Anda di halaman 1dari 22

Soal CBT Internal PSPA – Pharmaceutical Science

1. Bagian riset dan pengembangan sedang melakukan pengkuran persen recovery ampisilin
dalam sediaan suspensi menggunakan alat KCKT. Hasil pengukuran ampisilin sebenarnya
menunjukkan konsentrasi 2,75 ppm, sedangkan hasil pengukuran yang diperoleh adalah
2,70 ppm. Berapakah persen recovery dari sediaan suspensi tersebut?
A. 0,05
B. 5,0
C. 5,4
D. 98,2
E. 101,2
2. Bagian pengawasan mutu industri farmasi sedang melakukan uji stabilitas sediaan suspensi
rekonstitusi amoksisilin dengan kekuatan sediaan 125 mg/5 mL. hasil pengujian
menunjukkan sediaan degradasi mengikuti kinetika orde nol, dengan laju penguraian 0,5/
jam. Berapakah konsentrasi (mg/5mL) amoksisilin yang tersisa setelah disimpan selama 5
hari?
A. 12,5
B. 25
C. 62,5
D. 65
E. 77
3. Bagian pengawasan mutu industri farmasi sedang melakukan uji disolusi tablet glibenklamid
5 mg. menurut farmakope V, tablet glibenklamid dalam waktu 45 menit harus terdiolusi
tidak kurang dari 75%. Hasil pengujian rata- rata 6 tablet menunjukkan jumlah terdisolusi
65% sehingga dilakukan pengujian tahap 2 dengan melakukan uji tambahan 6 tablet dan
berdasarkan hasil uji disolusi diperoleh rata-rata 75% dan terdapat 1 tablet yang terdisolusi
59%. Berapa tambahan tablet yang harus diuji agar diperoleh kriteria disolusi yang
memenuhi?
A. 6
B. 12
C. 18
D. 24
E. 36
4. Bagian riset dan pengembangan akan mengembangkan formula tetes mata minidose
atropin sulfat 1% volume 0,6 mL. Jika diketahui nilai E =0,13 dan Δtf = 0,07. Berapa gram
NaCl yang perlu ditambahkan agar sediaan tersebut isotonis?
A. 0,005
B.0,042
C. 0,078
D. 0,13
E. 0,45
5. Bagian pengawasan mutu industri farmasi sedang melakukan uji kompresibilitas granul
giresofulvin. Hasil pengujian diperoleh volume awal sebelum pemampatan 50 mL, dan
volume setelah pemampatan = 42 mL. Berapakah nilai indeks kompresibilitas granul
tersebut?
A. 0,08
B.0,84
C. 1,19
D. 8,00
E. 10,28
6. Bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang melakukan uji stabilitas
sediaan suspensi pirantel pamoat dengan kekuatan sediaan 125 mg/5 mL. hasil pengujian
menunjukkan sediaan degradasi mengikuti kinetika orde nol, dengan laju penguraian (k=
0,5/bulan). Berapakah waktu (bulan) kadaluarsa sediaan tersebut?
A. 12,5
B.25
C. 62,5
D. 150
E.250
7. Bagian pengawasan mutu melakukan uji disolusi terbanding tablet ofloxacin. Uji disolusi
dilakukan menggunakan alat tipe 2pada suhu 37⁰C±0,5⁰C dengan kecepatan 50 rpm.
Pengujian disolusi dilakukan pada kondisi invivo pada 3 pH dan yang telah dilakukan yaitu
pada pH 1,2 dan pH 6,8. Pengujian disolusi pada pH berapakah yang belum dilakukan?
A. 1,0
B. 4,0
C. 4,5
D. 6,0
E. 7,4
8. Bagian riset dan pengembangan sedang melakukan uji sedimentasi sediaan sukralfat.
Pengukuran dilakukan setiap hari selama 7 hari dan dilanjutkan setiap minggu selama 1
bulan. Hasil pengukuran dibuat grafik dan dapat terlihat bahwa selama waktu penyimpanan
selama 30 hari terdapat penurunan nilai volume sedimentasi. Apakah penyebab terjadinya
penurunan tersebut?
A. konsentrasi pensuspensi yang kurang
B. Adanya penambahan pemanis
C. adanya penambahan pengawet
D. surfaktan yang ditambahkan tidak tepat
E. tidak ditambahkan dapar
9. Apoteker pemastian mutu melakukan identifikasi tablet kunyah Alumina, Magnesia dan
Kalsium Karbonat. Dalam proses identifikasi sediaan diperlukan larutan asam sulfat untuk
proses ekstraksi, Jika ketersediaan asam sulfat di laboratorium memiliki konsentrasi 96% dan
akan dibuat larutan asam sulfat 1N sebanyak 1L (Berat jenis = 1,84 g/ml, Berat Molekul =
98,08 g/mol). Berapakah normalitas asam sulfat pekat yang tersedia?
A. 18,0
B. 25,6
C. 27,8
D. 36,0
E. 37,6

10. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang
mengembangkan bentuk sediaan dengan zat aktif sefiksim untuk bayi dan anak-anak.
Berikut hasil studi preformulasi zat aktif:
A. BM: 453,46
B. Pemerian: Serbuk hablur putih hingga kuning muda
C. Kelarutan: Larut dalam propilenglikol, sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut
dalam air.
D. Struktur kimia:

Apa bentuk sediaan yang paling tepat?

A. Eliksir
B. Larutan
C. Larutan rekonstitusi
D. Suspensi
E. Suspensi rekonstitusi

11. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan sedang mengembangkan bentuk
modifikasi dari tablet metformin dengan tujuan menurunkan efek samping pada sistem
gastrointestinal dan menurunkan frekuensi pemberian obat. Hal tersebut dapat
meningkatkan kepatuhan pasien dan keberhasilan terapi. Apa bentuk modifikasi tablet yang
tepat?
A. Delayed-release
B. Effervescent
C. Enteric
D. Extended-release
E. Floating
12. Seorang apoteker bagian pemastian mutu sedang menganalisis laporan hasil uji stabilitas
tablet A yang mengandung albendazol. Berikut hasil laporannya:

Untuk dapat menentukan waktu kadaluarsa, apoteker harus menentukan orde reaksi
penguraian albendazol berdasarkan data tersebut. Berapa orde reaksi penguraiannya?
A. 0
B. 1
C. 2
D. 0 semu
E. 1 semu
13. Seorang apoteker bagian pemastian mutu sedang menganalisis laporan hasil uji stabilitas
tablet A yang mengandung albendazol. Berikut hasil laporannya:
Berapa waktu kadaluarsa obat (dalam tahun)?
A. 2,78
B. 2,87
C. 3,02
D. 34,48
E. 36,21
14. Bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi veteriner sedang melakukan
penelitian untuk memperbaiki kelarutan norfloxacin dalam air karena akan diformulasikan
menjadi sediaan injeksi larutan. Metode yang digunakan yaitu mereaksikan norfloxacin
dengan siklodekstrin. Hasil penelitian menunjukkan penambahan siklodekstrin
menyebabkan kelarutan norfloxacin berubah dari 0,39 mg/ml menjadi 10,63 mg/ml. Proses
apa yang terjadi?
A. Solubilisasi Miselar
B. Perubahan KD pelarut
C. Pembentukkan kompleks
D. Perubahan ukuran partikel
E. Perubahan bentuk partikel
15. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang menyusun
proses produksi sediaan injeksi rekonstitusi azitromisin, termasuk proses sterilisasinya.
Berikut hasil studi preformulasi zat aktif yang telah dilakukan:
A. Pemerian: Serbuk putih atau hampir putih;
B. Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air
C. pH Kelarutan: 6,4 - 6,6;
D. Stabilitas: Bentuk larutan stabil pada suhu ruang selama 24 jam, pemaparan larutan
azitromisin terhadap suhu di atas 70, sinar matahari dan sinar UV menyebabkan
degradasi obat.
Apa proses sterilisasi yang tepat?
A. Gas
B. Filtrasi
C. Panas basah
D. Panas kering
E. Radiasi
16. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan ditugaskan untuk menyusun formulasi
injeksi rekonstitusi trastuzumab yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara.
Trastuzumab diubah menjadi serbuk dari larutan menggunakan proses freeze-drying. Salah
satu bahan tambahan yang digunakan pada formulasi adalah mannitol. Apa fungsi bahan
tambahan tersebut?
A. Buffer
B. Bulking Agent
C. Cryoprotectant
D. Lyoprotectant
E. Anti-capslocking agent
17. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan sedang mengembangkan formulasi
sediaan injeksi furosemid 10 mg/ml dalam ampul. Diketahui furosemid praktis tidak larut
dalam air, mudah mengalami fotodegradasi, dan memiliki nilai pKa 3,9. Apoteker tersebut
membuat furosemid menjadi larut dalam air dengan menambahkan natrium hidroksida. Apa
mekanisme dari proses pelarutan tersebut?
A. Membentuk badan inklusi furosemid-natrium hidroksida
B. Membentuk kompleks furosemid-natrium hidroksida
C. Mengubah sifat permukaan furosemid
D. Meningkatkan jumlah dari bentuk terion furosemid
E. Menurunkan ukuran partikel furosemid
18. Seorang apoteker riset dan pengembangan sedang menghitung tonisitas larutan injeksi
amikasin sulfat dengan kekuatan 250 mg/ml. Diketahui data penurunan titik beku (PTB 1%)
zat aktif dan NaCl berturut turut adalah 0,03 dan 0,576. Berapa nilai tonisitas sediaan (%
NaCl)?
A. 0,13
B. 0,51
C. 0,75
D. 0,89
E. 1,3
19. Seorang apoteker riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang mengevaluasi
rancangan formula injeksi nalokson hidroklorida 0,4 mg/ml dalam vial dengan volume 10 ml.
Sediaan kemudian akan diproduksi dalam skala pilot sebanyak 500 vial untuk 1 bets. Bahan
tambahan yang digunakan adalah benzalkonium klorida 0,01% sebagai pengawet, NaCl
sebagai pengatur tonisitas, dan WFI sebagai pelarut. Diketahui nilai kesetaraan NaCl
nalokson hidroklorida dan benzalkonium klorida berturut-turut adalah 0,14 dan 0,16. Berapa
jumlah NaCl (dalam gram) yang diperlukan untuk satu bets?
A. 16,2
B. 44,64
C. 90
D. 360
E. 449,64
20. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang
mengoptimasi ulang formulasi sediaan suppositoria bisacodyl agar lebih tahan pada suhu
ruang, tidak mudah meleleh, sehingga lebih efisien dalam proses distribusinya. Optimasi
dilakukan dengan meningkatkan titik leleh basis dengan melakukan variasi konsentrasinya.

Berapa kenaikan titik leleh basis suppositoria?


A. 1,69
B. 2,87
C. 38,65
D. 40,34
E. 44,5
21. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang menyusun
formulasi sediaan suppositoria parasetamol 250 mg. Sediaan akan diproduksi dalam skala
pilot sebanyak 200 suppo untuk 1 bets. Berikut rancangan formulasinya:

Diketahui bilangan pengganti parasetamol adalah 0,80. Berapa jumlah oleum cacao (dalam
gram) yang dibutuhkan untuk 1 bets?
A. 1,7
B. 1,8
C. 180
D. 340
E. 360
22. Bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang mengembangkan sediaan
baru yaitu Fast Disintegrating Tablet (FDT) lansoprazol. Untuk membuat FDT, diperlukan
bahan tambahan penghancur yang khusus dalam tablet. Apa bahan tambahan yang
dimaksud?
A. Avicel PH101
B. Avicel PH102
C. Amprotab
D. Metilselulosa
E. Sodium starch glicolate
23. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan sedang mengevaluasi rancangan
formulasi sediaan tablet favipiravir 200 mg. Salah satu evaluasi yang dilakukan adalah uji
friabilitas tablet. Berikut hasil pengujiannya:

Apoteker mengoptimasi ulang formula dengan menambahkan jumlah dari salah satu jenis
bahan tambahan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
A. Adsorben
B. Pelincir
C. Penghancur
D. Pengikat
E. Pengisi

24. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang menyusun
formulasi sediaan suppositoria parasetamol 250 mg. Sediaan akan diproduksi dalam skala
pilot sebanyak 150 suppo untuk 1 bets. Berikut rancangan formulasinya:

Diketahui faktor densitas parasetamol terhadap oleum cacao adalah 1,2.


Berapa jumlah oleum cacao (dalam gram) yang dibutuhkan untuk 1 bets?
A. 0,21
B. 1,7
C. 1,79
D. 255
E. 268,5
25. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan sedang merancang formulasi sediaan
lotion klobetasol propionat. Berikut adalah rancangan formulasinya:

Emulgator yang digunakan adalah tween 20 (HLB = 16,7) dan span 60 (HLB = 4,7). Berapa
nilai HLB campuran emulgator agar lotion stabil?
A. 11, 32
B. 11,46
C. 11,54
D. 11,83
E. 11,97
26. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan sedang mengevaluasi rancangan
formulasi sediaan krim klotrimazol 1% berdasarkan hasil beberapa pengujian yang dilakukan.
Berikut laporan hasilnya:

Berdasarkan data tersebut, perlu dilakukan optimasi jumlah dari suatu bahan tambahan
pada master formula. Apa bahan tambahan yang dimaksud?
A. Asam stearat
B. Gliserin
C. Parafin cair
D. Setil alkohol
E. TEA
27. Seorang Apoteker di Apotek berencana meracik salep Zn Oksida dengan konsentrasi 10%,
sedangkan sediaan salep yang ada memiliki komposisi sebagai berikut: Zn Oksida 1,5 g,
vasline album 2,5 g, aqua dest 2 ml, dan basis salep sampai 30 gram. Berapa gram Zn Oksida
murni yang perlu ditambahkan?
A. 1,58
B. 1,68
C. 1,78
D. 1,88
E. 1,98
28. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan sedang merancang formulasi sediaan
lotion klobetasol propionat. Berikut adalah rancangan formulasinya:
Diketahui HLB butuh minyak campuran = 12. Emulgator yang digunakan adalah tween 20
(HLB = 16,7) dan span 60 (HLB = 4,7). Berapa persentase tween 20 dan span 60 berturut-
turut yang dibutuhkan agar lotion stabil?
A. 3,04 dan 1,96
B. 3,47 dan 1,53
C. 3,82 dan 1,18
D. 4,15 dan 0,85
E. 4,31 dan 0,69
29. Seorang apoteker di suatu lembaga penelitian sedang melakukan telaah pustaka dan
publikasi ilmiah untuk mencari data kelarutan dalam air dan permeabilitas beberapa
senyawa obat. Apoteker tersebut ingin mencari kandidat senyawa yang termasuk BCS kelas
II untuk diformulasikan menjadi nanoemulsi. Berikut ringkasan hasil telaah pustaka yang
dilakukan:

Manakah senyawa yang sesuai menjadi kandidat?


A. Allopurinol
B. Amoksisilin
C. Asiklovir
D. Nifedipin
E. Salbutamol
30. Bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang mengembangkan formulasi
sediaan suspensi sefadroksil untuk anak-anak. Berdasarkan studi literatur, sefadroksil
merupakan zat aktif yang mudah terhidrolisis sehingga zat aktif dibuat sediaan sirup kering.
Salah satu bahan tambahan yang digunakan adalah CMC-Na FSH. Apa fungsi dari bahan
tambahan tersebut?
A. Anticaking
B. Pembasah
C. Pengflokulasi
D. Pengawet
E. Pensuspensi
31. Seorang apoteker bagian riset sedang mengembangkan formulasi eliksir gliseril guaiakolat.
Pada formulasi final, pelarut campur yang digunakan adalah etanol 10% (KD = 25,7) ,
propilenglikol 10% (KD = 33,0), dan sisanya air (KD = 80,4). Berapa konstanta dielektrik
pelarut campuran tersebut?
A. 59,78
B. 66,46
C. 67,82
D. 75,49
E. 77,15
32. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang menyusun
proses produksi injeksi rekonstitusi azitromisin 100 mg/ml. Salah satu proses produksinya
yaitu penimbangan dan proses pelarutan azitromisin dan bahan tambahannya. Untuk
menjamin mutu dan keamanan produk, proses tersebut harus dilakukan di white area
dengan klasifikasi tertentu. Apa klasifikasi ruang bersih yang tepat?
A. Kelas A
B. Kelas B
C. Kelas C
D. Kelas D
E. Kelas E
33. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang menyusun
proses produksi injeksi rekonstitusi azitromisin 100 mg/ml. Salah satu proses produksinya
yaitu pengisian larutan azitromisin setelah difiltrasi ke dalam vial untuk selanjutnya
diliofilisasi. Untuk menjamin mutu dan keamanan produk, proses tersebut harus dilakukan di
white area dengan klasifikasi tertentu. Apa klasifikasi ruang bersih yang tepat?
A. Kelas A
B. Kelas B
C. Kelas C
D. Kelas D
E. Kelas E
34. Bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang mengembangkan formulasi
sediaan infus yang mengandung 2,98 gr/L KCl dan 42,09 gr/L dekstrosa. Salah satu informasi
yang harus dicantumkan pada etiket adalah osmolaritas. Diketahui BM KCl 74,55 g/mol (n=2)
dan BM dekstrosa adalah 198,2 g/mol (n=1). Berapa osmolaritas (dalam mOsm) infus
tersebut?
A. 74,946
B. 132,146
C. 159,892
D. 212,361
E. 292,307

35. Bagian pengawasan mutu suatu industri farmasi menganalisis kadar infus KCl. Pada kemasan
tertera bahwa infus mengandung 0,5% b/v KCl. Larutan infus diencerkan sehingga kadar
kalium dapat dianalisis menggunakan fotometri nyala. Sebanyak 10 mL sampel diambil dan
diencerkan hingga 200 mL menggunakan air, lalu diambil kembali 10 mL dan diencerkan
hingga 200 mL. Sampel diketahui mengandung 0,667 mg/100 mL kalium. (Diketahui Mr K =
39,1; Mr Cl = 35). Berapa konsentrasi (% b/v) KCl dalam sediaan infus tersebut?
A. 0,506
B. 0,621
C. 0,779
D. 0,822
E. 0,901
36. Seorang apoteker bagian pengawasan mutu sedang melakukan uji sterilitas injeksi
azitromisin menggunakan metode penyaringan membran. Rangkaian uji yang dilakukan
yaitu: 1. Fertilitas media; 2. Sterilitas media; 3. Sterilitas sediaan. Jika tanda + menunjukkan
adanya pertumbuhan mikroba, dan tanda - menunjukkan tidak adanya pertumbuhan
mikroba setelah inkubasi, ketiga rangkaian uji tersebut harus menunjukkan hasil inkubasi
tertentu agar pengujian sterilitas valid dan memenuhi syarat yaitu sediaan benar steril. Apa
hasil inkubasi yang tepat untuk ketiga uji secara berturut-turut?
A. -/-/-
B. +/+/+
C. +/-/-
D. -/+/+
E. -/+/-
37. Apoteker bagian pengawasan mutu sedang melakukan uji disolusi tablet amlodipin besilat.
Hasil pengujian ditunjukkan pada laporan berikut:

Berdasarkan Farmakope Indonesia VI, nilai Q dari amlodipin besilat adalah 70%. Berapa
jumlah tablet yang tidak memenuhi syarat?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
38. Bagian pengawasan mutu di industri farmasi melakukan uji kebocoran sampel salep mata
oksitetrasiklin hidroklorida 1% dari suatu bets. Hasil pengujian tahap pertama menunjukkan
adanya kebocoran pada 1 tube, sehingga perlu dilakukan pengujian ulang dengan sejumlah
tube tambahan sesuai dengan Farmakope VI mengenai Uji Salep Mata. Berapa total tube
yang diuji?
A. 6
B. 10
C. 12
D. 24
E. 30
39. Bagian pengawasan mutu suatu industri farmasi melakukan evaluasi sediaan tablet asam
mefenamat. Hasil evaluasi yang diperoleh antara lain bobot tablet 601,47 ± 3,56 mg dengan
RSD 6,8 %, kekerasan 11,7 kg/cm², keregasan 0,3% dan waktu hancur 8 menit. Apa
permasalahan yang teridentifikasi berdasarkan hasil evaluasi tersebut?
A. Tablet terlalu keras
B. Tablet terlalu regas
C. Tablet lambat hancur
D. Bobot tablet tidak seragam
E. Ukuran tablet tidak seragam
40. Suatu industri farmasi memproduksi tablet levodopa untuk pasien dengan indikasi
Parkinson's disease. Salah satu tugas pengawasan mutu industri tersebut yaitu menguji dan
memastikan identitas zat aktif yang didapatkan dari pemasok adalah L-Dopa, bukan D-
Dopa. Instrumen apa yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut?
A. pH Meter
B. Higrometer
C. Piknometer
D. Polarimeter
E. Refraktometer
41. Suatu industri farmasi memproduksi sediaan infus NaCl 0,9%. Salah satu pengujian yang
dilakukan bagian pengawasan mutu pada proses evaluasi sediaan adalah uji pirogen. Uji ini
bertujuan untuk memastikan mutu dan keamanan sediaan infus tersebut. Apa metode yang
digunakan untuk pengujian tersebut?
A. MTT Assay
B. Total Plate Count
C. Polymerase Chain Reaction
D. Brine Shrimp Lethality Test
E. Limulus Amebocyte Lysate Test
42. Bagian pengawasan mutu suatu industri farmasi melakukan uji friabilitas tablet citicolin 500
mg. Bobot total tablet yang diuji adalah 12 gram. Setelah pengujian bobot total tablet yang
diuji menjadi 11,6 gram. Tidak terlihat adanya keretakan atau kerusaan pada tablet. Apa
tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil evaluasi tersebut?
A. Melanjutkan proses produksi
B. Mengulang pengujian sebanyak satu kali
C. Mengulang pengujian sebanyak dua kali
D. Menghentikan proses produksi
E. Mengajukan perubahan formulasi
43. Bagian pengawasan mutu suatu industri farmasi melakukan pengujian isi minimum terhadap
sediaan krim mikonazol nitrat 2% yang diproduksi dengan bobot per wadah 10 gram. Hasil
pengujian tahap satu menunjukkan rata-rata isi bersih dari 10 sediaan yang diuji yaitu 92%
dari jumlah yang tertera di etiket. Apa interpretasi hasil uji menurut kriteria keberterimaan
pada Farmakope Indonesia VI?
A. Sediaan memenuhi syarat
B. Sediaan tidak memenuhi syarat
C. Perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan 10 sediaan tambahan
D. Perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan 20 sediaan tambahan
E. Perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan 30 sediaan tambahan
44. Suatu sediaan farmasi memproduksi berbagai sediaan tablet yaitu tablet salut selaput
etinilestradiol 2 mg, tablet salut selaput eperison hidroklorida 50 mg, tablet salut enterik
natrium diklofenak 50 mg, tablet atorvastatin 20 mg, dan tablet cetirizine 10 mg. Untuk
menjamin konsistensi kandungan zat aktif dalam sediaan, bagian pengawasan mutu
melakukan pengujian keseragaman sediaan. Salah satu metode uji keseragaman sediaan
adalah uji keragaman bobot. Sediaan tablet manakah yang diuji menggunakan metode
tersebut?
A. Atorvastatin 20 mg
B. Cetirizine 10 mg
C. Eperison hidroklorida 50 mg
D. Etinilestradiol 2 mg
E. Natrium diklofenak 50 mg
45. Seorang apoteker di industri farmasi melakukan analisis kualitatif untuk memeriksa zat aktif
salmeterol. Hasil analisis ditunjukkan dengan spektrum berikut ini:

Apa metode analisis yang digunakan?


A. Spektrofotometri UV
B. Spektrofotometri Visible
C. Spektrofotometri Inframerah
D. Spektroskopi massa
E. Spektroskopi serapan atom
46. Seorang apoteker peneliti sedang menyusun laporan riset mengenai skrining kandungan
senyawa aktif dalam ekstrak daun Beluntas (Plucheae indicae L.) menggunakan kromatografi
lapis tipis dengan fase diam yang digunakan yaitu silika gel 60 F254 dan fase gerak yaitu etil
asetat P-aseton P-asam format P-air (14:4:4:1).

Manakah senyawa yang memiliki kepolaran paling tinggi?


A. Senyawa A
B. Senyawa B
C. Senyawa C
D. Senyawa D
E. Senyawa E
47. Seorang apoteker bagian pengawasan mutu melakukan analisis kadar simetidin dalam
sediaan tablet dengan metode spektrofotometri uv-vis. Sebanyak 100mg sampel tablet
simetidin dilarutkan dalam 100mL pelarut. Kemudian 1ml larutan induk diencerkan hingga
10mL. Hasil pengukuran terhadap sampel menunjukkan nilai absorbansi sampel 0,6 dengan
absorban blanko 0,1. Pengukuran terhadap larutan baku simetidin menghasilkan persamaan
y=0,025x - 0,1. Berapa kadar (dalam ppm) simetidin dalam sampel?
A. 16
B. 20
C. 24
D. 28
E. 32
48. Seorang apoteker sedang melakukan penetapan kadar injeksi betametason natrium fosfat 6
mg/ml menggunakan KCKT. Salah satu proses preparasi larutan uji yaitu pengenceran
sebanyak 100 kali. Diketahui AUC sampel uji adalah 9756 sedangkan AUC larutan baku
adalah 10267 dengan konsentrasi 60 ppm. Berapa %kadar sediaan injeksi tersebut?
A. 92
B. 93
C. 94
D. 95
E. 96
49. Bagian pengawasan mutu suatu industri farmasi sedang melakukan uji cemaran organik dari
produk tablet irbesartan 150 mg. Sampel uji dilarutkan dalam 100 ml, kemudian diambil 5 ml
dan diencerkan hingga 100 ml. Sampel diukur menggunakan KCKT. Diketahui respon puncak
cemaran yaitu 102,6 sedangkan jumlah semua respons puncak adalah 9846. Berapa
persentase cemaran dalam sampel uji?
A. 0,0001
B. 0,002
C. 0,01
D. 0,2
E. 1
50. Apoteker pemastian mutu industri farmasi melakukan penetapan kadar terhadap bahan
baku kodein secara titrasi alkalimetri. Sebanyak 800 mg sampel dilarutkan dalam 30,0 mL
asam sulfat 0,1 N hangat, didinginkan dan ditambahkan 10 mL air, lalu ditambahkan metil
merah sebagai indikator. Kelebihan asam dititrasi dengan natrium hidroksida 0,1 N. Hasil
pengujian menunjukkan volume peniter yang digunakan sebanyak 3,1 mL dan 29,6 mL
(untuk titrasi blanko). Diketahui kesetaraan : Tiap mL asam sulfat 0,1 N setara dengan 29,94
mg kodein. Berapakah % kemurnian kodein tersebut?
A. 97,72
B. 99,18
C. 100,7
D. 109,15
E. 110,8
51. Apoteker pengawasan mutu suatu industri farmasi melakukan analisis kadar tablet
amitriptilin hidroklorida menggunakan instrumen kromatografi cair kinerja tinggi. Untuk
memastikan sistem yang digunakan sudah tepat dan siap, apoteker tersebut melakukan uji
kesesuaian sistem terlebih dahulu sebelum menguji sampel, salah satunya adalah mengukur
dispersi pita analit yang melalui kolom kromatografi. Apakah parameter uji yang dimaksud?
A. Efisiensi kolom
B. Faktor kapasitas
C. Faktor selektivitas
D. Resolusi
E. Waktu retensi
52. Seorang apoteker di BPOM melakukan analisis kandungan allopurinol pada jamu yang
beredar di pasaran dengan menggunakan metode KLT. Hasil pengukuran menunjukkan nilai
Rf untuk baku pembanding dan sampel A, B, C, D, E berturut-turut adalah 0,69; 0,34; 0,69; 0,
60; 0, 42; 0,57. Mana sampel yang positif mengandung allopurinol?
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E
53. Seorang apoteker di Industri Farmasi sedang melakukan evaluasi granul attapulgit yang
dibuat dengan metoda granulasi basah. Bobot jenis nyata dari granul diperoleh 0,625 g/ml
dan bobot jenis mampat 0.714 g/ml. Berapakah persen kompresibilitas dari granul tersebut?
A. 5,46
B. 12,46
C. 18,46
D. 23,46
E. 28,46
54. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan di industri obat tradisional melakukan
penapisan fitokimia terhadap buah mahkota dewa sebagai tahapan awal mengembangkan
bahan obat baru. Salah satu penapisan yang dilakukan adalah uji Dragendorff untuk
mengetahui adanya alkaloid pada sampel. Hasil pengujian menunjukkan positif alkaloid,
namun untuk memastikan hasil tersebut bukan positif palsu, apoteker tersebut melanjutkan
pengujian dengan meneteskan sampel di kertas, kemudian ditetesi KOH dan dilihat dibawah
sinar UV. Apa hasil pengujian yang menunjukkan bahwa hasil sebelumnya bukanlah positif
palsu?
A. Sampel uji tidak berwarna
B. Sampel uji berwarna kuning
C. Sampel uji berwarna hijau
D. Sampel uji berwarna jingga
E. Sampel uji berwarna merah
55. Bagian pengawasan mutu suatu industri farmasi sedang melakukan pengujian kadar sediaan
injeksi linkomisin hidroklorida 300 mg/ml menggunakan KCKT. Sebanyak 2 ml sediaan
linkomisin dipipet ke dalam labu ukur 50 ml, ditambahkan pelarut hingga tanda batas.
Larutan ini diambil kembali 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml,
diencerkan hingga tanda batas. Hasil pengukuran didapatkan AUC sampel uji adalah 8916,
sedangkan AUC pembanding adalah 9445 dengan konsentrasi 250 ppm. Berapa % kadar
sediaan tersebut?
A. 94,3
B. 95,3
C. 96,3
D. 97,3
E. 98,3
56. Seorang apoteker bagian pengawasan mutu melakukan verifikasi metode analisis kuantitatif
amoksisilin dengan metode KCKT. Salah satu parameter diuji dengan mengukur respon AUC
standar amoksisilin sebanyak 6 replikasi. Apa parameter yang dinilai?
A. Akurasi
B. Batas deteksi
C. Batas kuantitasi
D. Linearitas
E. Presisi
57. Seorang apoteker di BPOM melakukan analisis kuantitatif hidroquinon dalam sediaan cream
wajah yang beredar di pasaran. Senyawa tersebut merupakan senyawa organik dengan masa
molar 110g/mol, titik didih 286 °C, larut dalam air dan memiliki struktur sebagai berikut:

Apa metode analisis yang cocok untuk pengujian senyawa tersebut?


A. AAS
B. NMR
C. GC
D. Spektrofluorometri
E. Spektrofotometri UV
58. Seorang apoteker bagian produksi sedang menimbang bahan aktif untuk memproduksi 1
bets (2000 vial) injeksi azitromisin 2% dengan volume 1 sediaan yaitu 5 ml. Bentuk yang
digunakan untuk pembuatan adalah azitromisin dihidrat. Diketahui bobot molekul
azitromisin dan azitromisin dihidrat berturut-turut adalah 748,98 dan 785,02 g/mol. Berapa
bobot azitromisin dihidrat (dalam gram) yang perlu ditimbang untuk produksi 1 bets
sediaan?
A. 190,8
B. 209,6
C. 2096,0
D. 3816,4
E. 4192,5
59. Seorang apoteker di Industri Farmasi sedang melakukan evaluasi sediaan granul dengan
bahan aktif Nitrofurantoin. Alat uji disiapkan dengan menyusun ayakan secara bertingkat,
kemudian sampel uji dimasukan pada ayakan paling atas kemudian alat dinyalakan selama
waktu tertentu. Berat serbuk pada masing-masing ayakan ditimbang. Apakah uji yang
sedang dilakukan?
A. Aliran Granul
B. Sudut istirahat
C. Bobot jenis sejati
D. Bobot jenis mampat
E. Distribusi Ukuran partikel

60. Bagian pengawasan mutu suatu industri farmasi sedang menguji disolusi dari tablet
loratadine 10 mg. Berdasarkan monografi sediaan pada Farmakope Indonesia VI, nilai Q
tablet loratadine adalah 80%. Hasil pada tahap pertama pengujian tidak memenuhi syarat,
sehingga dilanjutkan pada tahap kedua dan menghasilkan rata-rata % disolusi tablet 79,5%.
Berapa jumlah tablet total yang dibutuhkan untuk pengujian tersebut?
A. 6
B. 12
C. 18
D. 24
E. 30
61. Seorang pasien perempuan (50 tahun) dengan berat 60 kg dibawa ke IGD karena mengalami
sesak napas akibat pneumonia berat. Dokter memberikan infus azitromisin dengan dosis 500
mg setiap 24 jam selama 90 menit. Penyiapan infus dilakukan secara aseptis dengan
mengencerkan larutan injeksi azitromisin menggunakan larutan NaCl 0,9% hingga mencapai
konsentrasi 2 mg/ml. Apoteker ditugaskan untuk menghitung laju infus tersebut. Diketahui
faktor tetes = 20 tetes/ml. Berapa laju infus yang tepat (dalam tetes/menit)?
A. 7
B. 14
C. 56
D. 111
E. E.208
62. Seorang pasien laki laki (30 tahun) dengan berat 70 kg dirawat di ICU pasca operasi
thoracotomy. Pasien akan diberikan infus morfin dengan laju 1,16 mg/jam menggunakan
infusion pump. Berdasarkan literatur, morfin memberikan efek terapi pada konsentrasi
plasma 65 ng/ml. Diketahui waktu paruh morfin yaitu 3 jam dan volume distribusinya yaitu
2,5 L/kg. Apoteker bertugas untuk menghitung dosis muatan yang perlu diberikan pada
pasien. Berapa dosis muatan (dalam mg) yang tepat?
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
63. Suatu industri farmasi melakukan studi bioekivalensi tablet amoksisilin sebagai salah satu
syarat registrasi obat. Berdasarkan studi literatur, amoksisilin memiliki waktu paruh 1-1,5
jam. Berapa jumlah minimal subjek yang diperlukan untuk studi tersebut?
A. 6
B. 12
C. 18
D. 24
E. 30
64. Seorang pasien laki laki (30 tahun) dengan berat 60 kg dirawat di ICU pasca operasi
thoracotomy. Pasien akan diberikan infus morfin menggunakan infusion pump. Berdasarkan
literatur, morfin memberikan efek terapi pada konsentrasi plasma 65 ng/ml. Diketahui
waktu paruh morfin yaitu 3 jam dan volume distribusinya yaitu 2,5 L/kg. Apoteker bertugas
untuk menghitung laju infus untuk pasien. Berapa laju infus (mg/jam) yang tepat?
A. 0,002
B. 0,018
C. 1,608
D. 1,876
E. 112,55
65. Seorang Apoteker berpartisipasi dalam penelitian mengenai penentuan parameter
farmakokinetika suatu antibiotik baru. Diketahui dosis obat yaitu 250 mg diberikan secara
intravena bolus. Persamaan regresi data konsentrasi plasma obat relawan terhadap waktu
adalah y = 4,36 – 0,46x dan profil farmakokinetika obat tersebut sesuai dengan model 1
kompartemen IV Bolus. Berapa waktu paruh (dalam jam) dari obat tersebut?
A. 0,46
B. 1,51
C. 1,58
D. 4,36
E. 78,3
66. Seorang Apoteker bagian pengawasan mutu di laboratorium sedang melakukan pengujian
BABE tablet ibuprofen 400 mg dengan waktu paruh obat 4 jam dan bioavaibilitasnya 80%.
Proses eliminasi obat mengikuti orde 1. Kadar obat dalam plasma akan turun menjadi 10,2
mg pada waktu tertentu. Berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kadar
tersebut?
A. 10
B. 15
C. 20
D. 25
E. 30
67. Suatu industri farmasi melakukan studi bioekivalensi tablet alprazolam 1 mg dengan desain
studi menyilang sebagai salah satu syarat registrasi obat. Berdasarkan studi literatur,
alprazolam memiliki waktu paruh 12 - 24 jam. Berapa periode washout minimal yang
diperlukan (dalam jam)?
A. 48
B. 60
C. 72
D. 96
E. 120
68. Apoteker bagian riset dan pengembangan industri farmasi sedang mengembangkan
beberapa produk obat copy, yaitu tablet alopurinol, tablet asiklovir, tablet nifedipin, tablet
salbutamol, dan tablet simvastatin. Untuk mendapat izin edar dari BPOM, salah satu
pengujian yang harus dipenuhi adalah uji bioekivalensi. Terdapat satu produk yang
pengujiannya boleh menggunakan uji disolusi terbanding berdasarkan kelas BCS dari
senyawa aktif yang dikandungnya. Berikut hasil studi preformulasi yang dilakukan oleh
apoteker tersebut:

Manakah produk tablet obat yang dimaksud?


A. Allopurinol
B. Asiklovir
C. Nifedipin
D. Salbutamol
E. Simvastatin
69. Suatu industri sedang melakukan uji ketersediaan hayati berbagai bentuk sediaan
cefotaxime. Setiap relawan diberikan tablet 200 mg, larutan 200mg/5ml suspensi, dan 50 mg
IV bolus. Berikut data yang didapatkan:

Bentuk sediaan AUC SD


0-48
Tablet oral 102,5 15,6
Suspensi 125,5 17,4
Injeksi IV 36,5 5,1
Berapa ketersediaan hayati absolut (dalam persen) dari cefotaxime tablet?
A. 47,2
B. 59,2
C. 63,2
D. 70,2
E. 85,2
70. Suatu industri farmasi melakukan perubahan pemasok NaCl sebagai pengisotonis sediaan
injeksi aminofilin yang sudah rutin diproduksi. Spesifikasi NaCl yang digunakan tidak
berubah. Apoteker bagian QA ditugaskan untuk melakukan validasi agar perubahan tersebut
tidak mempengaruhi mutu, keamanan, dan efikasi produk. Apa validasi yang harus
dilakukan?
A. Validasi proses analisis
B. Validasi proses produksi
C. Validasi proses sampling
D. Validasi proses pembersihan
E. Validasi proses pengemasan
71. Suatu industri farmasi memproduksi tablet prednisone, tablet metamizole, tablet
parasetamol, tablet amoksisilin, dan tablet fenilbutazon. Berdasarkan CPOB, satu fasilitas
industri dapat digunakan untuk memproduksi beberapa jenis sediaan, kecuali produk
dengan zat aktif tertentu. Diantara produk industri farmasi tersebut, apa unit produksi yang
harus terpisah?
A. Tablet prednisone
B. Tablet metamizole
C. Tablet paracetamol
D. Tablet amoksisilin
E. Tablet fenilbutazon
72. Suatu industri farmasi mendapatkan keluhan dari salah satu fasilitas pelayanan kefarmasian
mengenai beberapa produk injeksi furosemid yang mengalami perubahan warna, dari
bening menjadi kekuningan. Salah satu proses penanganan keluhannya yaitu melakukan
pengujian terhadap sampel pertinggal bets produk tersebut untuk menginvestigasi dan
menentukan luas cacat mutu. Bagian apa yang melakukan proses tersebut?
A. Pemastian mutu
B. Pengawasan mutu
C. PPIC
D. Produksi
E. Riset dan Pengembangan
73. Seorang apoteker pemastian mutu sedang menyusun dokumen validasi pembersihan mesin
powder mixer yang digunakan pada produksi beberapa produk. Salah satu tahapannya yaitu
penentuan senyawa marker berdasarkan angka kemungkinan risiko (Risk Probability
Number). Penentuan RPN dilakukan berdasarkan data berikut:
Apa senyawa aktif yang tepat dijadikan marker?
A. Diklofenak sodium
B. Efedrin HCl
C. Fenobarbital
D. Glimepirid
E. Valsartan
74. Suatu industri farmasi rutin memproduksi lebih dari satu produk menggunakan peralatan
dan fasilitas yang sama. Salah satu proses yang dilakukan untuk menghindari kontaminasi
silang adalah proses validasi pembersihan. Penilaian validasi pembersihan tersebut
memenuhi syarat atau tidak didasarkan pada suatu parameter. Apa parameter yang
dimaksud?
A. Safety Factor
B. Modifying Factor
C. Composite Uncertainty Factor
D. Maximum Allowable Carryover
E. Acceptable Daily Exposure
75. Seorang apoteker bagian pemastian mutu sedang melakukan pengkajian mutu produk (PMP)
suatu sediaan tablet amoksisilin 500 mg. Salah satu proses PMP yang dilakukan adalah
menentukan kapabilitas proses real (cpk) dari berbagai bets sediaan tablet yang telah
diproduksi selama setahun. Salah satu parameter mutu sediaan yang digunakan untuk
menentukan nilai cpk yaitu kadar obat dalam sediaan. Diketahui batas spesifikasi kadar yaitu
90-120%, sedangkan rata-rata kadar produk yaitu 99,5±2,68 %. Berapa nilai cpk proses
produksi sediaan tersebut?
A. 1,18
B. 1,77
C. 2,55
D. 3,54
E. 7,65
76. Seorang apoteker bagian pengawasan mutu melakukan monitoring lingkungan di area filling
sediaan injeksi furosemid. Salah satu metode yang dilakukan bertujuan untuk menilai
kualitas udara dan jumlah kontaminasi mikroba dengan mempaparkan udara secara pasif ke
cawan petri. Apa metode yang dimaksud?
A. Air sampling
B. Contact plate
C. Glove print
D. Media-fill
E. Settle plate
77. Seorang apoteker bekerja di bagian produksi vaksin polio di suatu industri farmasi. Salah
satu proses produksinya yaitu memanen virus polio di bawah biosafety cabinet untuk
difermentasi dengan skala yang lebih besar dan diatenuasi. Apoteker tersebut harus
memahami cara bekerja secara aseptis dengan benar dibuktikan dengan lulus suatu
pengujian. Apa uji yang dimaksud?
A. Bubble point
B. Contact plate
C. Media-fill
D. Pressure hold
E. Settle plate
78. Seorang apoteker bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang
mengembangkan bentuk dispersi padat atorvastatin yang masuk ke dalam BCS kelas II. Salah
satu tahap pengembangan yang dilakukan adalah melakukan telaah hasil publikasi penelitian
untuk mencari polimer yang paling efektif dalam meningkatkan laju disolusi atorvastatin.
Berikut hasil telaah literatur yang dilakukan:

Manakah polimer yang paling efektif?


A. Gelucire 50
B. HPMC
C. Neem gum
D. PEG 6000
E. PVP K30
79. Bagian riset dan pengembangan suatu industri farmasi sedang mengembangkan sediaan
sefadroksil untuk anak-anak. Hasil studi preformulasi zat aktif menunjukkan struktur zat aktif
memiliki gugus yang mudah terhidrolisis sehingga zat aktif dibuat sediaan sirup kering.
Berikut strukturnya:
Apa gugus yang dimaksud?
A. Amida
B. Ester
C. Karbamat
D. Imida
E. Laktam
80. Suatu industri farmasi memproduksi sediaan tablet sustained-release indometasin
menggunakan metode kempa langsung dengan bahan tambahan laktosa, kollidon 30,
kollidon CL, kollidon SR, silikon dioksida koloidal, dan magnesium stearat. Diantara bahan
tambahan tersebut, terdapat bahan yang berfungsi sebagai matriks yang membuat
pelepasan zat aktif menjadi sustained-release. Apa bahan tambahan yang dimaksud?
A. Kollidon 30
B. Kollidon CL
C. Kollidon SR
D. Laktosa
E. Silikon dioksida koloidal

Anda mungkin juga menyukai