Oleh :
AKHMAD GINANJAR ADIREJA
H24086005
Kata kunci : Kepuasan Kerja, Korelasi Rank Spearman dan Quality of Work Life
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF
WORK LIFE TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. XYZ
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
AKHMAD GINANJAR ADIREJA
H24086005
Disetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Departemen :
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Analisis Hubungan Faktor-faktor Quality of Work Life Terhadap
Kepuasan Kerja Pada PT. XYZ sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor Quality of Work
Life yang dilaksanakan oleh PT. XYZ dengan menggunakan metode korelasi.
Dengan segala keterbatasan yang ada, skripsi ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi pihak manajemen PT. XYZ.
Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur Kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc dan Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd
sebagai dosen penguji utama atas masukan, kritik dan saran yang telah
diberikan.
3. Orang tua, Kakak, Adik, Kakek dan Nenek tercinta atas doa restu, kasih
sayang dan perhatiannya, serta dorongan moril dan materil yang telah
diberikan.
4. Ibu Fari selaku sekretaris direksi PT. XYZ atas kesempatan yang diberikan
untuk melaksanakan penelitian.
5. Seluruh karyawan PT. XYZ yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas
bantuan serta penerimaan yang baik.
6. Seluruh staf sekretariat program studi Alih Jenis Manajemen IPB dan dosen
pengajar yang telah memberikan pelayanan secara baik.
7. Sahabat-sahabatku yang tidak akan terlupakan : Husni, Asnu, Roy, Kury,
Findie, Lani, Ferro, Lini, Ola, Tyas, Agung, Zakeus, Yudha, Eko, Alfi dan
Yusuf atas saran dan dukungannya.
8. Rekan-rekan seangkatan yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih
atas hari-hari yang indah selama penulis menempuh pendidikan di IPB.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Quality of Work Life (QWL) ................................................................ 7
2.2 Kepuasan Kerja .................................................................................... 12
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ............................ 13
2.4 Teori-teori Tentang Kepuasan .............................................................. 16
2.4.1 Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy Theory) ............................. 17
2.4.2 Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need FullFillment Theory)......... 17
2.4.3 Teori Dua Faktor (Two Factor Theory) ...................................... 18
2.4.4 Teori Keadilan (Equity Theory) .................................................. 20
2.5 Penelitian Terdahulu.............................................................................. 21
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 23
3.2 Hipotesis ............................................................................................... 24
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 25
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 25
3.5 Metode Pengambilan Sampel ............................................................... 26
3.6 Pengujian Kuesioner............................................................................. 26
3.6.1 Skala Likert ................................................................................ 26
3.6.2 Uji Validitas ............................................................................... 26
3.6.3 Uji Reliabilitas............................................................................ 27
3.7 Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 28
3.7.1 Analisis Deskripsi ...................................................................... 28
3.7.2 Korelasi Rank Spearman ........................................................... 29
vi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 32
4.1.1 Sejarah Perusahaan .................................................................... 33
4.1.2 Struktur Organisasi .................................................................... 35
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan .......................................................... 36
4.1.4 Sumber Daya Manusia ............................................................... 37
4.2 Karakteristik Responden ...................................................................... 37
4.2.1 Jenis Kelamin Responden .......................................................... 38
4.2.2 Tingkat Pendidikan .................................................................... 38
4.2.3 Usia Responden ......................................................................... 39
4.2.4 Masa Kerja ................................................................................. 40
4.3 Analisis Persepsi Karyawan terhadap Faktor-faktor Quality of
Work Life dan Kepuasan Kerja Karyawan ........................................... 40
4.3.1 Persepsi Karyawan terhadap Faktor-faktor QWL ..................... 41
4.3.2 Persepsi Karyawan terhadap Kepuasan Kerja ........................... 48
4.4 Analisis Hubungan Faktor-faktor Quality of Work Life dengan
Kepuasan Kerja Karyawan ................................................................... 52
4.4.1 Hubungan Faktor-faktor QWL dengan Kepuasan Fisik ............ 52
4.4.2 Hubungan Faktor-faktor QWL dengan Kepuasan Psikologik ... 54
4.4.3 Hubungan Faktor-faktor QWL dengan Kepuasan Finansial ..... 55
4.4.4 Hubungan Faktor-faktor QWL dengan Kepuasan Sosial .......... 56
4.5 Implikasi Manajemen ........................................................................... 58
KESIMPULAN ............................................................................................... 64
SARAN ............................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66
LAMPIRAN .................................................................................................... 69
vii
DAFTAR TABEL
NO. Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
NO. Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
NO. Halaman
x
I. PENDAHULUAN
rusaknya kapal di laut. Kegagalan coating pada kapal akan menjadi fatal dimana
perusahaan harus memberi garansi dan menanggung biaya docking ulang dan
biaya kerugian selama kapal tidak beroperasi.
Fenomena tersebut dapat disebabkan koordinasi karyawan di masing-
masing bagian dalam perusahaan kurang maksimal dan pada akhirnya masalah
tersebut berlarut-larut dan seperti menjadi hal yang rutin, yang berbeda cuma
derajat dan frekuensinya saja. Mulai dari kondisi yang ringan sampai yang berat.
Pihak manajemen telah melakukan pendekatan dengan menggunakan jalur
keorganisasian berupa penyusunan strategi dan kebijakan SDM yang baru dan ada
yang hanya dilakukan dengan pendekatan personal. Namun apapun derajatnya,
mengatasi masalah karyawan tidak bisa ditunda-tunda sampai titik kritis. Kalau
seperti itu maka permasalahannya akan semakin kompleks. Jadi harus sudah
diantisipasi dan segera diatasi.
Permasalahan yang muncul tidak hanya mengenai kegagalan aplikasi
coating dan kesalahan produksi, pihak manajemen memperoleh temuan mengenai
realisasi produksi yang kurang sesuai dengan kapasitas produksi yang
diprediksikan. Padahal PT. XYZ adalah satu-satunya pabrik cat protektif milik
pemerintah berskala nasional. Produktivitas perusahaan tahun 2010 ditampilkan
pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Produktivitas PT. XYZ Tahun 2010
Kapasitas Realisasi % dari
No Jenis Produk
(kg) (kg) Kapasitas
1 Marine & Protective 2.430.000 kg 580.137 kg 23,87
2 Decorative 3.570.000 kg 45.880 kg 1,29
3 Herbisida 603.123 kg
Jumlah Keseluruhan 6.000.000 kg 1.229.142 kg 20,49
Sumber PT.XYZ, 2010
Persentase produktivitas realisasi hanya mencapai 20,49 % dalam hitungan
per kilogram, sehingga memungkinkan perusahaan untuk dapat lebih
meningkatkan produksinya dalam jumlah yang lebih besar. Akan tetapi, sebagian
besar konsumen Indonesia kurang berminat terhadap produk dalam negeri
khususnya cat produksi dalam negeri, sehingga secara tidak langsung
mempengaruhi tingkat laba perusahaan. Laba perusahaan cenderung tidak stabil,
3
mengingat potensi pangsa pasar yang ada sering direbut oleh perusahaan asing.
sehingga agen-agen dan marketing perusahaan harus bekerja ekstra keras untuk
meyakinkan konsumennya dengan kompensasi penawaran harga yang lebih
murah. Perolehan profit perusahaan dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Perolehan Laba PT. XYZ Tahun 2005-2009 (Dalam Jutaan Rupiah)
URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009
Penjualan 17.551 24.616 27.163 26.398 33.940
Harga Pokok Penjualan (13.406) (18.826) (22.091) (20.647) (26.438)
Laba Kotor 4.145 5.790 5.072 5.751 7.502
Beban Operasi (3.105) (4.212) (3.743) (4.224) (4.573)
Laba Usaha Sebelum Bunga 1.040 1.578 1.329 1.527 2.929
Pendapatan (Beban) Lain-lain (159) (99) (888) (1.226) (969)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 881 1.479 441 301 1.960
Sumber PT.XYZ, 2010
Permasalahannya pun semakin kompleks, dimana setiap tahun terjadi turn
over, terutama pada tenaga ahli berpengalaman yang jumlahnya semakin
berkurang. Tingginya tingkat turn over pada perusahaan, akan semakin banyak
menimbulkan berbagai potensi biaya, baik itu biaya pelatihan yang sudah
diinvestasikan pada karyawan maupun biaya rekrutmen dan seleksi. Pada rentang
waktu antara tahun 2008–2009 terjadi turn over sebesar 8,97 persen, kemudian
pada rentang waktu antara tahun 2009–2010 terjadi peningkatan turn over sebesar
9,86 persen. Jumlah karyawan pada tahun 2008-2010 dapat dilihat dalam Tabel 3
berikut.
Tabel 3. Jumlah Karyawan PT. XYZ Tahun 2008-2010
Jumlah
No Bagian
2010 2009 2008
1 Teknik 10 10 15
2 Produksi 24 27 23
3 Marketing 16 17 16
4 Keuangan & Akuntansi 8 9 6
5 Umum 3 4 15
6 SPI 1 1 1
7 PPD 1 1 1
8 Sekretariat 1 2 1
Total 64 71 78
Tahun 2009-2010 Tahun 2008-2009
Persentase Turn Over
9,86 % 8,97 %
Sumber PT. XYZ, 2010
4
Dilihat dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan,
maka tujuan dari penyusunan penelitian ini adalah :
Berdasarkan uraian diatas dapat diperoleh manfaat dari skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Membantu dalam memberikan informasi kepada para pimpinan
mengambil kebijakan untuk berusaha memenuhi keinginan-keinginan
karyawan agar terjadi peningkatan kepuasan kerja.
2. Bagi Institusi
Menambah skripsi referensi dan masukan bagi pihak-pihak yang
bersangkutan dan memerlukan informasi mengenai kepuasan kerja karyawan
pada perusahaan.
6
Keterbukaan
Kebanggaan Pengembangan Proses
Gaji dan Karir penyampaian
keuntungan
Kompensasi Penyelesaian Keluhan secara
yang
yang layak Konflik formal
kompetitif
Pertukaran pendapat/
QWL proses banding
Lingkungan
Komunikasi
yang aman
Pusat kesehatan
Komite keselamatan
Pusat kesehatan gigi
Tim penolong gawat darurat
Program pusat senam
Program keselamatan kerja
kebugaran
Program rekreasi
ada pembatasan tanggung jawab seorang karyawan pada suatu tugas atau
pada bidang tertentu.
4. Adanya integrasi antara SDM dan teknologi sehingga anggota organisasi
harus dapat memberikan inisiatif dan kreativitas baik dibidang produksi,
administrasi, laboratorium dan menguasai teknologi.
5. Rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan seluruh anggota organisasi
berdasarkan pada seperangkat nilai-nilai yang dinyatakan denga jelas,
mendeskripsikan misi organisasi dan metode-metode untuk
merealisasikannya. Visi organisasi merupakan “mercusuar” sehingga
setiap orang menyesuaikan diri kearah tujuan bersama.
Menurut Ellitan (1998) sebagai suatu proses, QWL memerlukan usaha
untuk mencapai sasaran organisasi. Sedangkan menurut Siagian (2004) sebagai
filsafat, QWL merupakan cara pandang manajemen tentang manusia, kekayaan
dan organisasi. QWL sebagai filsafat manajemen menekankan bahwa :
1. QWL merupakan program yang komprehensif dengan mempertimbangkan
berbagai kebutuhan dan tuntutan karyawan.
2. QWL memperhitungkan tuntutan peraturan perundang-undangan seperti
ketentuan yang mengatur pencegahan tindakan yang diskriminatif,
memperlakukan karyawan dengan cara-cara yang manusiawi dan
ketentuan tentang sistem imbalan upah minimum.
3. QWL mengakui keberadaan serikat pekerja dalam organisasi dengan
berbagai perannya memperjuangkan kepentingan para pekerja termasuk
dalam hal upah dan gaji, keselamatan kerja, dan penyelesaian pertikaian
kebutuhan berdasarkan berbagai ketentuan normatif yang berlaku disuatu
wilayah negara tertentu.
4. QWL menekankan pentingnya manajemen yang manusiawi yang pada
hakekatnya berarti penampilan gaya manajemen yang demokratis
termasuk penyelia yang simpatik.
5. Dalam peningkatan QWL, pemerkayaan pekerjaan merupakan bagian
integral yang penting.
11
didapat, seperti gaji yang tinggi dan sebagainya. Oleh karena itu salah satu tugas
manajer personalia adalah harus dapat menyesuaikan antara keinginan para
karyawan dengan tujuan dari perusahaan. Walaupun menurut Siagian (1989)
kepuasan kerja pada dasarnya merupakan suatu cara pandang seseorang, baik
yang bersifat positif maupun bersifat negatif tentang pekerjaannya.
Menurut As’ad (2004), mendefinisikan kepuasan kerja adalah sikap
karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan
sesama karyawan. Pendapat M.L. Blum yang dikutip oleh Moh. As’ad (2004)
mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu sikap yang umum sebagai hasil dari
berbagai sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu dan
hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri.
Timpe (1994) menjelaskan bahwa pegawai atau karyawan yang tergabung
dalam suatu organisasi, akan membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan,
hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harapan kerja.
Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul
dan imbalan yang disediakan pekerjaan.
Hasibuan (2003) Kepuasan kerja juga bisa diartikan sebagai sikap
emosional karyawan yang mencintai dan menyenangi pekerjaannya. Kepuasan
atau ketidakpuasan karyawan tergantung pada perbedaan antara apa yang
diharapkan. Sebaliknya, apabila yang didapat karyawan lebih rendah daripada
yang diharapkan akan menyebabkan karyawan tidak puas.
Kebutuhan
aktualisasi diri
Kebutuhan
penghargaan
Kebutuhan
rasa memiliki
Kebutuhan
rasa aman
Kebutuhan
fisiologis
perusahaan, teknik supervisi, keamanan kerja dan status (Stoner & Freeman
1994).
Teori ini menimbulkan pemahaman bahwa dalam perencanaan pekerjaan
harus diusahakan sedemikian rupa, agar kedua faktor tersebut dapat dipenuhi,
karena kepuasan kerja pada dasarnya bersifat individual, sehingga besaran
pemenuhan kebutuhan harus sesuai kadar masing-masing individu.
Prestasi
Pengakuan
Tanggungjawab
Kemajuan
Pertumbuhan
Kebijakan dan
Administrasi
Perusahaan
Penyeliaan
Status
50% 40 30 20 10 0 10 20 30 40 50%
Frekuensi Persentase
Tujuan Perusahaan
3.2. Hipotesis
n XY X Y
rxy ................................. (1)
n X X n Y Y
2 2 2 2
k σ
2
2
= Jumlah ragam butir
X 2
X 2
n
2
............................................ (3)
n
( m n)
RS ............................................ (4)
b
…………………............. (5)
Keterangan :
rs = Koefisien korelasi Rank Spearman
= Selisih antara rank bagi X dan Y
n = Jumlah pasangan pengamatan antara satu peubah terhadap peubah
yang lainnya
Jika dalam penelitian terdapat banyak angka sama, maka rumus yang
digunakan sebagai berikut :
..................................... (6)
30
............................................ (7)
............................................ (8)
........................................................ (9)
........................................................ (10)
Keterangan :
T = Faktor korelasi
tx = Banyaknya observasi untuk X tertentu yang sama
ty = Banyaknya observasi untuk Y tertentu yang sama
Besarnya nilai r terletak antara -1 < r < 1, artinya :
r = +1 menunjukkan adanya hubungan X dan Y sempurna positif
(mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif).
r = -1 menunjukkan adanya hubungan X dan Y sempurna negatif
(mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif).
r = 0 menunjukkan adanya hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak
ada hubungan.
Jika (r) antara 0 sampai 1, maka kedua variabel berkorelasi dengan
keeratan relatif. Semakin mendekati 1, maka keeratan hubungan semakin
tinggi. Koefisien korelasi pada rentang tersebut digunakan ketentuan
sebagai berikut :
1. 0,00-0,25 : No association, menunjukkan tidak adanya hubungan
antara variable X dan variabel Y.
2. 0,26-0,50 : Moderately low association, menunjukkan hubungan
yang agak lemah antara variabel X dengan variabel Y.
3. 0,51-0,75 : Moderately high association, menunjukkan hubungan
yang agak kuat antara variabel X dan variabel Y.
4. 0,76-1,00 : High association, menunjukkan adanya hubungan yang
kuat antara variabel X dan variabel Y.
31
perusahaannya, maka mulai bulan Desember 1962 pabrik tersebut merupakan satu
bagian dari P.N. Tulus Bhakti (Pusat) dengan nama P.N Tulus Bhakti Divisi (IX)
Pengolahan Cat dan Pernis.
Pertimbangan untuk lebih dapat mempergunakan perusahaan-perusahaan
dagang negara sebagai alat untuk melaksanakan prinsip ekonomi “berdiri diatas
kekuatan sendiri”, maka dilakukan pembubaran perusahaan-perusahaan dagang
negara, termasuk P.N. Tulus Bhakti (P.P. No. 30 tahun 1964) dan dengan
pertimbangan-pertimbangan untuk dapat lebih mendekatkan pada maksud tujuan
mencapai masyarakat sesuai dengan azas-azas DEKON dalam bidang-bidang
distribusi, koleksi, impor dan ekspor, maka dengan PP No. 31 tahun 1964
didirikan enam perusahaan negara (P.N.), diantaranya Pembangunan Niaga yang
masuk dalam P.N. Tulus Bhakti. Dengan adanya pembubaran P.D.N. tersebut,
maka terhitung tanggal 12 Januari 1965 dengan sementara diatur dalam surat-surat
keputusan Menteri Perdagangan RI tanggal 9 Desember 1964 No. 376/M/SK/64
dan Direksi BPU-PPN tanggal 30 Januari 1965 No. 026/A/65 untuk Divisi (IX)
Pengolahan Cat dan Pernis P.N. Tulus Bhakti dipisahkan dari pembubaran
tersebut dan dijadikan perusahaan negara sendiri dengan nama sementara Unit
BPU-Niaga Pengolahan Cat dan Pernis “Utama”.
Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1965 diatur pendiriannya perusahaan
ini dengan nama Perusahaan Negara Pengolahan Cat dan Pernis “Utama”.
Selanjutnya untuk dapat meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi serta
terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi dari P.N.N.2 menurut UU No. 19 Prp tahun
1960 dengan instruksi Presiden Indonesia No. 17 tahun 1967 beralih bentuk dalam
tiga Usaha Negara, yaitu: PERDJAN, PERUM dan PERSERO. Sehubungan
dengan ditetapkannya pokok dasar peraturan dalam bentuk UU No. 9 tahun 1969
dan peraturan pelaksanaanya dalam Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969.
Berdasarkan UU No. 9 tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969
tersebut diatas, maka dengan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1969, P.N.
Pengolahan Cat dan Pernis “Utama” dialihkan bentuknya menjadi Persero dengan
nama PT. Cat Utama, akte pendiriannya diatur dalam akte Djojo Muljadi, SH
tanggal 28 Desember 1970 No. 69.
35
SMP
47% SMA
S1
39%
6% S2
6% 2%
Lainnya
20-30 Tahun
49% 42%
31-40 Tahun
41-50 Tahun
7% 2% > 50 Tahun
digambarkan pada salah satu contoh peristiwa ketika terjadi kesalahan produksi
dan kesalahan penggunaan aplikasi protective coating (cat pelapis) pada kapal laut
yang mengakibatkan gagalnya investasi yang bernilai milyaran rupiah ataupun
rusaknya kapal di laut. Akibat yang ditimbulkan menjadi fatal dimana perusahaan
harus menanggung biaya garansi dan docking ulang serta biaya kerugian selama
kapal tidak beroperasi.
Pihak manajemen telah melakukan berbagai pendekatan dengan
menggunakan jalur keorganisasian berupa penyusunan strategi dan kebijakan
SDM yang baru dengan mendiskusikan masalah yang diketahui dan ada yang
hanya dilakukan dengan pendekatan personal, dimana karyawan dapat mengatasi
sendiri masalah-masalah yang berhubungan dengan pekerjaan.
Tabel 10. Persepsi Karyawan terhadap Komunikasi
Skor
No. Indikator Faktor-faktor QWL Keterangan
Rataan
1. Saya memberi umpan balik kepada semua
karyawan, baik atasan, rekan sekerjanya dan 3,72 Sesuai
bawahannya.
2. Atasan selalu menyampaikan dengan jelas
3,53 Sesuai
arah tujuan yang diinginkan kepada saya.
3. Karyawan disini berbicara dengan sopan
kepada siapapun dan dengan nada suara yang
3,78 Sesuai
santun kepada siapa saja pada semua
tingkatan jabatan dalam perusahaan.
Total 3,68 Sesuai
Komunikasi diperlukan dalam menyampaikan pesan, ide dan gagasan dari
satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan yang mudah dimengerti
oleh orang lain. Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan bahwa komunikasi pada
perusahaan dinilai baik, terlihat dari skor rataan sebesar 3,68. Adapun
perinciannya meliputi karyawan berpendapat bahwa sebagian besar karyawan
memberi umpan balik atau merespon setiap kejadian, tindakan atau ucapan
sehingga terbentuk sebuah kerjasama yang berkesinambungan, dan itu sangat
berpengaruh positif terhadap perkembangan perusahaan. Terlihat dari hasil skor
rataan sebesar 3,72. Karyawan menyatakan bahwa atasan mereka dapat
menyampaikan arah tujuan pekerjaan dengan jelas jika ada pekerjaan yang kurang
dimengerti oleh karyawan, terlihat dari skor rataan sebesar 3,53. Selanjutnya
44
dan perilaku sebagai poin penting dalam bekerja. Berikutnya pada skor rataan
3,89 menunjukkan bahwa karyawan merasa diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri melalui pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan
sesuai dengan bidang pekerjaan dinilai sangat baik oleh karyawan. Perusahaan
juga memberikan pekerjaan yang bervariasi terhadap karyawannya, diperoleh skor
rataan sebesar 3,78. Hal itu bertujuan untuk mencegah kejenuhan dalam bekerja,
biasanya perusahaan menerapkan kebijakan untuk memperluas bidang kerja serta
perusahaan sering melakukan rotasi pekerjaan pada tiap divisi dan antar divisi
yang berbeda sehingga karyawan merasa tertantang untuk melakukan tugasnya
dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Tabel 15. Persepsi Karyawan terhadap Faktor-faktor QWL
Skor
No. Faktor-faktor QWL Keterangan
Rataan
1. Kebanggaan 3,77 Sesuai
2. Pengembangan Karir 3,74 Sesuai
3. Penyelesaian Konflik 3,68 Sesuai
4. Komunikasi 3,68 Sesuai
5. Partisipasi Karyawan 3,60 Sesuai
6. Kesehatan Kerja 3,48 Sesuai
7. Kompensasi 3,40 Kurang sesuai
8. Lingkungan yang Aman 3,39 Kurang sesuai
Total 3,59 Sesuai
Berdasarkan analisis persepsi karyawan terhadap faktor-faktor QWL pada
Tabel 15 dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan faktor-faktor QWL
dapat dikategorikan baik, dimana skor rataan 3,59. Hal ini berarti bahwa persepsi
karyawan berada pada rentang yang sesuai dengan pelaksanaan faktor-faktor
QWL yang meliputi partispasi karyawan, penyelesaian konflik, komunikasi,
kesehatan kerja, kebanggaan dan pengembangan karir yang diterapkan dinilai baik
oleh karyawan. Namun karyawan memiliki persepsi pada faktor kompensasi dan
lingkungan yang aman yang kurang sesuai dengan yang diharapkan. Karyawan
menilai perusahaan belum mampu memenuhi kebutuhan kompensasi yang
diharapkan seperti pemberian tunjangan, bonus akhir tahun dan insentif.
Kemudian, karyawan menilai bahwa faktor lingkungan yang aman kurang sesuai
dengan yang terjadi sebenarnya. Hal itu dikarenakan suasana kerja yang kurang
48
nyaman, terlihat ketika sebagian besar karyawan pada divisi produksi sering
keluar ruangan karena suhu udara yang panas.
4.3.2 Persepsi Karyawan terhadap Kepuasan Kerja
Hasil analisis persepsi terhadap kepuasan kerja dapat dilihat dari faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor ini meliputi
empat komponen yang dikembangkan dalam bentuk pertanyaan kuesioner.
Keempat komponen ini meliputi kepuasan fisik, kepuasan psikologik, kepuasan
finansial dan kepuasan sosial. Berdasarkan hasil perhitungan skor rataan dapat
dilihat pada Tabel 16 berikut.
Tabel 16. Persepsi Karyawan terhadap Kepuasan Fisik
Skor
No. Indikator Kepuasan Fisik Keterangan
Rataan
1. Saya mendapatkan fasilitas kerja yang
3,42 Sesuai
memadai (safety tools, ATK, komputer, dll).
2. Saya yakin dengan keamanan peralatan yang
3,66 Sesuai
digunakan untuk bekerja.
3. Keadaan ruangan, suhu, penerangan dan
sirkulasi udara membuat saya nyaman 3,52 Sesuai
bekerja.
Total 3,53 Sesuai
Berdasarkan Tabel 16 diketahui bahwa secara keseluruhan kepuasan fisik
dinilai baik oleh karyawan, skor rataan yang dihasilkan sebesar 3,53. Persepsi
karyawan terhadap fasilitas kerja sudah memadai, dibuktikan dengan skor rataan
sebesar 3,42. Hal tersebut tentunya akan mendukung pekerjaan agar bisa
dilakukan secara maksimal. Karyawan merasa peralatan yang dipergunakan sudah
memadai dan menunjang pekerjaan mereka. Sebagai contoh, yaitu marketing tools
pada divisi marketing, safety tools pada divisi produksi, ATK beserta komputer
disetiap masing-masing divisi. Selain itu, karyawan merasa peralatan yang
digunakan cukup aman, karyawan menilai safety tools yang digunakan sebenarnya
belum memenuhi standar. Akan tetapi, karyawan menyadari bahwa penggunaan
safety tools berpengaruh besar bagi keselamatan kerja. Kemudian, keadaan
ruangan kerja pada tiap divisi selayaknya mendapat perhatian lebih dari pihak
perusahaan, pada indikator keadaan ruangan, suhu, penerangan dan sirkulasi udara
sebenarnya sudah dikeluhkan sejak lama, terutama oleh karyawan pada divisi
produksi.
49
4.2
3.53 3.66 3.66
3.4
2.55
2.6
1.8
1
Kepuasan Fisik Kepuasan Kepuasan Kepuasan
Psikologik Finansial Sosial
manajemen sepertinya kurang merespon aspek ini. Padahal hal ini sudah menuai
banyak pembicaraan negatif dari karyawan. Kemudian kepuasan finansial dapat
dipengaruhi langsung oleh partisipasi karyawan. Kemudian kepuasan finansial
dapat dipengaruhi langsung oleh partisipasi karyawan. Partisipasi karyawan
berupa hasil kerja yang maksimal, koordinasi yang baik disetiap divisi, serta
meminimalkan kesalahan produksi secara langsung meningkatkan pendapatan
perusahaan, dengan begitu nilai kompensasi yang diberikan kepada karyawan
akan semakin besar pula. Hubungan faktor-faktor QWL dengan kepuasan
finansial dapat dilihat pada Tabel 23 berikut ini.
Tabel 23. Hubungan Faktor-faktor Quality of Work Life dengan Kepuasan
Finansial
Faktor-faktor Nilai Nilai Hubungan dengan
No.
QWL Korelasi Peluang Kepuasan Finansial
1. Kesehatan Kerja 0,383 0,002 Positif dan agak lemah
2. Kompensasi 0,380 0,002 Positif dan agak lemah
3. Partisipasi Karyawan 0,286 0,022 Positif dan agak lemah
4. Penyelesaian Konflik 0,253 0,043 Tidak ada hubungan
5. Kebanggaan 0,169 0,183 Tidak ada hubungan
6. Pengembangan Karir 0,061 0,631 Tidak ada hubungan
7. Komunikasi 0,023 0,856 Tidak ada hubungan
8. Lingkungan yang Aman -0,010 0,937 Tidak ada hubungan
4.4.4 Hubungan Faktor-faktor QWL dengan Kepuasan Sosial
Berdasarkan hasil uji korelasi korelasi Rank Spearman antara faktor-faktor
QWL diperoleh hasil bahwa faktor lingkungan yang aman (0,164), komunikasi
(0,077), kompensasi (0,271) dan pengembangan karir (0,852) tidak memiliki
hubungan dengan kepuasan sosial, karena nilai peluang yang dihasilkan berada
diatas taraf nyata α = 0,05. Hal tersebut disebabkan karena kepuasan sosial
merupakan bentuk interaksi perusahaan dengan masyarakat atau hubungan
kemasyarakatan serta mengenai pandangan masyarakat terhadap perusahaan dan
karyawannya, dan meliputi hubungan kekeluargaan sesama karyawan maupun
dengan atasannya, sebagai contoh perusahaan mengadakan kegiatan CSR
(Corporate Social Responsibility), seperti mengadakan kegiatan amal,
pembangunan jalan, merekrut karyawan yang berdomisili disekitar perusahaan
dan menjadi sponsor acara-acara tertentu.
57
serta nilai peluang sebesar 0,002. Mengacu pada hasil analisis tersebut,
sebaiknya perusahaan tetap memberlakukan kebijakan sistem reward dan
punishment terhadap kinerja karyawan, namun pada mekanismenya harus
berjalan lebih objektif dan transparan. Hal lain mengenai kompensasi yang
berpengaruh terhadap kesejahteraan karyawan, pihak perusahaan agar lebih
memperhatikan peranan SDM ditandai dengan kurangnya pemahaman dan
perhatian terhadap kebutuhan karyawan. Hal tersebut didasari pada persepsi
karyawan terhadap indikator gaji yang belum cukup membiayai kebutuhan
hidup sehari-hari dengan memperoleh skor rataan sebesar 2,38. Selain itu,
karyawan merasa kurang puas dengan tingkat kesejahteraan yang didapat
selama bekerja di perusahaan ini, dengan skor rataan sebesar 2,63 dan
perusahaan kurang memperhatikan kesejahteraan karyawannya, dengan skor
rataan sebesar 2,64. Secara keseluruhan, persepsi karyawan terhadap kepuasan
finansial memperoleh skor rataan sebesar 3,40 yang artinya perusahaan belum
mampu memberikan kepuasan finansial terhadap karyawannya.
7. Memberikan peluang pengembangan karir.
Perekrutan SDM menjadi hal dasar dalam pengembangan karir di perusahaan,
karena dalam beberapa kasus terdapat kesenjangan kompetensi yang cukup
lebar antara beberapa karyawan dan sering mengakibatkan konflik antar
personal. Menurut hasil analisis korelasi, pengembangan karir memiliki
hubungan positif dengan kepuasan fisik dan kepuasan psikologik dengan nilai
korelasi sebesar 0,306 dan 0,283. Walaupun sebagian besar karyawan memiliki
masa kerja yang cukup lama namun perusahan tidak menyadari bahwa tingkat
kompetensi karyawannya masih kurang, sehingga perlu ada pembenahan dalam
perencanaan karir secara berkesinambungan. Sebaiknya perusahaan fokus
menciptakan SDM yang profesional dengan terus menerus melakukan
kerjasama dengan institusi maupun asosiasi yang mampu memberikan
pelatihan-pelatihan penunjang dalam rangka perbaikan kualitas SDM untuk
pengembangan kemampuan dan pengetahuan terhadap bidang pekerjaan. Tentu
saja perusahaan harus mengeluarkan anggaran dana untuk pelatihan internal
maupun eksternal tersebut. Setelah itu perusahaan melakukan penilaian secara
cermat dan tepat dalam penempatan karyawan sesuai dengan kemampuan dan
63
A. Kesimpulan
Tingkat kepuasan kerja karyawan secara umum dinyatakan kurang sesuai
dengan yang diharapkan. Pada faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja,
faktor kepuasan fisik, kepuasan psikologik dan kepuasan sosial dinilai baik oleh
karyawan, sehingga dapat diketahui bahwa karyawan telah memperoleh kepuasan
fisik, kepuasan psikologik dan kepuasan sosial selama bekerja di perusahaan.
Akan tetapi, karyawan tidak memperoleh kepuasan finansial. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa karyawan merasa tidak puas dengan tingkat
kesejahteraan selama karyawan bekerja di perusahaan.
Faktor-faktor QWL memiliki hubungan positif dan nyata dengan kepuasan
kerja karyawan. Hal tersebut mengindikasikan peningkatan penerapan faktor-
faktor QWL yang dilakukan oleh perusahaan mampu meningkatkan kepuasan
kerja karyawannya. Hasil uji korelasi menunjukkan faktor-faktor QWL yang
meningkatkan kepuasan fisik adalah lingkungan yang aman, komunikasi,
kesehatan kerja, kompensasi, kebanggaan dan pengembangan karir. Faktor-faktor
yang meningkatkan kepuasan psikologik adalah partisipasi karyawan, lingkungan
yang aman, penyelesaian konflik, komunikasi, kebanggaan dan pengembangan
karir. Faktor-faktor yang meningkatkan kepuasan finansial adalah partisipasi
karyawan, kesehatan kerja dan kompensasi. Faktor-faktor yang meningkatkan
kepuasan sosial adalah partisipasi karyawan, penyelesaian konflik, kesehatan
kerja dan kebanggaan.
Faktor-faktor QWL yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja
antara lain kebanggaan, kesehatan kerja dan partisipasi karyawan. Ketiga faktor
QWL tersebut dinilai memiliki hubungan positif dengan tiga faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja, sedangkan faktor-faktor QWL lain yang
diantaranya lingkungan yang aman, penyelesaian konflik, komunikasi,
kompensasi dan pengembangan karir memiliki hubungan positif dengan dua
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
65
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan kepada perusahaan untuk
meningkatkan kepuasan kerja karyawannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan,
sebaiknya pada waktu tertentu perusahaan perlu mengupayakan rapat yang
dapat dihadiri oleh seluruh karyawan atau rapat pada tiap divisi yang
mengikutsertakan karyawan sampai level paling bawah.
2. Untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman,
perusahaan sebaiknya memperhatikan tingkat keamanan sarana dan prasarana
penunjang kerja. Safety tools yang dipergunakan agar sesuai standar untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
3. Untuk mengatasi konflik antar divisi dengan mempersingkat proses dokumen
antar divisi dalam menangani suatu PO (Purchase Order), produksi,
pengiriman barang dan penagihan sampai dengan closing order.
4. Untuk meningkatkan efektifitas komunikasi dalam perusahaan. Perusahaan
perlu melakukan pembentukan kelompok kerja dalam rangka menyamakan visi
dan misi, sehingga akan tercipta program kerja kearah yang sama.
5. Memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan. Perusahaan sebaiknya
memberikan tunjangan kesehatan yang memadai, seperti yang tercantum dalam
UU No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan yang memandang bahwa upaya
kesehatan kerja sangat penting untuk melindungi pekerja agar terbebas dari
gangguan kesehatan, serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
6. Melakukan pemberian kompensasi secara adil sesuai dengan beban kerja.
Kebijakan pemberlakuan sistem reward dan punishment terhadap kinerja
karyawan tetap dijalankan secara lebih objektif dan transparan. Kemudian
pihak perusahaan agar lebih memperhatikan tingkat kesejahteraan
karyawannya.
7. Perusahaan sebaiknya memberikan peluang pengembangan karir sesuai dengan
kompetensi bagi karyawannya. Sebaiknya perusahaan melakukan kerjasama
dengan institusi maupun asosiasi yang mampu memberikan perlatihan-
pelatihan penunjang. Hal lain yang perlu mendapat perhatian dari perusahaan
adalah melakukan rotasi dan restrukturisasi karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Husein, U. 2005. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
67
PT. XYZ. 2010. Laporan Manajemen Rencana Jangka Panjang 2009-2013. Bogor
Riduwan dan Akdon. 2006. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Alfabeta,
Bandung
Stoner, J.A.F dan R.E. Freeman. 1994. Manajemen. Jilid 2. Edisi ke-5.
Terjemahan. Intermedia. Jakarta.
Sutrisno, E. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cet ke-2. Edisi pertama.
Kencana. Jakarta.
SEKRETARIS
DIREKSI
Fariqoh Farisha,SH
MR/EMR DIREKTUR
MomonD/Agus W
Jaenur Rachman,SE
Lampiran 1. Struktur Organisasi Karyawan PT. XYZ.
Lampiran 3. Hasil Uji Reliabilitas dengan bantuan software SPSS 15.0 for
windows
Reliability
[DataSet0]
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,860 ,867 38
Hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai alpha = 0,867 nilai ini lebih besar
dari 0,8 (α > 0,8) mengindikasikan bahwa masuk dalam kategori baik (good).
72
Lampiran 4. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman dengan bantuan software SPSS
15.0 for windows.
Correlations
Partisipasi Kepuasan
Karyawan Fisik
Spearman's rho Partisipasi Karyawan Correlation Coefficient 1,000 ,250(*)
Sig. (2-tailed) . ,046
N 64 64
Kepuasan Fisik Correlation Coefficient ,250(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,046 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Partisipasi Kepuasan
Karyawan Psikologik
Spearman's rho Partisipasi Karyawan Correlation Coefficient 1,000 ,346(**)
Sig. (2-tailed) . ,005
N 64 64
Kepuasan Psikologik Correlation Coefficient ,346(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,005 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Partisipasi Kepuasan
Karyawan Finansial
Spearman's rho Partisipasi Karyawan Correlation Coefficient 1,000 ,286(*)
Sig. (2-tailed) . ,022
N 64 64
Kepuasan Finansial Correlation Coefficient ,286(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,022 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Partisipasi Kepuasan
Karyawan Sosial
Spearman's rho Partisipasi Karyawan Correlation Coefficient 1,000 ,299(*)
Sig. (2-tailed) . ,016
N 64 64
Kepuasan Sosial Correlation Coefficient ,299(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,016 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
73
Lanjutan Lampiran 5.
Correlations
Lingkungan Kepuasan
yang Aman Fisik
Spearman's rho Lingkungan yang Aman Correlation Coefficient 1,000 ,275(*)
Sig. (2-tailed) . ,028
N 64 64
Kepuasan Fisik Correlation Coefficient ,275(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,028 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Lingkungan Kepuasan
yang Aman Psikologik
Spearman's rho Lingkungan yang Aman Correlation Coefficient 1,000 ,438(**)
Sig. (2-tailed) . ,000
N 64 64
Kepuasan Psikologik Correlation Coefficient ,438(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Lingkungan Kepuasan
yang Aman Finansial
Spearman's rho Lingkungan yang Aman Correlation Coefficient 1,000 -,010
Sig. (2-tailed) . ,937
N 64 64
Kepuasan Finansial Correlation Coefficient -,010 1,000
Sig. (2-tailed) ,937 .
N 64 64
Correlations
Lingkungan Kepuasan
yang Aman Sosial
Spearman's rho Lingkungan yang Aman Correlation Coefficient 1,000 ,176
Sig. (2-tailed) . ,164
N 64 64
Kepuasan Sosial Correlation Coefficient ,176 1,000
Sig. (2-tailed) ,164 .
N 64 64
74
Lanjutan Lampiran 5.
Correlations
Penyelesaian Kepuasan
Konflik Fisik
Spearman's rho Penyelesaian Konflik Correlation Coefficient 1,000 ,245
Sig. (2-tailed) . ,051
N 64 64
Kepuasan Fisik Correlation Coefficient ,245 1,000
Sig. (2-tailed) ,051 .
N 64 64
Correlations
Penyelesaian Kepuasan
Konflik Psikologik
Spearman's rho Penyelesaian Konflik Correlation Coefficient 1,000 ,483(**)
Sig. (2-tailed) . ,000
N 64 64
Kepuasan Psikologik Correlation Coefficient ,483(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Penyelesaian Kepuasan
Konflik Finansial
Spearman's rho Penyelesaian Konflik Correlation Coefficient 1,000 ,253(*)
Sig. (2-tailed) . ,043
N 64 64
Kepuasan Finansial Correlation Coefficient ,253(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,043 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Penyelesaian Kepuasan
Konflik Sosial
Spearman's rho Penyelesaian Konflik Correlation Coefficient 1,000 ,397(**)
Sig. (2-tailed) . ,001
N 64 64
Kepuasan Sosial Correlation Coefficient ,397(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,001 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
75
Lanjutan Lampiran 5.
Correlations
Kepuasan
Komunikasi Fisik
Spearman's rho Komunikasi Correlation Coefficient 1,000 ,261(*)
Sig. (2-tailed) . ,037
N 64 64
Kepuasan Fisik Correlation Coefficient ,261(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,037 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Kepuasan
Komunikasi Psikologik
Spearman's rho Komunikasi Correlation Coefficient 1,000 ,278(*)
Sig. (2-tailed) . ,026
N 64 64
Kepuasan Psikologik Correlation Coefficient ,278(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,026 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Kepuasan
Komunikasi Finansial
Spearman's rho Komunikasi Correlation Coefficient 1,000 ,023
Sig. (2-tailed) . ,856
N 64 64
Kepuasan Finansial Correlation Coefficient ,023 1,000
Sig. (2-tailed) ,856 .
N 64 64
Correlations
Kepuasan
Komunikasi Sosial
Spearman's rho Komunikasi Correlation Coefficient 1,000 ,223
Sig. (2-tailed) . ,077
N 64 64
Kepuasan Sosial Correlation Coefficient ,223 1,000
Sig. (2-tailed) ,077 .
N 64 64
76
Lanjutan Lampiran 5.
Correlations
Kesehatan Kepuasan
Kerja Fisik
Spearman's rho Kesehatan Kerja Correlation Coefficient 1,000 ,436(**)
Sig. (2-tailed) . ,000
N 64 64
Kepuasan Fisik Correlation Coefficient ,436(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Kesehatan Kepuasan
Kerja Psikologik
Spearman's rho Kesehatan Kerja Correlation Coefficient 1,000 ,150
Sig. (2-tailed) . ,237
N 64 64
Kepuasan Psikologik Correlation Coefficient ,150 1,000
Sig. (2-tailed) ,237 .
N 64 64
Correlations
Kesehatan Kepuasan
Kerja Finansial
Spearman's rho Kesehatan Kerja Correlation Coefficient 1,000 ,383(**)
Sig. (2-tailed) . ,002
N 64 64
Kepuasan Finansial Correlation Coefficient ,383(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,002 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Kesehatan Kepuasan
Kerja Sosial
Spearman's rho Kesehatan Kerja Correlation Coefficient 1,000 ,304(*)
Sig. (2-tailed) . ,015
N 64 64
Kepuasan Sosial Correlation Coefficient ,304(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,015 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
77
Lanjutan Lampiran 5.
Correlations
Kepuasan
Kompensasi Fisik
Spearman's rho Kompensasi Correlation Coefficient 1,000 ,530(**)
Sig. (2-tailed) . ,000
N 64 64
Kepuasan Fisik Correlation Coefficient ,530(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Kepuasan
Kompensasi Psikologik
Spearman's rho Kompensasi Correlation Coefficient 1,000 ,204
Sig. (2-tailed) . ,106
N 64 64
Kepuasan Psikologik Correlation Coefficient ,204 1,000
Sig. (2-tailed) ,106 .
N 64 64
Correlations
Kepuasan
Kompensasi Finansial
Spearman's rho Kompensasi Correlation Coefficient 1,000 ,380(**)
Sig. (2-tailed) . ,002
N 64 64
Kepuasan Finansial Correlation Coefficient ,380(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,002 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Kepuasan
Kompensasi Sosial
Spearman's rho Kompensasi Correlation Coefficient 1,000 ,140
Sig. (2-tailed) . ,271
N 64 64
Kepuasan Sosial Correlation Coefficient ,140 1,000
Sig. (2-tailed) ,271 .
N 64 64
78
Lanjutan Lampiran 5.
Correlations
Kepuasan
Kebanggaan Fisik
Spearman's rho Kebanggaan Correlation Coefficient 1,000 ,593(**)
Sig. (2-tailed) . ,000
N 64 64
Kepuasan Fisik Correlation Coefficient ,593(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Kepuasan
Kebanggaan Psikologik
Spearman's rho Kebanggaan Correlation Coefficient 1,000 ,428(**)
Sig. (2-tailed) . ,000
N 64 64
Kepuasan Psikologik Correlation Coefficient ,428(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Kepuasan
Kebanggaan Finansial
Spearman's rho Kebanggaan Correlation Coefficient 1,000 ,169
Sig. (2-tailed) . ,183
N 64 64
Kepuasan Finansial Correlation Coefficient ,169 1,000
Sig. (2-tailed) ,183 .
N 64 64
Correlations
Kepuasan
Kebanggaan Sosial
Spearman's rho Kebanggaan Correlation Coefficient 1,000 ,395(**)
Sig. (2-tailed) . ,001
N 64 64
Kepuasan Sosial Correlation Coefficient ,395(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,001 .
N 64 64
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
79
Lanjutan Lampiran 5.
Correlations
Pengemban Kepuasan
gan Karir Fisik
Spearman's rho Pengembangan Karir Correlation Coefficient 1,000 ,306(*)
Sig. (2-tailed) . ,014
N 64 64
Kepuasan Fisik Correlation Coefficient ,306(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,014 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Pengemban Kepuasan
gan Karir Psikologik
Spearman's rho Pengembangan Karir Correlation Coefficient 1,000 ,283(*)
Sig. (2-tailed) . ,024
N 64 64
Kepuasan Psikologik Correlation Coefficient ,283(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,024 .
N 64 64
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Pengemban Kepuasan
gan Karir Finansial
Spearman's rho Pengembangan Karir Correlation Coefficient 1,000 ,061
Sig. (2-tailed) . ,631
N 64 64
Kepuasan Finansial Correlation Coefficient ,061 1,000
Sig. (2-tailed) ,631 .
N 64 64
Correlations
Pengemban Kepuasan
gan Karir Sosial
Spearman's rho Pengembangan Karir Correlation Coefficient 1,000 ,024
Sig. (2-tailed) . ,852
N 64 64
Kepuasan Sosial Correlation Coefficient ,024 1,000
Sig. (2-tailed) ,852 .
N 64 64
80
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE
TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. XYZ
A. DATA RESPONDEN
(Petunjuk : Berilah Tanda (√) pada jawaban yang ada maksud).
1. Jenis kelamin :
Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan :
S3 SMP
S2 SD
S1 Lainnya ...........................................
SMA/SMK
4. Domisili :
Bogor Bandung
Jakarta Depok
Tangerang Lainnya ...........................................
Bekasi
B. PETUNJUK PENGISIAN
Pada kolom, Anda dimohon memilih angka dari 1-5 dengan memberikan tanda (√) pada
kolom jawaban yang ada, pilih sesuai dengan keadaan sebenarnya serta pengalaman Anda
selama bekerja di perusahaan ini terhadap atribut-atribut yang telah tercantum.
Keterangan :
1 = STS (Sangat Tidak Sesuai) 4 = S (Sesuai)
2 = TS (Tidak Sesuai) 5 = SS (Sangat Sesuai)
3 = KS (Kurang Sesuai)
1. Partisipasi Karyawan
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan yang ditetapkan perusahaan.
2. Tingkat kesungguhan karyawan dalam
melaksanakan tugas adalah baik.
3. Saya selalu dilibatkan dalam kegiatan perusahaan
dan merasa bagian penting dalam perusahaan.
3. Penyelesaian Konflik
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Saya tidak beradu argumentasi dengan atasan
sekalipun saya tidak yakin jika atasan Saya adalah
benar.
2. Saya dapat mendiskusikan atau memberikan
argumentasi tentang masalah-masalah yang
diketahui.
3. Saya berusaha mengatasi sendiri masalah-masalah
yang berhubungan dengan pekerjaan.
82
4. Komunikasi
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Saya memberi umpan balik kepada semua
karyawan, baik atasan, rekan sekerjanya dan
bawahannya.
2. Atasan selalu menyampaikan dengan jelas arah
tujuan yang diinginkan kepada saya.
3. Karyawan disini berbicara dengan sopan kepada
siapapun dan dengan nada suara yang santun
kepada siapa saja pada semua tingkatan jabatan
dalam perusahaan.
5. Kesehatan Kerja
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Saya mendapatkan tunjangan kesehatan dari
perusahaan.
2. Saya mendapatkan perlindungan terhadap
kecelakaan kerja dan jaminan hari tua dari
perusahaan.
3. Kondisi lingkungan kerja yang bersih dan nyaman.
6. Kompensasi
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Perusahaan telah memberikan berbagai tunjangan.
2. Saya mendapatkan bonus setiap akhir tahun yang
jumlahnya disesuaikan dengan prestasi kerja dan
laba perusahaan.
3. Insentif yang saya dapatkan sangat berpengaruh
terhadap motivasi kerja.
7. Kebanggaan
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Saya merasa senang bekerja di tempat kerja
sekarang.
2. Saya dipercaya atasan untuk mengerjakan tugas
sendiri.
3. Saya ingin mengetahui seberapa baik saya bekerja.
4. Saya menggunakan umpan balik untuk
memperbaiki diri saya sendiri.
83
8. Pengembangan Karir
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Perusahaan memberikan kesempatan
pengembangan karir bagi karyawan berprestasi atau
berkinerja baik.
2. Perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan
untuk mengembangkan diri melalui pelatihan.
3. Perusahaan memberikan pekerjaan yang bervariasi
terhadap karyawan.
1. Kepuasan Fisik
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Saya mendapatkan fasilitas kerja yang memadai
(safety tools, ATK, komputer, dll).
2. Saya yakin dengan keamanan peralatan yang
digunakan untuk bekerja.
3. Keadaan ruangan, suhu, penerangan dan sirkulasi
udara membuat saya nyaman bekerja.
2. Kepuasan Psikologik
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Saya merasa puas dengan hasil kerja yang dicapai.
2. Pekerjaan saya sangat menyenangkan dan
menantang.
3. Ada kesempatan memberikan ide-ide baru dan
kebebasan mengemukakan pendapat berkaitan
dengan pekerjaan.
4. Saya memiliki ikatan emosional yang kuat dengan
perusahaan.
3. Kepuasan Finansial
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Gaji saya sudah cukup membiayai kebutuhan hidup
sehari-hari.
2. Saya merasa puas dengan tingkat kesejahteraan
yang didapat selama bekerja di perusahaan ini.
3. Perusahaan sangat memperhatikan kesejahteraan
karyawannya.
84
4. Kepuasan Sosial
STS TS KS S SS
No. Pertanyaan
1 2 3 4 5
1. Saya merasa bangga dan dihargai bekerja di
perusahaan ini.
2. Pekerjaan saya dipandang baik oleh orang-orang
diluar lingkungan perusahaan.
3. Program CSR (Corporate Social Responsibility)
yang dijalankan, menciptakan pandangan positif
masyarakat terhadap perusahaan serta para
karyawannya.