I. IDENTITAS KLIEN
Umur : 32 tahun
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan saat ini masih sering mendengar
suara-suara seperti menasehati, menakuti dan melihat bayangan putih. Klien
mengatakan mendengar suara-suara tersebut ketika klien sedang duduk
sendirian dan melamun. Klien mengatakan jika mulai mendengar suara-suara
tersebut klien menyibukkan diri dengan bermain gitar ,bernyanyi dan
mengusir suara-suara tersebut. Namun klien mengatakan cara tersebut
kadang tidak dapat menghilangkan suara-suara yang terdengar oleh klien.
Klien mengatakan sangat terganggu dengan suara-suara yang terdengar. Klien
mengatakan mudah marah apabila ada orang yang membuat klien kesal, klien
mengatakan susah untuk mengontrol rasa marah yang dirasakan.
2. Pengobatan Sebelumnya
Keluarga mengatakan Ny.E pernah dirawat 2 kali di RSJ Prof HB Saanin
Padang tahun 2010 saat masuk pertama klien dirawat selama 1 minggu
setelah itu klien pulang di rawat di rumah setelah 3 bulan klien masuk
kembali ke RSJ Prof HB Saanin Padang dan dirawat kembali selama 1
minggu.
3. Trauma
klien mengatakan tidak pernah mengalami trauma.
a. Aniaya Fisik
klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik.
b. Aniaya Seksual
klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual.
c. Penolakan
klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan dalam keluarga
ataupun dilingkungan rumahnya.
d. Kekerasan dalam Keluarga
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam
keluarganya.
e. Tindakan Kriminal
Klien pernah melukai tangan kakaknya dengan kaca.
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
1. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan malu dengan dirinya, dan
merasa dirinya tidak baik
b. Identitas : klien mengetahui dirinya sebagai anak dan
dahulunya pernah sekolah. Klien mengatakan mengetahui keadaan
penyakitnya saat ini.
c. Peran : klien mengatakan tidak ada peran dalam keluarga
d. Ideal diri : klien ingin sembuh dari penyakitnya agar bisa
hidup seperti orang lain
e. Harga diri : klien mengatakan merasa putus asa, tidak percaya
diri dan kadang merasa tidak berarti bagi keluarganya dan merasa hanya
bisa menyusahkan keluarganya, karena klien tidak bisa melakukan
apapun untuk membantu keluarganya. Klien mengatakn tidak bisa
bekerja karena kondisinya saat ini. Klien mudah curiga dan mudah
marah sehingga sulit untuk berhadapan dengan orang lain. Karena klien
susah untuk mengontrol perasaan dan perilakunya.
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
ibu dan kakaknya yang bekerja di Malaisya
Masalah keperawatan :
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
klien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah
klien mengatakan tidak ada sholat
Masalah Keperawatan :
2. Pembicaraan
Cepat √ Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : saat berbicara klien berbicara cepat dan keras
Masalah Keperawatan :
3. Aktivitas Motorik:
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
4. Alam perasaaan
√ Sedih √ Ketakutan √ Putus asa √ Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan
:
Masalah Keperawatan :
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
6. lnteraksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif √ Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif √ Curiga
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi
Pendengaran √ Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan mendengar suara-suara seperti menakuti,
menasehati dan melihat bayangan putih.
Masalah Keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi
8. Proses Pikir
11. Memori
√ Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan :
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
√ Masalah dengan pekerjaan, spesifik : klien juga ingin bekerja namun tidak
memungkinkan karena penyakit klien
Masalah dengan perumahan, spesifik : tidak ada
√ Koping √ obat-obatan
Lainnya :
No Data Masalah
1. DO: partisipan tampak binggung, tertawa Gangguan persepsi
sendiri, fikiran partisipan magis. sensori halusinasi :
pendengaran
3. DO: gigi dan mulut partisipan tampak kotor Defisit perawatan diri
dan mulut partisipan berbau.
Sp 4 keluarga
SP 4 Pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 dan minum obat serta latihan
verbal. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan spiritual
3. Masukkkan dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga Setelah dilakukan SP 1 Keluarga
mampu pertemuan 2-4 x
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
mengenal pertemuan keluarga
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya
masalah resiko mampu mengarahkan
perilakun kekerasan
perilaku pasien dalam
3. Jelaskan cara merawat perilaku kekerasan‟
kekerasan, mengontrol perilaku
4. Latih cara merawat perilaku kekerasan dengan latihan fisik 1,2
mampu kekerasan
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
merawat
pasien perilaku
kekerasan
dengan baik, SP 2 Keluarga
memanfaatkan
fasilitas 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien latihan
pelayanan fisik 1,2. Beri pujian
kesehatan 2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
untuk folow 3. Latih cara memberikan/membimbing minum obat
up pasien 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
secara teratur
SP 3 Keluarga
SP 4 Pasien
SP 4 Keluarga
Diagnosa Paraf
Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
22 Gangguan SP 1 klien S : pasien mengatakan masih mendengar
Mei persepsi 1. Membina hubungan saling percaya suara-suara, dan melihat bayangan, dan
2017 sensori 2. Membantu pasien menyadari gangguan persepsi mengatakan mengerti tentang minum obat
halusinasi sensori halusinasi secara teratur
- Tanyakan pendapat klien mengenai : halusinasi O: klien tampak berbicara ngaur, klien
- Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu terjadi, tampak ketakutan, klien tampak mengerti
situasi pencetus, respon, perasan , upaya yang tentang minum obat secara teratur
dilakukan untuk mengontrol halusinasi A: klien mampu melakukan secara mandiri
3. Jelaskan cara mengontrol halusinasi masalah teratasi sebagian
4. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan P : optimalkan SP 1 , lanjutkan ke SP2
minum obat secara teratur ( 6 benar minum obat)
5. Masukkan ke dalam kegiatan harian pasien
23 Sp 2 pasien S : pasien mengatakan masih mendengar
Mei 1. Mengevaluasi kegiatan minum obat secara suara-suara, dan melihat bayangan, dan
2017 teratur mengatakan mengerti tentang cara
2. Menjelaskan dan melatih pasien cara menghardik
menghardik O: klien tampak berbicara ngaur, klien
3. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian tampak ketakutan, klien tampak mengerti
klien tentang cara menghardik dan mampu
melakukannya
A: klien mampu melakukan secara mandiri
masalah teratasi sebagian
P : optimalkan SP 2 , lanjutkan ke SP3
Umur : 39 tahun
7. Pengobatan Sebelumnya
Keluarga mengatakan pengobatan sebelumnya sudah pergi berobat ke
psikiater, dukun, dan ke RSJ Prof HB Saanin Padang. Partisipan minum
obat sejak tahun 2001. Namun obat dihentikan selama 2 tahun karena
partisipan mengikuti pengobatan tradisional. Setelah itu dilanjutkan
kembali minum obat tahun 2004 sampai sekarang.
8. Trauma
klien mengatakan tidak pernah mengalami trauma.
f. Aniaya Fisik
klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik.
g. Aniaya Seksual
klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual.
h. Penolakan
klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan dalam keluarga
ataupun dilingkungan rumahnya.
j. Tindakan Kriminal
Klien tidak pernah melakukan tindakan kriminal
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
5. Genogram
: Perempuan : Klien
Keterangan :
6. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien partisipan mengatakan menyukai seluruh
anggota tubuhnya.
b. Identitas : klien mengetahui dirinya sebagai anak dan
dahulunya pernah sekolah. Klien mengatakan mengetahui keadaan
penyakitnya saat ini.
c. Peran : klien mengatakan mengetahui perannya sebagai
anak karena partisipan sering mengerjakan kegiatan rumah seperti
menyapu, mencuci piring untuk membantu ibunya dan menjadi kakak
bagi adiknya
d. Ideal diri : klien ingin sembuh dari penyakitnya agar bisa
hidup seperti orang lain
e. Harga diri : klien mengatakan partispan mengatakan kurang
percaya diri dan mudah putus asa.
Masalah Keperawatan:
7. Hubungan Sosial
d. Orang yang berarti :
Ibu dan ayahnya
e. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
klien mengatakan ada ikut peran serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat seperti mengikuti acara lomba 17 Agustus
seperti lomba joget, puisi, dan klien dahulunya juga ikut dalam band
8. Spiritual
c. Nilai dan keyakinan
klien mengatakan beragama islam
d. Kegiatan ibadah
klien mengatakan ada mengerjakan sholat dan berpuasa
Masalah Keperawatan :
XIV. S
TATUS MENTAL
15. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : tampak gigi dan mulut kotor, dan bau mulut akibat klien
merokok, dan klien mengatakan jarang mandi dan tidak gosok gigi,
karena klien malas.
16. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis √ Lambat √ Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : saat berbicara klien berbicara lambat dan membisu
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
19. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
21. Persepsi
√
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan mendengar suara-suara seperti mengajak dan
menyuruh
Masalah Keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi
22. Proses Pikir
25. Memori
√ Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan :
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
√ Koping √ obat-obatan
Lainnya :
No Data Masalah
1. DO: Gangguan persepsi
tampak binggung, sensori halusinasi :
pendengaran
kontak mata kurang saat wawancara,
saat berbicara pasien tiba-tiba berhenti
dan kembali melanjutkan pembicaraan
mulut tampak bergumam dan berbicara
sendiri
DS:
partisipan mengatakan ada
mendengar suara-suara
partisipan mengatakan ada
mendengar suara-suara
DS:
mengatakan mudah marah jika
kehendaknya tidak diberikan
keluarga mengatakan partisipan egois
dengan keinginannya tidak mau dilarang
suka membanting barang
DS:
Mengatakan seorang yang pendiam,
Mengatakan kurang berkomunikasi
dengan orang lain
FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sp 4 keluarga
SP 4 Pasien
4. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 dan minum obat serta latihan
verbal. Beri pujian
5. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan spiritual
6. Masukkkan dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga Setelah dilakukan SP 1 Keluarga
mampu pertemuan 2-4 x
mengenal pertemuan keluarga 6. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
masalah resiko mampu mengarahkan 7. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya
perilaku pasien dalam perilakun kekerasan
kekerasan, mengontrol perilaku 8. Jelaskan cara merawat perilaku kekerasan‟
mampu kekerasan 9. Latih cara merawat perilaku kekerasan dengan latihan fisik 1,2
merawat 10. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
pasien perilaku
kekerasan
dengan baik,
SP 2 Keluarga
memanfaatkan
fasilitas 5. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien latihan
pelayanan fisik 1,2. Beri pujian
kesehatan 6. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
untuk folow 7. Latih cara memberikan/membimbing minum obat
up pasien 8. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
secara
teratur
SP 3 Keluarga
SP 4 Keluarga
SP 3 Keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan
rumah tangga. Beri pujian
2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial seperti
berbelanja, meminta sesuatu dan lain-lain
3. Latih keluarga mengajak pasien berbelanja
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal. Berikan pujian
SP 4 Keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/rumah
tangga, berbelanja. Beri pujian
2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian
D. FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Paraf
Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Gangguan SP 1 klien S : pasien mengatakan masih mendengar suara-
persepsi 6. Membina hubungan saling percaya suara, dan melihat bayangan, dan mengatakan
sensori 7. Membantu pasien menyadari gangguan mengerti tentang minum obat secara teratur
halusinasi persepsi sensori halusinasi O: klien tampak berbicara ngaur, klien tampak
- Tanyakan pendapat klien mengenai : ketakutan, klien tampak mengerti tentang minum
halusinasi obat secara teratur
- Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu A: klien mampu melakukan secara mandiri
terjadi, situasi pencetus, respon, perasan , masalah teratasi sebagian
upaya yang dilakukan untuk mengontrol P : optimalkan SP 1 , lanjutkan ke SP2
halusinasi
8. Jelaskan cara mengontrol halusinasi
9. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
minum obat secara teratur ( 6 benar minum
obat)
10. Masukkan ke dalam kegiatan harian pasien
Sp 2 pasien S : pasien mengatakan masih mendengar suara-
4. Mengevaluasi kegiatan minum obat secara suara, dan melihat bayangan, dan mengatakan
teratur mengerti tentang cara menghardik
5. Menjelaskan dan melatih pasien cara O: klien tampak berbicara ngaur, klien tampak
menghardik ketakutan, klien tampak mengerti tentang cara
6. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan menghardik dan mampu melakukannya
harian klien A: klien mampu melakukan secara mandiri
masalah teratasi sebagian
P : optimalkan SP 2 , lanjutkan ke SP3