Anda di halaman 1dari 25

HALAMAN SAMPUL

LAPORAN PRAKTIK LAPANG


STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
SIDENRENG RAPPANG
2022
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIK LAPANGSTUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK
(MKKB5363020)

OLEH :

NAMA : RUMJAYADI YAHYA


NIM : 0910580619002

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat


PRAKTIK LAPANGSTUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK
(MKKB5363020)
pada Prodi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

LABORATORIUM STUDI KELAYAKAN DAN EVALUASI PROYEK


PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
SIDENRENG RAPPANG
2022

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek


Laporan : Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan pada Mata Kuliah Studi
Kelayakan dan Evaluasi Proyek (MKKB5363020) pada Prodi Peternakan
Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
Tahun Ajaran 2021/2022

Nama : Rumjayadi Yahya


Stambuk : 0910580619002

Laporan Ini Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Koordinator Pembimbing

Angga Nugraha, S.Pt., M.Pt Angga Nugraha, S.Pt., M.Pt

Mengetahui :
Koordinator Mata Kuliah

Angga Nugraha, S.Pt., M.Pt

Tanggal Pengesahan : // 2022

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iv
ABSTRAK..................................................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................................2
B. Permasalahan...................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................................4
A. Tinjauan Umum Komoditi...............................................................................................................4
B. Aspek Sosial Komoditi....................................................................................................................5
C. Aspek Ekonomi Komoditi...............................................................................................................6
D. Aspek Resiko Komoditi...................................................................................................................8
E. Koefisien Teknis Komoditi..............................................................................................................9
F. Analisi Pasar dan Keuangan Komoditi..........................................................................................10
G. Aspek Keuangan............................................................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
METODOLOGI PRAKTIK LAPANG.....................................................................................................14
A. Waktu dan Tempat.........................................................................................................................14
B. Metode Praktik Lapang..................................................................................................................14
C. Pengumpulan Data.........................................................................................................................14
BAB IV.....................................................................................................................................................15
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................15
A. Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Petelur..................................................................................15
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................................................................21

iv
ABSTRAK

Pada saat melaksanakan suatu usaha pastilah ditemukan suatu hambatan atau kendala,

tidak kecuali di peternakan Sudirman yang berada di Desa Takkalasi. Peternakan ini

sebetulnya mempunyai potensi untuk dikembangkan, namun pelu dilandasi dengan ilmu studi

kelayakan dan evaluasi proyek agar bisa menghindari kegagalan dan mengurangi resiko yang

mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Praktik lapang ini bertujuan untuk menetahui

manajemen pendapatan dan pengelolaan peternakan ayam petelur. Metode yang digunakan

adalah metode deskriptif dan analisis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara

observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literature. Teknik analisis data melalui

pendekatan kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif dibutuhkan untuk aspek non finansial,

dan kuantitatif dibutuhkan untuk aspek finansial dan aspek pemasaran.Berdasarkan hasil

perhitungan dari aspek ekonomi usaha peternakan Sudirman di Desa Takkalasi Kecamatan

Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang layak untuk dijalankan. Pendapatan rata-rata

perbulan dimana pendapatan kotor dikurang dengan total biaya yaitu Rp. 15.618.170 (Lima

Belas Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Seratus Tujuh Puluh Rupiah).

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah kajian yang dilihat dari berbagai segi aspek

baik aspek legalitas, aspek teknis, pemasaran, sosial ekonomi maupun manajemen dan

keuangan, yang hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan suatu proyek dijalankan,

ditunda, atau tidak dijalankan. Studi kelayakan dibutuhkan oleh banyak kalangan, terutama

bagi para investor, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas

tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu

berbeda satu sama lainya (Ningsih, 2016).

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu bisnis layak dijalankan

atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang, menentukan tujuan,

menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat yang dihasilkan.

Dalam kaitannya dengan bisnis, studi ini bisa digunakan untuk membantu pengusaha

mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat penting

dilakukan karena dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian (Ningsih, 2016).

Pada dasarnya, tujuan utama seorang pebisnis melakukan studi kelayakan adalah untuk

mengukur apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada titik

waktu tertentu.Dalam merintis sebuah bisnis, setiap pebisnis pasti ingin usahanya sukses dan

berhasil. Namun, tanpa melakukan studi ini, seorang pengusaha layaknya menerobos medan

yang tidak diketahui tanpa petunjuk apa pun(Ningsih, 2016).

Evaluasi proyek menyediakan informasi untuk itu dan selanjutnya proyek-proyek yang

terpilih untuk dilaksanakan dapat menjadi cara agar penggunaan sumber-sumber daya yang

sifatnya langka dapat menghasilkan manfaat/keuntungan bersih yang sebesar-besarnya

2
terutama bagi masyarakat di suatu negara. Dengan kata lain, evaluasi proyek merupakan

penelaahan atau analisis tentang apakah proyek investasi itu dapat berhasil atau tidak apabila

dilaksanakan(Novianti, 2012).

Evaluasi proyek adalah studi untuk menaksir dan menganalisis manfaat-manfaat dan

biaya-biaya dari suatu proyek. Oleh karena itulah, evaluasi proyek ini sering disebut dengan

analisis manfaat dan biaya (Benefit Cost Analysis). Manfaat evaluasi proyek antara lain

mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek,

menghindari pemborosan sumber daya, mengadakan penilaian terhadap peluang investasi

yang ada sehingga kita dapat memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan dan

memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan dan menentukan prioritas

investasi(Novianti, 2012).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan praktik lapangan pada usaha

peternakan ayam ras petelur untuk memberikan gambaran mengenai usaha yang terlait

dengan pengembangan aya ras peterlur di Desa Takkalasi, Kecamatan Tellu Limpoe,

Kabupaten Sidenreng Rappang. Dengan adanya kegiatan ini maka akan diperoleh informasi

mengenai manajemen pendapatan peternakan Sudirman di Desa Takkalasi, Kecamatan Tellu

Limpoe, Kabupaten Sidenreng Rappang.

B. Permasalahan
Permaslahan yang di bahasa pada praktik lapang mata kuliah studi kelayakan dan

evaluasi proyek yaitu apakah bisnis layak ditekuni yang di tinjau dari aspek sosial, ekonomi

dan pemasaran.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Komoditi

Komoditas adalah barang dagangan utama, benda ringan, hasil bumi dan kerajinan

setempat dapat dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor. Barang mentah yang dapat

digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional. Komoditas

dibagi menjadi komoditas industri, komoditas pertambangan, komoditas hasil hutan,

komoditas hasil laut, komoditas kayu dan komoditas hasil kerajinan rakyat.

Komoditas unggulan adalah komoditi potensial yang dipandang dapat dipersaingkan

dengan produk sejenis di daerah lain, karena disamping memiliki keunggulan komaratif juga

memiliki efesiensi usaha yang tinggi. Komoditas unggulan merupakan hasil usaha

masyarakat yang memiliki peluang pemasaran yang tinggi dan menguntungkan bagi

masyarakat(Andretti, 2011).

Keunggulan suatu komoditas dibagi lagi berdasarkan keunggulan kompratif dan

keunggulan kompetitif. Keunggulan komparatif merupakan keunggulan yang dimiliki

berdasarkan potensi yang ada dan membedakannya dengan daerah yang lain. Sedangkan

keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki dan digunakan untuk bersaing

dengan daerah lain. Dengan kata lain keunggulan kompetitif menggunakan keunggulan

komperatif untuk dapat bersaing dengan daerah lain, sehingga menggapai tujuannya yang

dalam hal ini adalah komoditi unggulan(M. Fajri, 2011).

Ayam adalah hewan yang termasuk ke dalam kelas aves yang telah mengalami

domestikasi dan perkembangbiakan serta cara hidupnya diatur dan diawasi oleh manusia agar

memberikan nilai ekonomis. Sebagai sumber protein hewani yang berasal dari ternak, ayam

dapat menghasilkan daging dan juga telurAyam petelur adalah ayam yang dipelihara dengan

4
tujuan untuk dapat menghasilkan banyak telur, sehingga dibutuhkan pengembangan potensi

dan pengelolaan sumber daya untuk mendapatkan hasil yang baik(Andretti, 2011).

Komoditas yang dihasilkan oleh ayam petelur merupakan prospek pasar yang sangat baik,

karena telur ayam merupakan suatu komoditas yang cukup mudah diperoleh atau merupakan

barang publik, mudah dikonsumsi, kaya akan nutirisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh,

seperti protein, vitamin A, D, E dan B, fosfor dan zinc serta harganya relatif murah,sehingga

menjadikan komoditas telur ayam ini sangat diminati oleh masyarakat

B. Aspek Sosial Komoditi

Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belum ada campur

tangan dari manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan sisi positif. Dari sisi

negatif yaitu perubahan demografi, budaya dan kesehatan masyarakat juga perubahan gaya

hidup,adat istiadat dan struktur sosial lainnya.Dari sisi positif yaitu adanya alat transportasi,

listrik, air juga tersedianya jembatan bagi masyarakat sekitarnya.

Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif.

Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi

pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarkat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial

dampak yang di berikan dengan adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat

khususnya dan pemerintah umumnya.Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau akan

memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Sedangkan bagi pemerintah

dampak positif yang diperoleh pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah.

Lebih dari itu yang terpenting adalah ada yang mengelola dan mengatur sumber daya

alam yang belum terjamah. Sebaliknya, dampak negative pun tidak akan terlepas dari aspek

5
sosial, misalnya eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan, masuknya pekerja dari luar

daerah sehingga mengurangi peluang bagi masyarakat sekitarnya.

Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belum ada campur

tangan dari manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan sisi positif. Dari sisi

negatif yaitu perubahan demografi, budaya dan kesehatan masyarakat juga perubahan gaya

hidup,adat istiadat dan struktur sosial lainnya.Dari sisi positif yaitu adanya alat transportasi,

listrik, air juga tersedianya jembatan bagi masyarakat sekitarnya.

Aspek sosial ini perlu diperhatikan karena dampak yang terjadi saat terjadinya kesalahan

sangat banyak. Diharapkan aspek sosial ini lebih banyak memberikan keuntungan dari

kerugian apabila berdirinya sebuah usaha atau proyek Jadi, dalam aspek sosial yang perlu

dtelaah apakah jika usaha atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi

dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial

ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas

apabila salah dalam melakukan penilaian(Jeklin, 2016).

C. Aspek Ekonomi Komoditi

Jika sebuah usaha yang direncanakan telah feasible ditinjau dari aspek pemasaran, teknis

dan manejemen, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan penilaian terhadap aspek

ekonomi dan keuangan. Kajian aspek ekonomi dan keuangan dapat berkaitan dengan biaya

investasi, modal kerja maupun yang berhubungan dengan pengaruh proyek/usaha terhadap

perekonomian masyarakat secara keseluruhan.

Biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan proyek/usaha sebelum

kegiatan operasional. Jenis biaya investasi yang diperlukan antara lain pengadaan tanah,

gedung, mesin, peralatan, biaya feasibility study dan biaya lain yang berhubungan dengan

6
pembangunan usaha. Modal kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan

usaha setelah usaha siap beroperasi, yang terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak

tetap (variable cost). Selain biaya investasi dan modal kerja, maka hal yang perlu

diperhatikan adalah sumber modal, proses perputaran keuangan, asas pembelanjaan, Break

Even Point (BEP) dan profitabilitas usaha.

Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari

kemampuan investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah melalui

peningkatan PDB dan PAD. Artinya, dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadapt

penigkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah di mana investasi tersebut

dilakukan. Kemudian kelayakan lain adalah naiknya income per kapita masyarakat melalui

peningkatan pendapatan seiring dengan tumbuhnya sektor ekonomi, demikian pula

sebaliknya(Ekowati et al., 2016).

Usaha peternakan ayam petelur merupakan usaha yang secara cepat dapat menghasilkan

protein hewani. Usaha peternakan ayam petelur sangat rentan dalam perkembangannya,

karena itu peluang untuk mendapat keuntungan ataupun kerugian juga sangat besar

kemungkinannya. Upaya memperoleh keuntungan yang besar dan berkelanjutan merupakan

sasaran utama bagi semua kegiatan usahatermasuk di dalamnya usaha peternakan ayam

petelur, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku usaha peternakan

ayam petelur tersebut. Mencapai sasaran tersebut perlu adanya langkah upaya, salah satu

diantaranya dengan mengetahui kelayakan suatu usaha peternakan ayam petelur(Sularso et

al., 2013).

Dari segi pendapatan dengan adanya investasi tersebut dapat dihitung seberapa besar

peningkatan pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat

meningkatkan tingkat kesejahteraannya. Begitu juga di sisi pengeluaran yang dilakukan oleh

7
berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat mendongkrak multiplier effect kegiatan

ekonomi lainnya(Ekowati et al., 2016).

D. Aspek Resiko Komoditi

Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang

diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak bagi

pencapaian tujuan. Dalam melakukan suatu aktivitas usaha, akan selalu dihadapi oleh suatu

tantangan risiko, karena apa yang akan terjadi di masa akan datang tidak dapat diketahui

secara pasti.Besarnya tingkat kerugian karena risiko yang dihadapi sangat bervariasi

bergantung penyebab dan efek pengaruhnya. Jika saja suatu risiko sudah dapat diketahui

secara pasti bentuk dan besarannya maka tentu saja ini dapat diperlakukan seperti biaya

karena risiko merupakan suatu ketidakpastian maka akan menjadi suatu masalah penting bagi

semua pihak.

Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan

bisnisperusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta

meningkatnyakompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko

yangdihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah

melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul. Manajemen risiko juga

digunakan untuk memberikan informasi yang mendasar mengenai konsep manajemen risiko

serta perlunya penerapan manajemen risiko dalam suatu perusahaan.

Manajemen risiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua perusahaan.

Proses di mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat menunjukkan risiko yang

terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam masing-masing aktivitasdari semua

aktivitas. Fokus dari manajemen risiko yang baik adalah identifikasi dan cara mengatasi

risiko. Sasarannya untuk menambah nilai maksimum berkesinambungan (sustainable)

8
organisasi. Tujuan utama untuk memahami potensi upside dan downside dari semua faktor

yang dapat memberikan dampak bagi organisasi. Manajemen risiko meningkatkan

kemungkinan sukses, mengurangi kemungkinan kegagalan dan ketidakpastian dalam

memimpin keseluruhan sasaran organisasi.

Manajemen risiko seharusnya bersifat berkelanjutan dan mengembangkan proses yang

bekerja dalam keseluruhan strategi organisasi dan strategi dalam mengimplementasikan.

Manajemen risiko seharusnya ditujukan untuk menanggulangi suatu permasalahan sesuai

dengan metode yang digunakan dalam melaksanakan aktifitas dalam suatu organisasi di masa

lalu, masa kini dan masa depan.

Manajemen risiko harus diintegrasikan dalam budaya organisasi dengan kebijaksanaan

yang efektif dan diprogram untuk dipimpin beberapa manajemen senior. Manajemen risiko

harus diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis dan sasaran operasional, pemberian

tugas dan tanggung jawab serta kemampuan merespon secara menyeluruh pada suatu

organisasi, di mana setiap manajer dan pekerja memandang manajemen risiko sebagai bagian

dari deskripsi kerja. Manajemen risiko mendukung akuntabilitas (keterbukaan), kinerja

pengukuran dan reward, mempromosikan efisiensi operasional dari semua tingkatan(Sri

Suryani, 2016).

E. Koefisien Teknis Komoditi

Koefisien Teknis adalah angka standar yang mematuhi kaidah yang sudah ditentukan

yang dapat dipergunakan untuk menghitung suatu besaran yang bersifat linear, luas bidang,

volume, jumlah berat, dan berbentuk persentase. Koefisien Teknis (KT) yang terpenting

dalam usaha penggemukan adalah pertambahan berat badan harian (PBBH). Jika bobot awal

ternak, bobot pasar yang diinginkan konsumen dan PBBH telah dapat diketahui maka

lamanya waktu penggemukan dapat dihitung.

9
Koefisien Teknis adalah angka standar yang mematuhi kaidah yang sudah ditentukan

yang dapat dipergunakan untuk menghitung suatu besaran yang bersifat linear, luas bidang,

volume, jumlah berat, dan berbentuk persentase. Ukuran linear (m dan cm), ukuran berat (kg

dan ton), ukuran volume (l dan cc), ukuran luas (m² dan ha), ukuran waktu (jam, hari,

minggu, bulan, dan tahun), ratio antara sumber daya ”feed egg ratio” dan “Feed Ratio”).

Pada dasarnya, nilai koefisien teknis merupakan asumsi berdasarkan pertimbangan faktor

lingkungan dan teknologi di suatu lokasi. Misalkan “Net Calf Crop” saja, yaitu angka

kelahiran sapi setelah dikurangi persentase kematian adalah 100 % Ini berarti bahwa setiap

induk sapi akan melahirkan satu ekor anak setiap tahun, tidak ada kematian dan semua anak

sapi ini diharapkan dapat dibesarkan. Di samping itu, ada juga jenis koefisien teknis (“Sex

Ratio”, umur awal, umur pasar, dan umur afkir)(Henri, 2018).

Secara makro kandang befungsi sebagai tempat tinggal ternak agar terhindar dari

pengaruh cuaca buruk (hujan, panas dan angin), hewan buas dan pencurian. Secara mikro

kandang berfungsi sebagai tempat untuk menyediakan lingkungan yang nyaman agar

terhindar dari stress sehingga kesehatan ternak dapat terjaga dan produksi dapat maksimal.

Prinsip dasar pembuatan kandang ayam petelur harus di perhatikan untuk menghadapi

beberapa perubahan lingkungan di lapangan. Beberapa prinsip dasar tersebut antara lain

sirkulasi udara di peternakan, kandang cukup sinar matahari pagi dan jangan sampai terkena

sinar matahari sepanjang masa, permukaan lahan peternakan, sebaiknya kandang di bangun

dengan sistim terbuka agar hembusan angin dapat memberikan kesegaran di dalam

kandang(Sumarno, 2009).

F. Analisi Pasar dan Keuangan Komoditi

Aspek pasar dan pemasaran merupakan inti dari studi kelayakan dan evaluasi proyek.

Kendati secara teknis telah memberikan hasil yang feasible untuk dilaksanakan, tetapi

10
tidak ada artinya bila tidak dibarengi dengan adanya pemasaran produk yang dihasilkan. Oleh

karena itu, dalam membahas aspek pemasaran harus dijabarkan tentang kondisi yang lalu dan

prospek pemasaran produk di masa mendatang, serta melihat peluang dan kendala yang

mungkin akan dihadapi. Permintaan pasar terhadap suatu produk merupakan dasar

penyusunan jumlah produksi, rencana pembelian bahan baku, jumlah tenaga kerja yang

diperlukan serta fasilitas lain yang dibutuhkan.

Analisis atau aspek pasar dan pemasaran merupakan hal yang sangat penting karena

tidak ada proyek/usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan produk. Pengertian

permintaan pasar atau market demand adalah jumlah keseluruhan suatu produk yang akan

dibeli konsumen dalam suatu daerah, waktu dan lingkungan pemasaran tertentu.

Namun pada kondisi saat ini, dimana semakin banyak perusahaan akanmenyebabkan

tingkat persaingan yang semakin tajam. Oleh karena itu, aspek pasar menempati posisi

yang sangat penting dalam pertimbangan investor untuk merebut pasar/konsumen dengan

pendekatan integrated marketing concept. Pada situasi demikian nampak adanya pembeli

potensial untuk melakukan pilihan terhadap suatu produk, sehingga analisis pasar dalam

pendirian atau perluasan usaha pada studi kelayakan proyek menjadi variabel utama yang

perlu mendapat perhatian(Ekowati et al., 2016).

Telur ayam merupakan sumber makan yang bernilai gizi baik. Hampir semua jenis

lapisan masyarakat dapat mengkonsumsi telur ayam sebagai sumber protein hewani. Hal ini

disebabkan telur merupakan salah satu bentuk makanan yang mudah diperoleh, mudah pula

cara pengolahannya dan harganya relatif terjangkau. Hal ini menjadikan telur merupakan

jenis bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.

Pada gilirannya kebutuhan telur juga akan terus meningkat.

11
Telur konsumsi yang paling mudah diperoleh dan tersedia dalam jumlah yang cukup

adalah telur ayam ras. Berdasarkan survey pasar yang telah dilakukan pada konsumen rumah

tangga, dan industry (restaurant dan hotel) ditemukan bahwa telur ayam ras memiliki

peringkat tertinggi paling diminati dibandingkan dengan telurtelur unggas lainnya(Putri et al.,

2017).

G. Aspek Keuangan

Dana investasi diperlukan untuk mengadakan kegiatan awal sebelum usaha beroperasi.

Besar kecilnya dana investasi dapat diketahui dari jenis atau alokasi besarnya komponen

aspek teknis produksi yang diperlukan antara lain tanah, gedung atau bangunan, mesin,

peralatan, biaya pemasangan mesin dan biaya lainnya.

Biaya modal kerja dalam kegiatan usaha terdiri atas biaya tetap dan tidak tetap. Biaya

tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan,

seperti biaya tenaga kerja, penyusutan, bunga Bank dan sebagainya. Sedangkan biaya

tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan tergantung besar kecilnya produksi yang akan

dihasilkan. Jenis biaya tidak tetap meliputi biaya bahan mentah, upah tenaga kerja

langsung, benih, pupuk, pestisida, biaya transportasi, biaya pemasaran dan lain

sebagainya(Ekowati et al., 2016).

Titik impas (Break even) merupakan kondisi perusahaan tidak untung namun juga tidak

rugi. Dalam Kajian ini, analisis BEP dilakukan untuk mengetahui harga telur dan produksi

dalam kondisi impas (break even). Berdasarkan biaya total, usaha peternakan ayam petelur

dengan skala 48.000 ekor mengalami titik impas ketika rata-rata harga telur Rp. 981,83/butir

atau ketika rata-rata jumlah produksi 73,64%. Agar menguntungkan bagi peternak, maka

harga telur harus lebih dari angka tersebut. Jika lebih rendah maka akan merugikan peternak.

Penurunan harga telur sekitar 7,95% dari harga saat ini (Rp. 1.066,67/butir) cateris paribus

12
menyebabkan usaha ini mengalami impas (tidak untung tetapi juga tidak rugi). Penurunan

harga lebih tinggi dari angka tersebut baru akan menyebabkan usaha ini rugi.

Sedangkan berdasarkan analisis biaya tunai (tanpa memperhitungkan biaya tenaga

pemelihara, tenaga pencampur pakan, dan sewa lahan) maka usaha ini mengalami titik impas

ketika harga telur Rp. 944,77/butir atau ketika rata-rata jumlah produksi telur 72,86%. Ketika

harga telur lebih dari angka tersebut diatas maka akan menguntungkan bagi peternak dan

sebaliknya ketika harga lebih rendah dari angka tersebut artinya peternak akan menderita

kerugian. Penurunan harga telur sekitar 11,43% dari harga saat ini (Rp. 1.066,67/butir) cateris

paribus menyebabkan usaha ini mengalami impas (tidak untung tetapi juga tidak rugi).

Penurunan harga lebih tinggi dari angka tersebut baru akan menyebabkan usaha ini rugi.

Hasil kajian ini menunjukkan bahwa manajemen produksi dan manajemen pemasaran

hasil harus dikelola dengan baik sehingga produksi telur maupun harga telur dapat terus

dijaga di atas angka BEP tersebut di atas sehingga akan menguntungkan bagi peternak. Untuk

menjamin hal tersebut maka pelatihanpelatihan atau pendampingan-pendampingan pada

peternak baik dalam hal produksi maupun pemasaran harus dilakukan secara

berkelanjutan(Putri et al., 2017).

13
BAB III
METODOLOGI PRAKTIK LAPANG

A. Waktu dan Tempat

Praktik lapangstudi kelayakan dan evaluasi proyek dilaksanakan pada tanggal 7 Januari

2022 di Peternakan Sudirman Desa Takkalasi Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng

Rappang.

B. Metode Praktik Lapang

Adapun metode praktik lapangstudi kelayakan dan evaluasi proyek yaitu wawancara

langsung dengan pemilik peternakan ayam petelur yang berada di Desa Takkalasi Kecamatan

Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan menggnakan metode survey melengkapi

kuisioner yang telah disediakan mulai dari menanyakan aspek sosial sampai ke pengolahan

hasil akhir peternakan.

14
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Petelur

Perhitungan ini berlaku untuk pemeliharaan ayam petelur. Jumlah ayam petelur yang

digunakan sebanyak 8000 ekor.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam usaha beternak

ayam petelur adalah :

A. Investasi
1. Kandang ukuran 5 x 32 M x 1 kandang Rp 125.000.000,-
Pagar,sumur,diesel,gudang, dan rumah.
Memakai kurungan kawat baterai
2. Sewa tanah 70 x 30 m2selama 2 tahun Rp -
( tanah desa yang kurang subur )
3. Beli pullet ( calon ayam siap bertelur umur Rp 70.000.000 ,-
16 minggu ) sebanyak 1.000 ekor @ 70.000,

Subtotal Rp 195.000.000

Jumlah investasi kandang dengan ukuran 5 x 32 per kandang yang sudah termasuk pagar,

sumur dan lain sebagainya adalah Rp. 125.000.000 (Seratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah).

Sementara untuk pembelian 1.000 ekor pullet (calon ayam siap bertelur dengan kisaran umur

16 minggu) dengan harga satuan yaitu Rp. 70.000 per ekor adalah Rp. 70.000.000 (Tujuh

Puluh Juta Rupiah).

B. Biaya Tetap ( FC ) setiap bulan


1. Penyusutan pullet ( Rp 70.000,- Rp 29.166, ) Rp 3.431.372,-
x 1.000 ekor : 8,5 bulan masa produksi
2. Penyusutan kandang dan peralatan Rp 4.166,-
Rp 100.0000,- : 24 bulan ( untuk 2 tahun )
3. Penyusutan sewa tanah Rp ………….,- : 24 bulan Rp -
4. Gaji karyawan, biaya listrik,telepon, transportasi Rp 200.000,-
Perbaiakan kandang,dan aneka sumbangan
 3 x ND dan IB Ma 5 x 1 vial x 50.000 ,- / vial Rp 88.235,-
: 8,5 bulan ( 1 vial untuk 1.000 ekor ayam )
 3 x ND kill Nectin ( ½ dosis ) x 5 botol x Rp 44.117,-
Rp 50.000 : 8,5 bulan ( 1 botol volume 500 ml

15
5. Obat cacing ,vitamin, dan antibiotik
 12 kali surpizin x 5 liter x Rp60.000,- : 8,5 bulan Rp 423.529,-
 20 kali vitamin permasol atau nopstress Rp 8.235,-
Merah x 0,5 kg x Rp 7.000,- : 8,5 bulan
 20 x antibiotik Quinolone seperti inoxy x Rp,-
0,5 x liter x Rp ………..0,- : 8,5 bulan

Subtotal Rp 2.663.090-

Biaya tetap untuk setia bulan untuk penusutan pullet sampai menuju tahap ayam afkir

yaitu Rp 3.431.372 (Tiga Juta Empat Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Tujuh Puluh

Dua Rupiah). Unutk penyusutan kandang dan peralatan selama dua tahun yaitu Rp. 4.166

(Empat Ribu Seratus Enam Puluh Enam Rupiah). Sementara itu Gaji karyawan, biaya

listrik,telepon, transportasiPerbaiakan kandang,dan aneka sumbangan yaitu Rp. 200.000 (Dua

Ratus Ribu Rupiah). Subtotal biaya tetap berkisar Rp. 2.663.090 (Dua Juta Enam Ratus Enam

Pulu Tiga Ribu Sembilan Puluh Rupiah), sekurangnya adalah pembelian obat-obatan dan

antibiotik untuk ayam peterlur.

C. Biaya Variabel ( VC ) setiap bulan

Pakan ayam umur 16 – 89 migggu yang dibutuhkan sebanyak 120 gram / ekor x 8.000 x
74 minggux 7 hari = 497.280.000 gram atau 497.280 kg
Biaya pakan 497.280,- kg x Rp 7.278.,-/kg : 8,5 bulan Rp 425.788.687,-

Biaya variabel untuk setiap bulan untuk populasi 8.000 ekor, biaya pakan Rp. 7.278

perkilogram dengan kebutuhan perekor sebanyak 120 gram yaitu Rp. 425.788.687 (Empat

Ratus Dua Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Enam Ratus Delapan

Puluh Tujuh Rupiah)

D. Total Biaya
Total biaya sama dengan biaya tetap ( FC ) ditambah biaya variabel ( VC )
TOTAL BIAYA = FC + VC
= Rp 31. 935. 232,- + Rp 425.788.687.,-
= Rp 457.723.919,-

16
Total biaya untuk setiap bulan yang harus dikeluarkan dimana biaya tetap ditambah

dengan biaya variabel yaitu Rp. 457.723.919 (Empat Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Tujuh

Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Sembilan Belas Rupiah).

E. Pendapatan Kotor
 Telur
1.000 ekor x 96% = 960 butir telur/ hari = 32 rak / hari
8.000 ekor x 96% = 7680 butir telur / hari = 256 rak / hari

32 rak x Rp. 45.000/rak = Rp. 1.440.000/hari (1000 ekor ayam)


256 rak x Rp. 45.000/rak = Rp. 11.520.000/hari (8000 ekor ayam)

Rp. 1.440.000 x 47 minggu x 7 hari = Rp. 745.920.000 (1000 ekor ayam)


Rp. 11.520.000 x 47 minggu x 7 hari = Rp. 5.967.360.000 (8000 ekor ayam)

84.224 rak x Rp 45. 000/ rak telur : 8,5 bulan = Rp. 445.891.764,-
 Penjualan ayam apkir
8.000 ekor x Rp 29.166,- /ekor : 8,5 bulan= Rp.27.450.325,-

Total pendapatan Rp 473.342.089-

Pendapatan kotor untuk populasi 1.000 ekor yaitu 32 rak perhari, sedangkan untuk

populasi 8.000 ekor yaitub 256 rak. Harga telur saat ini berada di angka Rp. 45.000/rak jadi

dikalikan pendapatan kotor selama satu bulan yaitu Rp. 445.891.764 (Empat Ratus Empat

Puluh Lima Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Empat

Rupiah). Untuk penjualan ayam afkir perekor adalah Rp. 29.166, jika dikalikan dengan

populasi ayam yaitu Rp. 27.450.325 (Dua Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu

Tiga Ratus Dua Puluh Lima Rupiah. Jadi pendapatan kotor perbulan yaitu Rp. 473.342.089

(Empat Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh Dua Ribu Delapan Puluh

Sembilan Rupiah).

Rata – Rata pendapatan setiap bulan = pendapatan kotor – total biaya


= Rp 473.342.089 – Rp457.723.919,-
= Rp 15.618.170,-

17
Pendapatan rata-rata perbulan dimana pendapatan kotor dikurang dengan total biaya

yaitu Rp. 15.618.170 (Lima Belas Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Seratus Tujuh Puluh

Rupiah).

Keterangan :
 Kematian ayam apkir selama masa pemeliharaan dihitung sebesar 7 %
 Perkiraan harga telur tahun 2022 adalah Rp. 45.000/rak
 Rata pendapatan setiap bulanan tersebtu belum dihitung jika kita memakai modal
pinjaman dari bank.selain itu tinggi rendahnya tingkat keuntungan lebih banyak
ditentukan oleh harga DOC,, harga telur dan harga ayam apkir.

18
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut ini.

Ditinjau dari aspek teknis lokasi peternakan Sudirman di Desa Takkalasi tersebut layak

untuk dimanfaatkan sebagai lokasi pengembangan peternakan ayam ras petelur. Lokasi

peternakan terletak jauh dari lingkungan perkotaan, sirkulasi udara sangat baik, serta tekstur

tanah yang mudah menyerap air, namun diperlukan perbaikan akses jalan dilingkungan

kandang. Ditinjau dari aspek Sumber Daya Manusia, peternak sudah memiliki pengalaman

yang memadai dalam memelihara ayam ras petelur.

B. SARAN

Sebaiknya Penataan kandang dan bangunan lainnya harus disesuaikan dengan layout

zone peternakan yang direkomendasikan dengan pertimbangan aspek keamanan dan

biosekuriti. Perlu adanya tambahan anggaran untuk kajian lanjutan mengenai detail

perencanaan bisnis (business plan), tentang hal-hal teknis dan manajemen untuk tumbuh dan

berkembangnya usaha peternakan ayam petelor yang berkelanjutan.

19
DAFTAR PUSTAKA
Andretti, E. R. (2011). Studi Kelayakan Peternakan Ayam Ras Petelur Ditinjau dari Aspek
Ekonomi dan Keuangan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Ekowati, T., Prasetyo, E., Sumarjono, D., & Stiadi, A. (2016). Buku Ajar Studi Kelayakan
Dan Evaluasi Proyek.
Henri. (2018). 済無 No Title No Title No Title. Angewandte Chemie International Edition,
6(11), 951–952., 1–3.
Jeklin, A. (2016). 済無 No Title No Title No Title. July, 1–23.
M. Fajri. (2011). Kajian Komoditas Unggulan..., Ema Fita Laini, FKIP, UMP, 2016. 5–13.
Ningsih, eka fitri. (2016). Analisis Investasi Pengembangan Usaha Batik Tulis Ponoragan
Di Fajar Batik Ponorogo. 2011, 7–23.
Novianti, T. (1992). Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 3, 3.
Putri, B. R. T., Sukatana, I. W., & Partama, I. B. G. (2017). Kelayakan Usaha Peternakan
Ayam Ras Petelur. 1–102.
Sri Suryani. (2016). Manajemen Risiko Page 1. UPN Veteran, 1–215.
http://eprints.upnyk.ac.id/13485/2/Manajemen Resiko_tgl 27-10_Sri Suryaningsum
2.pdf
Sularso, E., Hartono, B., & Utami, H. D. (2013). Economic Analysis Of Layer At “Hs Indra
Jaya” Enterprise At Ponggok Subdistrict Blitar Regency. Faculty of Animal Husbandry,
University of Brawijaya. Malang.
Sumarno. (2009). Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur di Peternakan PT. Sari Unggas
Farm di Kabupaten Sragen. In skripsi fakultas pertanian Universitas Sebelas Mare.
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj0zabf8
7jVAhVHQo8KHerYBagQFggqMAA&url=https%3A%2F%2Feprints.uns.ac.id
%2F2423%2F1%2F100240709200908121.pdf&usg=AFQjCNHGXU_GHyTFionEynX
Y29v8aRCjbA

20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Rumjayadi Yahya

Tempat Tanggal Lahir : Lanrang, Sidrap 02 Juni 2000

Agama : Islam

Golongan Darah :A

Alamat : Jln. Poros Bulo Lanrang, Desa Timoreng Panua, Kecamatan


Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi
Sulawesi Selatan

Orang Tua

Nama Ayah : M. Yahya

Pekerjaan : Petani

Nama Ibu : Sutarmin Sulaemana

Pekerjaan Ibu : IRT

Jenjang Pendidikan

TK : TK Dharma Wanita Rappang

SD : SDN 10 Rappang

SMP : SMPN 1 Panca Rijang

SMA : SMAN 4 Sidrap

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Jenjang Organisasi : Ketua Dewan Kerja Ranting Panca Rijang periode 2016 – 2018

Ketua Saka Wana Bakti (Kehutanan) Panca Rijang 2019 –


sekarang

Ketua Bidang Organisasi Pikom IMM Saintek 2019 – 2020

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Peternakan 2019 – 2021

21

Anda mungkin juga menyukai