Berikut ini merupakan suhu yang tepat untuk proses pembuatan krim:
A.70 °C
B.30 °C
C.10 °C
D.50 °C
E. 90 °C
2. Seorang TTK akan membuat sediaan infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E= 0,76), CaCl2 33 mg (E=0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml, Berapa mg CaCl2
yang di timbang? (catt: perhitungan satu angka dibelakang koma, tambahkan volume 10% karena
penyaringan)
A.333,3
B.330,0
C 380,3
D.370,3
E.336,6
3. Apabila pH stabilitas bahan aktif adalah 6,5-7,5 maka untuk mempertahankan pH sediaan, perlu
penambahan bahan
A.Pelarut
B.Dapar
C.Peningkat penetrasi
D.Pengawet
E.Peng-adjust pH
4. Seorang TTK akan membuat sediaan infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E= 0,76), CaCl2 33 mg (E=0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml, Berdasarkan
perhitungan tonisitas larutan maka sediaan infus ringer yang dibuat termasuk sediaan yang
A.Hipertonis
B.Isoosmotik
C.Hipotonis
D.Steril
E.Isotonis
5. Penggunaan viskositas pada obat tetes mata berfungsi untuk memperpanjang kontak dalam mata
agar lebih lama. Sebutkan bahan yang tepat untuk pengkhelat viskositas
A.Polialkohol
B.Metil sellulose
C.Asetil sistein
D.Metabisulfit.
E.Hidroksi sellulose
B.Kurang dari 50 ml
C.Kurang dari 20 ml
E.Kurang dari 10 ml
A.Pembawa
B.Peningkat kelarutan
C.Pengawet
D.Peningkat tonisitas
E.Peng-adjust pH
8. Berapakah kelebihan volume yang dianjurkan untuk pembuatan sediaan infus sebanyak 100 ml
A.0,30 ml
B.0,1 ml
C.0,15 ml
D.2%
E 0,50 ml
9. Dalam pembuatan sediaan rekonstitusi dengan cara pencampuran cara kering. sterilisasi akhir yang
tepat untuk bahan yang tahan pemanasan adalah
A.Oven
B.Filtrasi
C.Radiasi
D.Autoclaf
E.Aseptik
10. Bagaimana penyelesaiannya untuk mengatasi ketidakstabilan bahan aktif pada cahaya
B.Ditambahkan dapar
D.Ditambahkan pengawet
E.Sterilisasi pemijaran
C.Karena sediaan tidak kontak langsung dengan udara, sehingga tidak perlu ditambahkan antioksidan
13. Pada uji kebocoran sediaan vial adalah dengan merendam dalam larutan.....metylen biru dan sodium
hiperklorit ?
A.Metylen biru 1 %
E.Methyl paraben 1%
A.Lebih dari 4
B.Kurang dari 4
C.Lebih dari 2
D.Kurang dari 2
E.Rentang luas
15. R/ Manitol5%
Nacl 0,0135
NaOH 0,25 ml
A.Peningkat tonisitas
B.Peng-adjust pH
C.Pengawet
D.Peningkat kelarutan
E.Pembawa
16. Berikut ini adalah prinsip pengujian sterilitas untuk sediaan injeksi
A.Menggunakan sistem elektronik penghitung partikel pengotor cairan yang dilengkapi dengan alat
untuk memasukkan contoh yang sesuai
B.Menggunakan pH meter
C.Menginokulasi sampel pada medium agar dan mengamati pertumbuhan mikroba setelah inokulasi
E.Menyinari sediaan dari samping dengan latar belakang warna hitam dan putih
17. Untuk memperpanjang waktu kontak obat tetes mata pada kornea digunakan bahan Peningkat
viscositas yaitu
A.Dinatrium EDTA
B.Chelating ageent
C.NaH2PO4
D.Polivinil Alkohol
E.Na2HPO4
18. Sediaan salep mata dibuat dengan bahan tambahan yang tidak mengiritasi mata, bahan tambahan
dimaksud adalah
A.Parafin putih
B.Methanol
C.Ethanol
D.Vaselin flavum
E.Vaseline album
19. Mengapa furosemid dibuat larutan, sedangkan berdasarkan data stabilitasnya tidak stabil dalam
bentuk larutan?
B.Karena dapat bereaksi dengan pengawet membentuk kompleks yang mudah larut
E.Karena dapat bereaksi dengan alkali hidroksi membentuk garam yang mudah larut
20. Seorang TTK akan membuat sediaan infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E= 0,76), CaCl2 33 mg (E-0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml, Berapa hasil
perhitungan tonisitas sediaan infus ringer untuk 1 botol (500 ml)?
A.-0,04
B.-0,01
C.-0,05
D.-0,02
E.-0,03
F.ANSWER: C
21. Air berpindah dari luar sel kedalam sel secara osmosis, sehingga terjadi pembengkakan sel dan
akhirnya sel menjadi pecah, peristiwa ini disebut
A.Isotonis
B.Hipotonis
C.Plasmolisis
D.Hemolisis
E.Hipertonis
22. Seorang TTK akan membuat sediaan injeksi steril dengan rincian formula: Klorpromazin HCI 25 mg,
Aq. pro inj. ad 1 ml, dibuat untuk 3 ampul. Diketahui penurunan titik beku air oleh Klorpromazin HCI =
0,058. Berapa % b/v konsentrasi Klorpromazin HCI dalam resep?
A.25
B.0,25
C.0,025
D. 2,5
E 0,0025
23. Uji konsistensi fisik sediaan semisolida dapat dilakukan dengan melakukan pengujian viskositas
dengan alat Brookfield. Satuan viskositas yang didapat adalah
A.Mili meter
B.Centi meter
C.Centi poise
D.Mili poise
E.Mili gram
24. Pada prosedur pembuatan sediaan, mengapa perlu dilakukan penyaringan atau fitrasi sebelum
dilakukan sterilisasi akhir untuk sediaan larutan dengan pembawa air
25. Apabila pada sediaan infus tertentu dilakukan proses sterilisasi akhir, maka proses pembuatan
sediaan dilakukan pada ruang bersih dengan kelas.
A.C
B.E
C.A/B
D.B
E.D
26. Berikut ini adalah evaluasi yang tidak perlu dilakukan pada sediaan injeksi rekonstitusi
A.Uji sterilitas
B.Uji pH
27. Apabila bahan tambahan berupa serbuk yang stabil terhadap panas maka teknik sterilisasi untuk
bahan tersebut yang paling tepat
D.Dosis homogen
29. Berikut ini evaluasi sediaan yang dilakukan untuk sediaan infus, yaitu
30. Menurut FI Ed IV cara sterilisasi uap memerlukan temperatur dan waktu yang tepat antara lain
adalah
32. Seorang TTK akan membuat sediaan. infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E=0,76), CaCl2 33 mg (E=0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml. Berdasarkan Buku
Farmakope Indonesia Ed. IV. berapa volume tambahan yang di anjurkan untuk membuat sediaan infus
ringer diatas
A.5%
B.3%
C.2%
D.0,30 ml
E.0,10 ml
33. Pada skala laboratorium, proses pembuatan sediaan salep steril harus diawali dengan penyaringan
menggunakan kain batis, tujuan penyaringan adalah
A.Escherichia koli
B.Salmonenella typhi
C.Pseudomonas aeruginosa
D.Staphylococcus aureus
E.Virus trachoma
35. Apakah semua sediaan steril injeksi volume besar harus selalu dilakukan penetapan potensi
antibiotik
C.Tidak, karena bukan merupakan syarat evaluasi sediaan injeksi volume besar
B.Campuran serbuk/granul untuk injeksi yang berada dalam bentuk kering ketika penyimpanan
C.Campuran serbuk/granul untuk injeksi yang berada dalam bentuk kering ketika diinjeksikan
E.Campuran serbuk/granul untuk injeksi yang berada dalam bentuk kering dalam suhu ruang
37. Jumlah maksimal partikel/m3 berukuran >5 μm yang di perbolehkan di ruangan kelas B pada kondisi
non operasional adalah
A.352000
B.29
C.2900
D.20
E.3520
38. Berikut ini merupakan pengujian untuk sediaan salep steril, kecuali
A.Uji identifikasi
B.Uji stabilitas
C.Uji sterilitas
39. Seorang TTK akan membuat sediaan injeksi steril dengan rincian formula: Klorpromazin HCI 25 mg,
Aq. pro inj. ad 1 ml, dibuat untuk 3 ampul. Diketahui penurunan titik beku air oleh Klorpromazin HCI =
0,058, penurunan titik beku NaCl = 0,576 Berdasarkan perhitungan tonisitas larutan maka sediaan injeksi
Klorpromazin HCI yang dibuat termasuk sediaan yang (hitunglah untuk ampul 1 ml tanpa penambahan
volume sediaan)
A.Isotonis
B.Isoosmotik
C.Hipotonis
D.Hipertonis
E.Steril
40. Sistem udara laminar yang mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36-0,54 m/detik
adalah kategori ruangan kelas
A.C
B.B
C.A
D.D
E.E
41. Sistem dapar pada obat tetes mata dipilih sedekat mungkin dengan pH fisiologis
A.pH 8,0
B.pH 8,5
C.pH 7,4
D.pH 6
E.pH 5,6
42. Berdasarkan data stabilitas, serbuk kristal manitol meleleh pada suhu 166- 168, apakah serbuk
manitol bisa disterilisasi di awal menggunakan oven
43. Berikut adalah faktor penting dalam pembuatan obat tetes mata, kecuali
A.Jika tidak mungkin dibuat isohidris maka pH dicapai dengan teknik euhidri
C.Sediaan tetes mata tidak diperbolehkan ditambahkan pengawet karena akan membahayakan
epitelium pada kornea
D.Perlu ditambahkan peningkat viskositas untuk meningkatkan waktu kontak sediaan dengan kornea
mata
E Mortir dan stamper disterilisasi dengan menggunakan autoklaf 170°C selama 60 menit
45. Pada uji tipe emulsi menggunakan metilen blue, bila krim menunjukkan warna biru pada seluruh
krim, maka fase dari sediaan adalah
46. Apabila memiliki data pH bahan aktif, pH stabilitas bahan aktif dan pH sediaan injeksi, maka target
pH anda akan dipilih pada rentang pH
D.pH darah
47. Pada sediaan tetes mata pengawet digunakan sebagai anti mikroba. Berapakah range Benzalkonium
klorida yang harus digunakan
A. 0,1-0,4%
B.0,01-0,02%
C. 1-2 %
D. 0,01-0,04%
E.0,1-0,2%
48. Berikut ini merupakan persyaratan salep steril yang harus dipenuhi, bila sediaan. ditujukan untuk
penggunaan topikal pada mata
B.Bahan yang tidak terlarut boleh ada dengan ukuran < 25 milimeter
D.Bahan yang tidak terlarut boleh ada dengan ukuran < 25 mikrometer
49. Bahan aktif Hidralazin HCI mudah larut dalam air terhidrolisa menghasilkan ftalazim dan produk lain
maka bentuk sediaan terpilih adalah
A.Larutan rekonstitusi
B.Suspensi rekonstitusi
C.Suspensi
D.Emulsi
E.Larutan
50. Seorang TTK akan membuat sediaan infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E=0,76), CaCl2 33 mg (E=0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml. Berapa mg KCI
yang di timbang? (catt: perhitungan satu angka dibelakang koma, tambahkan volume 10% karena
penyaringan)
A.366,6
B.333,6
C.376,6
D.336,6
E.396,6
51. Berdasarkan data kelarutan manitol yaitu larut 1 dalam 5,5 bag air, berapa jumlah air yang
dibutuhkan untuk melarutkan 2 gram manitol
A.16,5 ml
B.11 ml
C.22 ml
D.27,5 ml
E.5,5 ml
52. Tempat kerja salap mata terdapat dibawah ini. Sebutkan lokasi yang tidak efektif pada mata
A.Kelenjar sebasea
B.Kelenjar mata
C.Vitreus
D.Kornea
E.Iris
53. Berikut ini merupakan syarat uji partikulat pada sediaan injeksi volume kecil
55. Mengapa sediaan injeksi rekonstitusi ini dibuat dengan teknik aseptik?
56. Infusa dapat dibuat dalam bentuk sediaan sebagai berikut yaitu
D.Suspesi
57. Berikut merupakan bahan tambahan yang boleh diberikan pada sediaan infusa :
B.Zat pendapar
E.Peng-adjust pH
58. Bila dalam pengujian kebocoran wadah, hanya terdapat satu wadah yang mengalami kebocoran dari
keempat botol yang diuji, maka kesimpulan hasil pengujian adalah
C.Lulus uji
59. Syarat obat suntik pada evaluasi mutu sediaan steril antara lain adalah sterilitas. Sebutkan kriteria
dibawah ini, ada yang tidak termasuk persyaratan diatas
C.kestabilan
60. Seorang TTK akan membuat sediaan injeksi steril dengan rincian formula: Klorpromazin HCI 25 mg.
Aq. pro inj. ad 1 ml, dibuat untuk 3 ampul. Diketahui penurunan titik beku air oleh Klorpromazin HCI
0,058, penurunan titik beku NaCl = 0,576. Berdasarkan rumus penurunan titik beku, berapa mg NaCl
yang harus di tambahkan agar larutan injeksi Klorpromazin HCI mencapai isotonis (hitunglah untuk
ampul 1 ml tanpa penambahan volume sediaan)?
A.6,5
B.195
C.19,5
D.65
E.6,4
61. Dalam proses depirogenasi menggunakan karbon aktif, mengapa memerlukan pemanasan pada
suhu 60- 70 derajat celcius
62. Apa yang harus dilakukan apabila sediaan memiliki tonisitas dibawah tonisitas plasma
A.Menambah peningkat pH
B.Menambah pengawet
D.Menambah dapar
E.Menambah antioksidan
63. Untuk mengantisipasi kehilangan akibat absorbsi oleh karbon aktif, zat aktif dilebihkan
A.1%
B.4%
C.5%
D.2%
E.3%
64. Bahan anti mikroba atau pengawet yang umum digunakan pada salap mata adalah
C.Acid benzoate
D.Klorbutanol
E.Benzalkonium klorida
65. Cara sterilisasi tutup karet yang tepat adalah dengan metode
B.Sterilisasi radiasi
66. Berikut ini adalah prinsip volume terpindahkan berdasarkan Farmakope Indonesia, yaitu
D.Menyinari sediaan akhir dengan latar belakang warna putih dan hitam
D.Sterilisasi radiasi
A.1122
B.1020
C.1100
D.1200
E.1000
69. Salah satu persyaratan obat tetes mata dan salap mata terdapat dibawah ini. Apakah persyaratan
yang sesuai dalam salap mata tersebut
70. R/ Manitol 5%
Nacl 0,0135
NaOH 0,25 ml
A.Peningkat kelarutan
B.Peng-adjust pH
C.Pembawa
D.Peningkat tonisitas
E.Pengawet
A.1,2%
B.0,9%
C.0,8%
D.0,5%
E.1,0%
72. Tonisitas dari mata masih dapat dipertimbangkan, biasanya dapat mentoleransi. Berapakah range
toleransi dengan NaCI?
A.0,5%-2% NaCl
C.0,05% - 2% NaCl
73. Mengapa salap mata umumnya menghasilkan bioavaibilitas yang lebih. besar dari pada larutan
berair
A.3%
B.4%
C.0,5%
D.2%
E.1%
75. Berdasarkan volume sekali injeksi, apakah uji pirogen perlu untuk dilakukan.?
76. Berikut ini merupakan alasan dibuat sediaan injeksi dalam bentuk rekonstitusi
77. Bila Bahan aktif tidak stabil terhadap panas, maka sterilisasi sediaan ini akan dilakukan dengan
metode
A.Metode filtrasi
D.Metode radiasi
E. Metode Kimia
A.Pembawa
B.Peng-adjust pH
C.Peningkat kelarutan
D.Pengawet
E.Peningkat tonisitas
79.Selain menggunakan karbon aktif, depirogenasi sediaan dapat dilakukan. dengan alat berikut
A.Membran filter
B.Autoclaf
E.Oven
80. Air berpindah dari dalam sel luar sel secara osmosis, sehingga terjadi penciutan sel dan akhirnya sel
menjadi berkerut, peristiwa ini disebut
A . Hipotonis
B.Plasmolisis
C.Hemolisis
D.Isotonis
E.Hipertonis