Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KONSEP MODEL KEPERAWATAN

TEORI FLORENCE NIGTHIGLE

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. HENI NUR MUHAROMI


2. SINTA ROHAYATI PERMANI
3. SHOFWAN HABIB MUʼAFA
4. TRI HADINI OK
5. TUMINAH AGUSTIN

D3 KEPERAWATAN

POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Makalah dengan judul
“Konsep Model Keperawatan Menurut Florence Nightingale” ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memberikan gambaran
mengenai manajemen konflik dalam suatu organisasi. Hal ini sangat
bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa agar mampu mengatasi
konflik yang mungkin terjadi, baik konflik secara personal atau interpersonal
dalam dunia kerja.
Meskipun upaya semaksimal sudah dilakukan dalam penyusunan makalah
ini, namun kami menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang
ditemukan. oleh karena itu, kami mohon adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun guna melengkapi karya makalah ini.

Indramayu, Februari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
A. Sejarah Keperawatan..........................................................................................3
B. Konsep Model Keperawatan..............................................................................4
1. Pengetian Teori Keperawatan.........................................................................4
2. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Model Keperawatan................................4
C. Konsep Model Keperawatan Teori Florence Nightingale..................................6
D. Asuhan Keperawatan Teoritis Menurut Florence Nightingale.........................11
E. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan...................14
F. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale......................................................15
BAB III.......................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................17
A. Kesimpulan.......................................................................................................17
B. Saran.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence Italia dan
meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada usianya
yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan dalam keluarga yang berada,
namanya diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea
Hurst sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya yang bernama William
Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya
adalah keturunan ningrat dan terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang
saudara perempuan yang bernama Parthenope.

Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan
membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial
keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang cukup muda ia hanya
menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence
Nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-
kiat juru rawat. Kemudian, Florence Nightingale dikenal dengan nama, ‟Bidadari
Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut
mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.

Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan
beliau dikenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan
memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu
keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang
lingkungan.

1
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk
pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar
manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas
dalam pelayanan keperawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa
dapat membaca dan mempelajari tentang konsep keperawatan menurut
Florence Nightingale.
2. Tujuan Khusus
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
- Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
- Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa perawat dan masyarakat umum.
- Untuk mengetahui model konsep keperawatan menurut Florence
Nightingale.
- Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat
agar seperti Florence Nightingale yang tidak pantang menyerah dalam
merawat pasien dan memperjuangkan nasib perawat.
- Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan.
- Menjadi dasar bagi mahasiswa perawat.
- Untuk puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain- lain, makalah ini
sangatlah bermanfaat karena lingkungan merupakan hal yang harus di
perhatikan dalam perawatan pasien.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Keperawatan
Lahirnya keperawatan dapat dikatakan bersamaan dengan penciptaan
manusia, yaitu penciptaan Adam dan Hawa. Keperawatan lahir sebagai bentuk
keinginan untuk menjaga seseorang tetap sehat dan memberikan rasa nyaman,
pelayanan dan keamanan bagi orang yang sakit. Walaupun secara umum tujuan
keperawatan relatif sama dari tahun ke tahun, praktik keperawatan dipengaruhi
oleh perubahan kebutuhan masyarakat, sehingga keperawatan berkembang secara
bertahap. Keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan
sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradapan
manusia.
Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama besar di dunia serta
kondisi sosial ekonomi masyarakat, seperti terjadinya perang, renaissance serta
gerakan revolusi Luther turut mewarnai perkembangan keperawatan di dunia.
Pada awal sejarahnya, keperawatan dikenal sebagai bentuk pelayanan komunitas
dan pembentukannya berkaitan erat dengan dorongan alami untuk melayani dan
melindungi keluarga (Donahue, 1995). Umur keperawatan sama tuanya dengan
kedokteran. Sepanjang sejarah, profesi keperawatan dan kedokteran saling
bergantung satu sama lain. Selama era Hipokrates, kedokteran bekerja tanpa
perawat dan selama abad pertengahan, keperawatan bekerja tanpa dukungan
medis (Donahue, 1995; Deloughery, 1995). Menurut sejarah, laki-laki dan

3
perempuan telah memegang peran perawat, masuknya perempuan dalam
keperawatan dimulai sekitar 300 M (Shryock, 1959; Donahue, 1995). Pada abad
keenam jumlah laki-laki yang memasuki dunia keperawatan semakin meningkat.

B. Konsep Model Keperawatan


1. Pengetian Teori Keperawatan
Teori merupakan sekelompok konsep yang mementuk sebuah pola yang
nyata suatu pernyataan yang menjeaskan suatu proses atau peristiwa.
Sedangkan teori keperawatan merupakan usaha untuk menguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Model Keperawatan


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan teori
model keperawatan, diataranya adalah:
a) Kebudayaan
Sebagai contoh pada zaman dahulu perawat adalah wanita dan perawat
adalah anak buah dokter, tetapi sekarang yang jadi perawat bukan hanya
wanita tetapi ada juga pria, serta sekarang perawat bukan lagi anak buah
dokter tetapi mitra kerja dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
b) Sistem pendidikan
Pada mulanya keperawatan belum punya sistim pendidikan yang jelas
tetapi sekarang sudah memiliki sistim pendidikan dan kurikulum akurat.
Sistem pendidikan perawat saat ini sudah bisa mengikuti perkembangan
ilmu profesi lainnya dibidang kesehatan. Pada saat ini keperawatan telah
memiliki jenjang pendidikan sampai tingkat S2. Ini menandakan ilmu
keperawatan dapat bersaing dengan disiplin ilmu lain di bidang
kesehatan.

4
c) Pengembangan ilmu keperawatan
Adanya pengelompokan ilmu keperawatan keperawatan klinik,
keperawatan komunitas dan ilmu keperawatan lainnya.

d) Karakteristik Teori Model Keperawatan


Secara umum ada 5 karakteristik teori model keperawatan, diantaranya
adalah:
1) Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus
yang berhubungan dengan hal yang nyata dalam keperawatan.
2) Teori keperawatan digunakan berdasarkan alasan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada.
3) Harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan model konsep
keperawatan.
4) Dalam menunjang aplikasi teori harus sederhana dan bersifat umum
agar dapat digunakan dalam kondisi apapun.
5) Dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan agar
dapat digunakan sebagai pedoman praktek keperawatan.
e) Tujuan Teori Model Keperawatan
Secara umum ada beberapa tujuan teori model keperawatan, diantaranya
adalah: Memberikan alasan tentang kenyataan yang dihadapi dalam
pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan maupun model praktek
keperawatan Membantu anggota profesi perawat untuk memahami berbagai
pengetahuan dalam membrerikan asuhan keperawatan Membentu proses
penyelesaian masalah dalam keperawatan Memberkan dasar dan asumsi

5
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan
keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

6
C. Konsep Model Keperawatan Teori Florence Nightingale
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai
focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses
penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan
dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan
lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral
yang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan
tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu
menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.

Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik


keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat
dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah
kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses perawatan pada
pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasien
dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan
fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.

a. Lingkungan fisik (Physical environment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan


udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih
yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan
harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan
hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi oranglain maupun
dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan
keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan

7
penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien
ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

b. Lingkungan psikologi (Psychology environment)

Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat


menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan
sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang
semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien
dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi
jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.

Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya


dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan
pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang
terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau
cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat
memberikan rasa nyaman.

c. Lingkungan Sosial (Social environment)


Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik
(khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan
penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap
perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang
ditunjukan pasien pada umumnya.

8
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara
menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit
tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.
1) Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale:
a. Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence
Nightingale:
- Peredaran hawa baik.
Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan
normal.
- Cahaya yang memadai
Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
- Kehangatan yang cukup
Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan.
- Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh
kebisingan (keributan).
- Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)
Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam
kesehatan.
b. Ada 12 macam komponen umum dalam Teori Florence Nightingale:
1. Kesehatan rumah
Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa
nyaman.
2. Ventilasi dan pemanasanVentilasi

9
Merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan
indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi
sumber penyakit dan dapat juga sebagai pemulihan penyakit.
3. Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari
pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori Florence, dia
mengidentifikasisecara langsung bahwa sinar matahari merupakan
kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar matahari,
perawat diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan
sinar matahari.
4. Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan.
Hal tersebut perlu dihindarkan karena dapat mengganggu pasien.
5. Variasi keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesesorang,
missalnya makanan.
6. Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang
dan juga pola tidur yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pada
kesehatan.
7. Kebersihan kamar dan halaman
Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh
karena itu, pembersihan sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman.
8. Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena
merupakan bagian dari kebersihan secara fisik.
9. Pengambilan nutrisi dan makanan

10
Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh.
Adanya nutrisi dan pola makan yang baik sangat berpengaruh bagi
kesehatan.
10. Obrolan, harapan dan nasehat
Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental
seseorang dalam menyikapi lingkungannya. Komunikasi sangat perlu
dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental yang yang
terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.
11. Pengamatan orang sakit
Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang
perawat harus tahu sebab dan akibat dari suatu penyakit.
12. Pertimbangan social
Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi
dari berbagai sisi.

11
D. Asuhan Keperawatan Teoritis Menurut Florence Nightingale
Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep :

1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan


a) Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi
lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan sosial).
b) Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang
berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan
keseluruhan.
c) Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan
misalnya:
1. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan.
2. Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan
komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat
juga sebagai sumber pemulihan penyakit.
3. Pembuangan sampah.
4. Pencemaran lingkungan.
5. Komunikasi sosial, dll
d) Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan
dengan lingkungan antara lain:
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e) Implementasi (Pelaksanaan)

12
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yangmempengaruhi kehidupan,
pertumbuhan dan perkembangan individu.

f) Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap
kesehatan individu.
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan


a. Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan
kondisinya dalam menghadapi penyakit.
b. Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi
terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk
mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal (lingkungan
luar) yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu,
fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
3. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain
1. Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang
melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan
menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon
adaptasi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang
dijelaskan Florence Nightingale.

13
2. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh
dari lingkungannya berperan penting pada setiap individu dalam
berespon adaptif (baik) ataumal adaptif (tidak baik).
3. Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada
penekanan teori Florence Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan
oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan
lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air
yang bersih. Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan
kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam
mempertahankan hidupnya.
4. Teori stress.
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam
lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip
tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk
mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau
kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu
kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale,
menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum
sehingga akan menimumkan efek stressos, misalnya tempat yang
gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu
dipandang sebagai suatu stressor (penyebab stress) yang negatif.
Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada
kemampuan koping (pertahan terhadap stress) individu.
Melalui observasi (pengamatan) dan pengumpulan data, Nightingale
menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan
dan sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene (bersih)
dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi hygene (bersih) penting

14
untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut,
rambut, mata, telinga, kuku.
Di zaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan
tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku; bernapas atau
mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat perlu
melihat apakah pasien dapat membersihkan diri mereka sendiri dan
membantu mereka bila mungkin.
Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan
dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama
dapat membedakan praktik hygiene (bersih). Hygiene adalah sangat
pribadi dan masing-masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang
apa yang mereka ingin lakukan.
Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi
kebutuhan pribadinya dari pada melakukan standar rutin. Perawat adalah
orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah
merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting
dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit.
Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya
memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi
mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial
pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit
baik lahir maupun batin (kejiwaan) mereka tenang dan nyaman.
Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk
memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan
penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak
dibedakan yang kaya dan miskin.

15
E. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat
pasien yang diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi
menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien.
a) Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-
menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap
perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih
udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
b) Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit
pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air
tetap terjaga kebersihannya.
c) Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga
terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
d) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat
memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses
penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada
kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh
tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
e) Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah
cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi rmanfaat
yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa

16
klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak
terdapat Kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).

F. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale


Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu
memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan
penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan
diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip
perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu dan tidak
menyediakan kondisi yang optimal untuk proses tersebut. Untuk mencapai
kondisi kesehatan, perawat harus menggunakannalarnya, disertai ketekunan dan
observasi (pengamatan).
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan
penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health
nursing dan membedakannya dengan proper nursing yang berarti merawat klien
yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik hingga
saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi
sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi
perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat, alam, dan orang yang
bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan.

17
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah satu
pendiriyang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model konsep
dan teori keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan
kebutuhan dasa rmanusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di
dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya. Selain
itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatanserta
standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien. Florence nightingale
memandang pasien dalam konteks keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik,
psikologis, sosial.

Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah


pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang
kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi berbagai informasi

18
atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan
kesehatan dankeamanan.

B. Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam
proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady
With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai perawat haruslah
sebagai penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat
berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien
seperti kita merawat orang yang paling kita sayang.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin, Haji. (2001). Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika

Alimul Hidayat, Azis.(2002).Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.. Jakarta:


EGC

Mubarak, Wahid, Iqbal. (2009). Ilmu kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika

Potter. (1999). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC

Sartono. (2011).. Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan Keperawatan dan


Aplikasi Kasus yang Relevan (From: http://enoe2007-berbagi.blogspot.com
Keperawatan Universitas Borneo Tarakan. [Akses: 21 September2015].

19
20

Anda mungkin juga menyukai