Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN IBU INPARTU / INTRA PARTUM PADA Ny.

S
G2 P1 A0 USIA 28 TAHUN HAMIL 39 MINGGU
DI PMB NANTA WIDAYANI AM, Keb.

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
ASUHAN KEBIDANAN IBU INPARTU / INTRA PARTUM PADA Ny.S
G2 P1 A0 USIA 28 TAHUN HAMIL 39 MINGGU
DI PMB NANTA WIDAYANI AM, Keb.

PENGKAJIAN
I. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada tanggal 02 Oktober 2020 Pukul: 19:30 WIB.
Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata pasien
Nama : Ny. S
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
No RM : A53
Alamat : Sambiroto XI RT 06 RW 05
Biodata penanggung jawab
Nama : Tn. I
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sambiroto XI RT 06 RW 05
2. Alasan datang : ibu mengatakan ingin bersalin

3. Keluhan Utama
a. Ibu menyatakan perutnya terasa kenceng-kenceng sering, teratur dan kuat
Jumat tanggal 02 oktober 2020 jam 10.00 WB, keluar lendir bercampur
darah dari jalan lahir jam 18.30 WIB, serta belum keluar air dari jalan
lahir.
b. Ibu mengatakan merasa nyeri pada bagian perut, pinggang yang menjalar
kebagian punggung akibat kencang-kencang.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
1) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti:
Hepatitis, AIDS, TBC, dan lain-lain.
2) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti DM,
Tekanan darah tinggi, Jantung, dan lain-lain
b. Riwayat kesehatan sekarang
1) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti:
Hepatitis, AIDS, TBC, dan lain-lain.
2) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit keturunan seperti DM,
Tekanan darah tinggi, Jantung, dan lain-lain.
3) Ibu menyatakan perutnya terasa kenceng-kenceng sering, teratur dan
kuat sejak hari Jumat tanggal 02 Oktober 2020 pukul 10:00 WIB,
kenceng-kenceng bertambah sering dan kuat, sudah keluar lendir
bercampur darah dari jalan lahir pada hari Jumat pukul 18:30 WIB,
serta belum keluar air dari jalan lahir.
c. Riwayat kesehatan keluarga
1) Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti Hepatitis, AIDS, TBC, dan lain-lain.
2) Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung, dan lain-lain
3) Ibu mengatakan di keluarga tidak ada riwayat kembar
4) Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang mengalami kecacatan
5. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1x, pada usia 24 tahun dan suami pada usia 25
tahun. Lama menikah sampai saat ini 4 tahun.
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 13 tahun
2) Siklus/lama : 28 hari / 7 hari
3) Perdarahan : Banyak (ganti pembalut 4-5 kali sehari)
4) Dysmenorrhea : Tidak
5) Fluor albus : Tidak
6) HPHT : 01 Januari 2020
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
1) Ibu mengatakan melahirkan anaknya yang pertama pada tahun 2016
usia kehamilan aterm, dengan keluhan mual muntah pada awal
kehamilan, jenis persalinan normal, ditolong oleh bidan di bidan praktik
mandiri, BBL: 2700 gram, PBL: 48 cm, LK: 32 cm, LD: 30 cm,
LLA :11 cm, jenis kelamin : laki-laki, tidak ada kelainan, tidak ada
perdarahan pada masa nifas, ASI.
2) Ibu mengatakan saat ini hamil anaknya yang kedua.
c. Riwayat kehamilan sekarang
1) Ibu menyatakan ini adalah kehamilannya yang kedua, pernah
melahirkan satu kali dan belum pernah mengalami keguguran.
2) Usia kehamilan menurut ibu 9 bulan.
3) ANC : 11 kali yang terdiri dari 9 kali di bidan (trimester
II 4x, trimester III 4x) dan 3 kali di klinik.
4) Imunisasi TT : 4x
5) Terapi : Terapi berupa obat Etabion dan Calcimef masih
tersisa empat tablet.
6) BB sebelum hamil : 50 kg
7) Kebiasaan selama hamil :Ibu menyatakan selama hamil tidak pernah
merokok,
tidak pernah mengkonsumsi jamu, alkohol,
obat-obatan dari warung, dan tidak pernah
melakukan pemijatan di daerah perut.
Didalam keluarga baik suami dan keluarga
yang lain tidak ada yang memiliki
kebiasaan seperti merokok
8) Gerakan janin :Ibu menyatakan merasakan gerakan janin,
geraknya
aktif sejak usia kehamilan 5 bulan.
9) Rencana persalinan : Di bidan
10) HPL : 8 Oktober2020
7. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu menyatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan selama
± 2 tahun, kemudian berhenti menggunakan KB karena ibu ingin program
hamil lagi. Ibu berencana setelah proses persalinan ini, ingin menggunakan
alat kontrasepsi suntik 3 bulan.
8. Pola Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola nutrisi
Sebelum hamil : Makan 3x sehari, porsi sedang dengan nasi,
sayur dan lauk. Minum air putih 7 gelas/hari
Selama hamil : Ibu mengatakan pola makan teratur, sehari 3 kali,
porsi cukup menggunakan nasi, sayuran, lauk-pauk,
dan buah-buahan. Minum air putih 9-10 gelas/hari
dan susu 1 gelas pada malam hari. Ibu mengatakan
makan terakihir pukul 18:00 WIB jenis bubur ayam
dan minum air putih terakhir pukul 19:00 WIB.
Cara pengolahan makanan baik sebelum hamil maupun selama hamil
yaitusayuran di cuci dahulu lalu di potong kemudian dimasak matang,
memasak
daging dengan cara dicuci lalu dimasak sampai matang, makanan
disimpan
dalam tudung saji dan disajikan.
b. Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1x sehari, konsistensi lembek, tidak ada
masalah dan BAK 3-4x sehari, warna kuning jernih
dan tidak ada masalah
Selama hamil : BAB : 1x sehari, konsistensi lembek, warna hitam
kecoklatan, tidak ada masalah, dan BAK : 6-7 x/hari,
warna kuning jernih, tidak ada masalah. BAB terakhir
pukul 06:00 WIB dan BAK terakhir pukul 19:00
WIB.
c. Pola aktivitas
Sebelum hamil : Ibu menyatakan melakukan pekerjaan rumah sendiri
seperti
masak, cuci pakaian, cuci piring, setrika, menyapu
rumah dan bersihkan halaman.
Selama hamil : Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari dirumah sebagai
ibu rumah tangga yaitu menyapu, mengepel, memasak
dan kadang dibantu oleh suami.
d. Pola istirahat
Sebelum hamil : Ibu menyatakan tidur siang ± 1 jam sehari, tidur
malam ± 7 jam
sehari dan tidak masalah
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang sekitar 1-2 jam sehari,
kualitas tidur nyenyak. Tidur malam kurang lebih 7-8
jam sehari, kualitas tidur nyenyak. Istrahat terakhir
siang hari kurang lebih 1 jam, kualitas tidur kurang
nyenyak karena merasa tidak nyaman dengan
kenceng-kenceng yang dirasakan.
e. Pola personal hygiene
Sebelum hamil dan selama hamil ibu mandi 2x sehari, menggosok gigi
2x sehari, mencuci rambut 3x seminggu, mengganti pakaian dalam 2x
sehari dan memotong kuku 1x seminggu
f. Pola seksual
Sebelum hamil : Ibu menyatakan melakukan hubungan seksual 2x
seminggu dan
tidak ada masalah
Selama hamil : Ibu menyatakan 1x seminggu dan tidak ada masalah

9. Psikososiospiritual
a. Tanggapan ibu terhadap dirinya sekarang
Ibu merasakan kurang nyaman dengan apa yang dirasakan karena adanya
nyeri pada perut dan pinggang.
b. Tanggapan ibu terhadap proses persalinan
Ibu menyatakan merasa cemas dalam menghadapi persalinannya saat ini.
c. Respon keluarga terhadap keadaan ibu
Keluarga menyatakan senang dan mendukung proses persalinan ibu
dengan mendoakan ibu dan menunggu ibu bersalin.
d. Ketaatan beribadah
Ibu selalu melaksanakan sholat 5 waktu, namun saat ini sedang tidak
melaksanakan sholat.
e. Pengambilan keputusan di dalam keluarga
Ibu menyatakan pengambil keputusan yang utama adalah suami, dan yang
kedua adalah ibu sendiri.
f. Pemecahan masalah (coping)
Ibu mengatakan proses pemecahan masalah dalam keluarga selalu
dilakukan secara musyawarah bersama suami dan keluarga.
g. Keadaan lingkungan
Ibu menyatakan tinggal bersama suami, lingkungan tempat ibu tinggal
aman, nyaman, bersih dan tidak ada hewan peliharaan. Hubungan ibu dan
lingkungan sekitar baik, dan tidak ada masalah.
h. Keadaan ekonomi
Ibu menyatakan penghasilan suami cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, serta ibu memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS.

Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : kesakitan
b. Tingkat Kesadaran : composmentis
c. Status emosional : cemas
d. Antropometri
Tinggi Badan : 157 cm
BB sebelum hamil : 50 kg
BB selama hamil : 61 kg
e. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,7 0C
Nadi : 88 x / menit
RR : 22 x / menit
2. Status Present
a. Kepala : Bentuk kepala mesocephal, rambut tidak rontok, kulit
kepala bersih dan tidak terdapat ketombe.
b. Wajah/muka : Tidak terdapat odema, dan tidak pucat.
c. Mata : Simetris, bersih tidak ada sekret, konjungtiva berwarna
merah muda tidak anemis, skelera berwarna putih tidak
ikterik.
d. Hidung : Bersih, tidak ada sekret
e. Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen.
f. Mulut/gigi : Tidak ada karies dentis, tidak ada gigi berlubang,
bibir tidak pucat dan tidak terdapat stomatitis.
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembuluh limfe
h. Dada : Simetris, pernapasan teratur, tidak ada retraksi
dinding dada, dan tidak ada pembesaran abnormal pada
payudara.
i. Abdomen : Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran
abnormal pada hepar dan lien.
j. Punggung : Bentuk tulang belakang sedikit lordosis, tidak terdapat
nyeri tekan pada Costo Vertebra Angle Tenderness
(CVAT).
k. Genetalia : Bersih tidak ada keputihan,tidak luka, tidak odema dan
tidak terdapat
condiloma
l. Anus : Tidak ada haemoroid.
m. Ekstermitas : Tidak terdapat odema pada tangan dan kaki, tidak terdapat
varises, jari tangan dan kaki lengkap, dapat bergerak dan
berfungsi dengan baik, reflek patella positif.
3. Status Obstetri
a. Inspeksi
1) Muka : Tidak terdapat cloasma gravidarum
2) Mammae : Kedua payudara membesar, areola menghitam,
puting susu menonjol, kelenjar montgomery
tampak jelas, kolostrum belum keluar.
3) Abdomen : Terdapat linea nigra dan striae gravidarum
4) Genetalia : Pengeluaran pervaginam berupa lendir bercampur
darah dan belum keluar air ketuban.
b. Palpasi
1) Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah procesus
xyphoideus, bagian fundus teraba satu bulatan besar,
lunak tidak ada lentingan.
2) Leopold ll : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan memanjang,
keras
seperti papan dan bagian kiri perut ibu teraba bagian
kecil-kecil janin.
3) Leopold lll : Bagian bawah perut ibu teraba satu bulatan besar,
keras,
ada lentingan dan tidak dapat digoyangkan.
4) Leopold lV : Bagian terbawah janin sudah masuk panggul.
Posisi tangan pemeriksa Divergen.
c. TFU : 31 cm
d. TBJ : 3100 gram
e. His : 2-3x/10’/30”
f. Auskultasi DJJ : 140x/menit
g. Vaginal Toucher (VT) atau Pemeriksaan dalam
• Pembukaan : Ø 6 cm,
• effacement : 50 %,
• KK : positif
• Presentasi : kepala
• Penurunan kepala : HII
• Point of direction ubun-ubun kanan depan
• Penyusupan : Tidak ada molase
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Kedungmundu
1) Hb : 11,5 gr/dL
2) Golongan darah :O
3) HbSAg : Negatif
4) Protein urine : Negatif
5) HIV : Negatif

II. INTERPRETASI DATA


1. Diagnosa Kebidanan
Ny.S G2P1A0 umur 28 tahun, hamil 39 minggu
Janin tunggal, hidup, intra uterin
Letak membujur, PUKA, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP
inpartu kala l fase aktif
Dasar Diagnosa :
a. Data subyektif
1) Pernyataan ibu bahwa namanya Ny.S
2) Pernyataan dari ibu bahwa ini adalah kehamilannya yang kedua,
pernah melahirkan satu kali, dan belum pernah keguguran.
3) Peryataan ibu bahwa saat ini berusia 28 tahun.
4) Pernyataan ibu bahwa HPHT : 01 Januari 2020, HPL : 08
Oktober 2020
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum : kesakitan
b) Tingkat Kesadaran : composmentis
c) Status emosional : cemas
d) Antropometri
Tinggi Badan : 157 cm
BB sebelum hamil : 49 kg
BB selama hamil : 61 kg
e) Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,7 0C
Nadi : 88 x / menit
RR : 22 x / menit
2) Status Obstetrikus
a) Inspeksi
Muka : Tidak terdapat cloasma gravidarum
Mammae : Kedua payudara membesar, areola menghitam,
puting susu menonjol, kelenjar Montgomery
tampak jelas, kolostrum belum keluar.
Abdomen : Terdapat linea nigra dan striae gravidarum
Genetalia : Pengeluaran pervaginam berupa lendir
bercampur
darah dan belum keluar air ketuban.
b) Palpasi
Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah procesus
xyphoideus, bagian fundus teraba satu bulatan
besar, lunak tidak ada lentingan.
Leopold ll : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan
memanjang, keras seperti papan dan bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin.
Leopold lll : Bagian bawah perut ibu teraba satu bulatan
besar, keras, ada lentingan dan tidak dapat
digoyangkan.
Leopold lV : Bagian terbawah janin sudah masuk panggul
Posisi tangan pemeriksa Divergen.
TFU : 31 cm
TBJ : 3100 gram
His : 2-3’/30’’/kuat
c) Auskultasi
DJJ : 140x/menit
d) Vaginal Toucher (VT) atau Pemeriksaan Dalam
• Pembukaan : Ø 6 cm,
• effacement : 50 %,
• KK : positif
• Presentasi : kepala
• Penurunan kepala : HII
• Point of direction ubun-ubun kanan depan
• Penyusupan : Tidak ada molase
2. Masalah
cemas
Dasar : Keadaan umum ibu dan atas pernyataan ibu
Kebutuhan : Breast Stimulation

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada

V. INTERVENSI
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Lakukan asuhan sayang ibu
3. Siapkan partuset, hecting set, obat-obatan esensial, APD, perlengkapan
bayi dan ibu.
4. Jelaskan pada ibu dan keluarga untuk dilakukan brest stimulation
5. Jelaskan pada ibu tentang manfaat breast stimulation
6. Lakukan Braest Stimulation
7. Anjurkan pada suami / keluarga untuk memberikan dukungan dan
semangat pada ibu
8. Lakukan observasi pengawasan 10 dan memantau kemajuan persalinan
menggunakan partograf
VI. IMPLEMENTASI
Hari/tanggal : Jumat, 02 Oktober 2020
1. Pukul 19:45 WIB : Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan bahwa ibu sudah memasuki masa persalinan, keadaan ibu
dan janin baik. Hasil pemeriksaaan dalam yaitu pembukaan 6 cm,
ketuban utuh, DJJ 140 x/menit
2. Pukul 19:47 WIB : Memberikan asuhan sayang ibu, yaitu :
a. Menganjurkan ibu relaksasi nafas panjang saat
ada kontraksi
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu (makan: nasi,
lauk, sayur; minum: air putih dan teh hangat)
c. Menganjurkan ibu berbaring miring ke kiri.
3. Pukul 19:50 WIB : Menyiapkan peralatan partus set, hecting set, obat
obatan
esensial, APD, perlengkapan bayi dan ibu.
4. Pukul 19:53 WIB : Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentan Breast
stimulation
yaitu rangkaian tidakan menggosok, memijat dan
melakukan gerakan melingkar di daerah putting
dengan lembut yang bias membantu meningkatkan
kontraksi rahim.
5. Pukul 19:54 WIB : Menjelaskan pada Ibu tentang manfaat breast
stimulation
a. Meningkatkan pelepasan hormon oksitosin yang
dapat
menyebabkan kontraksi rahim
b. Membantu mengurangi stress dan
menghilangkan rasa sakit
c. Membantu menguatkan ikatan antara ibu dan
pasangannya dalam proses merangsang
kontraksi uterus
6. Pukul 19:55 WIB : Melakukan breast stimulation pada ibu, dengan
cara
a. Melakukan Inform consent dengan ibu dan
keluarga tentang terapi stimulasi puting susu
atau brest stimulation
b. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
c. Mengatur posisi pasien
d. Menginstruksikan pada ibu untuk mebuka baju
bagian atas dan bra
e. Memposisikan ibu dengan nyaman
f. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
g. Memastikan kondisi psikologis dan nutrisi
pasien
h. Mengecek tidak ada luka bekas operasi pada
payudara yang akan dilakukan pemijatan atau
stimulasi.
i. Menganjurkan ibu untuk nafas dalam dengan
mengambil nafas dari hidung lalu keluarkan
melalui mulut sebanyak tiga kali
j. Melakukan memijatan atau menggosok
payudara menggunakan telapak tangan dengan
cara :
1) Letakan telapak tangan di bagian atas
aerola,
2) Kemudian lakukan gerakan melingkar
keatas dengan tekanan yang lembut
3) Gerakan melingkar kesamping ikuti
dengan tekanan telapak tangan yang
lembut
4) Gerakan ini dilakukan secara bergantian
antara payudara kanan dan kiri.untuk
setiap payudara dilakukan pijatan selama 2
menit dan beri jeda 5 menit untuk
melakukan stimulasi berikutnya setelah itu
ganti ke payudara yang satu dengan waktu
yang sama. Gerakan stimulasi puting susu
ini akan menunjukan hasil yang lebih baik.
5) Hentikan stimulasi jika terjadi kontraksi.
6) Mencuci tangan
7) Evaluasi
7. Pukul 20:10 WIB : Menganjurkan suami dan keluarga untuk
memberikan
dukungan dan semangat pada ibu
8. Pukul 20:13 WIB : Melakukan observasi pengawasan 10 dan
memantau kemajuan persalinan menggunakan
partograf

VII.EVALUASI
Hari/tanggal : Jumat 02 Oktober 2020
1. Pukul 19:47 WIB : Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang hasil
pemeriksaan ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu
sudah masuk dalam proses persalinan, pembukaan
6 cm, kulit ketuban utuh, DJJ : normal
(140x/menit)
2. Pukul 19:50 WIB : Ibu bersedia untuk mengikuti anjurang bidan untuk
menarik
napas panjang saat kontraksi, berbaring miring ke
kiri, dan makan atau minum di sela kontraksi.
3. Pukul 19:53 WIB : Peralatan dan obat-obatan esensial siap untuk
digunakan
4. Pukul 19:54 WIB : Ibu sudah mengetahui dan memahami tentang
stimulasi
putting susu atau breast stimulation
5. Pukul 19:54 WIB : Ibu sudah mengetahui dan memahami manfaat dari
stimulasi
puting susu atau breast stimulation, dan menyetujui
untuk dilakukan breast stimulation
6. Pukul 19:55 WIB : Ibu merasa lebih rileks dan nyaman karena nyeri
yang
diakibatkan oleh kontraksi mulai berkurang.
7. Pukul 20:10 WIB : Suami dan keluarga bersedia untuk memberikan
dukungan
dan semangat pada ibu, dan ibu merasa lebih
tenang dan nyaman.
8. Pukul 20:13 WIB : Partograf dan lembaran P10 terlampir.

PENGKAJIAN ll
Dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 02 Oktober 2020 pukul 22:00 WIB Tempat
di PMB Nanta Widayani Am, Keb.
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu menyatakan merasa kenceng-kencengnya bertambah sering, lama dan
kuat.
2. Ibu menyatakan merasa ingin BAB.
3. Ibu menyatakan ingin meneran.
4. Ibu menyatakan ada keluar cairan dari jalan lahir sekitar pukul 22.05 Wib
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Kesakitan
b. Kesadaran : Composmentis
c. Status Emosional : Stabil
d. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu : 36,9ºC
Respiration Rate/RR : 20x/menit
Heart Rate/HR : 76x/menit
2. Status Obstetri
a. Inspeksi
Genitalia : Terdapat tekanan pada anus, vulva dan sfingter
ani tampak membuka, perineum tampak menonjol.
Pengeluaran pervaginam berupa cairan jernih,
berbau khas.
b. Auskultasi
DJJ : 140x/menit
c. HIS : 4'/50’’/kuat
d. Vaginal Toucher (VT) atau pemeriksaan dalam
Ø lengkap, KK negatif, bagian terbawah kepala, penurunan kepala
Hodge lll+, Point Of Direction (POD) ubun-ubun kanan depan.
Pengeluaran pervaginam berupa cairan jernih, berbau khas ± 250 cc.
C. ASSESSMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ny.S, G2P1A0 umur 28 tahun, hamil 39 minggu
Janin tunggal, hidup, intra uterin,
Letak membujur, PUKA, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP
inpartu kala ll
Dasar Diagnosa :
a. Data Subyektif
1) Pernyataan ibu bahwa namanya Ny.S
2) Pernyataan dari ibu bahwa ini adalah kehamilannya kedua, pernah
melahirkan satu kali dan belum pernah keguguran.
3) Peryataan ibu bahwa saat ini berusia 28 tahun
4) Pernyataan ibu bahwa HPHT : 01 Januari 2020 dan HPL : 08 Oktober
2020
5) Ibu menyatakan merasa kenceng-kencengnya bertambah sering, lama
dan kuat.
6) Ibu menyatakan merasa ingin BAB.
7) Ibu menyatakan ingin meneran.
b. Data Obyektif
1) DJJ : 140x/menit
2) HIS : 4'/50’’/kuat
3) Vaginal Toucher (VT) atau pemeriksaan dalam
Ø lengkap, KK negatif, bagian terbawah kepala, penurunan kepala
Hodge lll+, Point Of Direction (POD) ubun-ubun kanan depan.
Pengeluaran pervaginam berupa cairan jernih, berbau khas ± 250 cc.
4) Genetalia : Terdapat tekanan pada anus, vulva dan sfingter ani tampak
membuka, perineum tampak menonjol.
2. Masalah
Tidak muncul
D. PLANNING
Dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02 Oktober 2020
No Pelaksanaan Evaluasi
Rasional
Waktu Tindakan Waktu Hasil
1. 22:05  Memberitahu ibu  Agar ibu dan 22:10  Ibu dan keluarga
WIB dan keluarga keluarga dapat WIB sudah mengetahui
bahwa mengetahui bahwa pembukaan
pembukaan keadaan saat ini sudah lengkap,
sudah lengkap, dan dapat ketuban telah
ketuban telah mempersiapkan pecah, dan ibu siap
pecah dan ibu diri menghadapi menghadapi
akan segera proses persalinan. proses.
melahirkan. persalinannya.

 Melakukan  Untuk mengetahui  DJJ : reguler


pemeriksaan keadaan janin (140x/menit).
denyut jantung
janin.
2. 22:10 Membantu ibu Agar ibu merasa 22:11 Ibu dalam posisi
WIB dalam nyaman dan proses WIB setengah duduk.
memposisikan persalinan dapat
dirinya untuk berjalan dengan
proses persalinan
yaitu setengah lancar.
duduk.
3. 22:11 Mengajarkan ibu Agar ibu dapat 22:13 Ibu sudah meneran
WIB cara meneran yang meneran dengan WIB dengan benar, yaitu
baik dan benar. baik dan benar. menarik nafas
panjang dari hidung,
tahan, lalu meneran
tanpa suara dan
lewat perut. Meneran
bila ada kontraksi
dan beristrahat di
sela kontraksi.
4. 22:13  Memimpin ibu Agar proses 22:15  Ibu meneran
WIB untuk meneran persalinan dapat WIB dengan baik dan
bila ada berjalan lancer. benar.
kontraksi.
 Menganjurkan  Ibu beristrahat
ibu untuk disela-sela
beristrahat disela kontraksi.
kontraksi.  DJJ: 148x/menit.
 Menilai DJJ
disela kontraksi.
5. 22:15  Menganjurkan  Agar ibu merasa 22:16  Suami bersedia
WIB suami untuk percaya diri dan WIB untuk memberikan
memberikan tenaga ibu tetap support pada ibu
support pada ibu tejaga untuk proses dan bersedia
dan memberi persalinan. untuk minum
minum disela disela kontraksi.
kontraksi.
22:16  Memimpin ibu 22:21  Ibu meneran
WIB meneran kembali
saat ada WIB dengan baik.
kontraksi.
6. 22:21  Meletakan kain  Untuk 22:22  Kain bersih sudah
WIB bersih diatas mengeringkan WIB diletakan di atas
perut ibu dan bayi, menahan air perut ibu, dan
mengganti ketuban dan darah underpad sudah di
underpad di yang keluar. bawah bokong
bawah bokong ibu.
ibu.  Untuk menahan
 Menyiapkan kain perineum.  Kain bersih sudah
bersih didekat ibu berada didekat
ibu.
7. 22:22  Mendekatkan  Agar mudah 22:23  Partus set sudah
WIB partus set ke dijangkau WIB didekatkan pada
dekat ibu. penolong saat ibu.
menolong
persalinan.

 Memakai  Untuk menjaga  Penolong telah


celemek dan sterilisasi dan memakai celemek
sarung tangan mencegah dan sarung tangan
steril. terjadinya infeksi. steril.
22:36  Tampak kepala
WIB janin telah
membuka
perineum 5-6 cm.
8. 22:36 Melindungi Mempertahankan 22:37 Perineum telah
WIB perineum dengan kepala bayi agar WIB dilindungi dengan
satu tangan yang tetap defleksi, tangan kanan, dan
dilapisi dengan membantu lahirnya kepala bayi ditahan
kain bersih dan kepala dan dengan lembut
meletakan tangan mencegah terjadinya menggunakan tangan
yang satu di robekan pada kiri penolong.
belakang kepala perineum.
dengan tekanan
yang lembut.
9. 22:37 Menganjurkan ibu Agar kepala lahir 22:38 Ibu bernafas cepat
WIB untuk meneran tanpa hambatan. WIB dan dangkal dengan
secara perlahan baik, kepala bayi
dan bernafas secara telah lahir.
cepat dan dangkal.
10. 22:38 Memeriksa adanya Untuk memastikan 22:39 Tidak ada lilitan tali
WIB lilitan tali pusat tidak ada lilitan tali WIB pusat pada leher
pada leher bayi. pusat pada leher bayi.
bayi.
11. 22:39  Menunggu Untuk 22:40  Kepala bayi telah
WIB kepala bayi menghilangkan torsi WIB melakukan putaran
melakukan pada leher bayi paksi luar.
putaran paksi karena putaran paksi
luar. dalam.
 Melahirkan bahu  Bahu depan dan
bayi dengan cara bahu belakang bayi
memegang telah lahir.
kepala secara
biparietal, yaitu
menggerakan
kepala kearah
bawah dan distal
hingga bahu
depan muncul di
bawah arkus
pubis, kemudian
gerakan kepala
bayi kearah atas
distal hingga
bahu belakang
lahir.

 Memindahkan
tangan kanan ke
leher bayi,
sedangkan
tangan kiri
menyusuri ke
arah punggung,
bokong dan
tungkai bawah
bayi kemudian
menyelipkan jari
telunjuk diantara
kedua mata kaki
bayi.

12  Melakukan  Untuk 22:42  Bayi lahir spontan,


penilaian selintas mengetahui WIB menangis kuat,
pada bayi keadaan ekstermitas sedikit
pada bayi fleksi, warna kulit
baru lahir kemerahan, jenis
kelamin
perempuan.
13. 22:42 Mengeringkan Untuk menjaga 22:42 Bayi telah
WIB tubuh bayi dengan kehangatan bayi dan WIB dikeringkan dan
handuk dan kain membersihkan diletakan diatas perut
bersih secara hati- kotoran di badan ibu.
hati. bayi.

Pengkajian lll
Dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02 Oktober 2020, pukul 22.42 WIB
Tempat di PMB Nanta Widayani, Am.Keb
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu menyatakan perutnya terasa mules.
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 02 Oktober 2020, pukul
22:42 WIB
4. TFU setinggi pusat
5. Uterus teraba keras
6. Vesika urinaria kosong
7. Plasenta belum lahir

C. ASSESSMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ny.S, P2A0 umur 28 tahun inpartu kala lll
Dasar Diagnosa:
a. Data Subyektif
1) Pernyataan namanya Ny.S
2) Pernyataan dari ibu bahwa ini persalinan yang kedua dan belum
pernah keguguran
3) Pernyataan ibu bahwa saat ini berusia 28 tahun
b. Data Obyektif
1) Bayi lahir pada tanggal 02 Oktober 2020, pukul 22:42 WIB
2) TFU setinggi pusat
3) Uterus teraba keras
4) Vesika urinaria kosong
5) Plasenta belum lahir
2. Masalah
Tidak muncul
D. PLANNING
Dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02 Oktober 2020
Pelaksanaan Evaluasi
No Rasional Wakt
Waktu Tindakan Hasil
u
1. 22:42 Memeriksa Untuk 22:42 Janin tunggal.
WIB apakah terdapat memastikan WIB
janin kedua pada janin tunggal.
uterus ibu.
2. 22:42  Memberitahu  Agar rahim 22:43  Ibu bersedia
ibu akan berkontraksi. WIB untuk disuntikan
disuntik oksitosin dan
oksitosin. mengetahui manfaat
suntikan.

 Merangsang  Oksitosin telah


 Menyuntikan uterus disuntikan.
oksitosin 10 berkontraksi
unit secara IM  Mempercepat
di proses kala lll
sepertiga distal  Mencegah
lateral. terjadinya
perdarahan.
3 22:43 Melakukan Untuk 22:44 Tali pusat bayi telah
WIB penjepitan tali memudahkan di potong dan dijepit
pusat 3 cm dari pemotongan tali WIB menggunakan cord
umbilical bayi pusat dan klem.
mengunakan cord mencegah
klem palstik lalu perlukaan pada
menjepit tali perut bayi.
pusat dengan
jarak 2 cm dari
klem umbilikal
kemudian
memotong tali
pusat diantara
kedua klem dan
menjepit tali
pusat
menggunakan
cord klem.
4. 22:44  Mengganti kain  Untuk 22:46  Kain basah telah
WIB basah dengan mencegah WIB diganti dengan
kain kering. hipotermia kain yang kering.
pada bayi.
 Meletakan bayi  Agar terjalin  Ibu dan bayi
di atas perut kontak batin dalam keadaan
ibu untuk pertama antar hangat, bayi
dilakukan ibu dan bayi masih bergerak
proses IMD. serta menjaga mencari puting
Ibu dan bayi kehangatan susu ibu.
dalam kondisi ibu dan bayi.
tidak memakai
baju dan
diselubungi
dengan kain
hangat, serta
menutup
kepala bayi
dengan topi.
5. 22:46  Memindahkan  Agar 22:47  klem sudah
WIB klem 5 cm di penegangan tali WIB didekatkan 5 cm di
depan vulva pusat lebih depan vulva.
efektif.
6. 22:47 Melaksanakan untuk mencegah 22:52 Terdapat tanda-tanda
WIB tindakan terjadinya WIB pelepasan plasenta,
penegangan tali inversio uteri yaitu:
pusat terkendali  Tali pusat
untuk melahirkan bertambah
plasenta dengan panjang
cara tangan kanan  Semburan darah
menegangkan tali tiba-tiba
pusat kemudian  Uterus
tangan yang lain mengglobuler
mendorong uterus
kearah belakang-
atas (dorso-
kranial)
7. 22:52 Menganjurkan ibu 22:54 Plasenta muncul di
WIB untuk meneran WIB introitus vagina
sambil tali pusat
ditegangkan.
8. 22:54  Melahirkan  Agar tidak ada 22:55  Plasenta lahir.
WIB plasenta dengan plasenta dan WIB
kedua tangan selaput
dengan plasenta yang
memegang dan tertinggal di
memutar dalam kavum
plasenta hingga uteri.
selaput terpilin
dengan hati-
hati.  Agar mudah  Plasenta telah
 Meletakan dalam diletakan ke dalam
plasenta ke melakukan wadah.
dalam wadah pemeriksaan
yang telah selaput
disediakan. plasenta.

9. 22:55 Melakukan Agar uterus 22:56 Masase uterus telah


WIB masase uterus berkontraksi WIB dilakukan, dan
dengan meletakan dengan baik uterus telah
telapak tangan di sehingga tidak berkontraksi ditandai
fundus ibu dan terjadi dengan uterus teraba
menggerakan perdarahan. keras.
telapak tangan
secara melingkar
dengan lembut
hingga uterus
teraba keras
(berkontraksi).
10. 22:56  Memeriksa  Untuk 22:57 - Plasenta lengkap
WIB kelengkapan memastikan WIB - Selaput plasenta
plasenta. kelengkapan utuh
plasenta. - Tidak ada
pengapuran
- Tidak ada infark
- Insersi tali pusat
sentralis
- Panjang tali pusat
50 cm.
 Plasenta telah
 Meletakan  Untuk diletakan di
kembali diberikan wadah.
plasenta ke kepada
dalam wadah keluarga ibu
plasenta yang
telah dilapisi
kantong plastic
11. 22:57 Memeriksa Untuk 22:58 Tidak ada laserasi
WIB adanya laserasi memastikan ada WIB pada jalan lahir
pada jalan lahir atau tidaknya
laserasi pada
jalan lahir

12. 22:58 Memantau jumlah Untuk 23:00  KU : baik


WIB perdarahan pada memastikan WIB  TD : 110/70
15 menit pertama keadaan ibu dan mmHg
1 jam postpartum jumlah  HR : 82x/menit
perdarahan  RR : 20x/menit
 Suhu : 36,8ºC
 TFU : 2 jari
dibawah pusat
 Kontraksi : keras
 Kandung kemih :
kosong
 Jumlah
perdarahan : ±
100 cc
12. 23:00 Mengajarkan ibu Agar kontraksi 23:01 Ibu telah melakukan
WIB dan keluarga uterus tetap WIB masase uterus, dan
untuk melakukan terjaga dengan uterus berkontraksi
masase pada perut baik dengan baik
ibu

Pengkajian Vl
Dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02 Oktober 2020, pukul 23:02 WIB
Tempat di PMB Nanta Widayani, Am.Keb.
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu menyatakan perutnya masih terasa mules.
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 02 Oktober 2020, pukul 22:42
WIB
4. Plasenta lahir pada tanggal 02 Oktober 2020 pukul 22:55 WIB
5. TFU 2 jari di bawah pusat
6. Uterus teraba keras
7. Perdarahan ± 150 cc
8. Kandung kemih kosong
C. ASSESSMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ny.S, P2A0 umur 28 tahun inpartu kala IV
Dasar Diagnosa:
a. Data Subyektif
1) Pernyataan ibu bahwa namanya Ny.S
2) Pernyataan dari ibu bahwa ini adalah persalinannya yang kedua dan
belum pernah keguguran.
3) Pernyataan dari ibu bahwa saat ini berusia 28 tahun.
b. Data Obyektif
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal pukul 22.42 WIB
4) Plasenta lahir pada tanggal pukul 22.55 WIB
5) TFU 2 jari di bawah pusat
6) Uterus teraba keras
7) Perdarahan ± 120 cc
8) Kandung kemih kosong
2. Masalah
Tidak muncul

D. PLANNING
Dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02 Oktober 2020
No Pelaksanaan Evaluasi
Rasional
Waktu Tindakan Waktu Hasil
1. 22:03 Agar peralatan 22:04 Peralatan
WIB partus bersih. WIB telah
Merendam peralatan
direndam
partus ke dalam wadah
dalam
berisi larutan klorin 0,5
larutan
% selama 10 menit.
klorin 0,5
%
2 22:04 Membantu Agar ibu merasa 22:10 Ibu telah
WIB membersihkan ibu bersih dan WIB bersih dan
dengan waslap dan air nyaman. memakai
DTT dan memakaikan
baju yang bersih dan baju.
kering
3. 22:10 Membersihkan tempat Agar tempat 22:13 Tempat
bersalin dengan waslap persalinan bersih WIB bersalin
dan larutan klorin telah
0,5%. Mencelupkan dibersihkan.
sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5 %
dan melepas lalu
merendam selama 10
menit dan mencuci
tangan
4. 22:13 Melakukan evaluasi Untuk 22:14 Bayi telah
proses IMD pada bayi memastikan WIB menemukan
baru lahir. proses IMD puting susu
berhasil atau ibu secara
tidak dan mandiri
memantau
kondisi bayi baru
lahir.
5. 22:14 Memberikan nutrsisi Agar kebutuhan 22:15 Ibu telah
WIB pada ibu berupa nasi, ibu dapat WIB mendapatka
sayur, lauk 1 porsi dan terpenuhi n nutrisi
air putih 1 gelas serta dan obat-
obat-obatan obatan:
 Tablet Fe 60 mg (1
tablet)  Tablet Fe
 Vitamin A 200.000 60 mg 1
IU (1 kapsul) secara tablet
oral.  Vitamin
A 200.000
IU 1
kapsul.
6. 22:15 Melakukan Untuk 22:20 Hasil
pemantauan 2 jam mengetahui WIB observasi
postpartum selanjutnya keadaan ibu terlampir
(tekanan darah, nadi, pada lembar
suhu, tinggi fundus belakang
uteri, kontraksi uterus, partograf.
kandung kemih, darah
yang keluar).
Pemantauan dilakukan
setiap 15 menit pada
satu jam pertama, dan
setiap 30 menit pada
satu jam kedua.
Pengembangan Karir bidan

1. Pengertian
Pengembangan karir bidanPengembangan karir bidan adalah upaya untuk
meningkatkan jenjang jabatandan jenjang pangkat bagi seorang bidan dimana
bidan bekerja. Masa pengembangankarir bidan adalahsejak diterima dan
berakhir p ada saat bidan tidak bekerja lagi.
2. Tujuan Pengembangan Karir Bidan
Tujuan dari pengembangan karir bidan adalah untuk mendapatkan persyaratan
dalam  upaya tempat
posisi atau jabatan tertentu. Pengembangan karir tidak berlaku secara
otomatiskan tetapi bergantung pada lowongan jabatan, keputusan
dantergantung pada kebijakan pimpinan
3. Prinsip Pengembangan karir dengan peran/fungsi dantanggung jawab bidan
a. Pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas
mandiri,kolaborasi dan kolaborasi. Tugas Mandiri Tugas mandiri bidan
yaitu :
1) Penetapan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
2) Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita
dengan melibatkan mereka sebagai klien
3) Pemberian asuhan kebidanan kepada klien kehamilan normal
4) Pemberian asuhan kebidanan kepada klien dalam masa
persalinandengan melibatkan klien atau keluarga
5) Pemberian asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas
denganmelibatkan klien atau keluarga
7) Pemberian asuhan kebidanan pada wanita usia pinggiran kota
yangmembutuhkan pelayanan keluarga berencana
8) Memberikan asuhan kebidanan kepada wanita dengan gangguan
sistemreproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopouse
9) Pemberian asuhan kebidanan kepada bayi dan balita denganmelibatkan
keluarga

b. Tugas Kolaborasi
Tugas Kolaborasi bidan yaitu :
1) penerapan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanansesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien atau keluarga
2) Pemberian asuhan kebidanan kepada ibu hamildengan resiko tinggidan
pertolongan pertamam pada kegawatdaruratan yang
memerlukantindakan kolaborasi
3) Pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa persalinandengan
resiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yangmembutuhkan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi denganmelibatkan
klien atau keluarga
4) Pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas denganresiko
tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaankegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersamaklien dan keluarga
5) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir dengan
resikoserta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratanyang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga
6) Pemberian asuhan kebidanan kepada balita dengan resiko tinggiserta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan
yangmembutuhkan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga

c. Tugas Ketergantungan
Tugas yaitu :
1) Penetapan manajemen kebidanan kepada setiap asuhan kebidanansesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dengan keluarga.
2) Penyediaan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan padakasus
kehamilan dengan resiko tinggi serta kegawatdaruratan
3) Penyediaan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan padamasa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klienatau
keluarga
4) Penyediaan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan padaibu
masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratandengan
melibatkan klien dan keluarga
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
kelainantertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi
danrujukan dengan melibatkan keluarga
6) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainantertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi danrujukan dengan
melibatkan klien atau keluarga
d. pengelola
Sebagai pengelola bidan memiliki dua tugas, yaitu tugas pengembangan
pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim
1) Bidan mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama
pelayanankebidananuntukindividu,keluarga,kelompokkhususdanmasyara
kat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat atau klien.
2) Bidan berpartisipasi dalam waktu untuk melaksanakan program
kesehatandan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan
kemampuandukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain
yang berada di bawah bimbingan dalam wilay ah kerjanya
e. Pendidik
Sebagai pendidik bidan memiliki dua tugas, yaitu sebagai pendidik dan
penyuluh kesehatan bagi klien serta kader
1) Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada
klien(individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat) tentang
penanggulanganmasalah kesehatan, khususnya yang berhubungan
dengan kesehatan ibu,anak dan keluarga berencana.
2) Melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan konserserta
membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya

Anda mungkin juga menyukai