Anda di halaman 1dari 25

Epidemiologi

Tugas Kelompok IKM


Dosen Pengampu : Rini Andarwati, SKM, M. Kes


Dipresentasikan oleh kelompok campuran dari kelas D


Atikah Syahirah (P07539021117)


Ervina (P07539021125)
Nadhira Alifia (P07539021136)
Nurhafizah Lubis (P07539021141)
Putri Nuari (P07539021142)
Safira Salsabila (P07539021145)
Penyakit Menular
Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati.
Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat
disebabkan oleh kondisi lain. Selain infeksi virus, hepatitis bisa disebabkan
oleh kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau
obat-obatan tertentu.
Penyebab
Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun,
penyebab yang paling sering adalah infeksi virus. beberapa jenis hepatitis yang
disebabkan oleh infeksi virus adalah:
-Hepatitis A :Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV).
-Hepatitis B:Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV).
-Hepatitis C :Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV).
-Hepatitis D: Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV).
-Hepatitis E: Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV).
Konsumsi alcohol,obat obat tertentu,penyakit autoimun.
Gejala
Tanda dan gejala hepatitis akut dapat muncul dengan cepat.
Beberapa gejala yang dapat terjadi, yaitu:

-Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.
-Feses berwarna pucat dan urine menjadi gelap seperti teh.
-Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan.
Masa Inkubasi
(jarak antara virus masuk ke tubuh dan gejala timbul) berkisar antara 15 sampai
50 hari, rata-rata 28-30 hari.

Cara Penularan
Cara utama yang dilewati oleh hepatitis dari orang ke orang adalah kontak dengan
darah yang terinfeksi atau cairan tubuh lainnya dan kontak dengan kotoran yang
terinfeksi.
hepatitis A dan hepatitis E (HAV dan HEV) keduanya ditularkan oleh enterik, yaitu
pencernaan atau melalui rute fecal-oral. Untuk terkena virus ini, bisa karena kamu
menelan kotoran yang terinfeksi virus.
hepatitis tipe B,C,D virus ini menular dari penerimaan darah atau produk darah
yang terkontaminasi dan prosedur medis invasif menggunakan peralatan yang
terkontaminasi.
Cara Pengobatan
1. Pemberian obat interferon
2. Pemberian obat imunosupresan
3. Pemberian obat antivirus
4. Transplantasi hati

Cara Pencegahan
• Hindari konsumsi makanan pinggir jalan yang tidak terjamin
kebersihannya
• Gunakan peralatan pribadi untuk makan, minum, dan gosok gigi
• Jangan menggunakan jarum suntik yang sama
• Usahakan makan dan memasak di rumah, agar terjaga kebersihan
makanan
• vaksin
Trakhoma
Trakhoma adalah salah satu infeksi bakteri pada mata akibat bakteri Chlamydia
trachomatis. Penyakit ini adalah penyakit menular dan merupakan penyebab kebutaan
tertinggi di dunia dengan kasus terbanyak ada di Afrika. Trakhoma aktif biasanya lebih
umum menyerang anak-anak usia 3-5 tahun. Sementara pada usia orang dewasa,
perempuan dewasa memiliki risiko lebih besar akibat frekuensi kedekatan yang lebih
sering dibandingkan pria, misalnya pengasuh anak.
Penyakit ini sangat jarang kurang dari 1 ribu kasus per tahun di Indonesia.
Penyebab
Trakhoma adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini
juga bisa menyebabkan penyakit menular seksual chlamydia (klamidia) dan ditularkan dari
seseorang yang telah terinfeksi bakteri ini. Seseorang dapat tertular penyakit ini jika kontak
langsung dengan mata atau hidung penderita, atau menyentuh mata setelah memegang
benda yang telah terpapar bakteri tersebut.

Gejala
-Gejala trakoma umumnya terjadi pada kedua mata, antara lain berupa:
-Nyeri di mata
-Gatal pada mata, termasuk kelopak mata
-Keluarnya cairan dari mata yang mengandung nanah dan lendir
-Pembengkakan pada kelopak mata
-Lebih sensitif terhadap cahaya (photophobia)
Masa Inkubasi
Bakteri memiliki masa inkubasi 6 sampai 12 hari, setelah itu individu yang terkena
mengalami gejala konjungtivitis , atau iritasi yang mirip dengan " mata merah muda ".

Cara Penularan
-Melalui kontak kulit (jabat tangan).
-Melalui air liur (minum minuman bersama).
-Melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
-Ketika orang yang terinfeksi menyentuh mata atau hidung mereka, lalu menyentuh orang lain.
-Melalui perantara benda, serangga, atau lalat yang hinggap di mata.
Cara Pengobatan
1. Pemberian antibiotik berupa azithromycin,
tetracycline, doxycycline, serta sulfonamide.

2.Menjalankan bedah untuk mencegah kebutaan,


terutama jika pasien sudah masuk dalam tahap
trichiasis .

Cara Pencegahan
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah trakhoma
adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan,
kebersihan tubuh, dan mengupayakan lingkungan
sekitar agar tetap bersih. Dengan melakukan hal-hal
tersebut, diharapkan berbagai penularan penyakit
akibat bakteri pun dapat diminimalkan. Termasuk
tentunya penularan terhadap trakhoma.
Cacar
Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Varicella zoster yang sangat menular yang menyebabkan
ruam melepuh, seperti gatal pada kulit. Penyakit ini ditandai
dengan gejala berupa ruam kemerahan berisi cairan yang
terasa sangat gatal di seluruh tubuh.
Cacar sangat menular terhadap orang-orang yang belum
pernah menderita cacar atau belum divaksinasi cacar.
Penyakit ini Kurang dari 150 ribu kasus per tahun di Indonesia
dan dapat dicegah dengan vaksinasi
Penyebab
Penyebab utama cacar disebabkan oleh virus Varicella zoster.
Varicella merupakan virus herpes yang dikategorikan ke dalam
kelompok organisme penyebab infeksi seperti herpes genital. Infeksi
yang dimulai dengan munculnya ruam tersebut kemudian berubah
menjadi bintil merah berisi cairan yang terasa gatal, dan mengering
dalam jangka waktu tertentu. Bayi yang baru lahir dari ibu yang yang
belum divaksinasi cacar berisiko terserang penyakit ini.

Gejala

Gejala cacar air dapat terjadi dan berkembang dalam beberapa tahap, yaitu:

Sebelum ruam cacar muncul


-Kelelahan atau perasaan umum tidak sehat
-Demam yang berlangsung 3-5 hari dan kurang dari 39 derajat celcius
-Kehilangan selera makan
-Nyeri otot atau sendi

Saat ruam cacar muncul


-Munculnya ruam berbentuk bintik-bintik gatal di wajah, tubuh, atau di dalam mulut dengan tingkat keparahan
yang bervariasi
-Lepuh akan menjadi keropeng yang akan rontok setelah sekitar satu minggu.
Masa Inkubasi
Masa inkubasi virus varicella zoster berlangsung rata-rata selama
14-16 hari sampai akhirnya mewujudkan penyakit.

Cara Penularan
-Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau
menyusui.
-Percikan cairan tubuh seperti air liur dari penderita cacar.
-Melalui kontak kulit (jabat tangan ).
-Melalui air liur (minum minuman bersama).
-Melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Cara Pengobatan
Metode pengobatan cacar air akan disesuaikan dengan gejala yang dialami
pasien, antara lain:
Pemberian Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan salep atau antihistamin minum, seperti
diphenhydramine, untuk meredakan gatal.

Perbanyak minum serta mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak asin
atau asam, terutama jika terdapat ruam cacar di mulut.
Hindari menggaruk ruam atau luka cacar air, karena meningkatkan risiko
Cara Pencegahan infeksi. Guna mencegahnya, potong kuku sampai pendek atau kenakan
sarung tangan, terutama di malam hari.
• Pisahkan penderita di ruangan lain. Kompres ruam atau luka dengan air dingin untuk meredakan gatal.
• Hindari kontak dengan penderita, karena virus dapat Beristirahat yang cukup dan hindari kontak dengan orang lain untuk
menyebar melalui udara. mencegah penyebaran cacar air.
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap
selesai kontak dengan penderita.
• Hindari berbagi peralatan makan dengan penderita.
• Selalu bersihkan dan disinfeksi permukaan perabotan
di area rumah.
• Ingatkan anggota keluarga yang terinfeksi cacar air
untuk tidak menggaruk ruam, karena cairan di dalam
ruam tersebut mudah menular.
Campak
Campak adalah penyakit yang menunjukan gejala ruam pada
seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa mengarah
pada komplikasi yang lebih serius dan sangat mengganggu.
Umumnya, gejala campak muncul sekitar satu hingga dua
minggu setelah tubuh terkena virus campak tersebut.
Penyakit ini menyebar melalui udara dengan tetesan hasil
pernafasan yang dihasilkan dari batuk atau bersin. Terdapat
dua jenis virus yang menyebabkan campak: rubeola dan
rubella. Setiap virus menyebabkan jenis campak yang
berbeda. Virus rubeola menyebabkan campak merah yang
terkenal atau disebut juga campak keras.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyxovirus yang sangat menular. Penularan dapat terjadi jika
menghirup percikan air di udara dari bersin, batuk, atau ludah yang mengandung virus dari
penderita.Selain itu, menyentuh barang yang terkontaminasi virus juga bisa menyebabkan Anda
mengalami penyakit ini.Virus penyebab penyakit ini dapat bertahan di udara dan di permukaan hingga
lebih dari 2 jam lamanya.

Gejala
Campak ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang bermula di wajah dan
leher, kemudian menyebar ke hampir seluruh tubuh. Awalnya, ruam hanya
berbentuk kecil, namun dapat menyatu dan membentuk ruam besar. Ruam
campak bisa mirip dengan ruam pada penyakit rubella atau roseola.
Masa Inkubasi
Masa Inkubasi dari penyakit campak bisa
mencapai 7 – 18 hari, rata-rata 10 hari.

Cara Penularan
Cara dan Masa Penularan
- Penularan dari orang ke orang melalui percikan ludah dan transmisi melalui udara terutama melalui batuk,
bersin atau sekresi hidung.
- Masa penularan 4 hari sebelum rash sampai 4 hari setelah timbul rash, puncak penularan pada saat gejala
awal (fase prodromal), yaitu pada 1-3 hari pertama.

Cara Penularan
- Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.
- Melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin).
- Melalui air liur (minuman bersama).
- Melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan).
- Melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi
Cara Pengobatan
1. Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
2. Cobalah perbanyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata
masih sensitif terhadap cahaya.
3. Konsumsi obat penurun demam dan pereda sakit serta nyeri. Namun,
bila anak masih berusia di bawah 16 tahun, sebaiknya jangan beri dirinya
aspirin.
4. Perhatikan asupan makanan, beri dirinya makanan bergizi seimbang.
Makanan ini berperan penting untuk mengatasi campak pada bayi dan
anak.
Cara Pencegahan
Saat ini telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit campak. Vaksin
untuk campak termasuk dalam bagian dari vaksin MMR (campak,
gondongan, campak Jerman). Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan
untuk campak, gondongan, dan campak Jerman. Vaksinasi MMR diberikan
dua kali. Pertama, diberikan ketika Si Kecil berusia 15 bulan dan dosis
vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5-6 tahun atau
sebelum memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi yang cukup
penting dalam mencegah campak.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai