Anda di halaman 1dari 9

Makanan Pendamping Air Susu Ibu

Krisna Fernanda Suryaputra


102017103 / D5
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email : krisna.2017fk103@civitas .ukrida.ac.id
Abstrak

Untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, seorang anak membutuhkan nutrisi

mencukupi dan sesuai kebutuhannya. Imunisasi dan ASI adalah cara agar anak dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal. Imunisasi merupakan proses dimana seseorang dibuat menjadi kebal

terhadap penyakit biasanya dengan diberikan vaksin. ASI diberikan secara eksklusif selama 6

bulan pertama, selanjutnya akan didampingi dengan MPASI sebagai pelengkap nutrisi dan

sebagai peralihan dari ASI ke makanan keluarga. KMS merupakan instrumen untuk memonitor

tumbuh kembang anak.

Kata Kunci : tumbuh, kembang, imunisasi, ASI, MPASI, KMS

Abstract

To grow and develop optimally, a child needs necessary nutritions. Immunization and breastmilk

are ways for a child to grow and develop optimally. Immunization is a process in which someone

become immune to diseases usually by giving them vaccination. Breastmilk is given exclusively

for the first 6 months, then it will be accompanied with weaning food as nutrition complement

and as a transition from breastmilk to normal meal. KMS is an instrument to monitor the growth

and development of a child.

Key words: growth, development, immunization, breastmilk, weaning food, KMS

1
Latar Belakang

Untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, seorang anak membutuhkan nutrisi yang

mencukupi dan sesuai kebutuhannya. Salah satu cara untuk mendapat nutrisi yang dibutuhkan

adalah dengan meminum Air Susu Ibu (ASI) yang mengandung berbagai nutrisi dan juga

antibodi untuk tumbuh kembangnya. Umumnya, bayi hanya meminum ASI eksklusif sampai

umur 6 bulan dan setelahnya akan didampingi dengan makanan lain yaitu makanan pendamping

asi (MPASI) yang mempunyai beberapa tujuan untuk tumbuh kembang lebih lanjut. Selain

nutrisi, seorang anak juga perlu diimunisasi untuk mendapatkan proteksi dari penyakit infeksius

agar tidak menganggu tumbuh kembangnya. Tumbuh kembang seorang bayi dapat didata pada

Kartu Menuju Sehat (KMS).

Skenario

Seorang ibu membawa bayi laki-lakinya berusia 5 bulan ke poliklinik untuk konsultasi

mengenai makanan pendamping ASI.

Identifikasi istilah yang tidak diketahui

Tidak ada istilah yang tidak diketahui.

Anamnesis

Antenatal care teratur. Lahir secara spontan dan menangis kuat, dibantu bidan. Imunisasi

yang sudah didapatkan antara lain DPT 2x, polio 3x, Hepatitis B 2x, BCG 1x. Bayi sudah minum

ASI sejak lahir. Data tumbuh kembang pada KMS normal.

2
Imunisasi

Imunisasi adalah proses dimana seseorang dibuat menjadi kebal terhadap penyakit

menular biasanya dengan memberi vaksin. Vaksin yang berisi antigen ini akan menstimulasi

sistem pertahanan tubuh terhadap penyakitnya tersebut.1 Pemberian imunisasi dijadwalkan sesuai

dengan balans antara risiko anak terkena infeksi dan kemampuannya untuk memberi respon

imun yang baik.(lihat gambar 1) Biasanya tidak diberikan jika anak tersbut dalam keadaan sakit

atau ada riwayat reaksi berat sebelumnya.3

Gambar 1: Jadwal Imunisasi Anak IDAI Tahun 2017.2

Hepatitis B diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang dapat menyebabkan

kerusakan hati. Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin mati. Vaksin diberikan sebanyak 0.5

ml intramuscular di paha. Vaksin diberikan 12 jam setelah kelahiran dan didahului dengan

3
pemberian vitamin K. Jika bayi lahir dengan ibu positif HbsAg, maka vaksin yang diberikan

harus dikombinasi dengan vaksin Hb. Setelah pemberian vaksinasi, akan terdapat beberapa

kejadian ikutan antara lain demam yang tidak tinggi, timbul bengkak kemerahan, nyeri, rasa

mual, dan nyeri sendi.4

Vaksin DPT diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertussis, dan tetanus. Jenis

vaksin yang digunakan adalah vaksin mati dan diberikan dengan dosis 0.5 ml intramuscular.

Vaksin ini diberikan kepada anak yang belum mendapat vaksin ini dengan umur minimal 2

bulan. Kejadian ikutan pasca imunisasi adalah timbul kemerahan, nyeri, dan bengkak pada

daerah suntikan.4

Vaksin polio tersedia dalam 2 sediaan antara lain yang dapat diberikan per oral dan

melalui suntikan. Vaksin yang diberikan secara oral dikenal dengan nama Oral Polio Vaccine

(OPV) menggunakan jenis vaksin hidup yang dilemahkan dengan dosis 2 tetes. Vaksin yang

diberikan dengan suntikan dikenal dengan nama Inactivated Polio Vaccine (IPV) menggunakan

jenis vaksin yang tidak aktif dengan dosis 0.5 ml secara intramuscular.4

Kartu Menuju Sehat (KMS)

KMS merupakan instrumen pemantauan pertumbuhan anak. Tujuan dari penggunaan

KMS antara lain sebagai alat pemantauan pertumbuhan anak, sebagai catatan pelayanan

kesehatan anak, serta sebagai alat edukasi. Di dalam KMS akan terdapat grafik pertumbuhan

normal seorang anak yang dimana nantinya, ketika seorang anak diperiksa, nantinya akan

dilakukan plotting dan dapat diinterpretasikan apakah anak tersebut tumbuh secara normal atau

tidak.5 (lihat gambar 2 dan 3)

4
Gambar 2 : Grafik pada KMS.5

5
Gambar 3: Interpretasi KMS.5

Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Menyusui adalah proses fisiologis untuk memberi nutrisi optimal untuk anak. Umumnya,

ASI diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya ASI akan diberikan dengan

didampingi dengan makanan keluarga atau disebut makanan pendamping ASI selama 2 tahun

selanjutnya. ASI memiliki komposisi antara lain karbohidrat, protein, lemak, dan antibody.

Menyusui ASI ekslusif selama 6 bulan ditemukan terbukti menurunkan risiko anak terkena

penyakit.3,6

MPASI adalah makanan selain ASI yang mengandung nutrisi selama periode pemberian

peralihan makanan (diberikan bersamaan dengan ASI). Tujuan dari pemberian MPASI adalah

untuk melengkapi nutrisi yang tidak ada pada ASI yaitu zat besi, seng, dan vitamin A, serta

sebagai periode peralihan dari ASI eksklusif ke makanan keluarga.6

6
Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukan bayi siap diberikan MPASI. Tanda-tanda ini

dibagi berdasarkan kesiapan fisik dan psikologis. Kesiapan fisik yang harus ada antara lain

refleks ekstrusi (bila lidah disentuh, bayi akan menjulurkannya keluar) sudah

menghilang/berkurang, mampu menghisap dan menelan makanan yang sedikit lebih padat,

mampu mendorong makanan dari bagian depan mulut ke belakang, duduk tanpa /sedikit bantuan

dan mampu menahan keseimbangan, dan tangan dapat meraih benda di dekatnya. Kesiapan

psikologis pada anak antara lain mandiri dan eksploratif, mampu menunjukan keinginan makan

dengan membuka mulutnya, menunjukan rasa lapar dan kenyang (mendorong tubuh maju atau

menarik mundur).6

MPASI juga tidak diberikan secara langsung, melainkan harus diberikan secara bertahap

dari tekstur dan porsi makanan.6 (lihat tabel 1)

Tabel 1. Tahapan Pemberian MPASI.6

Selain melengkapi nutrisi untuk anak, pemberian MPASI juga merupakan sarana untuk

pembelajaran dan pemberian kasih saying. Ini disebut sebagai responsive feeding dan terdiri

atas beri makan secara langsung, lalu didampingi saat makan, untuk membantu anak

7
memahami rasa lapar, buatkan jadwal makan secara teratur, beri makan dengan sabar,

lakukan kontak mata, jangan dipaksa, hindari distractor, bila anak menolak makanan, cobalah

diganti dengan tekstur/rasa yang berbeda, makan tidak boleh lebih dari 30 menit, walaupun

porsinya sedikit, kedepannya, anak tersebut akan menambah porsi makan dengan sendirinya,

dan sediakan makanan dalam porsi kecil, biarkan mereka menambah jika menginginkannya

agar mencegah rasa bosan.6

Ada beberapa hal perihal keamanan yang harus diperhatikan saat memberi MPASI. Hal

tersebut antara lain anak dibawah dibawah satu tahun tidak diperbolehkan diberi madu

karena mengandung spora botulinum, telur dan ayam harus dimasak sampai matang untuk

mencegah salmonellosis, bit, wortel, sawi, bayam, dan lobak tidak boleh diberikan kepada

anak dibawah 6 bulan karena mengandung nitrat yang tinggi dan dapat mengakibatkan

methemoglobinemia, susu sapi tidak boleh diberikan kepada anak dibawah 1 tahun karena

mengandung besi rendah dan tinggi akan natrium, kalium, klorida, dan mineral lain yang

dapat membebani ginjal, lalu tidak boleh diberi makanan kalengan, serta makanan berukuran

kecil, lengket, dan keras karena dapat membuat anak tersedak.6

Kesimpulan

Pemberian imunisasi harus disesuaikan dengan jadwal dari IDAI untuk memberikan

proteksi optimal untuk anak. ASI eksklusif sebaiknya diberikan selama 6 bulan pertama,

setelahnya didampingi oleh MPASI. MPASI mempunyai fungsi sebagai pelengkap nutrisi

dan sebagai peralihan dari ASI ke makanan keluarga.

Daftar Pustaka

8
1. WHO. Health topics : Immunization [internet]. WHO. 2018. Diunduh pada tanggal 10
Januari 2019. Diunduh dari https://www.who.int/topics/immunization/en/
2. IDAI. Jadwal imunisasi 2017. IDAI. 2017. Diunduh pada tanggal 10 Januari 2019.
Diunduh dari http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017
3. Hull D, Johnson DI. Dasar-dasar Pediatri. 3rd edition. EGC: Jakarta; 2008
4. I.G.N Ranuh, Suyitno H. Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Ko S.
Pedoman imunisasi di Indonesia. Edisi ke-3. IDAI: Jakarta; 2008.
5. Menteri Kesehatan. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia tentang penggunaan
kartu menuju sehat (KMS) bagi balita. Kemenkes: Jakarta; 2010.
6. Puryatni A, Hendarto A, Hidajat B, et al. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit
metabolik jilid 1. Edisi ke-1. IDAI: Jakarta; 2011.

Anda mungkin juga menyukai