KELOMPOK 6:
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dimana atas segala
nikmat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak
Kegiatan Manusia Terhadap Ekosistem Daratan “ Makalah ini kami susun dengan
semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini, serta kepada Bapak/ibu selaku Dosen Ekologi dan Lingkungan Geografi
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri khususnya.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
2X
KATA PENGANTAR .............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1.Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3.Manfaat................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1. Ekosistem............................................................................................................................5
3.1.Kesimpulan........................................................................................................................14
3.2.Saran..................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I
3X
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dampak manusia terhadap lingkungan meliputi perubahan lingkungan biofisik dan
terhadap ekosisitem,keanekaragaman hayati dan sumberdaya alam yang disebabkan langsung
oleh manusia, termasuk pemanasan global,degradasi lingkungan dan hilangnya
keanekaragamaan hayati. Beberapa altivitas manusia yang menyebabkan kerusakan pada
lingkungan dalam skala global termasuk pertumbuhan penduduk,eksploitasi berlebihan,polusi
dan lain sebagainya.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah:
Apa itu ekosistem daratan?
Apa ciri-ciri ekosistem daratan?
Apa saja jenis-jenis ekosistem daratan?
Bagaimana dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem daratan?
1.3.Manfaat
Untuk mengetahui dan menambah wawasan pembaca mengenai dampak kegiatan
manusia terhadap ekosistem daratan.
BAB II
4X
PEMBAHASAN
2.1 Ekosistem
Dalam suatu habitat, selain terdapat berbagai jenis makhluk hidup (komunitas)terdapat juga
benda-benda seperti air, tanah, pasir, cahaya, matahari, dan udara. Di antara anggota komunitas
dan benda-benda tersebut terjadi hubungan yang salingmempengaruhi. Kesatuan ini membentuk
sistem ekologi atau disebut ekosistem. Sebuahakuarium atau kebun di rumah kita merupakan
contoh ekosistem yang sederhana.Sebuahsungai atau hutan merupakan contoh ekosistem yang
kompleks.
Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tanganmanusia,
misalnya padang rumput, gurun, laut, danau, rawa, hutan, dansungai. Ekosistem Buatan, yaitu
ekosistem yang terjadi karena buatan manusia.Contoh : kolam, sawah, waduk, kebun, dan
akuarium.Ekosistem alami dapat dibedakan lagi ke dalam beberapa jenis ekosistem,yaitu
ekosistem darat, air tawar, air laut, dan pantai. Dan padakesempatan kali ini makalah kami akan
membahas mengenai ekosistem darat.
Ekosistem darat merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem
ini meliputi wilayah daratan yang sangat luas yang disebut bioma. Ekosistem ini sangat
dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, hingga letak astronomis.
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadibeberapa bioma, yaitu
sebagai berikut. Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhanyang tinggal di suatu lokasi
geografis tertentu.
3. Jenis tumbuhan dan juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah daratan
5X
2.3. Jenis-jenis Ekosistem Darat dan Ciri-Cirinya
Hutan hujan tropis terdapat dalam wilayah khatulistiwa seperti dalam lembah sungai Amazon,
Amerika Selatan, Asia Tenggara ( Malaysia, Indonesia, Thailand ) dan lembah Sungai Kongo.
Bioma ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur yang tinggi sekitar 25°C.
Sepanjang tahun matahari bersinar dengan suhu lingkungan antara 21-30 derajat celcius
Dihutan hujan tropis pohon-pohon dapat tumbuh tinggi mencapai 55 m dan membentuk
kanopi ( tudung )
Beberapa tanaman tumbuh merambat ( liana ), seperti rotan atau tumbuh menempel
( epifit ), seperti anggre di cabang-cabang pohon untuk mendapatkan cahaya matahari
Sebagian besar hewan hidup di sekitar kanopi karena mudah mendapatkan makanan dan
berpindah tempat, banyak pula yang ditemukan hewan bisa terbang atau memanjat,
seperti kelelawar, ular, tupai, monyet, burung dan serangga, sementara di tanah terdapat
macan tutul, babi hutan dan jaguar.
6X
2. Padang Rumput
Padang rumput terdapat di daerah tropis sampai beriklim sedang, seperti Hongaria,
Amerika Selatan, Australia dan Rusia Selatan. Di Indonesia padang rumput terdapat di Nusa
Tenggara. Rata-rata curah hujan 25-50 cm/tahun ( ada yang mencapai 100 cm/tahun ) dan hujan
turun tidak teratur.
Didaerah yang tercurah hujan tinggi, rumput tumbuh subur hingga tingginya mencapai 3 m,
seperti bluestem grasses. Sementara di daerah yang curah hujannya rendah terdapat rumput yang
pendek, seperti grama grasses dan buffalo grasses. Hewan yang hidup dipadang rumput seperti
reptile, burung, kanguru, kijang, singa, cheetah, jaguar, serigala, ular, pengerat, serangga, zebra,
dan jerapah.
Curah hujan bioma padang rumput ialah 25-50 cm/tahun tetapi turun tidak teratur
Ditemukan adanya posorita dan drainase yang tidak teratur, menyebabkan tumbuhan
sukar untuk mengambil air.
Hewan yang hidup di padang rumput seperti reptile, burung, kanguru, kijang, singa,
cheetah, jaguar, serigala, ular, pengerat, serangga, zebra dan jerapah
3. Sabana
Sabana ( savana ) merupakan padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon, sabana
terletak pada daerah tropis dengan curah hujan sekitar 90-150 cm/tahun, seperti Australia utara,
Nusa tenggara timur, Kenya ( Afrika ), Nusa tenggara barat. Sabana dibedakan atas dua jenis
yaitu sabana murni ( satu jenis pohon ) dan sabana campuran ( beberapa jenis pohon ). Jenis
tumbuhan pembentuk bioma sabana yaitu rumput, Acacia, Eucalyptus dan Coryphautan
( gerbang ), sedangkan pada jenis hewannya antara lain gajah, macan tutul, rayap, kijang, zebra,
singa, serangga dan kuda.
Ciri-Ciri Sabana
7X
Sabana terdapat di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Amerika Utara dan
Kenya ( Afrika )
Jenis hewan bioma sabana seperti Gajah, Macan Tutul, Rayap, Kijang, Zebra, Singa,
Serangga dan Kuda
4. Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah yang mengalami empat musim seperti musim dingin, musim
panas, musim semi dan musim gugur. Seperti yang berada di Amerika Serikat bagian timur,
Asia timur, Chili dan Eropa barat. Hutan gugur memiliki curah hujan yang merata sepanjang
tahun sekitar 75-100 cm/tahun. Tumbuhan yang hidup pada umumnya memiliki daun lebar,
seperti oak, elm, maple dan beech.
Pada musim dingin air membeku sehingga tidak dapat diserap tumbuhan sehingga tumbuhan
tidak dapat melakukan fotosintetis. Akibatnya daun menjadi berubah warna menjadi merah lalu
cokelat dan pada akhirnya gugur. Sebaliknya pada musim panas tiba-tiba dan salju mencair,
tumbuhan akan menyerap air sehingga daun bersemi untuk melakukan fotosintetis.
Pada musim dingin beberapa hewan hdiup di ekosistem hutan gugur mengalami hibernasi
( tidak aktif bergerak dan tidak makan, hanya tidur ) seperti hamster dan kelelawar. Beberapa
dari hewan pemakan biji seperti leming, menyimpan cadangan makanan di lubang
persembunyian. Ada pula hewan yang membentuk lemak di bawah kulit, misalnya hewan
pengerat, sementara itu burung-burung melakukan imigrasi ke daerah yang lebih hangat.
Pada musim panas, radiasi matahari cukup tinggi, curah hujan tinggi dan kelembaban
tinggi
8X
Menjelang musim dingi ; radiasi matahari mulai berkurang, suhu dan kelembaban mulai
turun, tumbuhan sulit mendapat air, sehingga warna daun menjadi merah dan cokelat
hingga akhirnya berguguran ( musim gugur )
Musim dingin ; tumbuhan gundul ( tidak berdaun ), daun tidak mengalami fotosintesis
dan beberapa jenis hewan melakukan hibernasi ( tidur panjang )
Menjelang musim panas ; suhu naik, salju mencair dan tumbuhan muali berdaun
( musim semi )
5. Tundra
Tundra merupakan bioma yang paling dingin. Bioma tundra dibedakan dengan dua macam
yaitu tundra arktik dalam timdra alpin. Tundra arktik terdapat di daerah kutub utara ( arktik ),
Siberia, Finlandia, Rusia dan Kanada. Tanahnya ditutupi oleh salju yang mencair di musim
panas. Pada musim dingin tidak ada cahaya matahari yang berlangsung selama sekitar 9 bulan.
Matahari baru bersinar di musim panas yang hanya berlangsung sekitar tiga bulan.
Dominannya vegetasi bioma ini ialah lichen “ reindeer ” lumut Sphagnum, selain dari itu
terdapat juga tumbuhan berbiji yang memiliki ukuran pendek dengan masa perkembangan yang
singkat ( sekitar 2 bulan ). Pada musim panas tumbuhan segera menghasilkan bunga dan biji,
selanjutnya akan mengalami dormansi ( tidak aktif ) di musim dingin seperti pohon willow dan
birch. Hewan-hewan yang hidup di bioma tundra antara lain rubah, caribou, muskox, dan
burung ptarmigan. Tundra alpin terdapat dipuncak pegunungan yang tinggi seperti di puncak
gunung jaya wijaya papua. Vegetasi tundra alpin didominasi oleh rumput alang-alang, lichen,
perdu dan lumut daun.
Ciri-Ciri Tundra
Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat
berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap
Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami
pertumbuhan
Fauna khas bioma tundra ialah “ Muskoxem ” ( bison berbulu tebal ) dan Reindeer /
Caribou ( rusa kutub )
6. Gurun
9X
Gurun ialah padang luas yang tandus karena hujan yang sangat jarang turun di daerah tersebut,
Contohnya Gurun Gobi di Asia dan Gurun Sahara di Afrika.
Ciri-Ciri Gurun
Suhu lingkungan di beberapa gurun bisa sangat panas, dengan suhu di siang hari
mencapai 60 derajat celcius, sedangkan malam hari mencapai 0 derajat celcius
7. Taiga
Taiga ( Hutan Boreal ) terdapat di daerah antara subtropis dan kutub, seperti Alaska, Rusia,
Amerika utara dan Semenanjung Skandinavia. Bioma ini terdapat di wilayah utara hutan gugur
subtropis dan pegunungan tropis. Bioma ini juga terdapat di pegunungan beriklim dingin,
tumbuhan dominan berdaun jarum ( konifer ) yang tampak hijau sepanjang tahun seperti alder,
cemara, spruce, birch dan juniper. Hewan yang hidup di ekosistem taiga antara lain serigalam
burung, moose, ajak, beruang hitam dan lynx.
Ciri-Ciri Taiga
Perbedaan suhu pada musim panas dan musim dingin sangat tinggi
10X
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan
didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan
adalah :
1. bendungan
4. sawah irigasi
5. perkebunan sawit
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan
materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti
polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi
sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu
bergantung pada bumi.
11X
Illegal logging, yaitu penebangan yang terjadi di suatu kawasan hutan yang dilakukan secara
liar sehingga menurunkan atau mengubah fungsi awal hutan. Meskipun telah ada larangan
keras dari Pemerintah untuk melakukannya, akan tetapi sebagian besar kalangan masyarakat
masih melakukan kegiatan tersebut.
Kebakaran hutan, kebanyakan dari peristiwa kebakaran hutan terjadi karena faktor
kesengajaan. Beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab sengaja membakar hutan untuk
dijadikan lahan perkebunan, pemukiman, peternakan, dan yang lainnya.
Perambaan hutan. Para petani yang bercocok tanam tahunan dapat menjadi sebuah
ancaman bagi kelestarian hutan. Mereka bisa dapat memanfaatkan hutan sebagai lahan baru
untuk bercocok tanam. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang semakin pesat juga dapat
berkontribusi terhadap terjadinya perambaan hutan. Hal ini disebabkan kebutuhan lahan
untuk kelangsungan hidup mereka juga semakin meningkat. Dan hutan menjadi salah satu
object yang bisa mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Berkurangnya luasan areal hutan karena kerusakan ekosistem hutan yang sering disebut
degradasi hutan ditambah juga penggundulan dan alih fungsi lahan hutan atau istilahnya
deforestasi. Studi cifor (international forestry research) menelaah tentang penyebab
perubahan tutupan hutan yang terdiri dari perladangan berpindah, perambahan hutan,
transmigrasi, pertambangan, perkebunan, hutan tanaman, pembalakan dan industri
perkayuan.
Selain itu kegiatan illegal logging yang dilakukan oleh kelompok profesional atau
penyelundup yang didukung secara illegal oleh oknum-oknum. Pembukaan areal hutan untuk
dijadikan perkebunan kelapa sawit ditunding sebagai salah satu penyebab kerusakan hutan.
Hutan yang didalamnya terdapat beranekaragam jenis pohon dirubah menjadi tanaman
monokultur, menyebabkan hilangnya biodiversitas dan keseimbangan ekologisdi areal tersebut.
Usaha pertambangan dalam waktu relatif singkat dapat mengubah bentuk topografi tanah dan
keadaan muka tanah (land impact) sehingga dapat mengubah keseimbangan sistem ekologi bagi
daerah sekitarnya. Usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan, antara
lain pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing, serta
buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun.
Barang tambang diperoleh dengan menggali tanah, maka apabila tidak hati- hati akan
mengakibatkan lahan kritis. Pengambilan barang tambang yang tidak disertai dengan
pengelolaan lingkungan akan mengakibatkan kerusakan tanah, salah satunya adalah lahan kritis.
12X
Lahan kritis akibat kegiatan pertambangan terjadi akibat hilangnya vegetasi penutup lahan,
perubahan topografi dan juga perubahan struktur lapisan tanah.
Pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi geologi
lapangan dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan tambang, dan gempa.
BAB III
13X
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai lingkungan hidupnya sendiri. Tempatmakhluk
hidup melakukan segala kegiatan hidupnya disebut habitat. Satuan makhlukhidup dalam
ekosistem meliputi individu, populasi,dan komunitas.
Kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yangmembentuk hubungan timbal
balik disebut ekosistem. Terdapat beberapa macamekosistem, salah satunya ekosistem darat
yaitu ekosistem yang lingkungan fisiknyaberupa daratan. Ekosistem darat dibedakan atas
beberapa bioma(daerah habitat) sepertigurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur,
taiga, dan tundra.
Saran
Dari tulisan makalah yang kami buat, kami berharap dapat menambahpengetahuan kepada
teman-teman, agar dapat mengetahui mengenai Ekosistem Darat.Kami juga berharap, bahwa
kita sebagai generasi penerus, tidak hanya membaca bukusatu saja tapi lebih banyak buku
mengenai radiasi benda hitam,sehingga dengan begituakan semakin banyak ilmu dan
pengetahuan yang dapat kita peroleh.
DAFTAR PUSTAKA
14X
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/ekosistem-darat
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-dan-jenis-jenis-ekosistem-darat-dari-
gurun-hingga-tundra-1vnJe5gOdtd/full
https://sipil.ub.ac.id/sarjana/kerusakan-tanah-jenis-penanggulangan-dan-pencegahan/
https://ilmugeografi.com/geologi/dampak-negatif-pertambangan-terhadap-lingkungan
https://media.neliti.com/media/publications/225050-dampak-pertambangan-terhadap-
lingkungan-e01f22b1.pdf
Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi. 2000.
IPA Biologi untuk SLTP.
Erlangga,Jakarta.Oman,
Ekosistem Darat. (google.com)
Ekosistem (google.com)
15X