Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. EKONOMI MAKRO

PRODI PENDIDIKAN BISNIS

Skor Nilai:

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Strategi Pemasaran Daerah Sebagai Upaya Meningkatkan Peluang Investasi Di Kota


Semarang

NAMA MAHASISWA : KHODEN BROTTAN SITORUS

NIM : 7193143006

DOSEN PENGAMPU : Dr. FITRAWATY M.Si

MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI MAKRO

JURUSAN PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih
karunia-Nya saya dapat meyelesaikan critical journal review Pengantar Ekonomi Makro ini
dengan baik dan tepat waktu. Saya juga berterimakasih kepada Dosen yang bersangkutan
yang telah memberi tugas ini. Critical journal review ini diajukan sebagai pemenuhan salah
satu tugas dari mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro.

Saya berharap critical journal review ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai kritik jurnal Pengantar Ekonomi Makro, sehingga kita dapat
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jurnal yang akan dibahas didalamnya.

Saya sadar critical journal review ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritikan dan saran yang
membangun dari para pembaca. Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam proses penyelesaian critical journal review.

Medan, April 2020

Khoden

Critical Journal Review| 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4

1.1 Rasionalisasi CJR .............................................................................................................................. 4

1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................................................. 4

1.3 Manfaat CJR ........................................................................................................................................ 4

BAB II. REVIEW JOURNAL ....................................................................................................... 5

2.1 Jurnal Nasional.................................................................................................................................. 5

2.2 Jurnal Internasional ........................................................................................................................ 10

Critical Journal Review| 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR


CJR atau Critical Journal Review adalah salah satu tugas yang diberikan kepada
mahasiswa, CJR dibuat dengan adanya maksud yaitu: bahwa jika pembaca ataupun penulis
ingin memahami dan membedah sebuah jurnal mengenai suatu bahan ajar itu
menggunakan waktu yang cukup lama. Tetapi dengan adanya CJR ini mahasiswa jadi
mendapat banyak pengetahuan mengenai membandingkan dan mereview suatu jurnal
maupun beberapa jurnal dengan baik dan benar.

1.2 Tujuan penulisan CJR


Tujuan dari penulisan CJR ini yaitu karena sebagai salah satu pemenuhan dari tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu, sebagaimana CJR ini dibuat untuk menambah
pemahaman isi artikel jurnal dengan cara mereview point point yang terpenting saja, dan
meningkatkan kesadaran para pembaca mengenai materi yang bersangkutan serta
menguatkan pemahaman akan isi dari artikel jurnal tersebut dan juga untuk
membudayakan kebiasaan membaca artikel, jurnal maupun buku.

1.3 Manfaat CJR


CJR ini bermanfaat bagi pembaca, karena CJR ini membantu kita untuk memahami
suatu artikel jurnal dengan cara yang mudah, mengetahui isi sebuah artikel jurnal dengan
lebih mendalam, dan juga dapat sebagai perbandingan artikel lain yang relevan terhadap
satu mata kuliah.

Critical Journal Review| 4


BAB II

PEMBAHASAN

2.2 JURNAL NASIONAL

Abstrak

Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan dan menganalisis strategi marketing


regional sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan investasi lokal. Wilayah pemasaran
pada dasarnya adalah sebuah bangunan keunggulan kompetitif sebagai salah satu usaha
untuk meningkatkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
persepsi dan ekspektasi suatu daerah baik dari masyarakat daerah itu sendiri maupun
pihak-pihak dari luar yang mempunyai keterkaitan dengan daerah tersebut terhadap
investasi. Lebih lanjut, hal tersebut akan meningkatkan kualitas dan standarkehidupan
dalam jangka panjang. Studi ini menggunakan data primer dan sekunder untuk
mengidentifikasi persepsi stakeholder (karyawan, investor, pemerintah, dan komunitas)
yang digunakan untuk menganalisis kebijakan yang tepat dan strategi pemasaran untuk
pemerintah daerah, yang ditujukan untuk meningkatkan investasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel yang sangat menentukan kesan dan rasa tertarik mereka
terhadap Kota Semarang tentang dinamika kehidupan masyarakat, sedangkan aspek
potensi dan peluang dari dan di dalam dinamika masyarakat cukup besar untuk
dimanfaatkan dalam pengembangan peluang investasi Kota Semarang

Strategi Pemasaran Daerah Sebagai Upaya Meningkatkan Peluang


Investasi Di Kota Semarang
Judul

Jurnal Jurnal Dinamika Manajemen

Download https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm/article/view/2491/2544

Volume Vol. 2, No.1 dan


dan Halaman
Halaman 92-100

Critical Journal Review| 5


ISSN 2086-0668 (cetak)

2337-5434 (online)

Tahun 2011

Penulis Wahyono

Reviewer Khoden Brottan Sitorus

Tanggal 1 April 2020

Latar Belakang Masalah:

Berbagai perubahan besar yang terjadi pada skala makro seperti


globalisasi, regionalisasi dan otonomi daerah, sebuah daerah tentu perlu
mengadopsi cara pandang dan pendekatan baru. Hal ini ditujukan agar
sebuah daerah mampu meningkatkan daya saing dan menarik minat
target market-nya, terutama tiga target market utamanya yaitu
Pendahuluan wisatawan, pebisnis, dan investor. Membangun keunggulan daya saing
daerah merupakan sebuah upaya meningkatkan produktivitas yang pada
gilirannya akan menaikkan kualitas dan standar hidup masyarakat dalam
jangka panjang. Dasar pemikirannya adalah untuk menarik sumber daya
terbaik dari dalam maupun luar daerah sebagai landasan untuk memacu
produktivitasnya.
Proses pelaksanaan memasarkan sebuah daerah di Indonesia
bukanlah perkara yang mudah. Persoalan utama yang biasa dihadapi
adalah mengenai pola pikir maupun cara pandang para penyelenggara
pemerintah daerah. Selama ini, para penyelenggara pemerintah memiliki
cara berpikir birokratif, padahal perubahan dalam masyarakat mana pun
dan setiap saat telah menjadi kompleks terkait berbagai faktor. Faktor-
faktor ini meliputi sosial, teknologi, iklim, keuangan, alam dan politik
(Ngowi, 2009). Sebaiknya pola pikir seperti ini dirubah. Pemerintah
harus menjadi sebuah Customer-Driven Government. Hal ini berarti aparat
pemerintah harus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya
(penduduk, pebisnis, wisatawan, pelajar dan sebagainya). Prosedur
birokrasi yang berantai panjang harus dipangkas dan bahkan di
tinggalkan. Sistem dan infrastruktur yang ada dalam pemerintahan harus
dibenahi agar bisa lebih efisien dan efektif.
Upaya memasarkan daerah bukan sekadar kegiatan promosi. Selain
dibutuhkan strategi pemasaran yang terencana, juga dibutuhkan
perubahan pola pikir aparat pemerintah daerah. Strategi pemasaran

Critical Journal Review| 6


adalah metode dimana perusahaan upaya untuk mencapai pasar
sasarannya (Chiliya, 2009). Layaknya membuat marketing plan suatu
produk, daerah harus memetakan perubahan yang terjadi pada
lingkungan, target pasar, pesaing daerah dan perubahan yang terjadi di
dalam daerah itu sendiri. Hasil dari analisa perubahan secara
komprehensif akan menghasilkan analisa peluang, ancaman, kekuatan,
dan kelemahan (SWOT) daerah. Berdasarkan hasil analisa makro dan
internal daerah, barulah kemudian daerah dapat membuat marketing
plan. Dimulai dengan strategi daerah yang menghasilkan segmentasi,
targeting dan positioning daerah. Dari strategi dilanjutkan dengan
menetapkan taktik pemasaran (Campbell et al., 2005).

Tujuan Penelitian:

Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi dan ekspektasi suatu


daerah baik dari masyarakat daerah itu sendiri maupun pihak-pihak luar
yang mempunyai keterkaitan dengan daerah tersebut, tentang pengaruh
pemasaran daerah terhadap investasi. Di samping itu juga menganalisis
positioning daerah dalam upaya memasarkan daerah dan mendukung
investasi daerah (Rehman, 2010).

Variabel 1 : Variabel daya tarik daerah terdiri atas: Atraksi yang


menentukan keunikan dan kesan daerah di berbagai aspek dan sektor
kehidupan menurut responden, akses yang merupakan kemudahan
Kajian teori responden untuk menjalankan aktivitas di Kota Semarang dan terhubung
dengan tempat-tempat bisnis lainnya di seluruh dunia. Pendidikan
keterampilan merupakan ketersediaan dan kesempatan yang ada untuk
meningkatkan keterampilan sumber daya manusia. Pendidikan tinggi
merupakan ketersediaan dan kesempatan yang ada untuk meningkatkan
keahlian dan kapabilitas sumber daya manusia khususnya secara
konseptual. Perusahaan asing yaitu keberadaan dan kesempatan
beroperasinya perusahaan asing. Perusahaan domestik yaitu keberadaan
dan kesempatan beroperasinya perusahaan domestik. Infrastruktur
merupakan kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
setiap aktivitas masyarakat. Perdagangan yaitu dinamika dan
perkembangan bisnis perdagangan. Eksibisi merupakan aktivitas
pendukung kehidupan bisnis berupa kegiatan pameran. Konferensi yang

Critical Journal Review| 7


merupakan pertemuan-pertemuan penting di berbagai bidang
kehidupan. Event atau peristiwa-peristiwa penting yang menjadi daya
tarik unik dan Fasilitas pendukung merupakan berbagai fasilitas lain
yang mendukung kepentingan stakeholders melakukan aktivitas.

Variabel 2 : Variabel iklim bisnis memperoleh skor total yang juga


cukup tinggi yaitu 32,29% sehingga pemerintah daerah perlu untuk
menjaga iklim bisnis di Kota Semarang sebagai suatu kondisi prasyarat
untuk menjalankan bisnis. Skor total terendah diberikan untuk kebijakan
pemerintah. Penilaian ini menunjukkan bahwa responden masih menilai
kebijakan pemerintah belum konsisten, reliable, maupun memuaskan
mereka. Aturan-aturan yang birokratis merupakan pengetahuan umum
yang telah dimaklumi responden. Kebijakan yang belum terintegrasi dan
komprehensif menyentuh seluruh aspek kehidupan dan lapisan
masyarakat menjadi batu sandungan dalam pengembangan peluang
investasi Kota Semarang.
Penilaian responden terhadap 12 variabel daya tarik Kota Semarang
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian
sangat baik dan baik dengan jumlah rata-rata responden mencapai 24,42
dan 21,83. Variabel event, eksibisi, konferensi, atraksi, dan fasilitas
pendukung memberikan kontribusi penilaian sangat baik yang cukup
besar. Sebaliknya, variabel akses memberikan kontribusi penilaian buruk
yang paling tinggi. Hasil ini senada dengan penilaian responden terhadap
variabel dasar aktivitas yaitu dinamika masyarakat melalui kegiatan
event, eksibisi, konferensi, dan atraksi menjadi penentu daya tarik Kota
Semarang bagi stakeholders.

Populasi: Merupakan para stakeholder di kota Semarang yang meliputi


birokrat, pengusaha, investor, wisatawan dan masyarakat.

Sampel : karyawan, investor, pemerintah, dan komunitas


Metodologi
Jenis Penarikan Sampel: Simple Random Sampling

Uji Yang digunakan: Studi ini menggunakan data primer dan sekunder
untuk mengidentifikasi persepsi stakeholder (karyawan, investor,
pemerintah, dan komunitas) yang digunakan untuk menganalisis
kebijakan yang tepat dan strategi pemasaran untuk pemerintah daerah,
yang ditujukan untuk meningkatkan investasi.

Critical Journal Review| 8


Hasil Hasil: Kinerja positif memberikan peluang bagi Kota Semarang untuk
Penelitian mengembangkan potensi daerahnya melalui upaya mengembangkan
perekonomian dan menarik investor dalam rangka pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Kebutuhan investasi merupakan kebutuhan
pokok dalam rerangka otonomi daerah dan pengelolaan wilayah secara
mandiri. Upaya-upaya yang sistematis, strategis, dan komprehensif
sangat diperlukan dalam rangka mengintegrasikan berbagai macam
komponen strategi.
Hasil riset menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
penilaian yang cukup bagus terhadap dinamika masyarakat dan iklim
bisnis di Kota Semarang. Hasil ini didukung penilaian yang cukup bagus
pula pada kegiatan masyarakat di Kota Semarang yang meliputi event,
konferensi, dan eksibisi. Implikasi manajerial yang disarankan dalam
penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan stakeholders
terhadap kondisi makroekonomi dan peluang bisnis Kota Semarang
karena dapat memberikan pemahaman tentang daerah yang berpotensi.
Selain itu, pengembangan inventarisasi hendaknya memiliki tolok ukur
pada prospek investasi di wilayah yang dilengkapi dengan diskripsi
potensi investasi, fasilitas yang disediakan, dan nilai investasi.
MOU perlu dilakukan antara daerah/lembaga di negara tersebut dengan
Pemerintah daerah. Pentingnya peran dan kontribusi investasi,
khususnya PMA/FDI, upaya promosi investasi merupakan pekerjaan
besar yang perlu didukung oleh berbagai pihak. Kesamaan persepsi dan
kebersamaan untuk membangun daerah merupakan landasan utama
untuk mewujudkan keinginan bersama memasarkan daerah demi
kesejahteraan masyarakat. Implikasi teoritis untuk penelitian mendatang
juga hendaknya perlu melihat aspek lain, misalnya, aspek manajemen,
sumber daya, dll, sehingga peneliti dapat melihat keragaman potensi baik
daerah dan manajemen pemerintah.

Critical Journal Review| 9


2.3 JURNAL INTERNASIONAL

Abstrack

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji peran jaminan sosial dalam memerangi
kemiskinan di Metlaoui, Tunisia, menggunakan data survei yang dikumpulkan antara Juli
2012 dan Januari 2014, yang mencakup 200 rumah tangga miskin. Kami menggunakan
data kuesioner, yang memberikan analisis menyeluruh tentang reaksi, perilaku, dan
strategi yang diadopsi oleh rumah tangga miskin sebagai hasil dari berbagai bentuk risiko.
Jaminan sosial berdampak pada sejumlah bidang yang berbeda, termasuk kesehatan,
pendidikan, perumahan, dan pendapatan. Metodologi kami mengeksplorasi pembagian
risiko secara lengkap dan sebagian, untuk menyelidiki dampak skema jaminan sosial pada
strategi yang diadopsi oleh rumah tangga untuk mengatasi guncangan ekonomi. Hasil
estimasi model yang berbeda menunjukkan bahwa jaminan sosial dapat membantu rumah
tangga yang dilindungi jaminan sosial memilih strategi yang lebih murah untuk mengatasi
risiko. Namun, peran jaminan sosial tetap tidak memadai, mengingat bahwa rumah tangga
tertutup kurang percaya diri dalam layanannya dan mereka mengadopsi strategi asuransi
diri atau perataan pendapatan. Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa jaminan
sosial memainkan peran penting dalam Metlaoui, tetapi tetap tidak mencukupi, terutama
untuk rumah tangga yang tidak tercakup oleh jaminan sosial dan menderita dari
pengeluaran kesehatan yang besar.

Judul Social Security and Fighting Poverty in Tunisia

Jurnal Economies

Download https://www.researchgate.net/publication/323258047_Social_Security_an
d_Fighting_Poverty_in_Tunisia

Volume Vol. 6, No. 12 dan


dan Halaman
Halaman 1-17

ISSN -

Critical Journal Review| 10


Tahun 2018

Penulis Hasna Khemiliand; Mounir Belloumi

Reviewer Khoden Brottan Sitorus

Tanggal 1 April 2020

Pendahuluan Latar Belakang Masalah: Kerentanan terhadap risiko adalah salah satu
penyebab utama kemiskinan. Ada kesepakatan luas bahwa program
sosial mengurangi kemiskinan dan, selanjutnya, meningkatkan
kesejahteraan rumah tangga dalam jangka pendek, serta jangka panjang
(Holzmann dan Jorgensen 2000). Sistem jaminan sosial Tunisia
mencakup tiga kategori utama intervensi terhadap kemiskinan,
pengucilan, dan ketidaksetaraan, dan berupaya meningkatkan
kesejahteraan rumah tangga dan mengurangi konsekuensi risiko pasar.
Sistem jaminan sosial Tunisia mencakup pekerja bergaji terhadap
berbagai risiko, termasuk pengangguran. Skema sosial dapat
memberikan bantuan dan membantu melindungi individu dan keluarga
dari kemungkinan-kemungkinan tertentu, seperti tidak mampu
memenuhi kebutuhan mereka. Tingkat kontribusi bukanlah tingkat atau
jumlah yang tetap, tetapi bervariasi sesuai dengan tingkat gaji atau upah
masing-masing individu. Skema sosial berada di bawah payung
Kementerian Urusan Sosial dan Solidaritas.

Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji


peran jaminan sosial dalam melawan kemiskinan di Metlaoui, Tunisia

Kajian teori Variabel 1 : Survei penelitian mencakup 35 pertanyaan yang


mengumpulkan informasi sosial ekonomi yang diperlukan untuk
mengevaluasi skema jaminan sosial. Sejumlah pertanyaan inti, mengenai
komposisi demografis rumah tangga, ditanyakan dalam setiap putaran
survei. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menilai tingkat pendidikan,
ukuran rumah tangga, usia, pendapatan, dan pekerjaan kepala rumah
tangga, nilai total konsumsi rumah tangga, makanan, dan non-makanan,
dan variabel-variabel yang menjadi ciri strategi penanganan rumah
tangga terhadap guncangan pendapatan.

Critical Journal Review| 11


Variabel 2 :Pilihan kami tidak sembarangan, karena kami memilih 200
keluarga miskin yang membutuhkan bantuan pemerintah. Di Metlaoui,
ada hampir 600 keluarga yang menerima subsidi pemerintah pada tahun
2012. Di antara keluarga-keluarga ini, beberapa memiliki anggota yang
direkrut ke CPG1 pada tahun 2013. Kami memilih 100 keluarga ini dan
100 keluarga lain yang tidak bekerja, untuk mendapatkan evaluasi yang
kredibel terhadap dampak potensial dari skema ini. Kami memperoleh
daftar orang-orang yang direkrut ke CPG dari Layanan Manajemen
Sumber Daya Manusia.

Metodologi

Populasi: Rumah tangga miskin yang ada di wilayah Metlaoui di Tunisia

Sampel : 200 RumahTangga miskin

Studi ini menggunakan empat putaran data panel


Jenis Penarikan Sampel:
dari 200 rumah tangga miskin, yang disurvei untuk mengevaluasi
dampak skema jaminan sosial Tunisia pada indikator dasar
kesejahteraan di Metlaoui. Rumah tangga miskin diklasifikasikan sebagai
mereka yang memiliki cakupan jaminan sosial (yaitu, CNAM, CNSS, atau
CNRPS) dan mereka yang tidak.

Uji Yang digunakan: Menerapkan model yang ditetapkan dalam Skoufias


(2007), yang didasarkan pada kuesioner dan memberikan analisis
menyeluruh tentang reaksi, perilaku, dan strategi yang diadopsi oleh
rumah tangga miskin dalam menanggapi risiko. Selain itu, kami memilih
wilayah Metlaoui di Tunisia, mengingat bahwa kekhasan wilayah
pedesaan ini adalah penambangan dan menghadapi guncangan yang
sangat serius setelah revolusi Tunisia 2011.

Hasil Hasil: Kami mulai, pertama, denganmenerapkanuji Fisher homogenitas


Penelitian untuk memeriksa apakah ada efek tertentu. Jelas dari hasil uji Fisher
(probabilitas P = 1> 0,05) bahwa tidak ada efek spesifik. Oleh karena itu,
rumah tangga dalam sampel kami adalah homogen. Hasil ini diharapkan
karena semua rumah tangga adalah penduduk dari wilayah yang sama
(Metlaoui).Mereka juga memiliki kategori sosio-profesional yang sama
dan terdaftar pada dana jaminan sosial yang sama. Oleh karenaitu, kami
memiliki model Pooled Panel. Selanjutnya, kami memeriksa hipotesis
berbagi risikol engkap.Satu-satunya cara untuk menguji hipotesis ini

Critical Journal Review| 12


adalah untuk menguji apakah tingkat pertumbuhan konsumsi makanan
tidak bergantung pada tingkat pertumbuhan pendapatan dan
pengeluaran kesehatan.Koefisien signifikan dari beberapa ahli
mengungkapkan bahwa baik konsumsi total maupun dua komponen
utama konsumsi (konsumsi makanan dan non-makanan) sepenuhnya
diasuransikan terhadap guncangan pendapatan. Misalnya, bagi mereka
yang tidak ditanggung, penurunan 10% dalam pendapatan dikaitkan
dengan 80% penurunan total konsumsi rumah tangga. Penurunan
pendapatan yang sama juga dikaitkan dengan Penurunan 80% dalam
konsumsi makanan dan penurunan 134% dalam konsumsi non-makanan.
Koefisien konsumsi non-makanan lebih tinggi daripada koefisien
konsumsi makanan, menunjukkan bahwa konsumsi makanan dapat lebih
baik diasuransikan daripada konsumsi non-makanan. Perbedaan ini
dapat dijelaskan dengan asumsi preferensi rumah tangga. Peningkatan
dalam rumah tangga pendapatan akan meningkatkan jumlah produk
yang diminta seperti bangunan, transportasi, internet, dan lainnya,
produk non-makanan. Seperti ditunjukkan di atas, ada indikasi kuat
bahwa perbedaan dalam Koefisien dapat dikaitkan dengan kurangnya
asuransi daripada perubahan dalam preferensi.

Critical Journal Review| 13

Anda mungkin juga menyukai