Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. GEOGRAFI INDUSTRI


PRODI S1 PENDIDIKAN
GEOGRAFI - FIS

Skor Nilai :

Geografi Industri

NAMA MAHASISWA: FRISKA SIAHAAN


NIM : 3203331028
KELAS : B-2020
DOSEN PENGAMPU : Dr.Novida Yenny,M.Si
MATA KULIAH : GEOGRAFI INDUSTRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL JOURNAL
REVIEW ini dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk menambah wawasan tentang
pengetahuan mengenai Geografi Industri. Sebelumnya, saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Dosen Pengampu mata kuliah Geografi Industri yang telah memberikan tugas ini dan
yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini.

Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga terbuka
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan tugas CJR ini, untuk itu harapan besar saya
atas kritik dan saran yang membangun dari Ibu dosen dan teman-teman saya . Demikian yang
dapat saya sampaikan, saya berharap semoga makalah CJR ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.

Medan, 9 Maret 2022

Friska Siahaan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. RASIONALISASI CJR.................................................................................4
B. TUJUAN PENULISAN CJR........................................................................4
C. MANFAAT CJR...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 5
JURNAL 1........................................................................................................... 5
JURNAL 2………………………………………………………………………8
REVIEW JURNAL…………………………………………………………..…10
BAB III PENUTUP............................................................................................... 12
A. KESIMPULAN...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13
BAB I

PENDAHULUAN

RASIONALISASI CJR
Critical jurnal merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk mengkritik
dan mengulas isi jurnal yang sudah ada. Dalam membuat critical juranal review yang
diperlukan ulasan terhadap ulasan jurnal, di tinjau dari berbagai segi ulasan yang
dilakukan didasarkan pada argument dan bukti yang dipertanggung jawabkan untuk
mengulas sebuah jurnal kita dapat memperoleh nya melalui membaca jurnal ini terlebih
dahulu artikel -artikel yang akan dikritik.

TUJUAN PENULISAN CJR


1. Menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Geografi Industri.
2. Menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu jurnal Geografi Industri
3. Meningkatkan daya fikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan suatu
jurnal
4. Menguatkan pengetahuan dari ulasan artikel yang terdapat dalam jurnal dengan
cara membaca nya.

MANFAAT CJR
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dan sebuah jurnal atau
hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
4. Mengetahui kualitas jumal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya.
BAB II

PEMBAHASAN

Identitas Artikel dan Jurnal yang di review


IDENTITAS JURNAL 1

Penguatan Daya Saing UKM Pada Usaha Makanan Khas Daerah


Judul
Sumatera Barat
Jurnal Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol/No. Vol. 4, No. 4/ Hal. 579-587
Halaman
Edisi Terbitan Desember 2020
ISSN 2614-7424
Penulis Fisla Wirda , Herizon, dan Trimardi Jaya Putra
Reviewer Friska Siahaan, 9 Maret 2023
RINGKASAN JURNAL 1

Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Propinsi Jawa Timur. Sidoarjo
memiliki lebih dari 15 ribu UKM yang tersebar di 18 Kecamatan. Kabupaten Sidoarjo memiliki
berbagai produk unggulan yang sudah terkenal baik di dalam maupun di luar negeri. Sidoarjo
yang terkenal akan kota udang dan bandeng juga memiliki produk unggulan yang menopang
perekonomian Jawa Timur. Dari total produksi budidaya tambak di Kabupaten Sidoarjo,
produksi kedua komoditas tersebut mencapai lebih dari 85% dan sekitar 70% nya merupakan
produksi bandeng. Jumlah petani tambak Sidoarjo mencapai 3.227 orang dengan total luas lahan
tambak 15.530 hektar. Desa-desa di Sidoarjo yang banyak terdapat tambak bandeng antara lain:
Desa Banjar Kemuning, Kalanganyar, Segoro Tambak, dan Gesik Semanggi.
Bandeng Sidoarjo dikenal khas karena tidak berbau lumpur dan rasanya gurih. Sebagai
salah satu sentra produksi bandeng di Jawa Timur, industri pengolahan bandeng pun berkembang
pesat di wilayah ini. Semakin banyaknya industri pengolahan bandeng bahkan dari luar
Kabupaten Sidoarjo menyebabkan industri ini harus mampu bersaing dengan berbagai usaha
yang sama dari berbagai daerah. Karena itu, diperlukan penentuan strategi untuk meningkatkan
daya saing hasil olahan bandeng. Dari permasalahan tersebut, maka dilakukan perancangan
peningkatan daya saing UMKM dengan Metode Quality Function Deployment (QFD.

QFD dikenal sebagai sistem untuk menterjemahkan suara pelanggan “Voice of


Customer” ke dalam kebutuhan perusahaan. QFD merupakan alat yang efektif yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengidentifikasi keinginan pelanggan, memperluas pangsa pasar, dan
mengembangkan strategi untuk mencapai kepuasan pelanggan (Yeh dkk., 2013). Khorshidi dkk.
(2016) menjelaskan bahwa QFD dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan
suatu produk atau layanan. Vinodh dan Chintha (2011) menekankan fakta bahwa QFD bukanlah
alat pemecahan masalah, tetapi sangat berguna dalam mengidentifikasi apa yang harus dilakukan
untuk meningkatkan pangsa pasar.

Tujuan QFD menurut Garver (2012) antara lain:


1. Memungkinkan organisasi mengidentifikasi pelanggan
2. Memahami dan memprioritaskan kebutuhan pelanggan
3. Menambah nilai melalui maksimalisasi kualitas
4. Merancang sistem kualitas yang komprehensif untuk kepuasan pelanggan
5. Mengembangkan strategi
6. Mengoptimalkan aspek produk atau layanan yang membawa keunggulan kompetitif
terbesar
melihat manfaat QFD sebagai metode untuk mengurangi hambatan yang terkait dengan
pengembangan produk lintas fungsional, membantu mengubah budaya perusahaan, memiliki
manfaat nyata seperti semakin mengurangi waktu siklus, mengurangi biaya pengembangan, dan
meningkatkan produktivitas. Manfaat penting dari QFD adalah keefektifannya dalam
menangkap, memprioritaskan dan menstabilkan kebutuhan pelanggan.

Fitur utama dari pendekatan QFD untuk meningkatkan kualitas adalah serangkaian
matriks yang disebut dengan House of Quality (HoQ). HoQ adalah dasar dari semua proses QFD
yang dilakukan dengan menggabungkan sejumlah besar data dari berbagai sumber, seperti
survei, wawancara, pameran dagang, dan keluhan pelanggan. Matriks HoQ mengidentifikasi dan
menjawab pertanyaan “Apa”, “Bagaimana”, hubungan diantara keduanya, dan kriteria untuk
memutuskan mana yang akan memberikan kepuasan terbesar kepada pelanggan.

Langkah yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan QFD adalah:

1.Mendengarkan suara konsumen (atribut) untuk menentukan harapan pelanggan. Caranya:

a. Penentuan konsumen ahli dengan judgement sampling


b. Wawancara dengan konsumen ahli
c. Hasil wawancara adalah atribut kualitas.

2. Membuat karakteristik proses yang ada dalam perusahaan.


3. Menentukan hubungan karakteristik antara atribut dengan karakteristik proses dengan nilai
yang sudah ditetapkan.

4. Menentukan kepuasan konsumen dan juga perbandingan kinerja perusahaan. Untuk


mengetahui kepuasan konsumen dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner, setiap pertanyaan
diberikan pilihan jawaban dalam bentuk skala likert.

5. Menentukan trade off atau keterkaitan antara karakteristik proses yang satu dengan yang lain.
6. Menentukan tingkat kepentingan kebutuhan teknis.

IDENTITAS JURNAL 2

PERANCANGAN PENINGKATAN DAYA SAING UKM


Judul BANDENG DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN
METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD
Jurnal Journal of Research and Technology
Volume dan Vol. 4 No. 2
Halaman
Edisi Terbitan Desember 2018
Penulis Rina Sri Wulandari dan Rizki Amalia Putri
Nomor ISSN 2460 – 597
Reviewer Friska Siahaan, 9 Maret 2023
RINGKASAN JURNAL 2

Batu Sangkar dijuluki sebagai Kota Budaya merupakan pusat kerajaan Minang Kabau
memiliki banyak peninggalan sejarah seperti istana rumah gadang, batu bersurat, batu batikam,
kuburan raja dan peninggalanpeninggalan lainnya (Hendrita, 2017). Potensi ini menjadi alasan
tersendiri bagi masyarakat Minang Kabau berwisata ke daerah ini untuk mengenang kejayaan
kerajaan Minang Kabau pada masa lampau. Pariangan melengkapi wisata budaya wisatawan
yang berkunjung ke Tanah Datar. Belum lengkap berwisata tanpa mengunjungi pusat oleh-oleh,
karena wisatawan tentulah ingin menikmati ciri khas masing-masing daerah. Salah satu oleh-oleh
yang digemari wisatawan adalah kue kering Dumayang (Dakak-dakak) yang merupakan kuliner
desa Simabur kecamatan Pariangan.
Ada lebih kurang 30 pelaku Usaha Mikro yang menggeluti bisnis ini. Pelaku usaha dan
pekerja didominasi oleh kaum perempuan yang tentu akan meningkatkan pendapatan keluarga
(Eliza & Putra, 2018). Kebanyakan dari mereka bertindak selaku produsen sekaligus penjual
secara eceran/ retail. Produk yang dihasilkan di kerjakan secara manual, kemasan masih
sederhana dan belum memiliki sertifikat halal. PEMDA Sumbar sangat mendorong sertifikasi
halal untuk produk kategori UKM, karena dari 40.000 UKM yang memiliki sertifikat halal baru
1.000 UKM, kendala utama adalah mahalnya biaya sertifikasi halal. Dinobatkannya Sumatera
Barat sebagai destinasi wisata Halal menjadi keharusan untuk memberi label halal pada setiap
produk makanan. Produk juga belum dilengkapi dengan tanggal expired yang diperlukan agar
konsumen yakin produk yang dikonsumsinya aman.

Secara umum Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Indonesia masih
mempunyai berbagai permasalahan baik dari segi produksi, pengelolaan maupun pemasaran
Penggunaan alat produksi yang masih tradisional dan sederhana menyebabkan hasil produksi
tidak menarik dan tidak memenuhi standar kesehatan.

Dengan cara manual bentuk dan ukuran produksi sulit untuk diseragamkan. Tenaga dan
waktu yang dibutuhkan juga relative lama. Kinerja bisnis juga dipengaruhi oleh kompetensi
kewirausahaan . Bila pengelolaan berjalan dengan baik maka akan meningkatkan daya saing
sebuah produk atau perusahaan. Dalam usaha makanan aspek higienis dan kehalalan menjadi
salah satu pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi produk. Dewasa ini produk halal tidak
hanya untuk dikonsumsi Muslim, akan tetapi juga disukai oleh non muslim, karena standar halal
menjamin keamanan, kebersihan dan kualitas produk.

Disamping itu mereka yakin bahwa produk yang halal sudah menjalani standar yang ketat
dalam proses produksi sehingga kemungkinan terkontaminasi zat yang berbahaya probabilitanya
kecil . Label halal tidak hanya menguntungkan konsumen akan tetapi juga pelaku usaha antara
lain dalam hal meraih kepercayaan konsumen, meraih pasar pangan halal global dan
meningkatkan marketability produk di pasar. Makanan yang dikemas dengan baik akan tahan
lebih lama, sehingga masa kadaluarnya menjadi lebih panjang. Selain itu, juga akan membuat
konsumen lebih tertarik . Kemasan yang efektif akan memberikan kemudahan kepada konsumen
dalam membawa dan menyimpannya. Konsumen merasa nyaman dan aman membeli produk
karena adanya informasi produk dalam setiap kemasan.
Permasalahan yang dihadapi masyarakat sehubungan dengan aspek produksi antara lain:
a. Proses produksi dilakukan secara manual, mulai dari tahap membuat adonan, proses mencetak,
menggoreng dan pengepakan, sehingga memerlukan waktu yang lama dan kurang efisien.
b. Mitra belum memiliki mesin penggiling beras, sehingga proses penggilingan di lakukan oleh
pihak lain, dengan memberikan jasa upah atas setiap kilogram beras yang digiling.
c. Mutu Produk belum terjamin, karena proses produksi kurang higienis, adonan, wajan berisi
minyak goreng sering pada posisi tanpa penutup, sehingga di dihinggapi debu dan lalat.
Demikian juga peralatan dan tempat produksi yang kurang memperhatikan aspek kebersihan.
d. Sulit merubah kebiasaan masyarakat untuk berubah ke teknologi modern yang bisa
mempercepat proses pengerjaan, karena mengganggap pengerjaan secara manual dengan
menggunakan tangan, hasilnya menjadi lebih baik, lebih lembut dan jika digoreng akan lebih
garing.
e. Produk yang dihasilkan mitra tergolong barang yang disertai jasa, karena selain memproduksi
kue sendiri, usaha ini juga menjual produknya ke konsumen akhir. Dalam menjual produk, maka
aspek jasa perlu mendapat perhatian, antara lain kualitas pelayanan. Pemilik yang menjalankan
peran ganda sebagai manajer, tenaga penjualan, bagian persediaan, pemasaran, keuangan dan
produksi, tentu tidak bisa menjalankan peran dengan baik. sehingga akan berdampak terhadap
kualitas pelayanan. Misalnya pembeli datang ketika proses produksi berlangsung, tentu tingkat
responsiveness terhadap pembeli akan berkurang.
f. Produk usaha kedua mitra belum mendapatkan label halal dari Majelis Ulama Indonesia, label ini
penting agar konsumen yakin bahwa produk yang dikonsumsinya halal. Alasan belum
mencantumkan label halal karena biaya pengurusannya mahal. Label halal ini penting jika
produk ingin di pasarkan keluar daerah, jika dipasarkan didaerah setempat, label halal tidak
begitu penting karena masyarakat sekitar sudah tahu kalau produk itu halal. Karena makanan
yang dihasilkan merupakan oleh-oleh yang akan dibawa kemana-mana, maka label halal sangat
penting.
g. Kedua usaha belum mencantumkan tanggal produksi dan tanggal expired, padahal kode ini
penting agar konsumen maupun produsen bisa membedakan produk yang baru di produksi dan
produk yang sudah tidak boleh lagi dikonsumsi, karena sudah kadaluarsa.

Industri Kecil Menengah (UKM) khususnya retail perlu mendapatkan perhatian baik dari
pemerintah ataupun dari pihak Perguruan Tinggi, karena kebanyakan usaha ini hanya berjalan
secara natural tanpa dibimbing dengan pengetahuan yang diperlukan untuk kelangsungan
hidupnya. Minimnya pengetahuan pengelola mengakibatkan usaha retail dari masa ke masa
hanya jalan ditempat tanpa ada perobahan signifikan. Selama ini perhatian pemerintah lebih
difokuskan pada bantuan dalam bentuk financial dengan jumlah yang relatif kecil dan tidak
cukup untuk pengembangan usaha.

Sementara aspek pengetahuan pengelola usaha belum mendapat perhatian. Pengetahuan yang
diperlukan antara lain adalah pengetahuan dibidang manajemen, baik manajemen pemasaran,
ataupun keuangan. Dengan adanya pengetahuan tersebut diharapkan pengelola memiliki bekal
yang cukup untuk menjalankan usaha sehingga kinerja usaha retail bisa meningkat dan
kelangsungan hidup usaha bisa dipertahankan

REVIEW JURNAL

Kelebihan Jurnal 1:
 Jurnal menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca
terutama bagi para mahasiswa yang mempelajari geografi ketenagakerjaan.
 Dilengkapi dengan banyak Undang-Undang sebagai unsur pendukung data yang
dipaparkan
 Materinya mengandung unsur general, sehingga bisa dibaca oleh banyak kalangan
masyarakat yang berkepentingan.
 Mengandung banyak teori dan pejelasan yang rinci dari setiap bahasan disetiap judulnya.
 Struktur dan komponen jurnal yang tersusun secara sistematis.

Kelebihan Jurnal 2 :
 Penggunaan bahasa ilmiah namun sederhana yang menambah wawasan serta mudah untuk
dipahami
 Terdapat data-data yang akurat berupa diagram dan table yang menunjukan persentase
pengukuran secara langsung oleh peneliti dan juga statistika data dalam bentuk angka-
angka atau variable dalam menunjukan kuantitas suatu komponen yang dijelaskan yang
meningkatkan keakuratan data.
 Struktur dari jurnal berurutan atau sistematis
 Objek kajian dalam jurnal focus dan terarah terhadap judul jurnal

Kekurangan Jurnal 1 :
 Bahan kajian pada setiap bab tidak terlalu luas dan tidak mencakup contoh yang banyak
serta pemberian teori yang tidak lengkap.
 Tidak disertai dengan lampiran pengaplikasian ide dan kegiatan dalam judul
Kekurangan Jurnal 2 :
 Terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan serta penempatan rumus dalam beberapa
paragraph didalam jurnal
 Beberapa bagian dari penjelasan mengandung banyak istilah ilmiah yang sulit untuk
dipami. Sehingga hanya orang tertentu yang dapat memahaminya
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kedua jurnal ini merupakan jurnal yang mengkaji mengenai ketenagakerjaan terutama
dalam sistem pengupahan tenaga kerja secara umum, khususnya yang ada di indonesia. Hal ini
juga mendalami bagaimana dampak dari pendidikan terhadap kesiapan dalam bekerja dan
terhadap efektifitas kerja juga, mengingat era saat ini merupakan kondisi yang menuntut
kemampuan atau skill dalam teknologi.
Sistem pengupahan disuatu negara biasanya didasarkan kepada falsafah atau teori yang
dianut oleh negara itu. Sistem pengupahan diIndonesia pada umumnya didasarkan kepada tiga
fungsi upah .
Beberapa tahun terakhir pasar tenaga kerja Indonesia berjalan dengan baik, seperti yang
ditunjukkan oleh peningkatan jumlah pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran terbuka,
meskipun pertumbuhan penduduk Indonesia termasuk pesat. Terlepas dari kenyataan bahwa
permintaan tenaga kerja berfluktuasi sepanjang tahun dan periode dikarenakan berbagai faktor
musiman, rotasi pasar tenaga kerja, dan iklim ekonomi global. Peningkatan pasar kerja
dibandingkan peningkatan jumlah tenaga kerja masih rendah, meski pertambahan lapangan kerja
selama 5 tahun terakhir cukup banyak dibandingkan pertambahan angkatan kerja. Kondisi
tersebut menyebabkan labour surplus economy atau kelebihan tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Fisla Wirda, Herizon, & Trimardi Putra. (2020). Penguatan Daya Saing UKM Pada Usaha
Makanan Khas Daerah Sumatera Barat. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(4), 579-587. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i4.4165
Rina Sri Wulandari, & Rizki Amalia Putri. (2018). PERANCANGAN PENINGKATAN DAYA
SAING UKM BANDENG DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN METODE
QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT(QFD). Journal of Research and Technology,
4(2), 145–154. Retrieved from https://journal.unusida.ac.id/index.php/jrt/article/view/154

Anda mungkin juga menyukai