Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. KONSERVASI
SUMBERDAYA ALAM
PRODI S1 PENDIDIKAN
GEOGRAFI - FIS

Skor Nilai :

KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM

NAMA MAHASISWA: FRISKA SIAHAAN


NIM : 3203331028
KELAS : B-2020
DOSEN PENGAMPU : Dr. Meilinda Suriani Harefa, S.Pd, M.Si.
MATA KULIAH : KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini
dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk menambah wawasan tentang
pengetahuan mengenai Konservasi Sumberdaya Alam. Sebelumnya, saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada Ibu Dosen Pengampu mata kuliah Konservasi Sumberdaya Alam yang telah
memberikan tugas ini dan yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini.

Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga terbuka
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan tugas CJR ini, untuk itu harapan besar saya
atas kritik dan saran yang membangun dari Ibu dosen dan teman-teman saya . Demikian yang
dapat saya sampaikan, saya berharap semoga makalah CJR ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.

Medan, 15 Maret 2022

Friska Siahaan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4
A. RASIONALISASI CJR ................................................................................ 4
B. TUJUAN PENULISAN CJR ........................................................................ 4
C. MANFAAT CJR ........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 5
JURNAL 1 ........................................................................................................... 5
JURNAL 2………………………………………………………………………8
REVIEW JURNAL…………………………………………………………..…10
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 12
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN

RASIONALISASI CJR
Critical jurnal merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk mengkritik dan
mengulas isi jurnal yang sudah ada. Dalam membuat critical juranal review yang diperlukan
ulasan terhadap ulasan jurnal, di tinjau dari berbagai segi ulasan yang dilakukan didasarkan
pada argument dan bukti yang dipertanggung jawabkan untuk mengulas sebuah jurnal kita
dapat memperoleh nya melalui membaca jurnal ini terlebih dahulu artikel -artikel yang
akan dikritik.

TUJUAN PENULISAN CJR


1. Menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Konservasi Sumberdaya Alam.
2. Menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu jurnal Konservasi Sumberdaya Alam .
3. Meningkatkan daya fikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan suatu jurnal
4. Menguatkan pengetahuan dari ulasan artikel yang terdapat dalam jurnal dengan cara
membaca nya.

MANFAAT CJR
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dan sebuah jurnal atau
hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
4. Mengetahui kualitas jumal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis lainnya.
BAB II

PEMBAHASAN

Identitas Artikel dan Jurnal yang di review


IDENTITAS JURNAL 1

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PENGEMBANGAN KONSERVASI


MANGROVE
DAN CEMARA KAWANG PADA MASYARAKAT DUSUN
Judul
KABATMANTREN
DESA WRINGINPUTIH KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN
BANYUWANGI
Jurnal Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial
Vol/No. Volume 15 Nomor 2
Halaman
Edisi Terbitan 2021
ISSN 1907-9990
Penulis Mita Rifqotul Muariroh , Sukidin , dan Lisana Oktavisanti Mardiyana
Reviewer Friska Siahaan, 15 Maret 2023
RINGKASAN JURNAL 1

Wisata berperan besar dalam meningkatkan taraf pertumbuhan yang pesat sebagai wujud
nyata kontribusi sektor wisata dalam membangun masyarakat yang sejahtera, dengan adanya
pengembangan objek wisata dapat berpengaruh terhadap kehidupan sosial baik terdapat dampak
positif maupun negatif bagi masyarakat sekitar objek wisata. Desa Wringinputih merupakan salah
satu desa di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi yang memiliki potensi alam berupa
pohon mangrove yang tumbuh di sepanjang pesisir pantai, dengan adanya tumbuhan mangrove
tersebut masyarakat memiliki ide atau gagasan untuk menjadikannya sebagai ekowisata dengan
mengkonservasi tumbuhan mangrove tersebut.
Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang dikembangkan oleh masyarakat kelompok
nelayan yang bernama KUB Mina Sero Laut dengan tujuan awal untuk mengurangi erosi tanah
akibat air laut dan menjaga ekosistem flora dan fauna dari limbah pabrik agar tidak menjadi rusak.
Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang dikembangkan dengan mengutamakan kaidah alam
dan partisipasi masyarakat nelayan sekitar kawasan, diresmikan pada tahun 2016 oleh Bupati
Kabupaten Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Peresmian konservasi ekowisata tersebut
membawa manfaat dan perubahan bagi masyarakat nelayan sekitar pesisir, perubahan tersebut
seperti adanya pekerjaan sampingan setelah menangkap ikan, tingkat kesejahteraan masyarakat
meningkat karena mengalami peningkatan pendapatan, lingkungan konservasi menjadi lebih
bersih, dan adanya interaksi yang baik bagi masyarakat, kelompok pemuda, maupun kelompok
nelayan itu sendiri serta peningkatan sarana dan prasarana konservasi.
Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang memiliki potensi wisata yang menarik
sehingga pengembangan yang dilakukan harus secara maksimal dengan tetap mengutamakan
kelestarian dari tumbuhan mangrove dan cemara. Beberapa hal menarik dari konservasi ekowisata
tersebut adalah keindahan pemandangan sunrise di pagi hari, menara kembar, pohon cemara yang
memberikan keindahan dan kesejukan bagi wisatawan yang ingin bersantai maupun berpiknik,
keindahan dan keasrian susur hutan mangrove. Pengembangan Konservasi yang dilakukan oleh
kelompok nelayan Mina Sero Laut bekerjasama dengan masyarakat untuk ikut terjun langsung
dalam pengembangan konservasi. Pengembangan Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang saat
ini masih berada di tahap awal, oleh karena itu pengembangan harus dilakukan dengan melibatkan
beberapa pihak pelaku ekowisata seperti bekerjasama dengan Pemerintah Desa serta pelaku
industri pariwisata lainnya.
Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang merupakan wisata alam yang berbasis edukasi
dan konservasi yang dilatar belakangi oleh kerusakan ekosistem pesisir. Tumbuhan pohon
mangrove yang berada di kawasan Dusun Kabatmantren memang sudah ada sebelum dilakukan
penanaman pada tahun 1999 oleh masyarakat. Pohon mangrove tersebut merupakan kekayaan
alam desa yang dijadikan suatu ekowisata oleh masyarakat. Pengembangan ekowisata tersebut
memberikan dampak positif dan negatif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Dusun
Kabatmantren serta lingkungan sekitar kawasan konservasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Tempat penelitian dilakukan di Dusun Kabatmantren, Desa Wringinputih, Kecamatan
Muncar Kabupaten Banyuwangi.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan
dokumen. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengembangan tersebut secara tidak langsung memberikan dampak negatif dan positif.
Dampak positif yang ditimbulkan yaitu adanya pelebaran penanaman pohon mangrove, adanya
kerjasama yang baik antar masyarakat, sadar akan pembangunan wisata, adanya pengeboran
Sumur Bur untuk masyarakat, adanya kemajuan dalam kelompok KUB Mina Sero Laut, adanya
kemajuan dalam kelompok pemuda karang taruna, lingkungan Konservasi menjadi semakin bersih
dan ramai, terciptanya peluang kerja untuk masyarakat seperti membuka usaha warung, menjaga
area parkir konservasi dan menjadi tukang bersih-bersih di konservasi. Dampak negatif dari
pengembangan tersebut yaitu adanya konflik di masyarakat karena perbedaan pendapat antar
kelompok serta lahan pantai menjadi semakin sempit karena adanya bangunan warung dan adanya
beberapa sarana prasarana konservasi.
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai dampak sosial ekonomi pengembangan
Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang terhadap Masyarakat Dusun Kabatmantren Desa
Wringinputih Kecamatan Muncar dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pengembangan
Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang memberikan dampak yang positif dan negatif terhadap
kehidupan sosial dan ekonomi serta lingkungan terhadap masyarakat Dusun Kabatmantren.
Dampak sosial ekonomi dari adanya pengembangan Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang
terhadap masyarakat Dusun Kabatmantren yaitu adanya kerjasama antara masyarakat, adanya
pengeboran sumur bur, adanya kemajuan organisasi nelayan, kedekatan antara kelompok pemuda,
sadar akan pembangunan ekowisata, terjadinya konflik di masyarakat dan penyempitan lahan
pantai konservasi.
Dampak ekonomi yang ditimbulkan yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat dan
menciptakan peluang kerja pada masyarakat serta terciptanya berbagai peningkatan sarana dan
prasarana konservasi. Saat adanya Covid-19 di Indonesia masyarakat mengalami penurunan
perekonomian, kehilangan pekerjaan, pendapatan sehingga ekonomi masyarakat menjadi lesu.
Rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh pengelola harus berhenti karena adanya Covid-
19 yang mengharuskan konservasi tutup. Hal ini mengakibatkan beberapa kerusakan yang ada di
konservasi seperti fasilitas, sarana dan prasarana sehingga hal tersebut membuat pengunjung
menjadi sepi dan mudah cepat bosan.
IDENTITAS JURNAL 2

REVITALISASI FUNGSI HUTAN PANTAI MELALUI PROGRAM


REBOISASI HUTAN LINDUNG DAN KONSERVASI HUTAN
Judul MANGROVE DI KAWASAN PANTAI UJONG BLANG
KECAMATAN
BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE
Jurnal Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Volume dan Volume 24 No. 3
Halaman
Edisi Terbitan Juli - September 2018
Penulis Widya Arwita , Makharany Dalimunthe , Roza Thohiri
Nomor ISSN 0852-2715
Reviewer Friska Siahaan, 15 Maret 2023
RINGKASAN JURNAL 2

Berbagai kajian akademik telah menegaskan pentingnya keberadaan hutan mangrove bagi
penciptaan ekosistem dan ekologi kehidupan di sekitarnya secara berkelanjutan. Kekayaan flora
dan fauna yang terkandung didalam ekosistem hutan mangrove juga memiliki nilai ekonomi yang
tinggi dimana jika tidak dapat dikontrol dengan baik maka akan berdampak kepada kerusakan
ekosistem dan ekologi di kawasan hutan mangrove.
Disisi lain, kondisi kerusakan hutan mangrove tidak dibarengi oleh upaya reboisasi dan
konservasi yang relevan dan berkesinambungan sehingga mengakibatkan semakin tidak
produktifnya ekosistem dalam wilayah hutan mangrove yang telah rusak tersebut. Salah satu
dampak negatif yang ditimbulkan dari eksploitasi tidak terkendali pada wilayah hutan mangrove
adalah bencana abrasi yang memperparah potensi banjir di kawasan pemukiman di sekitar pantai
akibat minimnya keberadaan pohon-pohon mangrove yang memiliki akar yang kuat dan kokoh
dalam mengurangi laju erosi perairan pantai. Dalam konteks yang lebih masif, tidak berfungsinya
fisik hutan mangrove juga membuat ombak tsunami menjadi lebih mudah memasuki wilayah
pemukiman di daratan yang tidak hanya membawa kerusakan fisik disekitarnya namun juga
ancaman kehilangan nyawa penduduk yang berdomisili di wilayah sekitar.
Kecamatan Banda Sakti di Kota Lhokseumawe merupakan salah satu kecamatan di Kota
Lhokseumawe dengan posisi geografis sebelah utara dan timur berbatasan dengan perairan Selat
Malaka (BPS, 2017). Potensi bencana abrasi juga kerap mengintai wilayah pemukiman di
beberapa desa (gampong) di wilayah Kecamatan Banda Sakti tanpa kompromi. Secara khusus
ketika bencana Gempa dan Tsunami yang melanda daerah pesisir Nanggroe Aceh Darussalam
pada 26 Desember 2004 yang lalu; beberapa pemukiman di Desa Pusong dan Desa Ujong Blang
di Kecamatan Banda Sakti turut terkena dampak kerusakan yang cukup parah yang juga
mengakibatkan puluhan korban jiwa meninggal dunia.
Belajar dari dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana tsunami dan tsunami yang
melanda wilayah Kecamatan Banda Sakti hingga saat ini, PT. PERTAMINA (Persero) MOR I -
TBBM Lhokseumawe mengaktualisasikan pertangungjawaban sosialnya dengan kemitraan
bersama CESD telah merealisasikan program konservasi dan reboisasi hutan mangrove dan hutan
pantai di Pantai Ujong Blang. Realisasi program ini menjadi upaya nyata bagi sinergitas fungsi
fisik, biologis dan sosial-ekonomi hutan mangrove dan hutan pantai di Kecamatan Banda Sakti
secara berkelanjutan bagi peningkatan kehidupan masyarakat setempat. Selain itu, upaya ini
menjadi perwujudan komitmen dan dedikasi korporasi bagi pemenuhan prinsip tata kelola yang
baik khususnya melalui pemenuhan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Pasal 74 ayat (1), (2),
(3), dan (4) dalam kaitannya dengan implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada
Masyarakat di wilayah operasional TBBM Lhokseumawe, dalam hal ini adalah di kawasan dalam
wilayah Kecamatan Banda Sakti.
Kerusakan hutan mangrove dan hutan pantai di pesisir pantai Ujong Blang di Kecamatan
Banda Sakti menjadi isu sentral dari kajian deskriptif-kualitatif ini. Ulasan ini menganalisis secara
interpretatif dari pelaksanaan program CSR Oleh PT. PERTAMINA (Persero) Marketing
Operating Region (MOR) I – Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Lhokseumawe guna
mengatasi dampak negatif penurunan keanekaragaman hayati pada ekosistem hutan mangrove dan
hutan pantai Ujong Blang sekaligus menguatkan kapasitas masyarakat secara kolegial dan formil
dalam mengelola kawasan hutan mangrove dan hutan pantai Ujong Blang sesuai fungsi fisik,
biologi dan sosial-ekonomi yang relevan. Kampanye dan edukasi pelestarian dan pengelolaan
lingkungan alam ini menjadi efektif dengan paritispasi aktif kelompok masyarakat pelestari
lingkungan pantai Ujong Blang dari 5 (lima) desa terkait: Hagu Selatan, Hagu Teungoh, Hagu
Barat Laot, Ulee Jalan dan Ujong Blang dalam reboisasi 3.000 batang pohon lindung dengan 3
(tiga) jenis vegetasi masing-masing sebanyak 1.000 pohon yakni:
1) Ketapang (Terminalia Catappa);
2) Ketapang Kencana (Terminalia Mantaly) dan;
3) Cemara Laut (Casuarina Equisetifolia) serta dilanjutkan dengan konservasi hutan mangrove
melalui penanaman bibit mangrove sebanyak 10.000 pohon dalam tahun 2018 sebagai upaya untuk
menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati di hutan mangrove dan hutan pantai Ujong Blang
yang berbasis pengelolaan dari dan oleh komunitas masyarakat sekitar yang berkesinambungan
dan kebermanfaatannya akan terus dirasakan hingga generasi selanjutnya.
Program Konservasi dan Reboisasi Kawasan Pantai Ujong Blang Kota Lhokseumawe
memiliki kontribusi yang signifikan bagi pemberdayaan kelompok masyarakat pelestari
lingkungan kawasan pantai, setempat. Secara visual, capaian pelaksanaan program dapat dilihat
dari perbaikan pada 3 (tiga) aspek utama yakni:
• Fisik – dalam jangka pendek, menengah dan panjang berdampak pada revitalisasi kondisi
lingkungan yang ada bagi penurunan dampak negatif perubahan garis pantai dan penggunaan lahan
sempadan pantai yang berpotensi mengakibatkan terjadinya erosi (abrasi) pantai.
• Ekologi – spesies dari vegetasi hutan pantai yang memiliki persyaratan ekologi yang relevan.
• Ekonomi – menjadi proyek rintisan pengembangan kawasan ekowisata yang terintegrasi dengan
sektor industri pendukung lainnya dengan masyarakat sebagai actor utama dalam pengelolaan
kawasan ekowisata: rekreasi, pendidikan dan olahraga. Selain itu, aspirasi masyarakat dan
stakeholder akan aktualisasi kebutuhan dan keinginan dari masyarakat setempat dapat terpenuhi
dengan melalui penyediaan akses langsung terhadap wilayah yang ditanami.
Kegiatan ini penting untuk ditindaklanjuti dengan legalisasi kelompok masyarakat
pelestari lingkungan pantai Ujong Blang sehingga kelembagaan formal yang dimaksud akan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tata kelola sistem penyelenggaraan pemerintah di
wilayah tersebut.
REVIEW JURNAL

Kelebihan Jurnal 1:
➢ Jurnal menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca
terutama bagi para mahasiswa yang mempelajari konservasi sumberdaya alam.
➢ Kajian pembahasan dalam jurnal bersifat terbaru dan sesuai dengan kondisi yang terjadi
pada waktu penelitian.
➢ Materinya mengandung unsur general, sehingga bisa dibaca oleh banyak kalangan
masyarakat yang berkepentingan.
➢ Struktur dan komponen jurnal yang tersusun secara sistematis.
Kelebihan Jurnal 2 :
➢ Penggunaan bahasa ilmiah namun sederhana yang menambah wawasan serta mudah untuk
dipahami.
➢ Terdapat data-data yang akurat berupa diagram dan table yang menunjukan persentase
pengukuran secara langsung oleh peneliti dan juga statistika data dalam bentuk angka-angka
atau variable dalam menunjukan kuantitas suatu komponen yang dijelaskan yang
meningkatkan keakuratan data.
➢ Terdapat gambar objek dan data penelitian sebagai unsur pendukung ke objektifan data
yang dikandung.
➢ Struktur dari jurnal berurutan atau sistematis
➢ Objek kajian dalam jurnal focus dan terarah terhadap judul jurnal yaitu dampak konservasi
cemara laut dan mangrove.
➢ Terdapat UU pendukung data.

Kekurangan Jurnal 1 :
➢ Bahan kajian pada setiap paragraf tidak terlalu luas dan tidak mencakup contoh yang banyak
serta pemberian teori yang tidak lengkap.
➢ Tidak disertai dengan lampiran gambar dan data pada saat melakukan penelitian di lokasi
objek penelitian.
Kekurangan Jurnal 2 :
➢ Beberapa bagian dari penjelasan mengandung banyak istilah ilmiah yang sulit untuk dipami.
Sehingga hanya orang tertentu yang dapat memahaminya
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jurnal pertama yang berlokasi di Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang yang
merupakan wisata alam yang berbasis edukasi dan konservasi yang dilatar belakangi oleh
kerusakan ekosistem pesisir apabila dibandingkan dengan jurnal pembanding yang berlokasi di
pesisir pantai Ujong Blang di Kecamatan Banda Sakti memiliki tujuan konservasi yang sama, yaitu
dalam pemberdayaan masyarakat. Nilai pemanfaatan ekosistem mangrove ini memiliki perbedaan
diantara ketiga lokasi karena perbedaan tingkat pemanfaatan yang berbeda pula. Nilai total
pemanfaatan ekosistem mangrove ini harus mangalami peningkatan setiap tahunnya, karena
nilai pemanfaatan ini dapat mengindikasikan maksimal tidaknya pemanfaatan ekosistem
mangrove di masing-masing lokasi yang bersifat ekonomis maupun non ekonomis.
Pemanfaatan ekosistem mangrove harus optimal dengan tetap menjaga
kelestariannya tetapi nilai ekonomi yang dihasilkan dapat meningkat. Beberapa cara yang dapat
dilakukan adalah dengan menjaga ekosistem mangrove dari kerusakan yang diakibatkan
oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, melakukan pemanfaatan secukupnya,
dan terus melakukan penelitian terkait pengelolaan ekosistem mangrove secara ekologi maupun
ekonomi agar dapat bermanfaat bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

MUARIROH, Mita Rifqotul; SUKIDIN, Sukidin; MARDIYANA, Lisana Oktavisanti. Dampak


Sosial Ekonomi Pengembangan Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang pada
Masyarakat Dusun Kabatmantren Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten
Banyuwangi. Available at: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/view/21983

Anda mungkin juga menyukai