muhammad. Ibrahim akhirnya tertangkap oleh pasukan Dinasti
mewasiatkan kepada adiknya yaitu Abul Abbas untuk pindah ke Kufah. Dan
oleh Abbasiyah dan diusir ke Wasit. Abu Salamah selanjutnya berkemah di Kufah
yang telah ditaklukkan. Abdullah bin Ali, salah seorang paman Abul abbas
Muhammad bersama pasukannya yang melarikan diri. Khalifah ini terus menerus
melarikan diri hingga ke Fustat di Mesir dan akhirnya terbunuh di Busir wilayah
dinasti Umayyah dan berdirilah Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh khalifah
Kufah.5
sebelumnya.
keningratan.
5
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, h. 140
5
5. Pemerintahan bersifat Muslim moderat, ras Arab hanyalah dipandang
6. Hak memerintarah sebagai ahli waris nabi masih tetap di tangan mereka.6
berapi-api.
golongan berikut:
(279-289 H).
6
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam: Melacak Akar-akar
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 44
6
2. Golongan Bani Buwaih (334-447 H).
oleh sekelompok para pemerintah yang banyak, diantaranya dikenali dengan gelar
Syah dan Atabk. Setiap pemerintah itu menguasai perbatasan kerajaan Bani
tersebut, sehingga kaum Tartar yang dipimpin oleh Hulaku datang menyerang dan
menakluk dunia Islam serta memusnahkan kota Baghdad, membunuh khalifaj dan
7
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudaayan Islam 3, (Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru,
2008) h. 19
7
8. Abu Ishak Muhammad al-Mu’tashim 218-227H/883-842M
8
31. Abu Abdullah Muhammad al-Muqtafi 531-555H/1136-1160M
keemasan. Secara politis khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan
mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi
Bani Abbasiyah pada periode ini lebih menekankan pembinaan peradaban dan
Puncak kejayaan Dinasti Abbasiyah terjadi pada masa khalifah Harun Ar-
9
terjamin walaupun ada juga pemberontakan, dan luas wilayahnya mulai dari
diarahkan ke dalam ma’had. Lembaga ini kita kenal ada dua tingkatan yaitu
sebagai berikut.
8
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, h. 144
9
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam: Melacak Akar-akar
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam, h. 50
10
Basrah, Mausil dan kota-kota lainnya. Madrasah yang didirikan ini mulai dari
klasifikasi hadis shahih, dhaif dan maudhu. Bahkan dikemukakan pula kritik
sanad dan matan, sehingga terlihat jarah dan takdil rawi yang meriwayatkan
hadis tersebut. 11
Diantara para ahli tafsir pada masa dinasti Abbasiyah adalah
10
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam: Melacak Akar-akar
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam, h. 51
11
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam: Melacak Akar-akar
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam, h. 51
11
Dalam bidang fiqhi, pada masa ini lahir fuqaha legendaris yang kita
kenal, seperti imam Hanifah (700-767 M), Imam Malik (735-795 M), Imam
Syafei (767-820 M) dan Imam Ahmad Ibnu Hambal (780-855 M). Sedangkan
dalam bidang hadis, pada masa ini lahir ahli hadis seperti Imam Bukhari (194-
256 H), karyanya Shahih Al-Bukhari. Imam Muslim (w. 261 H), karyanya
Shahih Muslim. Ibnu Majah, karyanya Sunan Ibnu Majah. Abu Dawud,
karyanya sunan Abu Dawud. Imam An-Nasai, karyanya sunan An-Nasai dan
Imam Baihaqi.12
Arab yang semakin dewasa memerlukan suatu ilmu bahasa yang menyeluruh.
Ilmu bahasa yang dimaksud adalah nahwu, sharaf, ma’ni, bayan, badi, arudh
dan insya.
dan Al-Tusi.13
12
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, h. 148
13
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam: Melacak Akar-akar
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam, h. 52
12
2. Kedokteran, ilmu kedokteran pada masa daulah Abbasiyah berkembang
Pada masa ini dokter yang pertama yang terkenal adalah Ali ibnu Rabban
perkembangan dan kemajuan pesat. Hal ini sangat ditentukan oleh perkembangan
bahasa Arab, baik sebagai bahasa adminitrasi yang sudah berlaku sejak masah
kemajuan tersebut paling tidak, juga ditentukan oleh dua hal yaitu sebagai berikut.
masa khalifah Al-Manshur hingga Harun Ar-Rasyid. Pada fase ini banyak di
14
opcit
13
terjemahkan adalah karya karya dalam bidang astronomi dan mantiq. Fase
buku yang di terjemahkan dalam bidang filsafat, dan kedokteran pada fase
meluas.15
bidang ilmu pengetahuan umum, tetapi juga ilmu pengetahuan agama. Akan
tetapi, secara garis besar ada dua faktor penyebab tumbuh dan kejayaan Bani
1. Faktor internal: faktor yang berasal dari dalam ajaran Islam yang mampu
peradabannya.
Islam.
15
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, h. 146
16
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam (Semarang: PT. Thoha Putra, 2003), h. 56
14
dilakukan tergesan-gesa dan tidak usai. Metode administrasi yang diterapkannya
pun tidak kondusif bagi penciptaan stabilitas negara.17 Seiring lintasan zaman,
darah penakluk telah bercampur dengan darah taklukan, diserta hilangnya kualitas
dikuasai ole bangsa yang dulu mereka taklukan. Standar kehidupan mewah yang
yang lemah yang terus memegang tahta. Posisi mereka semakin lemah karena
menjadi pewaris tahta yang tidak pernah bisa dipastikan. Selain itu, faktor
kasus ini, Mongol atau Tartar). Pada 1253, Hulagu, cucu Jengis Khan bergerak
17
Philip K. Hitti, History of The Arabs (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2006), h. 617
18
Philip K. Hitti, History of The Arabs, h. 619
15
menjadikan khalifah sebagai boneka. Dalam arti, secara de jure, khalifah yang
berkuasa atas seluruh Dinasti Abbas, tetapi de facto, pemerintahan dikuasai oleh
kekuatan lain. Seperti diketahui bahwa sejak awal khalifah Bani Abbas
seperti unsur Persia maupun unsur Turki. Lambat maun unsur-unsur tersebut ikut
dipimpin oleh gubernur melepaskan diri dari pusat Baghdad, kemudian mereka
adalah pajak dari wilayah dan pertanian. Sehubungan dengan ini, banyaknya
militer untuk menekan dan mengambil pembayaran pajak, tetapi cara ini
membutuhkan pula biaya yang besar. Pendapatan Bani Abbas menurun karena
irigasi tertimbun oleh lumpur dan sungai Nahwaram mengalami kerusakan besar
19
Moh. Nurhakim, Sejarah dan Peradaban Islam (Malang: UMM Pres, 2003), h. 71
20
Moh. Nurhakim, Sejarah dan Peradaban Islam, h. 72
16
saja yang dia kehendaki di antara keluarga dinasti sebagai khalifah. Dan kelima,
terdapat gerakan Syi’ah, Qaramithah yang dipimpin oleh Hamdan Qarmat yang
berikut:
dengan daerah sulit dilakukan. Bersamaan dengan itu, tingkat saling percaya
3. Keuangan negara sangat sulit karena biaya yang dikeluarkan untuk tentara
bayaran sangat besar. Pada saat kekuatan militer menurun, khalifah tidak
nasib kedua golongan itu pada masa Bani Umayyah berkuasa. Keduanya
17
tetap mempertahankan persekutuan itu. Pada masa ini persaingan
2. Kemerosotan ekonomi
yang masuk lebih besar daripada yang keluar, sehingga baitul mal ngan
3. Konflik keagamaan
4. Perang salib
18
Konsentrasi da perhatian pemerintahan Abbasiyah terpecah belah untuk
oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulaga Khan 656 H/1258 M. Hulaga
Khan adalah seorang saudara Kubilay Khan yang berkuasa di Cina hingga ke Asia
berubahlah warna air sungai tersebut yang jernih bersih menjadi hitam kelam
gemilang.
22
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, h. 155-156
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Daulah Bani Abbasiyah diambil dari nama Al-Abbas bin Abdul Mutholib,
paman Nabi Muhammad ﷺ. Pendirinya ialah Abdullah As-Saffah bin Ali bin
Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal dengan sebutan Abul Abbas As-
Saffah. Daulah Bani Abbasiyah berdiri antara tahun 132 – 656 H / 750 – 1258
M.
2. Adapun kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah dapat dilihat
dari beberapa hal yaitu munculnya lembaga dan kegiatan ilmu pengetahuan,
adanya gerakan penerjemahan berlangsung dalam tiga fase: Pada masa khalifah
20
4. Pada pemerintahan Bani Abbasiyah terjadi disentegrasi politik muncul dalam
dilihat dari beberapa pendapat para ahli. Salah satunya adalah menurut Badri
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Hitti, Philip K. 2006. History of The Arabs. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Lubis, Armany, dkk.2005. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Pusat Studi Wanita
UIN Jakarta.
Muhaimin. 2005. Kawasan Dan Wawasan Studi Islam. Jakarta: Prenada Media.
Munir, Samsul. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: AMZAH.
Murodi. 2003. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang: PT. Thoha Putra.
Nurhakim, Moh. 2003. Sejarah dan Peradaban Islam. Malang: UMM Pres.
Sou’yb, Joesoef. Sejarah Daulat Abbasiah I. Jakarta: Bulan Bintang.
Syalabi, A. 2008. Sejarah dan Kebudaayan Islam 3. Jakarta: PT. Pustaka Al
Husna Baru.
Thohir, Ajid. 2004. Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam: Melacak
Akar-akar Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
22