Skor nilai:
OLEH :
ACHMAD RIZKY SYAHRIAN PURBA (5183121025)
PETRUS BANGUN PAK PAHAN (5182121004)
APRIN J PANDIANGAN (5182121002)
NO RESPON
ADNREW CHRISTIAN NABABAN
SAMUEL MANULLANG
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen
Industri ini. Terimakasih juga saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
saya menyelesaikan tulisan ini, terutama kepada Dosen Pengampu
Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuarngan
dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki tulisan ini menjadi yang lebih baik lagi ke waktu yang akan datang.
Akhir kata saya berharap tugas ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terimakasih
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB IPENDAHULUAN.................................................................................................................4
A. Rasionalisasi Critical Jurnal Review....................................................................................4
B. Tujuan Penulisan Critical Jurnal Review.............................................................................4
C. Manfaat Critical Jurnal Review............................................................................................4
D. Identitas artikel dan jurnal yang direview............................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................6
RINGKASAN ISI JURNAL............................................................................................................6
A. Jurnal Pertama......................................................................................................................6
B. Jurnal Kedua........................................................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................17
KESIMPULAN..............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
b. Jurnal kedua :
1. Nama jurnal : Analysis of Top Management Support and Its Impact towards
Successful of Maintenance Management Task in Manufacturing Plant
2. ISSN : 0193-4120
3. Penulis artikel : Adnan Bakri*1, M.F.M Alkbir1, Fatihhi Januddi1, Z. Mohamad1,
M.S.E.Kosnan1,M.Z.M.Tohid1, M. Anuar Ismail1, Ahmad Nur Aizat Ahmad2, I.
Husna Zakaria3,
4. Penerbit : The Mattingley Publishing Co., Inc
5. Alamat situs : https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Analysis+of+Top+Management+Support+and+Its+Impa
ct+towards+Successful+of+Maintenance+Management+Task+in+Manufacturing+
Plant&btnG=
5
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
A. Jurnal Pertama
1.1 Pemeliharaan dan Praktik Manajemen Mutu- Pendekatan Teknis dan Non-
Teknis
Kualitas telah diakui secara luas sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan di pasar
global untuk semua jenis bisnis.Kualitas digambarkan sebagai totalitas fitur dan
karakteristik produk atau layanan yang dapat mendukung kemampuannya untuk memenuhi
persyaratan sebagai suatu produk. sedangkan sistem mutu adalah seperangkat proses yang
saling bergantung yang berfungsi secara harmonis, menggunakan berbagai sumber daya
untuk mencapaitujuan yang terkait dengan kualitas. Penerapan sistem manajemen mutu
menjadi sangat umum selama beberapa dekade terakhir di berbagai industri terutama di
industri manufaktur dan konstruksi. Manajemen mutu umumnya mengacu pada proses
identifikasi dan administrasi kegiatan untuk mencapai tujuan mutu organisasi. Selain itu,
manajemen mutu telah dijelaskan sebagai kegiatan kualitas yang digunakan untuk
memproduksi suatu produk dan mengelola layanan.
Tujuan utama dari manajemen mutu adalah untuk mendapatkan daya saing dengan
meningkatkan kinerja kualitas. Selain itu, manajemen mutu dijelaskan sebagai faktor kunci
untuk memperoleh keunggulan kompetitif, Untuk meningkatkan kinerja mutu secara terus-
menerus, sistem manajemen mutu suatu perusahaan harus memiliki pemeliharaan yang
baik dimana perusahaan harus terus menerus memotivasi diri dan berkembang untuk
pelayanan mutu internal dan eksternal yang lebih baik.
Selain itu, model sistem mutu disarankan untuk dibagi menjadi sistem teknis dan sistem
manajemen.Sistem manajemen menekankan pada proses termasuk merencanakan,
mengatur, mengendalikan dan proses manajemen sumber daya manusia lainnya yang
terkait dengan inisiatif kualitas.Sumber daya manusia diperhatikan sebagai area kunci dari
sistem manajemen termasuk keterlibatan karyawan, tim, pemecahan masalah dan lain-lain.
Sistem teknis terdiri dari dua proses yaitu desain kualitas dan proses kinerja dan proses
kesesuaian kualitas.
11
2.6 Pemeliharaan Berpusat Keandalan
Pendekatan pemeliharaan yang berpusat pada keandalan (RCM) akan menentukan tugas
pemeliharaan yang tepat untuk menjadi dilakukan pada peralatan pada interval tertentu.
RCM
metodologi dimulai di industri penerbangan selama1960-an, bertujuan untuk
mengoptimalkan biaya pemeliharaan, mengurangi risiko keselamatan dan meningkatkan
keandalan pesawat. RCM berfokus pada pelestarian peralatan fungsi dengan menerapkan
tugas PM yang sesuai. Namun,ini berbeda dari PM konvensional, karena fokusnya
terutama pada fungsionalitas daripada peralatan. RCM menggunakan metodologi tujuh
langkah untuk mengidentifikasi fungsi,sumber dan efek dari kegagalan pada peralatan
(Gupta etal, 2016). RCM tertanam kualitas dan keamanan lainnyaalat perbaikan untuk
meningkatkan pendekatannya. Inimeliputi: mode kegagalan dan analisis efek (FMEA);
kesalahan analisis pohon (FTA) dan; analisis bahaya dan pengoperasian(HAZOP). Secara
umum, metodologi RCM adalah berlaku untuk sistem risiko besar, kompleks, dan tinggi,
seperti:sebagai pesawat terbang, rig minyak dan pabrik pengolahan kimia.
2.7 Manfaat Manajemen Pemeliharaan yang Efektif
Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat ini,kualitas muncul sebagai strategi
yang efektif untuk perusahaan manufaktur menuju kesuksesan, pertumbuhan,dan
meningkatkan posisi kompetitif mereka. Untuk bertahan hidup, setiap perusahaan
manufaktur harus menanam kaninisiatif peningkatan kualitas (QI) seperti kualitas
totalmanajemen (TQM), lean manufacturing dan just-in-time(JIT) dalam semua aspek
operasi mereka. Munculnya inisiatif QI progresiftelah sangat mengubah sifat manufaktur
lingkungan. Mereka digunakan dengan tujuan memposisikan diri di depan persaingan
dalam hal produksi efisiensi, kualitas produk yang sangat baik, bertemu pelanggan‟tenggat
waktu dan mengoptimalkan biaya operasional (Pandey et al,2016; Chen dkk., 2015).
Di bawah filosofi TQM,kontrol kualitas dan jaminan produk dipindahkan keproses
produksi alih-alih inspeksi di finalproduk (Juran, 2010). Cacat dan variasi produk
dihilangkan pada proses produksi melalui teknik kontrol proses yang memadai.
12
2.9 Manajemen Pemeliharaan Terkomputerisasi Sistem
Sistem manajemen pemeliharaan terkomputerisasi (CMMS)adalah program komputer
yang dirancang untuk mengaturfungsi manajemen pemeliharaan. Ia mampu menghasilkan
laporan status dengan memberikan rincian atau ringkasan darikegiatan pemeliharaan.
CMMS memiliki dampak yang signifikanaktif untuk manajemen dan pemeliharaan suku
cadang penganggaran yang secara signifikan terkait dengan yang lebih kuatkontribusi
untuk menurunkan biaya produksi (Rastegari et al,2016). Ada berbagai macam CMMS
komersialpaket yang tersedia. Paket CMMS yang berbeda berbeda dalamkemampuan.
Paket yang lebih canggih menawarkan analisis yang lebih menyeluruh pada kegiatan
pemeliharaan.
2.11 Pemeliharaan Produktif Total
Total produktif pemeliharaan (TPM) adalah komprehensif pendekatan manajemen
pemeliharaan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas keseluruhan peralatan. Ini
mengintegrasikan peran pemeliharaan dan produksi departemen sebuah perusahaan. TPM
mewakili perubahan radikalAda konsensus di antara banyak penulis bahwa QIinisiatif
dipengaruhi oleh keandalan peralatan dan pemeliharaan. Limbah yang dihasilkan dalam
produksi memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja produksi peralatan. Kerusakan dan
kerusakan peralatan akan menghasilkan produk berkualitas buruk dan sebagai konsekuensi
keterlambatan pengiriman (Martomo dan Laksono,2018). Memuaskan kebutuhan
pelanggan tepat waktucara berarti ketersediaan peralatan diperlukan untukpada tingkat
puncaknya (Mendez dan Rodriguez, 2017). Melalui MM yang sistematis dan strategis,
cacat dan variasi yang dihasilkan dari peralatan yang buruk dapat dihilangkan.Oleh karena
itu, efektivitas peralatan tidak lagi terbatas padaketersediaan, tetapi melibatkan faktor-
faktor lain, seperti kualitasdan efisiensi (Pai et al, 2018; Prabowo dan Farida,2015).
MM yang tidak efektif akan berdampak signifikan pada profitabilitas perusahaan. Jumlah
yang sangat besar untuk pemeliharaan peralatan produksi yang tidak efisien akan
meningkatkan biaya operasional perusahaan. Perawatan yang efektif manajemen peralatan
dan sistem produksi adalah satudari persyaratan vital menuju pencapaian kelas dunia
manufaktur. Di dalam masuk akal, peralatan yang andal dianggap sebagai yang
utamaelemen menuju kinerja serta profitabilitasorganisasi. penerapan prinsip-prinsip ini
dalam memanfaatkan fisik,keuangan, sumber daya manusia dan sumber daya terkait secara
efisien danefektif untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer adalahorang-orang dalam
organisasi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan proses
13
manajemen ini. Di eraglobalisasi, proses manajemen bersifat dinamisdan berkembang
untuk memenuhi kebutuhan dan kendala dalam lingkungan internal dan eksternal
organisasi. Dengan demikian,fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi sangat penting
untuk manajerial proses. Peran manajemen puncak lebih dari sekadar membuat keputusan
yang mempengaruhi semua karyawan (Hooi dan Leong,2017). Ini juga untuk mengatur
standar cara manajer memperlakukanstaf dan berhubungan satu sama lain, yang juga
mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Manajemen puncak perlu tahu bagaimana mereka
dipersepsikan oleh staf. Memahamiefek dari peran mereka dan bagaimana mereka
dirasakan oleh stafakan membantu tim manajemen puncak untuk membuat perubahan
sebagaidiperlukan (Mahzan et al., 2018; Bakri, 2015).Perspektif MM, faktor keberhasilan
kritis (CSF)
2.12 Kebijakan tentang MM
Pemeliharaan peralatan produksi harus dianggap sebagai:faktor strategis terhadap
kelangsungan hidup bisnisorganisasi. Manajemen puncak harus memiliki keharusan
berperan dalam menentukan kebijakan pemeliharaan, tujuan,strategi, alokasi sumber daya
dan menyelaraskan dengan tujuan bisnis perusahaan. Kebijakan pemeliharaan adalah
dokumen tertulis, di mana iamenyediakan kerangka kerja manajemen untuk menentukan
pilihan strategi pemeliharaan, mendefinisikan pemeliharaan standar dan alokasi sumber
daya pemeliharaan. Juga memberikan pedoman bagaimana MM harus dimasukkan dengan
kerangka manajemen perusahaan lainnya.MM kegiatan tidak dapat direncanakan dan
dilaksanakan berhasil tanpa penetapan kebijakan tersebut dengan manajemen puncak. Cara
perusahaan dijalankan hari kehari, berdasarkan kebijakan, membantu menetapkan MM
sebagai bagian konstituen penting dari keseluruhan manajemen kegiatan.
2.13 Dukungan keuangan dan sumber daya
Kegiatan MM yang efektif akan membutuhkan alokasi sumber daya. Salah satu sumber
daya vital terkait dengan keuangan. Keputusan keuangan perusahaan biasanya datangdari
manajemen tingkat atas. Ini termasuk anggaran departemen pemeliharaan untuk tahun
anggaran.Sumber daya penting lainnya untuk departemen pemeliharaan termasuk staf (baik
manajerial dan operasi),bahan, peralatan dan waktu. Dalam banyak kasus, semua
inipersyaratan harus disetujui oleh manajemen puncak.
2.14 Komunikasi
Manajemen puncak juga perlu memastikan linikomunikasi dan transparansi terus berlanjut
perusahaan juga. Hal ini dianggap penting untuk topmanajer untuk mengadakan
14
pertemuan, diskusi, danforum dengan masing-masing staf pemeliharaan. Komunikasi
tersebut platform akan memberikan peluang besar bagistaf pemeliharaan untuk
mengungkapkan kesulitan, masalah dan kepedulian dalam menjaga aset penting
perusahaan,yaitu peralatan dan fasilitas.
2.15 Metodologi
Sebuah tinjauan literatur yang luas dilakukan dan kerangka penelitian dikembangkan
untuk mengumpulkan data diperlukan untuk studi empiris untuk mendapatkan informasi
dari manajer pemeliharaan atau produksi perusahaan yang berlokasi di Pasir Gudang,
sebuah industri raksasa daerah di selatan Johor, Malaysia. Johor tetaptujuan investasi
utama negara untuk sektor manufaktur dan terus menarik yang kuat minat investor dalam
dan luar negeri. Inikawasan industri adalah rumah untuk sekitar tahun 2005
manufakturperusahaan.
15
KESIMPULAN
Karena keterbatasan sumber daya untuk penelitian ini, peneliti berhasil mensurvei
hanya 180 perusahaan.Perusahaan-perusahaan yang disurvei mewakili beragamindustri di
kawasan industri tersebut. Jumlah totalres ponden sebanyak 63 perusahaan, yang berarti
bahwa tingkat respons adalah 35%. Tingkat respons ini tampaknya memadai karena tren
ini lazim dalam studi survei lainnya penelitian, misalnya: Shah (2012) dan Kumar
(2014)diperoleh 17% dan 28,8% tingkat respon masing-masing. NSresponden diperoleh
dari industri berikut: 19%-otomotif, 7,9%-bio-medis, 14,3%-kimia,
12,7%-listrik/elektronik, 6,3%-kayu/furnitur, 15,9%-petrokimia, 12,7%-oleo-kimia, dan
11,1%-industri karet/plastik, lihat Gambar3. yang disurveires ponden termasuk 38 manajer
perawatan mesin(60,3% responden) dan 25 fasilitas pemeliharaa manajer (39,7%
responden), lihat Gambar 4.responden dipilih berdasarkan senioritas atauposisi di
departemen pemeliharaan. relevan, dan mudah dijangkau tanpa ambiguitas pertanyaan.
Kuesioner telah diuji sebelumnya dana kibatnya, itu diedit dan yang terakhir adalah siap.
Kegiatan-kegiatan ini merupakan praktik-praktik yang mapan dari pengumpulan data
umumnya, skala Likert 5 poin digunakan untuk survei ini untuk menentukan berapa
banyak penekanan ditempatkan pada aspek, di mana 'sangat'setuju‟ ditimbang dengan nilai
tertinggi.
16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Purpose (Tujuan)
Jurnal pertama bertujuan untuk mengedukasi pembaca tentang pentingnya
manajemen perawatan serta manajemen mutu. Jurnal kedua bertujuan untuk
menyelidiki praktik pemeliharaan aktual yang sedang digunakan dalam industri
Malaysia. Berbeda dengan jurnal pertama yang hanya menjabarkan pendekatan
pemeliharaan dan praktik manajemen mutusecara teknis dan non-teknis, jurnal
kedua berisi pendekatan survey melalui kuesioner dengan 63 perusahaan yang
bertujuan unruk mengetahui peran manajemen pemeliharaan pada suatu
perusahaan. Selain itu jurnal kedua juga menjelaskan jenis jenis pemeliharaan atau
perawatan yang seharusnya diterapkan pada suatu perusahaan
B. Contribution (Kontribusi)
Sebaiknya perusahaan melaksanakan pemeliharaan preventif karena menggunakan
biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya pemeliharaan korektif
Pada dasarnya pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara
terjadwal, umumnya secara periodik, dimana sejumlah tugas pemeliharaan
dilakukan. Sedangkan Perawatan korektif adalah perawatan yang dilakukan setelah
kerusakan terdeteksi dan bertujuan untuk memulihkan.
C. Limitations (Batasan)
Batasan masalah pada kedua jurnal befokus tentang bagaimana menjalankan
manajemen pemeliharaan atau perawatan yang efisien pada suatu perusahaan.
D. Method (Metode)
Metode yang digunkan pada jurnal pertama adalah pendekatan teknis dan non-
teknis telah dikaji secara menyeluruh. Kemudian digunakan sebagai
landasan teori ketika mencari teori dan penelitian manajemen mutu terkait yang
relevan. teori telah dikategorikan untuk membandingkan dan menentukan
keterkaitan antara pendekatan teknis dan nonteknis pada praktik manajemen
pemeliharaan
17
Metode yang digunakan pada jurnal kedua adalah studi literatur dan kerangka
penelitian dikembangkan untuk mengumpulkan data ysng diperlukan untuk studi
empiris untuk mendapatkan informasi tentang pemeliharaan atau produksi pada
perusahaan
KESIMPULAN
Kedua jurnal sama yama memiliki pembahasan tentang pentingnya manajemen
perawatan pada suatu instansi atau perusahaan yaitu untuk mendapatkan daya saing dengan
meningkatkan kinerja kualitas. Selain itu, manajemen perawatan dijelaskan sebagai faktor
kunci untuk memperoleh keunggulan kompetitif, Untuk meningkatkan kinerja mutu secara
terus-menerus, sistem manajemen mutu suatu perusahaan harus memiliki pemeliharaan
yang baik dimana perusahaan harus terus menerus memotivasi diri dan berkembang untuk
pelayanan mutu internal dan eksternal yang lebih baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=management+maintenance+journal&btnG=#d=gs_qabs&u=
%23p%3D8WoBrQ0OHfQJhttps://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=management+maintenance+journal&btnG=#d=gs_qabs&u=
%23p%3DTqbwXgoNV1cJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Analysis+of+Top+Management+Support+and+Its+Impact+tow
ards+Successful+of+Maintenance+Management+Task+in+Manufacturing+Plant&btnG=
SCREENSHOOT GMEET
19