Anda di halaman 1dari 5

Bab 12

Jawaban pertanyaan

1. Jelaskan pendekatan tradisional untuk struktur modal ?


Jawab:
Pendekatantradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan
kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal
bisa diubah – ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal. (hal: 297)
2. Jelaskan argument Modigliani-Miller yang mengatakan bahwa struktur modal tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
Jawab:
Pada tahun 1950 – an, dua orang ekonom menentang pandanga tradisional struktur
modal. Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Kemudian pada awal tahun 1960 – an, kedua ekonom tersebut memasukkan faktor pajak
ke dalam analisis mereka. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa nilai perusahaan
dengan utang lebih tinggi dibandingkan nilai perusahaan tanpa utang. Kenaikan nilai
tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak dari penggunaan utang. Bagian berikut
ini membicarakan argument kedua orang ekonom tersebut. Yang pertama argument tanpa
pajak, kemudian disusul dengan argumen dengan pajak. (hal: 299)
3. Jelaskan proposisi 1 dan 2 MM (Modigliani-Miller) tanpa pajak! Apa kesimpulan nya?
Jawab:
Proposisi 1 (tanpa pajak) nilai perusahaan yang menggunakan utang akan sama dengan
nilai perusahaan yang tidak menggunakan utang sebagai berikut ini.
VL = VU
Dimana : VL = nilai untuk perusahaan yang menggunakan utang ( value per leveraged
companies).
VU = nilai untuk perusahaan yang tidak menggunakan utang (100% saham, atau value
for unlevered companies)
Dengan kata lain, dalam kondisi tanpa pajak, Modigliani dan miller berpendapan bahwa
struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Tingkat keuntungan dan risiko
(keputusan investasi) yang akan mempengaruhi nilai perusahaan ( bukannya keputusan
pendanaa).
*Kesimpulan dari proporsi 1 tanpa pajak,yaitu:
Dari Proposisi I ini dapat kita ketahui bahwa nilai dari perusahaan yang berhutang sama
dengan nilai dari perusahaan yang tidak berhutang. Implikasi dari preposisi I ini adalah
struktur modal dari suatu perusahaan tidak relevan, perubahan struktur modal tidak
mempengaruhi nilai perusahaan dan weighted average cost of capital (WACC)
perusahaan akan tetap sama tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan memadukan
hutang dan modal untuk membiayai perusahaan.
Proporsi 2 (tanpa pajak) mengatakan bahwa tingkat keuntungan yang diisyarat untuk
perusahaan yang menggunakan utang, naik proporsional terhadap peningkatan rasio
utang dengan saham.
Ks = ko + B/S (ko – kb)
Dimana ks = tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk saham
Ko = tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk saham perusahaan tanpa utang
B/S = rasio utang dengan saham
Kb = tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk utang (tingkat bunga)
Dengan menggunakan utang yang semakin banyak, perusahaan bisa menggunakan
sumber modal yang lebih murah yang semakin besar. Penggunaan sumber modal yang
murah semakin banyak akan menurunkan biaya modal rata – rata tertimbang perusahaan
(WACC) tersebut, jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk saham (ks) konstan.
Tetapi dengan semakin meningkatnya utang, tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk
saham (ks) juga akan meningkat. Dua efek yang saling berlawan tersebut menghasilkan
biaya modal rata – rata tertimbang yang kosntan hasilnya, nilai perusahaan akan
konstans.
*Kesimpulan dari proposisi 2 tanpa pajak,yaitu:
Dapat disimpulkan bahwa biaya modal saham akan meningkat apabila perusahaan
melakukan atau mencari pinjaman dari pihak luar. Risk of the equity bergantung pada
resiko dari operasional perusahaan (business risk) dan tingkat hutang perusahaan
(financial risk).
(hal:300 – 305)
4. Jelakan proposisi 1 dan 2 MM (Modigliani –Miller)dengan pajak!
Jawab:
Apa kesimpulan nya?Proporsi 1 (dengan pajak) nilai perusahaan dengan utang akan sama
dengan nilai perusahaan tanpa utang plus penghematan pajak karena bunga utang.
Formula untuk permulaan tersebut tertulis berikut ini.
VL = VU + Tc B
= EBIT (1 – Tc) + Tc . kb . B
Ko kb
Dimana Tc = tingkat oajak ( perusahaan)
B = besarnya utang
ks = tingkat keuntungan yang diisyarat untuk saham
kb = tingkat keuntungan utang (tingkat bunga)
ko = tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk saham perusahaan tanpa utang
EBIT = earning before interest and taxes (pendapatan sebelum pajak dan bunga)
*Kesimpulan proposisi 1 dengan pajak,yaitu:
Nilai dari perusahaan yang berhutang sama dengan nilai dari perusahaan yang tidak
berhutang ditambah dengan penghematan pajak karena bunga hutang. Implikasi dari
preposisi I ini adalah pembiayaan dengan hutang sangat menguntungkan dan MM
menyatakan bahwa struktur modal optimal perusahaan adalah seratus persen hutang.

Proporsi 2 (dengan pajak) mengatakan bahwa biaya modal saham akan meningkat
dengan semakin meningkatnya utang. Tetapi penghematan dari pajak akan lebih besar
dibandingkan dengan penurunan nilai karena kenaikan biaya modal saham. Pernyataan
tersebut bisa dituliskan kedalam formula berikut ini.
Ks = ko + B/S (1 – Tc) (ko – kb)
Formula tersebut mempunyai implikasi bahwa penggunaan utang yang semakin banyak
akan meningkatkan biaya modal saham. Tetapi penggunaan utang yang lebih banyak,
yang berarti menggunakan modal yang lebih murah (karena biaya modal utang lebih kecil
dibandingkan dengan biaya modal saham), akan menurunkan biaya modal rata – rata
tertimbang (meskipun biaya modal sahamnya meningkat).
*Kesimpulan proposisi 2 dengan pajak,yaitu:
Biaya modal saham akan meningkat dengan semakin meningkatnya hutang, tetapi
penghematan pajak akan lebih besar dibandingkan dengan penurunan nilai karena
kenaikan biaya modal saham. Implikasi dari preposisi II ini adalah penggunaan hutang
yang semakin banyak akan meningkatkan biaya modal saham.
(hal:306 – 307)
5. Jelaskan teori trade-off untuk struktur modal! Apa perbedaan dan persamaannya dengan
teori tradisional?
Jawab:
Trade off theory adalah struktur modal yang menyatakan bahwa perusahaan menukar
manfaat pajak dari pendanaan utang dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi
kebangkrutan (Brigham dan Houston, 2011). Sejauh manfaat lebih besar, tambahan utang
masih diperkenankan.
Perbedaan teori trade-off dengan teori tradisional adalah:Dalam teori trade-off
diasumsikan bahwa utang mempengaruhi nilai perusahaan.Sedangkan dalam teori
tradisional,Diasumsikan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan.
Persamaan kedua teori tersebut adalah bahwa kedua nya berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.(sumber: Buku Manajemen keuangan halaman 297 dan 309.)

6. Pecking order The theory dalam struktur modal menurut teori ini, manajer keuangan
tidak memperhitungkan tingkat utang yang optimal. Kebutuhan dana ditentukan oleh
kebutuhan investasi. Jika ada kesempatan investasi, maka perusahaan akan mencari dana
untuk mendanai kebutuhan investasi tersebut. Perusahaan akan mulai dengan dana
internal dan sebagai pilihan terakhir adalah menerbitkan saham. Disamping kebutuhan
incvestasi, hal lain yang berkaitan adalah pembayaran dividen. Pembayaran dividen akan
menyebabkan dana kas berkurang. Jika kas berkurang, maka perusahaan akan
menerbitkan sekuritas baru. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan lebih menyukai
kebijakan dividen yang stabil, yaitu besarnya dividen tidak berubah – ubah. (hal: 314)
7. Teori asimetri tersebut bisa digunakan untuk menjelaskan teori pecking order
(perusahaan memilih dana internal, dan menggunakan penerbitan sebagai langkah
terakhir dalam konteks asimetri informasi, penerbitan saham yang paling kecil (urutan
paling rendah), disebabkan biaya asimetri adalah yang paling besar. Utang mempunyai
asimetri yang lebih rendah dibandingkan saham. Dana internal bebas dari biaya asimetri,
oleh karena itu dana internal mempunyai asimetri paling kecil. Karenya, urutan – urutan
preferensi penggunaan berdasarkan asimetri adalah:
a. Dana internal
b. Utang
c. Penerbitan ( sumber: https://superkurnia.wordpress.com/2015/09/11/teori-asimetri-
informasi/amp/)

8. Signaling ( Ross, 1977)


Ros (1977) mengembangkan model dimana struktur modal (penggunaan utang)
merupakan signal yang disampaikan oleh manajer kepasar. Jika manajer mempunyai
keyakinan bahwa prospek perusahaan baik dan karenanya ingin harga saham meningkat,
iya inginmengkomunikasikan hal tersebut keinvestor. (hal: 316)
9. Teori – teori lain yang mencoba menjelaskan struktur modal adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan teori keagenan


menurut pendekatan ini struktur modal disusun sedemikian rupa untuk mengurangi
konflik antar berbagai kelompok kepentingan (lihat bagian sebelumnya dalam
kaitannya dengan teori trade – off dalam struktur modal ). Sebagai contoh, pemegang
saham dengan pemegang utang akan mempunyai konflik kepentingan.
b. Pendekatan interaksi produk atau input dengan pasar
Model ino berangkat dari teori organisasi industry, dan relative baru dibandingkan
teori lainnya. Ada dua kategori dalam pendekatan ini: (1) menjelaskan hubungan
antara struktur modal perusahaan dengan strategi, dan (2) menjelaskan hubungan
antara syruktur modal dengan karakteristik produk atau input. Salah satu contoh
pendekatan pertama adalah kesimpulan bahwa kapasitas utang akan berhubungan
positif dengan kapasitas permintaan dan negative dengan discount rate.
c. Kontes atau pengendalian perusahaan
Pendekatan ini semakin memperoleh perhatian dengan semakin berkembangnya
kegiatan pengambil alihan dan penggabungan bisnis serta restrukturisasi pada tahun
1996 di AS. Beberapa penemuan pendekatan ini adalah perusahaan yang menjadi
target (dalam pengambialihan ) akan meningkatkan tingkat utangnya, dan
mengakibatkan kenaikkan harga saham. (hal: 316 – 318)

Anda mungkin juga menyukai