Dibuat oleh :
AZKAH APRIANI
21909
A. Latar Belakang
Lembaga merupakan suatu tempat untuk mengurus atau mengordinir
suatu kegiatan agar lebih terstruktur dan berjalan dengan baik, salah satu
lembaga yang sedang berkembang di Indonesia adalah Lembaga Keuangan
Syari’ah yang mengatur seluruh kinerja dan kegiatan operasional masalah
keuangan berbasis pada prinsip-prinsip syar’i,sejak berdiri pada 1992
berbagai lembaga keuangan bergerak cepat dalam menjalankan aksinya di
Indonesia, seperti Bank Syari’ah, Pegadaian Syari’ah, Baitul Mal Wa
Tamwil, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah institusi pengelolaan zakat yang dibentuk
masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untuk melakukan pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan agama.
Di Indonesia pengelolaan zakat diatur berdasarkan undang-undang No. 38
tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat yang lalu diikuti dengan Keputusan Mentri
Agama (KMA) No. 581 tahun 1999 tentang pelaksanaan undang-undang No. 38
tahun 1999 dan Keputusan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Urusan HajiNo. D/291 tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
Dalam UU tersebut ditegaskan bahwa lembaga pengelolaan zakat yang ada di
Indonesia adalah Badan Amil Zakat yang dikelola oleh negara serta Lembaga
Amil Zakat yang dikelola oleh swasta.
Adapun prinsip operasional dari LAZ yang pertama yaitu prinsip kerja yang
mana setiap lembaga pengelolaan zakat dalam operasional kegiatanya perlu
menerapkan prinsip kerja lembaga, yang initnya tercermin dalam tiga kata kunci;
amanah, profesional dan transparan. Sedangkan yang kedua adalah sistem
pengelolaannya haruslah menerapkan beberapa sistem yaitu a) Tersistem dan
Prosedural, b) Manajemen Terbuka, c) Mempunyai Rencana Kerja, d)
Mempunyai Komite Penyaluran, e) Memiliki Sistem Akutansi dan Manajemen
Keuangan, f) diaudit, g) publikasi, h) Komitmen Perbaikan Terus-Menerus.