• autoimun
defek ekstraseluler • hemolisis fragmentasi
(ekstrinsik atau
ekstrakorpuskular) : • hipersplenisme
• faktor plasma
SICKLE CELL ANEMIA (SCA)
suatu kelainan genetik pada darah yg disebabkan karena adanya perubahan asam
amino ke-6 pada rantai protein globin beta yang menyebabkan adanya perubahan
bentuk dari sel darah merah menjadi sabit yang disebut dengan HbS.
SDA
INTRODUCTION
• anemia kongenital dimana sel
darah merah berbentuk
menyerupai sabit, karena adanya
hemoglobin abnormal.
• anemia hemolitik berat akibat
adanya defek pada molekul
hemoglobin dan disertai dengan
serangan nyeri.
• kelainan autosomal recessive
• menyebabkan ↓ tekanan oksigen
darah atau ↑ pH darah,
hemoglobin membentuk kristal
berbentuk sickle didalam eritrosit.
ETIOLOGI
Sel menjadi kaku, kasar, dan memanjang, seperti bentuk sabit. Sel darah ini
memiliki viskositas yang lebih tinggi dan insolubel
GEJALA KLINIK
Nyeri
Skleral ikterus Kelemahan Anoreksia
abdominal
Pemberasan
liver, limpa, Hematuria
jantung
Penundaan pertumbuhan dan
MANIFESTASI KLINIK pematangan seksual dengan ciri-ciri
fisik
Penyumbatan pembuluh darah • seperti pembengkakan abdomen dan kelebihan
lumbar lordosis.
(vasoocclusive)
• Dirasakan oleh penderita sebagai rasa Hand-foot syndrome.
nyeri.
• Penyumbatan yang terjadi pada otak
dapat menyebabkan stroke. • Ditandai dengan adanya pembengkakan pada
• Rasa nyeri di perut pada umumnya punggung tangan dan kaki, nonerythematous,
dan terasa sangat sakit yang disertai dengan
disebabkan karena terjadi infark pada demam dan peningkatan jumlah leukosit.
limpa.
• Rasa nyeri pada dada sering disertai
dengan infeksi bakteri yang kemudian Krisis aplastik
disebut dengan istilah acute chest
syndrome (ACS).
• karena terjadi penurunan pembentukan sel
darah merah yang disertai dengan demam.
MANAGEMENT OF MEDICAL EMERGENCIES (SCA)
Analgesik diberikan segera ketika pasien mengeluh sakit
• Severe pain : morphine (i.v)
• Moderate : oral codeine atau oral morphine
• Mild pain : NSAID dan parasetamol
Berikan oksigen
Silent Carrier Gangguan pada 1 rantai globin alfa, kradaan ini tidak timbul gejala sama sekali
Stase atau sedikit kelainan berupa sel darah merah yang tampak lebih pucat
Alfa thalasemia Gangguan pada 2 rantai globin alpha. Penderita mengalami anemia ringan dengan
Trait sel darah merah hipokrom dan mikrositer, dapat menjadi carrier.
Hb H Disease Gangguan pada 2 rantai globin alfa, penderita berpariasi mulai tidak ada gejala
sama sekali higga anemia yang berat yang disertai dengan pembesaran limpa.
Alfa thalasemia Gangguan pada 4 rantai globin alpha, tipe ini merupakan kondisi yang paling
Mayor berbahaya pada thalasemia. Kondisi ini tidak terdapat rantai globin yang dibentuk
sehingga tidak ada HbA/HbF yang diproduksi.
TALASEMIA BETA Thalasemia beta terjadi jika terdapat mutasi pada satu atau dua
rantai globin beta yang ada, terdiri dari:
Beta Jenis ini memiliki satu gen normal dan satu gen yang bermutasi, penderita
mengalami anemia ringan yang ditandai dengan sel darah merah yang
talasemia mengecil(mikrositer)
Trait
Talasemia Kondisi ini kedua gen mengalami mutasi tetapi masih bisa produksi sedikit
rantai beta globin. Penderita mengalami anemia yang derajatnya
Intermedia tergantung dari derajat mutasi gen yang terjadi
Talasemia Kondisi kedua gen mengalami mutasi sehingga tidak dapat memproduksi
rantai beta globin. Penderita ini tidak dapat membentuk hemoglobin yang
Mayor cukup sehingga hampir tidak ada O2 yang disalurkan ketubuh.
MANIFESTASI KLINIS
• Tampak pucat (kekurangan hemoglobin)
• Perut terlihat buncit (hepatomegali dan splenomegali sebagai akibat
terjadinya penumpukan Fe)
• Kulit kehitamman (meningkatnya produksi Fe)
• terjadi ikterus (↑ produksi bilirubin)
• Gagal jantung (penumpukan Fe di otot jantung)
• Retrakdasi pertumbuhan
• Penuaan dini
THALASSEMIA AND DENTAL
• Manifestasi rongga mulut :
• Protrusi bimaxiler dan kelainan oklusi.
• Abnormalitas gigi dan wajah berupa diastema gigi yang parah, open bite,
tulang molar yang menonjol, saddle dan perubahan skeletal, bibir atas
terangkat (chipmunk facies).
• RO : menunjukkan penipisan tulang alveolar, tulang kortikal,
pembesaran ruang sumsum, trabekula kasar, dan palsi pada syaraf
cranial.
• Tidak ada penatalaksaan khusus di bidang kedokteran gigi selama
tidak ada gejala hipoksia serebral dan jantung, serta anemia.