PANCASILA
KARAKTER YANG LEMAH
Kerugian terbesar dari proses imperialisme dan
kolonialisme di Nusantara bukan sekedar hilangnya aset
ekonomi yang dieksploitasi ataupun pemimpin yang
dipenjara atau dibunuh.
Kerugian terbesar adalah hilangnya karakter bangsa yang
percaya diri dan biasa berpikir terbuka. Manusia
Indonesia kehilangan integritas sebagai manusia yang
merdeka.
Kita tidak bangga dengan sejarah, kebudayaan dan bahasa
yang dimiliki. Seolah kita menjadi “Si Malin Kundang”
yang bermental INLANDER.
BANGSA LEMBEK?
Koentjaraningrat dan Mochtar Lubis Mental negatif
Karl Gunnar Myrdal: Indonesia negara lembek (soft state)
karena pemerintah dan warga tidak memiliki ketegaran
moral, khususnya moral sosial-politik yang kuat.
Louis Kraar: Etos kerja yang lembek dan korupsi yang
akut bisa menyebabkan Indonesia menjadi halaman
belakang (back yard) Asia Timur.
Diperlukan Pendidikan Nasional (sebagai bagian
pembangunan nasional) yang berkualitas yang memiliki
basis epistemologi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Trinitas Kekuasaan
MILITER
(KEKERASAN)
FINANSIA INFORMASI
(MODAL) (EPESTIMOLOGI)
L
Pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1778 mendirikan Bataviaasch Genootschap
van Kunsten en Wetenschappen. Tahun 1842 mendirikan Indologie yang salah satu
fungsinya menguasai masyarakat Nusantara secara halus. Pendidikan sebagai proses
Kolonisasi ternyata masih terus berkembang di abad XXI. Sebuah tantangan untuk
memperjuangkan Pancasila sebagai suatu logos dan indegenisasi IPTEKS.
Trinitas Keilmuan
NILAI
DATA TEORI