Disusun oleh:
1.Febi Tri Wahyu
2.Hamidah Ulfa
3.Mita Jeni Astuti
4.Nelvi Meyndita Herviliana
5.Nur Chamidah Putri
5.Silviana Cahyaningrum
i
RUNTUHNYA VIETNAM SELATAN
A.SEJARAH PERANG VIETNAM
1. Latar belakang perang Vietnam
Latar belakang Perang Vietnam adalah pembagian Vietnam menjadi Vietnam Selatan
dan Vietnam Utara. Pembagian ini terjadi sesuai dengan Konferensi Jenewa pada tahun 1954 di
Swiss. Vietnam Selatan diurus oleh Negara Vietnam dan Vietnam Utara diurus oleh Viet Minh.
Seorang tokoh pergerakan nasional dari Vietnam bernama Ho Chi Minh ingin agar Vietnam
menjadi satu negara.
Dia menolak Konferensi Jenewa dan menganggap Vietnam Selatan bagai penghalang
penyatuan seluruh tanah Vietnam. Untuk mengalahkan Vietnam Selatan, Ho Chi Minh dibantu
oleh negara-negara komunis seperti Uni Soviet dan Cina. Amerika Serikat dan sekutunya
langsung bergerak untuk menghalangi upaya Vietnam Utara dan sekutu-sekutunya. Selain itu,
Amerika Serikat juga ada kepentingan di Vietnam Selatan dan harus mempertahankan daerah
itu. Sehingga pecahlah Perang Vietnam yang menjadi salah satu dari efek Perang Dingin.
Lintasan ini cukup merepotkan bahkan harus melalui hutan, gunung yang kasar,
perbatasan Laos dan Kamboja. Meskipun begitu, Amerika Serikat cukup kerepotan untuk
menghancurkan Jejak Ho Chi Minh ini. Para tentara Amerika Serikat membabi buta menyerang
pertahanan Vietkong dengan persenjataan modernnya. Aliansi anti komunis ini berusaha
menghancurkan pertahanan komunis dan jalur pasukan gerilya dengan cara mengebom jalur
gerilya.
ii
Jalur buatan Ho Chi Minh merupakan jalan-jalan yang ada di hutan-hutan perbatasan
Laos, Kamboja dan Vietnam Selatan yang sebelumnya sudah digunakan oleh pasukan Viet Minh
ketika memasuki Vietnam Selatan. Serangan ini memunculkan reaksi dari kubu komunis
sehingga mereka juga menyerang pasukan Vietnam Selatan dan Amerika Serikat ketika Tahun
Baru Tet atau biasa dikenal The Tet Offensive. Serangan Vietnam Utara ini berhasil dihentikan.
Tapi kedua belah pihak kehilangan korban yang tidak sedikit.
Faktor eksternal adalah karena Amerika Serikat yang cenderung meremehkan karena
sering menang, tidak ada inisiatif dan tidak memiliki rantai komando yang jelas. Bila serangan
ini berhasil, maka bisa memicu pergerakan rakyat Vietnam Selatan untuk melawan
pemerintahan Vietnam Selatan dan Amerika Serikat. Selain itu, Vietkong tahu pada tahun 1968
diadakan pemilu Amerika Serikat. Jika Serangan Tet berhasil, maka bisa mengubah pandangan
rakyat Amerika Serikat bahwa Perang Vietnam tidak bisa dimenangkan. Akhirnya, secara taktis
memang dimenangkan oleh Amerika Serikat dan Vietnam Selatan. Tapi secara strategis,
propaganda dan politik dimenangkan oleh Vietnam Utara. Dampak lain dari Serangan Tet
adalah program Vietnamisasi yang dimulai oleh Amerika Serikat.
Pasca Serangan Tet, kubu Vietnam Selatan semakin jatuh terperosok. Amerika Serikat
berencana meninggalkan Vietnam Selatan dengan progam Vietnamisasi yang dimulai oleh
Amerika Serikat. Program ini bertujuan untuk melatih dan menambah peran Vietnam dan
menarik pasukan Amerika Serikat dari tanah Vietnam. Kemudian mereka mencoba Operasi Lam
Son 719 pada tahun 1971 untuk menghancurkan jalur logistik Ho Chi Minh tapi malah gagal
karena Vietkong lebih ahli. Kegagalan Lam Son membuat Vietnam Utara melihat sebuah
peluang.
Mereka akhirnya meluncurkan Easter Offensive yang sangat radikal. Offensif ini
memang tidak dirancang untuk memenangkan perang tapi untuk membunuh pasukan,
merebut teritori Vietnam Selatan sebisa mungkin dan sebanyak mungkin dan meningkatkan
posisi tawar Vietnam Utara di Perjanjian Paris. Bahkan pasca Perjanjian Paris, pasukan Vietkong
tetap berada di wilayah Vietnam Selatan.
Serangan dadakan ini membuat Presiden Amerika Serikat Richard Nixon bereaksi dan
mengeluarkan perintah. Seperti memasang ranjau di lalu lintas laut yang mengarah ke Vietnam
Utara serta mengacaukan jalur logistik dan komunikasi Vietkong. Mereka juga meminta semua
pasukan asing agar keluar dari Vietnam Utara hingga pemerintah Vietnam Utara setuju dengan
gencatan senjata dan membebaskan tawanan. Permintaan Amerika Serikat ini didukung oleh
iii
Filipina dan Australia. Tapi Cina dan Uni Soviet yang merupakan blok komunis tentu saja
menentangnya. Karena ada itikad baik dari pihak Vietnam Utara, Amerika Serikat membatalkan
rencanan pemboman ke wilayah Vietnam Utara. Akhirnya persetujuan gencatan senjata
ditandatangani di tahun 1973. Meski sudah ditandatangani, tetap saja masih ada saja pihak
yang melanggar.
Sejarah Perang Vietnam ini cukup membuat aliansi anti komunis frustasi. Kondisi
internal aliansi Vietnam Selatan dan Amerika Serikat sendiri terjadi perselisihan. Presiden
Vietnam Selatan Nguyen Van Thiew mengundurkan diri dan mengecam Richard Nixon karena
memaksanya menandatangi Persetujuan Paris yang berarti Vietnam Selatan menyerah ke
Vietnam Utara. Selain itu Nguyen Van Thiew juga merasa ditipu oleh Richard Nixon yang
menjanjikan pesawat B-52 jika Vietnam Utara melanggar perjanjian. Tapi Amerika Serikat tidak
kunjung memberi pesawat B-52 yang dijanjikan padahal Vietnam Utara dan kubu komunisnya
semakin dekat dengan kemenangan.
Selain itu, negeri Paman Sam ini kehilangan pengaruh ideologi dan ekonomi di Vietnam.
Untuk kerugian personil, sekitar 56 ribu tentara Amerika gugur dan 156 ribu menderita luka
parah atau cacat permanen. Kekalahan ini sangat memalukan bagi Amerika Serikat. Mereka bisa
menghancurkan sejarah nazi dan tentaranya yang berkualitas tapi tak bisa mengalahkan
gerombolan petani komunis bersenjata dari Vietnam.
iv
B.PENYEBAB PERANG VIETNAM
1. Penjajahan Prancis terhadap Vietnam
Vietnam telah dijajah oleh Tiongkok sejak tahun 110 hingga mencapai kemerdekaan
pada tahun 938. Namun, setelah bebas dari penjajahan Tiongkok, Vietnam menjadi wilayah
jajahan Prancis pada abad ke-19. Prancis dapat menguasai Vietnam setelah mulai dari tahun
1840-an melakukan beberapa perang kolonial di Indochina. Penjajahan tersebut didasari oleh
keinginan Prancis menyaingi kebangkitan Britania Raya. Prancis juga membutuhkan hasil bumi
seperti rempah-rempah untuk menggerakkan industri di Prancis demi menyaingi industri
Britania Raya.
Rakyat Vietnam terus melakukan perlawanan terhadap Prancis. Namun, usaha tersebut
selalu gagal. Bahkan pada tahun 1919, saat Perjanjian Versailles dirundingkan, Ho Chi Minh
meminta untuk bersama-sama membuat perundingan agar Vietnam dapat merdeka. Hal ini
ditolak dan Vietnam berserta seluruh Indochina tetap menjadi jajahan Prancis. Baca juga
sejarah Perjanjian Internasional, latar belakang Perjanjian Renville, dan Perjanjian Pangkor.
Kelompok Viet Minh mendapat dukungan populer dan berhasil mengusir Prancis dan
Vietnam. Selama Perang Dunia 2, Vietnam pun dikuasai oleh Jepang. Setelah pemerintah
Prancis Vichy tumbang, pemerintah Jepang pun menggalakkan kebangkitan pergerakan
nasionalis di kalangan rakyat Vietnam. Pada akhir Perang Dunia 2, pergerakan Viet Ming di
bawah pimpinan Ho Chi Minh berhasil memerdekakan dari tangan penjajah. Namun,
keberhasilan itu hanya untuk masa yang singkat saja.
Pihak Jepang menangkap pemerintah Prancis dan Vietnam juga diberikkan satu bentuk
kemerdekaan. Hal ini dilakukan Jepang sebagai bagian dari rancangan Jepang untuk
“membebaskan” bumi Asia dari penjajahan barat. Baca juga kronologi Perang Dunia 2, akhir
Perang Dunia 2, dan negara yang terlibat Perang Dunia 2 serta penyebab Perang Dingin.
Demi mengalahkan Vietnam Selatan, Ho Chi Minh dibantu oleh negara-negara komunis seperti
Cina dan Uni Soviet. Amerika Serikat dan Sekutunya pun langsung bergerak demi menghalangi
upaya Vietnam Utara dan sekutu-sekutunya. Amerika Serikat memiliki kepentingan di
Vietnam Selatan, sehingga harus mempertahankan daerah tersebut. Pecahlah Perang Vietnam
yang merupakan salah satu dari efek Perang Dingin.
Perang Vietnam adalah perang terlama bagi Amerika Serikat di Asia tenggara.
Pihak Amerika Serikat selalu menang dalam berbagai pertempuran di peperangan.
Namun, pada kenyataannya Amerika Serikat harus meninggalkan Vietnam.
v
3. Perbedaan Ideologi Antara Vietnam Utara dan Vietnam
Selatan
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, terdapat perbedaan ideologi antara Vietnam Utara
dan Vietnam Selatan. Vietnam Utara menganut paham komunis, sedangkan Vietnam Selatan
menganut ideologi yang sama dengan Amerika. Pihak Amerika tidak menyukai Vietnam Utara
karena perbedaan ideologi yang dimiliknya. Amerika tidak menyukai paham komunis, sehingga
Amerika pun lebih tertarik untuk bergabung dengan kubu selatan yang bukan berideologi
komunis. Apalagi, ideologi Vietnam Selatan hampir sama dengan mereka.
vi
C.D AMPAK PERANG VIETNAM
1. Berkembangnya paham komunis
Kemenangan Vietnam Utara yang berpaham komunis dari Vietnam Selatan menjadikan
berkembangnya paham komunis di berbagai negara di Asia Tenggara. Pengaruh komunis
mewabah ke Laos, Kamboja, hingga ke Indonesia. Bahkan dapat dikatakan bahwa terbentuknya
PKI dan sejarah terbentuknya PKI adalah kemenangan Vietnam Utara atas Vietnam Selatan.
Mereka semakin giat untuk menyebarkan ideologi komunis mereka ke negara-negara
tetangganya. Bahkan pemerintah saat itu juga mendirikan sebuah negara boneka yang diberi
nama Republik Rakyat Kampuchea. Negara boneka tersebut memiliki fungsi khusus sebagai
wadah untuk memfasilitasi para penebar ajaran komunis.
Aksi terbaik yang dapat dibuktikan adalah dengan diakuinya Pemerintah Koalisi
Demokrasi Kampuchea. Pemerintah tersebut merupakan pemerintah anti komunis yang berada
di Vietnam sebagai pemerintahan yang sah untuk memimpin Kamboja dan wakil Vietnam untuk
PBB. Hal tersebut sangat diapresiasi oleh PKDK sendiri, dengan terus melanjutkan aksi untuk
melawan paham komunis di tanah Vietnam.
3. Pertempuran di Kamboja
Perbedaan ideologi tersebut memberikan dampak konflik agama, yakni adanya
peperangan antar saudara di Vietnam yang terjadi pada negara Kamboja. Pihak yang paling
disorot sebagai salah satu pemicu terjadinya perang ini adalah Pasukan Khmer Merah, yang
melanjutkan perjuangan perluasan komunis di area Kamboja. Perjuangan pasukan tersebut
dihambat oleh Pemerintahan Kamboja yang saat itu disokong oleh negara Cina dan Vietnam
yang dibantu oleh negara komunis terbesar di dunia waktu itu. Perang pun tidak dapat
dihindarkan, sehingga terjadi peperangan sekitar tahun 1977 sampai dengan 1979.
Sebanyak 150.000 warga Vietnam diberangkatkan menuju Amerika dengan izin dari
Kedutaan Amerika. Selain itu, sebanyak 150.000 warga Vietnam lainnya melarikan diri
menggunakan kapal diantara tahun 1975 hingga 1978. Pada tahun 1978 – 1982, setidaknya ada
700.000 warga Vietnam yang melarikan diri melalui laut dan tidak dapat bertahan hidup di
tahun-tahun tersebut. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan kebebasan.
Tidak sedikit warga Vietnam yang gugur karena badai angin di laut, hiu-hiu, dan
pemerkosaan serta pembunuhan yang dilakukan oleh bajak laut. Mereka memiliki slogan
“Freedom or Die” yang berarti “Kebebasan atau Mati”.
viii
D.VIETNAM SELATAN
Vietnam Selatan (nama resmi: Republik Vietnam, bahasa Vietnam: Việt Nam Cộng Hòa)
adalah negara antikomunis yang berdiri dari tahun 1954 hingga 1976 di kawasan Vietnam
tepatnya di bagian selatan garis parallel ke-17. Sedangkan Vietnam Utara terletak di sebelah
utara garis parallel ke-17.
Republik Vietnam diproklamasikan di Saigon oleh Ngo Dinh Diem pada 22 Oktober 1955
setelah ia menggulingkan Kaisar Bao Dai. Lahirnya Vietnam Selatan didukung oleh Amerika
Serikat. Tetapi ada debat mengenai eratnya hubungan antara Vietnam Selatan dengan AS yang
merupakan pendukung utama negara itu. Vietnam Selatan melanjutkan perang dengan Viet
Cong dalam waktu yang lama setelah AS keluar dari Vietnam Selatan. Namun, akhirnya dia
menyerah kepada Vietnam Utara dan Front Liberasi Nasional (NLF) pada 30 April 1975. Setelah
itu, NLF berkuasa dan mendirikan Republik Vietnam Selatan hingga Republik Sosialis Vietnam
yang utuh diproklamasikan pada 2 Juli 1976.
Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh mendapat pengakuan dari Rusia dan
Tiongkok pada tanggal 31 Januari 1950. Kemudian Vietnam Selatan yang dipimpin oleh Bao Dai
ix
juga mendapat pengakuan dari Amerika Serikat dan Inggris pada 7 Februari 1950, namun di
satu sisi sebagian besar rakyat tidak mau mengakuinya.
puncaknya adalah ketika kembali terjadinya perang Indocina II. Ho Chi Minh kembali
melakukan serangan kepada Vietnam Selatan dengan bantuan Uni Soviet. Kenapa Ho Chi Minh
bersikeras ingin menghancurkan Vietnam Selatan? Hal itu ia lakukan karena Vietnam Selatan
dianggap sebagai penghalang persatuan Vietnam yang telah ia cita-citakan.
Dengan adanya serangan itu, Amerika Serikat pun ikut turun tangan membantu Vietnam
Selatan, karena mereka masih berkepentingan pada wilayah tersebut. AS yang berusaha
mempertahankan wilayah Vietnam Selatan, terus memberikan bantuan pasukannya. Akibatnya,
perang Indocina II yang besar pun tidak lagi bisa dihindari dan berlangsung pada tahun 1957-
1975, cukup lama ya Squad.
Dengan banyaknya korban yang berjatuhan, akhirnya kedua belah pihak memutuskan
untuk berunding dan melakukan gencatan senjata pada tahun 1970. Perundingan itu diikuti
oleh Vietnam Utara, Vietnam Selatan, dan Amerika Serikat di Paris. Kemudian pada tahu 1972,
diumumkan oleh AS bahwa Indonesia, Kanada, Hongaria, dan Polandia menjadi pengawas
gencatan senjata di Vietnam.
Perundingan yang hampir mencapai kesepakatan itu ternyata dilanggar. Tiba-tiba saja
Vietnam Utara menyerang Vietnam Selatan secara tiba-tiba. Amerika Serikat pun marah,
kemudian Presiden Richard Nixon memerintahkan pasukannya untuk meranjau semua lalu
lintas laut dan juga menghancurkan seluruh jalur komunikasi dan transportasi Vietnam Utara.
Karena mendapat serangan tersebut, akhirnya Vietnam Utara menyepakati gencatan
senjatanya. Perjanjian itu disebut sebagai Persetujuan Paris, dan ditandatangani pada 27
Januari 1973.
Sebenarnya Perang Vietnam ini sudah hampir berakhir pada bulan April 1975. Namun,
pada 18 April 1975 Vietnam Utara kembali mengancam wilayah Vietnam Selatan, dan wilayah
yang dituju adalah Saigon, ibu kota Vietnam Selatan. Masyarakat Vietnam Selatan pun panik
dan mulai mengungsi ke wilayah AS menggunakan lima kapal induk Armada yang dikirimkan AS.
Presiden Vietnam sempat berganti 2 kali, pertama yaitu bergantinya Nguyen Van Thieu
ke Tran Van Huong. Nguyen Van Thieu adalah presiden yang menandatangani Persetujuan Paris
karena AS berjanji mengirim pesawat B-52 yang akan mengebom Vietnam Utara jika melakukan
pelanggaran. Namun hal itu tidak dilakukan oleh AS, dan Vietnam Selatan kekurangan kekuatan
militernya.
Saat bantuan dari AS tidak datang, Vietnam Utara semakin di atas angin. Kemudian
pada 28 April 1975, Tran Van Houng digantikan oleh Duong Van Minh sebagai Presiden Vietnam
Selatan. Namun, baru sehari memimpin, wilayahnya langsung diserang oleh pasukan gerilya
Vietnam Utara yaitu Vietcong. Wilayah yang menjadi tujuan serangan Vietcong adalah Saigon.
Pada akhirnya pasukan Vietnam Selatan kalah akibat hujan tembakan artileri yang
dilakukan oleh Vietcong. Akhirnya pasukan Vietnam Utara mulai menduduki posisi-posisi
penting di Saigon dan mengibarkan bendera mereka di istana kepresidenan Vietnam Selatan
pada 30 April 1975. Hal itu menandakan menyerahnya pemerintahan Vietnam Sealtan tanpa
syarat kepada Vietcong, dan kejatuhan Saigon pun menandakan berakhirnya Perang Vietnam
dengan kemenangan Vietnam Utara. Hal ini menjadi periode awal transisi Vietnam menjadi
satu negara yang utuh.
x
DAFTAR PUSTAKA
https://sejarahlengkap.com/dunia/sejarah-perang-vietnam
https://blog.ruangguru.com/sejarah-kelas-12-sejarah-runtuhnya-vietnam-
selatan-dan-bersatunya-menyatunya-vietnam
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Southvietmap.jpg
https://sejarahlengkap.com/dunia/negara/penyebab-perang-vietnam
xi