Anda di halaman 1dari 24

1.

Berikut ini merupakan suhu yang tepat untuk proses pembuatan krim:

A.70 °C

B.30 °C

C.10 °C

D.50 °C

E. 90 °C

2. Seorang TTK akan membuat sediaan infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E= 0,76), CaCl2 33 mg (E=0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml, Berapa mg CaCl2
yang di timbang? (catt: perhitungan satu angka dibelakang koma, tambahkan volume 10% karena
penyaringan)

A.333,3

B.330,0

C 380,3

D.370,3

E.336,6

3. Apabila pH stabilitas bahan aktif adalah 6,5-7,5 maka untuk mempertahankan pH sediaan, perlu
penambahan bahan

A.Pelarut

B.Dapar

C.Peningkat penetrasi

D.Pengawet

E.Peng-adjust pH

4. Seorang TTK akan membuat sediaan infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E= 0,76), CaCl2 33 mg (E=0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml, Berdasarkan
perhitungan tonisitas larutan maka sediaan infus ringer yang dibuat termasuk sediaan yang

A.Hipertonis

B.Isoosmotik

C.Hipotonis

D.Steril

E.Isotonis

5. Penggunaan viskositas pada obat tetes mata berfungsi untuk memperpanjang kontak dalam mata
agar lebih lama. Sebutkan bahan yang tepat untuk pengkhelat viskositas

A.Polialkohol

B.Metil sellulose

C.Asetil sistein

D.Metabisulfit.

E.Hidroksi sellulose

6. Berapa volume injeksi yang digolongkan kedalam injeksi volume kecil

A.Kurang dari 1000 ml

B.Kurang dari 50 ml

C.Kurang dari 20 ml

D.Kurang dari 100 ml

E.Kurang dari 10 ml

7. Fungsi Dinatrium hidrogen fosfat dalam sediaan injeksi

A.Pembawa

B.Peningkat kelarutan
C.Pengawet

D.Peningkat tonisitas

E.Peng-adjust pH

8. Berapakah kelebihan volume yang dianjurkan untuk pembuatan sediaan infus sebanyak 100 ml

A.0,30 ml

B.0,1 ml

C.0,15 ml

D.2%

E 0,50 ml

9. Dalam pembuatan sediaan rekonstitusi dengan cara pencampuran cara kering. sterilisasi akhir yang
tepat untuk bahan yang tahan pemanasan adalah

A.Oven

B.Filtrasi

C.Radiasi

D.Autoclaf

E.Aseptik

10. Bagaimana penyelesaiannya untuk mengatasi ketidakstabilan bahan aktif pada cahaya

A.Ditambahkan peningkat tonisitas

B.Ditambahkan dapar

C.Dikemas wadah coklat

D.Ditambahkan pengawet

E.Disimpan pada suhu rendah

11. Cara sterilisasi kaca arloji yang tepat dengan metode


A.Rebus dalam air mendidih selama 30 menit

B.Dengan oven suhu 170 derajat celcius selama 1 jam

C.Dengan autoclaf suhu 121 derajat celcius selama 15 menit

D.Rendam dengan alkohol 70% selama 1jam

E.Sterilisasi pemijaran

12. Mengapa dalam sediaan injeksi tidak perlu ditambahkan antioksidan

A.Karena telah ditambahkan zat pengkelat

B.Karena memiliki rentang pH stabilitas luas

C.Karena sediaan tidak kontak langsung dengan udara, sehingga tidak perlu ditambahkan antioksidan

D.Karena telah ditambahkan dapar

E.Karena tidak mengandung bahan yang mudah teroksidasi

13. Pada uji kebocoran sediaan vial adalah dengan merendam dalam larutan.....metylen biru dan sodium
hiperklorit ?

A.Metylen biru 1 %

B.Metylen biru 0,1%

C.Methyl paraben 0,1%

D.Metylen biru 0,01 %

E.Methyl paraben 1%

14. Penambahan dapar penting apabila rentang pH stabilitas bahan aktif

A.Lebih dari 4

B.Kurang dari 4

C.Lebih dari 2

D.Kurang dari 2
E.Rentang luas

15. R/ Manitol5%

Nacl 0,0135

NaOH 0,25 ml

Aqua pro inj ad 700 ml

Apakah fungsi NaCl dalam sediaan....?

A.Peningkat tonisitas

B.Peng-adjust pH

C.Pengawet

D.Peningkat kelarutan

E.Pembawa

16. Berikut ini adalah prinsip pengujian sterilitas untuk sediaan injeksi

A.Menggunakan sistem elektronik penghitung partikel pengotor cairan yang dilengkapi dengan alat
untuk memasukkan contoh yang sesuai

B.Menggunakan pH meter

C.Menginokulasi sampel pada medium agar dan mengamati pertumbuhan mikroba setelah inokulasi

D.Larutan dipindahkan pada gelas ukur

E.Menyinari sediaan dari samping dengan latar belakang warna hitam dan putih

17. Untuk memperpanjang waktu kontak obat tetes mata pada kornea digunakan bahan Peningkat
viscositas yaitu

A.Dinatrium EDTA

B.Chelating ageent

C.NaH2PO4
D.Polivinil Alkohol

E.Na2HPO4

18. Sediaan salep mata dibuat dengan bahan tambahan yang tidak mengiritasi mata, bahan tambahan
dimaksud adalah

A.Parafin putih

B.Methanol

C.Ethanol

D.Vaselin flavum

E.Vaseline album

19. Mengapa furosemid dibuat larutan, sedangkan berdasarkan data stabilitasnya tidak stabil dalam
bentuk larutan?

A.Karena bila pH diturunkan kelarutan meningkat

B.Karena dapat bereaksi dengan pengawet membentuk kompleks yang mudah larut

C.Karena dapat larut dalam pH rendah

D.Karena mengalami degradasi pada pH tinggi

E.Karena dapat bereaksi dengan alkali hidroksi membentuk garam yang mudah larut

20. Seorang TTK akan membuat sediaan infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E= 0,76), CaCl2 33 mg (E-0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml, Berapa hasil
perhitungan tonisitas sediaan infus ringer untuk 1 botol (500 ml)?

A.-0,04

B.-0,01

C.-0,05

D.-0,02
E.-0,03

F.ANSWER: C

21. Air berpindah dari luar sel kedalam sel secara osmosis, sehingga terjadi pembengkakan sel dan
akhirnya sel menjadi pecah, peristiwa ini disebut

A.Isotonis

B.Hipotonis

C.Plasmolisis

D.Hemolisis

E.Hipertonis

22. Seorang TTK akan membuat sediaan injeksi steril dengan rincian formula: Klorpromazin HCI 25 mg,
Aq. pro inj. ad 1 ml, dibuat untuk 3 ampul. Diketahui penurunan titik beku air oleh Klorpromazin HCI =
0,058. Berapa % b/v konsentrasi Klorpromazin HCI dalam resep?

A.25

B.0,25

C.0,025

D. 2,5

E 0,0025

23. Uji konsistensi fisik sediaan semisolida dapat dilakukan dengan melakukan pengujian viskositas
dengan alat Brookfield. Satuan viskositas yang didapat adalah

A.Mili meter

B.Centi meter

C.Centi poise

D.Mili poise

E.Mili gram
24. Pada prosedur pembuatan sediaan, mengapa perlu dilakukan penyaringan atau fitrasi sebelum
dilakukan sterilisasi akhir untuk sediaan larutan dengan pembawa air

A.Untuk mendesinfeksi sediaan

B.Untuk meningkatkan bioburden

C.Untuk meningkatkan sterilitas

D.Untuk mengurangi sterilitas

E.Untuk mengurangi bioburden

25. Apabila pada sediaan infus tertentu dilakukan proses sterilisasi akhir, maka proses pembuatan
sediaan dilakukan pada ruang bersih dengan kelas.

A.C

B.E

C.A/B

D.B

E.D

26. Berikut ini adalah evaluasi yang tidak perlu dilakukan pada sediaan injeksi rekonstitusi

A.Uji sterilitas

B.Uji pH

C.Uji volume terpindahkan

D.Uji identifikasi bahan aktif

E.Uji waktu rekonstitusi

27. Apabila bahan tambahan berupa serbuk yang stabil terhadap panas maka teknik sterilisasi untuk
bahan tersebut yang paling tepat

A.Menggunakan radiasi sinar gamma dengan dosis < 25 kGy


B.Menggunakan autoklaf suhu 121°C selama 15 menit

C.Menggunakan gas etilen oksida

D.Menggunakan membran filter 0,22 μm

E.Menggunakan oven suhu 170°C selama 1 jam

28. Berikut ini adalah syarat sediaan injeksi rekonstitusi, yaitu

A.Seluruh bahan tambahan terlarut dalam pelarut rekons

B.Diinjeksikan secara bolus

C.Digunakan dalam waktu 1 bulan

D.Dosis homogen

E.Harus dilakukan proses depirogenasi

29. Berikut ini evaluasi sediaan yang dilakukan untuk sediaan infus, yaitu

A.Uji isi minimum

B.Uji kejernihan dan warna

C.Uji ukuran globul

D.Uji ukuran partikel

E.Uji pemisahan fase

30. Menurut FI Ed IV cara sterilisasi uap memerlukan temperatur dan waktu yang tepat antara lain
adalah

A.115°C selama 30 menit

B.116°C selama 30 menit

C.121°C selama 15 menit

D.115°C selama 15 menit

E.121°C selama 30 menit


31. Bahan tambahan dalam pembuatan obat tetes mata harus diperhatikan, berikut merupakan dapar
yang diperbolehkan untuk OTM

A.Dapar asetat dan klorobutano

B.Dapar asetat dan nitrat

C.Asam borat dan sitrat

D.Feniletil alkohol dan dapar sitrat

E.Dapar sitrat dan fosfat

32. Seorang TTK akan membuat sediaan. infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E=0,76), CaCl2 33 mg (E=0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml. Berdasarkan Buku
Farmakope Indonesia Ed. IV. berapa volume tambahan yang di anjurkan untuk membuat sediaan infus
ringer diatas

A.5%

B.3%

C.2%

D.0,30 ml

E.0,10 ml

33. Pada skala laboratorium, proses pembuatan sediaan salep steril harus diawali dengan penyaringan
menggunakan kain batis, tujuan penyaringan adalah

A.Menghilangkan partikel pengisotonis yang memiliki ukuran besar

B.Menghilangkan partikel pengotor

C.Menyaring partikel basis yang memiliki ukuran besar

D.Menyaring partikel bahan aktif yang memiliki ukuran besar

E.Menghilangkan partikel chelating agent yang tidak terlarut


34. Sediaan tetes mata harus steril, dimana organisme ikut mencemari saat proses pembuatan
berlangsung. Sebutkan micro organisme yang paling berbahaya dan dapat mengakibatkan kebutaan

A.Escherichia koli

B.Salmonenella typhi

C.Pseudomonas aeruginosa

D.Staphylococcus aureus

E.Virus trachoma

35. Apakah semua sediaan steril injeksi volume besar harus selalu dilakukan penetapan potensi
antibiotik

A.Ya, karena merupakan syarat evaluasi sediaan injeksi volume besar

B.Tidak selalu, apabila bahan aktif bukan merupakan antibiotik

C.Tidak, karena bukan merupakan syarat evaluasi sediaan injeksi volume besar

D.Tidak dilakukan, karena merupakan syarat sediaan injeksi volume kecil

E.Selalu dilakukan, untuk bahan aktif antibiotik maupun non-antibiotik

36. Apakah yang dimaksud dengan sediaan injeksi rekonstitusi

A.Campuran serbuk/granul untuk injeksi yang terdispers dalam larutan pembawa

B.Campuran serbuk/granul untuk injeksi yang berada dalam bentuk kering ketika penyimpanan

C.Campuran serbuk/granul untuk injeksi yang berada dalam bentuk kering ketika diinjeksikan

D.Campuran serbuk/granul untuk injeksi yang tidak tahan pemanasan

E.Campuran serbuk/granul untuk injeksi yang berada dalam bentuk kering dalam suhu ruang

37. Jumlah maksimal partikel/m3 berukuran >5 μm yang di perbolehkan di ruangan kelas B pada kondisi
non operasional adalah

A.352000

B.29
C.2900

D.20

E.3520

38. Berikut ini merupakan pengujian untuk sediaan salep steril, kecuali

A.Uji identifikasi

B.Uji stabilitas

C.Uji sterilitas

D.Uji tipe emulsi

E.Uji isi minimum

39. Seorang TTK akan membuat sediaan injeksi steril dengan rincian formula: Klorpromazin HCI 25 mg,
Aq. pro inj. ad 1 ml, dibuat untuk 3 ampul. Diketahui penurunan titik beku air oleh Klorpromazin HCI =
0,058, penurunan titik beku NaCl = 0,576 Berdasarkan perhitungan tonisitas larutan maka sediaan injeksi
Klorpromazin HCI yang dibuat termasuk sediaan yang (hitunglah untuk ampul 1 ml tanpa penambahan
volume sediaan)

A.Isotonis

B.Isoosmotik

C.Hipotonis

D.Hipertonis

E.Steril

40. Sistem udara laminar yang mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36-0,54 m/detik
adalah kategori ruangan kelas

A.C

B.B

C.A
D.D

E.E

41. Sistem dapar pada obat tetes mata dipilih sedekat mungkin dengan pH fisiologis

A.pH 8,0

B.pH 8,5

C.pH 7,4

D.pH 6

E.pH 5,6

42. Berdasarkan data stabilitas, serbuk kristal manitol meleleh pada suhu 166- 168, apakah serbuk
manitol bisa disterilisasi di awal menggunakan oven

A.Bisa, pada suhu 170 derajat celcius selama 1 jam

B.Tidak bisa, karena terdekomposisi pada suhu tinggi

C.Bisa, pada suhu 180 derajat celcius selama 30 menit

D.Bisa, pada suhu 160 derajat celcius selam 2 jam

E.Tidak bisa, karena tidak tahan panas

43. Berikut adalah faktor penting dalam pembuatan obat tetes mata, kecuali

A.Jika tidak mungkin dibuat isohidris maka pH dicapai dengan teknik euhidri

B.Jika tidak mungkin dibuat isotonis maka dibuat hipertonis

C.Sediaan tetes mata tidak diperbolehkan ditambahkan pengawet karena akan membahayakan
epitelium pada kornea

D.Perlu ditambahkan peningkat viskositas untuk meningkatkan waktu kontak sediaan dengan kornea
mata

E.Sterilitas, larutan jernih, bebas partikel dan serat halus


44. Semua peralatan dalam pembuatan sediaan harus disterilisasi dengan metode yang sesuai. Berikut
ini merupakan metode sterilisasi yang sesuai

A.Pipet tetes disterilisasi dengan menggunakan oven 170°C selama 15 menit

B.Batang pengaduk disterilisasi dengan menggunakan autoklaf 170°C selama 15 menit

C.Kaca arloji disterilisasi dengan menggunakan oven 170°C selama 60 menit

D.Pipet ukur disterilisasi dengan menggunakan oven 170°C selama 15 menit

E Mortir dan stamper disterilisasi dengan menggunakan autoklaf 170°C selama 60 menit

45. Pada uji tipe emulsi menggunakan metilen blue, bila krim menunjukkan warna biru pada seluruh
krim, maka fase dari sediaan adalah

A.Air dalam minyak

B.Minyak dalam air

C.Perlu dilakukan pengujian ulang dengan uji pengenceran

D.Dapat berupa minyak/air atau sebaliknya

E.Tidak dapat diinterpretasikan

46. Apabila memiliki data pH bahan aktif, pH stabilitas bahan aktif dan pH sediaan injeksi, maka target
pH anda akan dipilih pada rentang pH

A.pH stabilitas bahan aktif

B.pH stabilitas bahan tambahan

C.pH sediaan injeksi

D.pH darah

E.pH bahan aktif

47. Pada sediaan tetes mata pengawet digunakan sebagai anti mikroba. Berapakah range Benzalkonium
klorida yang harus digunakan

A. 0,1-0,4%
B.0,01-0,02%

C. 1-2 %

D. 0,01-0,04%

E.0,1-0,2%

48. Berikut ini merupakan persyaratan salep steril yang harus dipenuhi, bila sediaan. ditujukan untuk
penggunaan topikal pada mata

A.Hanya dapat dibuat dengan metode triturasi

B.Bahan yang tidak terlarut boleh ada dengan ukuran < 25 milimeter

C.Dibuat dengan homogenitas rendah

D.Bahan yang tidak terlarut boleh ada dengan ukuran < 25 mikrometer

E.Semua bahan harus dalam keadaan terlarut

49. Bahan aktif Hidralazin HCI mudah larut dalam air terhidrolisa menghasilkan ftalazim dan produk lain
maka bentuk sediaan terpilih adalah

A.Larutan rekonstitusi

B.Suspensi rekonstitusi

C.Suspensi

D.Emulsi

E.Larutan

50. Seorang TTK akan membuat sediaan infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E=0,76), CaCl2 33 mg (E=0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml. Berapa mg KCI
yang di timbang? (catt: perhitungan satu angka dibelakang koma, tambahkan volume 10% karena
penyaringan)

A.366,6

B.333,6
C.376,6

D.336,6

E.396,6

51. Berdasarkan data kelarutan manitol yaitu larut 1 dalam 5,5 bag air, berapa jumlah air yang
dibutuhkan untuk melarutkan 2 gram manitol

A.16,5 ml

B.11 ml

C.22 ml

D.27,5 ml

E.5,5 ml

52. Tempat kerja salap mata terdapat dibawah ini. Sebutkan lokasi yang tidak efektif pada mata

A.Kelenjar sebasea

B.Kelenjar mata

C.Vitreus

D.Kornea

E.Iris

53. Berikut ini merupakan syarat uji partikulat pada sediaan injeksi volume kecil

A.Jumlah partikel /mL >25 μm negatif

B.Jumlah partikel /mL > 50 μm negatif

C.Jumlah partikel/mL > 40 μm negatif

D.Jumlah partikel /mL > 10 μm negatif

E.Jumlah partikel /mL > 35 µm negative


54. Apa yang dimaksud dengan nilai E suatu bahan

A.Potensi bahan untuk menyebabkan hemolisis

B.Petunjuk utuk menentukan sterilitas bahan

C.Kesetaraan bahan dengan plasma darah

D.Ekivalensi dengan Nacl

E.Ekivalensi dengan NaOH

55. Mengapa sediaan injeksi rekonstitusi ini dibuat dengan teknik aseptik?

A.Karena tidak ada data yang mendukung

B.Karena pH sediaan berada pada rentang sempit

C.Untuk sediaan rekonstitusi seluruh sediaan tidak dapat disterilisasi

D.Karena bahan aktif memiliki stabilitas yang rendah pemanasan

E.Karena bahan aktif memiliki stabilitas tinggi pada pemanasan

56. Infusa dapat dibuat dalam bentuk sediaan sebagai berikut yaitu

A.Emulsi air dalam minyak

B.Suspensi dalam ukuran mikrometer

C.Emulsi minyak dalam air

D.Suspesi

E.Larutan dengan volume kurang dari 50 ml

57. Berikut merupakan bahan tambahan yang boleh diberikan pada sediaan infusa :

A.Karbohidrat dan elektrolit

B.Zat pendapar

C.Vitamin dan mineral


D.Air

E.Peng-adjust pH

58. Bila dalam pengujian kebocoran wadah, hanya terdapat satu wadah yang mengalami kebocoran dari
keempat botol yang diuji, maka kesimpulan hasil pengujian adalah

A.Tidak lulus uji

B.Dilakukan pengujian sebanyak 4x sampel awal

C.Lulus uji

D.Dilakukan pengujian sebanyak 2x sampel awal

E. dilakukan pengujian ulang

59. Syarat obat suntik pada evaluasi mutu sediaan steril antara lain adalah sterilitas. Sebutkan kriteria
dibawah ini, ada yang tidak termasuk persyaratan diatas

A.Harus bebas dari exotoksin bakteri

B.Bebas dari bahan partikulat

C.kestabilan

D.Harus bebas dari endotoksin bakteri

E.Bebas dari bahan asing yang mudah larut

60. Seorang TTK akan membuat sediaan injeksi steril dengan rincian formula: Klorpromazin HCI 25 mg.
Aq. pro inj. ad 1 ml, dibuat untuk 3 ampul. Diketahui penurunan titik beku air oleh Klorpromazin HCI
0,058, penurunan titik beku NaCl = 0,576. Berdasarkan rumus penurunan titik beku, berapa mg NaCl
yang harus di tambahkan agar larutan injeksi Klorpromazin HCI mencapai isotonis (hitunglah untuk
ampul 1 ml tanpa penambahan volume sediaan)?

A.6,5

B.195

C.19,5

D.65
E.6,4

61. Dalam proses depirogenasi menggunakan karbon aktif, mengapa memerlukan pemanasan pada
suhu 60- 70 derajat celcius

A.Karena karbon aktif stabil pada suhu 60- 70 derajat celcius

B.Untuk meningkatkan kapasitas penyerapan karbon aktif

C.Untuk meningkakan kelarutan bahan aktif dalam air

D.Untuk mencegah karbon aktif menyerap bahan aktif

E. meningkatkan kelarutan karbon aktif dalam air

62. Apa yang harus dilakukan apabila sediaan memiliki tonisitas dibawah tonisitas plasma

A.Menambah peningkat pH

B.Menambah pengawet

C.Menambah peningkat tonisitas

D.Menambah dapar

E.Menambah antioksidan

63. Untuk mengantisipasi kehilangan akibat absorbsi oleh karbon aktif, zat aktif dilebihkan

A.1%

B.4%

C.5%

D.2%

E.3%

64. Bahan anti mikroba atau pengawet yang umum digunakan pada salap mata adalah

A.Fenil merkuri nitrat


B.Merkuri organik

C.Acid benzoate

D.Klorbutanol

E.Benzalkonium klorida

65. Cara sterilisasi tutup karet yang tepat adalah dengan metode

A.Rendam dengan alkohol 70% selama 1 jam

B.Sterilisasi radiasi

C.Dengan autoclaf suhu 121 derajat celcius selama 15 menit

D.Rebus dalam air mendidih selama 30 menit

E.Dengan oven suhu 170 derajat celcius selama 1 jam

66. Berikut ini adalah prinsip volume terpindahkan berdasarkan Farmakope Indonesia, yaitu

A.Menguji larutan dengan pH meter

B. Menimbang sediaan akhir dan menguranginya dengan bobot wadah kosong

C.Memindahkan sediaan ke dalam gelas ukur dan mengukur volume

D.Menyinari sediaan akhir dengan latar belakang warna putih dan hitam

E.Memindahkan ke dalam beaker glass dan mengukur volume

67. Cara sterilisasi gelas ukur yang tepat dengan metode

A.Rebus dalam air mendidih selama 30 menit

B.Dengan autoclaf suhu 121 derajat celcius selama 15 menit

C.Dengan oven suhu 170 derajat celcius selama 1 jam

D.Sterilisasi radiasi

E.Rendam dengan alkohol 70% selama 1 jam


68. Seorang TTK akan membuat sediaan infus ringer steril kemasan 500 ml sebanyak 2 botol dengan
formula yang di ambil dari Buku Martindale Ed. 28 Hal. 333, dengan rincian formula sebagai berikut:
NaCl 860 mg (E=1), KCI 30 mg (E=0,76), CaCl2 33 mg (E=0,7), Aqua pro Inj. ad 100 ml. Berapa ml total
volume infus ringer steril yang akan di buat? (catt: perhitungan satu angka dibelakang koma, tambahkan
volume 10% karena penyaringan)

A.1122

B.1020

C.1100

D.1200

E.1000

69. Salah satu persyaratan obat tetes mata dan salap mata terdapat dibawah ini. Apakah persyaratan
yang sesuai dalam salap mata tersebut

A.Basis yang digunakan tidak mengiritasi

B.Bebas dari bahan partikulat

C.Isotonis dari sediaan mata

D.Harus bebas pirogen

E.Ph yang cocok

70. R/ Manitol 5%

Nacl 0,0135

NaOH 0,25 ml

Aqua pro inj ad 700 ml Apakah fungsi NaOH dalam sediaan.....

A.Peningkat kelarutan

B.Peng-adjust pH

C.Pembawa
D.Peningkat tonisitas

E.Pengawet

71. Berapa persen tonisitas sediaan yang dikatakan isotonis

A.1,2%

B.0,9%

C.0,8%

D.0,5%

E.1,0%

72. Tonisitas dari mata masih dapat dipertimbangkan, biasanya dapat mentoleransi. Berapakah range
toleransi dengan NaCI?

A.0,5%-2% NaCl

B.0,5% -0,18% NaCl

C.0,05% - 2% NaCl

D.0,05% -1,8% NaCl

E.0,5% -1,8% NaCI

73. Mengapa salap mata umumnya menghasilkan bioavaibilitas yang lebih. besar dari pada larutan
berair

A.Bahan obat tidak larut

B.Waktu kontak lebih lama

C.Puncak absorbsi obat lebih pendek

D.Karena adanya lakrimal (air mata)

E.Menggunakan surfaktan yang cocok


74. Untuk sediaan dengan volume lebih dari 50 ml, volume terpindahkan untuk masing masing wadah
sebesar

A.3%

B.4%

C.0,5%

D.2%

E.1%

75. Berdasarkan volume sekali injeksi, apakah uji pirogen perlu untuk dilakukan.?

A.Ya, karena volume injeksi < 10 ml

B.Tidak, karena diberikan sekali bolus

C.Tidak, karena volume injeksi > 10 ml

D.Tidak, karena volume injeksi < 10 ml

E.Ya, karena volume injeksi > 10 ml

76. Berikut ini merupakan alasan dibuat sediaan injeksi dalam bentuk rekonstitusi

A.Bahan tambahan tidak stabil air dan tidak stabil panas

B.Bahan aktif tidak stabil terhadap panas

C.Bahan aktif tidak stabil terhadap air

D.Bahan aktif inkompatibel dengan bahan tambahan

E.Bahan aktif tidak dapat disterilisasi akhir

77. Bila Bahan aktif tidak stabil terhadap panas, maka sterilisasi sediaan ini akan dilakukan dengan
metode

A.Metode filtrasi

B.Metode panas lembab


C.Metode panas kering

D.Metode radiasi

E. Metode Kimia

78. Fungsi benzalkonium khlorida dalam sediaan injeksi adalah

A.Pembawa

B.Peng-adjust pH

C.Peningkat kelarutan

D.Pengawet

E.Peningkat tonisitas

79.Selain menggunakan karbon aktif, depirogenasi sediaan dapat dilakukan. dengan alat berikut

A.Membran filter

B.Autoclaf

C.Irradiasi sinar gama

D.Gas methilen oxida

E.Oven

80. Air berpindah dari dalam sel luar sel secara osmosis, sehingga terjadi penciutan sel dan akhirnya sel
menjadi berkerut, peristiwa ini disebut

A . Hipotonis

B.Plasmolisis

C.Hemolisis

D.Isotonis

E.Hipertonis

Anda mungkin juga menyukai