OLEH :
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Koordinator Pembimbing
Mengetahui :
Koordinator Mata Kuliah
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iv
ABSTRAK..................................................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................................2
B. Permasalahan...................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................................4
A. Tinjauan Umum Komoditi...............................................................................................................4
B. Aspek Sosial Komoditi....................................................................................................................5
C. Aspek Ekonomi Komoditi...............................................................................................................6
D. Aspek Resiko Komoditi...................................................................................................................8
E. Koefisien Teknis Komoditi..............................................................................................................9
F. Analisi Pasar dan Keuangan Komoditi..........................................................................................10
G. Aspek Keuangan............................................................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
METODOLOGI PRAKTIK LAPANG.....................................................................................................14
A. Waktu dan Tempat.........................................................................................................................14
B. Metode Praktik Lapang..................................................................................................................14
C. Pengumpulan Data.........................................................................................................................14
BAB IV.....................................................................................................................................................15
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................15
A. Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Petelur..................................................................................15
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................................................................21
iv
ABSTRAK
Pada saat melaksanakan suatu usaha pastilah ditemukan suatu hambatan atau kendala,
tidak kecuali di peternakan Sudirman yang berada di Desa Takkalasi. Peternakan ini
sebetulnya mempunyai potensi untuk dikembangkan, namun pelu dilandasi dengan ilmu studi
kelayakan dan evaluasi proyek agar bisa menghindari kegagalan dan mengurangi resiko yang
mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Praktik lapang ini bertujuan untuk menetahui
manajemen pendapatan dan pengelolaan peternakan ayam petelur. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif dan analisis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literature. Teknik analisis data melalui
pendekatan kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif dibutuhkan untuk aspek non finansial,
dan kuantitatif dibutuhkan untuk aspek finansial dan aspek pemasaran.Berdasarkan hasil
perhitungan dari aspek ekonomi usaha peternakan Sudirman di Desa Takkalasi Kecamatan
Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang layak untuk dijalankan. Pendapatan rata-rata
perbulan dimana pendapatan kotor dikurang dengan total biaya yaitu Rp. 15.618.170 (Lima
Belas Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Seratus Tujuh Puluh Rupiah).
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah kajian yang dilihat dari berbagai segi aspek
baik aspek legalitas, aspek teknis, pemasaran, sosial ekonomi maupun manajemen dan
keuangan, yang hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan suatu proyek dijalankan,
ditunda, atau tidak dijalankan. Studi kelayakan dibutuhkan oleh banyak kalangan, terutama
bagi para investor, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas
tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu bisnis layak dijalankan
atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang, menentukan tujuan,
menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat yang dihasilkan.
Dalam kaitannya dengan bisnis, studi ini bisa digunakan untuk membantu pengusaha
mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat penting
Pada dasarnya, tujuan utama seorang pebisnis melakukan studi kelayakan adalah untuk
mengukur apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada titik
waktu tertentu.Dalam merintis sebuah bisnis, setiap pebisnis pasti ingin usahanya sukses dan
berhasil. Namun, tanpa melakukan studi ini, seorang pengusaha layaknya menerobos medan
Evaluasi proyek menyediakan informasi untuk itu dan selanjutnya proyek-proyek yang
terpilih untuk dilaksanakan dapat menjadi cara agar penggunaan sumber-sumber daya yang
2
terutama bagi masyarakat di suatu negara. Dengan kata lain, evaluasi proyek merupakan
penelaahan atau analisis tentang apakah proyek investasi itu dapat berhasil atau tidak apabila
dilaksanakan(Novianti, 2012).
Evaluasi proyek adalah studi untuk menaksir dan menganalisis manfaat-manfaat dan
biaya-biaya dari suatu proyek. Oleh karena itulah, evaluasi proyek ini sering disebut dengan
analisis manfaat dan biaya (Benefit Cost Analysis). Manfaat evaluasi proyek antara lain
mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek,
yang ada sehingga kita dapat memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan dan
investasi(Novianti, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan praktik lapangan pada usaha
peternakan ayam ras petelur untuk memberikan gambaran mengenai usaha yang terlait
dengan pengembangan aya ras peterlur di Desa Takkalasi, Kecamatan Tellu Limpoe,
Kabupaten Sidenreng Rappang. Dengan adanya kegiatan ini maka akan diperoleh informasi
B. Permasalahan
Permaslahan yang di bahasa pada praktik lapang mata kuliah studi kelayakan dan
evaluasi proyek yaitu apakah bisnis layak ditekuni yang di tinjau dari aspek sosial, ekonomi
dan pemasaran.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komoditas adalah barang dagangan utama, benda ringan, hasil bumi dan kerajinan
setempat dapat dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor. Barang mentah yang dapat
komoditas hasil laut, komoditas kayu dan komoditas hasil kerajinan rakyat.
dengan produk sejenis di daerah lain, karena disamping memiliki keunggulan komaratif juga
memiliki efesiensi usaha yang tinggi. Komoditas unggulan merupakan hasil usaha
masyarakat yang memiliki peluang pemasaran yang tinggi dan menguntungkan bagi
masyarakat(Andretti, 2011).
berdasarkan potensi yang ada dan membedakannya dengan daerah yang lain. Sedangkan
keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki dan digunakan untuk bersaing
dengan daerah lain. Dengan kata lain keunggulan kompetitif menggunakan keunggulan
komperatif untuk dapat bersaing dengan daerah lain, sehingga menggapai tujuannya yang
Ayam adalah hewan yang termasuk ke dalam kelas aves yang telah mengalami
domestikasi dan perkembangbiakan serta cara hidupnya diatur dan diawasi oleh manusia agar
memberikan nilai ekonomis. Sebagai sumber protein hewani yang berasal dari ternak, ayam
dapat menghasilkan daging dan juga telurAyam petelur adalah ayam yang dipelihara dengan
4
tujuan untuk dapat menghasilkan banyak telur, sehingga dibutuhkan pengembangan potensi
dan pengelolaan sumber daya untuk mendapatkan hasil yang baik(Andretti, 2011).
Komoditas yang dihasilkan oleh ayam petelur merupakan prospek pasar yang sangat baik,
karena telur ayam merupakan suatu komoditas yang cukup mudah diperoleh atau merupakan
barang publik, mudah dikonsumsi, kaya akan nutirisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh,
seperti protein, vitamin A, D, E dan B, fosfor dan zinc serta harganya relatif murah,sehingga
Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belum ada campur
tangan dari manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan sisi positif. Dari sisi
negatif yaitu perubahan demografi, budaya dan kesehatan masyarakat juga perubahan gaya
hidup,adat istiadat dan struktur sosial lainnya.Dari sisi positif yaitu adanya alat transportasi,
Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi
pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarkat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial
dampak yang di berikan dengan adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat
dampak positif yang diperoleh pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat
Lebih dari itu yang terpenting adalah ada yang mengelola dan mengatur sumber daya
alam yang belum terjamah. Sebaliknya, dampak negative pun tidak akan terlepas dari aspek
5
sosial, misalnya eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan, masuknya pekerja dari luar
Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belum ada campur
tangan dari manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan sisi positif. Dari sisi
negatif yaitu perubahan demografi, budaya dan kesehatan masyarakat juga perubahan gaya
hidup,adat istiadat dan struktur sosial lainnya.Dari sisi positif yaitu adanya alat transportasi,
Aspek sosial ini perlu diperhatikan karena dampak yang terjadi saat terjadinya kesalahan
sangat banyak. Diharapkan aspek sosial ini lebih banyak memberikan keuntungan dari
kerugian apabila berdirinya sebuah usaha atau proyek Jadi, dalam aspek sosial yang perlu
dtelaah apakah jika usaha atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi
dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial
ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas
Jika sebuah usaha yang direncanakan telah feasible ditinjau dari aspek pemasaran, teknis
dan manejemen, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan penilaian terhadap aspek
ekonomi dan keuangan. Kajian aspek ekonomi dan keuangan dapat berkaitan dengan biaya
investasi, modal kerja maupun yang berhubungan dengan pengaruh proyek/usaha terhadap
Biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan proyek/usaha sebelum
kegiatan operasional. Jenis biaya investasi yang diperlukan antara lain pengadaan tanah,
gedung, mesin, peralatan, biaya feasibility study dan biaya lain yang berhubungan dengan
6
pembangunan usaha. Modal kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan
usaha setelah usaha siap beroperasi, yang terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak
tetap (variable cost). Selain biaya investasi dan modal kerja, maka hal yang perlu
diperhatikan adalah sumber modal, proses perputaran keuangan, asas pembelanjaan, Break
Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari
kemampuan investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah melalui
peningkatan PDB dan PAD. Artinya, dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadapt
penigkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah di mana investasi tersebut
dilakukan. Kemudian kelayakan lain adalah naiknya income per kapita masyarakat melalui
Usaha peternakan ayam petelur merupakan usaha yang secara cepat dapat menghasilkan
protein hewani. Usaha peternakan ayam petelur sangat rentan dalam perkembangannya,
karena itu peluang untuk mendapat keuntungan ataupun kerugian juga sangat besar
sasaran utama bagi semua kegiatan usahatermasuk di dalamnya usaha peternakan ayam
petelur, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku usaha peternakan
ayam petelur tersebut. Mencapai sasaran tersebut perlu adanya langkah upaya, salah satu
al., 2013).
Dari segi pendapatan dengan adanya investasi tersebut dapat dihitung seberapa besar
peningkatan pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat
meningkatkan tingkat kesejahteraannya. Begitu juga di sisi pengeluaran yang dilakukan oleh
7
berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat mendongkrak multiplier effect kegiatan
Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang
diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak bagi
pencapaian tujuan. Dalam melakukan suatu aktivitas usaha, akan selalu dihadapi oleh suatu
tantangan risiko, karena apa yang akan terjadi di masa akan datang tidak dapat diketahui
secara pasti.Besarnya tingkat kerugian karena risiko yang dihadapi sangat bervariasi
bergantung penyebab dan efek pengaruhnya. Jika saja suatu risiko sudah dapat diketahui
secara pasti bentuk dan besarannya maka tentu saja ini dapat diperlakukan seperti biaya
karena risiko merupakan suatu ketidakpastian maka akan menjadi suatu masalah penting bagi
semua pihak.
melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul. Manajemen risiko juga
digunakan untuk memberikan informasi yang mendasar mengenai konsep manajemen risiko
Manajemen risiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua perusahaan.
Proses di mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat menunjukkan risiko yang
terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam masing-masing aktivitasdari semua
aktivitas. Fokus dari manajemen risiko yang baik adalah identifikasi dan cara mengatasi
8
organisasi. Tujuan utama untuk memahami potensi upside dan downside dari semua faktor
dengan metode yang digunakan dalam melaksanakan aktifitas dalam suatu organisasi di masa
yang efektif dan diprogram untuk dipimpin beberapa manajemen senior. Manajemen risiko
harus diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis dan sasaran operasional, pemberian
tugas dan tanggung jawab serta kemampuan merespon secara menyeluruh pada suatu
organisasi, di mana setiap manajer dan pekerja memandang manajemen risiko sebagai bagian
Suryani, 2016).
Koefisien Teknis adalah angka standar yang mematuhi kaidah yang sudah ditentukan
yang dapat dipergunakan untuk menghitung suatu besaran yang bersifat linear, luas bidang,
volume, jumlah berat, dan berbentuk persentase. Koefisien Teknis (KT) yang terpenting
dalam usaha penggemukan adalah pertambahan berat badan harian (PBBH). Jika bobot awal
ternak, bobot pasar yang diinginkan konsumen dan PBBH telah dapat diketahui maka
9
Koefisien Teknis adalah angka standar yang mematuhi kaidah yang sudah ditentukan
yang dapat dipergunakan untuk menghitung suatu besaran yang bersifat linear, luas bidang,
volume, jumlah berat, dan berbentuk persentase. Ukuran linear (m dan cm), ukuran berat (kg
dan ton), ukuran volume (l dan cc), ukuran luas (m² dan ha), ukuran waktu (jam, hari,
minggu, bulan, dan tahun), ratio antara sumber daya ”feed egg ratio” dan “Feed Ratio”).
Pada dasarnya, nilai koefisien teknis merupakan asumsi berdasarkan pertimbangan faktor
lingkungan dan teknologi di suatu lokasi. Misalkan “Net Calf Crop” saja, yaitu angka
kelahiran sapi setelah dikurangi persentase kematian adalah 100 % Ini berarti bahwa setiap
induk sapi akan melahirkan satu ekor anak setiap tahun, tidak ada kematian dan semua anak
sapi ini diharapkan dapat dibesarkan. Di samping itu, ada juga jenis koefisien teknis (“Sex
Secara makro kandang befungsi sebagai tempat tinggal ternak agar terhindar dari
pengaruh cuaca buruk (hujan, panas dan angin), hewan buas dan pencurian. Secara mikro
kandang berfungsi sebagai tempat untuk menyediakan lingkungan yang nyaman agar
terhindar dari stress sehingga kesehatan ternak dapat terjaga dan produksi dapat maksimal.
Prinsip dasar pembuatan kandang ayam petelur harus di perhatikan untuk menghadapi
beberapa perubahan lingkungan di lapangan. Beberapa prinsip dasar tersebut antara lain
sirkulasi udara di peternakan, kandang cukup sinar matahari pagi dan jangan sampai terkena
sinar matahari sepanjang masa, permukaan lahan peternakan, sebaiknya kandang di bangun
dengan sistim terbuka agar hembusan angin dapat memberikan kesegaran di dalam
kandang(Sumarno, 2009).
Aspek pasar dan pemasaran merupakan inti dari studi kelayakan dan evaluasi proyek.
Kendati secara teknis telah memberikan hasil yang feasible untuk dilaksanakan, tetapi
10
tidak ada artinya bila tidak dibarengi dengan adanya pemasaran produk yang dihasilkan. Oleh
karena itu, dalam membahas aspek pemasaran harus dijabarkan tentang kondisi yang lalu dan
prospek pemasaran produk di masa mendatang, serta melihat peluang dan kendala yang
mungkin akan dihadapi. Permintaan pasar terhadap suatu produk merupakan dasar
penyusunan jumlah produksi, rencana pembelian bahan baku, jumlah tenaga kerja yang
Analisis atau aspek pasar dan pemasaran merupakan hal yang sangat penting karena
tidak ada proyek/usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan produk. Pengertian
permintaan pasar atau market demand adalah jumlah keseluruhan suatu produk yang akan
dibeli konsumen dalam suatu daerah, waktu dan lingkungan pemasaran tertentu.
Namun pada kondisi saat ini, dimana semakin banyak perusahaan akanmenyebabkan
tingkat persaingan yang semakin tajam. Oleh karena itu, aspek pasar menempati posisi
yang sangat penting dalam pertimbangan investor untuk merebut pasar/konsumen dengan
pendekatan integrated marketing concept. Pada situasi demikian nampak adanya pembeli
potensial untuk melakukan pilihan terhadap suatu produk, sehingga analisis pasar dalam
pendirian atau perluasan usaha pada studi kelayakan proyek menjadi variabel utama yang
Telur ayam merupakan sumber makan yang bernilai gizi baik. Hampir semua jenis
lapisan masyarakat dapat mengkonsumsi telur ayam sebagai sumber protein hewani. Hal ini
disebabkan telur merupakan salah satu bentuk makanan yang mudah diperoleh, mudah pula
cara pengolahannya dan harganya relatif terjangkau. Hal ini menjadikan telur merupakan
jenis bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
11
Telur konsumsi yang paling mudah diperoleh dan tersedia dalam jumlah yang cukup
adalah telur ayam ras. Berdasarkan survey pasar yang telah dilakukan pada konsumen rumah
tangga, dan industry (restaurant dan hotel) ditemukan bahwa telur ayam ras memiliki
peringkat tertinggi paling diminati dibandingkan dengan telurtelur unggas lainnya(Putri et al.,
2017).
G. Aspek Keuangan
Dana investasi diperlukan untuk mengadakan kegiatan awal sebelum usaha beroperasi.
Besar kecilnya dana investasi dapat diketahui dari jenis atau alokasi besarnya komponen
aspek teknis produksi yang diperlukan antara lain tanah, gedung atau bangunan, mesin,
Biaya modal kerja dalam kegiatan usaha terdiri atas biaya tetap dan tidak tetap. Biaya
tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan,
seperti biaya tenaga kerja, penyusutan, bunga Bank dan sebagainya. Sedangkan biaya
tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan tergantung besar kecilnya produksi yang akan
dihasilkan. Jenis biaya tidak tetap meliputi biaya bahan mentah, upah tenaga kerja
langsung, benih, pupuk, pestisida, biaya transportasi, biaya pemasaran dan lain
Titik impas (Break even) merupakan kondisi perusahaan tidak untung namun juga tidak
rugi. Dalam Kajian ini, analisis BEP dilakukan untuk mengetahui harga telur dan produksi
dalam kondisi impas (break even). Berdasarkan biaya total, usaha peternakan ayam petelur
dengan skala 48.000 ekor mengalami titik impas ketika rata-rata harga telur Rp. 981,83/butir
atau ketika rata-rata jumlah produksi 73,64%. Agar menguntungkan bagi peternak, maka
harga telur harus lebih dari angka tersebut. Jika lebih rendah maka akan merugikan peternak.
Penurunan harga telur sekitar 7,95% dari harga saat ini (Rp. 1.066,67/butir) cateris paribus
12
menyebabkan usaha ini mengalami impas (tidak untung tetapi juga tidak rugi). Penurunan
harga lebih tinggi dari angka tersebut baru akan menyebabkan usaha ini rugi.
pemelihara, tenaga pencampur pakan, dan sewa lahan) maka usaha ini mengalami titik impas
ketika harga telur Rp. 944,77/butir atau ketika rata-rata jumlah produksi telur 72,86%. Ketika
harga telur lebih dari angka tersebut diatas maka akan menguntungkan bagi peternak dan
sebaliknya ketika harga lebih rendah dari angka tersebut artinya peternak akan menderita
kerugian. Penurunan harga telur sekitar 11,43% dari harga saat ini (Rp. 1.066,67/butir) cateris
paribus menyebabkan usaha ini mengalami impas (tidak untung tetapi juga tidak rugi).
Penurunan harga lebih tinggi dari angka tersebut baru akan menyebabkan usaha ini rugi.
Hasil kajian ini menunjukkan bahwa manajemen produksi dan manajemen pemasaran
hasil harus dikelola dengan baik sehingga produksi telur maupun harga telur dapat terus
dijaga di atas angka BEP tersebut di atas sehingga akan menguntungkan bagi peternak. Untuk
peternak baik dalam hal produksi maupun pemasaran harus dilakukan secara
13
BAB III
METODOLOGI PRAKTIK LAPANG
Praktik lapangstudi kelayakan dan evaluasi proyek dilaksanakan pada tanggal 7 Januari
2022 di Peternakan Sudirman Desa Takkalasi Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng
Rappang.
Adapun metode praktik lapangstudi kelayakan dan evaluasi proyek yaitu wawancara
langsung dengan pemilik peternakan ayam petelur yang berada di Desa Takkalasi Kecamatan
C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan menggnakan metode survey melengkapi
kuisioner yang telah disediakan mulai dari menanyakan aspek sosial sampai ke pengolahan
14
BAB IV
PEMBAHASAN
Perhitungan ini berlaku untuk pemeliharaan ayam petelur. Jumlah ayam petelur yang
digunakan sebanyak 8000 ekor.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam usaha beternak
A. Investasi
1. Kandang ukuran 5 x 32 M x 1 kandang Rp 125.000.000,-
Pagar,sumur,diesel,gudang, dan rumah.
Memakai kurungan kawat baterai
2. Sewa tanah 70 x 30 m2selama 2 tahun Rp -
( tanah desa yang kurang subur )
3. Beli pullet ( calon ayam siap bertelur umur Rp 70.000.000 ,-
16 minggu ) sebanyak 1.000 ekor @ 70.000,
Subtotal Rp 195.000.000
Jumlah investasi kandang dengan ukuran 5 x 32 per kandang yang sudah termasuk pagar,
sumur dan lain sebagainya adalah Rp. 125.000.000 (Seratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah).
Sementara untuk pembelian 1.000 ekor pullet (calon ayam siap bertelur dengan kisaran umur
16 minggu) dengan harga satuan yaitu Rp. 70.000 per ekor adalah Rp. 70.000.000 (Tujuh
15
5. Obat cacing ,vitamin, dan antibiotik
12 kali surpizin x 5 liter x Rp60.000,- : 8,5 bulan Rp 423.529,-
20 kali vitamin permasol atau nopstress Rp 8.235,-
Merah x 0,5 kg x Rp 7.000,- : 8,5 bulan
20 x antibiotik Quinolone seperti inoxy x Rp,-
0,5 x liter x Rp ………..0,- : 8,5 bulan
Subtotal Rp 2.663.090-
Biaya tetap untuk setia bulan untuk penusutan pullet sampai menuju tahap ayam afkir
yaitu Rp 3.431.372 (Tiga Juta Empat Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Tujuh Puluh
Dua Rupiah). Unutk penyusutan kandang dan peralatan selama dua tahun yaitu Rp. 4.166
(Empat Ribu Seratus Enam Puluh Enam Rupiah). Sementara itu Gaji karyawan, biaya
Ratus Ribu Rupiah). Subtotal biaya tetap berkisar Rp. 2.663.090 (Dua Juta Enam Ratus Enam
Pulu Tiga Ribu Sembilan Puluh Rupiah), sekurangnya adalah pembelian obat-obatan dan
Pakan ayam umur 16 – 89 migggu yang dibutuhkan sebanyak 120 gram / ekor x 8.000 x
74 minggux 7 hari = 497.280.000 gram atau 497.280 kg
Biaya pakan 497.280,- kg x Rp 7.278.,-/kg : 8,5 bulan Rp 425.788.687,-
Biaya variabel untuk setiap bulan untuk populasi 8.000 ekor, biaya pakan Rp. 7.278
perkilogram dengan kebutuhan perekor sebanyak 120 gram yaitu Rp. 425.788.687 (Empat
Ratus Dua Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Enam Ratus Delapan
D. Total Biaya
Total biaya sama dengan biaya tetap ( FC ) ditambah biaya variabel ( VC )
TOTAL BIAYA = FC + VC
= Rp 31. 935. 232,- + Rp 425.788.687.,-
= Rp 457.723.919,-
16
Total biaya untuk setiap bulan yang harus dikeluarkan dimana biaya tetap ditambah
dengan biaya variabel yaitu Rp. 457.723.919 (Empat Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Tujuh
Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Sembilan Belas Rupiah).
E. Pendapatan Kotor
Telur
1.000 ekor x 96% = 960 butir telur/ hari = 32 rak / hari
8.000 ekor x 96% = 7680 butir telur / hari = 256 rak / hari
84.224 rak x Rp 45. 000/ rak telur : 8,5 bulan = Rp. 445.891.764,-
Penjualan ayam apkir
8.000 ekor x Rp 29.166,- /ekor : 8,5 bulan= Rp.27.450.325,-
Pendapatan kotor untuk populasi 1.000 ekor yaitu 32 rak perhari, sedangkan untuk
populasi 8.000 ekor yaitub 256 rak. Harga telur saat ini berada di angka Rp. 45.000/rak jadi
dikalikan pendapatan kotor selama satu bulan yaitu Rp. 445.891.764 (Empat Ratus Empat
Puluh Lima Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Empat
Rupiah). Untuk penjualan ayam afkir perekor adalah Rp. 29.166, jika dikalikan dengan
populasi ayam yaitu Rp. 27.450.325 (Dua Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu
Tiga Ratus Dua Puluh Lima Rupiah. Jadi pendapatan kotor perbulan yaitu Rp. 473.342.089
(Empat Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh Dua Ribu Delapan Puluh
Sembilan Rupiah).
17
Pendapatan rata-rata perbulan dimana pendapatan kotor dikurang dengan total biaya
yaitu Rp. 15.618.170 (Lima Belas Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Seratus Tujuh Puluh
Rupiah).
Keterangan :
Kematian ayam apkir selama masa pemeliharaan dihitung sebesar 7 %
Perkiraan harga telur tahun 2022 adalah Rp. 45.000/rak
Rata pendapatan setiap bulanan tersebtu belum dihitung jika kita memakai modal
pinjaman dari bank.selain itu tinggi rendahnya tingkat keuntungan lebih banyak
ditentukan oleh harga DOC,, harga telur dan harga ayam apkir.
18
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Ditinjau dari aspek teknis lokasi peternakan Sudirman di Desa Takkalasi tersebut layak
untuk dimanfaatkan sebagai lokasi pengembangan peternakan ayam ras petelur. Lokasi
peternakan terletak jauh dari lingkungan perkotaan, sirkulasi udara sangat baik, serta tekstur
tanah yang mudah menyerap air, namun diperlukan perbaikan akses jalan dilingkungan
kandang. Ditinjau dari aspek Sumber Daya Manusia, peternak sudah memiliki pengalaman
B. SARAN
Sebaiknya Penataan kandang dan bangunan lainnya harus disesuaikan dengan layout
biosekuriti. Perlu adanya tambahan anggaran untuk kajian lanjutan mengenai detail
perencanaan bisnis (business plan), tentang hal-hal teknis dan manajemen untuk tumbuh dan
19
DAFTAR PUSTAKA
Andretti, E. R. (2011). Studi Kelayakan Peternakan Ayam Ras Petelur Ditinjau dari Aspek
Ekonomi dan Keuangan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Ekowati, T., Prasetyo, E., Sumarjono, D., & Stiadi, A. (2016). Buku Ajar Studi Kelayakan
Dan Evaluasi Proyek.
Henri. (2018). 済無 No Title No Title No Title. Angewandte Chemie International Edition,
6(11), 951–952., 1–3.
Jeklin, A. (2016). 済無 No Title No Title No Title. July, 1–23.
M. Fajri. (2011). Kajian Komoditas Unggulan..., Ema Fita Laini, FKIP, UMP, 2016. 5–13.
Ningsih, eka fitri. (2016). Analisis Investasi Pengembangan Usaha Batik Tulis Ponoragan
Di Fajar Batik Ponorogo. 2011, 7–23.
Novianti, T. (1992). Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 3, 3.
Putri, B. R. T., Sukatana, I. W., & Partama, I. B. G. (2017). Kelayakan Usaha Peternakan
Ayam Ras Petelur. 1–102.
Sri Suryani. (2016). Manajemen Risiko Page 1. UPN Veteran, 1–215.
http://eprints.upnyk.ac.id/13485/2/Manajemen Resiko_tgl 27-10_Sri Suryaningsum
2.pdf
Sularso, E., Hartono, B., & Utami, H. D. (2013). Economic Analysis Of Layer At “Hs Indra
Jaya” Enterprise At Ponggok Subdistrict Blitar Regency. Faculty of Animal Husbandry,
University of Brawijaya. Malang.
Sumarno. (2009). Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur di Peternakan PT. Sari Unggas
Farm di Kabupaten Sragen. In skripsi fakultas pertanian Universitas Sebelas Mare.
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj0zabf8
7jVAhVHQo8KHerYBagQFggqMAA&url=https%3A%2F%2Feprints.uns.ac.id
%2F2423%2F1%2F100240709200908121.pdf&usg=AFQjCNHGXU_GHyTFionEynX
Y29v8aRCjbA
20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Golongan Darah :A
Orang Tua
Pekerjaan : Petani
Jenjang Pendidikan
SD : SDN 10 Rappang
Jenjang Organisasi : Ketua Dewan Kerja Ranting Panca Rijang periode 2016 – 2018
21