Untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, seorang anak membutuhkan nutrisi
mencukupi dan sesuai kebutuhannya. Imunisasi dan ASI adalah cara agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal. Imunisasi merupakan proses dimana seseorang dibuat menjadi kebal
terhadap penyakit biasanya dengan diberikan vaksin. ASI diberikan secara eksklusif selama 6
bulan pertama, selanjutnya akan didampingi dengan MPASI sebagai pelengkap nutrisi dan
sebagai peralihan dari ASI ke makanan keluarga. KMS merupakan instrumen untuk memonitor
Abstract
To grow and develop optimally, a child needs necessary nutritions. Immunization and breastmilk
are ways for a child to grow and develop optimally. Immunization is a process in which someone
become immune to diseases usually by giving them vaccination. Breastmilk is given exclusively
for the first 6 months, then it will be accompanied with weaning food as nutrition complement
and as a transition from breastmilk to normal meal. KMS is an instrument to monitor the growth
1
Latar Belakang
Untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, seorang anak membutuhkan nutrisi yang
mencukupi dan sesuai kebutuhannya. Salah satu cara untuk mendapat nutrisi yang dibutuhkan
adalah dengan meminum Air Susu Ibu (ASI) yang mengandung berbagai nutrisi dan juga
antibodi untuk tumbuh kembangnya. Umumnya, bayi hanya meminum ASI eksklusif sampai
umur 6 bulan dan setelahnya akan didampingi dengan makanan lain yaitu makanan pendamping
asi (MPASI) yang mempunyai beberapa tujuan untuk tumbuh kembang lebih lanjut. Selain
nutrisi, seorang anak juga perlu diimunisasi untuk mendapatkan proteksi dari penyakit infeksius
agar tidak menganggu tumbuh kembangnya. Tumbuh kembang seorang bayi dapat didata pada
Skenario
Seorang ibu membawa bayi laki-lakinya berusia 5 bulan ke poliklinik untuk konsultasi
Anamnesis
Antenatal care teratur. Lahir secara spontan dan menangis kuat, dibantu bidan. Imunisasi
yang sudah didapatkan antara lain DPT 2x, polio 3x, Hepatitis B 2x, BCG 1x. Bayi sudah minum
2
Imunisasi
Imunisasi adalah proses dimana seseorang dibuat menjadi kebal terhadap penyakit
menular biasanya dengan memberi vaksin. Vaksin yang berisi antigen ini akan menstimulasi
sistem pertahanan tubuh terhadap penyakitnya tersebut.1 Pemberian imunisasi dijadwalkan sesuai
dengan balans antara risiko anak terkena infeksi dan kemampuannya untuk memberi respon
imun yang baik.(lihat gambar 1) Biasanya tidak diberikan jika anak tersbut dalam keadaan sakit
kerusakan hati. Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin mati. Vaksin diberikan sebanyak 0.5
ml intramuscular di paha. Vaksin diberikan 12 jam setelah kelahiran dan didahului dengan
3
pemberian vitamin K. Jika bayi lahir dengan ibu positif HbsAg, maka vaksin yang diberikan
harus dikombinasi dengan vaksin Hb. Setelah pemberian vaksinasi, akan terdapat beberapa
kejadian ikutan antara lain demam yang tidak tinggi, timbul bengkak kemerahan, nyeri, rasa
Vaksin DPT diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertussis, dan tetanus. Jenis
vaksin yang digunakan adalah vaksin mati dan diberikan dengan dosis 0.5 ml intramuscular.
Vaksin ini diberikan kepada anak yang belum mendapat vaksin ini dengan umur minimal 2
bulan. Kejadian ikutan pasca imunisasi adalah timbul kemerahan, nyeri, dan bengkak pada
daerah suntikan.4
Vaksin polio tersedia dalam 2 sediaan antara lain yang dapat diberikan per oral dan
melalui suntikan. Vaksin yang diberikan secara oral dikenal dengan nama Oral Polio Vaccine
(OPV) menggunakan jenis vaksin hidup yang dilemahkan dengan dosis 2 tetes. Vaksin yang
diberikan dengan suntikan dikenal dengan nama Inactivated Polio Vaccine (IPV) menggunakan
jenis vaksin yang tidak aktif dengan dosis 0.5 ml secara intramuscular.4
KMS antara lain sebagai alat pemantauan pertumbuhan anak, sebagai catatan pelayanan
kesehatan anak, serta sebagai alat edukasi. Di dalam KMS akan terdapat grafik pertumbuhan
normal seorang anak yang dimana nantinya, ketika seorang anak diperiksa, nantinya akan
dilakukan plotting dan dapat diinterpretasikan apakah anak tersebut tumbuh secara normal atau
4
Gambar 2 : Grafik pada KMS.5
5
Gambar 3: Interpretasi KMS.5
Menyusui adalah proses fisiologis untuk memberi nutrisi optimal untuk anak. Umumnya,
ASI diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya ASI akan diberikan dengan
didampingi dengan makanan keluarga atau disebut makanan pendamping ASI selama 2 tahun
selanjutnya. ASI memiliki komposisi antara lain karbohidrat, protein, lemak, dan antibody.
Menyusui ASI ekslusif selama 6 bulan ditemukan terbukti menurunkan risiko anak terkena
penyakit.3,6
MPASI adalah makanan selain ASI yang mengandung nutrisi selama periode pemberian
peralihan makanan (diberikan bersamaan dengan ASI). Tujuan dari pemberian MPASI adalah
untuk melengkapi nutrisi yang tidak ada pada ASI yaitu zat besi, seng, dan vitamin A, serta
6
Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukan bayi siap diberikan MPASI. Tanda-tanda ini
dibagi berdasarkan kesiapan fisik dan psikologis. Kesiapan fisik yang harus ada antara lain
refleks ekstrusi (bila lidah disentuh, bayi akan menjulurkannya keluar) sudah
menghilang/berkurang, mampu menghisap dan menelan makanan yang sedikit lebih padat,
mampu mendorong makanan dari bagian depan mulut ke belakang, duduk tanpa /sedikit bantuan
dan mampu menahan keseimbangan, dan tangan dapat meraih benda di dekatnya. Kesiapan
psikologis pada anak antara lain mandiri dan eksploratif, mampu menunjukan keinginan makan
dengan membuka mulutnya, menunjukan rasa lapar dan kenyang (mendorong tubuh maju atau
menarik mundur).6
MPASI juga tidak diberikan secara langsung, melainkan harus diberikan secara bertahap
Selain melengkapi nutrisi untuk anak, pemberian MPASI juga merupakan sarana untuk
pembelajaran dan pemberian kasih saying. Ini disebut sebagai responsive feeding dan terdiri
atas beri makan secara langsung, lalu didampingi saat makan, untuk membantu anak
7
memahami rasa lapar, buatkan jadwal makan secara teratur, beri makan dengan sabar,
lakukan kontak mata, jangan dipaksa, hindari distractor, bila anak menolak makanan, cobalah
diganti dengan tekstur/rasa yang berbeda, makan tidak boleh lebih dari 30 menit, walaupun
porsinya sedikit, kedepannya, anak tersebut akan menambah porsi makan dengan sendirinya,
dan sediakan makanan dalam porsi kecil, biarkan mereka menambah jika menginginkannya
Ada beberapa hal perihal keamanan yang harus diperhatikan saat memberi MPASI. Hal
tersebut antara lain anak dibawah dibawah satu tahun tidak diperbolehkan diberi madu
karena mengandung spora botulinum, telur dan ayam harus dimasak sampai matang untuk
mencegah salmonellosis, bit, wortel, sawi, bayam, dan lobak tidak boleh diberikan kepada
anak dibawah 6 bulan karena mengandung nitrat yang tinggi dan dapat mengakibatkan
methemoglobinemia, susu sapi tidak boleh diberikan kepada anak dibawah 1 tahun karena
mengandung besi rendah dan tinggi akan natrium, kalium, klorida, dan mineral lain yang
dapat membebani ginjal, lalu tidak boleh diberi makanan kalengan, serta makanan berukuran
Kesimpulan
Pemberian imunisasi harus disesuaikan dengan jadwal dari IDAI untuk memberikan
proteksi optimal untuk anak. ASI eksklusif sebaiknya diberikan selama 6 bulan pertama,
setelahnya didampingi oleh MPASI. MPASI mempunyai fungsi sebagai pelengkap nutrisi
Daftar Pustaka
8
1. WHO. Health topics : Immunization [internet]. WHO. 2018. Diunduh pada tanggal 10
Januari 2019. Diunduh dari https://www.who.int/topics/immunization/en/
2. IDAI. Jadwal imunisasi 2017. IDAI. 2017. Diunduh pada tanggal 10 Januari 2019.
Diunduh dari http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017
3. Hull D, Johnson DI. Dasar-dasar Pediatri. 3rd edition. EGC: Jakarta; 2008
4. I.G.N Ranuh, Suyitno H. Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Ko S.
Pedoman imunisasi di Indonesia. Edisi ke-3. IDAI: Jakarta; 2008.
5. Menteri Kesehatan. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia tentang penggunaan
kartu menuju sehat (KMS) bagi balita. Kemenkes: Jakarta; 2010.
6. Puryatni A, Hendarto A, Hidajat B, et al. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit
metabolik jilid 1. Edisi ke-1. IDAI: Jakarta; 2011.