Anda di halaman 1dari 42

BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai
2,18% atau sekitar 3,8 juta sampai 4,1 juta orang yang pernah mengkonsumsi narkoba pada
kelompok usia 10-59 tahun, data ini berdasarkan hasil penelitian BNN bekerjasama degan UI
tentang Survei Nasional Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba pada Kelompok Rumah Tangga.
Selanjutnya, berdasarkan data Deputi Bidang Rehabilitasi BNN pada tahun 2015 jumlah pecandu
Narkoba yang mendapatkan pelayanan terapi dan rehabilitasi di seluruh Indonesia ialah sebanyak
21.834 orang, dengan jumlah terbanyak pada kelompok usia 21-35 tahun yaitu sebanyak 12.166
orang (55,72%). Jumlah penyalahguna yang cukup tinggi berikutnya berada pada rentang usia
16-20 tahun sebanyak 4.590 orang (21,02%).
Berdasarkan data tingginya angka prevalensi penyalahguna narkoba tersebut, diperlukan
upaya rehabilitatif dalam bentuk Program Rehabilitasi Berkelanjutan sebagai bentuk penanganan
terhadap pecandu dan penyalahguna narkoba. Pasal 54 UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika menyatakan bahwa “Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan
Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial”. Sehingga pecandu dan
penyalahguna narkoba tidak akan dihukum atau dipenjara melainkan harus mengikuti program
rehabilitasi dimana masa selama program rehabilitasi diperhitungkan sebagai masa menjalani
hukuman. Akan tetapi dalam menjalankan tugas besar ini BNN tidak dapat bekerja sendiri.
Terdapat beberapa Instansi Pemerintah dan Swasta yang juga menjalankan program rehabilitasi
narkotika untuk masyarakat melalui berbagai pendekatan, sehingga sangat membantu pemerintah
dalam melaksanakan program rehabilitasi narkotika. Hal ini sesuai yang tertera pada Pasal 57
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 menyatakan “Selain melalui pengobatan dan/atau
rehabilitasi medis, penyembuhan pecandu narkotika dapat diselenggarakan oleh instansi
pemerintah atau masyarakat melalui pendekatan
keagamaan dan tradisional.”
Bidang Rehabilitasi BNN memiliki salah satu tugas dan fungsi melaksanakan bimbingan
teknis kepada lembaga vertikal, instansi pemerintah, maupun komponen masyarakat yang
menjalankan program rehabilitasi narkotika agar dalam pelaksanaannya sejalan dengan BNN.
Khususnya dalam hal ini ialah BNN Provinsi Jawa Timur yang juga memiliki fungsi peningkatan
kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial penyalah guna dan/atau pecandu
narkotika dalam wilayah provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil tinjauan, masih ditemukan
sejumlah fakta terkait pelaksaan program rehabilitasi narkotika di lingkup BNNP Jawa Timur
yang kurang seragam, baik dalam pelaksanaan rehabilitasi maupun proses administrasinya,
khususnya dalam pelaksanaan intervensi psikososial. Sejauh ini dalam lingkup BNN belum
terdapat panduan layanan intervensi psikososial yang meliputi tahapan-tahapan pelaksanaannya.
Oleh sebab itu, Bidang Rehabilitasi BNNP Jawa Timur mengupayakan penyusunan sebuah
panduan untuk pelaksanaan intervensi psikososial yang nantinya memudahkan bagi para

1
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

konselor atau klinikus dalam melaksanakan proses rehabilitasi dan pelaporannya. Selain itu
panduan ini juga akan dibagikan kepada seluruh BNNK, instansi pemerintah, serta lembaga
maupun komponen masyarakat yang melaksanakan program rehabilitasi, yang berada di wilayah
provinsi Jawa Timur dalam rangka pelaksanaan pembinaan teknis sehingga terjadi kesamaan
persepsi dan dapat mencapai tujuan bersama. Meski demikian panduan ini tidak bersifat mutlak
atau baku yang wajib diikuti.

Pengertian Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah proses layanan pemulihan secara komprehensif dan terpadu terhadap pecandu
dan/atau korban penyalahgunaan narkoba melalui intervensi secara medis, psikologis, sosial, dan
spiritual agar dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Tujuan Rehabilitasi
Rehabilitasi bertujuan untuk memulihkan pecandu narkoba dari ketergantungan agar kembali
sehat dan produktif. Pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba perlu untuk direhabilitasi guna
memulihkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki pecandu dan korban penyalahgunaan
narkoba agar dapat melaksanakan perannya kembali di keluarga dan masyarakat.

Sasaran Rehabilitasi Narkoba


Individu yang perlu mengikuti rehabilitasi narkoba adalah:
• Pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba yang menggunakan jenis-jenis narkoba
tertentu seperti heroin/putaw, alcohol dan benzo
• Derajat keparahan penggunaan narkoba dilihat dari frekuensi penggunaan, lama
penggunaannya, masalah social dan hokum terkait penggunaan narkoba
• Ada atau tidaknya penyakit penyerta lain, baik fisik maupun psikiatris

Layanan Rehabilitasi yang diberikan


• Asesmen, untuk menggali permasalahan penyalahgunaan dan merencanakan terapi yang
diperlukan pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba
• Pelayanan Farmakoterapi bila dibutuhkan, baik detoksifikasi maupun simptomatik, untuk
membantu pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba dalam mengatasi gejala putus zat
dan mengatasi ketidaknyamanan fisik dan psikis atau layanan kesehatan fisik dan kejiwaan
yang menyertai (dilaksanakan sendiri ataupun rujukan)
• Layanan Intervensi Psikososial, untuk merekonstruksi perilaku maladaptif akibat
penyalahgunaan zat menjadi perilaku yang adaptif. Dalam intervensi psikososial klien
mendapatkan beragam pendekatan dan terapi baik dilakukan secara individual maupun
kelompok, dimana konten terapi, frekuensi dan durasinya disesuaikan dengan kebutuhan
klien. Intervensi Psikososial ini meliputi:
- Konseling Individu merupakan suatu proses interaktif yang berupa dialog tatap muka
antara konselor dan klien untuk memecahkan berbagai masalah dan mengembangkan
segenap potensi yang dimilikinya dengan berdasar pada hubungan kolaboratif

2
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

- Konseling Kelompok merupakan suatu proses konseling dalam bentuk kelompok,


dimana terjadi proses interpersonal yang dinamis, menitik beratkan perhatian pada
kesadaran berpikir dan perilaku, melibatkan fungsi terapeutik, berorientasi pada
kenyataan, ada saling percaya, ada pengertian, penerimaan dan bantuan antar klien-
konselor dan klien-klien.
- MI (Motivational Interviewing) adalah teknik konseling yang bertujuan untuk mencapai
hasil (goal oriented), berpusat pada klien guna mengubah perilaku dengan cara menggali
dan menyelesaikan ambivalensi
- CBT (Cognitive Behavioral Therapy) merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang
didasarkan pada model kognitif dimana pikiran, perasaan dan perilaku saling
berhubungan
• Layanan Monitoring penggunaan zat secara berkala, yang bertujuan untuk menilai
konsistensi dan kepatuhan klien dalam terapi serta memonitor ada tidaknya kecenderungan
untuk slip atau kambuh

3
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

BAB II

PELAKSANAAN INTERVENSI PSIKOSOSIAL

A. Konseling
Pengertian Konseling
Bantuan secara professional yang diberikan oleh konselor kepada klien secara tatap muka empat
mata yang dilaksanakan interaksi secara langsung dalam rangka memperoleh pemahaman diri
yang lebih balk, kemampuan mengontrol diri, dan mengarahkan din untuk dimanfaatkan olehnya
dalam rangka pemecahan masalah dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan
datang. Pembahasan masalah yang dimaksud bersifat mendalam yang menyangkut hal-hal
penting tentang kilen, bersifat luas meliputi berbagai segi permasalahan klien, serta bersifat
spesifik mengarah pada pengentasan masalah klien yang urgen.

Pengertian Konseling Kelompok


Suatu proses konseling dalam bentuk kelompok, dimana terjadi proses interpersonal yang
dinamis, menitik beratkan perhatian pada kesadaran berpikir dan perilaku, melibatkan fungsi
terapeutik, berorientasi pada kenyataan, ada saling percaya, ada pengertian, penerimaan dan
bantuan antar klien-konselor dan klienklien.

Tujuan Konseling
1. Tujuan Konseling Secara Umum
Tujuan layanan konseling adalah terentaskannya masalah yang dialami klien. Upaya
pengentasan masalah klien ini dapat berupa mengurangi intensitasnya atas masalah tersebut,
mengurangi itensitas hambatan dan/atau kerugian yang disebabkan masalah tersebut, dan
menghilangkan atau meniadakan masalah yang dimaksud. Dengan layanan konseling ini
beban klien diringankan, kemampuan klien ditingkatkan dan potensi klien dikembangkan.
2. Tujuan Konseling Secara Khusus
Klien memahami seluk-beluk masalah yang dialami secara mendalam dan
komprehensif, serta positif dan dinamis. Pemahaman yang dimaksud mengarah kepada
dikembangkannya persepsi dan sikap serta kegiatan demi terentaskannya secara spesifik
masalah yang dihadapi klien. Pengembangan dan pemeliharaan potensi klien dan berbagai
unsur positif yang ada pada dirinya merupakan latar belakang pemahaman dan pengentasan
masalah kilen. Pengembangan dan pemeliharaan potensi dan unsur-unsur positif yang ada
pada diri klien, diperkuat oleh terentaskannya masalah, dan berkembangnya masalah yang
lain.
3. Tujuan Konseling Kelompok
Melibatkan kelompok dalam mencari insight yang efektif dan efisien dengan cara
memberikan dan menerima dukungan dan masukan satu sama lain
4. Tujuan Konseling Adiksi NAPZA
• Membantu klien menerima bahwa ia memiliki masalah adiksi
• Memperkenalkan gejala-gejala adiksi

4
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

• Mengajarkan klien mengenali pemicu penggunaan napza


• Mendorong dan memotivasi klien untuk abstinen
• Mencegah klien agar adiksinya tidak semakin berat
• Menyadarkan klien bahwa penggunaan napza tidak dapat menyelesaikan masalah
• Membantu dan mendorong klien mengembangkan strategi pemecahan masalah yang lebih
efektif
• Memperkenalkan dan mendorong klien untuk bergabung dalam kelompok dukungan
sebaya (AA,NA)
• Mendorong klien mengembangkan rencana pemulihan
• Membantu klien mengenali dan merubah sikap dan perilaku yang dapat menyebabkan
kekambuhan

Tahapan Konseling
Secara umum proses konseling memiliki empat tahap. Menurut Brammer, Abrego dan Shostrom
(1993) dalam Lesmana (2006) tahap- tahap dalam proses konseling sebagai berikut:
1. Membangun Hubungan
Tujuan dari membangun hubungan dalam tahap pertama ini adalah agar klien dapat
menjelaskan masalahnya, keprihatinan yang dimilikinya, kesusahan- kesusahannya, serta
alasannya datang pada konselor. Sangat perlu membangun hubungan yang positif,
berlandaskan rasa percaya, keterbukaan dan kejujuran berekspresi. Konselor harus
menunjukkan bahwa dirinya dapat dipercaya dan kompeten, bahwa ia adalah seorang yang
kompeten untuk membantu kliennya. Sasaran berikutnya adalah untuk menentukan sampai
sejauh mana klien mengenali kebutuhannya untuk mendapatkan bantuan dan kesediaannya
melakukan komitmen. Konseling tidak hasilnya tanpa ada kesediaan dan komitmen dari
klien.

2. Identifikasi dan Penilaian Masalah


Dalam tahap ini konselor mendiskusikan dengan klien apa yang mereka ingin dapatkan dari
proses konseling ini, terutama bila pengungkapan klien tentang masalahnya dilakukan secara
samar-samar. Didiskusikan sasaran-sasaran spesifik dan tingkah laku apa yang ingin diubah.
Intinya dalam hal ini konselor melakukakan eksplorasi dan melakukan ”diagnosis” apa
masalah dan hasil seperti apa yang diharapkan dari konseling.

3. Memfasilitasi Perubahan Terapeutis


Dalam tahap ini konselor mencarinstrategi dan intervensi yang dapat memudahkan terjadinya
perubahan. Sasaran dan strategi terutama ditentukan oleh sifat masalah, gaya dan pendekatan
konseling yang konselor anut, keinginan klien maupun gaya komunikasinya. Konselor dalam
tahap ini memikirkan alternatif, melakukan evaluasi dan kemungkinan konsekuensi dari
berbagai alternatif, rencana tindakan. Hal ini tentunya bekerjasama dengan klien. Jadi
konselor bukan tempat pembuat alternatif, pembuat keputusan namun lebih kepada
memfasilitasi, memberikan wacana-wacana baru bagi pemecahan masalah kliennya.

5
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

6
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

4. Evaluasi dan Terminasi


Dalam tahap ini konselor bersama klien mengevaluasi terhadap hasil konseling yang telah
dilakukan. Indikatornya adalah sampai sejauh mana sasaran tercapai, apakah proses
konseling membantu klien atau tidak. Tahap ini ditutup dengan terminasi.
Dalam terminasi konselor bersama klien menyimpulkan semua kegiatan yang sudah dilalui
dalam proses konseling. Selain itu konselor dapat membuat kemungkinan tindak lanjut
terjadinya proses konseling kembali ataupun memberikan kemungkinan referal pada pihak
lain yang lebih ahli yang berkaitan dengan masalah klien.

B. Motivational Interviewing (MI)


Pengertian MI
Motivational Interviewing yang selanjutnya disingkat MI adalah teknik konseling yang bertujuan
untuk mencapai hasil (goal oriented), berpusat pada klien guna mengubah perilaku dengan cara
menggali dan menyelesaikan ambivalensi (Miller dan Rollnick, 2006). Wawancara motivasi
menggunakan teknik yang direktif, berpusat pada klien membantu mengubah perilaku. Teknik ini
dianggap sebagai suatu prosedur wawancara karena menggunakan metode intervensi singkat,
sederhana dan dilakukan oleh profesional di bidang adiksi. Panduan selengkapnya terkait
pelaksanaan MI silahkan merujuk pada buku materi MI.
Tujuan MI
Menumbuhkan motivasi klien untuk berubah dan meminimalisir ambivalensi, sehingga mampu
mencapai tujuan dari terapi yang diberikan.

C. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)


Pengertian CBT
CBT merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang didasarkan pada model kognitif dimana
pikiran, perasaan dan perilaku saling berhubungan. Seseorang dapat mengatasi masalah dan
mencapai tujuan yang diharapkan dengan mengidentifikasi dan mengubah pikiran yang tidak
tepat, perilaku bermasalah dan respon emosionalnya. CBT mengajak individu untuk belajar
mengubah perilaku, menenangkan pikiran dan tubuh sehingga merasa lebih baik, berpikir lebih
jelas dan membantu membuat keputusan yang tepat sehingga pada akhirnya diharapkan dapat
membantu seseorang dalam menyelaraskan berpikir, merasa dan bertindak. Panduan
selengkapnya terkait pelaksanaan CBT silahkan merujuk pada buku materi CBT untuk
pencegahan kekambuhan.
Tujuan CBT
Terdapat beberapa tujuan yang diharapkan dapat dicapai dengan menerapkan CBT, yaitu antara
lain:
• Mengajarkan, menggali, dan mendukung individu tentang cara menurunkan/ menghentikan
dampak buruk penggunaan zat.
• Membantu individu mempertahankan abstinen
(relapse prevention).
• Membantu individu menyelesaikan masalah.
7
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

• Menguatkan efikasi diri, yakni individu mampu mengenal kekuatan-kekuatannya dan


meyakini bahwa perubahan adalah sesuatu yang mungkin untuk dilakukan.

D. Proses Intervensi Psikososial


Pembahasan selanjutnya ialah panduan pelaksanaan Intervensi Psikososial dari sesi per sesi.
Jumlah sesi pertemuan, frekuensi, dan durasi disesuaikan kebutuhan klien.
Sesi 1 A.
Klien
 Melakukan perkenalan
 Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
 Mengidentifikasi latar belakang keluarga, pendidikan, kegemaran, pekerjaan
B. Identifikasi Masalah
 Penetapan tujuan
 Apa harapan anda saat ini?
 Usaha apa saja yang pernah anda lakukan untuk berubah?
 Hambatan apa yang anda hadapi ketika ingin berubah?
 Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?
C. Proses Terapi
 Wawancara Motivasional
 Tahap Prakontemplasi/Kontemplasi
 Menilai kesiapan diri klien untuk melakukan perubahan dengan lembar Penggaris
Kesiapan
(terlampir) Pertanyaan :
 Jika Anda menilai dari rentang 1 sd 10 dimana nilai 1 adalah nilai terendah sedang nilai
10 nilai paling tinggi, maka seberapa siap Anda berhenti dari penggunaan zat narkotik
Anda?
 Mengapa Anda memberi nilai tersebut?
D. Evaluasi dan Terminasi
 Menyimpulkan hasil yang telah disampaikan dari awal “seperti yang telah anda
sampaikan tadi …”
 Menyampaikan aktivitas untuk sesi ke-II dan membuat janji pertemuan
 Mengisi form URICA (terlampir)

Sesi 2 A.
Klien
 Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
 Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya (termasuk gambaran dari hasil
Penggaris Kesiapan dan URICA)
 “Jadi hasil sebeumnya kita ketahui bahwa anda sudah ada keinginan untuk berubah…
bagus sekali ini … “ (Memberi apresiasi atas motivasi perubahan klien)

8
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

 Jika klien belum memiliki keinginan untuk berubah digali lagi harapan / tujuannya saat ini
Pertanyaan :
 Apa yang membuat anda masih berat untuk berubah?
 Keuntungan apa yang anda dapatkan dari pemakaian?

C. Proses Terapi
 Wawancara Motivasional
 Mengisi form Decisional Balance (terlampir) dan langsung membahas hasilnya dengan klien
Pertanyaan:
 Menurut anda lebih banyak mana antara hal baik dan buruknya?
 Menurut anda lebih banyak mana antara perubahan positif dan perubahan negatifnya ?
 Memberikan edukasi mengenai pemahaman adiksi Napza
D. Evaluasi dan Terminasi
 Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling II
 Menyampaikan aktivitas yang akan dilakukan pada sesi konseling III

Sesi 3 A.
Klien
 Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
 Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
 Membahas hasil Decisional Balance
C. Proses Terapi
 Cognitive Behavioral Therapy
 Mengisi Lembar Kerja Rencana Perubahan
(terlampir)
Pertanyaan :
 Apa saja perubahan yang ingin Saudara rencanakan?
 Mengapa Saudara mau melakukan perubahan tersebut?
 Bagaimana langkah-langkah yang akan Saudara rencanakan untuk melakukan perubahan?
Siapa saja yang mungkin dapat membantu Saudara dalam melakukan perubahan?
 Apa ukuran keberhasilan dari program rencana perubahan yang akan Saudara lakukan?
 Apa saja yang dapat mempengaruhi rencana perubahan Saudara?
D. Evaluasi dan Terminasi
 Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling III
 Menyampaikan aktivitas yang akan dilakukan pada sesi konseling IV
 Memberikan form Daily Recovery Task
 (terlampir) dibawa pulang

Sesi 4 A.
Klien

9
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

 Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien


B. Identifikasi Masalah
 Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
 Bagaimana menurut anda tentang aktivitas harian yang telah anda lakukan ini ? (Form Daily
Recovery Task)
 Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas tersebut?
C. Proses Terapi
 Cognitive Behavioral Therapy
 Membuat Jadwal Kegiatan Harian (terlampir) Pertanyaan :
 Menurut Anda perlukah kita hidup teratur?
 Siapa yang biasanya mengatur jadwal harian Anda?
 Apa yang akan Anda lakukan jika Anda tidak menaati jadwal yang telah Anda susun sendiri?
D. Evaluasi dan Terminasi
 Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling IV
 Menyampaikan aktivitas yang akan dilakukan pada sesi konseling V
 Memberikan form Daily Recovery Task dibawa pulang

Sesi 5 A.
Klien
 Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
 Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
 Bagaimana menurut anda tentang aktivitas harian yang telah anda lakukan ini ? (Form Daily
Recovery Task)
 Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas tersebut?
C. Proses Terapi
 Cognitive Behavioral Therapy
 Mengisi form Analisa Fungsional 5W+1H
(terlampir) Pertanyaan :
 Coba ceritakan mengenai kebiasaan pemakaian zat narkoba Anda?
 Dimana biasanya Anda menggunakan zat narkoba?
 Saat berada dimana biasanya Anda mulai muncul keinginan untuk menggunakan narkoba?
 Kapan biasanya Anda menggunakan zat narkoba?
 Mengapa Anda menggunakan zat narkoba tersebut?
 Dengan siapa biasanya Anda memakai zat narkoba tersebut?
 Dari siapa biasanya Anda membeli zat narkoba tersebut?
 Apa yang terjadi sebelum Anda menggunakan zat narkotik tersebut?
 Apa yang sedang Anda pikirkan saat memakai zat narkoba tersebut?
o Bagaimana perasaan Anda saat memakai zat narkoba tersebut?
o Apakah ada yang dirasakan di tubuh Anda saat memakai zat narkoba tersebut?
o Apa yang Anda lakukan saat akan memakai zat narkotik tersebut?

10
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

o Apa zat narkotik yang Anda gunakan?


o Berapa banyak zat narkotik yang Anda gunakan?
o Bagaimana cara menggunakan zat narkotik?
o Apa yang dilakukan oleh orang lain di sekitar Anda ketika Anda memakai zat narkotik
tersebut?
o Apa yang terjadi setelah Anda memakai zat narkotik tersebut?
o Bagaimana perasaan Anda setelah memakai zat narkotik tersebut?
o Bagaimana reaksi orang terdekat Anda ketika mengetahui masalah penggunaan narkotika
Anda?
o Apa saja konsekuensi lainnya yang Anda dapatkan akibat penggunaan zat narkotik Anda?
D. Evaluasi dan Terminasi
o Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling V
o Menyampaikan aktivitas yang akan dilakukan pada sesi konseling VI
o Memberikan form Daily Recovery Task dibawa pulang

Sesi 6
A. Membina Hubungan Baik antara Konselor dengan Klien
o Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
o Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
o Bagaimana menurut anda tentang aktivitas harian yang telah anda lakukan ini ? (Form Daily
Recovery Task)
o Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas tersebut?
C. Proses Terapi
o CBT
o Analisa Trigger Internal dan Eksternal
o (terlampir) Pertanyaan :
o Dalam situasi seperti apa saja yang biasanya memicu anda untuk menggunakan narkoba?
o Dalam perasaan seperti apa yang biasanya mamicu anda untuk menggunakan narkoba?
o Mengajarkan kepada klien ketrampilan kognitif
o (thought stopping dan urge surfing)
o Mengikuti kegiatan non napza
o Menyampaikan kepada orang terdekat ketika sedang mengalami craving
o Mengaplikasikan tehnik “surf” craving
o Mencoba menghentikan pikiran craving
o Mencoba bicara mensugesti diri sendiri dengan kata-kata yang positif
o Seperti : “ saya bisa berhenti “
o Mencari bantuan dengan menghubungi teman yang bebas napza atau konselor
o Berdoa
o Merencanakan ketrampilan kognitif yang akan dicoba klien dalam menghentikan craving

11
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

o Dari beberapa pilihan tehnik menghentikan sugest kira-kira mana yang menurut anda dapat
diterapkan dalam kehidupan Anda?
o Bagaimana cara Anda menerapkannya?

D. Evaluasi dan Terminasi


o Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling VI
o Menyampaikan aktivitas yang akan dilakukan pada sesi konseling VII
o Memberikan form Daily Recovery Task dibawa pulang

Sesi 7
A. Membina Hubungan Baik antara Konselor dengan Klien
o Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
o Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
o Bagaimana menurut anda tentang aktivitas harian yang telah anda lakukan ini ? (Form Daily
Recovery Task)
o Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas tersebut?
o Apakah akhir-akhir ini anda masih mengalami sugest ?
o Bagaimana cara anda mengatasi sugest tersebut ?
o Apakah tehnik yang telah diajarkan pada sesi sebelumnya dapat anda lakukan untuk
mengatasi sugest ?

C. Proses Terapi
o CBT
o Menggali Faktor Pemicu/Trigger Eksternal
o (terlampir) dan respon klien menghadapinya Pertanyaan :
o Apakah akhir-akhir ini Anda masih bertemu dengan teman-teman Anda yang memakai
narkoba?
o Apa yang biasanya Anda lakukan ketika Anda bertemu dengan teman yang mengajak Anda
untuk memakai narkoba?
o Bagaimana reaksi Anda ketika ada teman yang mengajak memakai narkoba?
o Mengajarkan kepada klien ketrampilan menolak zat
o Coba Anda peragakan untuk menolak narkoba ketika saya menawarkan narkoba kepada
Anda! Prinsip Dasar Menolak Ajakan Penggunaan Zat secara asertif
o Berespon cepat (bukan hanya bergumam dan tergagap, jangan ragu)
o Kontak mata yang baik
o Respon dengan kata yang jelas dan tegas “tidak” agar pintu tertutup bagi penawaran
selanjutnya
o Melakukan pembicaraan sangat singkat
o Segera meninggalkan tempat
Beberapa kalimat yang dapat dipakai untuk menolak ajakan secara asertif

12
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

o Tidak terima kasih.


o Tidak, terima kasih, tapi saya mau ada keperluan
o Tidak, saya tidak menggunakan lagi. Saya sudah kapok. Narkoba menyebabkan saya terlalu
banyak masalah.
D. Evaluasi dan Terminasi
o Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling VII
o Menyampaikan aktivitas yang akan dilakukan pada sesi konseling VIII
o Memberikan Daily Recovery Task dibawa pulang

Sesi 8
A. Membina Hubungan Baik antara Konselor dengan Klien
o Menanyakan kabar kesehatan, kabar keluarga klien, dan aktivitas klien
B. Identifikasi Masalah
o Menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan sebelumnya
o Bagaimana menurut anda tentang aktivitas harian yang telah anda lakukan ini? (Form Daily
Recovery Task) Pertanyaan :
o Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas tersebut?
o Apakah akhir-akhir ini anda masih mengalami sugest?
o Apakah Anda sudah mampu mengatasi sugest tersebut?
o Apakah akhir-akhir ini Anda masih diajak temanteman Anda untuk memakai narkoba?
o Apakah Anda sudah mampu menolak secara asertif ajakan teman-teman Anda untuk
memakai narkoba?
C. Proses Terapi
o CBT-RP
o Apa yang Anda dapatkan dari proses konseling dari pertemuan pertama hingga sekarang?
o Apakah harapan yang Anda rencanakan di awal pertemuan sesi konseling sudah tercapai saat
ini?
o Mengedukasi klien tentang kemungkinan dapat lapse/relapse dimasa depan dan bagaimana
mengenali tanda-tanda relaps serta pencegahan dari slip menjadi relaps. Jika ini terjadi,
katakan bahwa kambuh bukanlah akan membuat orang selamanya adiksi.
o Strategi kognitif akan membantu mereka reframe kejadian pengunaan napza, sehingga dapat
mencegah lapse menjadi adiksi penuh.
o Contoh kalimat Reframing yang dapat digunakan:
o “Belajar tetap bersih seperti belajar naik sepeda. Jatuh itu biasa. Yang penting setelah jatuh
bangun lagi dan belajar terus sampai bisa”
D. Evaluasi dan Terminasi
o Menyimpulkan kesimpulan hasil sesi konseling VIII dan perubahan klien secara keseluruhan.
o Mengevaluasi perubahan yang telah dilakukan klien, keterampilan menghentikan craving,
keterampilan menolak zat.

Sesi Konseling Kelompok

13
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

Konseling kelompok dilaksanakan di antara sesi-sesi konseling individu, dimana waktu


pelaksanaannya menyesuaikan jadwal dan kondisi klien mana saja yang dapat digabung sesuai
karakteristik yang serupa. Biasanya konseling kelompok dilaksanakan setelah sesi konseling
individu ke-3 dan setelah sesi konseling individu ke-6.
A. Membina Hubungan Baik
• Membangun “therapeutic alliance” memperkenalkan anggota & fasilitator, tetapkan/tinjau
kesepakatan dan tetapkan normanorma kelompok seperti kehadiran, harapan kerahasiaan,
partisipasi/keaktifan, ketepatan waktu, lingkungan aman & kondusif
• Memberikan pengantar mengenai pendekatan
B. Identifikasi Masalah
• Mulai menanyakan masalah klien
• Mengajarkan tahapan sesi dan materi, memulai pekerjaan kelompok
• Mengatasi keraguan klien

C. Proses Terapi
– Seimbangkan isi dan proses
– Menindak lanjuti masalah yang dikemukakan klien
– Jaga fokus kelompok
– Menangani masalah lain yang diajukan klien
– Mengidentifikasikan dan memfasilitasi perbedaan pendapat terhadap masalah klien
– Mengatasi hambatan untuk berubah
– Lihat dan bergulirlah dengan resistensi
– Mendorong klien untuk menjadi konselor bagi dirinya sendiri
– Mendorong interaksi yang sehat di dalam grup
D. Evaluasi dan Terminasi
• Memutuskan kapan dan bagaimana mengakhiri konseling
• Meminta klien untuk merangkum apa yang sudah ia pelajari
• Mengatribusikan keberhasilan sebagai hasil usaha klien
• Melakukan penutupan pengalaman kelompok serta mengatasi hambatan dalam mengakhiri
konseling
• Melihat dampak kelompok pada setiap orang
• Mengakui perasaan yang dipicu saat meninggalkan kelompok
• Memberi dan menerima umpan balik tentang pengalaman kelompok dan peran masing-
masing anggota di dalamnya
• Menyelesaikan masalah yang belum selesai atau menyepakati kondisi untuk melakukan
tindak lanjut
• Mencari cara untuk melaksanakan pembelajaran yang didapat dari kelompok

Setelah klien menyelesaikan proses terapi atau sebelum klien melanjutkan ke program
Pascarehabiloitasi maka klien diminta mengisi formulir
Penilaian Layanan Konseling Rawat Jalan

14
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

(terlampir).

15
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

BAB III

PENCATATAN HASIL KONSELING

Hasil konseling berguna sebagai rekam medis perkembangan klien, sehingga konselor dengan
mudah memantau perkembangan klien. Terlebih jika terjadi pergantian konselor yang menangani
klien dari sesi sebelumnya ke sesi berikutnya, maka hasil konseling tersebut akan memudahkan
konselor berikutnya untuk mengetahui perkembangan klien dan melanjutkan proses konseling.
Sehingga tertibnya pelaksanaan pencatatan hasil konseling sangat dibutuhkan sebagai sarana
untuk memudahkan proses rehabilitasi. Berikut ini ialah panduan penulisan hasil konseling
dengan rumus SOAP
/ SOAPIER. (halaman selanjutnya)

S : Subjective, yaitu pernyataan subyektif dari apa yang diceritakan/dikeluhkan klien (ASI)

O : Objective/ Observasi, yaitu hasil penilaian/ pengamatan klinikus terkait kondisi klien
(kognitif, afektif, psikososial, stage of change, kondisi -fisik, dll)

A : Assessment, yaitu hasil pemeriksaan/diagnosa (merujuk pada CDI, PPDGJ, DSM, dll)

P : Plan, yaitu rencana program terapi (terapi psikiatri/konseling/hipnoterapi, dll)


I : Intervensi, yaitu terapi yg dilakukan (Relaksasi/MI/CBT/Konseling Karir, dll)
E : Evaluasi, yaitu konselor/klinikus mengevaluasi perkembangan klien tiap pertemuan atau
setidaknya 2x seminggu, dst

R : Result, yaitu hasil konseling tiap sesi

*Contoh : (terlampir)

16
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

TIM PENYUSUN

Pelindung :
1. Brigjen Pol. Drs. Bambang Budi Santoso (Kepala BNNP Jawa Timur)

Pengarah :
1. AKBP. Drs . Toni Sugiyanto (Kabid Rehabilitasi BNNP Jawa Timur)
2. dr. Poerwanto Setijawargo (Kasi PLR BNNP Jawa Timur)

Penyusun :
1. dr. Astrid Kusuma Wardhani
2. Yogestri Rakhmahappin, M.Psi., Psikolog

Kontributor :
1. IPDA. Juwari, SH
2. Peni Ratna Anugerahwati, S.Psi
3. Titik Trisnowati, S.Km
4. Novan Arief Purwadi, Amd.Kep
5. Arlita Lusiana Wardani, S.Psi

17
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

DAFTAR PUSTAKA

Brammer, Lawrence M, 1982, Therapeutic Psychology, Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs,
New Jersey.

Cetak Biru “Rehabilitasi Berkelanjutan”, Deputi Bidang Rehabilitasi BNN 2016.

Jurnal Data “Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
(P4GN) Tahun 2015”, BNN 2015.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, BNN 2011.

18
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA
TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
PROVINSI
Kecamatan Gubeng, Surabaya – 60246 Telepon: 031-5023947/ 081230563456
JAWA TIMUR
Faksimile: 031-5043311 Email: klinikbnnpjatim@gmail.com

PENGGARIS KESIAPAN

Menggunakan Penggaris seperti yang di bawah ini, memberi petunjuk bagaimana kesiapan Anda untuk
membuat suatu perubahan (berhenti atau menurunkan)dari setiap jenis penggunaan zat yang
diperlihatkan di bawah ini. Jika Anda tidak siap sama sekali untuk membuat perubahan , Anda akan
melingkari angka 1. Jika Anda sudah siap untuk berusaha keras untuk membuat suatu perubahan Anda
akan melingkari angka 10. Jika Anda tidak yakin dengan apakah akan melakukan perubahan atau belum,
anda akan melingkari 3,4,5. Jika Anda tidak menggunakan jenis zat tersebut, lingkari tidak menggunakan
pada kotak sebelah kanan.

LINGKARI SATU JAWABAN UNTUK SETIAP JENIS ZAT


Jenis Zat Si Atau Saya tidak
Tidak Siap ap Untuk Mencoba pernah
Tidak Yakin
Berubah Berubah Berubah menggunakan
jenis zat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Alkohol 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Tembakau 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Marijuana/ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Kanabis
Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Penenang
Obat Tidur/ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Depresan
Steroid 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Stimulan/ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Upper
Kokain 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Halusinogen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Opiat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Inhalan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Jenis Zat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pakai
Lainnya
Tidak Siap Siap Untuk Mencoba
Tidak Yakin
Berubah Berubah Berubah

Tanggal:……/……/…….

Tanda tangan

19
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

University of Rhode Island Change Assessment Scale


(URICA)
Versi Bahasa Indonesia

Kode Klien: ___ /___ /___


/___ /___ /___ /___
Tanggal: DAY / MO / YR
Waktu Wawancara:
(0) awal
(1) lanjutan .......
bulan *lingkari salah

satu

Kuesioner ini terdiri atas atas 32 pernyataan, dimana


masing-‐masing pernyataan memiliki lima kemungkinan respons.
Lingkari nomor respons yang paling sesuai dengan
masalah penyalahgunaan zat yang sedang Saudara hadapi.
Pertanyaan di bawah ini mengacu pada perasaan Saudara
saat ini, bukan masa lalu atau masa yang akan datang.

No. Pernyataan Sangat Tidak Ragu-‐ Setuju Sangat


setuju ragu setuju
tdk
setuju

1. Sejauh yg saya ketahui, saya


tidak mempunyai masalah 1 2 3 4 5
penyalahgunaan zat yg
memerlukan perubahan
2. Saya pikir saya mungkin siap
1 2 3 4 5
utk memperbaiki diri saya

3. Saya sedang melakukan


sesuatu terkait masalah 1 2 3 4 5
penyalahgunaan zat yg telah
lama mengganggu saya
4. Mungkin akan bermakna untuk
1 2 3 4 5
memperbaiki masalah
penyalahgunaan zat saya
5. Saya tidak punya masalah
penyalahgunaan zat.
1 2 3 4 5
Tidak seharusnya saya berada
di tempat rehab ini

6. Saya khawatir saya akan


kembali pakai zat setelah saya
1 2 3 4 5
berubah. Jadi saya di
tempat rehab ini untuk
mencari pertolongan
7. Akhirnya saya saat ini 1 2 3 4 5
melakukan sesuatu terkait
masalah penyalahgunaan

20
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

zat saya
8. Sudah lama saya berpikir
bahwa saya mungkin 1 2 3 4 5
menginginkan perubahan atas diri
saya
9. Saya telah berhasil mengatasi
masalah
penyalahgunaan zat saya tetapi 1 2 3 4 5
saya tidak yakin saya bisa
mempertahankan upaya itu
sendirian
10. Ada saatnya masalah
penyalahgunaan zat saya sulit, 1 2 3 4 5
tetapi saat ini saya
sedang mencoba mengatasinya
11. Berada di tempat rehab ini 1 2 3 4 5
cukup banyak membuang
waktu saya karena
masalah penyalahgunaan saya
tidak ada hubungannya
dengan saya
12. Saya berharap tempat rehab
ini dapat membuat saya 1 2 3 4 5
lebih memahami diri saya

No. Pernyataan Sangat Tidak Ragu-‐ Setuju Sangat


setuju ragu setuju
tdk
setuju

13. Saya kira saya memiliki


kesalahan tetapi tidak ada 1 2 3 4 5
sesuatu yg benar-‐
benar harus saya ubah
14. Saya benar-‐benar bekerja
1 2 3 4 5
keras untuk berubah

15. Saya memiliki masalah


penyalahgunaan zat dan saya 1 2 3 4 5
pikir saya harus
mengatasinya
16. Saya tdk menindaklanjuti apa 1 2 3 4 5
yg telah saya
ubah dan harapkan, saya di
tempat ini untuk
mencegah kekambuhan dari
masalah penyalahgunaan
zat
17. Walau saya tidak selalu 1 2 3 4 5
berhasil merubah diri,
paling tidak saya berusaha
mengatasi masalah
penyalahgunaan zat saya

21
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

18. Saya pikir sekali saya berhasil 1 2 3 4 5


menyelesaikan
penyalahgunaan zat saya,
maka saya akan sepenuhnya
bebas, tetapi ternyata
kadang saya masih harus
berjuang untuk mengatasi
masalah penyalahgunaan
zat tersebut
19. Saya berharap saya memiliki 1 2 3 4 5
lebih banyak ide
(cara) untuk menyelesaikan
masalah penyalahgunaan
zat saya
20. Saya sudah mulai 1 2 3 4 5
mengerjakan masalah
penyalahgunaan zat saya tapi
saya ingin mendapatkan
bantuan
21. Mungkin tempat rehab
1 2 3 4 5
ini akan dapat
menolong saya
22. Saya mungkin memerlukan 1 2 3 4 5
sesuatu untuk
mendorong saya mempertahan
perubahan yg saat ini
telah saya lakukan.

23. Saya mungkin bermasalah 1 2 3 4 5


dengan penyalahgunaan zat
tetapi saya pikir
sesungguhnya saya tdk ada
masalah dg hal itu
24. Saya berharap seseorang di
tempat rehab ini 1 2 3 4 5
mempunyai nasehat2 yg
berguna bagi saya
25. Siapa saja dapat bicara 1 2 3 4 5
tentang perubahan;
namun saat ini saya benar-‐
benar sedang menjalani
perubahan tersebut
26. Semua pembicaraan ttg psikologis 1 2 3 4 5
ini membosankan.
Mengapa orang tidak bisa
begitu saja melupakan
masalah penyalahgunaan
zat mereka?
27. Saya disini untuk mencegah 1 2 3 4 5
diri saya dari
kekambuhan terhadap masalah

22
BIDANG REHABILITASI BNNP JAWA TIMUR

penyalahgunaan zat saya

No. Pernyataan Sangat Tidak Ragu-‐ Setuju Sangat


setuju ragu setuju
tdk
setuju

28. Memang membuat frustrasi, 1 2 3 4 5


namun saya pikir
saya bakal kembali
menyalahgunakan zat yang saya
pikir telah selesai saya
atas
29. Saya memiliki kekhawatiran 1 2 3 4 5
begitu juga orang
di sekitar saya. Jadi
mengapa saya harus
menghabiskan waktu memikirkan
mereka?
30. Saat ini saya sedang aktif
berusaha mengatasi 1 2 3 4 5
masalah penyalahgunaan zat
saya
31. Saya lebih memilih 1 2 3 4 5
menyesuaikan diri dengan
kesalah saya daripada
mencoba mengubahnya
32. Setelah semua yg 1 2 3 4 5
telah saya lakukan untuk
berubah dari masalah
penyalahgunaan zat
saya, seringkali masalah
tersebut kembali dan
menghantui diri saya

23
LEMBAR SCORING TES URICA

Nama Lembaga : ...............................................


Nama Klien : ..............................................
Tanggal : ........ / ......../.......
Wawancara Tahap : ...........

Prekontemplasi Kontemplasi Aksi Pemeliharaan

No. Soal Score No. Soal Score No. Soal Score No. Soal Score

1 2 3 6

5 8 7 16

11 12 10 18

13 15 14 22

23 19 17 27

26 21 25 28

29 24 30 32

Total Total Total Total

Dibagi 7: Dibagi 7: Dibagi 7: Dibagi 7:

Score akhir tahapan klien


Kesiapan : Kontemplasi + aksi + pemeliharaan - prekontemplasi

................ + ............. + .............. - ............... = ..............

Interpretasi hasil:
• Pre kontemplasi :<8
• Kontemplasi : 8 – 11
• Aksi : 11 – 14
• Pemeliharaan : > 14
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
PROVINSI JAWA TIMUR
Kecamatan Gubeng, Surabaya – 60246 Telepon: 031-5023947/ 081230563456
Faksimile: 031-5043311 Email: klinikbnnpjatim@gmail.com

FORMULIR PERTIMBANGAN KEPUTUSAN (Decisional Balance)


(Diadaptasi dari Addy & Ritter, 2000)

INSTRUKSI

➢ Isi Kolom 1 dengan hal-hal yang baik tentang pilihan penggunaan zat anda
➢ Isi Kolom 2 dengan hal-hal yang buruk tentang pilihan penggunaan zat anda
➢ Isi Kolom 3 dengan kemungkinan keuntungan – keuntungan/ efek positif yang mungkin terjadi bila Anda membuat
keputusan untuk berubah
➢ Isi Kolom 4 dengan kemungkinan kerugian-kerugian atau efek negative yang mungkin terjadi bila Anda membuat
keputusan untuk berubah
➢ Isi Kolom 3 tentang perubahan positif dan kolom 4 tentang perubahan negative dan lakukan nilai kepentingan dari
hasil dengan menggunakan skala penilaian antara 1 dan 10 (1= SANGAT TIDAK PENTING; 10= AMAT SANGAT
PENTING)
`
Hal-Hal Baik Hal-Hal Buruk Perubahan positif Perubahan Negatif
Merokok Membuat Saya Saya bisa menjadi sakit Saya akan menjadi lebih Saya tidak dapat rileks
Rileks sehat dengan mudah

Tanggal: ……./……/……

Tanda tangan
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
PROVINSI JAWA TIMUR
Kecamatan Gubeng, Surabaya – 60246 Telepon: 031-5023947/ 081230563456
Faksimile: 031-5043311 Email: klinikbnnpjatim@gmail.com

LEMBAR KERJA RENCANA PERUBAHAN


(Diadaptasi Miller, Zweben, DiClemente & Rychterik, 1999)

Perubahan yang saya akan lakukan adalah

• …•
…•

• …

Alasan yang sangat penting mengapa saya mau melakukan perubahan ini adalah:

• …•
…•

• …

Langkah-Langkah yang saya rencanakan untuk melakukan perubahan ini adalah:

• …•
…•

• …

Orang-orang yang mungkin dapat membantu saya dalam melakukan perubahan ini:

Personal/Orang Cara yang dapat mereka lakukan

Saya akan mengetahui program saya berjalan jika…..

• …•
…•

• …
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
PROVINSI JAWA TIMUR
Kecamatan Gubeng, Surabaya – 60246 Telepon: 031-5023947/ 081230563456
Faksimile: 031-5043311 Email: klinikbnnpjatim@gmail.com

Segala sesuatu yang dapat mempengaruhi rencana perubahan saya adalah

• …•
…•

• …

Tanda tangan Saksi

Rencana ini akan dikaji…….. hari dari hari ini tanggal ………../………/…………
DAILY RECOVERY TASK
Waktu Aktivitas Pikiran Perasaan Strategi Koping/ Mengatasi
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
Kecamatan Gubeng, Surabaya - 60246
PROVINSI Telepon: 031
-5023947/ 081230563456 Faksimile: 031
-5043311
JAWA TIMUR Email:klinikbnnpjatim@gmail.com

PENTINGNYA JADWAL KEGIATAN HARIAN

Penjadwalan mungkin sulit dan membosankan jika anda tidak membutuhkan


menggunakan itu. Hal ini, bagaimanapun merupakan bagian yang penting dalam
proses pemulihan. Orang yang menggunakan Napza tidak menjadwalkan waktu
mereka. Menjadwalkan waktu anda akan membantu anda untuk bertahan
abstinen.

Mengapa penjadwalan diperlukan?


Jika anda mulai proses pemulihan anda di rumah sakit, anda akan mempunyai
jadwal yang terstruktur untuk membantu anda berhenti menggunakan Napza.
Sebagai pasien rawat jalan, anda harus berusaha yang terstruktur untuk
membantu mendukung anda melanjutkan fungsi anda di dunia. Jadwal anda
adalah struktur anda.

Apakah saya perlu menuliskan jadwal saya?


Pasti. Jadwal yang ada di pikiran anda mudah sekali untuk direvisi. Jika anda
menuliskan jadwal anda sewaktu pikiran rasional di otak anda dalam kontrol
selanjutnya anda akan mengikuti jadwal, anda akan melakukan apa yang anda
pikir anda harus melakukan apa yang memang anda rasa harus lakukan.

Bagaimana jika saya bukan orang yang teratur?


Belajar untuk teratur. Belilah buku agenda kegiatan dan bekerja dengan konselor
anda. Jadwal yang menyeluruh dari kegiatan anda sangat penting untuk
pengobatan gangguan penggunaan Napza anda. Ingatlah, pikiran rasional anda
yang merencanakan jadwal. Jika anda mengikuti jadwal, anda tidak akan lagi
menggunakan Napza. Pikiran adiktif anda akan keluar dari otak anda. Jika anda
tidak menjalankan jadwal, pikiran adiktif anda akan membuat anda kembali
menggunakan Napza.

Siapa yang menentukan jadwal saya?


Anda yang melakukan! Anda bisa mempertimbangkan usulan-usulan yang dibuat
oleh konselor atau anggota keluarga, tetapi penentuan akhir pada anda.
Yakinkan apa yang anda tulis anda kerjakan. Ikuti jadwal anda ; coba untuk tidak
membuat perubahan.
Banyak orang membuat jadwal dalam periode 24 jam dan megikutinya. Jika
anda bisa, anda berada di alur untuk mengontrol hidup anda. Jika anda tidak
bisa, mungkin anda perlu mempertimbangkan perawatan dengan tingkat yang
lebih tinggi.
KLINIK UTAMA

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR


Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
PROVINSI
Kecamatan Gubeng, Surabaya – 60246 Telepon: 031-5023947/ 081230563456
JAWA TIMUR
Faksimile: 031-5043311 Email: klinikbnnpjatim@gmail.com

JADWAL HARIAN/ JAM


TANGGAL:

JAM AKTIVITAS KETERANGAN CATATAN


06.00 Berapa Jam Anda
tidur?..................
07.00 dari…………..
08.00 sampai………

09.00 Catatan Penting:

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00

15.00

16.00

17.00 Hal-Hal yang Perlu


Diiingat:
18.00

19.00

20.00

21.00

22.00

23.00

00.00

01.00

02.00

03.00

04.00

05.00
KLINIK UTAMA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya
- 60246
Telepon: 031-5023947/ 081230563456Faksimile: 031-5043311
PROVINSI Email: klinikbnnpjatim@gmail.com
JAWA TIMUR

Pikiran Perasaan Perilaku Konsekuensi


Situasi Pemicu
• Saat berada dimana saya muncul • Apa yang saya • Bagaimana • Apa yang saya lakukan selanjutnya jika muncul • Apa yang terjadi setelah
keinginan pakai? pikirkan sebelum perasaan saya keinginan pakai? menggunakan zat tsb?
• Saat bersama siapa biasanya saya menggunakan zat sebelum • Bagaimana cara saya memenuhi keinginan pakai • Apakah ada yang dirasakan
muncul keinginan pakai? tsb? menggunakan zat ? ditubuh setelah memakai?
• Kapan biasanya saya muncul • Mengapa saya zat? • Bagaimana cara saya mendapatkan zat tsb? • Bagaimana perasaan saya
keinginan pakai? menggunakan zat • Apa zat yang saya gunakan? setelah menggunakan zat?
• Apa yang terjadi sebelum Anda tsb? • Bagaimana cara menggunakan zat tsb? • Bagaimana reaksi orang lain
menggunakan zat? • Apa yang Anda • Berapa banyak yang saya gunakan? terhadap perilaku saya?
pikirkan saat • Peralatan apa yang saya gunakan? • Apakah saja konsekwensi lain
memakai zat tsb? • Bersama siapa biasanya saya menggunakan zat yg saya dapatkan akibat
tsb? penggunaan zat?
• Dimana biasanya saya menggunakan zat tsb?
• Kapan biasanya saya menggunakan zat tsb?
• Apa yang dilakukan oleh orang lain disekitar saya
ketika itu?
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
Kecamatan Gubeng, Surabaya - 60246
PROVINSI Telepon: 031
-5023947/ 081230563456Faksimile: 031
-5043311
JAWA TIMUR Email:klinikbnnpjatim@gmail.com

KUESIONER INTERNAL TRIGGER


Selama pemulihan perasaan-perasaan atau emosi seringkali menjadi pencetus otak
untuk berpikir menggunakan Napza lagi. Bacalah daftar perasaan-perasaan atau emosi
dibawah ini, dan beri tanda rumput (√) pada kotak disebelahnya yang dapat menjadi
pencetus anda menggunakan Napza kembali. Beri angka 0 bila hal tersebut tidak tidak
berhubungan dengan penggunaan Napza anda :

Ketakutan Dikritik Sgt Gembira Terangsang


Frustasi Tdk mampu Cemburu Dendam
Diabaikan Tertekan Bosan Khawatir
Marah Depresi Kelelahan Berduka
Bersalah Tdk aman Kesepian Jengkel
Gelisah Relaks Dengki Berlebihan
Rasa yakin Malu Deprivasi Slh mengerti
Gembira Teriritasi Dihina Paranoid
Bernafsu Sedih Cemas Lapar
Kondisi emosinal apa yang tidak terdaftar diatas yang dapat menjadi pencetus
penggunaan Napza anda?
_____________________________________________________________________
___________________________

Apakah anda menggunakan Napza seminggu sebelum masuk program terapi ini ;
_____Terutama terkait erat dengan kondisi emosional?
_____Rutin dan otomatis tanpa banyak dicetuskan oleh kondisi emosi saya.

Pada waktu dimana anda dalam kondisi tidak menggunakan Napza dan ada perubahan
mood yang spesifik yang pasti menyebabkan anda ingin menggunakan Napza
(misalnya, anda bertengkar dengan seseorang dan ingin menggunakan Napza sebagai
respon marah anda)? Ya____Tidak_____
Jika ya, jelaskan :
_____________________________________________________________________
___________________________
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
Kecamatan Gubeng, Surabaya - 60246
PROVINSI Telepon: 031
-5023947/ 081230563456Faksimile: 031
-5043311
JAWA TIMUR Email:klinikbnnpjatim@gmail.com

BAGAN ”INTERNAL TRIGGERS”


Nama :_________________________Tanggal :_________

Petunjuk : Tulislah kondisi emosional dibawah ini menurut


tingkatan yang berhubungan dengan penggunaan Napza.

0% 100% Perubahan
utk Gunakan Perubahan utk Gunakan
Napza Napza

Tdk pernah Hampir tdk Hampir selalu Selalu


gunakan pernah gunakan gunakan gunakan
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
Kecamatan Gubeng, Surabaya - 60246
PROVINSI Telepon: 031
-5023947/ 081230563456Faksimile: 031
-5043311
JAWA TIMUR Email:klinikbnnpjatim@gmail.com

KUESIONER EKSTERNAL TRIGGERS


Berikan tanda silang pada aktivitas, situasi, atau setting dimana anda seringkali
menggunakan Napza ; berikan angka 0 pada aktifitas, tempat atau situasi dimana anda
tidak pernah menggunakan Napza.
Di rumah sendirian Selama kencan Sblm makan malam
Di rumah dgn teman Sblm aktifitas seks Sblm sarapan
Di rumah teman Slm aktifitas seks Saat makan siang
Pesta Ssdh aktifitas seks Selagi makan mlm
Kegiatan olah raga Sebelum bekerja Setelah bekerja
Bioskop Bila bawa uang Melewati jln khusus
Bar/Klub Lewat rmh bandar Sekolah
Pantai Mengemudi Di Taman
Konser Toko minuman Di tempat tetangga
Dengan teman ’user’ Selama bekerja Akhir minggu
Bila berat bdn naik Bicara di telfon Bersama keluarga
Liburan/Vakansi Kelomp.Pemulihan Bila merasa sakit
Bila turun hujan Sesudah gajian
Sebelem kencan

Tulislah aktifitas, situasi, atau setting lain dimana anda seringkali


menggunakan Napza.

________________________________________________
Tulislah aktivitas, situasi, atau setting lain dimana anda tidak akan
menggunakan zat

Tulislah orang-orang yang bila anda bersamanya tidak


menggunakan zat
KLINIK UTAMA
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Ngagel Madya V/22 Surabaya RT 04/RW 01 Kelurahan Barata Jaya,
Kecamatan Gubeng, Surabaya - 60246
PROVINSI Telepon: 031
-5023947/ 081230563456Faksimile: 031
-5043311
JAWA TIMUR Email:klinikbnnpjatim@gmail.com

PROVINSI Telepon: 031-5023947/ 081230563456 Faksimile: 031-5043311


JAWA TIMUR Email: klinikbnnpjatim@gmail.com

BAGAN ”EXTERNALTRIGGERS”
Nama :_____________________ Tanggal :____________

Petunjuk : Buat daftar orang, tempat, obyek, atau situasi dibawah


ini sesuai dengan tingkat hubungannya dengan penggunaan
Napza.

0% 100% Perubahan
utk Gunakan Perubahan utk Gunakan
Napza Napza

Tdk pernah Hampir tdk Hampir selalu Selalu


gunakan pernah gunakan gunakan Gunakan
INSTRUMENT SURVEI
KEPUASAN PENERIMA LAYANAN REHABILITASI RAWAT JALAN

DATA RESPONDEN

Nama Responden :
Tempat, TanggalLahir :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :

Petunjukpenggunaan:
1. Bacalah instrument dengan seksama
2. Silang yang sesuai dengan pendapat anda
3. Penilaian dengan ketentuan sebagaiberikut:
a. Diberi nilai 1 (tidak memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan tidak
sederhana, alumya tidak mudah, loket terlalu banyak, sehingga prosesnya tidak efektif
b. Diberi nilai 2 (kurang memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan masih
belum mudah, sehingga prosesnya belum efektif.
c. Diberi nilai 3 (memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan dirasa mudah,
sederhana, tidak berbelit-belit tetapi masih perlu diefektifkan.
d. Diberi nilai 4 (sangat memuaskan) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan dirasa
sangat mudah, sangat sederhana, sehingga prosesnya mudah dan efektif.
4. Semua pendapat anda akan dijaga kerahasiahannya.
PENDAPAT RESPONDEN RAWAT JALAN

Bagaimana pendapat saudara mengenai perihal berikut:

Sangat Kurang Tidak


Memuaskan
No Perihal Memuaskan Memuaskan Memuaskan
(3)
(4) (2) (1)
1 Bagaimana pendapat saudara tentang kemudahan persyaratan administrasi untuk
mendapatkan pelayanan rehabilitasi di BNN?

2 Bagaimana pendapat saudara tentang persyaratan teknis (usia, penyakit penyerta,


lama penanganan, hasil urine test) untuk mendapatkan pelayanan?

3 Bagaimana pendapat saudara tentang kemudahan untuk mendapatkan akses


layanan rehabilitasi di lembaga ini?

4 Menurut anda bagaimana tentang pelakasnaan alur layanan rehabilitasi di lembaga


rehabilitasi ini?

5 Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan waktu pelayanan yang


diberikan ?

6 Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan waktu pelaksanaan dengan


jadwal yang sudah ditentukan?

7 Bagaimana pendapat saudara tentang transparansi biaya lain yang sudah


dikeluarkan diluar biaya inti?

1
8 Bagaimana menurut saudara tentang kesesuaian jenis layanan yang diterima
dengan rencana terapi?
9 Bagaimana pendapat saudara tentang pemahaman yang dimiliki oleh petugas
tentang rehabilitasi?

10 Bagaimana pendapat saudara tentang ketanggapan petugas dalam memberikan


pelayanan?

11 Bagaimana pendapat saudara tentang komunikasi petugas dalam memberikan


pelayanan?

12 Bagaimana pendapat saudara tentang sikap petugas dalam memberikan


pelayanan?

13 Bagaimana pendapat saudara tentang kedisiplinan petugas dalam memberikan


pelayanan?

14 Bagaimana menurut saudara tentang kesesuaian antara standar pelayanan yang


telah diberikan dengan informasi awal?

15 Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian jumlah petugas dalam


memberikan pelayanan?

16 Bagaimana pendapat saudara tentang keadilan dalam mendapatkan pelayanan


tanpa melihat perbedaan?

17 Bagaimana pendapat saudara tentang kondisi sarana dan prasarana di unit


layanan?

18 Bagaimana pendapat saudara tentang kebersihan di lingkungan


2
unit layanan?
19 Bagaimana pendapat saudara tentang penyediaan makanan/minuman di unit
layanan?

20 Bagaimana pendapat saudara tentang keamanan lingkungan di unit layanan?

21 Bagaimana pendapat saudara tentang penanganan pengaduan di unit layanan?

22 Bagaimana pendapat saudara tentang tindak lanjut dari pengaduan?

Saran dan masukan bagi pelayanan kami yang lebih baik:


................................................................................................................................................................................................. ............................................................................
.....................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................. ............................................................................
.....................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................. ................................................
.................................................................................................................................................
TABEL CAPAIAN PERUBAHAN KLIEN DALAM SESI KONSELING
No. Tahap Perubahan Sesi Konseling

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Prekontemplasi  
2 Kontemplasi  
3 Aksi   
4 Pemeliharaan   

 : Capaian klien ketika memasuki sesi tersebut (perubahan klien harus semakin meningkat
di setiap pertemuan)
Namun pada klien yang datang bukan secara sukarela tahapan perubahannya akan lebih lambat

Anda mungkin juga menyukai