Anda di halaman 1dari 10

Tugas Makalah Mata Kuliah Iklim Dalam Perspekstif Al-Qur’an

Pengaruh Global Warming Terhadap


Pertumbuhan Tanaman

Oleh :

Vera Nurhasanah

20200210078

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Global warming atau Pemanasan Global adalah peningkatan marah suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Semua sumber energi yang ada di
Bumi berasal dari matahari. Saat energi tiba di permukaan bumi, energi berubah
dari cahaya matahari panas yang berfungsi menghangatkan bumi. Sebagian di
serap atmosfer bumi, sebagian dipantulkan kembali dan sisanya masuk ke bumi.
Namun, sebagian panas terperangkap di atmosfer karena penumpukan gas-gas
seperti karbon dioksida. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali energi
yang dipancarkan ke bumi sehingga panas yang dihasilkan tetap tersimpan di
permukaan bumi (Triana 2008).
Pemanasan global dan efek rumah kaca menjadi salah satu permasalahan
lingkungan yang selalu berulang setiap tahunnya. Berbagai negara selalu
melakukan cara-cara untuk mengurangi permasalahan tersebut. Menurunnya
kualitas udara dan potensi pemanasan global telah menjadi acuan perhatian
umum pada paru-paru dunia, yakni kondisi hutan. Media telah memusatkan
kerusakan hutan tropis sebagai simbol yang hidup dari krisis ekosistem global.
Faktor-faktor utama pergantian iklim dalam hal kerusakan hutan di ke-14 negara
berkembang, dengan hutan tropis basah memberi kontribusi untuk mengurangi
prosuksi karbon dioksida (Maryanti 2019).
Salah satu cara untuk mengendalikan perubahan iklim adalah dengan
mengurangi emisi gas rumah kaca yaitu dengan mempertahankan keutuhan
hutan alami dan meningkatkan kerapatan populasi pepohonan di luar hutan.
Tumbuhan baik di dalam maupun diluar kawasan hutan menyerap gas asam
arang (CO) dari udara melalui proses fotosintesis, yang selanjutnya diubah
menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh tanaman dan
akhirnya ditimbun dalam tubuh tanaman.
Proses penimbunan karbon (C) dalam tubuh tanaman hidup dinamakan
proses sekuestrasi (C- sequestration). Dengan demikian mengukur jumlah
karbon yang disimpan dalam tubuh tanaman hidup (biomassa) pada suatu lahan
dapat menggambarkan banyaknya CO di atmosfer yang di serap oleh tanaman.
Pengukuran cadangan karbon yang masih tersimpan dalam bagian tumbuhan
yang telah mati (nekromassa) secara tidak langsung menggambarkan CO yang
tidak dilepaskan ke udara lewat pembakaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bisa terjadinya Global Warming?
2. Apa pengaruh terjadinya Global Warming pada pertumbuhan tanaman?
3. Apa saja unsur kimia yang berbahaya bagi pertumbuhan tanaman?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari Global Warming.
2. Mengetahui pengaruh terjadinya Global Warming terhadap pertumbuhan
tanaman.
3. Mengetahui unsur kimia yang berbahaya bagi tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kenaikan Suhu Pada Produksi Tanaman


Faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi
tanaman diantaranya peningkatan kadar CO 2, dan pemanasan bumi. Berdasarkan
pemodelan komputer, bumi rata-rata akan memanas sebesar 1,5-4,5C jika kadar
CO 2 meningkat dua kali. Maka bumi akan memanas 3 kali 1,5C pada akhir
abad nanti, sehingga terjadi pemanasan yang cukup tinggi di bumi ini.
Dampak kenaikan suhu akan berpengaruh pada pola hujan. Sebagian
besar tanaman pangan, serat dan beberapa spesies lain perubahan dalam
ketersediaan air memiliki akibat yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan
suhu. Perubahan yang diperkirakan jika terjadi dalam pola hujan dan suhu
dengan kadar CO 2 yang tinggi akan menguntungkan produksi tanaman
Pemanasan global berpengaruh pada produktivitas di bidang pertanian.
Hal ini akan sangat penting bagi pertanian yang bergantung pada zona suhu,
baik bagi penambahan maupun intensitas masa tanam atau satuan tingkat
pertumbuhan. Perhatian petani akan tertuju pada perbedaan musiman antar tahun
pada curah hujan, salju, lama musim tanam, dan beda suhu harian yang
berpengaruh pada tahap pertumbuhan (Sutoyo 2011).
B. Dampak Negatif Bagi Tanaman
Pemanasan global menyebabkan terjadinya peningkatan suhu yang
sangat ekstrim, yang berdampak pada penguapan air tanah terjadi dengan sangat
cepat sehingga menyebabkan tanaman menjadi kurang air. Tanaman yag
kekurangan air tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik karena
kekurangan nutrisi. Apabila tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis, maka
tanaman tidak dapat menghasilkan produktivitas dengan maksimal (Kompasiana
2019).
Terjadinya perubahan musim menyebabkan pola cuaca menjadi tidak
menentu dan ekstrim. Banjir akibat naiknya permukaan laut, gagal panen,
perubahan musim bunga meningkatkan resiko kegagalan tanaman untuk berbuah
dan dipanen. Ini akan berakibat negatif pada industri makanan (Buleleng 2019).

C. Pengaruh CO 2 pada proses fisiologi tanaman


Gas CO 2 adalah sumber karbon utama bagi pertumbuhan tanaman.
Konsentasi CO 2di atmosfer saat ini belum optimal sehingga penambahan
CO 2 padatanaman sudah menjadi kegiatan normal untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman tomat, selada, mentimun dan bunga potong. Pengaruh
fisiologis utama dari kenaikan CO 2 untuk meningkatkan laju assimilasi (laju
pengikatanCO 2untuk membentuk karbohidrat) di dalam daun.
a. Fotosintesis
Hubungan antara CO 2dengan proses fotosintesis baik dtingkat
kanopi tanaman dan kontribusinya pada akumulasi biomassantelah
banyak diteliti. Energi dengan terlaksananya proses fotosintesis datang
dari radiasi matahari panjang gelombang tertentu.
Jika konsentrasi CO 2 di atmosfir ditingkatkan maka hasil dari
kompetisi antara CO 2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO 2 sehingga
fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah besar. Jika CO 2 di
permukaan daun dikurangi mencapai suatu titik dimana CO 2 yang diserap
tanaman sama dengan yang dihasilkannya maka titik ini disebut CO 2
compensation point. Dengan kenaikan suhu, produksi biomassa akan
berkurang jika CO 2 di permukaaan daun mencapai titik kompensasinnya.
Biasanya terjadi di siang hari pada saat matahari terik dan kecepatan
angin sangat rendah atau dibawah kanopi hutan tropis (Lim et al. 2007).
b. Konduktivitas stomata
Selain berpengaruh positif pada proses fotosintesis, kenaikan CO 2
juka akan berpengaruhpada penggunaan air oleh tanaman. Stomata
mempunyai fungsi sebagai pintu gerbang masuknya CO 2dan keluar
masuknya uap air dari daun. Besar kecilnya stomata ialah regulasi
terpenting yang dilakukan oleh tanaman yang berusaha memasukkan
CO 2sebanyak mungkin dengan mengeluarkan H 2 O sedikit mungkin
untuk mencapai efisiensi pertumbuhan yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perubahan penguapan dan suhu akibat global warming dari gas CO 2
menimbulkan dampak kekeringan, meningkatkan air permukaan laut dan
kerugian.
2. Pengaruh langsung meningkatkan kadar CO 2 berdampak positif pada
pertumbuhan dan produksi tanaman melalui peningkatan fotosintesis daun
dan kanopi.
3. Pengaruh meningkatnya kadar CO 2 di atmosfir pada tanaman adalah
meningkatkan efisiensi pengguaan air karena mengurai membukanya
stomata.
B. Daftar Pustaka
Buleleng. 2019. “DAMPAK PEMANASAN GLOBAL BAGI KEHIDUPAN
MANUSIA DAN LINGKUNGAN.” Retrieved December 18, 2020
(https://buleleng.bulelengkab.go.id/artikel/dampak-pemanasan-global-bagi-
kehidupan-manusia-dan-lingkungan-46).
Kompasiana. 2019. “Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Pangan - Kompasiana.Com.” Retrieved December 18, 2020
(https://www.kompasiana.com/laili03/5df87928d541df3989759252/pengaruh-
pemanasan-global-terhadap-pertumbuhan-tanaman-pangan#).
Lim, Seong Il, Dong Ho Park, Seung Jae Lee, Seung Soo Han, and Myeon Song Choi.
2007. “Reliability Enhancement Scheme for IEC61850 Based Substation
Automation System.” Power Plants and Power Systems Control 2006 207–11. doi:
10.1016/B978-008046620-0/50035-9.
Maryanti, F. 2019. “Aditya S,
Https://Www.Academia.Edu/7308744/Artikel_pencemaran_lingkungan 1.” 1–16.
Sutoyo. 2011. “Masalah Dan Peranan CO2 Pada Produksi Tanaman.” Buana Sains
11(1):83–90.
Triana, Vivi. 2008. PEMANASAN GLOBAL. Vol. 2.

Anda mungkin juga menyukai