Anda di halaman 1dari 82

HANDLING

COMPLAINTS
pengertian

Tjiptono dalam (Darmajaya : 2016) Daryanto dan Setyabudi, (2014 :


32)
• Keluhan atau complaint bisa • Komplain atau keluhan adalah
diartikan sebagai ungkapan pengaduan atau penyampaian
atau rasa kekecewaan ketidakpuasan,
ketidaknyamanan,
kejengkelan, dan kemarahan
atas service jasa atau
produk”.
pengertian

Bell dan Luddington (2016 : UU no 8 th 1981 tentang hukum


78), acara pidana
• “Keluhan pelanggan • Pengaduan adalah
(customer complaint) adalah pemberitahuan disertai
umpan balik (feedback) dari permintaan oleh pihak yang
pelanggan yang ditujukan berkepentingan kepada
kepada perusahaan yang pejabat yang berwenang
cenderung bersifat negatif. untuk menindak menurut
Umpan balik ini dapat hukum seorang yang telah
dilakukan secara tertulis atau melakukan tindak pidana
secara lisan”. aduan yang merugikannya
pengertian

Peraturan Presiden Nomor 76


Tahun 2013 tentang Pengelolaan Merupakan bentuk pengawasan
Pengaduan,psl 1 angka 8 eksternal
• Pengaduan adalah penyampaian • pengaduan pelayanan publik yang
keluhan yang disampaikan disampaikan masyarakat kepada
pengadu kepada pengelola penyelenggara pelayanan publik
pengaduan pelayanan publik atas merupakan salah satu bentuk
pelayanan pelaksana yang tidak control atau pengawasan yang
sesuai dengan standar pelayanan, dilakukan masyarakat kepada
atau pengabaian kewajiban penyelenggara pelayanan publik,
dan/atau pelanggaran larangan karena dalam Pelayanan Publik
oleh penyelenggara. masyarakat merupakan salah satu
dari tiga unsur pengawas eksternal
yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
3 (tiga) point yang bisa diambil

• (1) Penyampaian keluhan tentang pelayanan yang tidak sesuai


dengan Standar Pelayanan Publik,
• (2) Penyampaian keluhan tentang pengabaian kewajiban oleh
penyelenggara layanan;
• (3) Penyampaian keluhan tentang pelanggaran larangan oleh
penyelenggara layanan.
Area Keluhan
AKSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN AREA LAINNYA
•Keterlambatan masuk/pengobatan • Kegagalan untuk berkonsultasi dan terlibat • Biaya
•Keterlambatan daftar tunggu dalam proses pengambilan keputusan • Penanganan Keluhan
•Anggota staf atau kontraktor tidak tersedia • Pilihan mengenai perawatan sebagai pasien • Penghormatan Terhadap
•Sumber daya yang tidak publik/swasta Hak Dan Martabat
memadai/kurangnya layanan • Persetujuan tidak diinformasikan
•Penolakan untuk memberikan layanan • Persetujuan tidak diperoleh
• Profesional Conduct
•Kegagalan untuk memberikan saran tentang • Persetujuan tidak valid • Respon Terhadap
pilihan transportasi bila diperlukan Keluhan
•Akses/entri fisik • Kebutuhan
•Masalah parkir Pengasuh/Penunggu
KUALITAS PERAWATAN KLINIS
• Asesment yang tidak memadai
• Pengobatan/terapi yang tidak adekuat
KOMUNIKASI • Koordinasi pengobatan yang buruk
• Informasi medis yang diberikan tidak memadai • Kegagalan untuk menyediakan lingkungan
• Lokasi layanan tidak sesuai yang aman
• Diberikan informasi yang tidak akurat/salah • Masalah rasa sakit
• Informasi pribadi yang tidak memadai/tidak • Masalah obat
akurat dalam rekam medis • Komplikasi pasca operasi
• Komunikasi tertulis yang tidak memadai • Komplikasi pasca prosedur
• Komunikasi verbal/non-verbal yang tidak tepat • Pengendalian infeksi yang tidak memadai
• Gagal mendengarkan • Hasil tes pasien tidak ditindaklanjuti
konsumen/perwakilan/pengasuh/keluarga • Pengaturan pelepasan atau transfer
• Penolakan untuk merujuk atau membantu
untuk mendapatkan pendapat kedua
Tjiptono (2017 : 101) TUJUAN MENYAMPAIKAN
KOMPLAIN,KELUHAN,ADUAN

• menutupi kerugian ekonomis, yang biasanya diwujudkan dengan


melakukan voice response atau third party response
• Memperbaiki citra diri (Self Image)
• Terpenuhi harapannya yang merupakan perkiraan atau keyakinan
tentang apa yang akan diterimanya
Komplain adalah refleksi nilai pelanggan
Komplain merupakan hal yang serius dan
dapat mempengaruhi SDM:

• 95 persen tenaga medis mengalami stress saat proses komplain


• Stress terbesar saat menerima komplain dari pasien maupun
keluarga pasien
• 50 persen mengaku mempengaruhi kehidupan pribadi maupun
kehidupan profesional
• Hanya 20 persen yang mengaku stress dapat terselesaikan pada
saat kasus komplain ditutup
CARA PENYAMPAIAN KOMPLAIN/ADUAN
menurut Daryanto (2014),

• a. Voice Response (langsung) yakni Penyampaian komplain


secara langsung, menyampaikan pada petugas, staf yang ditemui.
• b. Private Response (tidak langsung), yakni Penyampaian
komplain tidak secara langsung, melalui pihak ketiga (media
massa, surat pembaca, LSM, dan lain-lain).
• c. Third Party Response (jalur hukum), yakni komplain melalui
jalur hukum, class action, tuntutan ganti rugi
Mengapa third party ?
Sebenarnya masih banyak yang
tersembunyi…
Leboeuf dalam (Darmajaya, 2016) ..
MANFAAT KOMPLAIN/ADUAN

• 1. Keluhan memperlihatkan bidang-


bidang yang membutuhkan perbaikan.
• 2. Keluhan merupakan kesempatan
kedua untuk memberikan pelayanan
dan kepuasan kepada pelanggan yang
kecewa.
• 3. Keluhan merupakan suatu peluang
untuk memperkuat loyalitas pelanggan
MANFAAT ….

• Manfaat informasi - nilai menggunakan informasi dari keluhan


untuk meningkatkan produk, untuk meningkatkan efisiensi dan
untuk mengurangi biaya kegagalan.
• Manfaat sikap - perubahan sikap positif pelanggan karena
mencapai kepuasan.
• Manfaat pembelian kembali - ketika pelanggan yang mengeluh
tetap bersama perusahaan alih-alih “berpindah ke lain hati”.
• Manfaat komunikasi - kata-kata positif dari mulut ke mulut

Stone, M. (2011). Literature review on complaints management. Journal of Database Marketing & Customer Strategy Management,
18(2), 108–122. doi:10.1057/dbm.2011.16
Info menarik
MENGAPA KOMPLAIN HARUS DISELESAIKAN
(LeBoeuf, 2010)

• Pengaduan yang salah • alasan utama perlunya program


penanganan dapat merugikan keluhan pelanggan supaya dapat
penyedia jasa, bukan saja karena memberikan imbalan atau
kehilangan pelanggan, tetapi pengembalian investasi yang besar
pelanggan akan menceritakan • Keluhan pelanggan menunjukkan area
pengalaman buruknya pada orang yang perlu ditingkatkan
lain, sehingga penyedia jasa juga • keluhan merupakan kesempatan
akan kehilangan calon pelanggan kedua untuk pelayanan penyedia
untuk memberikan pelayanan dan
baru. kepuasan kepada pelanggan yang
kecewa
• keluhan merupakan peluang yang
sangat besar untuk memperkuat
loyalitas pelanggan.
MENGAPA KOMPLAIN HARUS DIPAHAMI DAN
DISELESAIKAN
program manajemen komplain EFEKTIF

• Kewajiban atau keadilan dalam • Akses konsumen terhadap


memecahkan permasalahan perusahaan dalam rangka
atau keluhan harus menyampaikan komentar, saran,
memperhatikan aspek kritik, pertanyaan, maupun
kewajaran dalam hal biaya dan keluhan merupakan faktor
kinerja jangka Panjang. Hasil krusial yang harus
yang diharapkan tentunya dipertimbangkan secara cermat.
adalah situasi ‘win- win’ (fair, Disini sangat dibutuhkan adanya
realistis, dan proporsional) mode komunikasi yang mudah
dimana pelanggan dan dan relative tidak mahal,
perusahaan sama-sama dimana pelanggan dapat
diuntungkan menyampaikan keluhannya.
Mereka adalah bagian dari manajemen
perubahan dalam organisasi pelayanan
Mereka adalah bagian dari manajemen
perubahan dalam organisasi pelayanan
Dasar hukum
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen

• menegaskan hak konsumen untuk didengar pendapat dan


keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.
Berangkat dari dua pengaturan ini maka diperoleh beberapa
prinsip hak keluh. Hak keluh ini memang dilakukan setelah
pasien/konsumen menerima atau menikmati suatu barang
dan/atau jasa, yang dalam hal ini pelayanan kesehatan dari
rumah sakit. Hak keluh tidak dapat diberikan pada konsumen
UU NO. 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTEK
KEDOKTERAN

• • Pasal 66 ayat (1) → pengaduan kerugian atas tindakan dokter


pada Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

• Pasal 32 f. setiap pasien mempunyai hak : mengajukan


pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
PASIENPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN

• Pasal 4, informasi umum yang harus diberikan pada pasien ialah


mekanisme pangaduan
• Pasal 17, hak pasien mengajukan pengaduan atas kualitas
pelayanan yang didapatkan;
• Dalam rangka memenuhi hak Pasien untuk menyampaikan
keluhan atau pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf f dan huruf r, setiap Rumah Sakit wajib menyediakan unit
pelayanan pengaduan.
PASIENPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN

• Pasal 17, (5)Dalam rangka memenuhi hak Pasien untuk menyampaikan


keluhan atau pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f
dan huruf r, setiap Rumah Sakit wajib menyediakan unit pelayanan
pengaduan.
• Unit pelayanan pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
melakukan pengumpulan informasi, klarifikasi dan penyelesaian
keluhan Pasien atas ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan
oleh Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit dan/atau prosedur pelayanan
di Rumah Sakit.
• (7) Keluhan atau pengaduan sebagaimana dimaksud pada
• ayat (5) tersebut harus ditindaklanjuti secara cepat, adil dan objektif.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik

• a. Pasal 8 ayat (2) menyatakan bahwa penyelenggara


pelayanan publik sekurang-kurangnya meliputi pengelolaan
pengaduan masyarakat.

• b. Pasal 37 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggara


berkewajiban menyusun mekanisme pengelolaan pengaduan dari
penerima pelayanan dengan mengedepankan asas penyelesaian
yang cepat dan tuntas.
Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik

• a. Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa setiap penyelenggara wajib menyediakan


sarana pengaduan untuk mengelola pengaduan pelayanan publik.

• b. Pasal 4 menyatakan bahwa pada setiap sarana pengaduan harus tersedia


informasi tentang mekanisme atau tata cara pengaduan secara langsung, tidak
langsung atau elektronik yang mudah diperoleh dan dipahami oleh penerima
layanan.

• c. Pasal 5 ayat (1) penyelenggara wajib menyediakan formulir pengaduan yang


memuat sekurang-kurangnya; identitas, uraian keluhan, tempat dan waktu
penyampaian serta tanda tangan.


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 24 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Pengaduan
Pelayanan Publik Secara Nasional.

• a. Pasal 1 menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan


kualitas pelayanan publik secara nasional setiap penyelenggara
wajib menyediakan dukungan kelembagaan, mengelola sarana
pengaduan, membuat mekanisme pengaduan, membuat tata cara
pengelolaan pengaduan, dan menugaskan pelaksana yang
kompeten dalam pengelolaan pengaduan sesuai dengan
pedoman penyelenggaraan pengelolaan pengaduan pelayanan
publik secara nasional.
Harus tersistem..OMBUDSMAN

Ombudsman RI
komplain merupakan
sebuah “Gift” dan
“Opportunity”
Penangan keluhan

kualitas pelayanan
kepuasan pasien
Manajemen Komplain Tjiptono (2000 : 173)

• ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang metode atau


strategi dalam menangani dan mengelola keluhan konsumen.
Manajemen Komplain adalah bentuk penanganan atau penataan,
pengaturan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam
menyelesaikan atau mengatasi sanggahan atau reaksi
ketidakpuasan atau ketidaksetujuan konsumen terhadap kegiatan
– kegiatan fungsi manajemen yang dilakukan tidak efisien dan
efektif oleh perusahaan tersebut. Tjiptono
Fakta menarik
Manajemen resiko adalah mencegah adanya
komplain atau paling tidak meminimalkan dampak
yang terjadi.

• Memahami prinsip pelayanan & asuhan tiap pasien + regulasi


• Memberdayakan pasien… agar pemahaman kondisi sama.. Triple aim
• Meminimalkan dan mengkomunikasikan hasil yang tidak tentu atau
buruk
• Mengkomunikasikan risiko
• Meningkatkan kompetensi
• Empati komunikasi
• Memperhitungkan faktor eksternal
• Belajar dari berbagai komplain
Manajemen complain / Patterson

• Komitmen. Pihak manajemen • Visible. Manajemen


dan semua anggota menginformasikan secara
organisasi lainnnya memiliki jelas dan akurat kepada
komitmen yang tinggi untuk pelanggan dan karyawan
mendengarkan dan tentang cara penyampaian
menyelesaikan masalah komplain dan pihak-pihak
komplain dalam rangka yang dapat dihubungi.
peningkatan kualitas produk
dan jasa.
Manajemen complain / Patterson

• Accesible. Perusahaan • Kesederhanaan. Prosedur


menjamin bahwa pelanggan manajemen komplain
secara bebas, mudah dan sederhana dan mudah
murah dapat menyampaikan dipahami pelanggan
komplain, misalnya dengan
menyediakan saluran telepon
bebas pulsa atau amplop.
Manajemen complain / Patterson

• Kecepatan. Setiap komplain • Fairness. Setiap komplain


ditangani secepat mungkin. mendapatkan perlakuan sama
Rentang waktu penyelesaian yaitu adil, tanpa membeda-
yang realistis diinformasikna bedakan pelanggan.
kepada pelanggan. Selain itu,
setiap perkembangan atau
kemajuan dalam penanganan
komplain yang sedang
diselesaikan senantiasa
dikomunikasikan kepada
pelanggan yang
bersangkutan.
Manajemen complain / Patterson

• Konfidensial. Keinginan • Sumber daya. Perusahaan


pelanggan akan privasi dan mengalokasikan sumber daya
kerahasiaan dihargai dan dan infrastruktur yang
dijaga. memadai untuk
• Record. Data mengenai pengembangan dan
komplain disusun sedemikian penyempurnaan sistem
rupa sehingga memudahkan penanganan komplain,
setiap upaya perbaikan termasuk didalamnya adalah
berkesinambungan pelatihan karyawan
Manajemen complain / Patterson

• Remedy. Pemecahan dan


penyelesaian yang tepat
(seperti permohonan maaf,
hadiah, ganti rugi, refund)
untuk setiap komplain
ditetapkan dan
diimplementasikan.
Tim yang baik menghasilkan hasil yang optimal dan pasien
anggota integral dari tim perawatan kesehatan.

Oleh karena itu, kami percaya bahwa keluhan pasien sering


menjadi penanda tim yang disfungsional, dan memberikan
masukan dan mengelola keluhan yang terkait dengan ekspresi
terbesar ketidakpuasan pasien dapat menciptakan kerja tim yang
lebih baik dan keamanan yang lebih besar.
pengelolaan pengaduan yang telah diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Pengaduan

• 1) Tersedianya sarana penyampaian pengaduan, dapat melaui


telepon, sms, WA, datang langsung, dsb;
• (2) Adanya pejabat yang mengelola pengaduan;
• (3) Terdapat sistem mekanisme prosedur pengaduan;
• (4) Terdapat jangka waktu penyelesaian pengaduan;
• (5) Menyusun laporan secara berkala hasil pengelolaan
pengaduan yang telah dilakukan sebagai bahan evaluasi dan
pertimbangan kebijakan peningkatan pelayanan publik.
Lattimore, dkk. (2007) siapa pelaku ?

• expert prescriber yang mana • communication facilitator


public relations berperan yang mana public relations
sebagai konsultan untuk berperan sebagai penjaga
mendeskripsikan masalah gerbang (fungsi boundary
yang dihadapi, memberikan spanning) yang
pilihan solusi, dan melakukan menghubungkan organisasi
supervisi proses pemecahan dan lingkungannya melalui
masalahan tersebut komunikasi dua arah
Lattimore, dkk. (2007) siapa pelaku ?

• problem solving facilitator,


public relations adalah
partner manajemen senior
untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah
Petugas yang dapat bertugas menangani
keluhan

• Manager of Duty (MOD)


• Kepala ruangan
• Customer Service (CS) dan;
atau HUMAS
• Tim Manajemen Komplain
• Case manager/MPP
• DPJP…PPJA
PRINSIP MANAJEMEN
PRINSIP COMPLAINT MANAGEMENT
Setiap keluhan harus ditangani secara merata, obyektif, dan tidak
bias, dan diperiksa tanpa bias menggunakan keadilan alami.
Keluhan dilacak dan ditingkatkan ke tim senior Penyedia Layanan
Kesehatan atau organisasi lain sesuai kebutuhan.
Setiap keluhan harus ditangani secara
Fairness and Responsiveness merata, obyektif, dan tidak bias, dan
Penyedia layanan kesehatan harus
accountability diperiksa tanpa bias menggunakan keadilan
menunjukkan komitmen mereka terhadap Commitment to effective
manajemen keluhan dengan memastikan complaint management alami.
personil menerima, mencatat, menyelidiki, Keluhan dilacak dan ditingkatkan ke tim
menyelesaikan, dan melaporkan masalah. senior Penyedia Layanan Kesehatan atau
organisasi lain sesuai kebutuhan.

Pelanggan dan pengasuh harus didorong Concern dan keluhan pasien atas
untuk mengirimkan komentar, masalah, dan perawatan kesehatan mereka dievaluasi
keluhan, yang harus ditangani secara tepat dan ditangani secara adil dan rahasia.
waktu. Semua kelompok konsumen harus Privacy and Penyedia layanan kesehatan menjamin
disclosure proses komunikasi terbuka terkait fakta
dapat dengan mudah mengakses dan
memahami prosedur pengaduan. Promotion, dan keputusan dengan tetap menjaga
Promosikan mekanisme keluhan dan accessibility and Consumer privasi informasi pribadi.
membuatnya dapat diakses oleh pelanggan transparency focussed Harap perhatikan bahwa undang-
dengan kebutuhan khusus (misalnya anak- undang tertentu melarang atau
anak dan remaja, konsumen penyandang membatasi pengungkapan (misalnya,
cacat, pengasuh). dokumen yang dihasilkan selama proses
pengelolaan pengaduan dapat
Rights and responsibilities of dikenakan permintaan berdasarkan
consumers and carers peraturan).
Continuous service
improvement
Setiap orang yang mengajukan komplain berhak untuk diperlakukan
dengan hormat dan bermartabat, aduannya harus diselidiki dengan benar,
dan untuk berpartisipasi dalam keputusan tentang pengelolaan keluhan Umpan balik konsumen digunakan untuk mengidentifikasi dan memprakarsai
mereka. Pelapor diharapkan menghormati peran staf Penyedia Layanan penerapan perbaikan praktik lokal dan di seluruh layanan, termasuk praktik
Kesehatan dan hak mereka untuk menanggapi pengaduan. yang berkaitan dengan pengelolaan keluhan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG
PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN
MASYARAKAT TERPADU
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
1.Penerimaan pengaduan

• Penanganan pengaduan masyarakat meliputi kegiatan


penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi,
klarifikasi atau penelitian, pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut,
dan pengarsipan.
• Aduan diterima dalam bentuk surat, fax, atau email, dicatat
dalam agenda surat masuk secara manual atau menggunakan
aplikasi
• Pencatatan tersebut sekurang-kurangnya memuat informasi
• tentang nomor dan tanggal surat pengaduan, tanggal diterima,
• identitas pengadu, identitas terlapor, dan inti pengaduan.
Langkah 1: Mengaktifkan pengaduan – pengaturan yang memungkinkan orang untuk mengajukan
pengaduan ke instansi kesehatan
• Langkah 2: Menanggapi keluhan – memastikan bahwa keluhan ditangani dengan cara yang cepat,
objektif, penuh perhatian, dan rahasia; dan
• Langkah 3: Akuntabilitas dan pembelajaran – menggunakan keluhan untuk menunjukkan akuntabilitas
dan mendorong peningkatan organisasi

Guidelines for the principles of effective complaint handling. Ombudsman Western Australia,
November 2010
SIAPA YANG KOMPLAIN ?
SIAPA YANG KOMPLAIN ?
IDENTIFIKASI
2.Penelaahan

• a. Merumuskan inti masalah yang diadukan.


• b. Menghubungkan materi pengaduan dengan peraturan yang
• relevan.
• c. Meneliti dokumen dan/ atau informasi yang diterima.
• d. Menentukan apakah pengaduan yang diterima berkadar
• pengawasan atau tidak berkadar pengawasan.
• b. Melengkapi data/ informasi yang diperlukan.
• c. Melakukan analisis berdasarkan peraturan perundang-undangan
• yang relevan.
• d. Menetapkan hasil penelahaan dan penanganan selanjutnya.
Klasifikasi Hasil Pengaduan, Penyelesaian dan
Rekomendasi (TUJUAN KONSUMEN)
Pelapor ingin menyampaikan masalah ini kepada Penyedia Layanan Kesehatan tetapi mungkin,
atau mungkin tidak, menginginkan keterlibatan berkelanjutan
Pendaftaran kekhawatiran (concern)
Pengadu tidak menginginkan tanggapan tetapi masih ingin memulai tindakan

Penerimaan penjelasan Pelapor ingin memulai penyelidikan dan penjelasan mengapa sesuatu terjadi
Mengacu pada
tindakan apa yang Mengatasi hasil yang merugikan Pelapor mencari tindakan perbaikan untuk memperbaiki hasil yang merugikan (misalnya
(hasil non-klinis, non-keuangan) pengembalian barang yang hilang)
menurut pelapor
harus diambil Pelapor yakin telah terjadi kesalahan dan mereka berhak atas permintaan maaf dari Penyedia
Penerimaan permintaan maaf
sebagai tanggapan Layanan Kesehatan dan/atau anggota staf yang terlibat
atas keluhan
mereka, atau hasil Biaya yang timbul sebagai akibat dari kejadian tersebut
apa yang harus Pengembalian uang/kompensasi
dicapai, maka
Kerusakan atau kerugian (keuangan, materi atau pribadi)
dapat mencakup
satu atau lebih hal
berikut: Mendapatkan akses ke layanan Pelapor mengharapkan layanan yang sebelumnya dicari akan diterima

Memulai perubahan dalam kebijakan


atau praktik
Penyedia Layanan Kesehatan menerima dan mengakui tanggung jawabnya atas pengaduan
Penyedia Layanan Kesehatan untuk
tersebut. Penyedia Layanan Kesehatan menegaskan bahwa seorang anggota staf telah diberi
menerima tanggung jawab
konseling tentang perilaku yang menjadi subjek pengaduan dan tindakan yang diambil.
Terima-tulis-tanggapi
3.Hasil penelahaan pengaduan dan
rekomendasi:

• a. Pengaduan berkadar • b. Pengaduan berkadar


pengawasan yang berindikasi pengawasan yang substansi
penyimpangan pengaduannya
• yang merugikan masyarakat • tidak memadai dengan identitas
atau keuangan negara dengan pelapor jelas, direkomendasikan
• substansi pengaduan logis dan • untuk dilakukan klarifikasi.
memadai, yang identitas
• pelapornya jelas atau tidak jelas
serta didukung dengan
buktibukti, direkomendasikan
untuk dilakukan audit dengan
tujuan tertentu/ audit
investigasi.
3.Hasil penelahaan pengaduan dan
rekomendasi:

• c. Pengaduan tidak berkadar • d. Pengaduan yang


pengawasan yang mengandung substansinya tidak logis berupa
• informasi berupa sumbang keinginan pelapor secara
saran, kritik yang konstruktif, normatif tidak sesuai dengan
dan sebagainya yang ketentuan peraturan perundang-
bermanfaat bagi perbaikan undangan dan tidak mungkin
penyelenggaraan pemerintahan dipenuhi, tidak perlu diproses
dan pelayanan masyarakat yang lebih lanjut.
memerlukan tindakan lebih
lanjut direkomendasikan untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan
prosedur.
KERANGKA COMPLAINT MANAGEMENT

• Staf garis depan diberi wewenang untuk menyelesaikan keluhan jika dalam kapasitas mereka dan konsumen tidak ingin
mengajukan keluhan (mis. kontak/masalah).
• Mendorong konsumen untuk mengajukan pengaduan jika staf garis depan tidak dapat menyelesaikan pengaduan. pengadu keluhan
harus diberi informasi tentang proses pengaduan formal.
• Staf harus mencatat dan mengeskalasi keluhan sesuai dengan proses lokal.

LEVEL 1 RESPONSE: FRONT LINE RESOLUTION

• Petugas Penanganan Keluhan berusaha menyelesaikan keluhan dan/atau merujuk keluhan yang lebih serius (termasuk yang
dirujuk dari staf garis depan) untuk penyelidikan lebih lanjut.
• Dugaan pelanggaran disiplin harus diteruskan ke departemen sumber daya/integritas terkait untuk ditinjau dan ditindaklanjuti.
• Pengaduan harus diteruskan ke anggota kepemimpinan senior yang relevan jika:
• Keluhan menimbulkan risiko signifikan terhadap keselamatan pasien
• Semua tindakan untuk mengatasi keluhan telah habis dan tindakan akses terbatas diperlukan_
• Tinjauan internal lebih lanjut harus dilakukan jika tanggapan Penyedia Layanan Kesehatan tidak memuaskan pelapor.

LEVEL 2 RESPONSE: INTERNAL COMPLAINT MANAGEMENT

• Penyedia Layanan Kesehatan harus memberi tahu pelapor tentang hak mereka untuk meneruskan pengaduan ke lembaga eksternal
(jika ada), apabila mereka tidak puas dengan tanggapan/hasil Penyedia Layanan Kesehatan atas keluhan

LEVEL 3 RESPONSE: ESCALATION TO EXTERNAL AGENCY


Penerimaan keluhan dan pencatatan terperinci
PENEMUAN
Pencatatan di database/register pusat

Ketahui/temukan adanya keluhan dalam lima hari kerja sejak diterimanya keluhan

Risiko Tinggi?
ASESMEN

(Finansial, Legal, Notifikasi/pemberitahuan Laporkan sebagai:


Political, kepada petugas/unit Clinical Incident
Keselamatan, terkait Misconduct?
Media)

Investigasi scope?
INVESTIGASI

Refer keluhan pada petugas terkait untuk


dilakukan investigasi dan analisis. Buat
rekomendasi atas resolusi.

Ambil Langkah yang sesuai untuk mengatasi keluhan


Jika tanggapan tertunda,
berikan feedback kepada
pengadu keluhan dalam Permasalahan
rentang 15 hari Keluhan teratasi?
Tidak Ya
RESPONSE

Respon/tanggapan final
Ajukan keluhan/ pengadu
kepada pengadu keluhan
keluhan ke agensi
dalam 30 hari kerja
eksternal
setelah diterima

Catat resolusi dari permasahan yang dikomplain, termasuk tanggapan kepada pengadu keluhan dan skor
Seriousness Assessment Matrix (SAM).
IMPROVEMENT

Update register dan database pusat


SERVICE

Data keluhan di-review dan dianalisis oleh anggota staf terkait yang meng-inisiasi dan mengevaluasi aktivitas
quality improvement untuk mengatasi isu sistemik dan berulang
Keikutsertaan professional
pemberi layanan dalam
manajemen complain
memberikan nuansa
kepastian hukum dan
kepuasan
ANALISIS dan
PENYELESAIAN
SERIOUSNESS ASSESSMENT MATRIX
SERIOUSNESS ASSESSMENT MATRIX GUIDE
PLANNING-
PROGRAMMING
rekomendasi
4.Pengarsipan

• Berkas penanganan pengaduan masyarakat disimpan di tempat


yang aman berdasarkan klasifikasi jenis masalah, instansi/unit
kerja terlapor serta urutan waktu pengaduan sesuai dengan
tatacara pengarsipan yang berlaku.
• Arsip-arsip pengaduan berkadar pengawasan dan bersifat rahasia
agar disimpan dengan aman dan hati-hati.
Rekomendasi/tindakan yang diambil sebagai
akibat dari keluhan

Contoh tindakan yang dapat diambil dalam menanggapi keluhan:


• Rekomendasi dibuat untuk manajer yang relevan
• Aktivitas peningkatan kualitas, termasuk inisiatif manajemen risiko dan
perubahan di seluruh sistem yang dimulai
• Kebijakan tertulis atau diubah
• Prosedur/praktik dimodifikasi
• Pelatihan/pendidikan staf disediakan
• Anggota staf atau afiliasi menasihati dan/atau menawarkan dukungan dan
pengembangan kinerja sesuai dengan kebijakan setempat
• Tugas telah diubah
• Tidak diperlukan tindakan lebih lanjut.
Program akan
dilanjutkan atau
dihentikan setelah
menjawab pertanyaan
“Bagaimana keadaan kita
sekarang atau seberapa
baik langkah yang telah
kita lakukan?”
5.Penanganan Lebih Lanjut

• Kegiatan klarifikasi dilakukan sebagai berikut :


• a. Apabila berdasarkan hasil telaahan masih diperlukan
• data/ informasi, dilakukan pengumpulan data/informasi melalui
• konfirmasi, klarifikasi atau prosedur lainnya yang dianggap perlu.
• b. Meminta data/ bukti dan penjelasan balk secara lisan maupun
• tertulis kepada pihak-pihak terkait dengan permasalahan
• pengaduan.
• c. Pengujian bukti-bukti dilakukan secara sampling.
5.Penanganan Lebih Lanjut

• d. Melakukan penilaian terhadap permasalahan yang diadukan


• dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
• berlaku.
• e. Pelaksanaan klarifikasi dilakukan sesuai dengan pedoman.
• f. Menyusun laporan klarifikasi dan simpulan perlu atau tidak perlu
• dilakukan audit.
• g. Apabila hasil klarifikasi menunjukkan tidak terbukti dan tidak
• dilakukan audit, perlu menginformasikan kepada pelapor yang
• alamatnya jelas
Pengembangan kebijakan Complaint
management

• Fasilitas harus mengorganisir tim multidisiplin individu ketika


mengembangkan atau merevisi kebijakan pengaduan; mencakup
• administrasi,
• staf hubungan pasien atau advokat pasien,
• manajer risiko,
• manajer mutu,
• Compliance officer,
• penasihat hukum, dan
• perawat atau staf lain yang berhubungan langsung dengan pasien.

ECRI. Managing patient complaints and grievances. Health Syst Risk Manage 2016 Aug 17. https://www.ecri.org/components/HRC/Pages/PtSup1.aspx
6.Pemantauan Hasil Penanganan Pengaduan

• Pemantauan hasil penanganan dilakukan oleh yang berwenang.


Pemantauan dapat dilakukan secara langsung melalui
pemutakhiran data, rapat koordinasi, monitoring pada instansi
yang menangani. Pemantauan secara tidak langsung melalui
komunikasi elektronik dan melalui surat.
• Pemantauan penanganan dikelompokkan menjadi status dalam
proses, status selesai disertai bukti-bukti. Status selesai apabila
tim yang menangani telah menerbitkan laporan atas pengaduan.
Positive thinking
teamwork
effective
must be welcome and
solutive

Anda mungkin juga menyukai