Rumusan Masalah
Anak perempuan berusia 18 bulan terlihat pucat dan nampak lebih kecil dari anak lainnya.
Anamnesis
RPS: Tidak ada riwayat perdarahan dan demam. Batuk pilek (-). Orangtua tidak menyadari
anaknya pucat.
RPSos: Tidak ada anggota keluarga yang menderita batuk-batuk lama, tidak ada yang
memiliki keluhan serupa.
RPD: pasien belum pernah sakit berat / dirawat di RS sebelumnya
Riwayat imunisasi: imunisasi dasar lengkap di bidan dekat rumah.
Riwayat Nutrisi: ASI hingga usia 3 bulan saja, selanjutnya susu formula. Usia 6 bulan
mendapat MPASI berupa bubur saring, wortel dan hati ayam.
Pemeriksaan Fisik
KU: tampak sakit sedang, pucat dan agak kekuningan, perawakan lebih kecil dibanding
anak seusianya
BB : 8 kg
TB 70 cm
TTV : 36.8 ⁰C, napas 24 x/menit, nadi 110x/menit
Mata = konjingtiva anemis, sklera ikterik ringan
KGB servikal, axilla, inguinal tidak teraba
Hepar 3 jari BAC, Lien S1.
Pemeriksaan penunjang
Lab: CBC: Hb 6 g/dL, Ht 19%, leukosit 7.200/uL, Tr 230.000/uL, hitung jenis basophil 0,
eosinophil 2, netrofil batang 0, netrofil segmen 50%, limfosit 40, monosit 8%.
Index eritrosit: MCV 60 fl (N 70-86), MCH 27 pg (N 31-37), MCHC 25 g/dL (N 30-36),
RDW meningkat.
Retikulosit: 3,5% (N 0.5-2).
Morfologi darah tepi: anisopoikilositosis, Burr cell (+), target cell (+), fragmented cell
(+), sel pensil (-).
Status Fe: SI 200 mcg/dL (N 60-170), TIBC 300 mcg/dL (N 240-450), serum ferritin 120
(N 12-150), saturasi transferrin 70 (N 20-50).
Hb elektroforesa: Hb A2 30%, HbF 70%.
Working Diagnosis
Thalassemia Beta
Etiopatogenesis
• Thalassemia Intermedia
• Gejala ringa
• Thalassemia Minor
• Asimptomatik
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi
• Foto polos = hair on end appearance
Pemeriksaan Darah
• Hb ↓
• Mayor = 3-4 g/dL
• Intermedia = 7-10 g/dL
• Minor = 10-13 g/dL
• Penurunan Index Eritrosit (MCV,MCH,MCHC)
• RDW↑
• Retikulosit ↑
• Fragilitas osmotic ↓
• Morfologi eritrosit
• Mikrositik hipokrom
• Anisocytosis dan poilkilositosis = target cell, teardrop cell, sel
fragmen, dan eliptosit
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
• Bilirubin ↑
• Fe serum, TIBC ↑
• Elektroforesis = Hb A2 & Hb F ↑
• Biopsi sumsum tulang = hyperplasia
erytoid
Thalassemia beta Sferositosis Sickle cell anemia Hb-pati Autoimmune Defisiensi G6PD
hemolytic anemia
Mutasi titik pada gen beta di Kelainan genetik Mutasi rantai globin Istilah untuk kelainan Autoantibodi terhadap Kelainan genetik yang
kromosom 11. autosomal dominan. beta-6 asam glutamat hemoglobin. membran eritrosit. membuat kurangnya
menjadi valin. produksi enzim G6PD
Terjadi mutasi pada dan menyebabkan
gen yang memproduksi anemia hemolitik
protein globin. terutama saat ada stress
oksidan.
Anemia berat, Anemia dengan Acute chest Diagnosis dilakukan Dapat ditemukan Gejala timbul secara
hepatosplenomegaly, hyperbilirubinemia syndrome karena ada dari klinis, hasil infeksi ISPA berulang, episodik saat terpapar
thalassemic facies. disertai juga dengan vasooklusi. pemeriksaan darah hemoglobinuria, stress oksidan.
icterus dan rutin dan morfologi. splenomegaly, dan
Anemia mikrositik hipokrom, splenomegaly. Anemia normositik jaundice. Bite and blister cells
hyperplasia eritroid, target cell dan eritrosit khas yaitu sel tanpa
berbentuk sickle Anemia sedang hingga hemoglobin dan
shaped berat dengan polikromasia. Heinz
Morfologi eritrosit sferositosis, bodies
berupa gambaran sel polikromasia dan
sferosit yang lebih Coombs test positif
kecil. Coombs test
negatif
Tatalaksana
Splenectomy
Vitamin C
Asam Folat
Kesimpulan