BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai
2,18% atau sekitar 3,8 juta sampai 4,1 juta orang yang pernah mengkonsumsi narkoba pada
kelompok usia 10-59 tahun, data ini berdasarkan hasil penelitian BNN bekerjasama degan UI
tentang Survei Nasional Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba pada Kelompok Rumah Tangga.
Selanjutnya, berdasarkan data Deputi Bidang Rehabilitasi BNN pada tahun 2015 jumlah pecandu
Narkoba yang mendapatkan pelayanan terapi dan rehabilitasi di seluruh Indonesia ialah sebanyak
21.834 orang, dengan jumlah terbanyak pada kelompok usia 21-35 tahun yaitu sebanyak 12.166
orang (55,72%). Jumlah penyalahguna yang cukup tinggi berikutnya berada pada rentang usia
16-20 tahun sebanyak 4.590 orang (21,02%).
Berdasarkan data tingginya angka prevalensi penyalahguna narkoba tersebut, diperlukan
upaya rehabilitatif dalam bentuk Program Rehabilitasi Berkelanjutan sebagai bentuk penanganan
terhadap pecandu dan penyalahguna narkoba. Pasal 54 UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika menyatakan bahwa “Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan
Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial”. Sehingga pecandu dan
penyalahguna narkoba tidak akan dihukum atau dipenjara melainkan harus mengikuti program
rehabilitasi dimana masa selama program rehabilitasi diperhitungkan sebagai masa menjalani
hukuman. Akan tetapi dalam menjalankan tugas besar ini BNN tidak dapat bekerja sendiri.
Terdapat beberapa Instansi Pemerintah dan Swasta yang juga menjalankan program rehabilitasi
narkotika untuk masyarakat melalui berbagai pendekatan, sehingga sangat membantu pemerintah
dalam melaksanakan program rehabilitasi narkotika. Hal ini sesuai yang tertera pada Pasal 57
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 menyatakan “Selain melalui pengobatan dan/atau
rehabilitasi medis, penyembuhan pecandu narkotika dapat diselenggarakan oleh instansi
pemerintah atau masyarakat melalui pendekatan
keagamaan dan tradisional.”
Bidang Rehabilitasi BNN memiliki salah satu tugas dan fungsi melaksanakan bimbingan
teknis kepada lembaga vertikal, instansi pemerintah, maupun komponen masyarakat yang
menjalankan program rehabilitasi narkotika agar dalam pelaksanaannya sejalan dengan BNN.
Khususnya dalam hal ini ialah BNN Provinsi Jawa Timur yang juga memiliki fungsi peningkatan
kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial penyalah guna dan/atau pecandu
narkotika dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil tinjauan, masih ditemukan
sejumlah fakta terkait pelaksaan program rehabilitasi narkotika di lingkup BNNP Jawa Timur
yang kurang seragam, baik dalam pelaksanaan rehabilitasi maupun proses administrasinya,
khususnya dalam pelaksanaan intervensi psikososial. Sejauh ini dalam lingkup BNN belum
terdapat panduan layanan intervensi psikososial yang meliputi tahapan-tahapan pelaksanaannya.
Oleh sebab itu, Bidang Rehabilitasi BNNP Jawa Timur mengupayakan penyusunan sebuah
panduan untuk pelaksanaan intervensi psikososial yang nantinya memudahkan bagi para
1
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
konselor atau klinikus dalam melaksanakan proses rehabilitasi dan pelaporannya. Selain itu
panduan ini juga akan dibagikan kepada seluruh BNNK, instansi pemerintah, serta lembaga
maupun komponen masyarakat yang melaksanakan program rehabilitasi, yang berada di wilayah
provinsi Jawa Timur dalam rangka pelaksanaan pembinaan teknis sehingga terjadi kesamaan
persepsi dan dapat mencapai tujuan bersama. Meski demikian panduan ini tidak bersifat mutlak
atau baku yang wajib diikuti.
Pengertian Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah proses layanan pemulihan secara komprehensif dan terpadu terhadap pecandu
dan/atau korban penyalahgunaan narkoba melalui intervensi secara medis, psikologis, sosial, dan
spiritual agar dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Tujuan Rehabilitasi
Rehabilitasi bertujuan untuk memulihkan pecandu narkoba dari ketergantungan agar kembali
sehat dan produktif. Pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba perlu untuk direhabilitasi guna
memulihkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki pecandu dan korban penyalahgunaan
narkoba agar dapat melaksanakan perannya kembali di keluarga dan masyarakat.
2
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
3
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
BAB II
A. Konseling
Pengertian Konseling
Bantuan secara professional yang diberikan oleh konselor kepada klien secara tatap muka empat
mata yang dilaksanakan interaksi secara langsung dalam rangka memperoleh pemahaman diri
yang lebih balk, kemampuan mengontrol diri, dan mengarahkan din untuk dimanfaatkan olehnya
dalam rangka pemecahan masalah dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan
datang. Pembahasan masalah yang dimaksud bersifat mendalam yang menyangkut hal-hal
penting tentang kilen, bersifat luas meliputi berbagai segi permasalahan klien, serta bersifat
spesifik mengarah pada pengentasan masalah klien yang urgen.
Tujuan Konseling
1. Tujuan Konseling Secara Umum
Tujuan layanan konseling adalah terentaskannya masalah yang dialami klien. Upaya
pengentasan masalah klien ini dapat berupa mengurangi intensitasnya atas masalah tersebut,
mengurangi itensitas hambatan dan/atau kerugian yang disebabkan masalah tersebut, dan
menghilangkan atau meniadakan masalah yang dimaksud. Dengan layanan konseling ini
beban klien diringankan, kemampuan klien ditingkatkan dan potensi klien dikembangkan.
2. Tujuan Konseling Secara Khusus
Klien memahami seluk-beluk masalah yang dialami secara mendalam dan
komprehensif, serta positif dan dinamis. Pemahaman yang dimaksud mengarah kepada
dikembangkannya persepsi dan sikap serta kegiatan demi terentaskannya secara spesifik
masalah yang dihadapi klien. Pengembangan dan pemeliharaan potensi klien dan berbagai
unsur positif yang ada pada dirinya merupakan latar belakang pemahaman dan pengentasan
masalah kilen. Pengembangan dan pemeliharaan potensi dan unsur-unsur positif yang ada
pada diri klien, diperkuat oleh terentaskannya masalah, dan berkembangnya masalah yang
lain.
3. Tujuan Konseling Kelompok
Melibatkan kelompok dalam mencari insight yang efektif dan efisien dengan cara
memberikan dan menerima dukungan dan masukan satu sama lain
4. Tujuan Konseling Adiksi NAPZA
• Membantu klien menerima bahwa ia memiliki masalah adiksi
• Memperkenalkan gejala-gejala adiksi
4
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
Tahapan Konseling
Secara umum proses konseling memiliki empat tahap. Menurut Brammer, Abrego dan Shostrom
(1993) dalam Lesmana (2006) tahap- tahap dalam proses konseling sebagai berikut:
1. Membangun Hubungan
Tujuan dari membangun hubungan dalam tahap pertama ini adalah agar klien dapat
menjelaskan masalahnya, keprihatinan yang dimilikinya, kesusahan- kesusahannya, serta
alasannya datang pada konselor. Sangat perlu membangun hubungan yang positif,
berlandaskan rasa percaya, keterbukaan dan kejujuran berekspresi. Konselor harus
menunjukkan bahwa dirinya dapat dipercaya dan kompeten, bahwa ia adalah seorang yang
kompeten untuk membantu kliennya. Sasaran berikutnya adalah untuk menentukan sampai
sejauh mana klien mengenali kebutuhannya untuk mendapatkan bantuan dan kesediaannya
melakukan komitmen. Konseling tidak hasilnya tanpa ada kesediaan dan komitmen dari
klien.
5
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
6
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
Sesi 2 A.
Klien
Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya (termasuk gambaran dari hasil
Penggaris Kesiapan dan URICA)
“Jadi hasil sebeumnya kita ketahui bahwa anda sudah ada keinginan untuk berubah…
bagus sekali ini … “ (Memberi apresiasi atas motivasi perubahan klien)
8
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
Jika klien belum memiliki keinginan untuk berubah digali lagi harapan / tujuannya saat ini
Pertanyaan :
Apa yang membuat anda masih berat untuk berubah?
Keuntungan apa yang anda dapatkan dari pemakaian?
C. Proses Terapi
Wawancara Motivasional
Mengisi form Decisional Balance (terlampir) dan langsung membahas hasilnya dengan klien
Pertanyaan:
Menurut anda lebih banyak mana antara hal baik dan buruknya?
Menurut anda lebih banyak mana antara perubahan positif dan perubahan negatifnya ?
Memberikan edukasi mengenai pemahaman adiksi Napza
D. Evaluasi dan Terminasi
Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling II
Menyampaikan aktivitas yang akan dilakukan pada sesi konseling III
Sesi 3 A.
Klien
Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
Membahas hasil Decisional Balance
C. Proses Terapi
Cognitive Behavioral Therapy
Mengisi Lembar Kerja Rencana Perubahan
(terlampir)
Pertanyaan :
Apa saja perubahan yang ingin Saudara rencanakan?
Mengapa Saudara mau melakukan perubahan tersebut?
Bagaimana langkah-langkah yang akan Saudara rencanakan untuk melakukan perubahan?
Siapa saja yang mungkin dapat membantu Saudara dalam melakukan perubahan?
Apa ukuran keberhasilan dari program rencana perubahan yang akan Saudara lakukan?
Apa saja yang dapat mempengaruhi rencana perubahan Saudara?
D. Evaluasi dan Terminasi
Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling III
Menyampaikan aktivitas yang akan dilakukan pada sesi konseling IV
Memberikan form Daily Recovery Task
(terlampir) dibawa pulang
Sesi 4 A.
Klien
9
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
Sesi 5 A.
Klien
Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
Bagaimana menurut anda tentang aktivitas harian yang telah anda lakukan ini ? (Form Daily
Recovery Task)
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas tersebut?
C. Proses Terapi
Cognitive Behavioral Therapy
Mengisi form Analisa Fungsional 5W+1H
(terlampir) Pertanyaan :
Coba ceritakan mengenai kebiasaan pemakaian zat narkoba Anda?
Dimana biasanya Anda menggunakan zat narkoba?
Saat berada dimana biasanya Anda mulai muncul keinginan untuk menggunakan narkoba?
Kapan biasanya Anda menggunakan zat narkoba?
Mengapa Anda menggunakan zat narkoba tersebut?
Dengan siapa biasanya Anda memakai zat narkoba tersebut?
Dari siapa biasanya Anda membeli zat narkoba tersebut?
Apa yang terjadi sebelum Anda menggunakan zat narkotik tersebut?
Apa yang sedang Anda pikirkan saat memakai zat narkoba tersebut?
o Bagaimana perasaan Anda saat memakai zat narkoba tersebut?
o Apakah ada yang dirasakan di tubuh Anda saat memakai zat narkoba tersebut?
o Apa yang Anda lakukan saat akan memakai zat narkotik tersebut?
10
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
Sesi 6
A. Membina Hubungan Baik antara Konselor dengan Klien
o Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
o Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
o Bagaimana menurut anda tentang aktivitas harian yang telah anda lakukan ini ? (Form Daily
Recovery Task)
o Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas tersebut?
C. Proses Terapi
o CBT
o Analisa Trigger Internal dan Eksternal
o (terlampir) Pertanyaan :
o Dalam situasi seperti apa saja yang biasanya memicu anda untuk menggunakan narkoba?
o Dalam perasaan seperti apa yang biasanya mamicu anda untuk menggunakan narkoba?
o Mengajarkan kepada klien ketrampilan kognitif
o (thought stopping dan urge surfing)
o Mengikuti kegiatan non napza
o Menyampaikan kepada orang terdekat ketika sedang mengalami craving
o Mengaplikasikan tehnik “surf” craving
o Mencoba menghentikan pikiran craving
o Mencoba bicara mensugesti diri sendiri dengan kata-kata yang positif
o Seperti : “ saya bisa berhenti “
o Mencari bantuan dengan menghubungi teman yang bebas napza atau konselor
o Berdoa
o Merencanakan ketrampilan kognitif yang akan dicoba klien dalam menghentikan craving
11
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
o Dari beberapa pilihan tehnik menghentikan sugest kira-kira mana yang menurut anda dapat
diterapkan dalam kehidupan Anda?
o Bagaimana cara Anda menerapkannya?
Sesi 7
A. Membina Hubungan Baik antara Konselor dengan Klien
o Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
o Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
o Bagaimana menurut anda tentang aktivitas harian yang telah anda lakukan ini ? (Form Daily
Recovery Task)
o Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas tersebut?
o Apakah akhir-akhir ini anda masih mengalami sugest ?
o Bagaimana cara anda mengatasi sugest tersebut ?
o Apakah tehnik yang telah diajarkan pada sesi sebelumnya dapat anda lakukan untuk
mengatasi sugest ?
C. Proses Terapi
o CBT
o Menggali Faktor Pemicu/Trigger Eksternal
o (terlampir) dan respon klien menghadapinya Pertanyaan :
o Apakah akhir-akhir ini Anda masih bertemu dengan teman-teman Anda yang memakai
narkoba?
o Apa yang biasanya Anda lakukan ketika Anda bertemu dengan teman yang mengajak Anda
untuk memakai narkoba?
o Bagaimana reaksi Anda ketika ada teman yang mengajak memakai narkoba?
o Mengajarkan kepada klien ketrampilan menolak zat
o Coba Anda peragakan untuk menolak narkoba ketika saya menawarkan narkoba kepada
Anda! Prinsip Dasar Menolak Ajakan Penggunaan Zat secara asertif
o Berespon cepat (bukan hanya bergumam dan tergagap, jangan ragu)
o Kontak mata yang baik
o Respon dengan kata yang jelas dan tegas “tidak” agar pintu tertutup bagi penawaran
selanjutnya
o Melakukan pembicaraan sangat singkat
o Segera meninggalkan tempat
Beberapa kalimat yang dapat dipakai untuk menolak ajakan secara asertif
12
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
Sesi 8
A. Membina Hubungan Baik antara Konselor dengan Klien
o Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
o Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
o Bagaimana menurut anda tentang aktivitas harian yang telah anda lakukan ini? (Form Daily
Recovery Task) Pertanyaan :
o Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas tersebut?
o Apakah akhir-akhir ini anda masih mengalami sugest?
o Apakah Anda sudah mampu mengatasi sugest tersebut?
o Apakah akhir-akhir ini Anda masih diajak temanteman Anda untuk memakai narkoba?
o Apakah Anda sudah mampu menolak secara asertif ajakan teman-teman Anda untuk
memakai narkoba?
C. Proses Terapi
o CBT-RP
o Apa yang Anda dapatkan dari proses konseling dari pertemuan pertama hingga sekarang?
o Apakah harapan yang Anda rencanakan di awal pertemuan sesi konseling sudah tercapai saat
ini?
o Mengedukasi klien tentang kemungkinan dapat lapse/relapse dimasa depan dan bagaimana
mengenali tanda-tanda relaps serta pencegahan dari slip menjadi relaps. Jika ini terjadi,
katakan bahwa kambuh bukanlah akan membuat orang selamanya adiksi.
o Strategi kognitif akan membantu mereka reframe kejadian pengunaan napza, sehingga dapat
mencegah lapse menjadi adiksi penuh.
o Contoh kalimat Reframing yang dapat digunakan:
o “Belajar tetap bersih seperti belajar naik sepeda. Jatuh itu biasa. Yang penting setelah jatuh
bangun lagi dan belajar terus sampai bisa”
D. Evaluasi dan Terminasi
o Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling VIII dan perubahan klien secara keseluruhan.
o Mengevaluasi perubahan yang telah dilakukan klien, keterampilan menghentikan craving,
keterampilan menolak zat.
13
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
C. Proses Terapi
– Seimbangkan isi dan proses
– Menindak lanjuti masalah yang dikemukakan klien
– Jaga fokus kelompok
– Menangani masalah lain yang diajukan klien
– Mengidentifikasikan dan memfasilitasi perbedaan pendapat terhadap masalah klien
– Mengatasi hambatan untuk berubah
– Lihat dan bergulirlah dengan resistensi
– Mendorong klien untuk menjadi konselor bagi dirinya sendiri
– Mendorong interaksi yang sehat di dalam grup
D. Evaluasi dan Terminasi
• Memutuskan kapan dan bagaimana mengakhiri konseling
• Meminta klien untuk merangkum apa yang sudah ia pelajari
• Mengatribusikan keberhasilan sebagai hasil usaha klien
• Melakukan penutupan pengalaman kelompok serta mengatasi hambatan dalam mengakhiri
konseling
• Melihat dampak kelompok pada setiap orang
• Mengakui perasaan yang dipicu saat meninggalkan kelompok
• Memberi dan menerima umpan balik tentang pengalaman kelompok dan peran masing-
masing anggota di dalamnya
• Menyelesaikan masalah yang belum selesai atau menyepakati kondisi untuk melakukan
tindak lanjut
• Mencari cara untuk melaksanakan pembelajaran yang didapat dari kelompok
Setelah klien menyelesaikan proses terapi atau sebelum klien melanjutkan ke program
Pascarehabiloitasi maka klien diminta mengisi formulir
Penilaian Layanan Konseling Rawat Jalan
14
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
(terlampir).
15
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
BAB III
Hasil konseling berguna sebagai rekam medis perkembangan klien, sehingga konselor dengan
mudah memantau perkembangan klien. Terlebih jika terjadi pergantian konselor yang menangani
klien dari sesi sebelumnya ke sesi berikutnya, maka hasil konseling tersebut akan memudahkan
konselor berikutnya untuk mengetahui perkembangan klien dan melanjutkan proses konseling.
Sehingga tertibnya pelaksanaan pencatatan hasil konseling sangat dibutuhkan sebagai sarana
untuk memudahkan proses rehabilitasi. Berikut ini ialah panduan penulisan hasil konseling
dengan rumus SOAP
/ SOAPIER. (halaman selanjutnya)
S : Subjective, yaitu pernyataan subyektif dari apa yang diceritakan/dikeluhkan klien (ASI)
O : Objective/ Observasi, yaitu hasil penilaian/ pengamatan klinikus terkait kondisi klien
(kognitif, afektif, psikososial, stage of change, kondisi -fisik, dll)
A : Assessment, yaitu hasil pemeriksaan/diagnosa (merujuk pada CDI, PPDGJ, DSM, dll)
*Contoh : (terlampir)
16
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
TIM PENYUSUN
Pelindung :
1. Brigjen Pol. Drs. Bambang Budi Santoso (Kepala BNNP Jawa Timur)
Pengarah :
1. AKBP. Drs . Toni Sugiyanto (Kabid Rehabilitasi BNNP Jawa Timur)
2. dr. Poerwanto Setijawargo (Kasi PLR BNNP Jawa Timur)
Penyusun :
1. dr. Astrid Kusuma Wardhani
2. Yogestri Rakhmahappin, M.Psi., Psikolog
Kontributor :
1. IPDA. Juwari, SH
2. Peni Ratna Anugerahwati, S.Psi
3. Titik Trisnowati, S.Km
4. Novan Arief Purwadi, Amd.Kep
5. Arlita Lusiana Wardani, S.Psi
17
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
DAFTAR PUSTAKA
Brammer, Lawrence M, 1982, Therapeutic Psychology, Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs,
New Jersey.
Jurnal Data “Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
(P4GN) Tahun 2015”, BNN 2015.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, BNN 2011.
18
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA
TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
PROVINSI
Kecamatan Gubeng, Surabaya – 60246 Telepon: 031-5023947/ 081230563456
JAWA TIMUR
Faksimile: 031-5043311 Email: klinikbnnpjatim@gmail.com
PENGGARIS KESIAPAN
Menggunakan Penggaris seperti yang di bawah ini, memberi petunjuk bagaimana kesiapan Anda untuk
membuat suatu perubahan (berhenti atau menurunkan)dari setiap jenis penggunaan zat yang
diperlihatkan di bawah ini. Jika Anda tidak siap sama sekali untuk membuat perubahan , Anda akan
melingkari angka 1. Jika Anda sudah siap untuk berusaha keras untuk membuat suatu perubahan Anda
akan melingkari angka 10. Jika Anda tidak yakin dengan apakah akan melakukan perubahan atau belum,
anda akan melingkari 3,4,5. Jika Anda tidak menggunakan jenis zat tersebut, lingkari tidak menggunakan
pada kotak sebelah kanan.
Tanggal:……/……/…….
Tanda tangan
19
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
satu
20
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
zat saya
8. Sudah lama saya berpikir
bahwa saya mungkin 1 2 3 4 5
menginginkan perubahan atas diri
saya
9. Saya telah berhasil mengatasi
masalah
penyalahgunaan zat saya tetapi 1 2 3 4 5
saya tidak yakin saya bisa
mempertahankan upaya itu
sendirian
10. Ada saatnya masalah
penyalahgunaan zat saya sulit, 1 2 3 4 5
tetapi saat ini saya
sedang mencoba mengatasinya
11. Berada di tempat rehab ini 1 2 3 4 5
cukup banyak membuang
waktu saya karena
masalah penyalahgunaan saya
tidak ada hubungannya
dengan saya
12. Saya berharap tempat rehab
ini dapat membuat saya 1 2 3 4 5
lebih memahami diri saya
21
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
22
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR
23
LEMBAR SCORING TES URICA
No. Soal Score No. Soal Score No. Soal Score No. Soal Score
1 2 3 6
5 8 7 16
11 12 10 18
13 15 14 22
23 19 17 27
26 21 25 28
29 24 30 32
Interpretasi hasil:
• Pre kontemplasi :<8
• Kontemplasi : 8 – 11
• Aksi : 11 – 14
• Pemeliharaan : > 14
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
PROVINSI JAWA TIMUR
Kecamatan Gubeng, Surabaya – 60246 Telepon: 031-5023947/ 081230563456
Faksimile: 031-5043311 Email: klinikbnnpjatim@gmail.com
INSTRUKSI
➢ Isi Kolom 1 dengan hal-hal yang baik tentang pilihan penggunaan zat anda
➢ Isi Kolom 2 dengan hal-hal yang buruk tentang pilihan penggunaan zat anda
➢ Isi Kolom 3 dengan kemungkinan keuntungan – keuntungan/ efek positif yang mungkin terjadi bila Anda membuat
keputusan untuk berubah
➢ Isi Kolom 4 dengan kemungkinan kerugian-kerugian atau efek negative yang mungkin terjadi bila Anda membuat
keputusan untuk berubah
➢ Isi Kolom 3 tentang perubahan positif dan kolom 4 tentang perubahan negative dan lakukan nilai kepentingan dari
hasil dengan menggunakan skala penilaian antara 1 dan 10 (1= SANGAT TIDAK PENTING; 10= AMAT SANGAT
PENTING)
`
Hal-Hal Baik Hal-Hal Buruk Perubahan positif Perubahan Negatif
Merokok Membuat Saya Saya bisa menjadi sakit Saya akan menjadi lebih Saya tidak dapat rileks
Rileks sehat dengan mudah
Tanggal: ……./……/……
Tanda tangan
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
PROVINSI JAWA TIMUR
Kecamatan Gubeng, Surabaya – 60246 Telepon: 031-5023947/ 081230563456
Faksimile: 031-5043311 Email: klinikbnnpjatim@gmail.com
• …•
…•
…
• …
Alasan yang sangat penting mengapa saya mau melakukan perubahan ini adalah:
• …•
…•
…
• …
• …•
…•
…
• …
Orang-orang yang mungkin dapat membantu saya dalam melakukan perubahan ini:
• …•
…•
…
• …
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
PROVINSI JAWA TIMUR
Kecamatan Gubeng, Surabaya – 60246 Telepon: 031-5023947/ 081230563456
Faksimile: 031-5043311 Email: klinikbnnpjatim@gmail.com
• …•
…•
…
• …
Rencana ini akan dikaji…….. hari dari hari ini tanggal ………../………/…………
DAILY RECOVERY TASK
Waktu Aktivitas Pikiran Perasaan Strategi Koping/ Mengatasi
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
Kecamatan Gubeng, Surabaya - 60246
PROVINSI Telepon: 031
-5023947/ 081230563456 Faksimile: 031
-5043311
JAWA TIMUR Email:klinikbnnpjatim@gmail.com
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
00.00
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00
KLINIK UTAMA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya
- 60246
Telepon: 031-5023947/ 081230563456Faksimile: 031-5043311
PROVINSI Email: klinikbnnpjatim@gmail.com
JAWA TIMUR
Apakah anda menggunakan Napza seminggu sebelum masuk program terapi ini ;
_____Terutama terkait erat dengan kondisi emosional?
_____Rutin dan otomatis tanpa banyak dicetuskan oleh kondisi emosi saya.
Pada waktu dimana anda dalam kondisi tidak menggunakan Napza dan ada perubahan
mood yang spesifik yang pasti menyebabkan anda ingin menggunakan Napza
(misalnya, anda bertengkar dengan seseorang dan ingin menggunakan Napza sebagai
respon marah anda)? Ya____Tidak_____
Jika ya, jelaskan :
_____________________________________________________________________
___________________________
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
Kecamatan Gubeng, Surabaya - 60246
PROVINSI Telepon: 031
-5023947/ 081230563456Faksimile: 031
-5043311
JAWA TIMUR Email:klinikbnnpjatim@gmail.com
0% 100% Perubahan
utk Gunakan Perubahan utk Gunakan
Napza Napza
________________________________________________
Tulislah aktivitas, situasi, atau setting lain dimana anda tidak akan
menggunakan zat
BAGAN ”EXTERNALTRIGGERS”
Nama :_____________________ Tanggal :____________
0% 100% Perubahan
utk Gunakan Perubahan utk Gunakan
Napza Napza
DATA RESPONDEN
Nama Responden :
Tempat, TanggalLahir :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Petunjukpenggunaan:
1. Bacalah instrument dengan seksama
2. Silang yang sesuai dengan pendapat anda
3. Penilaian dengan ketentuan sebagaiberikut:
a. Diberi nilai 1 (tidak memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan tidak
sederhana, alumya tidak mudah, loket terlalu banyak, sehingga prosesnya tidak efektif
b. Diberi nilai 2 (kurang memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan masih
belum mudah, sehingga prosesnya belum efektif.
c. Diberi nilai 3 (memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan dirasa mudah,
sederhana, tidak berbelit-belit tetapi masih perlu diefektifkan.
d. Diberi nilai 4 (sangat memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan dirasa
sangat mudah, sangat sederhana, sehingga prosesnya mudah dan efektif.
4. Semua pendapat anda akan dijaga kerahasiahannya.
PENDAPAT RESPONDEN RAWAT JALAN
1
8 Bagaimana menurut saudara tentang kesesuaian jenis layanan yang diterima
dengan rencana terapi?
9 Bagaimana pendapat saudara tentang pemahaman yang dimiliki oleh petugas
tentang rehabilitasi?
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Prekontemplasi
2 Kontemplasi
3 Aksi
4 Pemeliharaan
: Capaian klien ketika memasuki sesi tersebut (perubahan klien harus semakin meningkat
di setiap pertemuan)
Namun pada klien yang datang bukan secara sukarela tahapan perubahannya akan lebih lambat