Jawaban pertanyaan
Proporsi 2 (dengan pajak) mengatakan bahwa biaya modal saham akan meningkat
dengan semakin meningkatnya utang. Tetapi penghematan dari pajak akan lebih besar
dibandingkan dengan penurunan nilai karena kenaikan biaya modal saham. Pernyataan
tersebut bisa dituliskan kedalam formula berikut ini.
Ks = ko + B/S (1 – Tc) (ko – kb)
Formula tersebut mempunyai implikasi bahwa penggunaan utang yang semakin banyak
akan meningkatkan biaya modal saham. Tetapi penggunaan utang yang lebih banyak,
yang berarti menggunakan modal yang lebih murah (karena biaya modal utang lebih kecil
dibandingkan dengan biaya modal saham), akan menurunkan biaya modal rata – rata
tertimbang (meskipun biaya modal sahamnya meningkat).
*Kesimpulan proposisi 2 dengan pajak,yaitu:
Biaya modal saham akan meningkat dengan semakin meningkatnya hutang, tetapi
penghematan pajak akan lebih besar dibandingkan dengan penurunan nilai karena
kenaikan biaya modal saham. Implikasi dari preposisi II ini adalah penggunaan hutang
yang semakin banyak akan meningkatkan biaya modal saham.
(hal:306 – 307)
5. Jelaskan teori trade-off untuk struktur modal! Apa perbedaan dan persamaannya dengan
teori tradisional?
Jawab:
Trade off theory adalah struktur modal yang menyatakan bahwa perusahaan menukar
manfaat pajak dari pendanaan utang dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi
kebangkrutan (Brigham dan Houston, 2011). Sejauh manfaat lebih besar, tambahan utang
masih diperkenankan.
Perbedaan teori trade-off dengan teori tradisional adalah:Dalam teori trade-off
diasumsikan bahwa utang mempengaruhi nilai perusahaan.Sedangkan dalam teori
tradisional,Diasumsikan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan.
Persamaan kedua teori tersebut adalah bahwa kedua nya berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.(sumber: Buku Manajemen keuangan halaman 297 dan 309.)
6. Pecking order The theory dalam struktur modal menurut teori ini, manajer keuangan
tidak memperhitungkan tingkat utang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh
kebutuhan investasi. Jika ada kesempatan investasi, maka perusahaan akan mencari dana
untuk mendanai kebutuhan investasi tersebut. Perusahaan akan mulai dengan dana
internal dan sebagai pilihan terakhir adalah menerbitkan saham. Disamping kebutuhan
incvestasi, hal lain yang berkaitan adalah pembayaran dividen. Pembayaran dividen akan
menyebabkan dana kas berkurang. Jika kas berkurang, maka perusahaan akan
menerbitkan sekuritas baru. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan lebih menyukai
kebijakan dividen yang stabil, yaitu besarnya dividen tidak berubah – ubah. (hal: 314)
7. Teori asimetri tersebut bisa digunakan untuk menjelaskan teori pecking order
(perusahaan memilih dana internal, dan menggunakan penerbitan sebagai langkah
terakhir dalam konteks asimetri informasi, penerbitan saham yang paling kecil (urutan
paling rendah), disebabkan biaya asimetri adalah yang paling besar. Utang mempunyai
asimetri yang lebih rendah dibandingkan saham. Dana internal bebas dari biaya asimetri,
oleh karena itu dana internal mempunyai asimetri paling kecil. Karenya, urutan – urutan
preferensi penggunaan berdasarkan asimetri adalah:
a. Dana internal
b. Utang
c. Penerbitan ( sumber: https://superkurnia.wordpress.com/2015/09/11/teori-asimetri-
informasi/amp/)