Anda di halaman 1dari 52

Lampiran 9

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Ny.E Tanggal Pengkajian :22 Mei 2017

Umur : 32 tahun

II. KELUHAN SAAT DIKAJI

Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan saat ini masih sering mendengar
suara-suara seperti menasehati, menakuti dan melihat bayangan putih. Klien
mengatakan mendengar suara-suara tersebut ketika klien sedang duduk
sendirian dan melamun. Klien mengatakan jika mulai mendengar suara-suara
tersebut klien menyibukkan diri dengan bermain gitar ,bernyanyi dan
mengusir suara-suara tersebut. Namun klien mengatakan cara tersebut
kadang tidak dapat menghilangkan suara-suara yang terdengar oleh klien.
Klien mengatakan sangat terganggu dengan suara-suara yang terdengar. Klien
mengatakan mudah marah apabila ada orang yang membuat klien kesal, klien
mengatakan susah untuk mengontrol rasa marah yang dirasakan.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Gangguan Jiwa dimasa Lalu
Keluarga mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa
lalu

2. Pengobatan Sebelumnya
Keluarga mengatakan Ny.E pernah dirawat 2 kali di RSJ Prof HB Saanin
Padang tahun 2010 saat masuk pertama klien dirawat selama 1 minggu
setelah itu klien pulang di rawat di rumah setelah 3 bulan klien masuk
kembali ke RSJ Prof HB Saanin Padang dan dirawat kembali selama 1
minggu.

3. Trauma
klien mengatakan tidak pernah mengalami trauma.
a. Aniaya Fisik
klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik.
b. Aniaya Seksual
klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual.
c. Penolakan
klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan dalam keluarga
ataupun dilingkungan rumahnya.
d. Kekerasan dalam Keluarga
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam
keluarganya.
e. Tindakan Kriminal
Klien pernah melukai tangan kakaknya dengan kaca.

Masalah Keperawatan : resiko perilaku kekerasan

4. Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa


Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa seperti klien.

Masalah Keperawatan :

5. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan


klien mengatakan pernah diputuskan oleh pacarnya ketika SMA.

Masalah Keperawatan :

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda vital : TD : . 130/80 mmHg N : 87 x/m S : 36,50C P : 20 x/m
2. Ukuran : TB : 155 cm BB : 60 Kg
3. Keluhan Fisik : tidak ada

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


V. PSIKOSOSIAL

Masalah Keperawatan :

1. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan malu dengan dirinya, dan
merasa dirinya tidak baik
b. Identitas : klien mengetahui dirinya sebagai anak dan
dahulunya pernah sekolah. Klien mengatakan mengetahui keadaan
penyakitnya saat ini.
c. Peran : klien mengatakan tidak ada peran dalam keluarga
d. Ideal diri : klien ingin sembuh dari penyakitnya agar bisa
hidup seperti orang lain
e. Harga diri : klien mengatakan merasa putus asa, tidak percaya
diri dan kadang merasa tidak berarti bagi keluarganya dan merasa hanya
bisa menyusahkan keluarganya, karena klien tidak bisa melakukan
apapun untuk membantu keluarganya. Klien mengatakn tidak bisa
bekerja karena kondisinya saat ini. Klien mudah curiga dan mudah
marah sehingga sulit untuk berhadapan dengan orang lain. Karena klien
susah untuk mengontrol perasaan dan perilakunya.

Masalah Keperawatan: harga diri rendah

2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
ibu dan kakaknya yang bekerja di Malaisya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat


klien mengatakan ada ikut peran serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat seperti mengikuti acara lomba 17 Agustus
seperti lomba joget, puisi, dan klien dahulunya juga ikut dalam band

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain.

Masalah keperawatan :

3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
klien mengatakan beragama islam

b. Kegiatan ibadah
klien mengatakan tidak ada sholat

Masalah Keperawatan :

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : tampak gigi dan mulut kotor, dan bau mulut akibat klien
merokok, dan klien mengatakan jarang mandi dan tidak gosok gigi,
karena klien malas.

2. Pembicaraan
Cepat √ Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : saat berbicara klien berbicara cepat dan keras
Masalah Keperawatan :

3. Aktivitas Motorik:
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

4. Alam perasaaan
√ Sedih √ Ketakutan √ Putus asa √ Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan
:
Masalah Keperawatan :

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :
6. lnteraksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif √ Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif √ Curiga
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

7. Persepsi
Pendengaran √ Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan mendengar suara-suara seperti menakuti,
menasehati dan melihat bayangan putih.
Masalah Keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi
8. Proses Pikir

√ sirkumtansia tangensia kehilangan asosiasi


l l

flight of idea blocking pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : pembicaraan berbelit-belit namun sampai pada tujuan
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir
9. Isi Pikir
√ Obsesi √ Fobia Hipokondria
Depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis
√ √
Jelaskan : klien mengatakan ada niat untuk bunuh diri
Masalah Keperawatan : gangguan isi pikir
10. Tingkat kesadaran
bingung sedasi stupor
Disorientasi
waktu tempat orang
Jelaskan :
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :

11. Memori
√ Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan :
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung



√ mudah beralih tidak mampu konsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

13. Kemampuan penilaian


√ Gangguan ringan gangguan bermakna
Jelaskan :
..........................................................................................................................
Masalah Keperawatan :

14. Daya tilik diri


mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :
...........................................................................................................................
Masalah Keperawatan :
VII. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah √ reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan


Aktivitas konstruktif menghindar
Olahraga mencederai diri
Lainnya lainnya :
Masalah Keperawatan :

VIII. Masalah Psikososial dan Lingkungan:


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : tidak ada
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: tidak ada

√ Masalah dengan pendidikan, spesifik karena klien mengalami perasaan


ingin merasakan kuliah

√ Masalah dengan pekerjaan, spesifik : klien juga ingin bekerja namun tidak
memungkinkan karena penyakit klien
Masalah dengan perumahan, spesifik : tidak ada

√ Masalah ekonomi, spesifik: klien mengatakan cemas nanti ibu klien


semakin tua dan tidak bisa bekerja lagi, dan kakak klien yang biasanya
memberikan uang nanti jika sudah menikah tidak bisa lagi membantu
kehidupan klien dengan ibunya sepenuhnya
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: tidak ada
Masalah lainnya, spesifik : tidak ada

X. Pengetahuan Kurang Tentang:


Penyakit jiwa sistem pendukung
Faktor presipitasi penyakit fisik

√ Koping √ obat-obatan
Lainnya :

XI. Aspek Medik


Diagnosa Medik : skizofrenia
Terapi Medik : Haloperidol (2x1),
Risperidon 3 ml (2x1),
Chlorpromazine (1x1),
Trihenski phenidol (2x1),
Amitripilin (2x1),
Vitamin B kompleks (2x1)
B. FORMAT ANALISA DATA

No Data Masalah
1. DO: partisipan tampak binggung, tertawa Gangguan persepsi
sendiri, fikiran partisipan magis. sensori halusinasi :
pendengaran

DS: partisipan mengatakan ada mendengar


suara-suara yang melarang, menasehati,
menakuti, partisipan juga mengatakan ada
melihat bayangan putih

2. DO: partisipan tampak mudah tersinggung dan Resiko perilaku


curiga kepada orang lain kekerasan

DS: partisipan mengatakan susah untuk


mengontrol rasa marah apabila ada yang
membuat partisipan emosi, dan partisipan
pernah masuk ke RSJ karena melukai
kakaknya

3. DO: gigi dan mulut partisipan tampak kotor Defisit perawatan diri
dan mulut partisipan berbau.

DS: partisipan mengatakan jarang


mandi, partisipan mengatakan malas
mandi, jarang gosok gigi
FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tanggal Tanggal Paraf


Keperawatan Muncul Teratasi
1. Gangguan persepsi 22 Mei 2017 31 Mi 2017
sensori halusinasi
Resiko perilaku 22 Mei 2017 31 Mei 2017
kekerasan
2. Defisit perawatan 22 Mei 2017 31 Mei 2017
diri
C. FORMAT INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pasien mampu Setelah dilakukan 2-4 x SP 1 pasien :
persepsi sensori mengontrol pertemuan diharapkan
: halusinasi 1. Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi, pencetus,
halusinasi klien mampu
perasaan, respon
sesuai strategi mengontrol halusinasi
pelaksanaan dengan cara : 2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi minum obat teratur ,
meghardik, bercakap-cakap, melakukan aktivitas sehari-hari
tindakan
1. Minum obat secara 3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat teratur
keperawatan
teratur dan jelaskan 6 benar minum obat
2. Dengan cara latihan 4. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian klien
menghardik
3. Dengan cara latihan Sp 2 pasien :
bercakap-cakap 1. Evaluasi kegiatan minum obat, beri pujian
4. Dengan cara latihan 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
melakukan aktivitas 3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian pasien
sehari-hari
Sp 3 pasien

1. Evaluasi kegiatan latihan minum obat teratur dan latihan


menghardik
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian pasien
Sp 4 pasien :

1. Evaluasi kegiatan latihan minum obat, menghardik dan bercakap-


cakap. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian pasien
Keluarga Setelah dilakukan Sp 1 keluarga
mampu pertemuan 2-4 x
1. Diskusikan masalah yang dirasakan merawat pasien halusinasi
mengenal pertemuan keluarga
2. Jelaskan pengertian, tanda gejala, dan proses terjadinya halusinasi
masalah mampu mengarahkan
3. Jelaskan cara merawat pasien halusinasi
halusinasi, pasien dalam
mampu mengontrol halusinasi 4. Latih cara merawat halusinasi :minum obat teratur
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal. beri pujian
merawat
pasien
Sp 2 keluarga
halusinasi
dengan baik, 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien minum
memanfaatkan obat secara teratur, beri pujian
fasilitas 2. Jelaskan cara latihan menghardik
pelayanan 3. Latih cara menghardik
kesehatan 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal , beri pujian
untuk folow
up pasien
secara
teratur Sp 3 keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien minum


obat teratur, menghardik, beri pujian
2. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk
mengontrol halusinasi
3. Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan pasien
terutama saat halusinasi
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal , beri pujian

Sp 4 keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien minum


obat teratur, menghardik, dan bercakap-cakap, beri pujian
2. Latih cara merawat pasien dengan mengontrol halusinasi melalui
kegiatan sehari-hari
3. Jelaskan follow up PKM tanda kambuh, rujukan
4. Anjurkan membantu pasien sesuai dengan jadwal dan berikan
pujian

Resiko perilaku Pasien mampu Setelah dilakukan 2-4 x SP 1 Pasien


kekerasan mengontrol pertemuan diharapkan
1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan dan
rasa marah klien mampu
akibat perilaku kekerasan
sesuai strategi mengontrol rasa marah
2. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan fisik,
pelaksanaan dengan cara :
minum obat secara teratur, verbal dan spiritual
tindakan 1. Minum obat secara 3. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan fisik
keperawatan teratur tarik napas dalam dan pukul bantal
2. Dengan cara latihan 4. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
fisik tarik napas
dalam dan pukul SP 2 Pasien
bantal 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik tarik napas dalam dan pukul bantal.
3. Dengan cara latihan Beri pujian
verbal 2. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat
(mengungkapkan, teratur (jelaskan 6 benar minum obat, jenis, guna, dosis, frekuensi
meminta dan dan cara kontinuitas minum obat)
menolak dengan 3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
cara yang baik)
4. Dengan cara SP 3 Pasien
spiritual 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1, 2 dan minum obat. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
verbal (mengungkapkan, meminta, menolak dengan cara
yang baik)
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP 4 Pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 dan minum obat serta latihan
verbal. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan spiritual
3. Masukkkan dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga Setelah dilakukan SP 1 Keluarga
mampu pertemuan 2-4 x
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
mengenal pertemuan keluarga
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya
masalah resiko mampu mengarahkan
perilakun kekerasan
perilaku pasien dalam
3. Jelaskan cara merawat perilaku kekerasan‟
kekerasan, mengontrol perilaku
4. Latih cara merawat perilaku kekerasan dengan latihan fisik 1,2
mampu kekerasan
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
merawat
pasien perilaku
kekerasan
dengan baik, SP 2 Keluarga
memanfaatkan
fasilitas 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien latihan
pelayanan fisik 1,2. Beri pujian
kesehatan 2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
untuk folow 3. Latih cara memberikan/membimbing minum obat
up pasien 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
secara teratur
SP 3 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien latihan


fisik 1,2 dan memberikan obat. Beri pujian
2. Latih cara membimbing verbal/bicara
3. Latih cara membimbing kegiatan spiritual
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
SP 4 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien latihan


fisik 1,2 dan memberikan obat, verbal dan spiritual. Beri pujian.
2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

Defisit Pasien mampu Setelah dilakukan 2-4 x SP 1 Pasien


perawatan diri menjaga pertemuan diharapkan
1. Identifikasi masalah perawatan diri, kebersihan diri,
kebersihan diri klien mampu menjaga
berdandan, makan/minum, BAB/BAK
sesuai strategi kebersihan diri dengan
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
pelaksanaan cara :
3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri
tindakan
1. Mandi, sikat gigi, 4. Latih cara menjaga kebersihan diri mandi dan ganti pakaian, sikat
keperawatan
cuci rambut dan gigi, cuci rambut, potong kuku,
potong kuku 5. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
2. Berdandan yang
benar SP 2 Pasien
3. Makan/minum 1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian
yang benar 2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan setelah kebersihan diri,
4. BAB/BAK yang sisiran, rias muka untuk wanita
benar 3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
SP 3 Pasien

1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian


2. Jelaskan cara dan alat makan/minum yang baik
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian

SP 4 Pasien

1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan/minum. Beri


pujian
2. Jelaskan cara BAB/BAK yang baik
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian

Keluarga Setelah dilakukan SP 1 Keluarga


mampu pertemuan 2-4 x
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
mengenal pertemuan keluarga
2. Jelskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya defisit
masalah defisit mampu mengarahkan
perawatan diir
perawatan diri, pasien dalam menjaga
3. Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri
mampu kebersihan diri
4. Latih cara merawat kebersihan diri
merawat
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
pasien defisit
reinforcement
perawatan diri
dengan baik, SP 2 Keluarga
memanfaatkan
fasilitas 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
pelayanan kebersihan diri. Beri pujian
kesehatan 2. Bimbing keluarga membantu pasien berdandan
untuk folow 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
up pasien reinforcement
secara teratur
SP 3 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien


kebersihan diri, dan berdandan. Beri pujian
2. Bimbing keluarga membantu makan/minum pasien
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan
reinforcement

SP 4 Keluarga

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien


kebersihan diri,berdandan, makan/minum. Beri pujian
2. Bimbing keluarga merawat BAB/BAK pasien
3. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
D. FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosa Paraf
Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
22 Gangguan SP 1 klien S : pasien mengatakan masih mendengar
Mei persepsi 1. Membina hubungan saling percaya suara-suara, dan melihat bayangan, dan
2017 sensori 2. Membantu pasien menyadari gangguan persepsi mengatakan mengerti tentang minum obat
halusinasi sensori halusinasi secara teratur
- Tanyakan pendapat klien mengenai : halusinasi O: klien tampak berbicara ngaur, klien
- Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu terjadi, tampak ketakutan, klien tampak mengerti
situasi pencetus, respon, perasan , upaya yang tentang minum obat secara teratur
dilakukan untuk mengontrol halusinasi A: klien mampu melakukan secara mandiri
3. Jelaskan cara mengontrol halusinasi masalah teratasi sebagian
4. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan P : optimalkan SP 1 , lanjutkan ke SP2
minum obat secara teratur ( 6 benar minum obat)
5. Masukkan ke dalam kegiatan harian pasien
23 Sp 2 pasien S : pasien mengatakan masih mendengar
Mei 1. Mengevaluasi kegiatan minum obat secara suara-suara, dan melihat bayangan, dan
2017 teratur mengatakan mengerti tentang cara
2. Menjelaskan dan melatih pasien cara menghardik
menghardik O: klien tampak berbicara ngaur, klien
3. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian tampak ketakutan, klien tampak mengerti
klien tentang cara menghardik dan mampu
melakukannya
A: klien mampu melakukan secara mandiri
masalah teratasi sebagian
P : optimalkan SP 2 , lanjutkan ke SP3

24 Sp 3 pasien S : pasien mengatakan sudah mulai


Mei 1. Mengevaluasi kegiatan minum obat dan latihan berkurang mendengar suara-suara, dan
2017 menghardik melihat bayangan, dan mengatakan mengerti
2. Menjelaskan dan melatih mengontrol halusinasi tentang cara bercakap-cakap
dengan cara bercakap-cakap O: klien tampak berbicara ngaur, klien
3. Memasukkkan ke dalam jadwal kegiatan harian tampak ketakutan, klien tampak mengerti
pasien tentang cara latihan bercakap-cakap dan
mampu melakukannya
A: klien mampu melakukan secara mandiri
masalah teratasi sebagian
P : optimalkan SP 3 , lanjutkan ke SP4
24 Sp 4 pasien S : pasien mengatakan sudah mulai
Mei 1. Mengevaluasi kegiatan minum obat, latihan berkurang mendengar suara-suara, dan
2017 menghardik dan bercakap-cakap melihat bayangan, dan mengatakan mengerti
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan tentang cara melakukan kegiatan sehari-hari
melakukan kegiatan sehari-hari O: klien tampak berbicara ngaur, klien
3. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian tampak ketakutan, klien tampak mengerti
pasien tentang cara latihan melakukan kegiatan
sehari-hari dan mampu melakukannya
A: klien mampu melakukan secara mandiri
masalah teratasi sebagian
P : optimalkan SP 4

25 Sp keluarga S: Keluaraga mengatakan mengerti tentang


Mei 1. Membina hubungan saling percaya penjelasan mengenai halusinasi, dan cara
2017 2. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga merawat pasien halusinasi
dalam merawat pasien O: keluaraga tampak memahami penjelasan
3. Menjelaskan pengertian, tanda gejala, proses yang diberikan dengan , mampu mengulangi
terjadinya halusinasi kembali
4. Melatih keluarga merawat pasien halusinasi A : keluarga mampu merawat pasien dengan
5. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga mandiri masalah teratasi sebagian
dan lingkungan untuk mengontrol halusinasi P : memantau dan melanjutkan SP keluarga
6. Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan
gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan
segera ke fasilitas kesehatan
7. Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur
25 Resiko SP 1 klien S : pasien mengatakan masih ada perasaan
Mei perilaku 1. Membina hubungan saling percaya kesal dan marah
2017 kekerasan 2. Mendiskusikan dan mengidentifikasi penyebab O: klien mampu melakukan latihan fisik
rasa marah yang menyebabkan perilaku tarik napas dalam dan pukul bantal
kekerasan, tanda dan gejala, seeta cara yang
A: klien mampu melakukan secara mandiri
dilakukan untuk mengontrol marah dan akibat
dari cara yang dilakukan tersebut. masalah teratasi sebagian
3. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan P : optimalkan SP 1 , lanjutkan ke SP2
dengan latihan fisik, minum obat teratur, cara
verbal dan spiritual
4. Melatih cara mengontrol perilaku kekerasan
dengan latihan fisik tarik napas dalam dan pukul
bantal
5. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
pasien

26 SP 2 Pasien S: klien mengatakan perasaaan marah dapat


Mei 1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik tarik napas terkontrol
2017 dalam dan pukul bantal. Memberikan pujian O : klien mampu mengetahui cara minum
2. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol obat yang benar
perilaku kekerasan dengan minum obat teratur
A : klien mampu melakukan secara mandiri
(menjelaskan 6 benar minum obat, jenis, guna,
dosis, frekuensi dan cara kontinuitas minum P : optimalkan SP 2 , lanjutkan SP 3
obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian

27 SP 3 Pasien S: klien mengatakan klien mengatakan


Mei 1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik 1, 2 dan perasaaan marah dapat terkontrol
2017 minum obat. Memberi pujian O : klien mampu melakukan latihan cara
2. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol verbal
perilaku kekerasan dengan cara verbal
A : klien mampu melakukan secara mandiri
(mengungkapkan, meminta, menolak dengan cara
yang baik) P : optimalkan SP 3. Lanjutkan SP 4
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
28 SP 4 Pasien S: klien mengatakan klien mengatakan
Mei 1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 dan perasaaan marah dapat terkontrol
2017 minum obat serta latihan verbal. Memberi pujian O : klien mampu melakukan latihan spiritual
2. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol perilaku dengan berdzikir
kekerasan dengan spiritual A : klien mampu melakukan secara mandiri
3. Masukkkan dalam jadwal kegiatan harian P : optimalkan SP 4
28 SP keluarga S: Keluaraga mengatakan mengerti tentang
Mei 1. Membina hubungan saling percaya penjelasan mengenai resiko perilaku
2017 2. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga kekerasan, dan cara merawat pasien resiko
dalam merawat pasien perilaku kekerasan O: keluaraga tampak
3. Menjelaskan pengertian, tanda gejala, proses
memahami penjelasan yang diberikan
terjadinya perilaku kekerasan
4. Melatih keluarga cara merawat pasien resiko dengan , mampu mengulangi kembali
perilaku kekerasan A : keluarga mampu merawat pasien dengan
5. Membimbing keluarga merawat resiko perilaku mandiri masalah teratasi sebagian
kekerasan P : memantau dan melanjutkan SP keluarga
6. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga
dan lingkungan untuk mengontrol emosinya
7. Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan gejala
kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
fasilitas kesehatan
8. Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur
29 Defisit SP 1 Pasien S : klien mengatakan mengerti tentang cara
Mei perawatan diri 1. Membina hubungan saling percaya menjaga kebersihan diri
2017 2. Mengidentifikasi masalah perawatan diri, O : klien mampu menjelaskan cara menjaga
kebersihan diri, berdandan, makan/minum,
BAB/BAK kebersihan diri mandi
3. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri A : klien mampu melakukan dengan mandiri
1. Menjelaskan cara dan alat kebersihan diri P : optimalkan SP 1, lanjutkan SP 2
2. Menjelaskan dan melatih cara menjaga
kebersihan diri mandi dan ganti pakaian, sikat
gigi, cuci rambut, potong kuku,
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian

30 SP 2 Pasien S : klien mengatakan mengerti cara


Mei 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri berdandan yang benar
2017 pujian. O : klien mampu menjelaskan dan
2. Menjelaskan dan melatih cara dan alat untuk
melakukan cara berdandan yang benar
berdandan setelah kebersihan diri, sisiran, rias
muka untuk wanita A : klien mampu melakukan dengan mandiri
3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian P : optimalkan SP 2, lanjutkan SP 3

30 SP 3 Pasien S : klien mengatakan mengerti cara


Mei 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri dan makan/minum yang benar
2017 berdandan. Beri pujian O : klien mampu menjelaskan dan
2. Menjelaskan dan melatih cara dan alat
melakukan cara makan/minum yang benar
makan/minum yang baik
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian A : klien mampu melakukan dengan mandiri
P : optimalkan SP 3, lanjutkan SP 4
31 SP 4 Pasien S : klien mengatakan mengerti cara
Mei 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri, BAB/BAK yang benar
2017 berdandan, makan/minum. Beri pujian O : klien mampu menjelaskan dan
2. Menjelaskan cara BAB/BAK yang baik
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian melakukan cara BAB/BAK yang benar
A : klien mampu melakukan dengan mandiri
P : optimalkan SP 4
31 SP Keluarga S: Keluaraga mengatakan mengerti tentang
Mei 1. Membina hubungan saling percaya penjelasan mengenai defisit perawatan diri,
2017 2. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam dan cara merawat pasien defisit perawatan
merawat pasien defisit perawatan diri diri
3. Menjelaskan pengertian, tanda gejala, proses
O: keluaraga tampak memahami penjelasan
terjadinya defisit perawatan diri dan mengambil
keputusan merawat pasien yang diberikan dengan , mampu mengulangi
4. Mendiskusikan bersama keluarga tentang kembali
fasilitas lebersihan diri yang dibutuhkan pasien A : keluarga mampu merawat pasien dengan
untuk menjaga perawatan diri mandiri masalah teratasi sebagian
5. Melatih keluarga cara merawat/membi,bing P : memantau dan melanjutkan SP keluarga
kebersihan diri, berdandan, makan/minum,
BAB/BAK pasien
6. Melatih
7. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga
dan lingkungan yang mendukung perawatan diri
pasien
9. Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan gejala
kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
fasilitas kesehatan
8. Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

IX. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Ny.I Tanggal Pengkajian :22 Mei 2017

Umur : 39 tahun

X. KELUHAN SAAT DIKAJI

Saat dilakukan pengkajian partisipan mengatakan saat ini masih mendengar


suara-suara seperti mengajak, menyuruh, dan bercakap-cakap. Partisipan
mengatakan mendengar suara-suara tersebut jika sendirian dan sedang
melamun, saat mendengar suara-suara tersebut pasien mengusir suara-suara
dan kadang-kadang membiarkan suara tersebut menganggu partisipan sampai
suara tersebut hilang.
Partisipan mengatakan mudah marah apabila kehendaknya tidak dituruti. Jika
marah partisipan akan berbicara keras, dan mengeluarkan kata-kata kasar,
namun partisipan tidak pernah melempar barang, melukai diri sendiri atau
orang lain. Partisipan mengatakan susah untuk mengontrol marahnya.

XI. FAKTOR PREDISPOSISI


6. Gangguan Jiwa dimasa Lalu
Keluarga mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa
lalu

7. Pengobatan Sebelumnya
Keluarga mengatakan pengobatan sebelumnya sudah pergi berobat ke
psikiater, dukun, dan ke RSJ Prof HB Saanin Padang. Partisipan minum
obat sejak tahun 2001. Namun obat dihentikan selama 2 tahun karena
partisipan mengikuti pengobatan tradisional. Setelah itu dilanjutkan
kembali minum obat tahun 2004 sampai sekarang.

8. Trauma
klien mengatakan tidak pernah mengalami trauma.
f. Aniaya Fisik
klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik.

g. Aniaya Seksual
klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual.
h. Penolakan
klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan dalam keluarga
ataupun dilingkungan rumahnya.

i. Kekerasan dalam Keluarga


Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam
keluarganya.

j. Tindakan Kriminal
Klien tidak pernah melakukan tindakan kriminal

Masalah Keperawatan :

9. Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa


Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa seperti klien.

Masalah Keperawatan :

10. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan


klien mengatakan pernah diputuskan oleh pacarnya ketika SMA.

Masalah Keperawatan :

XII. PEMERIKSAAN FISIK


4. Tanda vital : TD : . 110/80 mmHg N : 80 x/m S : 36,60C P : 18 x/m
5. Ukuran : TB : 158 cm BB : 65 Kg
6. Keluhan Fisik : tidak ada

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


XIII. PSIKOSOSIAL

5. Genogram
: Perempuan : Klien

: Laki-laki : Hubungan keluarga

: Meninggal --------- : Tinggal serumah

Keterangan :

Jelaskan : klien tinggal serumah bersama ayah dan ibunya,


pengambil keputusan di rumah biasanya ayah, dan jika ada masalah dilakukan
musyawarah dengan anggota keluarga lainnya
Masalah Keperawatan :

6. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien partisipan mengatakan menyukai seluruh
anggota tubuhnya.
b. Identitas : klien mengetahui dirinya sebagai anak dan
dahulunya pernah sekolah. Klien mengatakan mengetahui keadaan
penyakitnya saat ini.
c. Peran : klien mengatakan mengetahui perannya sebagai
anak karena partisipan sering mengerjakan kegiatan rumah seperti
menyapu, mencuci piring untuk membantu ibunya dan menjadi kakak
bagi adiknya
d. Ideal diri : klien ingin sembuh dari penyakitnya agar bisa
hidup seperti orang lain
e. Harga diri : klien mengatakan partispan mengatakan kurang
percaya diri dan mudah putus asa.

Masalah Keperawatan:

7. Hubungan Sosial
d. Orang yang berarti :
Ibu dan ayahnya
e. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
klien mengatakan ada ikut peran serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat seperti mengikuti acara lomba 17 Agustus
seperti lomba joget, puisi, dan klien dahulunya juga ikut dalam band

f. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien mengatakan mengalami hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain karena partisipan memiliki sifat pendiam

Masalah keperawatan : isolasi sosial

8. Spiritual
c. Nilai dan keyakinan
klien mengatakan beragama islam

d. Kegiatan ibadah
klien mengatakan ada mengerjakan sholat dan berpuasa

Masalah Keperawatan :

XIV. S
TATUS MENTAL
15. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : tampak gigi dan mulut kotor, dan bau mulut akibat klien
merokok, dan klien mengatakan jarang mandi dan tidak gosok gigi,
karena klien malas.
16. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis √ Lambat √ Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : saat berbicara klien berbicara lambat dan membisu
Masalah Keperawatan :

17. Aktivitas Motorik:


√ Lesu √ Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

18. Alam perasaaan


√ Sedih √ Ketakutan √ Putus asa √ Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan
:
Masalah Keperawatan :

19. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

20. lnteraksi selama wawancara


Bermusuhan √ Tidak kooperatif Mudah tersinggung
√ Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

21. Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien mengatakan mendengar suara-suara seperti mengajak dan
menyuruh
Masalah Keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi
22. Proses Pikir

sirkumtansia tangensia kehilangan asosiasi


l l

flight of idea √ blocking pengulangan


pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : pembicaraan berhenti, lalu dilanjutan kembali
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir
23. Isi Pikir
√ Obsesi √ Fobia Hipokondria
Depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis
Jelaskan : klien mengatakan selalu muncul fikiran yang menganggu dirinya
Masalah Keperawatan : gangguan isi pikir
24. Tingkat kesadaran
bingung sedasi stupor
Disorientasi
waktu tempat orang
Jelaskan :
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :

25. Memori
√ Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan :
............................................................................................................................
Masalah Keperawatan :

26. Tingkat konsentrasi dan berhitung



√ mudah beralih tidak mampu konsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

27. Kemampuan penilaian


√ Gangguan ringan gangguan bermakna
Jelaskan :
..........................................................................................................................
Masalah Keperawatan :

28. Daya tilik diri


mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :
...........................................................................................................................
Masalah Keperawatan :

XV. Mekanisme Koping


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah √ reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif √ menghindar
Olahraga mencederai diri
Lainnya lainnya :
Masalah Keperawatan :

XVI. Masalah Psikososial dan Lingkungan:


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : tidak ada

√ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: klien mengatakan sulit


untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
Masalah dengan pendidikan, spesifik tidak ada
Masalah dengan pekerjaan, spesifik : tidak ada
Masalah dengan perumahan, spesifik : tidak ada
Masalah ekonomi, spesifik: tidak ada
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: tidak ada
Masalah lainnya, spesifik : tidak ada

XII. Pengetahuan Kurang Tentang:


√ Penyakit jiwa sistem pendukung
Faktor presipitasi penyakit fisik

√ Koping √ obat-obatan
Lainnya :

XIII. Aspek Medik


Diagnosa Medik : skizofrenia
Terapi Medik : Haloperidol (2x1),
Risperidon 3 ml (2x1),
Chlorpromazine (1x1),
Trihenski phenidol (2x1),
Carbamarzepine (2x1)
B. FORMAT ANALISA DATA

No Data Masalah
1. DO: Gangguan persepsi
tampak binggung, sensori halusinasi :
pendengaran
kontak mata kurang saat wawancara,
saat berbicara pasien tiba-tiba berhenti
dan kembali melanjutkan pembicaraan
mulut tampak bergumam dan berbicara
sendiri

DS:
partisipan mengatakan ada
mendengar suara-suara
partisipan mengatakan ada
mendengar suara-suara

2. DO: Resiko perilaku


tampak mudah tersinggung dan curiga kekerasan
kepada orang lain
mata tampak memerah
ekspresi wajah tegang

DS:
mengatakan mudah marah jika
kehendaknya tidak diberikan
keluarga mengatakan partisipan egois
dengan keinginannya tidak mau dilarang
suka membanting barang

3. DO: Isolasi sosial


tampak menyendiri
tampak berbicara lambat dan membisu
tampak menghindar
tampak sulit memulai pembicaraan
dengan orang lain.

DS:
Mengatakan seorang yang pendiam,
Mengatakan kurang berkomunikasi
dengan orang lain
FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tanggal Tanggal Paraf


Keperawatan Muncul Teratasi
3. Gangguan persepsi 22 Mei 2017 31 Mi 2017
sensori halusinasi
Resiko perilaku 22 Mei 2017 31 Mei 2017
kekerasan
4. Isolasi sosial 22 Mei 2017 31 Mei 2017
C. FORMAT INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pasien mampu Setelah dilakukan 2-4 x SP 1 pasien :
persepsi sensori mengontrol pertemuan diharapkan
5. Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi, pencetus,
: halusinasi halusinasi klien mampu
perasaan, respon
sesuai strategi mengontrol halusinasi
6. Jelaskan cara mengontrol halusinasi minum obat teratur ,
pelaksanaan dengan cara :
meghardik, bercakap-cakap, melakukan aktivitas sehari-hari
tindakan
5. Minum obat secara 7. Latih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat teratur
keperawatan
teratur dan jelaskan 6 benar minum obat
6. Dengan cara latihan 8. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian klien
menghardik
7. Dengan cara latihan Sp 2 pasien :
bercakap-cakap 4. Evaluasi kegiatan minum obat, beri pujian
8. Dengan cara latihan 5. Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
melakukan aktivitas 6. Masukkan pada jadwal kegiatan harian pasien
sehari-hari
Sp 3 pasien

4. Evaluasi kegiatan latihan minum obat teratur dan latihan


menghardik
5. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
6. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian pasien
Sp 4 pasien :

4. Evaluasi kegiatan latihan minum obat, menghardik dan bercakap-


cakap. Beri pujian
5. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
6. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian pasien
Keluarga Setelah dilakukan Sp 1 keluarga
mampu pertemuan 2-4 x
6. Diskusikan masalah yang dirasakan merawat pasien halusinasi
mengenal pertemuan keluarga
7. Jelaskan pengertian, tanda gejala, dan proses terjadinya halusinasi
masalah mampu mengarahkan
8. Jelaskan cara merawat pasien halusinasi
halusinasi, pasien dalam
9. Latih cara merawat halusinasi :minum obat teratur
mampu mengontrol halusinasi
10. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal. beri pujian
merawat
pasien
Sp 2 keluarga
halusinasi
dengan baik, 5. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien minum
memanfaatkan obat secara teratur, beri pujian
fasilitas 6. Jelaskan cara latihan menghardik
pelayanan 7. Latih cara menghardik
kesehatan 8. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal , beri pujian
untuk folow
up pasien
secara teratur Sp 3 keluarga

5. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien minum


obat teratur, menghardik, beri pujian
6. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk
mengontrol halusinasi
7. Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan pasien terutama
saat halusinasi
8. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal , beri pujian

Sp 4 keluarga

5. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien minum


obat teratur, menghardik, dan bercakap-cakap, beri pujian
6. Latih cara merawat pasien dengan mengontrol halusinasi melalui
kegiatan sehari-hari
7. Jelaskan follow up PKM tanda kambuh, rujukan
8. Anjurkan membantu pasien sesuai dengan jadwal dan berikan
pujian

Resiko perilaku Pasien mampu Setelah dilakukan 2-4 x SP 1 Pasien


kekerasan mengontrol pertemuan diharapkan
5. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan dan
rasa marah klien mampu
akibat perilaku kekerasan
sesuai strategi mengontrol rasa marah
6. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan
pelaksanaan dengan cara :
tindakan fisik, minum obat secara teratur, verbal dan spiritual
5. Minum obat secara 7. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan fisik tarik
keperawatan
teratur napas dalam dan pukul bantal
6. Dengan cara latihan 8. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
fisik tarik napas
dalam dan pukul SP 2 Pasien
bantal 4. Evaluasi kegiatan latihan fisik tarik napas dalam dan pukul
7. Dengan cara latihan bantal. Beri pujian
verbal 5. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat
(mengungkapkan, teratur (jelaskan 6 benar minum obat, jenis, guna, dosis, frekuensi
meminta dan dan cara kontinuitas minum obat)
menolak dengan 6. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
cara yang baik)
8. Dengan cara SP 3 Pasien
spiritual 4. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1, 2 dan minum obat. Beri pujian
5. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
verbal (mengungkapkan, meminta, menolak dengan cara
yang baik)
6. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP 4 Pasien
4. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 dan minum obat serta latihan
verbal. Beri pujian
5. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan spiritual
6. Masukkkan dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga Setelah dilakukan SP 1 Keluarga
mampu pertemuan 2-4 x
mengenal pertemuan keluarga 6. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
masalah resiko mampu mengarahkan 7. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya
perilaku pasien dalam perilakun kekerasan
kekerasan, mengontrol perilaku 8. Jelaskan cara merawat perilaku kekerasan‟
mampu kekerasan 9. Latih cara merawat perilaku kekerasan dengan latihan fisik 1,2
merawat 10. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
pasien perilaku
kekerasan
dengan baik,
SP 2 Keluarga
memanfaatkan
fasilitas 5. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien latihan
pelayanan fisik 1,2. Beri pujian
kesehatan 6. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
untuk folow 7. Latih cara memberikan/membimbing minum obat
up pasien 8. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian
secara
teratur
SP 3 Keluarga

5. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien latihan


fisik 1,2 dan memberikan obat. Beri pujian
6. Latih cara membimbing verbal/bicara
7. Latih cara membimbing kegiatan spiritual
8. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

SP 4 Keluarga

4. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien latihan


fisik 1,2 dan memberikan obat, verbal dan spiritual. Beri pujian.
5. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
6. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

Isolasi sosial Pasien mampu Setelah dilakukan 2-4 x SP 1 Pasien


berkenalan dan pertemuan diharapkan 1. Identifikasi penyebab isolasi sosial : siapa yang serumah, siapa
berinteraksi klien mampu yang dekat, yang tidak dekat, apa sebabnya
dengan orang berinteraksi dengan 2. Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
lain serta orang lain secara 3. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
melakukan bertahap dengan cara : 4. Latih cara berkenalan dengan anggota keluarga
kegiatan sosial 5. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
1. Latihan bercakap-
sesuai strategi
cakap antara SP 2 Pasien
pelaksanaan
pasien dan
tindakan 1. Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang). Beri pujian
2. Latihan bercakap-
keperawatan 2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih
cakap dengan 2-3 2 kegaiatan)
orang lain 3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
3. Latihan bercakap-
cakap dengan 4-5 SP 3 Pasien
orang lain 1. Evaluasi kegaiatan latihan berkenalan (berapa orang) dan berbicara
4. Latihan cara bicara saat melakukan 2 kegiatan harian. Beri pujian
saat melakukan 2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2
kegiatan sosial kegiatan baru)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
SP 4 Pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan
empat kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara sosial: belanja ke warung, meminta
sesuatu, menjawab pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian

Keluarga Setelah dilakukan SP 1 Keluarga


mampu pertemuan 2-4 x 1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien bersama
mengenal pertemuan keluarga keluarga
masalah isolasi mampu mengajarkan, 2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya
sosial, mampu mendampingi pasien isolasi sosial
merawat saat berinteraksi secara 3. Jelaskan cara merawat pasien isolasi sosial
pasien isolasi bertahap, dan berbicara 4. Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat
sosial dengan saat melakukan melakukan kegiatan harian
baik, kegiatan sosial serta 5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian
memanfaatkan melakukan kegiatan
fasilitas harian. SP 2 Keluarga
pelayanan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
kesehatan berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian.
untuk folow Beri pujian
up pasien 2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan
secara teratur pasien berbicara (makan, sholat bersama)
3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal

SP 3 Keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan
rumah tangga. Beri pujian
2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial seperti
berbelanja, meminta sesuatu dan lain-lain
3. Latih keluarga mengajak pasien berbelanja
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal. Berikan pujian

SP 4 Keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/rumah
tangga, berbelanja. Beri pujian
2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian
D. FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosa Paraf
Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Gangguan SP 1 klien S : pasien mengatakan masih mendengar suara-
persepsi 6. Membina hubungan saling percaya suara, dan melihat bayangan, dan mengatakan
sensori 7. Membantu pasien menyadari gangguan mengerti tentang minum obat secara teratur
halusinasi persepsi sensori halusinasi O: klien tampak berbicara ngaur, klien tampak
- Tanyakan pendapat klien mengenai : ketakutan, klien tampak mengerti tentang minum
halusinasi obat secara teratur
- Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu A: klien mampu melakukan secara mandiri
terjadi, situasi pencetus, respon, perasan , masalah teratasi sebagian
upaya yang dilakukan untuk mengontrol P : optimalkan SP 1 , lanjutkan ke SP2
halusinasi
8. Jelaskan cara mengontrol halusinasi
9. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
minum obat secara teratur ( 6 benar minum
obat)
10. Masukkan ke dalam kegiatan harian pasien
Sp 2 pasien S : pasien mengatakan masih mendengar suara-
4. Mengevaluasi kegiatan minum obat secara suara, dan melihat bayangan, dan mengatakan
teratur mengerti tentang cara menghardik
5. Menjelaskan dan melatih pasien cara O: klien tampak berbicara ngaur, klien tampak
menghardik ketakutan, klien tampak mengerti tentang cara
6. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan menghardik dan mampu melakukannya
harian klien A: klien mampu melakukan secara mandiri
masalah teratasi sebagian
P : optimalkan SP 2 , lanjutkan ke SP3

Sp 3 pasien S : pasien mengatakan sudah mulai berkurang


4. Mengevaluasi kegiatan minum obat dan mendengar suara-suara, dan melihat bayangan,
latihan menghardik dan mengatakan mengerti tentang cara bercakap-
5. Menjelaskan dan melatih mengontrol cakap
halusinasi dengan cara bercakap-cakap O: klien tampak berbicara ngaur, klien tampak
6. Memasukkkan ke dalam jadwal kegiatan ketakutan, klien tampak mengerti tentang cara
harian pasien latihan bercakap-cakap dan mampu melakukannya
A: klien mampu melakukan secara mandiri
masalah teratasi sebagian
P : optimalkan SP 3 , lanjutkan ke SP4
Sp 4 pasien S : pasien mengatakan sudah mulai berkurang
4. Mengevaluasi kegiatan minum obat, mendengar suara-suara, dan melihat bayangan,
latihan menghardik dan bercakap-cakap dan mengatakan mengerti tentang cara melakukan
5. Melatih pasien mengontrol halusinasi kegiatan sehari-hari
dengan melakukan kegiatan sehari-hari O: klien tampak berbicara ngaur, klien tampak
6. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan ketakutan, klien tampak mengerti tentang cara
harian pasien latihan melakukan kegiatan sehari-hari dan
mampu melakukannya
A: klien mampu melakukan secara mandiri
masalah teratasi sebagian
P : optimalkan SP 4

Sp keluarga S: Keluaraga mengatakan mengerti tentang


8. Membina hubungan saling percaya penjelasan mengenai halusinasi, dan cara merawat
9. Mendiskusikan masalah yang dirasakan pasien halusinasi
keluarga dalam merawat pasien O: keluaraga tampak memahami penjelasan yang
10. Menjelaskan pengertian, tanda gejala, diberikan dengan , mampu mengulangi kembali
proses terjadinya halusinasi A : keluarga mampu merawat pasien dengan
11. Melatih keluarga merawat pasien mandiri masalah teratasi sebagian
halusinasi P : memantau dan melanjutkan SP keluarga
12. Melatih keluarga menciptakan suasana
keluarga dan lingkungan untuk
mengontrol halusinasi
13. Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan
gejala kekambuhan yang memerlukan
rujukan segera ke fasilitas kesehatan
14. Menganjurkan follow up ke fasilitas
pelayanan kesehatan secara teratur
Resiko SP 1 klien S : pasien mengatakan masih ada perasaan kesal
perilaku 6. Membina hubungan saling percaya dan marah
kekerasan 7. Mendiskusikan dan mengidentifikasi O: klien mampu melakukan latihan fisik tarik
penyebab rasa marah yang menyebabkan napas dalam dan pukul bantal
perilaku kekerasan, tanda dan gejala, seeta
A: klien mampu melakukan secara mandiri
cara yang dilakukan untuk mengontrol
marah dan akibat dari cara yang dilakukan masalah teratasi sebagian
tersebut. P : optimalkan SP 1 , lanjutkan ke SP2
8. Jelaskan cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan latihan fisik, minum obat
teratur, cara verbal dan spiritual
9. Melatih cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan latihan fisik tarik napas
dalam dan pukul bantal
10. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
pasien

SP 2 Pasien S: klien mengatakan perasaaan marah dapat


4. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik tarik terkontrol
napas dalam dan pukul bantal. Memberikan O : klien mampu mengetahui cara minum obat
pujian yang benar
5. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol
A : klien mampu melakukan secara mandiri
perilaku kekerasan dengan minum obat
teratur (menjelaskan 6 benar minum obat, P : optimalkan SP 2 , lanjutkan SP 3
jenis, guna, dosis, frekuensi dan cara
kontinuitas minum obat)
6. Masukkan pada jadwal kegiatan harian

SP 3 Pasien S: klien mengatakan klien mengatakan perasaaan


4. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik 1, 2 dan marah dapat terkontrol
minum obat. Memberi pujian O : klien mampu melakukan latihan cara verbal
5. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol A : klien mampu melakukan secara mandiri
perilaku kekerasan dengan cara verbal P : optimalkan SP 3. Lanjutkan SP 4
(mengungkapkan, meminta, menolak
dengan cara yang baik)
6. Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP 4 Pasien S: klien mengatakan klien mengatakan perasaaan
4. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik 1,2 dan marah dapat terkontrol
minum obat serta latihan verbal. Memberi O : klien mampu melakukan latihan spiritual
pujian dengan berdzikir, sholat dan berpuasa
5. Menjelaskan dan melatih cara A : klien mampu melakukan secara mandiri
mengontrol perilaku kekerasan dengan P : optimalkan SP 4
spiritual
6. Masukkkan dalam jadwal kegiatan harian
SP keluarga S: Keluaraga mengatakan mengerti tentang
10. Membina hubungan saling percaya penjelasan mengenai resiko perilaku kekerasan,
11. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dan cara merawat pasien resiko perilaku kekerasan
keluarga dalam merawat pasien O: keluaraga tampak memahami penjelasan yang
12. Menjelaskan pengertian, tanda gejala,
diberikan dengan , mampu mengulangi kembali
proses terjadinya perilaku kekerasan
13. Melatih keluarga cara merawat pasien A : keluarga mampu merawat pasien dengan
resiko perilaku kekerasan mandiri masalah teratasi sebagian
14. Membimbing keluarga merawat resiko P : memantau dan melanjutkan SP keluarga
perilaku kekerasan
15. Melatih keluarga menciptakan suasana
keluarga dan lingkungan untuk mengontrol
emosinya
16. Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan
gejala kekambuhan yang memerlukan
rujukan segera ke fasilitas kesehatan
17. Menganjurkan follow up ke fasilitas
pelayanan kesehatan secara teratur
Isolasi sosial SP 1 klien S : pasien mengatakan senang berkenalan dengan
1. Membina hubungan saling percaya orang lain
2. Mendiskusikan dan mengidentifikasi O: klien mampu melakukan latihan berkenalan
penyebab isolasi sosial : siapa yang dan bercakap-cakap dengan anggota keluarganya
serumah, siapa yang dekat, yang tidak
A: klien mampu melakukan secara mandiri
dekat, apa sebabnya
3. Mendiskusikan keuntungan punya teman masalah teratasi sebagian
dan bercakap-cakap P : optimalkan SP 1 , lanjutkan ke SP2
4. Mendiskusikan kerugian tidak punya
teman dan tidak bercakap-cakap
5. Melatih cara berkenalan dengan anggota
keluarga
6. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
pasien

SP 2 Pasien S : pasien mengatakan senang berkenalan dengan


1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang lain
orang). Berikan pujian O: klien mampu melakukan latihan bercakap-
2. melatih cara berbicara dengan 2-3 orang cakap dengan 2-3 orang lain
saat melakukan kegiatan harian (latih 2
A: klien mampu melakukan secara mandiri
kegaiatan)
masalah teratasi sebagian
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
P : optimalkan SP 2 , lanjutkan ke SP 3
SP 3 Pasien S : pasien mengatakan senang berkenalan dengan
1. Mengevaluasi kegaiatan latihan berkenalan orang lain
(berapa orang) dan berbicara saat O: klien mampu melakukan latihan bercakap-
melakukan 2 kegiatan harian. Berikan cakap dengan 4-5 orang lain
pujian
2. Melatih cara berbicara dengan 4-5 orang A: klien mampu melakukan secara mandiri
saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan masalah teratasi sebagian
baru) P : optimalkan SP 3 , lanjutkan ke SP 4
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian

SP 4 Pasien S : pasien mengatakan senang berinteraksi dengan


1. Mengevaluasi kegiatan latihan berkenalan, orang lain sambil melakukan aktivitas sosial
bicara saat melakukan empat kegiatan O: klien mampu melakukan latihan berinteraksi
harian. Berikan pujian
sambil melakukan kegiatan sosial
2. Melatih cara berbicara sosial: meminta
sesuatu, menjawab pertanyaan A: klien mampu melakukan secara mandiri
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian masalah teratasi sebagian
P : optimalkan SP 4
SP keluarga S: Keluaraga mengatakan mengerti tentang
1. Membina hubungan saling percaya penjelasan mengenai isolasi sosial, dan cara
2. Mendiskusikan masalah yang dirasakan merawat pasien isolasi sosial
keluarga dalam merawat pasien O: keluaraga tampak memahami penjelasan yang
3. Menjelaskan pengertian, tanda gejala,
diberikan dengan mampu mengulangi kembali
proses terjadinya isolasi sosial
4. Melatih/membimbing keluarga cara A : keluarga mampu merawat pasien dengan
merawat pasien isolasi sosial mandiri masalah teratasi sebagian
5. Melatih keluarga menciptakan suasana P : memantau dan melanjutkan SP keluarga
keluarga dan lingkungan untuk mengontrol
emosinya
6. Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan
gejala kekambuhan yang memerlukan
rujukan. Menganjurkan follow up ke
fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur

Anda mungkin juga menyukai