Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PANDANGAN HUKUM BISNIS DI INDONESIA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Hukum bisnis syariah”

Dosen Pengajar: SITI ALFIYAH.,S.EI,ME

Disusun Oleh Kelompok 1

1. AGUS YUNUS ALFARABI 212105030038


2. VANISYA AGNI MACELLA 212105030056
3. NAILATUL KARIMAH 212105030078

PROGRAM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
PERIODE 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaik – baiknya. Makalah yang
berjudul “Pandangan Hukum Bisnis Di Indonesia” disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Hukum Bisnis Syariah yang dibimbing oleh Ibu Siti Alfiyah.,S.EI,M.E.

Makalah ini berisi tentang Pandangan hokum bisnis di indonesia. Dalam penyusunan makalah
ini melibatkan banyak pihak sehingga makalah ini bisa disusun dengan sedemikian rupa, oleh karena
itu kami mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang terlibat dalam penulisan makalah
ini.

Karena keterbatasan waktu dan tempat maka hanya itu yang bisa kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini, dan karena keterbatasan wawasan hanya
sebagian kecil saja yang kami bisa bahas tentang sejarah studi islamdi makalah yang kami buat.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga apa yang kami tulis dalam makalah ini bisa
bermanfaat bagi orang yang membacanya.

Jember, 7 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
a. Latar belakang...............................................................................................4
b. Rumusan masalah..........................................................................................4
c. Tujuan masalah.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
a. Definisi Hukum, Bisnis dan Hukum bisnis...................................................5
b. Sumber Hukum.............................................................................................6
c. Hubungan Ekonomi dan Hukum...................................................................7
BAB III PENUTUPAN..............................................................................................8
a. Kesimpulan...................................................................................................8
b. Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Perekonomian yang sehat lahir melalui kegiatan bisnis, perdagangan ataupun usaha yang sehat.
Kegiatan ekonomi yang sehat tentu saja mempunyai aturan yang menjamin terjadinya bisnis,
perdagangan ataupun usaha yang sehat.
Aturan atau hukum bisnis diperlukan karena 1) pihak yang terlibat di dalam bisnis membutuhkan
sesuatu yang lebih resmi bukan hanya sekedar janji ataupun itikad baik saja, 2) kebutuhan untuk
menciptakan upaya hukum yang dapat digunakan sebagaimana mestinya apabila salah satu pihak
tidak memenuhi kewajiban atau melanggar perjanjian yang telah disepakati maka hukum bisnis
dapat diperankan sebagaimana mestinya.
Salah satu sektor bisnis yang harus memperhatikan hukum bisnis sebagaimana diuraikan di atas
adalah bisnis perbankan di mana pada hakekatnya lembaga keuangan adalah semua badan yang
melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam
masyarakat.
Sebagai lembaga keuangan, bank mempunyai usaha pokok berupa menghimpun dana dari masyarakat
untuk kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk
kredit atau pembiayaan.
Fungsi untuk mencari dan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan memegang
peranan penting terhadap pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang berhasil dihimpun atau
disimpan tentunya akan menentukan pula volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut
dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan misalnya dalam bentuk pemberian kredit.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Hukum, Bisnis dan Hukum Bisnis?


2. Apa saja Sumber Hukum?
3. Bagaimana hukuman Ekonomi dan Hukum?

TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pengertian tentang Hukum, Bisnis dan Hukum Bisnis


2. Untuk mengetahui macam-macam Sumber Hukum
3. Untuk mengetahui hubungan antara Ekonomi dan Hukum

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian hukum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian hukum sendiri yakni peraturan atau adat
yang secara resmi oleh masyarakat dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau
pemerintah. Hukum juga dapat diartikan sebagai unfang-undang, peraturan dan sebagainya digunakan
untuk mengatur kaidah norma-norma yang ada di Indonesia.
Selain itu dikutip dari e-Modul kemendikbud Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, berikut
definisi hukum yang diartikan oleh para ahli :
1. Leon Dugult
Leon Dugult merupakan ahli hukum asal Prancis. Menurutnya, hukum adalah tingkah laku para
anggota masyarakat yang harus dipatuhi sebagai jaminan kepentingan bersama.
2. Ernest Utrecht
Menurut ahli hukum dari Belanda ini, hukum adalah himpunan peraturan yang mengatur kehidupan.
Peraturan tersebut dapat berupa perintah atau larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat dan harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.
3. Prof. Mr. E.M. Meyers
Meyers mengartikan hukum sebagai semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan.
Perwujudan hukum tercermin pada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan menjadi pedoman-
pedoman penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
Oleh karena itu, Hukum sendiri mengandung nilai-nilai keadilan, kegunaan atau kepastian hukum
dalam masyarakat tempat hukum diciptakan.
a. Pengertian Bisnis
Secara sederhana, bisnis adalah kegiatan menjual barang ataupun jasa kepada konsumen yang
bertujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Serta Bisnis umumnya dijalankan sebuah
perusahaan dalam bentuk badan usaha tertentu, seperti misalnya perusahaan persorangan, persekutuan
ataupun perseroan. Namun dalam syariat islam yakni serangkaian aktivitas bisnis yang tak dibatasi
jumlah jasa tersebut, tetapi dibatasi dalam perolehan pendayagunaan hartanya seperti (halal dan
haram).
Maka bisnis islampun menempatkan berkah sebagai tujuan inti, karena hal ini merupakan bentuk
diterimanya aktivitas manusia.
b. Pengertian Hukum Bisnis
Ada berbagai macam hukum bisnis di Indonesia, seperti hukum bisnis yang dilakukan orang umum
seperti biasa dan juga pula hukum bisnis yang menganut syariat islam. Disini akan ditelaah antara
hukum bisnis pada umumnya dan hukum bisnis secara syariat islam.
Hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk enforcement-nya) yang mengatur
tentang tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industry atau keuangan yang dihubungkan
dengan produksi atau pertukaran barang ataupun jasa dengan menempatkan uang dari para
entrepreneur dalam risiko tertentu.

5
Tak berbanding jauh dari hukum bisnis pada umumnya, hukum bisnis syariah merupakan kumpulan
peraturan yang berkaitan dengan jual-beli baik dalam peraturan perundang-undangan dan juga pula
terkait dengan operasional bisnis syariah di Indonesia.
B. SUMBER HUKUM
Sumber Hukum diartikan sebagai segala sesuatu yang menimbulkan terciptanya hukum tersebut, serta
sifatnya pun mengikat.
Adapun 5 sumber hukum formal yang digunakan di Indonesia :
1. Undang-undang
Undang-undang/Perundang-undangan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan Presiden. Undang-undang memiliki kedudukan
sebagai aturan bagi rakyat untuk konsolidasi dalam politik dan hukum dan
mengatur kehidupan bersama dalam mewujudkan tujuan negara.
2. Kebiasaan
Kebiasaan dapat diartikan sebagai suatu perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang berdasarkan
tingkah laku yang tetap, lazim, dan normal. Kebiasaan dapat menjadi sumber hukum menurut sistem
hukum di Indonesia.
3. Traktat
Traktat adalah perjanjian yang dibuat antar negara yang dituangkan dalam bentuk tertentu.
Sebagaimana disebutkan dalam UUD 1945 Pasal 11, yang berbunyi, "Presiden dengan persetujuan
DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain."
4. Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah keputusan-keputusan dari hakim terdahulu untuk menghadapi suatu perkara
yang tidak diatur dalam undang-undang. Keputusan ini dijadikan sebagai pedoman bagi para hakim
yang lain untuk menyelesaikan suatu perkara yang sama.
Yurisprudensi terbentuk akibat undang-undang yang kurang jelas dan menyebabkan hakim kesulitan
dalam membuat keputusan. Hakim kemudian membuat suatu hukum baru dengan mempelajari
putusan hakim yang terdahulu untuk mengatasi perkara yang sedang dihadapi. Putusan dari hakim
terdahulu inilah yang disebut yurisprudensi.
5. Doktrin
Doktrin hukum adalah suatu pernyataan yang dituangkan ke dalam bahasa oleh semua ahli hukum.
Hasil pernyataan tersebut disepakati oleh seluruh pihak. Umumnya, penyelesaian perkara didasari
oleh undang-undang, perjanjian internasional, dan yurisprudensi.
Akan tetapi, jika ketiga sumber tidak dapat memberi jawaban, maka pendapat para ahli hukum dapat
dipertimbangkan. Pendapat ahli hukum yang dapat menjadi doktrin adalah pendapat yang telah
menjadi putusan hakim.
Dapat pula dikatakan, sumber hukum diatas sebagai asal muasal hukum yang ada.

6
C. HUBUNGAN EKONOMI DAN HUKUM
Sistem Hukum dan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, keduanya saling melengkapi antara
satu dengan lainnya.
Hukum memberikan kerangka kerja dan aturan untuk membantu menyelesaikan perselisihan antar
individu. Hukum menciptakan sistem di mana individu dapat membawa sengketa mereka ke hadapan
pencari fakta yang tidak memihak, seperti hakim atau juri. Pada ranah hukum ekonomi bahwa hukum
paling baik dipandang sebagai alat sosial yang mendorong efisiensi ekonomi, bahwa analisis dan
efisiensi ekonomi yang ideal dapat memandu praktik hukum. Ia juga mempertimbangkan bagaimana
undang-undang harus digunakan untuk memperbaiki kondisi pasar sebagai gantinya. Hukum dan
ekonomi menawarkan kerangka kerja yang dapat digunakan untuk para pelaku ekonomi dalam
menjalankan perilaku ekonominya.
Untuk mengkaji urgensi/pentingnya hukum dalam bidang ekonomi kita perlu membahas beberapa
aspek yang ada dalam hukum dan ekonomi itu sendiri.

-Hukum Sebagai Pratik Otonom


Sebagian besar teori hukum tradisional berusaha mengungkap aspek esensial atau definitif dari
lembaga hukum. Dua yang paling berpengaruh adalah Positivisme Hukum dan Hukum Dworkin
sebagai Integritas.
-Hukum sebagai Alat untuk Mendorong Efisiensi Ekonomi
Para pakar hukum memandang hukum sebagai alat sosial dan mencoba mengevaluasinya secara
fungsional. Yang ditekankan bukanlah keunikan nya sebagai sebuah institusi, tetapi tempatnya dalam
struktur ekonomi yang berlaku umum dalam masyarakat.
-Konsep Dasar Penalaran Ekonomi
Asumsi paling dasar dalam ilmu ekonomi adalah maksimalisasi kepuasan pribadi yang rasional
menyesuaikan sarana untuk mencapai tujuan dengan cara yang se-efisien mungkin.

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Hukum sendiri yakni peraturan atau adat yang secara resmi oleh masyarakat dianggap mengikat, yang
dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Hukum juga dapat diartikan sebagai unfang-undang,
peraturan dan sebagainya digunakan untuk mengatur kaidah norma-norma yang ada di Indonesia.
Dan didalamnya pun ada sumber Hukum diartikan sebagai segala sesuatu yang menimbulkan
terciptanya hukum tersebut, serta sifatnya pun mengikat.
Serta ada hubungannya dengan sistem Hukum dan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat,
keduanya saling melengkapi antara satu dengan lainnya.
Hukum memberikan kerangka kerja dan aturan untuk membantu menyelesaikan perselisihan antar
individu.

SARAN

Sistem Hukum dan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat, keduanya saling melengkapi antara
satu dengan lainnya.
Hukum memberikan kerangka kerja dan aturan untuk membantu menyelesaikan perselisihan antar
individu.

8
DAFTAR PUSTAKA

Neni Sri Imaniyati dkk, Hukum Bisnis Dilengkapi Dengan Kajian Hukum Bisnis Syariah, Bandung: Refika
Aditama, 2017.

Mardani, Hukum Bisnis Syariah, Jakarta: Prenada Media Group, 2014.

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/30/200000969/pengertian-hukum-faktor-penting-pembuatan-dan-
istilah-terkait-hukum

http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol10.no5.829

Anda mungkin juga menyukai