Disusun Oleh :
Rahmaton Nuraina
Dosen Pembimbing :
Disusunoleh:
TA 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN JIWA
WAHAM
A. Kasus (masalah)
Waham Kebesaran.
1. PENGERTIAN
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus
menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat,2011 : hal. 165).
Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankanwalaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitanormal. (Stuart dan
Sunden, 1998).Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan
yang tetapdipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain.
Keyakinanini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan control.
Waham (dellusi) adalah keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau
dibuktikan dengan realitas. Haber (1982) keyakinan individu tersebut tidak sesuai
dengan tingkat intelektual dan latar belakang budayanya. Rawlin (1993) dan tidak dapat
digoyahkan atau diubah dengan alasan yanglogis (Cook and Fontain 1987) serta
keyakinan tersebut diucapkan berulang -ulang.
3. PEMBAGIAN/ JENIS-JENIS
Pembagian dan jenis-jenis waham adalah sebagai berikut :
1) Waham Kebesaran
Yaitu menyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus,
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “Saya ini
adalah salah satu keturunan dari ratu Elizabeth di Inggris lho.“ atau ”saya
pernah menjabat sebagai presiden Amerika Serikat sebelum Barak Obama”
2) Waham curiga
Yaitu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
kenyataan. Contohnya “Saya tau anda ingin membunuh saya karena iri dengan
keberhasilan saya.”
3) Waham agama
Yaitu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “ Kalau saya mau
masuk surga saya harus menggunakan pakaian serba putih setiap hari.”
4) Waham somatic
Yaitu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang
penyakit diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya
“Saya terkena penyakit Kanker.” Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata tidak ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien tetap
mengatakan ia terserang kanker.
5) Waham nihilistic
Yaitu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh “Ini kanalam kubur ya,
semua yang ada disini adalah roh-roh.”
B. PROSES MASALAH
1. KONSEP DASAR
ETIOLOGI
a. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart (2007) Faktor Predisposisi terjadinya waham adalah :
1) Faktor Genetik, faktor genetic ini terlibat dalam perkembangan suatu
kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan
kelainan yang sama.
2) Faktor Bioligi meliputi: Gangguan tumbuh kembang, terdapatlesi pada
korteks frontal, temporal dan limbik.
3) Faktor Psikologis seperti: Ibu pengasuh yang cemas/over protektif,tidak
sensitif, Hubungan dengan ayah tidak dekat/perhatian yang berlebihan
dan Konflik perkawinan, Sosial budaya,Kemiskinan, Ketidakharmonisan
sosial dan Stress yang menumpuk.
b. Faktor Presipitasi
Faktor Presipitasi yang menyebabkan terjadinya suatu masalah terdiri dari:
1) Stressor sosial budaya seperti terjadinya Stres dan kecemasan akan
meningkat bila terjadi penurunan stabilitas keluarga, perpisahan dengan
orang yang paling penting,atau diasingkan dari kelompok.
2) Faktor Biokimia Penelitian tentang pengaruh dopamine, inorefinefrin,zat
halusinogen diduga berkaitan dengan orientasi realita.
3) Faktor Psikologi: Intensitas kecemasan yang ekstrim dan menunjang
disertai terbatasnya kemampuan mengatasi masalah memungkinkan
berkurangnya orientasi realiata.
PATOFISIOLOGI
Menurut Yosep (2009), proses terjadinya waham meliputi 6 fase,yaitu :
a. Fase Of Human Need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien baik
secara fisik maupun psikis. Secara fisik kliendengan waham dapat terjadi
pada orang-orang dengan statussosial dan ekonomi sangat terbatas.
Biasanya klien sangatmiskin dan menderita. Keinginan ia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang
salah. Ada juga klien yang secara sosialdan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antara realiti dengan self ideal sangat tinggi.
b. Fase Lack Of Self Esteem
Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya
kesenjangan antara self ideal dengan self reality (keyataan dengan
harapan) serta dorongn kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan
standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya.
c. Fase Control Internal External
Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakiniatau apa-apa
yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak
sesuai dengan keyataan, tetapi menghadapi keyataan bagi klien adalah
suatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan
untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam
hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara
optimal. Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dikatakan klien itutidak benar.
d. Fase Envinment Support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya
menyebabkan klien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap
sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena
seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri
dan tidak berfungsinya norma (super ego) yang ditandai dengan tidak ada
lagi perasaan dosa saat berbohong.
e. Fase Comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta
menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan
mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien
menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien sering menyendiri
dan menghindari interaksi sosial (isolasi sosial).
f. Fase Improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah pada klien akanmeningkat. Tema waham yang
muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-
kebutuhan yangtidak terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat
menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancaman
diri dan orang lain.
2. POHON MASALAH
C. ANALISA DATA
No Data Masalah
1. Ds : Waham kebesaran
Klien mengungkapkan sesuatu
yang diyakininya ( tentang agama,
kebesaran,kecurigaan, keadaan
dirinya) berulang kali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan.
Do :
Klien tampak tidak mempunyai
orang lain, curiga, bermusuhan,
merusak (diri, orang lain,
lingkungan), takut, kadang panik,
sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan/ realitas, ekspresi wajah
klien tegang, mudah tersinggung.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
E. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tujuan umum :
Klien tidak terjadi perubahan proses pikir: waham
2. Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan :
a. Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri,
jelaskan tujuaninteraksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak
yang jelas topik, waktu,tempat).
b. Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat
menerima keyakinan klien “saya menerima keyakinan anda” disertai
ekspresi menerima, katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi
ragu dan empati, tidakmembicarakan isi waham klien
c. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan
perawatakan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman,
gunakan keterbukaandan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian..
d. Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan
perawatan diri.
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Tindakan :
a. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
b. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu
dan saat iniyang realistis.
c. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saatini (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan
perawatan diri).
d. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan wahamtidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien
sangat penting.
3) Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Tindakan :
a. Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
b. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah
maupun dirumah sakit (rasa sakit, cemas, marah)
c. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
d. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan
memerlukanwaktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).
e. Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan
wahamnya.
4) Klien dapat berhubungan dengan realitas.
Tindakan :
a. Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat
danwaktu).
b. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
c. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien.
5) Klien dapat menggunakan obat dengan benar
Tindakan :
a. Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan
efeksamping minum obat
b. Bantu klien menggunakan obat dengan priinsip 5 benar (nama pasien,
obat, dosis,cara dan waktu).
c. Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang
dirasakan
d. Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.
6) Klien dapat dukungan dari keluargaTindakan :
a. Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga tentang:
gejala waham,cara merawat klien, lingkungan keluarga dan follow up
obat.
b. Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga.
praktikkannya.
Direja, AHS. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika; Yogjakarta
DENGAN WAHAM
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. H
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 34 tahun
III.FAKTOR PREDISPOSISI
Riwayat Penyakit masa lalu
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Ya
Tidak (√)
2. Pengobatan sebelumnya
Masalah Keperawatan
Berhasil - Perubahan pertumbuhan
Kurang berhasil dan perkembangan
- Berduka antisipasi
Tidak berhasil - Berduka disfungsional
3. Trauma Usia pelakukorban Saksi - Respon pasca trauma
Aniaya fisik ............... ............ .............- Sindroma Trauma
...........
Perkosaan
Aniaya seksual ............... ............ .............- Resiko ...........
tinggi kekerasan
Penolakan ............... ............ ............. ...........
Kekerasan dalam keluarga ............... ............ .............
...........
Tindakan kriminal ............... ............ ............. ...........
Jelaskan :...........................................................
4. Anggota keluarga gangguan jiwa?
Ada Masalah Keperawatan
- Koping keluarga tidak efektif :
Tidak (√) ketidakmampuan
Kalau ada : - Koping keluarga tidak efektif : kompromi
- Resiko tinggi kekerasan
Hubungan keluarga :.............................
Gejala :.............................
Riwayat Pengobatan.............................:
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Masalah Keperawatan
Tidak ada - Perubahan pertumbuhan dan
................................................................... perkembangan
................................................................... - Berduka antisipasi
- Berduka disfungional
................................................................... - Respon pasca trauma
................................................................... - Sindroma trauma perkosaan
...................................................................
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg N : 84 x/min S : 36.5₀C P : 22 x/min
2. Ukur : BB : 65 Kg TB : 168 cm
3. Keluhan Fisik : Tidak ada keluhan fisik.
- Perubahan nutrisi : Potensial > Kebutuhan
tubuh
Masalah Keperawatan - Perubahan perlindungan
- Resiko tinggi perubahan suhu tubuh - Kerusakan integritas jaringan
- Defisit Volume cairan - Perubahan membran mukosa oral
- Perubahan volume cairan - Kerusakan integritas kulit
- Resiko tinggi terhadap infeksi - Perubahan eliminasi feses
- Perubahan nutrisi : < Kebutuhan tubuh - Perubahan pola eliminasi urin
- Perubahan nutrisi : > Kebutuhan tubuh
Masalah Keperawatan
- Koping keluarga tidak efektif : ketidak
mampuan
V. PSIKOSOSIAL - Koping keluarga tidak efektif : kompromi
1. Genogram - Koping keluarga : potensial untuk
pertumbuhan
Keterangan :
: Laki-laki dan perempuan yang sudah meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Bercerai
Jelaskan : Sejak perceraian Tn.A tinggal serumah dengan ayah dan dua orang
saudranya.
Masalah Keperawatan
- Pengabaian unilateral
- Gangguan Citra tubuh
- Gangguan Identitas Pribadi
2. Konsep Diri - Harga diri Rendah Kronik
a. Citra tubuh : Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecatatan atau
kekurangan pad dirinya.
b. Identitas : Saya adalah seorang pekerja di PT. Karet, sekarang saya tidak
bekerja lagi.
c. Peran : Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang
lainnya.
d. Ideal diri : Jika saya sembuh nanti, saya ingin melanjutkan kuliah.
e. Harga diri : Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga kerana tidak dibelikan
mobil Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
3. Hubungan sosial - Kerusakan komunikasi verbal
- Kerusakan interaksi sosial
a. Orang yang berarti : Istrinya - Isolasi sosial
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : sebelum mengalami
gangguan jiwa klien sering aktif dalam organisasi masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : -
Masalah Keperawatan
4. Spiritual - Distress spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan.
b. Kegiatan Ibadah ; Klien selalu melaksanakan sholat 5 waktu.
3. Aktivitas motorik
Masalah Keperawatan
- Lesu - Tik
- Resiko tinggi Cedera
- Tegang - Grimasem - Intoleransi aktifitas
- Gelisah - Tremor √ - Defisit aktifitas deversional/ hiburan
- Kerusakan fisik mobilitas
- Agitasi - Kompulsif
Jelaskan : Tampak gemeteran saat klien menjulurkan tangan dan kerentangkan
kaki.
4. Alam perasaan
Masalah Keperawatan
Sedih - Resiko tinggi Cedera - Ansietas
Ketakutan - Ketakutan - Keputusasaan
- Ketidak berdayaan
Putus asa - Resiko tinggi membahayakan diri
Kuatir - Resiko tinggi penganiayaan diri
- Resiko tinggi mutilasi diri
Gembira berlebihan √
Jelaskan : Karena meras mobil baru akan menjemputnya pulang.
Masalah Keperawatan
7. Persepsi
- Perubahan sensori perseptual
Halusinasi - (Pendengaran, Penglihatan, Perabaan,
- Penglihatan - Viseral Pengecapan, Penghidu)
- Pendengaran - Pengecapan
- Penciuman - Histetik
- Perabaan - Hipnogogik - Halusinasi Perintah
- Kinestetik - hipnopompik
Jelaskan : Selalu timbul ide-ide baru darinya sendiri dan bercerita dari satu topic
ke topik lain yang masih ada hubungan.
8. Isi pikir
Masalah Keperawatan
- Obsesi - Depersonalisasi - Perubahan proses pikir
- Phobia - Ide yang terkait
- Hipokondria - Pikiran magis
Waham √
- Agama - Kejaran - Curiga - Kontrol pikir
- Somatik - Dosa - Nihilistik
- Kebesaran - Sisip pikir - Siar pikir
Jelaskan : Selalu meninggi setiap semua cerita.
c. Berpakaian
Apakah klien dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakaian
…………………
Dandanan klien ……………………….
Frekuensi ganti pakaian ……………………X sehari
d. Tidur
Apakah ada masalah tidur ?
Apakah merasa segar setelah bangun tidur?
Apakah ada kebiasaan tidur siang ?
Lama tidur sang :................... jam
Apakah ada gangguan tidur ?
Masalah Keperawatan
Sulit tidur - Gangguan pola tidur
Bangun terlalu pagi
Somnamblisme
Terbangun saat tdur
Gelisah saat tidur
Jelaskan : Klien tidak memiliki masalah tidur.
3. Kemampuan klien dalam
Mengantisipasi kebutuhan diri
Ya √
Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
Ya √
Masalah Keperawatan
Tidak - Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen
Mengatur penggunaan klien terapeutik
Ya √ - Ketidak mampuan
- Konflilk pengambilan keputusan
Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan
Ya
Tidak
Jelaskan :.............................................................................................................................
4. Klien memiliki sistem pendukung Masalah Keperawatan
Keluarga : Ya............ Tidak √ - Perilaku mencari bantuan kesehatan
Terapis : Ya............ Tidak............
Teman sejawat :................Ya..................... Tidak √
Kelompok sosial................: Ya................. Tidak √
Jelaskan :...........................................................................................................................
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?
Ya √
Tidak
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan proses fikir
waham kebesaran.
b. Perubahan proses fikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri
rendah kronis.
C. ANALISA DATA
No Data Masalah
Ds : Klien mengatakan adanya orang Waham kebesaran
yang ingin merebut posisinya.
D. Rencana Keperawatan
1.1.2 Jangan
membantah dan
dukung waham
klien
Katakana
perawat
menerima dan
yakin
Katakana
perawat tidak
mendukung.
1.1.3 Observasi
apakah waham
klien menggangu
aktivitas sehari-
2.1 Klien dapat hari.
2. Klien dapat menunjukkan
mengidentifikasi kemampuan 2.1.1 Beri pujian
kemampuan yang dimilikinya. pada penampilan
yang dimiliki. dan kemampuan
2.2 Klien dapat klien yang
menyebutkan realities.
kelemahan yang 2.1.2 Diskusikan
ada pada dirinya. dengan klien
kemampuan yang
dimilkii pada wakty
lalu dan saat ini
yang realities.
2.1.3 Jika klien
selalu bicara
tentang
wahamnya,
dengarkan sampai
3.1 Klien dapat kebutuhan waham
3. Klien dapat menjelaskan tidak ada.
mengidentifikasi semua
kebutuhan yang kebutuhan yang 3.1.1 Observasi
tidak terpenuhi. tidak terpenuhi. kebutuhan klien
sehari-hari.
3.1.2 Diskusikan
kebutuhan klien
yang tidak
terpenuhi baik
selama di rumah
maupun di rumah
sakit.
3.1.3 Atur situasi
agar klien tidak
mempunyai waktu
4.1. Klien dapat untuk
4. Kliendapat bercerita sesuai menggunkan
berhubungan dengan realitas. wahamnya.
dengan realitas.
4.1.1 Berbicara
dengan klien
dalam konteks
realitas.
4.1.2 Sertakan klien
dalam aktivitas
kelompok.
4.1.3 Berikan pujian
6.1.1 Diskusikan
dengan
keluarga/klien
tentang obat,
dosis, frekuensi,
efek dan efek
samping.
6.1.2 Diskusikan
perasaan klien
setelah minum
obat.
TUK
2 2. Salam terapeutik S : Saya adalah seorang tempt
Mengingatkan kontak, topik, konsultan masalah pertanian
waktu dan tempat. Apakah san saya bekerja di
bapak masih ingat pertemuan perusahaan karet dan
kita yang kemarin, pertemuan pertanian, saya disini lagi
sekarang kita akan menunggu sebuah mobil yang
membicarakan apa? baru datang.
Mengevaluasi kemampuan
TUK 1. Apakah bapak O : - Bicara spontan
mengingat salah ? - Pelan
Membantu untuk - Inkoheren terkadang
mengidentifikasi kemampuan - Kontak mata lama
yang dimilikinya. - Ekpresi tenang
Apa contoh keberhasilan
yang telah bapak raih? A : Waham klien telah diketahui
TUK
Tidak terlaksanakan karena tidak
6
bertemu dengan keluarga klien.
3×sehari.
TUK
2 Selamat pagi bapak? Apakah S : Saya ingin cepat pulang dan
bapak sudah mandi pagi? saya ingin membeli sebuah
mobil dan melanjutkan kuliah.
Apakah bapak masih ingat
perjanjian kita bahwa hari ini
O : Bicara lancer
kita akan membicarakan
Kontak mata lama
tentang apa?
dimilki klien.
P : Rencana dilanjutkan dan buat
Mengobservasi kepada klien kontrak pertemuan berikutnya.
apa yang harapan selamat
dirawat dan apa rencana
setelah pulang.
B. Format Penilaian LP
Nama Mahasiswa *) : Rahmaton Nuraina Nim: PO7120417 032
Balee *) :
BOBO KET
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
T
1 Kasus (masalah utama)
Pengertian 5
Tanda dan gejala 10
Pembagian / jenis – jenis 10
3 Analisa data 10
4 Diagnosa keperawatan 5
6 Daftar pustaka 5
TOTAL 100
Note :
Mohon diisi dikolom nilai, sesuai dengan tugas yang dikerjakan mahasiswa.
*) mohon diisi oleh Pembimbing klinik/CI
Nilai yang didapat mahasiswa = ..................*)
Tingkatan Penilaian :
Bobot Nilai Bobot Nilai
100 = 3,95 85 – 89 = 3,75
95 - 99 = 3,85 80 – 84 = 3,65
90 - 94 = 3,80 76 – 79 = 3,50
75 = 3,00 (batas kelululusan)
MENGETAHUI
PEMBIMBING KLINIK/CI