Pengujian Untuk Pondasi Jembatan
Pengujian Untuk Pondasi Jembatan
PONDASI JEMBATAN
Special Course From Home: Design & Construction Pondasi Jembatan OLEH: ARVILA DELITRIANA
At Home, 05-13 MEI 2020
PENDAHULUAN
S e t i a p p o n d a s i b a n g u n a n , p e r l u d i re n c a n a ka n b e rd a s a r ka n j e n i s , ke ku a ta n , d a n d aya
d u ku n g ta n a h te m p a t b e rd i r i nya . J i ka ke ku a ta n ta n a h t i d a k m a m p u m e m i ku l b e b a n
p o n d a s i , m a ka p e n u r u n a n ya n g b e r l e b i h a n a ta u ke r u n t u h a n d a r i ta n a h a ka n te r j a d i , h a l
te rs e b u t a ka n m e nye b a b ka n ke r u s a ka n ko n st r u ks i ya n g b e ra d a d i a ta s p o n d a s i . O l e h
s e b a b i t u , d a l a m m e re n ca n a ka n s u a t u p o n d a s i te r l e b i h d a h u l u h a r u s d i l a ku ka n s o i l
i nv e st i g a t i o n d a n a n a l i s a p e m b e b a n a n d a r i s t r u k t u r a ta s . S e te l a h a d a nya d a ta
p e nye l i d i ka n ta n a h d a n p e m b e b a n a n te rs e b u t , b a r u l a h b i s a d i l a ku ka n a n a l i s a
p e re n c a n a a n p o n d a s i d a n p e n u r u n a n ta n a h .
N a m u n , m e s k i p u n p o n d a s i te l a h d i re n c a n a ka n s e d e m i k i a n r u p a , p a d a p ra kt i k nya ,
s e te l a h p o n d a s i s e l e s a i d i l a ks a n a ka n d a n s e b e l u m p e ke r j a a n st r u k t u r d i a ta s p o n d a s i
d i m u l a i , h a r u s d i l a ku ka n p e n g u j i a n te r l e b i h d a h u l u u n t u k m e m a s t i ka n a p a ka h d aya
d u ku n g p o n d a s i d a n ta n a h , s e r ta p e n u r u n a n ya n g te r j a d i m e m e n u h i ka p a s i ta s d e s a i n
a ta u t i d a k .
Pa d a m a te r i ka l i i n i , k i ta t i d a k l a g i m e m b a h a s m e n g e n a i p e re n c a n a a n p o n d a s i , h a nya
fo ku s ke p a d a p e n g u j i a n p o n d a s i p a d a j e m b a ta n .
PENDAHULUAN Flowchart
PERENCANAAN
PONDASI
UJI BEBAN
PELAKSANAAN
PONDASI
Uji Beban
Uji Beban Statik
Dinamik
Peninjauan Kembali
PENGUJIAN
PONDASI
Perbaikan Tiang
Pile Driving Bidirectional
Axial Load Lateral Load
Analyser Load (O-Cell)
CEK INTEGRITAS Test Test
TIANG
(PDA) Test
Perbaikan Tiang
LANJUTKAN
KONSTRUKSI
Tidak Integritas Tiang Ya
Memenuhi?
UJI BEBAN
VERIFIKASI INTEGRITAS TIANG
1. LOW-STRAIN
PILE INTEGRITY TEST (PIT)
LOW-STRAIN PILE INTEGRITY TEST (PIT)
(ASTM D5882)
Jumlah tiang yang diuji adalah minimal 1 tiang untuk setiap 5 tiang (20%) dengan penampang yang
sama. Untuk struktur jembatan sebaiknya dilakukan pada setiap pier, abutment, dan pile slab.
Tujuan
Memverifikasi integritas dari tiang, profil tiang, ujung
tiang dan kedalaman tiang.
Uji ini dapat memeriksa kepadatan beton dan
mendeteksi kerusakan berupa segregasi, honeycomb,
dan necking. Namun, tidak dapat digunakan untuk
menentukan penyebab kerusakannya.
Peralatan
➢ Accelerometer yang berpresisi tinggi yang
dihubungkan dengan komputer yang dilengkapi
dengan penyesuai, penguat, dan pen-digitasi-an
sinyal.
➢ Palu genggam yang terbuat dari bahan khusus.
LOW-STRAIN PILE INTEGRITY TEST (PIT)
(ASTM D5882)
Metoda/ Cara Pengujian
1. Bersihkan dan ratakan permukaan tiang yang akan diuji pada bagian dimana akselerometer
akan ditempatkan dan dimana pukulan palu dilakukan.
2. Pasang akselerometer pada permukaan tiang dan pukulan palu dilakukan.
3. Pemukulan ini menimbulkan gelombang tekan atau akustik beregangan kecil (low-strain
stress wave). Rambatan gelombang tekan ini dibatasi oleh material tiang dan keadaan di
sekelilingnya (dalam hal ini tanah).
4. Jika kedua material tersebut mempunyai karakteristik akustik yang sama maka gelombang
yang akan timbul akan terpencar ke segala arah dan tidak akan menimbulkan rambatan
gelombang bidang/satu dimensi yang berarti. Untungnya material tiang dan tanah pada
umumnya mempunyai sifat akustik yang sangat berbeda. Akselerasi gelombang tekan yang
ditangkap oleh akselerometer diteruskan ke komputer yang akan mengintegrasi akselerasi
terhadap waktu untuk memperoleh sinyal kecepatan gelombang tekan.
LOW-STRAIN PILE INTEGRITY TEST (PIT)
(ASTM D5882)
Hasil dari uji ini berupa grafik gelombang terkan terhadap waktu (time domain).
Dengan memasukkan kecepatan gelombang tekan dan mengalikannya dengan waktu
rambat akan diperoleh kedalaman/ panjang tiang, sehingga hasil uji PIT berupa grafik
kecepatan terhadap panjang/ kedalaman tiang yang seketika itu juga ditampilkan di
mobitor komputer.
Pengujian pada satu tiang dilakukan beberapa kali pemukulan sampai
diperoleh grafik hasil uji yang konsisten.
Dalam menginterpretasikan hasil uji PIT ini sebaiknya selalu dilengkapi dengan
data soil investigation setempat, metoda konstruksi dan data pelaksanaan tiang serta
data-data lain yang berhubungan, misalnya kedalaman tiang, data pembesian, data
pemancangan, data sambungan tiang, dan lain-lain yang relevan.
LOW-STRAIN PILE INTEGRITY TEST (PIT)
(ASTM D5882)
Dasar teori analisis PIT ini adalah amplitudo rambatan gelombang tekan sepanjang tiang
dimana akan:
a. Berkurang terhadap kedalaman bila sifat tanah, keseragaman bahan dan ukuran
penampang tiang tetap dan gelombang datang (incident wave) tersebut hanya akan
dipantulkan kembali ke kepala tiang saat gelombang mencapai dasar tiang. Dalam hal ini
kecepatan berkurangnya amplitude bersifat konstan dan disebabkan oleh dua hal:
redaman (damping) tanah dan perlemahan gelombang ketika merambat melalui material
tiang yang merupakan fungsi diameter tiang.
b. Berkurang secara tiba-tiba ketika dijumpai ketidakseragaman pada material tiang,
perubahan penampang dan perubahan sifat kekerasan tanah. Berkurangnya amplitude
disebabkan pantulan gelombang tekan ke arah kepala tiang.
LOW-STRAIN PILE INTEGRITY TEST (PIT)
(ASTM D5882)
Belum ada ketentuan tentang kewajiban melakukan test dengan thermal ini. Namun pada intinya
cara ini dapat menggantikan metoda CSL (sonic logging0.
Tujuan
Mengevaluasi kualitas pekerjaan pondasi; antara lain mutu beton, penampang tiang, dan
kemungkinan pembengkokan tulangan beton (perubahan selimut beton).
Peralatan
➢ Thermal ProbeTM and Thermal Acquisition Ports for Probe (TAPP), untuk pembacaan
temperatur pada beton ketika proses hidrasi pada beton sedang berlangsung.
➢ 4 buah sensor temperatur, yang mencatat perubahan temperatur di dalam pipa akses.
➢ Pipa akses.
THERMAL INTEGRITY PROFILER
(ASTM D7949)
Sumber:
Piscalko, G., Likins, G.E., Mullins, G., October 2016.
Drilled Shaft Acceptance Criteria Based Upon Thermal Integrity
THERMAL INTEGRITY PROFILER
(ASTM D7949)
Radius Vs Depth
3. SONIC LOGGING TEST
SONIC LOGGING TEST
(ASTM D6760)
Prinsip kerja dari metode ini yaitu dengan menggunakan alat yang disebut sonic integrity
yang berupa komputer yang dapat menghasilkan, menerima, dan men-digitasi gelombang
ultrasonic. Alat ini juga dilengkapi dengan pengukur kedalaman. Sepasang probe
pemancar (transmitter) dan penerima (receiver) gelombang ultrasonic, selanjutnya
disebut probe uji yang memiliki pengukur kedalaman hingga 100 m.
SONIC LOGGING TEST
(ASTM D6760)
Peralatan
Baik dalam cara cross hole ataupun single hole, pengujian dimulai dengan memasukan
probe uji ke dasar pipa yang telah diisi air hingga penuh (air digunakan sebagai media
penghantar gelombang ultra sonic).
Kemudian, computer sonic tester dihidupkan, gelombang ultra sonic dipancarkan oleh
transmitter dan diterima oleh receiver. Setelah didapatkan sinyal awal yang baik berupa
garis-garis vertical yang kontinyu dalam tampilan computer, kedua probe uji tersebut
ditarik berbarengan ke atas secara perlahan-lahan dengan kecepatan konstan hingga
mencapai bagian teratas beton yang diuji. Dalam metoda cross hole cara di atas diulangi
dalam pipa/arah yang berbeda sebagaimana sketsa di gambar.
Setelah pekerjaan pengujian selesai, maka pipa akses ditutup kembali dengan cara di
grouting oleh campuran semen grout.
SONIC LOGGING TEST
(ASTM D6760)
Baik dalam cara cross hole ataupun single hole, pengujian dimulai dengan memasukan
probe uji ke dasar pipa yang telah diisi air hingga penuh (air digunakan sebagai media
penghantar gelombang ultra sonic). Kemudian, computer sonic tester dihidupkan,
gelombang ultra sonic dipancarkan oleh transmitter dan diterima oleh receiver. Setelah
didapatkan sinyal awal yang baik berupa garis-garis vertical yang kontinyu dalam tampilan
computer, kedua probe uji tersebut ditarik berbarengan ke atas secara perlahan-lahan
dengan kecepatan konstan hingga mencapai bagian teratas beton yang diuji. Dalam
metoda cross hole cara di atas diulangi dalam pipa/arah yang berbeda sebagaimana
sketsa di gambar.
SONIC LOGGING TEST
(ASTM D6760)
PDA (Pile Driving Analyzer) atau HSDPT (High Strain Dynamics Pile Tests) merupakan uji
pembebanan dinamik yang cukup populer digunakan di Indonesia. Pengujian HSDPT awalnya
digunakan untuk pondasi tiang pancang, namun dengan cara analog, jenis uji ini juga dapat diterapkan
pada pondasi tiang bor.
Cara pengujian pembebanan dinamik dengan memasang gauge dan accelerometer didekat kepala
tiang, kemudian instrumen tersebut diinterpretasikan terhadap gelombang yang terjadi akibat
pukulan hammer di kepala tiang. Metode interpretasi membutuhkan pengetahuan mengenai teori
perambatan gelombang. Pada uji PDA, digunakan model analitis yang menggabungkan data lapangan
dengan teori perambatan gelombang untuk memprediksi besarnya daya dukung ultimit, distribusi
gesekan selimut sepanjang tiang dan simulasi perilaku beban-penurunan (load settlement) dari tiang.
UJI BEBAN DINAMIK
PILE DRIVING ANALYZER (PDA) (ASTM D4945)
Tujuan
Mengetahui daya dukung dan integritas pondasi.
Peralatan
1. Strain transducer
2. Accelerometer
3. Kabel penghubung
4. Hammer
5. Crane/ Alat Berat pendukung lainnya
6. Casing
UJI BEBAN DINAMIK
PILE DRIVING ANALYZER (PDA) (ASTM D4945)
Metode/ Cara Pengujian
Kepala tiang harus bersih dari material yang mengganggu pengujian seperti beton kotor,
permukaan tidak rata ataupun sisa tulangan yang belum dibersihkan.
UJI BEBAN DINAMIK
PILE DRIVING ANALYZER (PDA) (ASTM D4945)
Pada pelaksanaan pengujian dinamik tiang, diperlukan hammer yang mampu memobilisasi
daya dukung ultimit. Pemilihan hammer untuk tipe diesel dan hidrolik dapat dilakukan
dengan menggunakan analisis persamaan gelombang (Wave Equation Analysis Program –
WEAP) dan untuk drop hammer dapat mengambil hammer dengan berat yang dapat
menghasilkan energi potensial sebesar 1 % dari daya dukung ultimit yang diharapkan.
Pengujian Dinamis Daya Dukung Fondasi-Tiang, dilakukan sesuai dengan peraturan ASTM
D4945 (Standard Test Method for High-Strain Dynamic Testing of Deep Foundations).
Karena fondasi-tiang-bor yang akan diuji sudah tertanam, maka untuk pengujian
dilakukan dengan menumbuk ulang fondasi-tiang-bor dengan sumber tumbukan yang
memadai. Proses ‘tumbukan’ dihentikan setelah diperoleh kualitas rekaman yang cukup
baik dan energi tumbukan yang relatif tinggi.
UJI BEBAN DINAMIK
PILE DRIVING ANALYZER (PDA) (ASTM D4945)
Interpretasi Data Rekaman
CASE
(Impedansi Akustik) Gambaran umum/ perkiraan
METHOD kasar daya dukung pondasi tiang
Sensor Time (t)
Accelerometer Velocity (v)
(a)
Karena tidak mampu mensimulasikan
model pondasi tiang dan tanah yang
sangat kompleks selama pengujian
1. Case Method
UJI BEBAN DINAMIK
PILE DRIVING ANALYZER (PDA) (ASTM D4945)
Output/ Hasil Pengujian
2. CAPWAP Analysis
UJI BEBAN DINAMIK
PILE DRIVING ANALYZER (PDA) (ASTM D4945)
Output/ Hasil Pengujian
2. CAPWAP Analysis
(lanjutan)
UJI BEBAN DINAMIK
PILE DRIVING ANALYZER (PDA) (ASTM D4945)
Output/ Hasil Pengujian
Ringkasan Data Hasil Pengujian
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESION LOAD TEST
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
Tujuan
Mengetahui tahanan selimut dan tahanan ujung,
serta besaran daya dukung ultimit tiang.
Peralatan
1. Hydraulic Jack
2. Gages, ketelitian 0.01 millimeter.
3. Transducers
4. Load Cell atau Vibrating Wire Load Cell (VWLC)
5. Pelat Baja, dengan ketebalan minimum 25 mm
(1 in).
6. Anchor Piles, Test Beam, Load Transfer Beam.
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
samping. 20 100%
20 50%
Tiang uji didesain untuk beban kerja (BK) 60 0%
1. Dial Gauges
Recording
(Cycle I – Cycle II)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
1. Dial Gauges
Recording
(Cycle II)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
1. Dial Gauges
Recording
(Cycle III)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
1. Dial Gauges
Recording
(Cycle III – Cycle IV)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
1. Dial Gauges
Recording
(Cycle IV)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
1. Dial Gauges
Recording
(Cycle IV)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
2. VWLC Recording
(Cycle I – Cycle III)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
2. VWLC Recording
(Cycle III – Cycle IV)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
UJI BEBAN STATIK
1. AXIAL COMPRESSION LOAD (ASTM D1143)
2. LATERAL LOAD TEST
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
Tujuan
Mengetahui perpindahan lateral yang terjadi
pada pondasi.
Peralatan
1. Hydraulic Jack
2. Gages, ketelitian 0.01 millimeter
3. Transducers
4. Load Cell atau Vibrating Wire Load Cell
(VWLC )
5. Steel Plate, dengan ketebalan minimum 50
mm (2 in)
6. Steel Strut
7. Reference Beam
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
A. Tahap Persiapan
1. Gali atau timbun tanah di sekitar tiang uji sesuai elevasi rencana dalam radius 6 m (20
ft) menggunakan material dan metode penimbunan kembali yang sama dengan saat
mengerjakan pondasi. Potong atau build-up tiang uji sesuai kebutuhan agar sistem
reaksi (anchor piles, test beam, load transfer beam) dan alat penunjang pengamatan
dapat diaplikasikan sesuai rencana. Buang semua material yang dapat mengganggu
dan ratakan kepala tiang hingga tegak lurus sumbu tiang dengan ketidakberaturan
minimal untuk mendapatkan permukaan tumpuan yang baik untuk pengujian tiang.
2. Untuk pengujian tiang tunggal (single pile), pasang plat baja solid dengan ketebalan
minimum 50 mm (2 in.) pada dinding tiang uji di titik pembebanan dan tegak lurus
terhadap arah beban. Plat uji harus memiliki lebar dimensi tidak lebih dan tidak kurang
dari ½ dari, diameter atau dimensi samping tiang uji.
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
3. Untuk pengujian pada kelompok tiang (pile groups), dapat dilihat pada ASTM D3966-07.
4. Untuk mengurangi konsentrasi tegangan pada suatu titik akibat adanya penyimpangan/
ketidakrataan pada permukaan sisi tiang, letakkan plat baja uji di atas lapisan material
quick setting & non-shrink grout dengan ketebalan kurang dari 6 mm (0.25 in) yang
memiliki kuat tekan lebih besar dari kuat tekan tiang uji pada saat diuji.
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
Metode/ Cara Pengujian
B. Prosedur/ Tahapan Pengujian
1. Tentukan berapa besaran beban kerja yang akan diberikan pada tiang uji (test pile)
yang direkomendasikan oleh Perencana dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
atau MK.
2. Berdasarkan ASTM D3966-07 terdapat 10 macam prosedur, dengan 2 prosedur yang
mesti dilakukan dan 8 prosedur pilihan.
a. Standard Loading, f. Surge Loading after Standard Loading,
b. Excess Loading (optional), g. Reverse Loading (optional),
c. Cyclic Loading (optional), h. Reciprocal Loading (optional),
d. Surge Loading (optional), i. Specified Lateral Movement (optional),
e. Surge Loading with Standard Loading j. Combined Loading (optional).
(optional),
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
Metode/ Cara Pengujian CYCLIC LOADING TEST
(2.0xBK). 10 100%
10 50%
30 0%
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
Output/ Hasil Pengujian
Hasil pembacaan beban dengan menggunakan VWLC menunjukkan adanya perbedaan sebesar
7~12% dibandingkan dengan pembacaan konvensional menggunakan manometer yang terhubung ke
pompa hidrolis. Hasil ini tentu saja cukup signifikan terhadap keakuratan data uji sehingga menjadi
suatu persyaratan didalam ASTM D3966-07 untuk penggunaan VWLC.
Pergeseran total yang terukur di kepala tiang uji P35 BP-5 pada pembebanan 50%, 100%, 150% dan
200% berturut-turut sebesar 0.77 mm; 2.06 mm; 3.64 mm; dan 6.89 mm dengan pergeseran residual
sebesar 1.81 mm.
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
Output/ Hasil Pengujian
➢ Kurva beban-waktu-
perpindahan P35 BP-5
UJI BEBAN STATIK
2. LATERAL LOAD (ASTM D3966)
Output/ Hasil Pengujian
Bi-Directional Static Load Pile Tests (BDSLT) sesuai ASTM Standard D8169 / D8169M-18, pada tahun
2018 papularitasnya terus meningkat dalam industri konstruksi sipil sejak pada tahun 1989 (Leung et
al, 2003) karena berbagai perencanaan pondasi menjadi lebih besar, baik dari diameter maupun
panjangnya untuk dapat menahan kapasitas beban uji yang lebih besar.
Tujuan
1. Untuk mengkonfirmasi kapasitas aksial tekan tiang tunggal.
2. Memberikan referensi untuk teknologi konstruksi berdasarkan hasil pengujian.
3. Dengan perbandingan teknologi & data, dan interpretasi ringkasan data lapangan dari
tiang uji, kita dapat memeriksa apakah pondasi tersebut memenuhi kapasitas desain
atau tidak.
UJI BEBAN
UJI BEBANSTATIK
STATIK(O Cell Test – ASTM D8169)
Peralatan
1. Super Cell/ Hydraulic Jack
Assembly
2. Electronic displacement indicator
(or bottom-plate telltale)
3. Strain Gauge
4. Compression transducer
5. High-pressure hydraulic hoses or
pipes
6. Dataloagger
7. Digital survey device (or
reference beam and top of shaft
gages)
8. Hydraulic pump
9. Monitor/ site PC
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
Displacement test instruments
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
(STM D8169)
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
3. BIDIRECTIONAL LOAD (O-CELL) (ASTM D8169)
Configuration rebar for O cell test 20.5 meter
(Pier 54)
Step 1
Rebar
11 meter
Pile Lenght
20.5 meter
Step 2
Rebar
8.5 meter
Step 3
Rebar
1 meter
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
Rebar
8.5
meter
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
300 cm
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
100 cm
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
Berikan logam dan lembaran kanvas di atas balok referensi untuk memberi ruang agar
peralatan uji terlindungi dari suhu, cuaca, debu, dll.
Selama pengujian, satu kotak distribusi stabil dengan sistem empat-kawat tiga fase diperlukan
di lokasi kerja untuk mempertahankan fungsi normal logger data dan pompa air. Kotak distribusi harus
dilengkapi dengan perlindungan kebocoran dan 380V, 220V power supplies dengan kapasitas tidak
kurang dari 10kw. Panjang reference beam harus tidak kurang dari 10 kali diameter tiang uji. Pipa baja
yang ditanam di tanah dengan kedalaman yang cukup dapat digunakan sebagai reference pile. Satu ujung
reference beam harus ditumpu kaku (fix) pada reference pile dan ujung lainnya diletakkan di atas
reference pile.
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
C. Tahap Pengujian
Selama pengujian, urutan dan waktu pemuatan harus sesuai dengan standar yang ada.
Instrumen uji harus dalam validitas tanggal kalibrasi dan diperiksa setiap sebelum pengujian. Instrumen
uji harus tahan debu, tahan lembab, tahan guncangan, dll., dan dapat bekerja pada suhu antara -10⁰
hingga 40⁰C. Skala keakuratan transduser tekanan atau alat ukur tekanan adalah hingga 0.4, dalam
rentang tidak kurang dari 60 MPa. Maksimum beban yang bekerja pada pengukur tekanan, pompa, dan
selang tidak boleh melebihi 80% dari kapasitasnya. Transduser perpindahan harus menggunakan
indikator dial listrik, sementara kesalahan pengujian tidak boleh lebih dari 0,1% FS, dan resolusi harus
sama dengan atau lebih baik dari 0,01 mm.
Contoh kasus pada Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Makassar, telah dilakukan O Cell Test
pada bored pile P54 dengan metode Quick Test berdasarkan ASTM D8169/D8169M-18.
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
Setelah mencapai beban, pertahankan agar beban konstan dalam interval waktu tidak kurang
dari 4 menit dan tidak lebih dari 16 menit, gunakan interval waktu yang sama untuk semua kenaikan
beban selama pengujian. Lepaskan beban kira-kira dalam lima hingga sepuluh penurunan yang sama,
jaga beban agar tetap konstan dalam interval waktu tidak kurang dari 4 menit dan tidak lebih dari 16
menit. Gunakan interval waktu yang sama untuk setiap pengurangan beban. Enjinir dapat menentukan
interval waktu yang lebih lama pada tahap beban uji maksimum untuk mengamati long-term creep dan
pada tahap akhir yang sudah tidak ada beban untuk melihat perilaku pantulan. Jika terjadi pergerakan
yang signifikan di atas atau di bawah jack assembly, waktu pembebanan dapat diperpanjang untuk
menerapkan kenaikan beban ke bagian yang berlawanan dari tiang.
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)
Maksimum penurunan (perpindahan ke arah bawah) adalah 6.43 mm dan perpindahan residualnya
adalah 0.86 mm, dengan rebound rate 86.70%. sedangkan maksimum perpindahan ke atas adalah 2.63
mm dan perpindahan residualnya adalah 1.50 mm, dengan rebound rate 43.16%.
UJI BEBAN STATIK (O Cell Test – ASTM D8169)