Anda di halaman 1dari 7

RESUME JURNAL

NAMA CUCU SUWANDANA


NIM 41038104211002

Identitas Jurnal : Judul: The Effectiveness of a Collaborative Academic Supervision


Model of Principal and Senior Teachers in Improving Junior Teachers'
Academic Supervision Competence.
Penulis: Suwardi, Suyatno , Suharsimi Arikunto
Volume: 8 nomor 12A
Tahun : 2020
Jurusan Manajemen Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan,
Indonesia
Nama Jurnal: Universal Journal of Educational Research
Lisensi : Jurnal Internasional
Link: https://www. Researchgate.net/publication/348997109 the the
effectieness of a Collaborative Academic Supervision Model of
Principal and Senior Teacher in Improving Junior Teachers’ Academic
Supervision Competence.

Akses: 01-03-2021
Latar Belakang : Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa fungsi utama
kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah atau
pengawas adalah untuk membantu guru mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran, tetapi pada
kenyataannya supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan
pengawas sekolah tidak efektif. Hal ini mengakibatkan upaya
menciptakan pembelajaran yang berkualitas di sekolah menjadi gagal.
Ketidakefektifan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan
pengawas ini diakibatkan oleh dua faktor: pertama, jumlah pengawas
yang tidak memadai dan kepala sekolah masih menjadikan supervisi
akademik ini hanya formalitas.kedua, persiapan yang dilakukan oleh
guru yang membantu kepala sekolah sebagai supervisor kurang
sistematis dan terencana.
Untuk mengatasi masalah diatas adalah dengan adanya kolaborasi
antara kepala sekolah dan guru senior dalam mempersiapkan guru
senior memiliki kompetensi dalam melaksanakan kegiatan supervisi
akademik.
Tujuan : Menguji keefektifan kerja sama antara kepala sekolah dan guru senior
dalam meningkatkan kompetensinya dalam melakukan supervisi
akademik terhadap guru muda-nya. Kerjasama tersebut melalui
kegiatan pelatihan dan praktek supervisi akademik.

Metodologi : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini


menggunakan Pre-Experimental Designs dengan metode penelitian
One-Group Pretest-Posttest Design ini dilakukan terhadap satu
kelompok tanpa adanya kelompok kontrol. Sedangkan instrumennya
adalah angket, lembar observasi, pedoman dokumentasi, dan tes.
Uji validitasnya menggunakan Korelasi Produk Momen Pearson dan
uji realibitasnya menggunakan metode Cronbach’s Alpha.
Hasil : Efektivitas model ditentukan dengan membandingkan nilai rata-rata
pretest dan posttest. Hasil pretes menunjukkan bahwa skor rata-rata
59,00 termasuk kategori sedang. Berarti skor di bawah kriteria
ketuntasan minimum (75.00) Dengan kata lain, para guru tidak
memahami secara komprehensif konsep supervisi akademik. Setelah
mengikuti pelatihan, skor masing-masing guru meningkat melebihi kriteria
ketuntasan, dengan skor rata-rata 88,75 (kategori sangat tinggi). Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa model supervisi akademik yang dilakukan oleh
kepala sekolah dan guru senior efektif dalam
meningkatkan kompetensinya untuk melakukan supervise pada guru yunior.

Kesimpulan : Program untuk mempersiapkan calon supervisor melalui pelatihan


kolaboratif antara kepala sekolah dan guru senior berjalan efektif.
Melalui kerjasama ini kepala sekolah dan guru senior saling berbagi
tentang konsep supervisi akademik dan kegiatan supervisi akademik.
Sehingga kompetensi keduanya tentang supervisi akademik semakin
meningkat. Guru senior dipersiapkan untuk menjadi supervisor dan
diharapkan dapat membantu tugas kepala sekolah sebagai supervisor
sehingga permasalahan yang dihadapi akan teratasi.
Pada In-1 guru dibimbing tentang model supervise, materi supervise,
dan metode supervise sekaligus menyamakan persepsi tentang
konsepdan kegiatan supervise akademik.
Pada kegiatan On dilaksanakan praktek kegiatan supervise akademik
oleh kepala sekolah dan guru senior.
Pada In-2 dilakukan diskusi hasil praktek supervise akademik.
Model kerjasama ni dilakukan dala tiga tahap terbukti telah
meningkatlkan kompetensi kepala sekolah dan guru senior karena
menerapkan konsep secara Bersama.
Komentar : Kelebihan; dalam pengolahan data yang detail dan penggunaan teori
yang yang sangat memadai,
Kekurangan: Hanya dalam penulisan kesimpulan harusnya ketika
menyatakan efektif itu harus disertahakan indicator yang menunjukkan
bahwa hasilnya efektif.
RESUME JURNAL
NAMA CUCU SUWANDANA
NIM 41038104211002

Identitas Jurnal : Judul: KEEFEKTIFAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA


SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TALANG EMPAT
BENGKULU TENGAH
Penulis: Ajeng Lentika Sari, Sukoco
Volume: 3 nomor 1
Tahun : 2015
Jurnal
Nama Jurnal: Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Lisensi : Jurnal Nasional
Link: http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp
Akses: 01-03-2021
Latar Belakang : Supervisi adalah salah satu fungsi pokok dalam administrasi
pendidikan. Kepala sekolah memiliki peran dalam pelaksanaan
supervisi terhadap guru-guru dan karyawan disekolahnya. Namun
hasil pengamatan pendahuluan menunjukkan bahwa sering dijumpai
ketidakhadiran guru di dalam kelas dan kurang memperhatikan
pentingnya proses pembelajar. Selain itu guru memiliki pandangan
yang negative terhadap supervisi karena menganggap sikap
supervisor bersikap otoriter yang berarti hanya mencari kesalahan
guru. Di sisi lain belum ada informasi yang menyatakan seberapa
besar efektivitas supervisi akademik oleh kepala sekolah dasar negeri
Sekecamatan Talang Empat Bengkulu Tengah.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan supervisi
akademik yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut,
kesulitan yang muncul, dan upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah
untuk mengatasinya
Metodologi : Penelitian ini termasuk jenis penelitian evaluatif dengan pendekatan
kuantitatif. Desain penelitian ini adalah ex post facto karena data yang
diperoleh berdasarkan pada saat peristiwa yang sudah terjadi
berhubungan dengan kondisi saat penelitian dilakukan.
Hasil : Perencanaan: (a) Aspek Sasaran Supervisi Akademik: Skor ratarata
keterlaksaan kegiatan penetapan sasaran supervisi akademik 83,73%
menunjukkan kategori baik;(b) Aspek langkah-langkah supervisi
akademik: 86,31% menunjukkan kategori baik; (c) Aspek waktu
supervisi akademik: 73,57% menunjukkan kategori baik; (d) Aspek
Teknik Supervisi Akademik: 81,93 % menunjukkan kategori baik.
Pelaksanaan: 81,35 %, (a) Aspek Penerapan Prinsip-Prinsp Supervisi
Akademik 84,89 % menunjukkan kategori baik; (b) Aspek Pendekatan
Supervisi Akademik 78,81% menunjukkan kategori baik: (c) Aspek
Teknik Supervisi Akademik 81,93 % menunjukkan kategori baik.
Tindak lanjut: 86,31 %, (a) Aspek Analisis Supervisi Akademik 89,88
% menunjukkan kategori baik; (b) Aspek Pelaporan Supervisi
Akademik 83,78 % menunjukkan kategori baik; (c) Aspek Tindak
Lanjut Supervisi Akademik 87,80 % menunjukkan kategori baik.
Kesimpulan : Penulis menyimpulkan bahwa: (1) Perencanaan supervisi akademik
rata-rata sebesar 88,65% menunjukkan kategori efektif; (2)
pelaksanaan supervisi akademik rata-rata sebesar 81,35%
menunjukkan kategori efektif; (3) tindak lanjut supervisi akademik
rata-rata sebesar 86,31 % menunjukkan kategori efektif; (4) adapun
dalam pengelolaan supervisi akademik mengalami kesulitan dalam hal
profesionalisme dan birokrasi; (5) upaya yang dilakukan kepala
sekolah untuk mengatasi kesulitan dalam mengelola supervisi
akademik, antara lain: berusaha meningkatkan kompetensinya melalui:
(a) partisipasi aktif dalam kelompok kerja kepala sekolah (K3S) dan
kelompok kerja guru (KKG) sebagai wadah pembinaan profesional;
(b) workshop dan seminar peningkatan mutu pendidikan; (c)
Peningkatan kualifikasi pendidikan; (d) mengangkat tenaga
administrasi/tata usaha sekolah secara mandiri.
Komentar : Kelebihan; Teknik pengolahan datanya sangat detail sehingga
menguatkan hasil penelitiannya.
Kekurangan: Melihat latar belakang penelitian ini salah satu factor
yang membuat peneliti melakukan penelitiannya adalah adanya
kegelisahan peneliti karena salah satu penyebab belum efektifnya
kegiatan supervise akademik adalah terkait social emosional baik guru
maupun kepala sekolah. Permasalahan ini belum bisa terungkap
karena tidak bisa di teliti dengan pendekatan kuantitatif harus dengan
pendekatan kualitatif.
RESUME JURNAL
NAMA CUCU SUWANDANA
NIM 41038104211002

Identitas Jurnal : Judul: IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK UNTUK


MENINGKATKAN MUTU GURU
Penulis: Erfy Melany Lalupanda
Volume: 7 nomor 1
Tahun : 2019
Nama Jurnal: Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Lisensi : Jurnal Nasional
Link: http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp
Akses: 01-03-2021
Latar Belakang : Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran diharapakan
mampu meningkatkan kualitas kelulusan, baik dalam kualitas pribadi,
moral, pengetahuan mampu kompetensi kerja. Kinerja dan kualitas
guru dinilai melalui suatu kegiatan yang disebut supervisi akademik.
Inti dari dimensi supervisi akademik adalah dalam rangka membina
guru untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Pada
kenyataannya masih banyak kelemahan guru dalam pembelajaran
diantaranya proses pembelajaran yang dilakukan guru terkadang tidak
sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP, metode
pembelajarannya tidak bervariasi kebanyakan ceramah. Berdasarkan
hal diatas maka peneliti melakukan penelitian tindakan sekolah
tentang implementasi supervise akademik untuk meningkatkan mutu
guru.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan
mutu guru melalui implementasi supervisi akademik
Metodologi : Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan sekolah dengan
pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan teknik wawancara,
studi dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan observasi
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Analisis data dalam penelitianini
dilakukan secara deskriptif kuantitatif.
Hasil : Pra siklus, guru 1 skor: perencanaan 56 dan pelaksanaan 60 kategori
cukup. guru 2 skor: perencanaan 60 dan pelaksanaan 57 kategori
cukup. guru 3 skor: perencanaan 70 dan pelaksanaan 75 kategori baik.
Siklus 1, guru 1 skor: perencanaan 58 dan pelaksanaan 60 kategori
cukup. guru 2 skor: perencanaan 65 (Cukup) dan pelaksanaan 70
(baik) . guru 3 skor: perencanaan 73 dan pelaksanaan 80 kategori baik.
Siklus 2, guru 1 skor: perencanaan 58 dan pelaksanaan 60 kategori
cukup. guru 2 skor: perencanaan 65 dan pelaksanaan 70 kategori
cukup. guru 3 skor: perencanaan 73 dan pelaksanaan 80 kategori baik.
Siklus 3, guru 1 skor: perencanaan 60 dan pelaksanaan 65 kategori
cukup. guru 2 skor: perencanaan 65 (cukup) dan pelaksanaan 72
(baik). guru 3 skor: perencanaan 73 dan pelaksanaan 83 kategori baik.
Setelah melihat hasil pra siklus yang dinilai sangat rendah, Kepala
Sekolah berusaha untuk memperbaiki cara guru merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran dengan cara melakukan
pembinaan yang intensif. Kepala Sekolah berdiskusi dengan guru
mengenai masalah yang dihadapi guru pada proses perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, yaitu mengenai penyusunan silabus dan
RPP, metode dan media pembelajaran yang digunakan serta masalah
dalam menghadapi peserta didik yang bermasalah di kelas
Kesimpulan : Penulis menyimpulkan bahwa: (1) menunjukkan terjadi peningkatan
skor pada aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; (2)
implementasi supervisi akademik dapat meningkatkan mutu pembelajaran
dan mutu guru Sekolah Dasar; (3) hasil ini dapat dicapai karena adanya
kerjasama yang baik antar Kepala Sekolah dan Guru yang disupervisi.
Komentar : Kelebihan; dalam melakukan pelaporan sudah runut mulai dari latar
belakang, metode, hasil dan pembahasan serta kesimpulan sehingga
memudahkan pembaca untum memahaminya. Saya melihat dari
permasalahan awal, tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam
penelitian, hasil/pembahasan serta kesimpulan sangat runut.
Kekurangan: karena ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah
(PTS) maka judulnya harus spesifik.
Misal judul: IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK UNTUK
MENINGKATKAN MUTU GURU DI SD………….

Anda mungkin juga menyukai