Anda di halaman 1dari 12

Keterangan Prioritas:

Priorit
Identifikasi (Memilah Masalah) as 1

Priorit
as 2

Hal yang Belum Baik


Kode Status Indikator
Nama Indikator Definisi Capaian
Indikator (Prioritas 1/2)
Kurang dari 50% peserta didik telah mencapai
A.2 Kemampuan numerasi kompetensi minimum untuk numerasi. 1

50 % Peserta didik memiliki keterampilan dasar


A2 matematika: komputasi dasar dalam bentuk 1
persamaan langsung, konsep dasar terkait
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi geometri dan statistika, serta menyelesaikan
Dasar 4,45% Peserta
masalah didik hanya
matematika memiliki
sederhana yangpengetahuan
rutin.
matematika yang terbatas (penguasaan konsep
A.2 Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi yang parsial dan keterampilan komputasi yang 1
Perlu Intervensi Khusus terbatas).

Peserta didik telah menyadari pentingnya nilai-nilai


karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia,
A.3 Karakter bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar 1
kritis serta berkebinekaan global, namun masih
perlu dukungan untuk menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Peserta didik memiliki kesadaran akan
pentingnya berakhlak baik pada sesama
A.3.1 manusia, alam, dan negara, serta sudah 2
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha menerapkannya dengan baik dalam kehidupan
Esa, dan Berakhlak Mulia sehari-hari.
Peserta didik memiliki kesediaan dan kemauan
A.3.2 Gotong Royong berkontribusi dalam kegiatan yang bertujuan 2
memperbaiki kondisi lingkungan fisik dan
sosial, serta sudah diimplementasikan dengan
baik dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik memiliki kesenangan dan
A.3.3 Kreativitas pengalaman untuk menghasilkan pemikiran, 2
gagasan, serta karya yang baru dan berbeda,
serta sudah diimplementasikan secara optimal.
Peserta didik terbiasa untuk menelusuri,
A.3.4 Nalar Kritis menganalisis, dan mengevaluasi informasi, 2
serta bertanggung jawab terhadap keputusan
yang dibuat.

Peserta didik memiliki ketertarikan terhadap


A.3.5 Kebinekaan global keragaman di berbagai negara serta memiliki 2
kepedulian terhadap isu-isu global, dan sudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik terbiasa mengelola pikiran,
A.3.6 Kemandirian perasaan, dan tindakan untuk mencapai tujuan 2
belajar dalam kehidupan sehari-hari.
C.1 Satuan Pendidikan dengan proporsi guru 1
Proporsi GTK bersertifikat bersertifikat pendidik cukup.
C.2 Sekolah dengan KS/Wakil KS/KS Penggerak belum 1
Proporsi GTK penggerak berasal dari guru penggerak.
C.2.2 Sekolah dengan KS/Wakil KS/KS Penggerak belum 2
% KS/wakil KS penggerak berasal dari guru penggerak.
C.3 Satuan Pendidikan berkembang dalam 2
Pengalaman pelatihan GTK keikutsertaan guru dalam pelatihan.
Satuan Pendidikan sedang merintis dalam
keikutsertaan guru dalam pelatihan pengetahuan
C.3.2 Pedagogi pedagogik. 2
Satuan Pendidikan sedang merintis dalam
keikutsertaan guru dalam pelatihan penguatan
C.3.3 Manajerial manajerial. 2
Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG
C.5 Nilai uji kompetensi guru cukup. 1
Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG
C.5.1 Kompetensi pedagogik Pedadogik cukup. 2
Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG
C.5.2 Kompetensi profesional Profesional cukup. 2
Satuan Pendidikan yang kurang mampu dalam 1
C.8 Pemenuhan kebutuhan Guru melakukan pemenuhan guru.
Pembelajaran mengarah pada peningkatan
kualitas yang ditunjukkan dengan suasana
D.1 Kualitas pembelajaran kelas yang mulai kondusif dan adanya 1
dukungan afektif serta aktivasi kognitif dari
guru.

Sebagian kelas suasananya kondusif untuk


D.1.1 Manajemen kelas melangsungkan pembelajaran dan sejumlah 2
guru berupaya aktif untuk melibatkan peserta
didik dalam pengelolaan kelas.
Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran
berupa menciptakan iklim pembelajaran
terbuka dengan memberikan instruksi,
panduan dan aktivitas yang interaktif pada
pembelajaran literasi dan numerasi yang
dipraktikkan oleh guru bersifat terbatas namun
proses pembelajaran belum berupa 2
menciptakan iklim pembelajaran terbuka
dengan memberikan instruksi dan panduan,
serta aktivitas yang interaktif pada
pembelajaran literasi dan numerasi yang
D.1.3 Aktivasi kognitif dipraktikkan olehguru bersifat konstruktif
Kegiatan pengembangan kualitas
pembelajaran yang dilakukan belum
terstruktur. Guru belum konsisten melakukan
refleksi pembelajaran, mengeksplorasi
referensi
Guru belumpengajaran baru, dan
secara intensif mencetuskan
mencari referensi 1
inovasi baru namun Guru belum aktif
pengajaran melalui buku, seminar, diskusi,
meningkatkan
praktik baik guru lain, dll untuk meningkatkan
pembelajaran
kualitas pengajaran, setelah melakukan
sehingga masih perlu
refleksi
ditingkatkan intensitasnya namunlalu,
pembelajaran yang telah belum aktif
mengeksplorasi
mencari referensireferensi
pengajaranpengajaran baru,
melalui buku,
dan berinovasi
seminar,
Proses refleksi menghadirkan
untuk peningkatan pembelajaran
kualitas
D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru yang
yang memantik
diskusi, keterlibatan
praktik baik
dilakukan, tidakguru peserta
lain, dll
terbatas didik.
untuk
ketika terjadi
D.2.1 Belajar tentang pembelajaran meningkatkan kualitas pengajaran.
permasalahan, namun belum dilakukan secara 2
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar rutin dan konsisten. 2
Guru mulai aktif mencari cara, sumber, dan
strategi pengajaran baru dalam rangka
melakukan inovasi pembelajaran untuk
meningkatkan ketertarikan, keterlibatan, dan 2
pemahaman murid terhadap materi
pembelajaran.
D.2.3 Penerapan praktik inovatif

Kepemimpinan instruksional yang visioner dengan


mengacu pada visi-misi sekolah secara konsisten
termasuk mengkomunikasikan visi-misi kepada 1
warga sekolah sehingga perencanaan, praktik dan
asesmen pembelajaran berorientasi peningkatan
hasil belajar peserta didik melalui dukungan
program, sistem insentif atau sumber daya yang
memadai yang berdampak pada membudayanya
guru melakukan refleksi dan perbaikan
D.3. Kepemimpinan instruksional pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran, praktik
pembelajaran, dan praktik asesmen di satuan 2
pendidikan berorientasi pada peningkatan
D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah hasil belajar murid.
Sekolah sudah memiliki program, sistem
insentif, dan sumber daya yang mulai 2
mendukung guru untuk melakukan refleksi dan
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru perbaikan pembelajaran.

Satuan pendidikan memiliki lingkungan sekolah


yang aman, terlihat dari kesejahteraan psikologis
yang baik dan rendahnya kasus perundungan, 1
hukuman fisik, kekerasan seksual, dan
penyalahgunaan narkoba. Satuan pendidikan dapat
mempertahankan kualitas warga sekolah dalam
mencegah dan menangani kasus untuk
menciptakan iklim keamanan di lingkungan
D.4 Iklim keamanan sekolah sekolah.
Peserta didik merasa aman dan nyaman ketika
berada di lingkungan sekolah pada situasi- 2
D.4.1 Kesejahteraan psikologis murid situasi tertentu saja.
Guru masih belum sepenuhnya merasa
sebagai bagian dari satuan pendidikan
sehingga mereka menikmati perannya sebagai 2
seorang pendidik hanya pada situasi tertentu
D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru saja.
eterangan Prioritas:

Indikator yang termasuk 5 Prioritas


bagi janjang Pendidikan Dasar dan
Pendikan Menengah (A.1; A.2; A.3;
D.4; dan D.8)

Indikator lainnya yang tidak


termasuk 5 Prioritas bagi jenjang
DIKDASMEN
PRAKTIK PERENCANAAN YANG DILAKUKAN
Nama Satuan Pendidikan SMP NEGERI 2 TALEGONG
NPSN 20209382
Nama Perencana Cucu Suwandana,S.Pd.,M.Si.
Jabatan Kepala Sekolah

Identifikasi Masalah Refleksi Akar Masalah Benahi Program dalam RKAS


Kurang dari 50% peserta didik telah mencapai
A.2 kompetensi minimum untuk numerasi.

Program : Pengembangan Standar Proses


50 % Peserta didik memiliki keterampilan dasar Kemampuan guru setiap mata pelajaran dalam Pemanfaatan platform merdeka belajar untuk Kegiatan : pelatihan melalui platform merdeka
A2 matematika: komputasi dasar dalam bentuk mengkaitkan materi dengan kemampuan numerasi peningkatan kapasitas guru dan kepala mengajar
persamaan langsung, konsep dasar terkait masih rendah (dalam proses pembelajaran khususnya sekolah terkait materi numerasi dan inovasi Sumber daya : BOS
geometri dan statistika, serta menyelesaikan pembuatan asesment) pembelajaran. Volume : 3 kali
masalah matematika sederhana yang rutin. Penanggung jawab : Guru TIK

4,45% Peserta didik hanya memiliki


A.2 pengetahuan matematika yang terbatas
(penguasaan konsep yang parsial dan
keterampilan komputasi yang terbatas).

A.3 Peserta didik telah menyadari pentingnya nilai- Nilai-nilai karakter pelajar pancasila
nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak
mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan
bernalar kritis serta berkebinekaan global,
namun masih perlu dukungan untuk
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik memiliki kesadaran akan


pentingnya berakhlak baik pada sesama Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
A.3.1 manusia, alam, dan negara, serta sudah Esa, dan berakhlak mulia
menerapkannya dengan baik dalam
kehidupan sehari-hari.

Peserta didik memiliki kesediaan dan


kemauan berkontribusi dalam kegiatan
A.3.2 yang bertujuan memperbaiki kondisi gotong royong
lingkungan fisik dan sosial, serta sudah Program : Pengembangan Standar Proses
diimplementasikan dengan baik dalam Kegiatan : pelatihan karakter melalui platform
Pemanfaatan platform merdeka mengajar
merdeka mengajar serta pelatihan penyusunan
kehidupan sehari-hari. untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala
modul ajar projek penguatan profil pelajar
sekolah terkait materi karakter dan inovasi Pancasila
Peserta didik memiliki kesenangan dan pembelajaran serta mengoptimalkan projek
Sumber daya : BOS
pengalaman untuk menghasilkan penguatan profil pelajar pancasila
A.3.3 kreativitas Volume : 6 kali
pemikiran, gagasan, serta karya yang baru Penanggung jawab : PKS Kurikulum
dan berbeda, serta sudah
diimplementasikan secara optimal.
untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala
modul ajar projek penguatan profil pelajar
sekolah terkait materi karakter dan inovasi
Pancasila
pembelajaran serta mengoptimalkan projek
penguatan profil pelajar pancasila Sumber daya : BOS
Volume : 6 kali
Penanggung jawab : PKS Kurikulum

Peserta didik terbiasa untuk menelusuri,


A.3.4 menganalisis, dan mengevaluasi informasi, bernalar kritis
serta bertanggung jawab terhadap
keputusan yang dibuat.

Peserta didik memiliki ketertarikan


A.3.5 terhadap keragaman di berbagai negara kebhinekaan global
serta memiliki kepedulian terhadap isu-isu
global, dan sudah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

A.3.6 Peserta didik terbiasa mengelola pikiran, kemandirian


perasaan, dan tindakan untuk mencapai
tujuan belajar dalam kehidupan sehari-hari.
Penguatan Belajar Mandiri -
C.1 Satuan Pendidikan dengan proporsi guru Masih ada 3 guru yang belum lulus pre test PPG
bersertifikat pendidik cukup.
setiap guru yang memenuhi syarat mengikuti
C.2 Sekolah dengan KS/Wakil KS/KS Penggerak tes guru penggerak
belum berasal dari guru penggerak.
Belum ada guru penggerak -
C.2.2 Sekolah dengan KS/Wakil KS/KS Penggerak
belum berasal dari guru penggerak.

C.3 Satuan Pendidikan berkembang dalam


keikutsertaan guru dalam pelatihan.

Satuan Pendidikan sedang merintis dalam


keikutsertaan guru dalam pelatihan Guru kurang mengikuti pelatihan Guru mengikuti pelatihan -
C.3.2 pengetahuan pedagogik.

Satuan Pendidikan sedang merintis dalam


keikutsertaan guru dalam pelatihan penguatan
C.3.3 manajerial.
Pemanfaatan Platform merdeka belajar untuk
Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG peningkatan kapasitas guru dan kepala
C.5 cukup. sekolah pada pelatihan mandiri
Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG pemahaman guru tentang kompetensi pedagogik dan
-
C.5.1 Pedadogik cukup. profesional masih kurang
Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG
C.5.2 Profesional cukup.
Satuan Pendidikan yang kurang mampu dalam
C.8 melakukan pemenuhan guru.

Pembelajaran mengarah pada peningkatan


kualitas yang ditunjukkan dengan suasana
D.1 kelas yang mulai kondusif dan adanya Kualitas pembelajaran
dukungan afektif serta aktivasi kognitif dari
guru.

Sebagian kelas suasananya kondusif untuk


melangsungkan pembelajaran dan
D.1.1 sejumlah guru berupaya aktif untuk Manajemen kelas
melibatkan peserta didik dalam
pengelolaan kelas.
Pembentukan dan optimalisasi komunitas Program : Pengembangan Standar Isi
belajar untuk peningkatan kompetensi guru Kegiatan : suvervisi berbasis Lesson Study
dan kepala sekolah dengan berbagi Sumber daya : BOS
pengetahuan dan diskusi terkait kualitas Volume : 3kali
pembelajaran Penanggung jawab : Kepala Sekolah
Pembentukan dan optimalisasi komunitas Program : Pengembangan Standar Isi
belajar untuk peningkatan kompetensi guru Kegiatan : suvervisi berbasis Lesson Study
dan kepala sekolah dengan berbagi Sumber daya : BOS
pengetahuan dan diskusi terkait kualitas Volume : 3kali
Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran Penanggung jawab : Kepala Sekolah
pembelajaran berupa menciptakan iklim
pembelajaran terbuka dengan memberikan
instruksi, panduan dan aktivitas yang
interaktif pada pembelajaran literasi dan Aktivasi kognitif
numerasi yang dipraktikkan oleh guru
bersifat terbatas namun proses
pembelajaran belum berupa menciptakan
iklim pembelajaran terbuka dengan
memberikan instruksi dan panduan, serta
aktivitas yang interaktif pada pembelajaran
literasi dan numerasi yang dipraktikkan
D.1 3 olehguru bersifat konstruktif

Kegiatan pengembangan kualitas


pembelajaran yang dilakukan belum
terstruktur. Guru belum konsisten
melakukan refleksi pembelajaran,
mengeksplorasi referensi pengajaran baru,
dan mencetuskan inovasi baru namun
Guru belum aktif meningkatkan
kualitas pembelajaran setelah melakukan
refleksi pembelajaran yang telah lalu,
mengeksplorasi referensi pengajaran baru,
dan berinovasi menghadirkan
pembelajaran yang memantik keterlibatan
D.2 peserta didik. Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru

Guru belum secara intensif mencari


referensi pengajaran melalui buku, Program : Pengembangan Standar Proses
seminar, diskusi, praktik baik guru lain, dll pprogram pembinaan guru dalam melakukan
Kegiatan : Lesson study
untuk meningkatkan kualitas pengajaran, pembelajaran untuk peningkatan kapasitas
guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi Sumber daya : BOS
sehingga masih perlu ditingkatkan Volume : 1 bulan 1 Kali
pembelajran.
intensitasnya namun belum aktif mencari Penanggung jawab : Kepala Sekolah
referensi pengajaran melalui buku,
seminar,
diskusi, praktik baik guru lain, dll untuk
D.2.1 meningkatkan kualitas pengajaran. Belajar tentang pembelajaran

Proses refleksi untuk peningkatan kualitas


yang dilakukan, tidak terbatas ketika terjadi
permasalahan, namun belum dilakukan
D.2.2 secara rutin dan konsisten. Refleksi atas praktik mengajar
Guru mulai aktif mencari cara, sumber, dan
strategi pengajaran baru dalam rangka
melakukan inovasi pembelajaran untuk
meningkatkan ketertarikan, keterlibatan,
dan pemahaman murid terhadap materi
pembelajaran.

D.2.3 Penerapan praktik inovatif


Kepemimpinan instruksional yang visioner
dengan mengacu pada visi-misi sekolah secara
konsisten termasuk mengkomunikasikan visi-
misi kepada warga sekolah sehingga
perencanaan, praktik dan asesmen
pembelajaran berorientasi peningkatan hasil
belajar peserta didik melalui dukungan
program, sistem insentif atau sumber daya
yang memadai yang berdampak pada
membudayanya guru melakukan refleksi dan
D.3. perbaikan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran, praktik
pembelajaran, dan praktik asesmen di
satuan pendidikan berorientasi pada
D.3.2 peningkatan hasil belajar murid.

Sekolah sudah memiliki program, sistem


insentif, dan sumber daya yang mulai
mendukung guru untuk melakukan refleksi
D.3.3 dan perbaikan pembelajaran.

Satuan pendidikan memiliki lingkungan sekolah


yang aman, terlihat dari kesejahteraan
psikologis yang baik dan rendahnya kasus
perundungan, hukuman fisik, kekerasan
seksual, dan penyalahgunaan narkoba. Satuan
pendidikan dapat mempertahankan kualitas Program : Pengembangan Standar Sarana dan
warga sekolah dalam mencegah dan Prasarana
menangani kasus untuk menciptakan iklim Kegiatan : rehabilitasi taman literasi
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
D.4 keamanan di lingkungan sekolah. Sumber daya : BOS
Volume : 1 kali
Peserta didik merasa aman dan nyaman SDM : Kepala Sekolah, Guru, Siswa
ketika berada di lingkungan sekolah pada Kesejahteraan psikologis murid
D.4.1 situasi-situasi tertentu saja.

Guru masih belum sepenuhnya merasa


sebagai bagian dari satuan pendidikan
sehingga mereka menikmati perannya Kesejahteraan psikologis guru
sebagai seorang pendidik hanya pada
D.4.2 situasi tertentu saja.
No Program Sub-Program Kegiatan Kode Rekening Uraian Kegiatan Volume Satuan Satuan biaya Jumlah

Pengembangan
Pelatihan Platform Merdeka Honorarium
1 Pendidik dan Tenaga Numerasi 5.1.02.05.01.0005 1 orang Rp.100.000 Rp.100.000
Mengajar materi numerasi pembicara
Kependidikan

konsumsi 25 box Rp. 20.000 Rp. 500.000


Pengganti Kuota 25 provider Rp. 50.000 Rp. 1.250.000

Pengembangan Pelatihan Platform Merdeka


Honorarium
2 Pendidik dan Tenaga Karakter Mengajar materi Karakter dan 5.1.02.05.01.0005 1 orang Rp.100.000 Rp.100.000
pembicara
Kependidikan propil Pelajar Pancasila

konsumsi 25 box Rp. 20.000 Rp. 500.000


Pengganti Kuota 25 provider Rp. 50.000 Rp. 1.250.000

Penyusunan Modul Ajar Honorarium


5.1.02.05.01.0005 1 orang Rp.100.000 Rp.100.000
Projek Profil Pelajar Pancasila pembicara

konsumsi 25 box Rp. 20.000 Rp. 500.000


Pengganti Kuota 25 provider Rp. 50.000 Rp. 1.250.000
3 Standar Proses Kualitas Pembelajaran Supervisi 5.1.02.05.01.0005 Kertas 1 Rim Rp. 55.000 Rp. 55.000
Spidol 23 Buah Rp. 11.500 Rp. 264.500
Alat Peraga 5 Jenis Rp. 100.000 Rp. 500.000
Honorarium Peserta 23 Orang Rp. 25.000 Rp. 575.000
konsumsi 25 box Rp. 20.000 Rp. 500.000

Pengembangan
Refleksi dan Perbaikan Honorarium
Pendidik dan Tenaga Lesson Study 5.1.02.05.01.0005 1 orang Rp.100.000 Rp.100.000
Pembelajaran pembicara
Kependidikan
4
konsumsi 25 box Rp. 20.000 Rp. 500.000
Pengganti Kuota 25 provider Rp. 50.000 Rp. 1.250.000
5 Standar Sapras IIklim Keamanan Sekolah Perbaikan Taman Literasi 5.1.02.05.01.0005 Alat dan Bahan 1 paket Rp.20..000.000 Rp. 20.000.000
Upah Kerja 25 box Rp. 5000.000 Rp.5000.000

Anda mungkin juga menyukai