Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM

PREPARASI SAMPEL

RAHMI SA’PANG
09320200060
C11

LABORATORIUM GEOMEKANIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
JURNAL PRAKTIKUM MEKANIKA BATUAN

PREPARASI SAMPEL

Muhammad Rafli1, Kurniawan Idris, S.T.2, Dian Dwi Apriliani Arsdin, S.T.3

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/(+62) 411455695.
Email: rafli_557@gmail.com

Abstark

Preparasi sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross sampel sampai pada massa dan ukuran yang cocok
untuk analisa di Laboratorium. Pembuatan sampel di laboratorium dapat dibuat dari blok batuan yang diambil di
lapangan kemudian di bor dengan pengintian dalam laboratorium. Metode utama yang digunakan untuk pengambilan
sampel batuan untuk keperluan pengujian dan penilaian kualitas serta struktur batuan adalah pengeboran inti.Sampel
berbentuk silinder dan kubus dapat digunakan untuk uji kuat geser dan uji kuat tekan.Pada percobaan ini kami
menggunakan alat berupa peralatan Keamanan, Stone Cutter, Coring, ember, kuas, cetakan housing, sekop
semen.Sedangkan untuk bahan kita menggunakan semen, pasir, air, cairan pengeras, oli. Kesalahan dalam sampling ada
dua yaitu Salting dan Dilusi dimana Salting itu peningkatan kadar atau kadar yang ada pada batuan terlalu tinggi yang
menyebabkan kadar sampel juga tinggi. Sedangkan Dilusi itu dimana batu kekurangan kadar yang disebabkan oleh
faktor cuaca, suhu dan mineral disekitarnya. Kadar rendah biasa disebut dengan Waste. Proses pertama pemotongan
batu menggunakan Stonde Cutter, proses kedua yaitu pembentukan batu slinder dengan menggunakan alat Coring, dan
yang terakhir yaitu menggunakan Cetakan Housing.
Kata Kunci: Coring, Housing, Preparasi, Stone Cutter.

PENDAHULUAN para kompetitor yang secara alamiah pasti akan


Preparasi sampel adalah pengurangan terjadi.
massa dan ukuran dari gross sampel sampai pada Aplikasi atau penggunaan produk-produk
massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di polimer digunakan oleh orang banyak, baik di
Laboratorium. Preparasi dilakukan untuk negara Indonesia, maupun di dunia. Masyarakat
mendapatkan spesifikasi pada batuan seperti pengguna, tentu akan mencoba memahami dan
diameter, tinggi serta komposisi sampel batuan. melakukan pemilahan terhadap barang mana yang
Dengan didapatkannya spesifikasi ini, pengujian paling dapat memuaskan kebutuhan dan
akan memberikan hasil yang akurat.Sampel keinginannya, hal ini berarti masyarakat akan
batuan yang digunakan untuk pengujian berupa melakukan pertimbangan berdasarkan kualitas
inti bor (core) dari hasil pengeboran inti di suatu produk. Oleh karena itu, peningkatan mutu
lapangan atau dapat dibuat di laboratorium. dan pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
Pembuatan sampel di lapangan yaitu dengan hal yang wajib dilakukan dalam upaya
melakukan pengeboran inti (core drillling) memenangkan persaingan tersebut
langsung ke dalam batuan yang akan diselidiki, Pembuatan sampel di laboratorium dapat
sehingga diperoleh inti yang berbentuk silinder. dibuat dari blok batuan yang diambil di lapangan
Inti tersebut langsung dapat digunakan untuk kemudian di bor dengan pengintian dalam
pengujian di laboratorium dengan syarat tinggi laboratorium. Hasil sampel yang diperoleh
sampel dua kali diameternya. umumnya berbentuk silinder dengan diameter 50 -
Perkembangan dunia industri saat ini 70 mm, kemudian dipotong dengan mesin potong
berjalan dengan pesatnya.Hal ini menyebabkan batu untuk mendapatkan ukuran tinggi sampel dua
tuntutan terhadap kualitas dan daya saing produk kali diameternya.Ukuran sampel dapat lebih kecil
yang dihasilkan, demi mempertahankan maupun lebih besar dari ukuran tersebut di atas
kepercayaan konsumen dan pangsa pasar. Hal tergantung dari maksud dan tujuan pengujian.
tersebut ditambah lagi dengan persaingan dari
Model fisik sampel batuan dapat dibuat C. Polimer
dari campuran kerikil, pasir dan Polimer diartikan International of Pure and
semen.Perbandingan campuran ini disesuaikan Applied Chemistry (IUPAC), sebagai suatu zat
dengan kebutuhan. Semakin besar campuran yang terbentuk dari molekul-molekul yang besar
semen maka sampel akan semakin kuat. yang cirinya terdiri dari banyak pengulangan dari
Campuran ini kemudian diaduk dan dimasukkan satu atau beberapa jenis atom-atom atau
ke dalam pipa paralon dengan ukuran diameter 50 kelompok atom (disebut monomer atau unit
- 70 mm dan tinggi dua kali diameternya, 1 penyusun) yang dihubungkan satu sama lain
selanjutnya dibiarkan dengan jangka waktu 7 secara kovalen yang jumlahnya cukup untuk
sampai 27 hari. Pengujian sampel sebaiknya menyusun serangkaian sifat yang tetap dan tidak
dilakukan setelah jangka waktu 7 - 27 hari sampel akan berubah secara nyata dengan adisi atau
model fisik tersebut dibuat. pemindahan satu atau beberapa unit penyusun
Maksud dari praktikum ini yaitu praktikan (Hernandez et al., 2000). Selain polimer, dikenal
dapat megetahui cara preparasi. juga istilah kopolimer, yaitu polimer yang
Praktikum ini bertujuan agar praktikan tersusun dari dua atau lebih tipe monomer yang
dapat megetahui cara preparasi, mengetahui alat berbeda. Salah satu contoh polimer adalah
yang digunakan serta mengetahui bentuk dan polipropilena yang merupakan jenis kopolimer
ukuran sampel hasil preparasi. blok karena tersusun atas propilena sebagai
monomer utama, dan etilena sebagai komonomer.
TINJAUAAN PUSTAKA
A. Metode D. Polipropilena
Metode utama yang digunakan untuk Polipropilena, karena sifat mekanisnya yang
pengambilan sampel batuan untuk keperluan kuat menunjukkan perkembangan industri yang
pengujian dan penilaian kualitas serta struktur pesat sejak diperkenalkan ke pasaran pada tahun
batuan adalah pengeboran inti.Metode sumur uji, 1965.Banyak upaya telah dilakukan untuk
bor tanpa inti, dan geofisik digunakan untuk memperbaiki ketangguhan polipropilena, di
mengidentifikasi bagian atas batuan. Pengeboran antaranya memperkenalkan elastomer dengan
dan pengambilan sampel batuan hendaknya kopolimerisasi diakui yang paling efektif (Song et
mengacu pada Commision on standardization of al., 2009). Kopolimer blok menempati area
laboratory and field test atau International penelitian yang luas karena mereka menawarkan
Society For Rock Mechanics/ISRM. Jika lapisan berbagai macam kemungkinan dalam komposisi
terlalu keras dapat menggunakan standar ASTM arsitektur, ukuran, dan kimia (Smart et al., 2008).
D2113 practice for diamond core drilling for site Aplikasi polipropilena jenis kopolimer blok
investigation.Pemeliharaan terhadap sampel adalah untuk dibuat menjadi suatu barang yang
batuan yang telah didapat harus dilakukan untuk memiliki kekuatan mekanik yang tinggi,
melindungi sampel dari goncangan/kejutan dan contohnya untuk battery casing (accu), otomotif,
getaran atau perubahan temperatur. Perawatan dan perabot rumah tangga, dan bahan elektronika,
pemeliharaan sampel batuan dapat mengikuti karena sifatnya yang tangguh dan tidak mudah
ASTM D 5079 practices for preserving ang pecah pada temperatur rendah. Sesuai dengan
transporting rock core sampel. tuntutan konsep kualitas tersebut, maka
kandungan komonomer etilena pada polipropilena
B. Sampel jenis kopolimer blok harus dianalisis dengan
Sampel berbentuk silinder dan kubus dapat akurat dan presisi, agar hasil polimer yang
digunakan untuk uji kuat geser dan uji kuat didapatkan sesuai dengan spesifikasi yang
tekan.Adapun dalam penggunaannya, lebih baik diinginkan, karena besar kecilnya kandungan
menggunakan sampel berbentuk silinder untuk uji komonomer tersebut berpengaruh terhadap
kuat tekan maupun uji kuat geser dikarenakan kekuatan mekanik polipropilena jenis kopolimer
beban yang dikenakan kepada batuan tersebar blok. Parameter kekuatan mekanik polipropilena
merata dibandingkan sampel berbentuk kubus. diantaranya kekuatan tarik, kekuatan tumbukan,
kekuatan ayun, dan kelenturan. Penyisipan unit-
unit etilena ke dalam polipropilena akan B. Coring
mengacaukan struktur isotaktik yang akan 1. Persiapkan Alat
menghasilkan penurunan titik leleh, meningkatkan
kejernihan, meningkatkan ketahanan terhadap
bahan kimia, fleksibilitas yang baik, dan kekuatan
MINGGU PAGI
tumbukan yang lebih baik.

PROSEDUR PRCOBAAN
Pada percobaan ini kami menggunakan
alat seperti peralatan Keamanan, Stone Cutter, Gambar 4 Coring
Coring, ember, kuas, cetakan Housing, sekop
2. Letakkan sampel untuk di proses
semen. Sedangkan untuk bahan kita menggunakan
semen, pasir, air, cairan pengeras dan oli.

A. Stone Cutter
1. Persiapan Alat
MINGGU PAGI
MINGGU PAGI

Gambar 5 Peletakan sampel untuk di proses

3. Proses pembentukan sampel silinder


MINGGU PAGI
Gambar 1 Stone Cutter
2. Letakkan sampel untuk di Cutting

MINGGU PAGI

Gambar 6 Proses Pembentukan sampel silinder

C. Cetakan Housing
1. Alat cetak Housing
Gambar 2 Proses Cutting
3. Pengikisan sampel MINGGU PAGI

MINGGU PAGI

Gambar 7 Cetakan Housing


2. Proses pencampuran bahan dengan
Gambar 3 Proses Pengkikisan sampel perbandingan 2 : 1 dengan pasir 2 dan semen
1

MINGGU PAGI
Gambar 8 Proses Pencampuran bahan
3. Proses memasukkan bahan yang telah kedalam wadah/galon yang ada pada mesin dan
tercampur kedalam cetakan Housing masukkan selangnya kedalam lubang yang sudah
ada pada Cutter nya, ketiga memasukkan batuan
yang akan dipotong dan kunci batu tersebut agar
tidak pindah dari tempatnya agar mudah saat
pemotongan, keempat atur posisi batuan tersebut
dan potong sampai berbentuk balok, lakukan
MINGGU PAGI berulang-ulang.
Hasil dari proses ini yaitu batuan beku yang
Gambar 9 Memasukkan campuran kedalam Cetakan berbentuk balok dengan ukuran tinggi = 2,9 cm,
lebar = 2,4 cm dan panjang = 4,9 cm. Volume
4. Peletakan pembatas di tengah tengah cetakan sampel = 34,104 cm3 dan luas permukaan sampel
dengan pembatas berbentuk silinder = 65,74 cm2.

B. Sampel II Batuan Sedimen (Silinder)

MINGGU PAGI

MINGGU PAGI
Gambar 10 Simpan silinder di tengah cetakan sebagai
pembatas
Gambar 12 Mineral Silinder Hasil Coring
HASIL DAN PEMBAHASAN V = πr2t
Tabel 1. Hasil = 3,14 x 3,352 x 10,1
= 355,91 cm3
No. Jenis Bentuk Dimensi (cm)
A = 2πr2 + 2πrt
Batuan p = 2,9 l = 2,4
1 Balok = (2 x 3,14 x 3,352) + (2x3,14 x 3,35 x 10,1)
Beku t = 4,9
= 282,96 cm 2
Batuan
2 Silinder d = 6,7 t = 10,1 Gambar ditas merupakan hasil dari proses
Sedimen
pembentukan batu silinder dengan prosedur
A. Sampel I Batuan Beku (Balok) pengerjaan, pertama sambungkan mesin dengan
arus listrik, kedua memperbaiki posisi batu yang
MINGGU PAGI akan dibentuk, ketiga memasang selang air pada
mesin agar mesin tidak cepat panas, mengurangi
debu selama proses pembentukan silinder dan
agar silinder yang di bentuk tidak lengket didalam
mesin, keempat menyalakan mesin dengan
menekan tombol berwarna hijau atau on dan putar
Gambar 11 Mineral Balok Hasil Cutting tuas dengan perlahan sampai alat coringnya
V=pxlxt membentuk batuannya menjadi silinder.
= 2,9 x 2,4 x 4,9 Hasil dari proses ini yaitu batuan beku yang
= 34,104 cm3 berbentuk silinder dengan diameter = 6,7 cm dan
A = 2 x (pl + pt + lt) tinggi = 10,1 cm. Adapun volume sampel =
= 2 x (2,9x2,4 + 2,9x4,9 + 2,4x4,9) 355,91 cm3, dan luas permukaan sampel = 282,96
= 65,74 cm2 cm2.
Gambar diatas merupakan hasil proses
pemotongan batu menggunakan Stone Cutter, PENUTUP
langkah pertama dalam menggunakan mesin KESIMPULAN
Stone Cutter, pertama menyambungkan mesin Kesimpulan untuk mata acara preparasi
dengan sumber arus listrik dengan kabel mesin, sampel yaitu preparasi sampel adalah proses
lalu menekan on of mesin, kedua memasukkan air sebelum sampel diinjeksikan ke sistem
kromatografi. Sampel adalah sebagian dari objek belum sama sekali mencoba langsung alat sekedar
penelitian yang dianggap mewakili gambaran dari hanya melihat. Maka dari itu praktikum
populasi. Hasil dari preparasi terdapat 2 sampel selanjutnya semua praktikan bisa di berikan
kesempatan minimal satu kali memegang dan
yaitu Sampel I merupakan hasil dari proses stone
mencoba dengan sendirinya.
cutter dan jenis batuannya adalah batuan beku.
Adapun prosedur percobaannya yaitu Pertama, D. Saran Untuk Praktikum Selanjutnya
kita memotong batu menggunakan stone cutter Saran saya untuk praktikum selanjutnya yaitu
dengan cara mengisi air pada tabung yang dalam pencobaan alat di laboratorium menurut
digunakan lalu nyalakan saklar, simpan sampel di saya belum efesien karena masih banyak yang
meja sampel, lalu jepit agar sampel tidak bergeser, belum sama sekali mencoba langsung alat sekedar
pegang dengan kuat pegangan alat, lalu tekan hanya melihat. Maka dari itu praktikum
selanjutnya semua praktikan bisa di berikan
tombol power, turunkan alat pemotong secara
kesempatan minimal satu kali memegang dan
perlahan lalu potong hingga berbentuk balok. mencoba dengan sendirinya.
Hasil dari proses ini yaitu batuan beku yang
berbentuk balok dengan ukuran tinggi = 2,9 cm, Daftar Pustaka
lebar = 2,4 cm dan panjang = 4,9 cm, Volume (Asmoro, Setyo, and Asri 2007)Asmoro,
sampel = 34,104 cm3dan luas permukaan sampel Kharisma Angga, Prihatiningtyas Setyo, and
= 65,74 cm2 Darmawati Asri. 2007. “Optimasi Preparasi
Sampel Untuk Analisis Deltametrin Dalam
Sampel II merupakan hasil dari proses stone
Kubis (Brassica Oleracea Var. Capitata).”
cutter dan jenis batuannya adalah batuan sedimen.
Adapun prosedur percobaannya yaitu Kedua, (Ibrahim, Safari, and Hindriani 2018)Ibrahim,
pasang selang ke keran, sambungkan selang yang Agus Malik, Ihsan Safari, and Heny
ada pada silinder dengan selang yang ada pada Hindriani. 2018. “Optimasi Teknik Preparasi
Sampel Pada Penentuan Kadar Etilena Di
keran, simpan sampel di meja sampel lalu jepit
Dalam Kopolimer Blok Polipropilena.”
agar tidak bergeser, nyalakan air dan mesin, Jurnal Itekima 3(1): 87–104.
turunkan secara perlahan pegangan hingga coring
sampai di dasar sampel. Hasil dari proses ini yaitu
batuan beku yang berbentuk silinder dengan
dengan diameter = 6,7 cm dan tinggi = 10,1 cm,
volume sampel = 355,91 cm3, dan luas permukaan
sampel = 282,96 cm2.

SARAN
A. Saran Untuk Asisten
Saran saya untuk kakak asisten yaitu menurut
saya para asisten telah menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik akan tetapi akan
lebih baik jika kakak asisten menggunakan
proyetor untuk menampilkan materinya materi
pengantar praktikum agar praktikan lebih
memahami materi yang disampaikan.

B. Saran Untuk Laboratorium


Saran saya untuk laboratorium yaitu agar
lebih menjaga lagi kebersihan dan keamanan di
dalam laboratorium.

C. Saran Untuk Praktikum Selanjutnya


Saran saya untuk praktikum selanjutnya yaitu
dalam pencobaan alat di laboratorium menurut
saya belum efesien karena masih banyak yang

Anda mungkin juga menyukai